Deskripsi Hasil Analisis Data Uji Coba Skala Kecil

Berdasarkan tabel 4.10 tersebut, terlihat beberapa saran dan para ahli, sehingga dapat disimpulkan bahwa model pengembangan permainan basket basket sodor terlihat kurang maksimal. Hal ini disebabkan, siswa kurang mampu memahami teknik passing yang benar. Oleh karena itu, penlu adanya revisi pada model pengembangan permainan basket basket sodor agar dapat lebih maksimal dan dapat berhasil sehingga model pengembangan permainan basket basket sodor dapat dinyatakan layak digunakan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran penjasorkes pada siswa sekolah dasar.

4.3 Deskripsi Hasil Analisis Data Uji Coba Skala Kecil

Berdasarkan hasil uji coba skala kecil yang diperoleh melalui kuesioner dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Aspek siswa dapat melakukan passing chest pass dalam permainan basket sodor, didapat persentase 84. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka aspek ini telah memenuhi kritenia baik sehingga aspek ini dapat digunakan. 2. Aspek siswa dapat melakukan passing over head pass, didapat persentase 84. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka aspek ini telah memenuhi kriteria baik sehingga aspek ini dapat digunakan. 3. Aspek siswa dapat melakukan passing bounce pass, didapat persentase 90. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka aspek ini telah memenuhi kriteria baik sehingga aspek ini dapat digunakan. 4. Aspek siswa dapat melempar bola ke sasaran, didapat persentase 90. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka aspek ini telah memenuhi kriteria baik sehingga aspek ini dapat digunakan. 5. Aspek kerjasama saat bermain permainan basket sodor, didapat persentase 80. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka aspek ini telah memenuhi kriteria baik sehingga aspek ini dapat digunakan. 6. Aspek disiplin saat bermain permainan basket sodor, didapat persentase 80. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka aspek ini telah memenuhi kriteria baik sehingga aspek ini dapat digunakan. 7. Aspek kejujuran saat bermain permainan basket sodor, didapat persentase 82. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka aspek ini telah memenuhi kriteria balk sehingga aspek ini dapat digunakan. 8. Aspek tanggung jawab saat bermain permainan basket sodor, didapat persentase 84. Berdasarkan kriteria yang tah ditetapkan, maka aspek ini telah memenuhi kriteria baik sehingga aspek ini dapat digunakan. 9. Aspek dalam permainan basket sodor teknik passing yang digunakan, didapat persentase 100. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka aspek tersebut telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan. 10. Aspek teknik passing yang digunakan pada saat di zona II, didapat persentase 90. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka aspek tersebut telah memenuhi kriteria baik sehingga aspek ini dapat digunakan. 11. Aspek kesalahan dalam melakukan bounce pass Bolabasket yang terdapat dalam permainan basket sodor kecuali., didapat persentase 70. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka aspek tersebut telah memenuhi kriteria cukup baik sehingga aspek ini dapat digunakan. 12. Aspek teknik passing over head pass dilakukan pada zona, didapat persentase 100. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka aspek mi telah memenuhi kriteria sangat baik sehingga aspek ini dapat digunakan. 13. Aspek dalam permainan basket sodor tim penyerang akan di katakan mati, kecuali, didapat persentase 70. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka aspek ini telah memenuhi kriteria cukup baik sehingga aspek ini dapat digunakan. 14. Aspek lama permainan dalam basket sodor, didapat persentase 70. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka aspek ini telah memenuhi kriteria cukup baik sehingga aspek ini dapat digunakan. 15. Aspek teknik yang benar pada saat melakukan chest pass, didapat persentase 100. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka aspek ini telah memenuhi kriteria sangat balk sehingga aspek mi dapat digunakan. 16. Aspek pemain memantul-mantulkan bola dengan kedua tangannya, maka dribble tersebut tidak sah, maka cara menggiring bola yang dibenarkan dalam permainan Bolabasket, didapat persentase 90. Berdasarkan kriteria yang telah diterapkan, maka aspek ini telah memenuhi kriteria baik sehingga aspek ini dapat digunakan. 17. Aspek memasukkan bola ke dalam sasaran atau ke dalam ring, didapat persentase 60. Berdasarkan kriteria yang telah diterapkan, maka aspek ini telah memenuhi kriteria cukup balk sehirigga aspek ini dapat digunakan. 18. Aspek pada dribble bola rendah pantulan bola adalah setinggi lutut, sedangkan pada dribble bola tinggi pantulan bola, didapat persentase 90. Berdasarkari kriteria yang telah diterapkan, maka aspek ini telah memenuhi kriteria baik sehingga aspek ini dapat digunakan. Penilaian mengenai produk atau model permainan basket sodor menurut siswa dipaparkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dan aspek psikomotorik, afektif dan kognitif. Berikut gambaran masing-masing aspek produk atau model permainan basket sodor dalam uji coba skala kecil: Gambar 4.9 Diagram Persentase Aspek Produk atau Model Permainan Basket Sodor Uji Coba Skala kecil Keterangan: Psikomotor Afektif Kognitif Berdasarkan gambar diagram tersebut, diketahui bahwa pada skala kecil aspek psikomotorik diperoleh persentase jawaban sesuai sebesar 87, sehingga termasuk dalam kriteria baik. Dalam aspek ini, siswa mampu melakukan keterampilan gerak yang baik sehingga siswa mudah melakukan permainan basket sodor. Namun bagi siswa yang pasif perlu adanya penyesuaian dalam melakukan permainan basket sodor. Aspek afektif diperoleh jawaban sesuai sebesar 81,5, sehingga termasuk dalam kriteria balk. Dalam aspek ini, siswa dapat belajar mengenai kerjasama, disiplin, kejujuran, dan tanggung jawab dalam melakukan permainan basket sodor. Aspek kognitif diperoleh jawaban sesuai sebesar 84, sehingga termasuk dalam kriteria baik. Sebagian besar siswa mengetahui dan memahami permainan basket sodor sehingga siswa mampu melakukan permainan basket sodor. Secara keseluruhan tanggapan siswa terhadap permainan basket sodor dalam kategori baik yaitu sebesar 84,16, sehingga permainan basket sodor dapat digunakan untuk siswa kelas V SD Negeri 2 Muneng Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung. Permasalahan dan kendala yang muncul ketika produk model permainan basket sodor diujicobakan dalam skala kecil pada siswa kelas V SD Negeri 2 Muneng, perlu untuk dicari solusi dan pemecahannya. Hal itu sangat perlu dilakukan sebagai perbaikan terhadap model tersebut. Berikut ini adalah berbagai permasalahan dan kendala, setelah produk diujicobakan pada skala kecil: 1. Ring 2. Pemain pengganti 3. Peraturan 4. Garis Lapangan 5. Zona

