PENGARUH IKLAN OBAT FLU UNTUK ANAK-ANAK DI TELEVISI TERHADAP PEMILIHAN OBAT SECARA SWAMEDIKASI (Studi Dilakukan pada Masyarakat di Desa Tumpang Malang)

SKRIPSI
KUNTUM KHOIRO UMMAH

PENGARUH IKLAN OBAT FLU UNTUK
ANAK-ANAK DI TELEVISI TERHADAP
PEMILIHAN OBAT SECARA SWAMEDIKASI
(Studi Dilakukan pada Masyarakat di Desa Tumpang Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

Lembar Pengesahan

PENGARUH IKLAN OBAT FLU UNTUK
ANAK-ANAK DI TELEVISI TERHADAP PEMILIHAN
OBAT SECARA SWAMEDIKASI
(Studi Dilakukan pada Masyarakat di Desa Tumpang Malang)

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada
Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
2016

Oleh :

Kuntum Khoiro Ummah
201210410311071

Disetujui Oleh :
Pembimbing I

Pembimbing II

Dra. Liza Pristianty, M.Si., MM., Apt.
NIP 196211151988102022
ii

Ika Ratna H., S.Farm., M.Sc., Apt.

NIP UMM 112.0907.0480

Lembar Pengujian

PENGARUH IKLAN OBAT FLU UNTUK
ANAK-ANAK DI TELEVISI TERHADAP PEMILIHAN
OBAT SECARA SWAMEDIKASI
(Studi Dilakukan pada Masyarakat di Desa Tumpang Malang)

SKRIPSI
Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji pada tanggal 25 Juni 2016

Oleh :

Kuntum Khoiro Ummah
201210410311071

Disetujui Oleh :
Penguji I


Dra. Liza Pristianty, M.Si., MM., Apt.
NIP. 19621115 1988102 002

Penguji III

Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt.
NIP. UMM. 11408040453
iii

Penguji II

Ika Ratna H., S.Farm., M.Sc., Apt.
NIP UMM.112.0907.0480

Penguji IV

Siti Rofida,S.Si.,M.farm.,Apt.
NIP. UMM. 114.0804.0453

KATA PENGANTAR


Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayah, karunia dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul “Pengaruh Iklan Obat Flu Untuk Anak-Anak di Televisi Terhadap
Pemilihan Obat Secara Swamedikasi” yang dilakukan pada masyarakat di Desa
Tumpang Malang. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada rasulullah SAW
yang telah memberikan tauladan dalam kehidupan penulis.
Skripsi ini dibuat demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh
gelar sarjana Farmasi di Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Undriiversitas
Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari keberhasilan penyusunan skripsi ini
tidak lepas dari bimbingan, nasehat, bantuan, dukungan serta do’a sehingga
penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan lancar.
Dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan
terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom
2. Dra. Liza Pristianty, M.Si., MM., Apt., selaku dosen pembimbing I dan Ika
Ratna Hidayati, M.Sc., Apt., selaku dosen pembimbing II yang telah
membingbing dan mengarahkan penulis, serta memberikan saran dan
masukan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Uswatun Chasanah, M.Kes, Apt., selaku dosen penguji I dan Siti Rofida,
S.Si, M.Farm, Apt., selaku dosen penguji II yang telah memberikan saran
serta kritik yang membangun sehingga penyusunan skripsi ini menjadi
lebih baik.
4. Ketua Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang, Naylis
Syifa’, S.Farm, Apt., M.Sc.
5. Sovia Aprina Basuki, S.Farm, Apt., M.Si., selaku dosen pembimbing
akademik dan seluruh tim dosen pengajar jurusan Farmasi Universitas
Muhammadiyah Malang, atas bantuan, dukungan dan ilmu yang diberikan
selama 4 tahun masa perkuliahan penulis.

iv

6. Seluruh Staff jurusan Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang atas
bantuan yang diberikan selama proses pengerjaan skripsi ini.
7. Kedua orang tua penulis, Bapak Imam Suhariadi I. dan Ibu Nurcahyanti
terimakasih atas segala do’a, kasih sayang, nasehat dan dukungan yang
tiada henti. Serta keluarga besar yang selalu memberikan kepercayaan dan
semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepada teman satu tim komunitas Dara Desinta Nurma Sari dan Intan Ayu

