PENGARUH IKLAN OBAT BATUK DI TELEVISI TERHADAP PEMILIHAN OBAT SECARA SWAMEDIKASI (Studi Dilakukan pada Ibu Rumah Tangga di Desa Genukwatu Jombang)
i
SKRIPSI
DARA DESINTA NURMASARI
PENGARUH IKLAN OBAT BATUK DI TELEVISI TERHADAP
PEMILIHAN OBAT SECARA SWAMEDIKASI
(Studi Dilakukan pada Ibu Rumah Tangga di Desa Genukwatu Jombang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
i
ii
ii
iii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Segala puji syukur penulis panjatkan syukur kehadirat Allah SWT atas
segala petunjuk, karunia, rahmat serta hidayahNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Iklan Obat Batuk di
Televisi Terhadap Pemilihan Obat Secara Swamedikasi (Studi Dilakukan
pada Ibu Rumah Tangga di Desa Genukwatu Jombang)” dengan tepat waktu.
Skripsi ini dikerjakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini bukanlah tujuan akhir dari belajar
karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas.
Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peran dan dukungan
dari berbagai pihak. Tidak ada kata-kata yang pantas untuk dikatakan selain rasa
terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak atas
segala bimbingan, nasehat, bantuan, dukungan serta doa sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada :
1.
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang Yoyok
Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom
2.
Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang Naylis
Syifa’,S.Farm.,Apt.,M.Sc.
3.
Dra. Liza Pristianty, M.Si.,M.M.,Apt selaku dosen pembimbing I yang telah
sabar meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, saran dan
motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
4.
Ika Ratna Hidayati, S.Farm.,M.Sc.,Apt selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan, saran dan masukan kepada penulis dalam
menyusun skripsi ini.
5.
Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes.,Apt selaku dosen penguji I dan Siti Rofida,
S.Si.,M.Farm.,Apt selaku dosen penguji II yang telah memberi kritik dan
saran dalam penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.
iv
v
6.
Seluruh pengajar dan staf Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas
Muhammadiyah
Malang
yang
telah
memberikan
ilmu,
pengalaman serta bimbingan kepada penulis selama penulis menempuh studi
di Universitas Muhammadiyah Malang.
7.
Kepada kedua orang tua penulis, Bapak Margiatno dan Ibu Nur Ilmi
Istiqomah yang telah memberikan doa, dukungan, kasih sayang, nasehat dan
pengorbanan baik secara moral, spiritual maupun materi sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Adik-adik dan seluruh keluarga yang telah
memberikan dukungan, kepercayaan dan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8.
Kepada teman-teman komunitas seperjuangan, Intan Ayu Pujiasti dan
Kuntum Khoiro Ummah yang telah bekerjasama dengan baik, memberikan
ide dan diskusi dalam melakukan penelitian dan penyusunan skripsi.
9.
Kepada Angga Prasetyo Adi yang telah memberikan doa, dukungan dan
motivasi serta banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan
skripsi ini
10. Kepada teman-teman Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan
2012 yang saling suka duka dan pengalaman yang berharga selama menjalani
perkuliahan.
11. Kepada teman-teman seperjuangan Rusdiana Dewi, Athirah Riandita, Ratna
Septi Tristiana, Fani Rochmah, Ninuk Nurhandika, Syahilla, Novita Rizki,
Nur Annisa dan yang lainnya, yang telah berbagi suka duka, pengalaman dan
kebersamaan yang sangat berkesan bagi penulis selama menjalani
perkuliahan.
12. Kepada teman-teman griya Galuh Candra Kirana dan griya Panji Asmoro
Bangun yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.
Alhamdulillahi jaza kumullahulhoiro.
13. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan
banyak bantuan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
v
vi
membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi
ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya penulis dan pembaca pada umumnya.
Malang, 25 Juni 2016
Dara Desinta Nurmasari
vi
vii
RINGKASAN
Kesehatan merupakan suatu kebutuhan manusia yang paling mendasar.
Kondisi seseorang dapat dikatakan sehat apabila terhindar dari keluhan kesehatan.
Hingga saat ini, masalah atau keluhan kesehatan seringkali dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
derajat kesehatan adalah dengan swamedikasi atau pengobatan sendiri. Definisi
swamedikasi menurut WHO (World Health Organization) adalah pemilihan dan
penggunaan obat modern, herbal, maupun obat tradisional oleh seorang individu
untuk mengatasi penyakit atau gejala penyakit. Berdasarkan data BPS (Badan
Pusat Statistik) tahun 2013, penduduk Indonesia yang melakukan pengobatan
sendiri sebesar 63,10%.
Pelaksanaan swamedikasi harus sesuai dengan kriteria penggunaan obat
yang rasional, yaitu tepat dosis, cara penggunaan, lama pemakaian, indikasi,
diagnosis, kondisi pasien dan tepat dalam informasi terkait efek samping obat.
Informasi obat tersebut diperoleh dari orang sekitarnya seperti keluarga, tetangga,
teman dan juga diperoleh dari televisi yaitu berupa iklan. Salah satu contoh obat
yang diiklankan di televisi adalah iklan obat batuk. Obat batuk merupakan salah
satu obat OTC (Over The Counter) yang sering diiklankan dan dapat diperoleh
tanpa resep dokter. Obat batuk tidak dapat disamakan penggunaannya untuk
semua jenis batuk yang diderita. Oleh karena itu, informasi mengenai obat batuk
sangatlah penting terutama bagi pasien yang melakukan pengobatan sendiri. Salah
satu pelaku pengobatan sendiri adalah ibu rumah tangga.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan obat
batuk di televisi terhadap pemilihan obat secara swamedikasi pada ibu rumah
tangga di Desa Genukwatu Jombang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
inferensial yang dilakukan pada ibu rumah tangga di desa Genukwatu Jombang
sebanyak 100 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling
yang dilakukan di 7 dusun di wilayah desa Genukwatu Jombang dengan metode
pengumpulan data secara survei melalui pendekatan Cross sectional. Instrument
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan teknik analisis pada
penelitian ini adalah regresi linier sederhana.
Hasil penelitian ditunjukkan bahwa terdapat korelasi antara iklan obat
batuk di televisi terhadap pemilihan obat secara swamedikasi yang ditunjukkan
dengan nilai korelasi product moment rhitung > rtabel (0,298 > 0,195). Persamaan
regresi linier sederhana Y = 1,069 + 0,276x yang berarti setiap penambahan satu
satuan iklan obat batuk (x) maka pemilihan obat batuk yang diiklankan di televisi
oleh ibu rumah tangga (y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,276 satuan.
Iklan obat batuk di televisi memiliki pengaruh sebesar 8,9% terhadap pemilihan
obat secara swamedikasi oleh ibu rumah tangga di desa Genukwatu Jombang
sedangkan sebesar 91,1% dipengaruhi oleh faktor lain.
vii
x
DAFTAR ISI
JUDUL .........................................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................
ii
LEMBAR PENGUJIAN ...............................................................................
iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
iv
RINGKASAN ...............................................................................................
vii
ABSTRAK ...................................................................................................
viii
ABSTRACT .................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xvi
DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................
4
1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................
5
1.3.1 Tujuan Umum ...........................................................................
5
1.3.2 Tujuan Khusus ..........................................................................
5
1.4 Hipotesis Penelitian ......................................................................
5
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................
6
2.1 Tinjauan Iklan ...............................................................................
6
2.1.1 Komunikasi ..............................................................................
6
2.1.2 Iklan Obat ................................................................................
7
2.1.3 Pedoman Iklan Obat Batuk .......................................................
14
2.2 Obat ..............................................................................................
15
2.2.1 Obat Bebas Terbatas .................................................................
16
2.2.2 Obat Keras dan Psikotropika ....................................................
18
2.2.3 Obat Narkotika .........................................................................
18
x
xi
2.3 Swamedikasi .................................................................................
19
2.4 Batuk ............................................................................................
22
2.5.1 Patofisiologi Batuk ...................................................................
23
2.5.2 Klasifikasi Batuk ......................................................................
24
2.5.3 Terapi Batuk .............................................................................
25
2.5 Konsep Perilaku ............................................................................
28
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ........................................................
32
BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................
34
4.1 Jenis penelitian .............................................................................
34
4.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling.........................................
34
4.2.1 Populasi Penelitian ....................................................................
34
4.2.2 Sampel Penelitian .....................................................................
34
4.2.3 Teknik Sampling .......................................................................
35
4.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi .........................................................
35
4.4 Metode Pengumpulan Data ...........................................................
35
4.5 Instrumen Penelitian .....................................................................
36
4.6 Variabel Penelitian ........................................................................
36
4.7 Definisi Operasional .....................................................................
37
4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas.........................................................
39
4.8.1 Uji Validitas .............................................................................
39
4.8.2 Uji Reliabilitas ..........................................................................
40
4.9 Teknik Analisis Data.....................................................................
41
4.9.1 Analisis Deskriptif ....................................................................
41
4.9.2 Analisia Regresi Linier Sederhana ............................................
41
4.10 Alur Pelaksanaan Penelitian .........................................................
43
BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................................
44
5.1 Gambaran Umum Penelitian ..........................................................
44
5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ..........................................................
44
5.2.1 Uji Validitas .............................................................................
44
5.2.2 Uji Reliabilitas ..........................................................................
45
5.3 Demografi Responden ....................................................................
46
5.3.1 Usia ..........................................................................................
46
xi
xii
5.3.2 Tingkat Pendidikan ...................................................................
47
5.3.3 Pekerjaan ..................................................................................
48
5.3.4 Produk Obat Batuk ...................................................................
48
5.3.5 Frekuensi Melihat Tayangan Iklan Obat di Televisi dalam Sehari 50
5.4 Analisis Deskriptif Jawaban Responden .........................................
51
5.4.1 Kelengkapan Informasi Iklan ....................................................
51
5.4.2 Kesesuaian Iklan Obat Batuk di Televisi dengan Kriteria
Iklan Menurut Kepmenkes RI Nomor 386/MENKES/SK/
IV/1994 ....................................................................................
52
5.4.3 Kesesuaian Iklan Obat Batuk di Televisi dengan Kriteria
Iklan Menurut Kepmenkes RI Nomor 1787/MENKES/PER/
XII/2010...................................................................................
