HUBUNGAN VERBAL ABUSE DENGAN PERILAKU AGRESIF ANAK USIA PRASEKOLAH DI- TARBIYATUL ATHFAL AL-FATTAH GEMPOL, SUKUN MALANG

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Tahap prasekolah merupakan fase perkembangan individu pada usia

2-6 tahun. Pada tahap ini anak memiliki perkembangan yang pesat terutama
pada perkembangan intelektualnya, sehingga banyak ahli yang menyebut usia
prasekolah sebagai usia emas (golden age). Tumbuh kembang anak usia pra
sekolah memiliki pengaruh yang besar terhadap kualitas masa depan,karena
periode pra sekolah dapat menentukan keberhasilan tumbuh kembang anak.
(Mansur & Budiarti, 2014).
Whaley dan Wong dalam Supartini (2004) menjelaskan bahwa
pertumbuhan sebagai suatu peningkatan ukuran dan jumlah pertumbuhan
anak, sedangkan perkembangan lebih menekankan pada perubahan yang
terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling
tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran. Anak tidak
akan tumbuh dan berkembang dengan sendirinya, anak memerlukan
lingkungan yang kondusif yang memungkinkan anak untuk berkembang
secara optimal. Sebagai bagian dari kecerdasan anak, kecerdasan emosi juga

penting untuk dikembangkan pada anak sejak dini. Fenomena saat ini banyak
anak – anak cenderung mulai mengalami gangguan emosional seperti : mudah
merasa cemas, mudah merasa kesepian, pemurung, frustasi, mudah bertindak
agresif, kurang menghargai sopan santun, dan sebagainya. Hal tersebut
disebabkan karena pengembangan kecerdasan emosi anak sering terlupakan.

1

2

Fenomena perlakuan salah atau child abuse merupakan suatu
permasalahan yang di hadapi anak – anak, yang dapat terjadi di lingkungan
keluarga, komunitas, sekolah maupun tempat bermain. Dimana child abuse
adalah perbuatan disengaja yang menimbulkan kerugian atau bahasa terhadap
anak baik secara fisik maupun emosional. Kekerasan terhadap anak seringkali
diidentikkan dengan kekerasan kasat mata, seperti physical abuse dan sexual
abuse. Kekerasan yang selama ini banyak dialami oleh anak-anak bukan hanya
physical abuse dan sexual abuse, tetapi ada beberapa kategori yang termasuk
dalam child abuse diantaranya emotional abuse, neglect, sosial abuse, physical abuse dan
seksual abuse. Diantara bentuk-bentuk kekerasan tersebut yang paling sering

dialamai oleh anak-anak adalah emotional abuse dimana bentuk umum dari
emotional abuse adalah verbal abuse (Huraerah 2006).
Johnson et all (2001) dalam Roth (2004), mengatakan bahwa sebagian
besar masyarakat tidak mengetahui dampak psikologis yang akan di timbulkan
ketika melakukan verbal abuse terhadapa anak – anak. Semua bentuk kata –
kata yang di ucapkan kepada anak akan memiliki dampak yang positif
maupun negatif tergantung dari pola asuh orang tua. Ketika anak di besarkan
dengan lingkungan yang baik, pertumbuhan dan perkembangan anak juga
akan baik. Apabila anak di besarkan dengan lingkungan yang melakukan verbal
abuse, hal tersebut dapat menimbulkan efek psikologis jangka panjang, karena
verbal abuse dapat menyakiti perasaan anak.
Au Coin (2003) dalam Roth (2004), melaporkan bahwa di Kanada
terdapat kasus kekerasan dan penelantaran anak. Berdasarkan data dari
lembaga kesejahteraan anak dari seluruh negara, terjadi peningkatan laporan
mengenai kasus kekerasan pada anak. Tercatat physical abuse terjadi sebanyak