Pujiasti yang selama ini bekerjasama dengan baik, saling membantu dalam
pengerjaan skripsi ini, memberi ide, dukungan dan semangat untuk
menyelesaikan skripsi ini.
9. Kepada sahabat-sahabat penulis Fani Rochmah, Athirah Riandita, Ninuk
Nurhandika, Ainun Endarwati, Erlinda H., Rusdiana D. dan sahabatsahabat lain yang telah banyak membantu, memberi semangat baik dalam
perkuliahan maupun kehidupan sehari-hari, terimakasih.
10. Keluarga besar Farmasi 2012 yang selama 4 tahun ini sudah melewati
banyak hal bersama, baik suka maupun duka, menjadi teman, sahabat,
yang memberi banyak kenangan dan pelajaran yang amat berharga.
Kekompakan, keceriaan, dan kegilaan yang membuat penulis terpacu
untuk terus berjuang bersama-sama, terimakasih.
11. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang belum
sempat penulis sebutkan, terimakasih banyak.
Penulis menyadari bahwa skipsi ini masih jauh dari sempurna. Namun
begitu penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat, tidak hanya bagi penulis
namun juga pembaca dan banyak pihak untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

Malang, 22 Juni 2016

Kuntum Khoiro Ummah


v

RINGKASAN
Swamedikasi adalah suatu upaya pemilihan dan penggunaan baik modern
maupun herbal oleh individu untuk mengatasi keluhan kesehatan. Menurut World
Health organization (1998) Swamedikasi merupakan upaya pengobatan sendiri
merupakan perilaku individu dalam mengenali jenis penyakit yang diderita dan
memilih sendiri jenis pengobatan, baik secara modern maupun tradisional, tanpa
petunjuk ahlinya sebagai sumber pengobatan. Keluhan yang seringkali diatasi
dengan swamedikasi seringkali merupakan keluhan ringan seperti flu, demam,
batuk, sakit kepala, maag, diare, cacingan dan lain-lain. Berdasarkan Badan Pusat
Statistik (BPS) tahun 2013, penduduk Indonesia yang melakukan pengobatan
sendiri sebesar 63,10%.
Flu yang merupakan salah satu keluhan kesehatan yang sering dialami
anak-anak, Gejala flu biasanya berupa batuk, pilek, bersin dan sakit tenggorokan.
Namun begitu swamedikasi akhirnya banyak dipilih masyarakat dalam hal ini
para orang tua untuk mengatasi gejala flu pada anak yang dianggap sangat
mengganggu. Swamediksi merupakan solusi cepat dalam menangani gejala flu
untuk dapat memulihkan kondisi fisik dengan segera. membuat banyak

perusahaan farmasi memutuskan untuk mengenalkan produk non-resep mereka
melalui iklan di televisi. Hal ini membuat semakin banyak informasi tentang obat
flu untuk anak-anak yang dapat dipilih oleh seseorang dari media iklan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan obat flu
untuk anak-anak terhadap pemilihan obat secara swamedikasi pada masyarakat
desa Tumpang Malang. Teknik sampling yang digunakan accidental sampling
yang dilakukan di 6 dusun diwilayah desa Tumpang dengan metode pengumpulan
data secara survei melalui pendekatan cross sectional. Instrumen yang digunakan
dalam penelitian menggunakan kuesioner dan teknik analisis menggunakan
regresi linier sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara iklan obat flu
untuk anak-anak di televisi terhadap pemilihan obat secara swamedikasi yang
ditunjukkan nilai r product moment rhitung > rtabel (0,305 > 0,19). Sedangkan, hasil
analisa regresi sederhana didapatkan persamaan Y = 1,056 + 0,225x yang berarti
iklan obat berpengaruh positif terhadap pemilihan obat secara swamedikasi.
Sehingga dapat disimpulkan apabila iklan obat flu untuk anak-anak yang
diiklankan di televisi mengalami peningkatan 1 satuan maka maka pemilihan obat
secara swamedikasi oleh masyarakat desa Tumpang akan mengalami peningkatan
sebesar 0,225 satuan. Selain itu didapat juga nilai r square atau nilai koefisien
determinasi sebesar 9,3% yang berarti bahwa iklan obat di televisi berpengaruh

sebesar 9,3% terhadap pemilihan obat secara swamedikasi oleh masyarakat desa
Tumpang Malang, sedangkan 90,7% pemilihan obat dipengaruhi faktor lain.