54
5.4.4 Pemilihan Obat Batuk ...............................................................
55
5.4.4.1 Frekuensi Melihat Tayangan Iklan dan Keterpajanan Pesan
Iklan Obat Batuk .................................................................
55
5.4.4.2 Informasi Obat yang Jelas ....................................................
56
5.4.4.3 Bentuk Penyajian Iklan ........................................................
57
5.5 Analisa Regresi Linier Sederhana ...................................................
58
BAB VI PEMBAHASAN .............................................................................
60
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................
69
7.1 Kesimpulan ....................................................................................
69
7.2 Saran..............................................................................................
69
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
70
LAMPIRAN .................................................................................................
78
xii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
II.1 Penggolongan obat batuk yang beredar di pasaran .................................
26
IV.1 Variabel penelitian dan indikator penelitian ..........................................
36
IV.2 Tingkat reliabilitas berdasarkan nilai alpha............................................
41
IV.3 Tabel kategori kekuatan korelasi ...........................................................
43
V.1 Jumlah Sampel pada Masing-masing Dusun di Desa Genukwatu ...........
44
V.2 Tabel Hasil Uji Validitas .......................................................................
45
V.3 Tabel Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ...................................................
46
V.4 Distribusi Frekuensi Usia Responden ....................................................
46
V.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden .............................
47
V.6 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden ............................................
48
V.7 Distribusi Frekuensi Produk Obat yang Dipilih oleh Responden
Berdasarkan Iklan Obat di Televisi ........................................................
49
V.8 Jawaban Responden Tentang Kelengkapan Informasi Iklan ...................
51
V.9 Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Iklan Obat Batuk di Televisi
dengan Kriteria Iklan Menurut Kepmenkes RI Nomor 386/MENKES/
SK/IV/1994............................................................................................
52
V.10 Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Iklan Obat Batuk di Televisi
dengan Kriteria Iklan Menurut Kepmenkes RI Nomor 386/MENKES/
SK/IV/1994 .........................................................................................
54
V.11 Jawaban Responden Tentang Jawaban Responden Tentang Frekuensi
Melihat Iklan dan Keterpajanan Pesan Iklan Obat Batuk ......................
55
V.12 Jawaban Responden Tentang Informasi Obat yang jelas .......................
56
V.13 Jawaban Responden Tentang Bentuk Penyajian Iklan Obat Batuk di
Televisi ................................................................................................
57
V.14 Hasil Analisia Regresi Linier Sederhana dengan SPSS Versi 18 for
Windows ..............................................................................................
xiii
58
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 2.1 Tanda khusus golongan obat ....................................................
16
Gambar 2.2 Tanda peringatan nomor 1 sampai 6 pada obat bebas terbatas .
17
Gambar 2.3 Tanda khusus obat narkotika ....................................................
18
Gambar 2.4 Fase batuk ................................................................................
23
Gambar 3.1 Kerangka konseptual................................................................
32
Gambar 4.1 Alur peaksanaan penelitian ......................................................
43
Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden .......................................
46
Gambar 5.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden ................
47
Gambar 5.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden ...............................
48
Gambar 5.4 Distribusi Frekuensi Produk Obat yang Dipilih oleh Responden
Berdasarkan Iklan Obat di Televisi ..........................................
49
Gambar 5.5 Distribusi Frekuensi Melihat Tayangan Iklan Obat Batuk di
Televisi dalam Sehari ...............................................................
50
Gambar 5.6 Jawaban Responden Tentang Kelengkapan Informasi Iklan .....
51
Gambar 5.7 Rata-rata Jawaban Responden Tentang Kelengkapan Informasi
Iklan Obat Batuk di Televisi ....................................................
52
Gambar 5.8 Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Iklan Obat Batuk di
Televisi dengan Kriteria Iklan Menurut Kepmenkes RI Nomor
386/MENKES/SK/IV/1994 ......................................................
53
Gambar 5.9 Rata-rata Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Iklan Obat
Batuk di Televisi dengan Kriteria Iklan Menurut Kepmenkes RI
Nomor 386/MENKES/SK/IV/1994 ..........................................
53
Gambar 5.10 Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Iklan Obat Batuk di
Televisi dengan Kriteria Iklan Menurut Kepmenkes RI Nomor
1787/MENKES/PER/XII/ 2010 ...............................................
54
Gambar 5.11 Jawaban Responden Tentang Frekuensi Melihat Iklan dan
Keterpajanan Pesan Iklan Obat Batuk ......................................
55
Gambar 5.12 Jawaban Responden Tentang Informasi Obat yang jelas...........
56
xiv
xv
Gambar 5.13 Jawaban Responden Tentang Bentuk Penyajian Iklan Obat
Batuk di Televisi ......................................................................
57
Gambar 5.14 Rata-rata Jawaban Responden Tentang Bentuk Penyajian Iklan
Obat Batuk di Televisi .............................................................
58
xv
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup...............................................................................
78
2. Surat Pernyataan.......................................................................................
79
3. Surat Ijin Penelitian ..................................................................................
80
4. Ethical clearance .....................................................................................
81
5. Informed Consent .....................................................................................
82
6. Lembar Kuesioner ....................................................................................
83
7. Tabel Skor Jawaban Responden ...............................................................
85
8. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ...................................................
88
9. Tabel r ......................................................................................................
89
10. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ..........................................................
90
xvi
xvii
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan
ADR
= Adverse Drug Reactions
BPOM
= Badan Pengawas Obat dan Makanan
BPS
= Badan Pusat Statistik
Depkes
= Departemen Kesehatan
DMP
= Dekstrometorfan
DPI
= Dewan Periklanan Indonesia
ESO
= Efek Samping Obat
OBH
= Obat Batuk Hitam
Permenkes
= Peraturan Menteri Kesehatan
PKRT
= Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
PPOK
= Penyakit Paru Obstruksi Kronis
SPSS
= Statistical Product and Service Solutions
WHO
= World Health Organization
WSMI
= World Self-Medication Industry
xvii
70
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, D. 2013. Profil Perilaku Swamedikasi Pasien di Apotek pada Terapi
Batuk. Malang: Skripsi Program Sarjana.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi
V. Jakarta: Rineka Cipta
Aryanti, N. 2002. Membentuk Komunikasi Efektif Dalam Dunia Kerja. Jurnal
Ilmiah Manajemen dan Bisnis. Volume 2 Nomor 1 ISSN: 1693-7619.
http://www.manbisnis2.tripod.com/2_1_4.pdf. Diakses tanggal 9 Desember
2015.
Azwar. 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Badan Pusat Statistik. 2013. Indikator Kesehatan 1995-2003. Badan Pusat
Statistik.
http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1559.
Diakses
tanggal 18 Oktober 2015
Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Daerah Kecamatan Ngoro Tahun 2015.
http://jombangkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-DaerahKecamat an-Ngoro-2015.pdf. Diakses tanggal 18 Oktober 2015
Benih, A. 2014. Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. 2007. Pedoman Penggunaan Obat Bebas
dan Bebas Terbatas. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. 2008. Materi Pelatihan Peningkatan
Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Blasio, F., et al. 2011. Cough Management: A Practical Approach. Cough.
http://www.coughjournal.com/content/7/1/7. Diakses tanggal 29 November
2015.
BPOM. 2008. Konsumen (Obat) yang Berdaya, Sadar Akan Haknya Atas
Informasi Obat. InfoPOM Volume 9 No 3Mei 2008. ISSN 1829-9334
BPOM. 2012. Pedoman Monitoring Efek Samping Obat (MESO) bagi Tenaga
Kesehatan. Jakarta: Badan POM RI.
BPOM. 2014. Menuju Swamedikasi yang Aman. INFOPOM Volume 15 Nomor
1 Januari-Februari 2014.
70
71
Budiarti, dkk. 2007. Kerasionalan Penggunaan Obat Bebas dan Obat bebas
Terbatas Common Cold dalam Upaya Swamedikasi Oleh Masyarakat
di Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang. Hal 16-18
Budiman. 2011. Penelitian Kesehatan. Bandung: Refika Aditama.
Departemen Kesehatan RI. 1997. Kompendia Obat Bebas Edisi 2. Jakarta:
Sarwono-Sagung Seto.
Dewan Periklanan Indonesia. 2007. Etika Pariwara Indonesia (Tata Krama
dan Tata Cara Periklanan Indonesia). Jakarta: Gedung Dewan Press.
Dewi, N.K., dkk. 2012. Pengaruh Iklan Citra Merek dan Kepuasan Konsumen
Terhadap Loyalitas Konsumen dalam MenggunakanVaseline Hand and
Body Lotion di Kota Padang. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.
Volume 3 Nomor 2. ISSN: 2086-5031.
Dipiro, et al. 2009. Pharmacotherapy Handbook Seventh Edition. New York:
Mc Grow Hill Medical.
Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. 2011. Modul Penggunaan Obat
Rasional. Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian
Estuningtyas, A. dan Azalia, A. 2007. Obat Lokal. In Farmakologi dan Terapi
Edisi V. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Fauzia, R., dkk. 2015. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pengobatan Sendiri
pada Kelompok Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014.
Prosiding Penelitian SpeSIA Tahun Akademik 2014-2015.
Gibson, et al. 2010. CICADA: Cough in Children and Adults. Diagnosis and
Assessment Australian Cough Guidelines Summary Statement. MJA.
Volume 192 Number 5.
Gitawati, R. 2008. Interaksi Obat dan Beberapa Implikasinya. Media Litbang
Kesehatan. Volume XVIII No. 4 Tahun 2008, p. 175-184. http://ejournal.
litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/1086/532. Diakses tanggal
7 Desember 2015.
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.
Jakarta: EGC.
Hermawati, 2012. Pengaruh Edukasi Terhadap Tingkat Pengetahuan dan
Rasionalitas Penggunaan Obat Swamedikasi Pengunjung di Dua Apotek
Kecamatan Cimanggis Depok. Depok: Skripsi Program Sarjana.
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309254S42683%20Dian%20Hermawati
.pdf.Diakses tanggal 20 Oktober 2015.
71
72
Indriarto. 2006. Studi Mengenai Faktor Kekhawatiran Dalam Proses Penyampaian
Pesan Iklan. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia Volume 5 No. 3 PP.234
IPMG. 2013. Kode Etik Tentang Praktik Pemasaran Produk Farmasi.
Jakarta: International Pharmaceutical Manufactures Group
Irwansyah, E. dan Jurike. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta:
Deepublish.