3

31 %, emotional abuse 19 %, dan sexual abuse sebanyak 10 %. Hal ini di dukung
dengan argument dari Straus & Field (2004) dalam Zdravkovic (2008), bahwa

di Amerika terjadi 90% verbal abuse dengan 11 – 26 % dianggap sebagai
tindakan verbal abuse berat. McGee,Wolfe & Wilso (1997) dalam Zdrakovic
(2008), dalam penelitiannya menemukan bahwa 63 % orang tua melakukan
verbal abuse terhadap anak mereka. Anak- anak dengan orang tua yang
melakukan verbal abuse memiliki prilaku agresif fisik, agresif verbal, kenakalan
dan masalah interpersonal daripada anak- anak lainnya.
Grady, (2003) dalam Noh dan Talaat (2012), mengatakan bahwa verbal
abuse adalah bentuk kekerasan yang tidak meninggalkan bukti seperti physical
abuse, akan tetapi verbal abuse lebih sulit untuk diidentifikasi karena tidak ada
bukti yang seperti pada kasus physical abuse. Marimoto & Sharma, 2004 dalam
Zdravkovic, 2008 mengungkapkan bahwa verbal abuse memiliki dampak yang
lebih buruk daripada physical abuse, karena verbal abuse dapat menimbulkan
dampak yaitu gangguan emosional serta gangguan mental pada anak. Jenis
verbal abuse yang umum digunakan orang tua pada anaknya adalah penyataan
negative seperti mengancam, meremehkan, memberikan label pada anak dan
juga berteriak kepada anak.
Ney (1997) dalam Roth (2004) mengatakan bahwa verbal abuse yang
dilakukan orang tua dapat berdampak pada perubahan pandangan atau
persepsi anak mengenai dirinya. Verbal abuse yang dilakukan orang tua
memiliki dampak yang lebih besar pada anak-anak dibandingkan dengan

orang dewasa, karena anak tidak dapat membela dirinya dan menghindari
dirinya dari kekerasan verbal orang tua mereka. Menurut Garbarino dan
Brendgen (1986) dalam Noh dan Talaat (2012), dalam penelitiannya

4

mengungkapkan bahwa verbal abuse memiliki efek psikologis yang lebih luas
dibandingkan dengan bentuk kekerasan lainnya. Verbal abuse merupakan
kekerasan yang langsung akan berdampak pada perkembangan anak,
sosialisasi anak dan juga pola perilaku anak.
Di Indonesia masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa
perlakuan salah merupakan hal yang biasa, inilah yang membuat marak
terjadinya perilaku verbal abuse di Indonesia. Hal tersebut sering terjadi
dikarenakan keyakinan masyarakat saat ini menganggap hal seperti bicara
kasar, mencaci, membentak, memarahi, mengancam anak merupakan hal yang
wajar dan saat ini kita dapat dengan mudah orang tua atau lingkungan
masyarakat sekitar berbicara kasar pada anak. Secara mental, seorang anak
akan mengingat semua tindakan kekerasan dalam satu periode secara
konsisten. Kekerasan tersebut dapat menyebabkan anak menjadi generasi
yang lemah, seperi agresif, apatis, pemarah, menarik diri, kecemasan berat,

gangguan tidur, ketakutan yang berlebihan, kehilangan harga diri dan depresi
(Soetjiningsih, 2002).
Komisi Nasional (Komnas) perlindungan anak mencatat 21.872 anak
menjadi korban kekerasan fisik dan psikis. Pada dua dekade terakhir 12.726
anak mengalami kekerasan seksual pada tahun 2004 dan yang tercatat
sebanyak 446 kasus. Tahun 2005 meningkat menjadi 750 kasus. Tahun 2006
mengalami peningkatan 1124 kasus. Tahun 2008 tercatat lebih dari 1000
kasus. Sepanjang tahun 2010 Komnas Perlindungan Anak menerima 2.335
pengaduan mengenai kasus kekerasan terhadap anak. Angka kejadian
kekerasan pada anak terus meningkat dari pengaduan di tahun 2009 yaitu
1998 kasus. Total pengaduan yang masuk ke Komnas Perlindungan Anak,