vi

DARTAR ISI
Halaman Judul……………………………………………………………………...i
Lembar Pengesahan ................................................................................................ ii
Lembar Pengujian .................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
RINGKASAN ........................................................................................................ vi
ABSTRAK ............................................................. Error! Bookmark not defined.
ABSTRACT ........................................................... Error! Bookmark not defined.
DARTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR GAMBAR ............................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv
DAFTAR SINGKATAN ....................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ...................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang ............................................. Error! Bookmark not defined.

1.2 Rumusan Masalah ........................................ Error! Bookmark not defined.
1.3 Tujuan Penelitian .......................................... Error! Bookmark not defined.
1.3.1 Tujuan Umum ........................................ Error! Bookmark not defined.
1.3.2 Tujuan Khusus ....................................... Error! Bookmark not defined.
1.4 Hipotesis ....................................................... Error! Bookmark not defined.
1.5 Manfaat Penelitian ........................................ Error! Bookmark not defined.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................ Error! Bookmark not defined.
2.1 Tinjauan Iklan ............................................... Error! Bookmark not defined.
2.1.1 Komunikasi ............................................ Error! Bookmark not defined.
2.1.2 Iklan ....................................................... Error! Bookmark not defined.
2.1.3 Pedoman Iklan Obat Flu ........................ Error! Bookmark not defined.
2.2 Obat .............................................................. Error! Bookmark not defined.
2.2.1 Obat Bebas ............................................. Error! Bookmark not defined.
2.2.2 Obat Bebas Terbatas .............................. Error! Bookmark not defined.
2.2.3 Obat Keras ............................................. Error! Bookmark not defined.
2.2.4 Obat Narkotika ....................................... Error! Bookmark not defined.
ix

2.2.5 Obat Wajib Apotek ................................ Error! Bookmark not defined.
2.3 Swamedikasi ................................................. Error! Bookmark not defined.

2.4 Flu ................................................................. Error! Bookmark not defined.
2.5 Perilaku ......................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ................ Error! Bookmark not defined.
BAB IV METODE PENELITIAN ........................ Error! Bookmark not defined.
4.1 Jenis Penelitian ............................................. Error! Bookmark not defined.
4.2 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ....... Error! Bookmark not defined.
4.2.1 Populasi penelitian ................................. Error! Bookmark not defined.
4.2.2 Sampel penelitian ................................... Error! Bookmark not defined.
4.2.3 Teknik Sampling .................................... Error! Bookmark not defined.
4.3 Kriteria Inklusi ............................................. Error! Bookmark not defined.
4.4 Kriteria Ekslusi ............................................. Error! Bookmark not defined.
4.5 Metode Pengumpulan Data .......................... Error! Bookmark not defined.
4.6 Instrumen Penelitian ..................................... Error! Bookmark not defined.
4.7 Variabel Penelitian ....................................... Error! Bookmark not defined.
4.7 Definisi Operasional ..................................... Error! Bookmark not defined.
4.8 Uji Validitas dan Reliabilitas ....................... Error! Bookmark not defined.
4.8.1 Uji Validitas ........................................... Error! Bookmark not defined.
4.8.2 Uji Reliabilitas ....................................... Error! Bookmark not defined.
4.9 Teknik Analisis Data .................................... Error! Bookmark not defined.
4.9.1 Analisa Deskriptif .................................. Error! Bookmark not defined.
4.9.2 Analisa regresi linier sederhana ............. Error! Bookmark not defined.
4.10 Alur Pelaksanaan Penelitian ....................... Error! Bookmark not defined.
BAB V HASIL PENELITIAN .............................. Error! Bookmark not defined.
5.1 Gambaran Umum Penelitian ........................ Error! Bookmark not defined.
5.2 Pengujian Instrumen ..................................... Error! Bookmark not defined.
5.2.1 Uji Validitas ........................................... Error! Bookmark not defined.
5.2.2 Uji Reliabilitas ....................................... Error! Bookmark not defined.
5.3 Demografi Responden .................................. Error! Bookmark not defined.
5.3.1 Usia ........................................................ Error! Bookmark not defined.
5.3.2 Jenis Kelamin......................................... Error! Bookmark not defined.
x