Irwin, R.S dan Madison, J.M. 2000. The Diagnosis and Treatment of Cough. The
England Journal of Medicine. Volume 343 Nomor 23.
https://pedclerk.bsd.uchicago.edu/sites/pedclerk.uchicago.edu/files/uploads/
nejm_3.pdf. Diakses tanggal 5 Desember 2015.
Junaidi, I. 2010. Penyakit Paru dan Saluran Napas. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu
Populer.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
347/MENKES/SK/VII/1990 Tentang Obat Wajib Apotek.
Nomor
Kholid, A. 2012. Promosi Kesehatan dengan Pendekatan Teori Perilaku,
Media, dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers.
Kumar, V., Cotran, R.S., dan Robbins, S.L. 2007. Buku Ajar Patologi Edisi 7
Volume 1. Jakarta: EGC.
Laksana, F. 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu
Lee, K.K. dan Birring, S.S. 2012. Cough. Medicine. Volume 40 Issue 4.
http://www.medicinejournal.co.uk/article/S1357-3039(12)00003-5/pdf.
Diakses tanggal 20 Oktober 2015.
Lengkey, L.M.E., dkk. 2014. Peranan Komunikasi Pemasaran Dalam
Meningkatkan Minat Pengguna Iklan di Harian Komentar Manado. Journal
“Acta Diuma”. Volume III Nomor 3.
Lestari, P.W. 2014. Profil Pemilihan Obat Maag Secara Swamedikasi Berdasarkan
Informasi Iklan Obat di Televisi. Malang: Skripsi Program Sarjana.
Liliweri, A. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka
Pengajar.
Linnisaa, U.H., dan Wati, S.E. 2014. Rasionalitas Peresepan Obat Batuk
Ekspektoran Dan Antitusif Di Apotek Jati Medika Periode OktoberDesember 2012. IJMS (Indonesian Journal on Medical Science). Volume
1 Nomor 1. http:// ejournal.ijmsbm.org/index.php/ijms/article/view/22.
Diakses 5 Desember 2015
72
73
Martin, E.A. 2007. Oxford Concise Medical Dictionary 7th Edition. New York:
Oxford University Press.
Mecillia, S. 2015. Evaluasi Iklan Obat di Stasiun Televisi Swasta Nasional Tahun
2014 Berdasarkan Aturan WHO tahun 1988, Kepmenkes Nomor 386 Tahun
1994, DPI Tahun 2005. Yogyakarta: Skripsi Universitas Sanata Dharma
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1787/MENKES/PER/XII/2010 Tentang
Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Menteri Kesehatan RI
Menteri Kesehatan. 1993. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
919/MENKES/PER/X/1993 tentang Kriteria Obat yang Dapat
Diserahkan Tanpa Resep. Jakarta: Menteri Kesehatan.
Menteri Kesehatan. 1993. Peraturan Menteri Kesehtan Nomor
917/MENKES/PER/X/1993 Tentang Wajib Daftar Obat Jadi. Jakarta:
Menteri Kesehatan
Menteri Kesehatan. 1994. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 386/MENKES/SK/IV/1994 Tentang Pedoman Periklanan: Obat
Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan-Minuman. Jakarta: Menteri
Kesehatan RI
Menteri Kesehatan. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1787/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Iklan dan Publikasi
Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Menteri Kesehatan RI
Meriati, N. M. E., Goenawi, L. R., Wiyono, W., 2013. Dampak Penyuluhan pada
Pengetahuan Masyarakat Terhadap Pemilihan dan Penggunaan Obat Batuk
Swamedikasi di Kecamatan Malalayang. Pharmacon Jurnal Ilmiah
Farmasi-UNSRAT Vol. 2 No. 3, hal 100-103
Morissan, M.A. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:
Kencana
Mubarak, dkk. 2007. PROMOSI KESEHATAN: Sebuah Pengantar Proses
Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Rineka Cipta
Oktavia, N. 2015. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta:
Deepublish
Paat, S. 2010. Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Obat Batuk di
Seksyen 3 Bandar BAru Bangi Selangor Malaysia Tahun 2010. Medan:
Karya Tulis Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
73
74
Pratiwi, P.N., dkk. 2014. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi
Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid Oral Pada Etnis Thionghoa Di Surabaya.
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 1, No. 2, (2014) 36-40
Presiden Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan. Jakarta: Menteri Kesehatan
RI
Presiden Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta: Menteri Kesehatan
RI
Pujiyanto. 2003. Strategi Pemasaran Produk Melalui Media Periklanan.
NIRMANA Volume 1, Januari 2003: 96-109
Purwaningwulan, M.M. 2013. “SIHIR” Iklan Televisi dalam Menstimuli Perilaku
Konsumtif Anak-Anak. Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi. Volume III
Nomor 1
Purwoto, A. 2007. Panduan Laboratorium Statistik Inferensial. Jakarta:
Grasindo (Gramedia Widiasarana Indonesia)
Riwidikdo, H. 2012. Statistik Kesehatan: Dengan Aplikasi SPSS dalam
Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rohima Press
Rahmanto, A.F. 2004. Peranan Komunikasi Dalam Suatu Organisasi. Jurnal
Komunikologi. Volume 1 Nomor 2
Rubin, B.K. 2007. Mucolytics, Expectorant, and Mucokinetic Medication.
Respiratory Care Volume 52 Number 7.
Ruiz, M. E., 2010. Risk of Self-Medication Practices. Current Drug Safety, Vol.
5 No. 4, p.315-23
Sarimanah, J., dkk. 2011. Analisa Pengaruh Tingkat Pendidikan Konsumen
terhadap Perilaku Swamedikasi Influenza pada Konsumen Apotek Subur
Surakarta pada Bulan Februari 2011. Prosiding Seminar Universitas
Setiabudi
Sasetyo, S.A., dkk. 2012. Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Pembentukan
Citra Merek Pepsodent. eJurnal Mahasiswa Universitas Padjajaran.
Volume 1 Nomor 1
Satari, M.H. dan Wirakusumah, F.F. 2011. Konsistensi Penelitian dalam Bidang
Kesehatan. Bandung: Refika Aditama
74
75
Septyowati, P. 2009. Studi Pemilihan Dan Penggunaan Obat Bebas Dalam Upaya
Swamedikasi Pada Kader Kesehatan Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2009.
Depok: Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia
Soedibyo, dkk. 2013. Profil Penggunaan Obat Batuk Pilek Bebas pada Pasien
Anak di Bawah Umur 6 Tahun.Pediatri. Volume 14 Nomor, April 2013.
Somantri, I. 2007. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan pada
Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B. Bandung:
Alfabeta
Sujianto, A.E. 2007. Aplikasi Statistik dengan SPSS Untuk Pemula. Jakarta:
Prestasi Pustaka
Sulistiyawati. 2004. Hubungan Antara Penilaian Iklan Obat Salesma Di Televisi
Dengan Pemilihan Obat Salesma Di Kalangan Pengunjung 11 Apotek Di
Kota Yogyakarta Periode Maret-April Tahun 2004. Yogyakarta: Skripsi
Universitas Sanata Dharma
Supardi, S. dan Notosiswoyo, M. 2005. Pengobatan Sendiri Sakit Kepala,
Demam, Batuk, dan Pilek pada Masyarakat di Desa Ciwalen Kecamatan
Warungkondang Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Majalah Ilmu
Kefarmasian Volume 2 Nomor 3 Agustus 2015, 134-144.
Supriyanto, B., 2010. Batuk Kronik pada Anak. Majalah Kedokteran Indonesia,
Vol 60 No. 6, hal 285-288
Suryana, N. 2007. Iklan di Televisi: Dibenci Tapi Dinanti. Observasi. Volume 5
Nomor 2 Tahuh 2007. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Tan, T. dan Rahardja, K. 2010. Obat-Obat Sederhana untuk Gangguan SehariHari. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Tumiwa, N.N.G., Yamlean, P.V.Y., dan Citraningtyas, G. 2014. Pelayanan
Informasi Obat Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pasien Geriatri Di
Instalasi Rawat Inap RSUP Prof. R.D. Kandou Manado. PHARMACON
Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol. 3 No.3(2014) ISSN 2303-2493.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/
pharmacon/article/viewFile/5448/4955. Diakses tanggal 7 Desember 2015.
Turisno, B.E. 2012. Perlindungan Konsumen Dalam Iklan Obat. E-Journal
Undip. ejournal.undip.ac.id. Diakses tanggal 16 Desember 2015.
Utami, E.M., dan Kusmaryati, S., 2008. Pengaruh Iklan Televisi Terhadap
Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Sabun
75
76
Mandi Lifebuoy. SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis No 2 Juli 2008
Diakses
http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/segmen/article/view/89.
tanggal 24 Oktober 2015
Utami, S.A. 2015. Hubungan Tingkat Kepuasan Konsumen Dengan Standar
Pelayanan Kefarmasian Apotek di Kabupaten Rembang Kota Rembang.
Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Widodo, I. 2009. Pemberian Makanan, Suplemen dan Obat pada Anak.
Jakarta; EGC.
Wiedyaningsih, C.,dkk. 2011. Iklan Obat Bebas: Evaluasi dan Implementasi
Metode CEMA-COMMUNITY METHOD. Majalah Farmasi Indonesia.
Volume (22) 4, 268-292.
WHO. 1998. Role Pharmacist in Self Care and Self Medication. Canada:
World Health Organization.
WHO. 1998. Ethical Criteria for Medicinal Drug Promotion. Geneva: World
Health Organization
World Self-Medication Industry. 2015. About Self Care and Self Medication,
WSMI (World Self-Medication Industry). http://www.wsmi.org/about-selfcare-and-self-medication/what-is-self-medication/. Diakses tanggal 18
Oktober 2015.
Yabesi, Y.N. 2010. Pengaruh Tayangan Peringatan Aturan Pakai Pada Iklan Obat
Bebas di Televisi Terhadap Sikap Pemirsa Dalam Mengonsumsi Obat
Bebas. Bandar Lampung: Skripsi Universitas Lampung.
Yudiarti, S.I. 2009. Iklan Televisi Sebuah Produk Karya Seni dalam Komunikasi
Massa. GELAR: Jurnal Seni Budaya ISI Surakarta. Volume 7 Nomor
1(2009). ISSN: 1410-9700
Yusuf, P.M. 2010. Komunikasi Instruksional Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara.
