Model Pengembangan Cetak Biru Produk

28

BAB III METODE PENGEMBANGAN

3.1 Model Pengembangan

Model menyajikan sesuatu atau informasi yang kompleks atau rumit menjadi suatu yang lebih sederhana. Suatu model dalam penelitian pengembangan dihadirkan dalam bagian prosedur pengembangan, yang biasanya mengikuti model pengembangan yang dianut oleh peneliti. Menurut Borg Gall dalam Punaji Styosari 2010:215 penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memfalidasi produk pendidikan. Dalam model pengembangan yang di gunakan adalah model pengembangan prosedural, karena model ini bersifat deskriptif, yaitu suatu prosedur yang mengembangkan langkah-langkah yang harus diikuti dalam menghasilkan produk. Dalam setiap pengembangan dapat memilih dan menemukan langkah yang paling tepat bagi penelitiannya berdasarkan kondisi dan kendala yang dihadapi. Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tujuh langkah utama, yaitu : 1 melakukan analisis produk yang akan dikembangkan yang di dapat dari hasil pengumpulan informasi, termasuk observasi lapangan dan kajian pustaka, 2 mengembangkan bentuk permainan basket berupa permainan basket sodor, 3 evaluasi dari ahli penjas dan ahli pembelajaran, serta uji coba skala kecil dengan menggunakan kuesioner serta evaluasi yang kemudian dianalisis, 4 revisi produk pertama, revisi produk berdasarkan dari hasil evaluasi ahli dan uji coba skala kecil. Revisi ini digunakan untuk perbaikan terhadap produk awal yang dibuat oleh peneliti, 5 uji coba lapangan, 6 hasil akhir model pengembangan permainan basket sodor untuk siswa kelas V SD Negeri 2 Muneng yang di lakukan melalui uji coba lapangan.

3.2 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan pada permainan basket basket sodor dilakukan melalui beberapa tahap. Tahapan-tahapan tersebut antara lain Gambar 3.4 Prosedur Model Pengembangan Permainan Basket Sodor Analisis Kebutuhan Kajian Pustaka Observasi dan Pengamatan Pembuatan Produk Awal Tinjauan Ahli Penjas dan Ahli Uji Coba Skala Kecil Pembelajaran Penjas SD 10 Siswa Kelas V SD N 2 Muneng Revisi Produk Pertama Uji Coba Lapangan 14 Siswa Kelas V SD N 2 Muneng Kec. Candiroto Kab. Temanggung Produk Akhir Permainan BolaBasket yang telah dimodifikasi

3.2.1 Analisis Kebutuhan

Pada tahap ini peneliti mengadakan observasi ke sekolah tersebut dengan cara pengamatan lapangan tentang aktivitas siswa bermain basket sodor dalam pembelajaran penjasorkes siswa kelas V SD Negeri 2 Muneng. Langkah ini bertujuan untuk menentukan apakah permainan basket sodor dapat diterapkan sebagai pembelajaran penjasorkes di SD Negeri 2 Muneng Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung .

3.2.2 Pembuatan Produk Awal

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan tersebut, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan produk model permainan bola besar yang dimodifikasi berupa permainan basket sodor. Dalam pembuatan produk yang dikembangkan, peneliti membuat produk berdasarkan kajian teori yang kemudian dievaluasi oleh satu ahli penjas dan satu guru penjasorkes sebagai ahli pembelajaran.

3.2.3 Uji coba skala kecil

Setelah membuat produk permainan basket sodor, langkah selanjutnya adalah produk diuji cobakan kepada siswa kelas V SD Negeri 2 Muneng dengan sampel 10 siswa. Pengambilan siswa sebagai sampel dilakukan secara random sampling dengan tujuan semua siswa memperoleh kesempatan yang sama sebagai sampel. Pertama-tama siswa diberikan penjelasan mengenai permainan basket sodor, lalu mempraktekkan permainannya. Setelah melakukan uji coba skala kecil, siswa mengisi kuesioner tentang permainan yang dilakukan. Tujuan uji coba skala kecil ini adalah mengetahui tanggapan awal dari produk yang dikembangkan.