4.4 Revisi Produk Setelah Uji Coba Skala kecil

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA INJAK DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PLADEN KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

0 6 130

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BOLA BASKET EMPAT SASARAN TEMBAK BERGERAK DALAM PENJASORKES SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KUTABANJARNEGARA 2012 KABUPATEN BANJARNEGARA

1 53 128

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BOLA TANGAN “KAPPAR” DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SDN MUNTUNG KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2012

1 103 123

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN GOBAG SODOR BOLA PADA PEMBELAJARAN BOLA TANGAN DALAM PENJASORKES SISWA KELAS V PADA SEKOLAH DASAR NEGERI 3 MANYARAN KECAMATAN SEMARANG BARAT KABUPATEN SEMARANG

0 5 144

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN KASTI ENGGUNAKAN PEMUKUL PADDEL DAN LAPANGAN SEGITIGA DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PANDAN KECAMATAN PANCUR KABUPATEN REMBANG

0 10 138

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN TRADISIONAL GOBAK SODOR MELALUI GOSIBOL BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SANETAN KECAMATAN SLUKE KABUPATEN REMBANG TAHUN 2015

2 18 104

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN TAKBALL BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI SRONDOL WETAN 05 BANYUMANIK SEMARANG TAHUN 2014

0 14 95

MODEL PERMAINAN BASDOR (BASKET GOBAK SODOR) UNTUK PEMBELAJARAN BOLABASKET DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PURWOYOSO 01 KOTA SEMARANG

2 34 119

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI PERMAINAN BONTENGAN ADU PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KALIPRAU KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2015 2016 -

0 0 48

MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN BOLABASKET MELALUI PERMAINAN PASSING MENCARI KATA DALAM PENJASORKES BAGI SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 2015 -

0 0 60