76
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kesehatan merupakan suatu kebutuhan manusia yang paling mendasar.
Kondisi seseorang dapat dikatakan sehat apabila terhindar dari keluhan kesehatan.
Hingga saat ini, masalah atau keluhan kesehatan seringkali dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya untuk memperoleh kesehatan.
Menurut Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, upaya kesehatan
adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
adalah dengan swamed ikasi. Swamedikasi dikenal juga dengan istilah selfmedication, yaitu pemilihan dan penggunaan obat-obatan oleh individu (atau anggota
keluarga individu) untuk mengobati kondisi atau gejala yang dikenali sendiri atau
didiagnosa sendiri (Ruiz, 2010). Pengobatan sendiri atau swamedikasi merupakan
upaya yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi keluhan dan
gejala penyakit sebelum memutuskan mencari pertolongan kepada tenaga kesehatan.
Oleh karena itu, masyarakat membutuhkan informasi yang jelas, benar dan dapat
dipercaya agar penentuan kebutuhan, jenis dan jumlah obat dapat diambil
berdasarkan alasan yang rasional (Binfar, 2008).
Menurut
penjelasan
dalam
World
Self-Medication
Industry
(2015),
pengobatan sendiri merupakan sebuah keputusan yang dilakukan oleh masyarakat di
dunia untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami seperti mencegah dan
merawat penyakit yang ringan, misalnya batuk, pilek, sakit perut, sakit kepala, alergi
dan gigitan serangga. Survey yang telah dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan
bahwa 59% lebih memilih mengobati keluhan kesehatan mereka sendiri dan 73%
lebih suka merawat diri sendiri di rumah daripada pergi ke tenaga kesehatan.
1
2
Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2013, penduduk yang
mengalami keluhan kesehatan sebesar 27,70%, mengobati sendiri sebesar 63,10%,
berobat jalan sebesar 48,83% dan rawat inap sebesar 2,30%. Data dari BPS untuk
provinsi Jawa Timur menunjukkan penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan
pada tahun 2014 sebesar 30,21%. Sedangkan yang melakukan pengobatan sendiri dan
memilih menggunakan obat modern sebesar 89,42%, memilih obat tradisional
sebesar 24,74% dan memilih obat lainnya sebesar 4,12%.
Pelaksanaan swamedikasi harus sesuai dengan kriteria penggunaan obat yang
rasional, yaitu tepat dosis, cara penggunaan, lama pemakaian, indikasi, diagnosis,
kondisi pasien dan tepat dalam informasi terkait efek samping obat. Penggunaan
suatu obat yang tidak rasional memungkinkan pasien mendapatkan dampak negatif
yang lebih besar dibanding manfaatnya. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai obat
sangatlah penting terutama bagi masyarakat yang melakukan pengobatan sendiri
supaya tujuan self-medication dapat tercapai secara optimal (Binfar, 2011).
Pengertian obat berdasarkan Permenkes Nomor 917/MENKES/PER/X/1993
adalah sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi
atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi. Obat merupakan sarana dalam pelaksanaan upaya kesehatan yang tidak
hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan melainkan juga dilakukan oleh masyarakat
pada umumnya yaitu dengan cara swamedikasi. Salah satu obat yang sering
digunakan untuk mengatasi keluhan kesehatan melalui cara swamedikasi adalah obat
batuk.
Batuk merupakan salah satu gejala utama yang membawa pasien pada sarana
kesehatan selain demam, diare dan sesak. Batuk berguna sebagai pertahanan tubuh
khususnya pertahanan respiratorik. Klasifikasi batuk bermacam-macam tetapi
umumnya dibagi dalam kelompok besar yaitu batuk akut dan batuk kronik
(Supriyanto, 2010). Obat batuk merupakan salah satu obat OTC (Over The Counter)
yang sering diiklankan dan dapat diperoleh tanpa resep dokter. Obat batuk tidak dapat
disamakan penggunaannya untuk semua jenis batuk yang diderita, misalnya saja pada
3
penderita batuk kering akan mendapatkan pengobatan yang berbeda dengan penderita
batuk berdahak. Oleh karena itu, informasi mengenai obat batuk sangatlah penting
terutama bagi pasien yang melakukan pengobatan sendiri. Salah satu pelaku
pengobatan sendiri adalah ibu rumah tangga (Meriati dkk., 2013).
Peran keluarga terutama seorang ibu sangat berpengaruh untuk mewujudkan
hidup sehat. Seorang ibu rumah tangga memiliki banyak waktu untuk memperhatikan
kondisi kesehatan anggota keluarganya. Sebuah studi menjelaskan bahwa sebesar
38% pembuat keputusan pemilihan obat dalam sebuah keluarga adalah ibu rumah
tangga (Pratiwi dkk., 2014). Selain itu, penelitian lain menjelaskan bahwa sebesar
56.52% pelaku swamedikasi di salah satu apotek adalah ibu rumah tangga dan pada
beberapa apotek menunjukkan bahwa 54,25% obat yang dibeli di apotek tersebut
ditujukan untuk keluarganya (Utami, 2015).
Ibu rumah tangga terbiasa melakukan swamedikasi untuk mengatasi keluhan
kesehatan anggota keluarganya. Ibu rumah tangga tersebut mengenal berbagai macam
obat-obatan yang dapat digunakan untuk pengobatan sendiri. Informasi obat tersebut
diperoleh dari orang sekitarnya seperti keluarga, tetangga, teman dan juga diperoleh
dari televisi yaitu berupa iklan (Fauzia dkk., 2015).
Perilaku pengobatan sendiri sangat dipengaruhi oleh informasi terkait obat
dari berbagai sumber, salah satunya yaitu iklan. Iklan adalah informasi yang bersifat
komersial dan layanan masyarakat tentang tersedianya jasa, barang, dan gagasan yang
dapat dimanfaatkan oleh khalayak dengan atau tanpa imbalan kepada lembaga
penyiaran yang bersangkutan (Menkes, 2010). Pada umumnya, golongan obat yang
diinformasikan melalui iklan adalah golongan obat bebas dan obat bebas terbatas
yang pembeliannya tidak perlu resep dari dokter. Selain itu, obat yang diiklankan
tersebut hanya untuk mengatasi keluhan kesehatan yang ringan seperti demam, batuk,
flu, sakit kepala dan lain sebagainya.
Iklan pada sebuah tayangan televisi merupakan salah satu bentuk promosi.
Promosi yang diberikan berupa informasi kepada konsumen tentang adanya produk
tertentu. Keunggulan dan kualitas menjadi ciri suatu iklan untuk mempengaruhi
konsumen agar memilih produk tersebut. Pesan iklan didesain sedemikian rupa agar
4
menarik perhatian konsumen. Semakin menarik suatu iklan dan semakin sering
dilihat, dibaca dan didengar maka konsumen semakin akrab dengan produk-produk
yang diiklankan serta produk tersebut diharapkan menjadi pilihan utama bagi
konsumen (Utami dan Kusmaryati, 2008).
Menurut
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor
386/MENKES/SK/IV/1994 tentang pedoman periklanan obat menyatakan bahwa
informasi mengenai obat produk obat dalam iklan harus sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan dalam pasal 41 ayat 2 Undang-undang No 23 tahun 1992 tentang
kesehatan yaitu obyektif, lengkap dan tidak menyesatkan. Obyektif berarti informasi
yang diberikan harus sesuai dengan kenyataan yang ada dan tidak boleh menyimpang
dari sifat kemanfaatan dan keamanan obat yang telah disetujui. Lengkap berarti
informasi yang dicantumkan tidak hanya informasi tentang khasiat obat tetapi juga
memberikan informasi tentang hal-hal yang dibutuhkan, misalnya kontraindikasi obat
dan efek samping. Sedangkan maksud dari tidak menyesatkan adalah informasi obat
harus jujur, akurat dan bertanggung jawab serta tidak boleh memanfaatkan kekuatiran
masyarakat akan suatu masalah kesehatan.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dilakukan penelitian pengaruh iklan
obat batuk di televesi terhadap pemilihan obat secara swamedikasi pada ibu rumah
tangga Desa Genukwatu Jombang. Pemilihan tempat tersebut berdasarkan data
kependudukan Desa Genukwatu pada tahun 2014 yang menunjukkan bahwa jumlah
ibu rumah tangga yang mencapai 1.700 jiwa disertai dengan kemajuan teknologi
komunikasi yang tinggi memungkinkan ibu rumah tangga wilayah Desa Genukwatu
melakukan swamedikasi untuk mengatasi keluhan kesehatan yang dialami (BPS,
2015).
1.2
Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh iklan obat batuk di televisi terhadap pemilihan obat
secara swamedikasi pada ibu rumah tangga di Desa Genukwatu Jombang ?
5
1.3
1.3.1
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan obat batuk di
televisi terhadap pemilihan obat secara swamedikasi pada ibu rumah tangga di Desa
Genukwatu Jombang.
1.3.2
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui perilaku pemilihan obat batuk secara swamedikasi pada
ibu rumah tangga di Desa Genukwatu Jombang
2. Untuk menganalisa pengaruh iklan obat batuk di televisi terhadap pemilihan
obat secara swamedikasi pada ibu rumah tangga di Desa Genukwatu
Jombang.
1.4
Hipotesis Penelitian
Iklan obat batuk di televisi berpengaruh terhadap pemilihan obat secara
swamedikasi pada ibu rumah tangga di Desa Genukwatu Jombang.
1.5
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa:
1. Mengetahui pengaruh iklan obat batuk di televisi terhadap pemilihan obat
secara swamedikasi pada ibu rumah tangga di Desa Genukwatu Jombang.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat terkait keputusan memilih obat
batuk secara swamedikasi berdasarkan iklan di televisi.
3. Hasil penelitian dapat dijadikan pertimbangan dan masukan untuk penelitian
yang selanjutnya.
SKRIPSI
DARA DESINTA NURMASARI
PENGARUH IKLAN OBAT BATUK DI TELEVISI TERHADAP
PEMILIHAN OBAT SECARA SWAMEDIKASI
(Studi Dilakukan pada Ibu Rumah Tangga di Desa Genukwatu Jombang)
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
i
ii
ii
iii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Segala puji syukur penulis panjatkan syukur kehadirat Allah SWT atas
segala petunjuk, karunia, rahmat serta hidayahNya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Iklan Obat Batuk di
Televisi Terhadap Pemilihan Obat Secara Swamedikasi (Studi Dilakukan
pada Ibu Rumah Tangga di Desa Genukwatu Jombang)” dengan tepat waktu.