5

sebanyak 62,7 % adalah kekerasan seksual dalam bentuk sodomi, perkosaan,
pencabulan serta inces, 37,3 % adalah kekerasan fisik dan psikis. Kekerasan
pada anak yang dilakukan orang tua terhadap anaknya belum mendapat
perhatian khusus dari pemerintah dan tim kesehatan karena masih adanya
anggapan bahwa semua yang dilakukan orang tua terhadap anaknya adalah
masalah keluarga. Masalah baru dirasakan jika anak sudah mengalami dampak

kekerasan tersebut baik secara fisik maupun psikologis.
Verbal abuse terjadi setiap harinya di lingkungan keluarga maupun di
lingkungan masyarakat. Lingkungan keluarga yang seharusnya memberikan
pondasi primer bagi perkembangan anak kini tidak lagi menjadi ramah,
adanya paradigma yang salah dalam memandang anak, dimana anak masih
dipandang sebagai obyek yang harus menurut kepada kehendak orang tua.
Sedangkan

lingkungan

masyarakat

ikut

memberikan

nuansa

pada


perkembangan anak, karena baik buruknya struktur keluarga dan masyarakat
memberikan pengaruh baik atau buruknya pertumbuhan kepribadian anak
(Kusmyati,2006).
Penelitian tentang verbal abuse pada anak jarang ditemukan karena
berkembangnya budaya di masyarakat yang menganggap hal bicara kasar,
mencaci, membentak, memarahi, mengancam pada anak merupakan hal
wajar. Saat ini kita dapat dengan mudah menjumpai orang tua atau lingkungan
masyarakat sekitar berbicara kasar pada anak. Peran orang tua sangat penting
dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Verbal abuse yang dilakuakan
orang tua disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya riwayat orang tua yang
dibesarkan dalam kekerasan sehingga cenderung meniru pola asuh yang telah
mereka dapatkan sebelumnya yang dapat memperparah kekerasan pada anak.

6

Selain itu kekerasan pada anak dapat terjadi akibat kemiskinan, stres, isolasi
sosial, tidak adanya dukungan, lingkungan yang tidak kondusif, pengangguran,
kurangnya pengetahuan orang tua tentang pendidikan anak serta minimnya
pengetahuan agama orang tua juga turut berperan menjadi penyebab orang
tua melakukan kekerasan pada anaknya. (Soetjiningsih, 2002)

Fenomena ini akhirnya menjadi suatu mata rantai yang tidak terputus,
dimana setiap generasi akan memperlakukan hal yang sama untuk merespon
kondisi situasional yang menekannya, hingga pola perilaku yang diwariskan ini
menjadi budaya kekerasan yang akan ditiru anak.
Sekertaris Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), setiap
tahunnya menerima laporan kasus kekerasan yang terjadi di sekolah, keluarga
dan lingkungan sosial yang terus mengalami peningkatan. Komnas
perlindungan anak mencatat terjadi tindak kekerasan yang dilakukan sebanyak
2.413 pada tahun 2010. Laporan mengenai kekerasan di sekolah terus
mengalami peningkatan, yaitu pada tahun 2011 yaitu sebanyak 2.508, tahun
2012 sebanyak 2.637 kasus, tahun 2013 sebanyak 2.792 dan pada tahun 2014
Komnas perlindungan anak menerima laporan kasus kekerasan yang terjadi di
sekolah, keluarga dan lingkungan sosial sebanyak 3.339. Hasil penelitian yang
dilakukan KPAI, terdapat 17 % kekerasan terjadi di lingkungan sekolah. Pada
tahun 2013, tercatat 181 kasus yang berujung pada tewasnya korban, 141
kasus korban menderita luka berat dan 97 kasus korban menderita luka
ringan.
Data statistik di atas dapat menggambarkan bahwa perilaku kekerasan
telah menjadi keseharian anak- anak Indonesia. Kekerasan yang sering terjadi
di lingkungan anak adalah dengan bulyying. Menurut Roland dan Insoe (2001)


7

dalam Dermawan (2011), bullying merupakan aspek dari agresif. Perilaku
agresif biasanya ditunjukkan untuk menyerang, menyakiti, atau melawan
orang lain baik secara fisik maupun verbal. Perilaku agresif pada anak dapat
disebabkan karena rendahnya pengendalian diri dari anak, pengaruh
lingkungan yang tidak baik, dan adanya tekanan dari pelaku.
Kekerasan sesama anak di sekolah merupakan praktek perilaku agresif
yang semestinya tidak terjadi. Dalam usia yang belia, anak seharusnya
dihadapkan pada kehidupan yang tenang, bersahabat dan penuh kreativitas.
Tumbuhnya perilaku agresif menunjukkan lemahnya pendidikan dalam
membentuk kepribadian anak. Dalam hal ini peran orang tua sangat penting
untuk mengarahkan anak pada perilaku yang positif (Andina,2014).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan tahun 2014 yang dilakukan di
Tarbyatul Athfal Al-Fattah di wilayah “Sukun” Kabupaten Malang. Dari hasil
observasi didapatkan bahwa terdapat anak yang berperilaku agresif sebanyak
19 orang dari 62 anak dan dari hasil wawancara dengan guru – guru yang
berada di sekolah mengatakan bahwa anak dengan perilaku agresif hidup
dalam lingkungan keluarga yang mendidik dan mengasuh anak mereka sesuai

