2.1.4.1 Guru Bidang Boga
Menurut Oemar Hamalik 2008:59, guru adalah suatu jabatan profesional yang harus memenuhi kriteria profesional, yang meliputi
syarat-syarat fisik, mental atau kepribadian, keilmiahan atau pengetahuan, dan keterampilan.
Menurut Oemar Hamalik 2008:38, “jabatan guru adalah suatu jabatan profesi. Guru dalam tulisan ini
adalah guru yang melakukan fungsinya di sekolah. Dalam pengertian tersebut, telah terkandung suatu
konsep
bahwa guru
profesional yang
bekerja melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah harus memiliki
kompetensi-kompetensi yang dituntut agar guru mampu melaksanakan tugasnya dengan sebaik-
baiknya”. Menurut Wrightman 1977 dalam Moh. Uzer Usman 2013:4,
“peranan guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan
dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yang menjadi tujuannya”.
Menurut Laurence D. Hazkew dan Jonathan C. Mc Lendon dalam Hamzah B. Uno 2009:15, “Teacher is professional person who conducts
classes ”. Guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam
menata dan mengelola kelas. Sedangkan menurut Jean D. Grambs dan C. Morris Ms Clare dalam Hamzah B. Uno 2009:15, “Teacher are those
persons who consciously direct the experiences and behavior of an individual so that education takes places
”. Guru adalah mereka yang secara sadar mengarahkan pengalaman dan tingkah laku dari seorang
individu hingga dapat terjadi pendidikan.
Menurut Hamzah B. Uno 2009:15, guru adalah orang dewasa yang secara sadar bertanggung jawab dalam
mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik. Orang yang disebut guru adalah orang yang memiliki
kemampuan merancang progam pembelajaran serta mampu menata dan mengelola kelas agar peserta didik
dapat belajar dan pada akhirnya dapat mencapai tingkat kedewasaan sebagai tujuan akhir dari proses pendidikan.
Menurut Moh. Uzer Usman 2013:5, guru merupakan jabatan atau
profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Menurut Moh. Uzer Usman 2013:21,
guru berperan sebagai pengelola proses belajar- mengajar, bertidak selaku fasilitator yang berusaha
menciptakan kondisi belajar-mengajar yang efektif sehingga
memungkinkan proses
belajar-mengajar, mengembangkan bahan pelajaran dengan baik, dan
meningkatkan kemampuan siswa untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan-tujuan pendidikan yang
harus mereka capai.
Berdasarkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan 5 Menteri
tentang Penataan dan Pemerataan Guru Pegawai Negeri Sipil tahun 2011, “guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih,
menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, d
an pendidikan menengah”. Berdasarkan UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
Bab 1 Ketentuan Umum pasal 1, “guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah”. Berdasarkan UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab II Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan pasal 2 ayat 1, “guru
mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini
pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan”. Guru tata boga sesuai dengan kedudukan dan tugas guru berdasarkan
UU No. 14 tahun 2005 dalam Sunarsih 2008:1 adalah pendidik profesional dalam pendidikan tata boga yang mempunyai tugas utama
sebagai pendidik, pembelajar, pembimbing, pengarah, pelatih, penilai, dan evaluator. Menurut Murman MK 2013:1, PNS non-guru adalah para
PNS yang bekerja di kantor selain sekolah sebagai staf dan pejabat
struktural.
2.1.4.2 Instruktur Bidang Boga