Skripsi ini dikerjakan untuk mendapatkan gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang. Penulis menyadari bahwa skripsi ini bukanlah tujuan akhir dari belajar
karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas.
Keberhasilan penyusunan skripsi ini tidak lepas dari peran dan dukungan
dari berbagai pihak. Tidak ada kata-kata yang pantas untuk dikatakan selain rasa
terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak atas
segala bimbingan, nasehat, bantuan, dukungan serta doa sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada :
1.
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang Yoyok
Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom
2.
Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang Naylis
Syifa’,S.Farm.,Apt.,M.Sc.
3.
Dra. Liza Pristianty, M.Si.,M.M.,Apt selaku dosen pembimbing I yang telah
sabar meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, saran dan
motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
4.
Ika Ratna Hidayati, S.Farm.,M.Sc.,Apt selaku dosen pembimbing II yang
telah memberikan bimbingan, saran dan masukan kepada penulis dalam
menyusun skripsi ini.
5.
Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes.,Apt selaku dosen penguji I dan Siti Rofida,
S.Si.,M.Farm.,Apt selaku dosen penguji II yang telah memberi kritik dan
saran dalam penyusunan skripsi ini menjadi lebih baik.
iv
v
6.
Seluruh pengajar dan staf Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas
Muhammadiyah
Malang
yang
telah
memberikan
ilmu,
pengalaman serta bimbingan kepada penulis selama penulis menempuh studi
di Universitas Muhammadiyah Malang.
7.
Kepada kedua orang tua penulis, Bapak Margiatno dan Ibu Nur Ilmi
Istiqomah yang telah memberikan doa, dukungan, kasih sayang, nasehat dan
pengorbanan baik secara moral, spiritual maupun materi sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Adik-adik dan seluruh keluarga yang telah
memberikan dukungan, kepercayaan dan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
8.
Kepada teman-teman komunitas seperjuangan, Intan Ayu Pujiasti dan
Kuntum Khoiro Ummah yang telah bekerjasama dengan baik, memberikan
ide dan diskusi dalam melakukan penelitian dan penyusunan skripsi.
9.
Kepada Angga Prasetyo Adi yang telah memberikan doa, dukungan dan
motivasi serta banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan
skripsi ini
10. Kepada teman-teman Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang angkatan
2012 yang saling suka duka dan pengalaman yang berharga selama menjalani
perkuliahan.
11. Kepada teman-teman seperjuangan Rusdiana Dewi, Athirah Riandita, Ratna
Septi Tristiana, Fani Rochmah, Ninuk Nurhandika, Syahilla, Novita Rizki,
Nur Annisa dan yang lainnya, yang telah berbagi suka duka, pengalaman dan
kebersamaan yang sangat berkesan bagi penulis selama menjalani
perkuliahan.
12. Kepada teman-teman griya Galuh Candra Kirana dan griya Panji Asmoro
Bangun yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.
Alhamdulillahi jaza kumullahulhoiro.
13. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah memberikan
banyak bantuan dan motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat pada
skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
v
vi
membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi
ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya penulis dan pembaca pada umumnya.
Malang, 25 Juni 2016
Dara Desinta Nurmasari
vi
vii
RINGKASAN
Kesehatan merupakan suatu kebutuhan manusia yang paling mendasar.
Kondisi seseorang dapat dikatakan sehat apabila terhindar dari keluhan kesehatan.
Hingga saat ini, masalah atau keluhan kesehatan seringkali dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
derajat kesehatan adalah dengan swamedikasi atau pengobatan sendiri. Definisi
swamedikasi menurut WHO (World Health Organization) adalah pemilihan dan
penggunaan obat modern, herbal, maupun obat tradisional oleh seorang individu
untuk mengatasi penyakit atau gejala penyakit. Berdasarkan data BPS (Badan
Pusat Statistik) tahun 2013, penduduk Indonesia yang melakukan pengobatan
sendiri sebesar 63,10%.
Pelaksanaan swamedikasi harus sesuai dengan kriteria penggunaan obat
yang rasional, yaitu tepat dosis, cara penggunaan, lama pemakaian, indikasi,
diagnosis, kondisi pasien dan tepat dalam informasi terkait efek samping obat.
Informasi obat tersebut diperoleh dari orang sekitarnya seperti keluarga, tetangga,
teman dan juga diperoleh dari televisi yaitu berupa iklan. Salah satu contoh obat
yang diiklankan di televisi adalah iklan obat batuk. Obat batuk merupakan salah
satu obat OTC (Over The Counter) yang sering diiklankan dan dapat diperoleh
tanpa resep dokter. Obat batuk tidak dapat disamakan penggunaannya untuk
semua jenis batuk yang diderita. Oleh karena itu, informasi mengenai obat batuk
sangatlah penting terutama bagi pasien yang melakukan pengobatan sendiri. Salah
satu pelaku pengobatan sendiri adalah ibu rumah tangga.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan obat
batuk di televisi terhadap pemilihan obat secara swamedikasi pada ibu rumah
tangga di Desa Genukwatu Jombang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
inferensial yang dilakukan pada ibu rumah tangga di desa Genukwatu Jombang
sebanyak 100 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling
yang dilakukan di 7 dusun di wilayah desa Genukwatu Jombang dengan metode
pengumpulan data secara survei melalui pendekatan Cross sectional. Instrument
yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dan teknik analisis pada
penelitian ini adalah regresi linier sederhana.
Hasil penelitian ditunjukkan bahwa terdapat korelasi antara iklan obat
batuk di televisi terhadap pemilihan obat secara swamedikasi yang ditunjukkan
dengan nilai korelasi product moment rhitung > rtabel (0,298 > 0,195). Persamaan
regresi linier sederhana Y = 1,069 + 0,276x yang berarti setiap penambahan satu
satuan iklan obat batuk (x) maka pemilihan obat batuk yang diiklankan di televisi
oleh ibu rumah tangga (y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,276 satuan.
Iklan obat batuk di televisi memiliki pengaruh sebesar 8,9% terhadap pemilihan
obat secara swamedikasi oleh ibu rumah tangga di desa Genukwatu Jombang
sedangkan sebesar 91,1% dipengaruhi oleh faktor lain.
vii
x
DAFTAR ISI
JUDUL .........................................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................
ii
LEMBAR PENGUJIAN ...............................................................................
iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................
iv
RINGKASAN ...............................................................................................
vii
ABSTRAK ...................................................................................................
viii
ABSTRACT .................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ........................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................
xvi
DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................
1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................
4
1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................
5
1.3.1 Tujuan Umum ...........................................................................
5
1.3.2 Tujuan Khusus ..........................................................................
5
1.4 Hipotesis Penelitian ......................................................................
5
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................
6
2.1 Tinjauan Iklan ...............................................................................
6
2.1.1 Komunikasi ..............................................................................
6
2.1.2 Iklan Obat ................................................................................
7
2.1.3 Pedoman Iklan Obat Batuk .......................................................
14
2.2 Obat ..............................................................................................
15
2.2.1 Obat Bebas Terbatas .................................................................
16
2.2.2 Obat Keras dan Psikotropika ....................................................
18
2.2.3 Obat Narkotika .........................................................................
18
x
xi
2.3 Swamedikasi .................................................................................
19
2.4 Batuk ............................................................................................
22
2.5.1 Patofisiologi Batuk ...................................................................
23
2.5.2 Klasifikasi Batuk ......................................................................
24
2.5.3 Terapi Batuk .............................................................................
25
2.5 Konsep Perilaku ............................................................................
28
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ........................................................
32
BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................
34
4.1 Jenis penelitian .............................................................................
34
4.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling.........................................
34
4.2.1 Populasi Penelitian ....................................................................
34
4.2.2 Sampel Penelitian .....................................................................
34
4.2.3 Teknik Sampling .......................................................................
35
4.3 Kriteria Inklusi dan Eksklusi .........................................................
35
4.4 Metode Pengumpulan Data ...........................................................
35
4.5 Instrumen Penelitian .....................................................................
36
4.6 Variabel Penelitian ........................................................................
36
4.7 Definisi Operasional .....................................................................
37
4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas.........................................................
39
4.8.1 Uji Validitas .............................................................................
39
4.8.2 Uji Reliabilitas ..........................................................................
40
4.9 Teknik Analisis Data.....................................................................
41
4.9.1 Analisis Deskriptif ....................................................................
41
4.9.2 Analisia Regresi Linier Sederhana ............................................
41
4.10 Alur Pelaksanaan Penelitian .........................................................
43
BAB V HASIL PENELITIAN ......................................................................
44
5.1 Gambaran Umum Penelitian ..........................................................
44
5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas ..........................................................
44
5.2.1 Uji Validitas .............................................................................
44
5.2.2 Uji Reliabilitas ..........................................................................
45
5.3 Demografi Responden ....................................................................
46
5.3.1 Usia ..........................................................................................
46
xi
xii
5.3.2 Tingkat Pendidikan ...................................................................
47
5.3.3 Pekerjaan ..................................................................................
48
5.3.4 Produk Obat Batuk ...................................................................
48
5.3.5 Frekuensi Melihat Tayangan Iklan Obat di Televisi dalam Sehari 50
5.4 Analisis Deskriptif Jawaban Responden .........................................
51
5.4.1 Kelengkapan Informasi Iklan ....................................................
51
5.4.2 Kesesuaian Iklan Obat Batuk di Televisi dengan Kriteria
Iklan Menurut Kepmenkes RI Nomor 386/MENKES/SK/
IV/1994 ....................................................................................
52
5.4.3 Kesesuaian Iklan Obat Batuk di Televisi dengan Kriteria
Iklan Menurut Kepmenkes RI Nomor 1787/MENKES/PER/
XII/2010...................................................................................
54
5.4.4 Pemilihan Obat Batuk ...............................................................
55
5.4.4.1 Frekuensi Melihat Tayangan Iklan dan Keterpajanan Pesan
Iklan Obat Batuk .................................................................
55
5.4.4.2 Informasi Obat yang Jelas ....................................................
56
5.4.4.3 Bentuk Penyajian Iklan ........................................................
57
5.5 Analisa Regresi Linier Sederhana ...................................................
58
BAB VI PEMBAHASAN .............................................................................