dengan kehendak mereka, tanpa memperhatikan dampak apa yang akan di
akibatkan dari pola asuh tersebut.
Dari pemaparan diatas peneliti ingin meneliti hubungan verbal abuse
terhadap munculnya perilaku agresif anak usia 2 – 6 tahun, sehingga judul
penelitian ini adalah “ Hubungan verbal abuse dengan perilaku agresif anak usia
prasekolah di Tarbiyatul Athfal Al- Fattah”.

8

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan

uraian

latar

belakang


diatas

dapat

dirumusan

permasalahan penelitian yaitu :
Apakah ada hubungan verbal abuse dengan perilaku agresif anak usia
pra sekolah di Tarbiyatul Athfal Al - Fattah .
1.3

Tujuan Penelitian

1.3.1

Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan verbal abuse dengan perilaku agresif anak

usia pra sekolah di Tarbiyatul Athfal AL – Fattah.
1.3.2

Tujuan Khusus
1.

Mengidentifikasi verbal abuse pada anak prasekolah.

2.

Mengidentifikasi perilaku agresif pada anak prasekolah.

3.

Menganalisis pengaruh verbal abuse terhadap perilaku agresif anak
pra sekolah

1.4

Manfaat Penelitaian
Sesuai dengan latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan

penelitian yang hendak dicapai, maka manfaat yang diharapkan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.4.1

Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan terhadap

khasanah keilmuan, khususnya bidang ilmu keperawatan yang terkait dengan
masalah verbal abuse dalam lingkungan serta dampak yang akan ditimbulkan.

9

1.4.2

Manfaat Praktis
1.

Bagi Peneliti
Hasil studi penelitian ini diharapkan dapat memberikan
pengetahuan tambahan dan pengalaman bagi peneliti mengenai
dampak verbal abuse terhadap perilaku agresif anak, serta
meningkatkan wawasan peneliti dalam menyelesaikan masalah
secara ilmiah.

2.

Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi institusi
pendidikan untuk bisa dijadikan suatu referensi dan menambah
wawasan serta pengetahuan tentang dampak verbal abuse terhadap
perilaku agresif anak.

3.

Manfaat Bagi Para Orang Tua
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
kepada orang tua mengenai dampak dari verbal abuse pada anak
sehingga tidak sampai menimbulkan perilaku agresif pada anak.

4.

Bagi Peneliti Selanjutnaya
Hasil studi ipenelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian
untuk melakukan penelitian lebih lanjut secara berkesinambungan
mengenai verbal abuse dan perilaku agresif anak.

1.5

Keaslian Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini merupakan pengembangan dari
penelitian yang telah ada sebelumnya. Namun dari variabel dan subjek
penelitian ini benar – benar asli dan belum pernah diteliti sebelumnya.

10

1.

Menurut penelitian Silviana dan Moondore Madalina Ali (2013),
yang berjudul “ Pengaruh pola asuh orang tua terhadap
kecenderungan agresivitas remaja awal di jakarta”. Berdasarkan
analisis data menggunakan analisis linear agresi, hasil penelitian P
= 0,000 sehingga P < 0,05 sehingga ada pengaruh yang signifikan
antara kedua variabel yang berati pola asuh orang tua mempunyai
pengaruh terhadap tingkat agresivitas remaja akan tetapi hanya
pola asuh mengabaikan, memanjakan dan authoritarian yang
berpengaruh paling dominan terhadap agresifitas remaja,
dibandingkan pola asuh autoritatif. Perbedaan dengan penelitian
ini adalah mengetahui pengaruh pola asuh orang tua terhadap
kecendrungan agresivitas remaja awal sedangkan pada penelitian
diatas untuk mengetahui perilakuagresif anak pra sekolah karena
adanya perilaku verbal abuse sebagai pesan bahwa perilaku verbal
abuse memiliki dampak yang menimbulkan perilaku agresif pada
anak.

