110
V = Skor penyakit tertinggi skor = 4
Nilai indeks KP kemudian dianalisis dengan menggunakan program statistik SAS.
2. Perkembangan fungi mikoriza arbuskular dan parameter pertumbuhan
yang meliputi Perkembangan fungi mikoriza dan parameter pertumbuhan yang diamati
adalah: a Penghitungan kolonisasi akar oleh FMA infeksi akar; b Penghitungan jumlah spora FMA; c Tinggi tanaman cm pada akhir percobaan,
diukur dari pangkal batang hingga pangkal tangkai daun terakhir; d Jumlah daun pada akhir percobaan; e Diameter batang cm pada akhir percobaan, diukur
dengan jangka sorong 2 cm dari pangkal batang; f Bobot kering tajuk g, diukur setelah tanaman dipanen dan tajuknya dikeringkan dalam oven pada suhu 60
o
C selama 72 jam; g Bobot kering akar g, diukur setelah tanaman dipanen dan
akarnya dikeringkan dalam oven pada suhu 60
o
C selama 72 jam.
3. Serapan hara pada daun
Pada akhir percobaan 52 minggu setelah tanam MST serapan hara nitrogen N, fosfor P, kalium K dan magnesium Mg pada daun diukur.
Serapan hara daun gtanaman diperoleh dari hasil perkalian bobot kering tajuk dengan kadar hara daun.
Hasil dan Pembahasan
Hasil
Rekapitulasi hasil sidik ragam fungi mikoriza arbuskular FMA, bakteri endosimbiotik mikoriza, interaksi FMA dan bakteri endosimbiotik mikoriza, G.
boninense, interaksi FMA dan G. boninense dan interaksi antara FMA, bakteri endosimbiotik mikoriza dan G. boninense terhadap peubah indeks keparahan
penyakit KP tajuk, luas nekrotik akar, infeksi FMA, jumlah spora FMA, tinggi bibit kelapa sawit, jumlah daun, diameter batang, bobot kering tajuk, bobot kering
akar, kadar hara daun serta serapan hara daun disajikan pada Tabel 12.
111
Tabel 12 Rekapitulasi hasil sidik ragam peubah yang diamati terhadap inokulasi FMA, bakteri endosimbiotik mikoriza pada bibit kelapa sawit yang
diberi cekaman biotik patogen G. boninense
Peubah FMA
Bakteri Interaksi
FMA : Bakteri
Gano- derma
Interaksi FMA :
Ganoderma Interaksi
Bakteri : Ganoderma
Interaksi FMA :
Bakteri : Ganoderma
Indeks KP
- -
- -
Luas Nekrotik Akar
- -
- -
Kolonisasi FMA infeksi akar
tn tn
tn tn
tn tn
Jumlah spora FMA tn
tn tn
tn tn
tn Tinggi tanaman cm
tn tn
tn tn
tn Jumlah daun helai
tn tn
tn tn
tn tn
Diameter batang cm tn
tn tn
tn tn
tn Bobot kering tajuk g
tn tn
tn tn
tn tn
tn Bobot kering akar g
tn tn
tn tn
Kadar hara daun N tn
tn tn
tn tn
tn tn
Serapan hara daun N gtan
tn tn
tn tn
tn tn
Kadar hara daun P tn
tn tn
tn tn
tn tn
Serapan hara daun P gtan
tn tn
tn tn
tn tn
Kadar hara daun K tn
tn tn
tn tn
Serapan hara daun K gtan
tn tn
tn tn
tn Kadar hara daun Mg
tn tn
tn tn
tn tn
Serapan hara daun Mg gtan
tn tn
tn tn
tn tn
Keterangan: = sangat nyata P0,01; = nyata P0,05; tn = tidak nyata; - = tidak terukur
Dari Tabel 12 terlihat bahwa dari semua peubah yang diukur, hanya peubah indeks keparahan penyakit KP tajuk dan luas nekrotik akar yang
memberikan hasil yang signifikan untuk kombinasi perlakuan FMA dan bakteri endosimbiotik mikoriza. Sementara peubah yang lain tidak signifikan baik pada
kombinasi perlakuan FMA, bakteri endosimbiotik mikoriza B. Subtilis B10 dan G. boninense interaksi tiga faktor maupun pada kombinasi FMA dan bakteri
endosimbiotik mikoriza interaksi dua faktor. Jika dilihat dari besaran nilai rataan
112
terlihat adanya perbedaan akan tetapi perbedaan tersebut tidak signifikan secara statistik.
Perlakuan FMA secara tunggal memberikan hasil yang sangat nyata terhadap peubah indeks keparahan penyakit KP tajuk, luas nekrotik akar, infeksi
FMA, jumlah spora FMA, tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang dan memberikan hasil yang berbeda nyata untuk peubah bobot kering akar dan kadar
hara daun kalium K. Sementara untuk peubah lainnya memberikan hasil yang tidak nyata Tabel 12. Untuk perlakuan bakteri endosimbiotik mikoriza secara
tunggal juga memberikan hasil beda sangat nyata untuk peubah indeks keparahan penyakit KP tajuk, luas nekrotik akar, tinggi tanaman, serapan hara K, kadar
hara magnesium Mg dan serapan hara Mg pada daun. Sementara untuk peubah bobot kering akar, serapan hara P, kadar hara K memberikan hasil beda nyata.
Untuk peubah lainnya perlakuan bakteri endosimbiotik mikoriza secara tunggal tidak memberikan hasil yang nyata Tabel 12.
1. Indeks keparahan penyakit KP tajuk dan luas nekrotik akar