60
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................
69
7.1 Kesimpulan ....................................................................................
69
7.2 Saran..............................................................................................
69
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................
70
LAMPIRAN .................................................................................................
78
xii
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
II.1 Penggolongan obat batuk yang beredar di pasaran .................................
26
IV.1 Variabel penelitian dan indikator penelitian ..........................................
36
IV.2 Tingkat reliabilitas berdasarkan nilai alpha............................................
41
IV.3 Tabel kategori kekuatan korelasi ...........................................................
43
V.1 Jumlah Sampel pada Masing-masing Dusun di Desa Genukwatu ...........
44
V.2 Tabel Hasil Uji Validitas .......................................................................
45
V.3 Tabel Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ...................................................
46
V.4 Distribusi Frekuensi Usia Responden ....................................................
46
V.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden .............................
47
V.6 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden ............................................
48
V.7 Distribusi Frekuensi Produk Obat yang Dipilih oleh Responden
Berdasarkan Iklan Obat di Televisi ........................................................
49
V.8 Jawaban Responden Tentang Kelengkapan Informasi Iklan ...................
51
V.9 Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Iklan Obat Batuk di Televisi
dengan Kriteria Iklan Menurut Kepmenkes RI Nomor 386/MENKES/
SK/IV/1994............................................................................................
52
V.10 Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Iklan Obat Batuk di Televisi
dengan Kriteria Iklan Menurut Kepmenkes RI Nomor 386/MENKES/
SK/IV/1994 .........................................................................................
54
V.11 Jawaban Responden Tentang Jawaban Responden Tentang Frekuensi
Melihat Iklan dan Keterpajanan Pesan Iklan Obat Batuk ......................
55
V.12 Jawaban Responden Tentang Informasi Obat yang jelas .......................
56
V.13 Jawaban Responden Tentang Bentuk Penyajian Iklan Obat Batuk di
Televisi ................................................................................................
57
V.14 Hasil Analisia Regresi Linier Sederhana dengan SPSS Versi 18 for
Windows ..............................................................................................
xiii
58
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 2.1 Tanda khusus golongan obat ....................................................
16
Gambar 2.2 Tanda peringatan nomor 1 sampai 6 pada obat bebas terbatas .
17
Gambar 2.3 Tanda khusus obat narkotika ....................................................
18
Gambar 2.4 Fase batuk ................................................................................
23
Gambar 3.1 Kerangka konseptual................................................................
32
Gambar 4.1 Alur peaksanaan penelitian ......................................................
43
Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden .......................................
46
Gambar 5.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Responden ................
47
Gambar 5.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden ...............................
48
Gambar 5.4 Distribusi Frekuensi Produk Obat yang Dipilih oleh Responden
Berdasarkan Iklan Obat di Televisi ..........................................
49
Gambar 5.5 Distribusi Frekuensi Melihat Tayangan Iklan Obat Batuk di
Televisi dalam Sehari ...............................................................
50
Gambar 5.6 Jawaban Responden Tentang Kelengkapan Informasi Iklan .....
51
Gambar 5.7 Rata-rata Jawaban Responden Tentang Kelengkapan Informasi
Iklan Obat Batuk di Televisi ....................................................
52
Gambar 5.8 Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Iklan Obat Batuk di
Televisi dengan Kriteria Iklan Menurut Kepmenkes RI Nomor
386/MENKES/SK/IV/1994 ......................................................
53
Gambar 5.9 Rata-rata Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Iklan Obat
Batuk di Televisi dengan Kriteria Iklan Menurut Kepmenkes RI
Nomor 386/MENKES/SK/IV/1994 ..........................................
53
Gambar 5.10 Jawaban Responden Tentang Kesesuaian Iklan Obat Batuk di
Televisi dengan Kriteria Iklan Menurut Kepmenkes RI Nomor
1787/MENKES/PER/XII/ 2010 ...............................................
54
Gambar 5.11 Jawaban Responden Tentang Frekuensi Melihat Iklan dan
Keterpajanan Pesan Iklan Obat Batuk ......................................
55
Gambar 5.12 Jawaban Responden Tentang Informasi Obat yang jelas...........
56
xiv
xv
Gambar 5.13 Jawaban Responden Tentang Bentuk Penyajian Iklan Obat
Batuk di Televisi ......................................................................
57
Gambar 5.14 Rata-rata Jawaban Responden Tentang Bentuk Penyajian Iklan
Obat Batuk di Televisi .............................................................
58
xv
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Daftar Riwayat Hidup...............................................................................
78
2. Surat Pernyataan.......................................................................................
79
3. Surat Ijin Penelitian ..................................................................................
80
4. Ethical clearance .....................................................................................
81
5. Informed Consent .....................................................................................
82
6. Lembar Kuesioner ....................................................................................
83
7. Tabel Skor Jawaban Responden ...............................................................
85
8. Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana ...................................................
88
9. Tabel r ......................................................................................................
89
10. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ..........................................................
90
xvi
xvii
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan
ADR
= Adverse Drug Reactions
BPOM
= Badan Pengawas Obat dan Makanan
BPS
= Badan Pusat Statistik
Depkes
= Departemen Kesehatan
DMP
= Dekstrometorfan
DPI
= Dewan Periklanan Indonesia
ESO
= Efek Samping Obat
OBH
= Obat Batuk Hitam
Permenkes
= Peraturan Menteri Kesehatan
PKRT
= Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
PPOK
= Penyakit Paru Obstruksi Kronis
SPSS
= Statistical Product and Service Solutions
WHO
= World Health Organization
WSMI
= World Self-Medication Industry
xvii
70
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, D. 2013. Profil Perilaku Swamedikasi Pasien di Apotek pada Terapi
Batuk. Malang: Skripsi Program Sarjana.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi
V. Jakarta: Rineka Cipta
Aryanti, N. 2002. Membentuk Komunikasi Efektif Dalam Dunia Kerja. Jurnal
Ilmiah Manajemen dan Bisnis. Volume 2 Nomor 1 ISSN: 1693-7619.
http://www.manbisnis2.tripod.com/2_1_4.pdf. Diakses tanggal 9 Desember
2015.
Azwar. 2009. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Badan Pusat Statistik. 2013. Indikator Kesehatan 1995-2003. Badan Pusat
Statistik.
http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1559.
Diakses
tanggal 18 Oktober 2015
Badan Pusat Statistik. 2015. Statistik Daerah Kecamatan Ngoro Tahun 2015.
http://jombangkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-DaerahKecamat an-Ngoro-2015.pdf. Diakses tanggal 18 Oktober 2015
Benih, A. 2014. Sosiologi Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Bina Farmasi Komunitas dan Klinik. 2007. Pedoman Penggunaan Obat Bebas
dan Bebas Terbatas. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. 2008. Materi Pelatihan Peningkatan
Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Blasio, F., et al. 2011. Cough Management: A Practical Approach. Cough.
http://www.coughjournal.com/content/7/1/7. Diakses tanggal 29 November
2015.
BPOM. 2008. Konsumen (Obat) yang Berdaya, Sadar Akan Haknya Atas
Informasi Obat. InfoPOM Volume 9 No 3Mei 2008. ISSN 1829-9334
BPOM. 2012. Pedoman Monitoring Efek Samping Obat (MESO) bagi Tenaga
Kesehatan. Jakarta: Badan POM RI.
BPOM. 2014. Menuju Swamedikasi yang Aman. INFOPOM Volume 15 Nomor
1 Januari-Februari 2014.
70
71
Budiarti, dkk. 2007. Kerasionalan Penggunaan Obat Bebas dan Obat bebas
Terbatas Common Cold dalam Upaya Swamedikasi Oleh Masyarakat
di Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang. Hal 16-18
Budiman. 2011. Penelitian Kesehatan. Bandung: Refika Aditama.
Departemen Kesehatan RI. 1997. Kompendia Obat Bebas Edisi 2. Jakarta:
Sarwono-Sagung Seto.
Dewan Periklanan Indonesia. 2007. Etika Pariwara Indonesia (Tata Krama
dan Tata Cara Periklanan Indonesia). Jakarta: Gedung Dewan Press.
Dewi, N.K., dkk. 2012. Pengaruh Iklan Citra Merek dan Kepuasan Konsumen
Terhadap Loyalitas Konsumen dalam MenggunakanVaseline Hand and
Body Lotion di Kota Padang. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.
Volume 3 Nomor 2. ISSN: 2086-5031.
Dipiro, et al. 2009. Pharmacotherapy Handbook Seventh Edition. New York:
Mc Grow Hill Medical.
Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. 2011. Modul Penggunaan Obat
Rasional. Jakarta: Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian
Estuningtyas, A. dan Azalia, A. 2007. Obat Lokal. In Farmakologi dan Terapi
Edisi V. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Fauzia, R., dkk. 2015. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pengobatan Sendiri
pada Kelompok Ibu Rumah Tangga di Kabupaten Purwakarta Tahun 2014.
Prosiding Penelitian SpeSIA Tahun Akademik 2014-2015.
Gibson, et al. 2010. CICADA: Cough in Children and Adults. Diagnosis and
Assessment Australian Cough Guidelines Summary Statement. MJA.
Volume 192 Number 5.
Gitawati, R. 2008. Interaksi Obat dan Beberapa Implikasinya. Media Litbang
Kesehatan. Volume XVIII No. 4 Tahun 2008, p. 175-184. http://ejournal.
litbang.depkes.go.id/index.php/MPK/article/view/1086/532. Diakses tanggal
7 Desember 2015.
Guyton, A.C., dan Hall, J.E. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11.
Jakarta: EGC.
Hermawati, 2012. Pengaruh Edukasi Terhadap Tingkat Pengetahuan dan
Rasionalitas Penggunaan Obat Swamedikasi Pengunjung di Dua Apotek
Kecamatan Cimanggis Depok. Depok: Skripsi Program Sarjana.
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20309254S42683%20Dian%20Hermawati
.pdf.Diakses tanggal 20 Oktober 2015.
71
72
Indriarto. 2006. Studi Mengenai Faktor Kekhawatiran Dalam Proses Penyampaian
Pesan Iklan. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia Volume 5 No. 3 PP.234
IPMG. 2013. Kode Etik Tentang Praktik Pemasaran Produk Farmasi.
Jakarta: International Pharmaceutical Manufactures Group
Irwansyah, E. dan Jurike. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta:
Deepublish.