2.

Menurut penelitian Bonar Hutapea (2010), yang berjudul “ Studi
korelasi intensitas menonton tayangan yang mengandung
kekerasan di televisi dengan perilaku agresif pada anak ”.
Berdasarkan metode analisis data yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah dengan korelasi Product Moment dari Karl
Pearson, yaitu dengan menghitung korelasi skor total variabel
bebas dengan variabel terikat. Hasil penelitian diperoleh P > 0,05,
sehingga hipotesis nihil menyatakan tidak ada hubungan antara
intensitas menonton tayangan yang mengandung kekerasan di

11

televisi dengan perilakuagresif pada anak sekolah dasar di Jakarta
Pusat. Perbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian ini
mengenai Studi korelasi intensitas menonton tayangan yang
mengandung kekerasan di televisi dengan perilaku agresif pada
anak sedangkan pada penelitian diatas untuk mengetahui perilaku
agresif anak pra sekolah karena adanya perilaku verbal abuse
sebagai pesan bahwa perilaku verbal abuse memiliki dampak yang
menimbulkan perilaku agresif pada anak.
3.

Menurut penelitian Nidya P.N dan Margaretha R. (2012), yang
berjudul

“ Hubungan antara kekerasan emosional pada anak

terhadap kecendrungan kenakalan remaja”. Berdasarkan analisis
data yang digunakan pada penelitian ini adalah statistik nonparametrik dengan teknik uji korelasi Spearman’s Rho. Hasil
penelitian ini menunjukkan besarnya koefesien korelasi antara
kedua variabel tersebut adalah 0,288 dengan taraf signifikan 0,000
sehingga P 0.250), dengan demikian H1 diterima yang artinya terdapat korelasi
atau hubungan yang signifikan atau positif dan kuat antara variabel independen (verbal
abuse) dengan variabel dependen (perilaku agresif).
Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat dan
positif antara verbal abuse dengan perilaku agresif, yang berarti bahwa semakin tinggi verbal
abuse maka semakin tinggi perilaku agresif
Kata Kunci : Verbal abuse, perilaku agresif, anak usia prasekolah.

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Malang
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Malang
3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah
Malang

xi

ABSTRACT
The Relation of Verbal Abuse to Aggressive Behavior of Preschool Children at
Tarbiyatul Athfal AL-Fattah Gempol, Sukun Malang
Janur Aini 1, Nurul Aini 2, Nur Lailatul Masruroh3.
Background: Verbal abuse is often done by parents because most of them did not
know the problem or impact that will happen to the children’s behavior. The impacts of
verbal abuse are antisocial personality disorder, withdrawal from society, development
interference, and Physical or verbal aggressive behavior. Aggressive behavior is a part of
preschool children’s development and will be decreased by time. If a child had exposed
by verbal abuse, the child may show aggressive behavior physically or verbally which will
be carried until they become adult. Based on this background, the objective of this study
is to find out the relation of verbal abuse to aggressive behavior of preschool children.
Method: Design of this study is correlational with cross sectional research design. This
study was done on January 26nd - 31th 2015 at TA Al-Fattah Gempol Sukun, Malang. The
subjects are preschool children (2-6 years old) taken by total sampling method and the
data analysis was done by using Spearman Rank Test.
Results: According to the Spearman Rank test it is found out that r value count is 0.712
with 0.000 < 0.005 significance, because r value count is bigger than r value table (0.712
> 0.0250), H1 is accepted which means there are correlation with positive and strong
correlation between independent variable (verbal abuse) and dependent variable
(aggressive behavior).
Conclusion: The results shows that the correlation of verbal abuse and aggressive
behavior is directly proportional which means that the higher the verbal abuse is the
higher the aggressive behavior to the children is found.
Key Words: Verbal abuse, aggressive behavior, preschool children.

1.
2.
3.