3.2.4 Revisi Produk Pertama

Setelah uji coba produk, maka dilakukan revisi produk pertama hasil dari evaluasi ahli dan uji coba skala kecil sebagai perbaikan dari produk yang telah diujicobakan.

3.2.5 Uji Coba Lapangan

Setelah mengetahui hasil analisis uji coba skala kecil serta revisi produk pertama. Selanjutnya dilakukan uji coba lapangan. Uji coba lapangan dilakukan pada 14 siswa kelas V SD Negeri 2 Muneng Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung. Pertama-tama siswa diberikan penjelasan mengenai permainan basket sodor. Setelah melakukan uji coba lapangan, siswa mengisi kuesioner tentang permainan yang dilakukan.

3.2.6 Hasil Akhir

Hasil akhir produk pengembangan dari uji lapangan yang berupa model pengembangan permainan Bolabasket basket sodor. 3.3 Uji Coba Produk 3.3.1 Desain Uji Coba Desain uji coba yang dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui tingkat keefektifan dan segi pemanfaatan produk yang dikembangkan. Desain uji coba yang dilaksanakan terdiri dari:

3.3.1.1 Evaluasi Ahli

Sebelum produk pembelajaran yang dikembangkan diuji coba kepada subyek, produk yang dibuat di evaluasi terlebih dahulu oleh satu ahli penjas Supriyono, S.Pd, M.Or, dan satu ahli pembelajaran Dadang Effendi S.Pd. dengan kualifikasi: 1 Supriyono, S.Pd, M.Or. adalah dosen di FIK UNNES, 2 Dadang Effendi, S.Pd. adalah guru Penjas di SD N 2 Muneng Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung. Variabel yang dievaluasi oleh ahli meliputi fasilitas dan perlengkapan serta efektifitas pembelajaran permainan Bolabasket. Untuk menghimpun data dari para ahli digunakan kuesioner. Hasil evaluasi dari para ahli yang berupa masukan dan saran terhadap produk yang telah dibuat, digunakan sebagai acuan dasar pengembangan produk.

3.3.2 Subjek Uji Coba

Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah: 1 Evaluasi ahli yang terdiri dari salah satu ahli penjas dan satu ahli pembelajaran. 2 Uji coba skala kecil yang terdiri 10 siswa kelas V SD Negeri 2 Muneng. 3 Uji coba lapangan yang terdiri dari 14 siswa kelas V SD Negeri 2 Muneng.

3.4 Cetak Biru Produk

Cetak biru Blueprint produk merupakan draf model pengembangan dari uji coba pertama yang diperbaiki direvisi agar dapat dilaksanakan pada tahap selanjutnya uji skala lapangan.

3.5 Jenis Data

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA INJAK DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PLADEN KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

0 6 130

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BOLA BASKET EMPAT SASARAN TEMBAK BERGERAK DALAM PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KUTABANJARNEGARA 2012 KABUPATEN BANJARNEGARA

1 53 128

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BOLA TANGAN “KAPPAR” DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SDN MUNTUNG KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2012

1 103 123

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN GOBAG SODOR BOLA PADA PEMBELAJARAN BOLA TANGAN DALAM PENJASORKES SISWA KELAS V PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 3 MANYARAN KECAMATAN SEMARANG BARAT KABUPATEN SEMARANG

0 5 144

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN KASTI ENGGUNAKAN PEMUKUL PADDEL DAN LAPANGAN SEGITIGA DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PANDAN KECAMATAN PANCUR KABUPATEN REMBANG

0 10 138

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL GOBAK SODOR MELALUI GOSIBOL BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SANETAN KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG TAHUN 2015

2 18 104

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN TAKBALL BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI SRONDOL WETAN 05 BANYUMANIK SEMARANG TAHUN 2014

0 14 95

MODEL PERMAINAN BASDOR (BASKET GOBAK SODOR) UNTUK PEMBELAJARAN BOLABASKET DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

2 34 119

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN BONTENGAN ADU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KALIPRAU KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2015 2016 -

0 0 48

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BOLABASKET MELALUI PERMAINAN PASSING MENCARI KATA DALAM PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 2015 -

0 0 60