Irwin, R.S dan Madison, J.M. 2000. The Diagnosis and Treatment of Cough. The
England Journal of Medicine. Volume 343 Nomor 23.
https://pedclerk.bsd.uchicago.edu/sites/pedclerk.uchicago.edu/files/uploads/
nejm_3.pdf. Diakses tanggal 5 Desember 2015.
Junaidi, I. 2010. Penyakit Paru dan Saluran Napas. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu
Populer.
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
347/MENKES/SK/VII/1990 Tentang Obat Wajib Apotek.
Nomor
Kholid, A. 2012. Promosi Kesehatan dengan Pendekatan Teori Perilaku,
Media, dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers.
Kumar, V., Cotran, R.S., dan Robbins, S.L. 2007. Buku Ajar Patologi Edisi 7
Volume 1. Jakarta: EGC.
Laksana, F. 2008. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu
Lee, K.K. dan Birring, S.S. 2012. Cough. Medicine. Volume 40 Issue 4.
http://www.medicinejournal.co.uk/article/S1357-3039(12)00003-5/pdf.
Diakses tanggal 20 Oktober 2015.
Lengkey, L.M.E., dkk. 2014. Peranan Komunikasi Pemasaran Dalam
Meningkatkan Minat Pengguna Iklan di Harian Komentar Manado. Journal
“Acta Diuma”. Volume III Nomor 3.
Lestari, P.W. 2014. Profil Pemilihan Obat Maag Secara Swamedikasi Berdasarkan
Informasi Iklan Obat di Televisi. Malang: Skripsi Program Sarjana.
Liliweri, A. 2013. Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka
Pengajar.
Linnisaa, U.H., dan Wati, S.E. 2014. Rasionalitas Peresepan Obat Batuk
Ekspektoran Dan Antitusif Di Apotek Jati Medika Periode OktoberDesember 2012. IJMS (Indonesian Journal on Medical Science). Volume
1 Nomor 1. http:// ejournal.ijmsbm.org/index.php/ijms/article/view/22.
Diakses 5 Desember 2015
72
73
Martin, E.A. 2007. Oxford Concise Medical Dictionary 7th Edition. New York:
Oxford University Press.
Mecillia, S. 2015. Evaluasi Iklan Obat di Stasiun Televisi Swasta Nasional Tahun
2014 Berdasarkan Aturan WHO tahun 1988, Kepmenkes Nomor 386 Tahun
1994, DPI Tahun 2005. Yogyakarta: Skripsi Universitas Sanata Dharma
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1787/MENKES/PER/XII/2010 Tentang
Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Menteri Kesehatan RI
Menteri Kesehatan. 1993. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
919/MENKES/PER/X/1993 tentang Kriteria Obat yang Dapat
Diserahkan Tanpa Resep. Jakarta: Menteri Kesehatan.
Menteri Kesehatan. 1993. Peraturan Menteri Kesehtan Nomor
917/MENKES/PER/X/1993 Tentang Wajib Daftar Obat Jadi. Jakarta:
Menteri Kesehatan
Menteri Kesehatan. 1994. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 386/MENKES/SK/IV/1994 Tentang Pedoman Periklanan: Obat
Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan-Minuman. Jakarta: Menteri
Kesehatan RI
Menteri Kesehatan. 2010. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1787/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Iklan dan Publikasi
Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Menteri Kesehatan RI
Meriati, N. M. E., Goenawi, L. R., Wiyono, W., 2013. Dampak Penyuluhan pada
Pengetahuan Masyarakat Terhadap Pemilihan dan Penggunaan Obat Batuk
Swamedikasi di Kecamatan Malalayang. Pharmacon Jurnal Ilmiah
Farmasi-UNSRAT Vol. 2 No. 3, hal 100-103
Morissan, M.A. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:
Kencana
Mubarak, dkk. 2007. PROMOSI KESEHATAN: Sebuah Pengantar Proses
Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Rineka Cipta
Oktavia, N. 2015. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta:
Deepublish
Paat, S. 2010. Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Obat Batuk di
Seksyen 3 Bandar BAru Bangi Selangor Malaysia Tahun 2010. Medan:
Karya Tulis Ilmiah Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
73
74
Pratiwi, P.N., dkk. 2014. Pengaruh Pengetahuan Terhadap Perilaku Swamedikasi
Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid Oral Pada Etnis Thionghoa Di Surabaya.
Jurnal Farmasi Komunitas Vol. 1, No. 2, (2014) 36-40
Presiden Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan. Jakarta: Menteri Kesehatan
RI
Presiden Republik Indonesia. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta: Menteri Kesehatan
RI
Pujiyanto. 2003. Strategi Pemasaran Produk Melalui Media Periklanan.
NIRMANA Volume 1, Januari 2003: 96-109
Purwaningwulan, M.M. 2013. “SIHIR” Iklan Televisi dalam Menstimuli Perilaku
Konsumtif Anak-Anak. Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi. Volume III
Nomor 1
Purwoto, A. 2007. Panduan Laboratorium Statistik Inferensial. Jakarta:
Grasindo (Gramedia Widiasarana Indonesia)
Riwidikdo, H. 2012. Statistik Kesehatan: Dengan Aplikasi SPSS dalam
Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rohima Press
Rahmanto, A.F. 2004. Peranan Komunikasi Dalam Suatu Organisasi. Jurnal
Komunikologi. Volume 1 Nomor 2
Rubin, B.K. 2007. Mucolytics, Expectorant, and Mucokinetic Medication.
Respiratory Care Volume 52 Number 7.
Ruiz, M. E., 2010. Risk of Self-Medication Practices. Current Drug Safety, Vol.
5 No. 4, p.315-23
Sarimanah, J., dkk. 2011. Analisa Pengaruh Tingkat Pendidikan Konsumen
terhadap Perilaku Swamedikasi Influenza pada Konsumen Apotek Subur
Surakarta pada Bulan Februari 2011. Prosiding Seminar Universitas
Setiabudi
Sasetyo, S.A., dkk. 2012. Pengaruh Daya Tarik Iklan Terhadap Pembentukan
Citra Merek Pepsodent. eJurnal Mahasiswa Universitas Padjajaran.
Volume 1 Nomor 1
Satari, M.H. dan Wirakusumah, F.F. 2011. Konsistensi Penelitian dalam Bidang
Kesehatan. Bandung: Refika Aditama
74
75
Septyowati, P. 2009. Studi Pemilihan Dan Penggunaan Obat Bebas Dalam Upaya
Swamedikasi Pada Kader Kesehatan Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2009.
Depok: Tesis Program Pasca Sarjana Universitas Indonesia
Soedibyo, dkk. 2013. Profil Penggunaan Obat Batuk Pilek Bebas pada Pasien
Anak di Bawah Umur 6 Tahun.Pediatri. Volume 14 Nomor, April 2013.
Somantri, I. 2007. Keperawatan Medikal Bedah: Asuhan Keperawatan pada
Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B. Bandung:
Alfabeta
Sujianto, A.E. 2007. Aplikasi Statistik dengan SPSS Untuk Pemula. Jakarta:
Prestasi Pustaka
Sulistiyawati. 2004. Hubungan Antara Penilaian Iklan Obat Salesma Di Televisi
Dengan Pemilihan Obat Salesma Di Kalangan Pengunjung 11 Apotek Di
Kota Yogyakarta Periode Maret-April Tahun 2004. Yogyakarta: Skripsi
Universitas Sanata Dharma
Supardi, S. dan Notosiswoyo, M. 2005. Pengobatan Sendiri Sakit Kepala,
Demam, Batuk, dan Pilek pada Masyarakat di Desa Ciwalen Kecamatan
Warungkondang Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Majalah Ilmu
Kefarmasian Volume 2 Nomor 3 Agustus 2015, 134-144.
Supriyanto, B., 2010. Batuk Kronik pada Anak. Majalah Kedokteran Indonesia,
Vol 60 No. 6, hal 285-288
Suryana, N. 2007. Iklan di Televisi: Dibenci Tapi Dinanti. Observasi. Volume 5
Nomor 2 Tahuh 2007. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Tan, T. dan Rahardja, K. 2010. Obat-Obat Sederhana untuk Gangguan SehariHari. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Tumiwa, N.N.G., Yamlean, P.V.Y., dan Citraningtyas, G. 2014. Pelayanan
Informasi Obat Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pasien Geriatri Di
Instalasi Rawat Inap RSUP Prof. R.D. Kandou Manado. PHARMACON
Jurnal Ilmiah Farmasi. Vol. 3 No.3(2014) ISSN 2303-2493.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/
pharmacon/article/viewFile/5448/4955. Diakses tanggal 7 Desember 2015.
Turisno, B.E. 2012. Perlindungan Konsumen Dalam Iklan Obat. E-Journal
Undip. ejournal.undip.ac.id. Diakses tanggal 16 Desember 2015.
Utami, E.M., dan Kusmaryati, S., 2008. Pengaruh Iklan Televisi Terhadap
Perilaku Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Sabun
75
76
Mandi Lifebuoy. SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis No 2 Juli 2008
Diakses
http://ejournal.umpwr.ac.id/index.php/segmen/article/view/89.
tanggal 24 Oktober 2015
Utami, S.A. 2015. Hubungan Tingkat Kepuasan Konsumen Dengan Standar
Pelayanan Kefarmasian Apotek di Kabupaten Rembang Kota Rembang.
Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Widodo, I. 2009. Pemberian Makanan, Suplemen dan Obat pada Anak.
Jakarta; EGC.
Wiedyaningsih, C.,dkk. 2011. Iklan Obat Bebas: Evaluasi dan Implementasi
Metode CEMA-COMMUNITY METHOD. Majalah Farmasi Indonesia.
Volume (22) 4, 268-292.
WHO. 1998. Role Pharmacist in Self Care and Self Medication. Canada:
World Health Organization.
WHO. 1998. Ethical Criteria for Medicinal Drug Promotion. Geneva: World
Health Organization
World Self-Medication Industry. 2015. About Self Care and Self Medication,
WSMI (World Self-Medication Industry). http://www.wsmi.org/about-selfcare-and-self-medication/what-is-self-medication/. Diakses tanggal 18
Oktober 2015.
Yabesi, Y.N. 2010. Pengaruh Tayangan Peringatan Aturan Pakai Pada Iklan Obat
Bebas di Televisi Terhadap Sikap Pemirsa Dalam Mengonsumsi Obat
Bebas. Bandar Lampung: Skripsi Universitas Lampung.