The Student Nursing Science , Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang
Lecture in Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang
Lecture in Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang

xii

DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................................................... i
Lembar Persetujuan ................................................................................................................. ii
Lembar Pengesahan ................................................................................................................. iii
Lembar Pernyataan Keaslian Penulisan ................................................................................ iv
Motto .......................................................................................................................................... v
Lembar Persembahan ...............................................................................................................vi
Kata Pengantar........................................................................................................................... ix
Abstrak ....................................................................................................................................... xi
Abstract ...................................................................................................................................... xii
Daftar Isi ................................................................................................................................... xiii
Daftar Tabel ........................................................................................................................... xvi
Daftar Gambar .......................................................................................................................... xvii
Daftar Lampiran ......................................................................................................................xviii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................ 8
1.3 Tujuan .................................................................................................................... 8
1.3.1
Tujuan Umum ....................................................................................... 8
1.3.2
Tujuan Khusus ...................................................................................... 8
1.4 Manfaat .................................................................................................................. 8
1.4.1 Manfaat Teoritis ....................................................................................... 8
1.4.2 Manfaat Praktis......................................................................................... 9
1.5 Keaslian Penelitian .............................................................................................. 9
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Petumbuhan dan Perkembangan
Anak Usia Prasekolah .......................................................................................... 12
2.1.1 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tahap
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak ............................................... 15
2.1.2 Teori Perkembangan Anak Usia Prasekolah ........................................22
2.1.3 Masalah Gangguan Tumbuh Kemabang
anak Prasekolah ........................................................................................ 24
2.2 Konsep Verbal Abuse ........................................................................................... 27
2.2.1 Bentuk – Bentuk Verbal Abuse ............................................................... 28
2.2.2 Dampak Atau Akibat Verbal Abuse ....................................................... 29
2.2.3 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
Terjadinya Verbal Abuse .......................................................................... 30
2.3 Konsep Prilaku Agresif ....................................................................................... 33
2.3.1 Ciri – Ciri Prilaku Agresif ....................................................................... 34
2.3.2 Faktor Penyebab Prilaku Agresif ........................................................... 35
xiii

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep ................................................................................................ 37
3.2 Hipotesis Penelitian ............................................................................................ 38
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian ................................................................................................
4.2 Kerangka Penelitian ............................................................................................
4.3 Populasi, Sampling dan Sampel ........................................................................
4.3.1 Populasi ....................................................................................................
4.3.2 Sampel ......................................................................................................
4.3.3 Teknik Sampling .....................................................................................
4.4 Variabel Penelitian ..............................................................................................
4.4.1 Variabel Independen ..............................................................................
4.4.2 Variabel Dependen .................................................................................
4.5 Definisi Operasional ...........................................................................................
4.6 Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................................
4.7 Instrumen Penelitian ..........................................................................................
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ............................................................................
4.9 Teknik Analisis Data ..........................................................................................
4.9.1 Analisa Univariat ....................................................................................
4.9.2 Analisa Bivariat .......................................................................................
4.10 Etika Penelitian ...................................................................................................

39
40
40
40
41
41
41
42
42
42
43
44
44
46
46
46
49

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA
5.1 Hasil Penelitian Dan Analisa Data ................................................................... 51
5.2 Analisa Univariat ................................................................................................. 51
5.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ....................................... 51
5.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 52
5.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkatan
Kelas TA AL – Fattah ........................................................................... 52
5.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan
Orang Tua ............................................................................................... 53
5.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Bentuk Verbal Abuse .......... 53
5.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Perilaku Agresif ................. 54
5.3 Analisa Bivariat .................................................................................................. 54
BAB 6 PEMBAHASAN
6.1 Gambaran Bentuk Verbal Abuse Pada Anak Usia Prasekolah ....................
6.2 Gambaran Perilaku Agresif Anak Usia Prasekolah ......................................
6.3 Hubungan Verbal Abuse Terhadap Perilaku Agresif Anak
Usia Prasekolah ..................................................................................................
6.4 Keterbatasan Penelitian .....................................................................................
6.5 Implikasi Keperawatan ......................................................................................

xiv

56
59
62
65
66

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan .........................................................................................................
7.2 Saran ...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................
LAMPIRAN ............................................................................................................................

xv

67
68
70
74

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1
Tabel 5.1

Penjabaran Variabel Berdasarkan Instrumen
dan Skala Pengukuran ..........................................................................................42
Rekapitulasi Hasil Uji Spearman Rank Antara Variabel
Bebas Dengan Variabel Terikat ......................................................................... 54

xvi

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 3.1
Gambar 4.1
Gambar 5.1
Gambar 5.2
Gambar 5.3
Gambar 5.4
Gambar 5.5
Gambar 5.6