Yudiarti, S.I. 2009. Iklan Televisi Sebuah Produk Karya Seni dalam Komunikasi
Massa. GELAR: Jurnal Seni Budaya ISI Surakarta. Volume 7 Nomor
1(2009). ISSN: 1410-9700
Yusuf, P.M. 2010. Komunikasi Instruksional Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara.
76
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kesehatan merupakan suatu kebutuhan manusia yang paling mendasar.
Kondisi seseorang dapat dikatakan sehat apabila terhindar dari keluhan kesehatan.
Hingga saat ini, masalah atau keluhan kesehatan seringkali dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya untuk memperoleh kesehatan.
Menurut Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, upaya kesehatan
adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan,
pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
adalah dengan swamed ikasi. Swamedikasi dikenal juga dengan istilah selfmedication, yaitu pemilihan dan penggunaan obat-obatan oleh individu (atau anggota
keluarga individu) untuk mengobati kondisi atau gejala yang dikenali sendiri atau
didiagnosa sendiri (Ruiz, 2010). Pengobatan sendiri atau swamedikasi merupakan
upaya yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi keluhan dan
gejala penyakit sebelum memutuskan mencari pertolongan kepada tenaga kesehatan.
Oleh karena itu, masyarakat membutuhkan informasi yang jelas, benar dan dapat
dipercaya agar penentuan kebutuhan, jenis dan jumlah obat dapat diambil
berdasarkan alasan yang rasional (Binfar, 2008).
Menurut
penjelasan
dalam
World
Self-Medication
Industry
(2015),
pengobatan sendiri merupakan sebuah keputusan yang dilakukan oleh masyarakat di
dunia untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami seperti mencegah dan
merawat penyakit yang ringan, misalnya batuk, pilek, sakit perut, sakit kepala, alergi
dan gigitan serangga. Survey yang telah dilakukan di Amerika Serikat menunjukkan
bahwa 59% lebih memilih mengobati keluhan kesehatan mereka sendiri dan 73%
lebih suka merawat diri sendiri di rumah daripada pergi ke tenaga kesehatan.
1
2
Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2013, penduduk yang
mengalami keluhan kesehatan sebesar 27,70%, mengobati sendiri sebesar 63,10%,
berobat jalan sebesar 48,83% dan rawat inap sebesar 2,30%. Data dari BPS untuk
provinsi Jawa Timur menunjukkan penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan
pada tahun 2014 sebesar 30,21%. Sedangkan yang melakukan pengobatan sendiri dan
memilih menggunakan obat modern sebesar 89,42%, memilih obat tradisional
sebesar 24,74% dan memilih obat lainnya sebesar 4,12%.
Pelaksanaan swamedikasi harus sesuai dengan kriteria penggunaan obat yang
rasional, yaitu tepat dosis, cara penggunaan, lama pemakaian, indikasi, diagnosis,
kondisi pasien dan tepat dalam informasi terkait efek samping obat. Penggunaan
suatu obat yang tidak rasional memungkinkan pasien mendapatkan dampak negatif
yang lebih besar dibanding manfaatnya. Oleh karena itu, pengetahuan mengenai obat
sangatlah penting terutama bagi masyarakat yang melakukan pengobatan sendiri
supaya tujuan self-medication dapat tercapai secara optimal (Binfar, 2011).
Pengertian obat berdasarkan Permenkes Nomor 917/MENKES/PER/X/1993
adalah sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi
atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi. Obat merupakan sarana dalam pelaksanaan upaya kesehatan yang tidak
hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan melainkan juga dilakukan oleh masyarakat
pada umumnya yaitu dengan cara swamedikasi. Salah satu obat yang sering
digunakan untuk mengatasi keluhan kesehatan melalui cara swamedikasi adalah obat
batuk.
Batuk merupakan salah satu gejala utama yang membawa pasien pada sarana
kesehatan selain demam, diare dan sesak. Batuk berguna sebagai pertahanan tubuh
khususnya pertahanan respiratorik. Klasifikasi batuk bermacam-macam tetapi
umumnya dibagi dalam kelompok besar yaitu batuk akut dan batuk kronik
(Supriyanto, 2010). Obat batuk merupakan salah satu obat OTC (Over The Counter)
yang sering diiklankan dan dapat diperoleh tanpa resep dokter. Obat batuk tidak dapat
disamakan penggunaannya untuk semua jenis batuk yang diderita, misalnya saja pada
3
penderita batuk kering akan mendapatkan pengobatan yang berbeda dengan penderita
batuk berdahak. Oleh karena itu, informasi mengenai obat batuk sangatlah penting
terutama bagi pasien yang melakukan pengobatan sendiri. Salah satu pelaku
pengobatan sendiri adalah ibu rumah tangga (Meriati dkk., 2013).
Peran keluarga terutama seorang ibu sangat berpengaruh untuk mewujudkan
hidup sehat. Seorang ibu rumah tangga memiliki banyak waktu untuk memperhatikan
kondisi kesehatan anggota keluarganya. Sebuah studi menjelaskan bahwa sebesar
38% pembuat keputusan pemilihan obat dalam sebuah keluarga adalah ibu rumah
tangga (Pratiwi dkk., 2014). Selain itu, penelitian lain menjelaskan bahwa sebesar
56.52% pelaku swamedikasi di salah satu apotek adalah ibu rumah tangga dan pada
beberapa apotek menunjukkan bahwa 54,25% obat yang dibeli di apotek tersebut
ditujukan untuk keluarganya (Utami, 2015).
Ibu rumah tangga terbiasa melakukan swamedikasi untuk mengatasi keluhan
kesehatan anggota keluarganya. Ibu rumah tangga tersebut mengenal berbagai macam
obat-obatan yang dapat digunakan untuk pengobatan sendiri. Informasi obat tersebut
diperoleh dari orang sekitarnya seperti keluarga, tetangga, teman dan juga diperoleh
dari televisi yaitu berupa iklan (Fauzia dkk., 2015).
Perilaku pengobatan sendiri sangat dipengaruhi oleh informasi terkait obat
dari berbagai sumber, salah satunya yaitu iklan. Iklan adalah informasi yang bersifat
komersial dan layanan masyarakat tentang tersedianya jasa, barang, dan gagasan yang
dapat dimanfaatkan oleh khalayak dengan atau tanpa imbalan kepada lembaga
penyiaran yang bersangkutan (Menkes, 2010). Pada umumnya, golongan obat yang
diinformasikan melalui iklan adalah golongan obat bebas dan obat bebas terbatas
yang pembeliannya tidak perlu resep dari dokter. Selain itu, obat yang diiklankan
tersebut hanya untuk mengatasi keluhan kesehatan yang ringan seperti demam, batuk,
flu, sakit kepala dan lain sebagainya.
Iklan pada sebuah tayangan televisi merupakan salah satu bentuk promosi.
Promosi yang diberikan berupa informasi kepada konsumen tentang adanya produk
tertentu. Keunggulan dan kualitas menjadi ciri suatu iklan untuk mempengaruhi
konsumen agar memilih produk tersebut. Pesan iklan didesain sedemikian rupa agar
4
menarik perhatian konsumen. Semakin menarik suatu iklan dan semakin sering
dilihat, dibaca dan didengar maka konsumen semakin akrab dengan produk-produk
yang diiklankan serta produk tersebut diharapkan menjadi pilihan utama bagi
konsumen (Utami dan Kusmaryati, 2008).
Menurut
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor
386/MENKES/SK/IV/1994 tentang pedoman periklanan obat menyatakan bahwa
informasi mengenai obat produk obat dalam iklan harus sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan dalam pasal 41 ayat 2 Undang-undang No 23 tahun 1992 tentang
kesehatan yaitu obyektif, lengkap dan tidak menyesatkan. Obyektif berarti informasi
yang diberikan harus sesuai dengan kenyataan yang ada dan tidak boleh menyimpang
dari sifat kemanfaatan dan keamanan obat yang telah disetujui. Lengkap berarti
informasi yang dicantumkan tidak hanya informasi tentang khasiat obat tetapi juga
memberikan informasi tentang hal-hal yang dibutuhkan, misalnya kontraindikasi obat
dan efek samping. Sedangkan maksud dari tidak menyesatkan adalah informasi obat
harus jujur, akurat dan bertanggung jawab serta tidak boleh memanfaatkan kekuatiran
masyarakat akan suatu masalah kesehatan.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka dilakukan penelitian pengaruh iklan
obat batuk di televesi terhadap pemilihan obat secara swamedikasi pada ibu rumah
tangga Desa Genukwatu Jombang. Pemilihan tempat tersebut berdasarkan data
kependudukan Desa Genukwatu pada tahun 2014 yang menunjukkan bahwa jumlah
ibu rumah tangga yang mencapai 1.700 jiwa disertai dengan kemajuan teknologi
komunikasi yang tinggi memungkinkan ibu rumah tangga wilayah Desa Genukwatu
melakukan swamedikasi untuk mengatasi keluhan kesehatan yang dialami (BPS,
2015).
1.2
Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh iklan obat batuk di televisi terhadap pemilihan obat
secara swamedikasi pada ibu rumah tangga di Desa Genukwatu Jombang ?
5
1.3
1.3.1
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan obat batuk di
televisi terhadap pemilihan obat secara swamedikasi pada ibu rumah tangga di Desa
Genukwatu Jombang.
1.3.2
Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui perilaku pemilihan obat batuk secara swamedikasi pada
ibu rumah tangga di Desa Genukwatu Jombang
2. Untuk menganalisa pengaruh iklan obat batuk di televisi terhadap pemilihan
obat secara swamedikasi pada ibu rumah tangga di Desa Genukwatu
Jombang.
1.4
Hipotesis Penelitian
Iklan obat batuk di televisi berpengaruh terhadap pemilihan obat secara
swamedikasi pada ibu rumah tangga di Desa Genukwatu Jombang.
1.5
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa:
1. Mengetahui pengaruh iklan obat batuk di televisi terhadap pemilihan obat
secara swamedikasi pada ibu rumah tangga di Desa Genukwatu Jombang.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat terkait keputusan memilih obat
batuk secara swamedikasi berdasarkan iklan di televisi.
3. Hasil penelitian dapat dijadikan pertimbangan dan masukan untuk penelitian
yang selanjutnya.