Pendekatan Holistik Pada Tumbuh Kembang
Anak (Hawari 1997) ...................................................................................... 22
Kerangka konsep Pengaruh Verbal Abuse Terhadap
Perilaku Agresif Anak Usia Prasekolah ...................................................... 37
Kerangka Penelitian Pengaruh Verbal Abuse Terhadap
Perilaku Agresif Anak Usia Prasekolah ......................................................40
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkatan Usia
di TA Al-Fattah Gempol, Sukun Tahun 2015 .......................................... 51
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
di TA Al-Fattah Gempol, Sukun Tahun 2015 .......................................... 52
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkatan Kelas
di TA Al-Fattah Gempol, Sukun Tahun 2015 .......................................... 52
Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Orang
tua di TA Al-Fattah Gempol, Sukun 2015 ................................................ 53
Karakteristik Kategori Verbal Abuse di TA Al-Fattah
Gempol, Sukun Tahun 2015 ....................................................................... 53
Karakteristik Perilaku Agresif di TA Al-Fattah
Gempol, Sukun Tahun 2015 ....................................................................... 54

xvii

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Studi Pendahuluan .......................................................... 74
Lampiran 2 Surat Telah Melakukan Penelitian di Tarbiyatul
Athfal Al – Fattah Gempol, Sukun Malang .................................................. 75
Lampiran 3 Lembar Persetujuan Bersedia Menjadi Responden ..................................... 76
Lampiran 4 Lembar Observasi ............................................................................................ 77
Lampiran 5 SAB Terapi Bermain ........................................................................................ 79
Lampiran 6 Tabulasi Karakteristik Responden ................................................................. 86
Lampiran 7 Uji Korelasional Spearman Rank (Rho) ........................................................ 98
Lampiran 8 Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ........................................................... 99
Lampiran 9 Dokumentasi Penelitian ................................................................................. 106
Lampiran 10 Curriculum Vitae .............................................................................................. 108

xviii

Daftar Pustaka
Achroni, K. (2012). Ternyata Selalu Mengalah itu Tidak Baik. Yogyakarta : Javaliera.
Anantasari. (2006). Menyikapi Perilaku Agresif Anak. Yogyakarta : Kanisius.
Andina, E. (2014). Budaya Kekerasan Antar Anak Di Sekolah Dasar. Kesejahteraan Sosial. 6
(9), 9 - 10
Arvin. & Behreman. & Kliegman. (2000). Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol.1.E/15. Jakarta
: EGC
Coloroso, B. (2007). Stop Bulying. Jakarta : Serambi Ilmu Semesta.
Darmawan. (2010). Bullying in School : A Study of Forms and Motives of Aggression in Two
Scondary Schools in the City Palu, Indonesia. Tidak diterbitkan, University of Trons.
Davies, T., & Craig, TKJ. (2009). ABC Of Mental Health. Jakarta : EGC.
Deb,S., & Modak,S.(2010). Prevalence of Violence against Children in Families in
Tripura and Its Relationship with Socio-economic Factors. Journal Injury and
Violence. 2(1). 5-18
Esteban,E.J.(2006). Parental Verbal Abuse: Culture-Spesific Coping Behavior of College
Students in the Philipines. Child Psychiatry and Human Development,36,243-259.
Frommel,M.C.B. (2006). Hati Allah Bagaikan Hati Seorang Ibu. Jakarta : PT BPK
Gunung Mulia.
Gelles, R.J., (2004). Child Abuse. Dalam Encyclopedia Article From Encarta.
Http://Encarta.msn.com/encyclopedia.
Gracinia, J. (2005). Ada Apa Denganmu Sayang. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Hawadi. & Akbar, R. (2010). Psikologi Perkembangan Anak Mengenal Sifat, Bakat, dan
Kemampuan Anak. Jakarta : Salemba Medika.
Hidayah, R. (2009). Psikologi Pengasuhan Anak. Yogyakarta : UIN – Malang Press.
Hidayat, A.A. (2009). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta : Salemba Medika.

xix

___________. (2009). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba
Medika
Huraerah, A. (2006). Kekerasan Terhadap Anak. Bandung : Nuansa.
_________ (2007). Child Abuse. Bandung : Nuansa.
Hurlock, E.B. (1978). Perkembangan Anak. Meitasari Tjandrasa & Muslichah Zarkasih
(Penerjemah), 2014. Jakarta : Erlangga.
Kariadinata, R. & Abdurahman, M. (2012). Dasar – Dasar Statistik Pendidikan. Bandung :
Pustaka Setia.
Mansur, H., & Budiarti, T. (2011). Psikologi Ibu dan Anak. Jakarta : Salemba Medika.
Mitchell, D.L. (2006). The Role Of Depression, Social Support, And Gender in an Individual’s
Decision To Leave an Emotionally Abusive Relationship. Tidak diterbitkan, University of
Maryland.
Mubarak, W.I. (2011). Sosiologi Untuk Keperawatan : Pengantar dan Teori. Jakarta : Salemba
Medika.
Mulyadi, S. (2004). Membantu Anak Balita Mengelola Amarahnya. Jakarta : Erlangga.
Noh, C.H.C & Talaat, W.I.A.A. (2012). Verbal Abuse on Children : Does it Amount to
Child Abuse Under the Malaysian Law ?. Asian Social Science. 8 (6), 224 – 225
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman
Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
_______ . (2013). Metode Penelitian Ilmu Keperawatan : Pendekatan Praktisi Edisi 3.
Jakarta : Salemba Medika.
Nursalam., & Susilaningrum, R.., & Utami, S. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak.
Jakarta : Salemba Medika.
Priyanata, A. (2010). Let’s End Bullying: Memahami, Mencegah, dan Mengatasi Bullying. Jakarta
: PT Elex Media Komputindo.
Putri, A.M., & Santoso,A. (2012). Persepsi Orang Tua Tentang Kekerasan Verbal Pada
Anak. Jurnal Nursing Studis.1(1), 22-29
xx

Putra, S.R. (2012). Panduan Riset Keperawatan Dan Penulisan Ilmiah. Jogjakarta : D – Medika.
Raajimakers, M.A.J. (2008). Aggressive Behavior in Preschool Children Neuropsychological
Correlates, Costs of Service Use, and Preventive Efforts. Netherlands : Print Partners
Ipskamp.
Ria. (2008). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC
Ridha, N. (2006). Buku Ajar Keperawatan Anak. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Rimm, S. (2003). Mendidik dan Menerapkan Disiplin Pada Anak Prasekolah. Jakarta :
Gramedia.
Riyadi, S., & Sukarmin. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Roth, D.H. (2004). Adult Reflections on Childhood Verbal Abuse. Tidak diterbitkan,
University of Saskatchewan
Severe, S. (2003). Bagaimana Bersikap Pada Anak Agar Anak Prasekolah Bersikap Baik.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Silalahi, U. (2012). Metode PenelitianSosial. Bandung : Refika Aditama.
Soetjiningsih (2002). Tumbuh Kembang Anak dan Remaja. Jakarta: Sagung Seto
Sugijokanto, S. (2014). Cegah Kekerasan Pada Anak. Jakarta : Gramedia.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.
Sujarweni, W. (2014). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jogjakarta : Gava Media.
Sunyoto, D. & Setiawan, A. (2013). Buku Ajar Statistik Kesehatan Paramatrik, Non
Paramatik, Validitas, dan Reliabilitas. Yogyakarta : Nuha Medika.
Supartini, Y. (2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta:EGC
Surbakti, EB. (2008). Sudah Siapkah Anda Menikah ?. Jakarta : Gramedia.
Surya, H. (2005). Kiat Mengatasi Penyimpangan Perilaku Anak (2). Jakarta : Gramedia.
xxi

Susanto, A. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta : Kencana.
Teicher, M.H., Samson, J.A., Polcari, A., & Mcgreenery, C.E. (2006). Stick, Stones, and
Hurtful Words: Relative Effects of Various Forms of Childhood Maltreatment.
American Journal of Pschiatry. 163 (6), 993 – 1000
Tremblay, R.E. (2006). Prevention of Youth Violence: Why not Start at The Beginning?.
Journal of Abnormal Child Psychology. 34, 481 – 487.
Videbeck, S.L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Wong, dkk. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol 1 Ed.6. Jakarta: EGC
Yusuf, S. (2012). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Zdravkovic, A. (2008). Predictors of Hostile Attribution Bias: Child Emotional Reactivity and
Parent – Child Hostile Experiences. United States : UMI

xxii