5.3.3 Tingkat Pendidikan ................................ Error! Bookmark not defined.
5.3.4 Pekerjaan ................................................ Error! Bookmark not defined.
5.3.5 Produk Obat Flu untuk Anak-Anak ....... Error! Bookmark not defined.
5.3.6 Frekuensi Melihat Tayangan Iklan Obat di Televisi .. Error! Bookmark
not defined.
5.4 Analisa Diskriptif Jawaban Responden ........ Error! Bookmark not defined.
5.4.1 Kelengkapan Informasi Iklan................. Error! Bookmark not defined.
5.4.2 Kesesuaian Iklan Obat Terhadap Kriteria Iklan Menurut Kepmenkes RI
No. 1787/MENKES/PER/XII/ 2010 ............... Error! Bookmark not defined.
5.4.3 Kesesuaian Iklan Obat di Televisi dengan Kriteria Iklan Menurut
Kepmenkes RI Nomor 386/MENKES/SK/IV/1994 ..... Error! Bookmark not
defined.
5.4.4 Pemilihan Obat Flu Untuk Anak-Anak . Error! Bookmark not defined.
5.5 Analisa Regresi Linier Sederhana ................ Error! Bookmark not defined.
BAB VI PEMBAHASAN ...................................... Error! Bookmark not defined.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .............. Error! Bookmark not defined.
7.1 Kesimpulan ................................................... Error! Bookmark not defined.
7.2 Saran ............................................................. Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 69
LAMPIRAN ........................................................... Error! Bookmark not defined.

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1 Daftar Riwayat Hidup ................................................................................. 74
2 Surat Pernyataan Bebas Plagiasi ................................................................ 75
3 Ethic Clearence .......................................................................................... 76
4

Informed Consent ....................................................................................... 77

5 Lembar Kuesioner ....................................................................................... 78
6 Skor Kuesioner Untuk Uji Validitas dan Reliabilitas ................................. 80
7 Hasil Uji Validitas ....................................................................................... 81
8 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................... 83
9 Tabel r Product Moment ............................................................................. 84
10 Skor Kuesioner 100 Responden .................................................................. 85
11 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Sederhana .............................................. 88

xiv

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi
V. Jakarta: Rineka Cipta
Balai Pengkajian dan Pengembangan Informasi, 2007. Menyoroti Iklan di
Televisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2014. Menuju Swamedikasi yang Aman.
INFOPOM vol.15 No.1
Badan Pusat Statistik, 2015. Statistik Daerah Kecamatan Tumpang tahun
2015. http://malangkab.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-DaerahKecamatan-Tumpang-Tahun-2015--.pdf. Diakses tanggal 02 februari 2016
Badan Pusat Statistik, 2015. Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan
Kesehatan Selama Sebulan Terakhir menurut Provinsi, 2000-2014.
http://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/921. Diakses tanggal 02
November 2015
Badan Pusat Statistik, 2015. Persentase Penduduk yang Mengobati Sendiri
Selama Sebulan Terakhir Menurut Provinsi dan Jenis Obat Yang
Digunakan. http://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/926. Diakses
tanggal 02 November 2015
Badan

Pusat
Statistik,
2015.
Indikator
Kesehatan
1995-2014.
http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/1559. Diakses tanggal 02
November 2015

Budiman. 2011. Penelitian Kesehatan. Bandung: Refika Aditama
Dewan Periklanan Indonesia. 2007. Etika Pariwara Indonesia (Tata Krama
dan Tata Cara Periklanan Indonesia). Jakarta: Gedung Dewan Press.
Dianawati, O., 2008. Hubungan Persepsi Terhadap Iklan Di Televisi Dengan
Perilaku Swamedikasi Pelajar SMU Negeri di Surabaya. Majalah farmasi
Airlangga Vol.6 No.1
Dimara, S.O., 2012. Dampak Iklan Obat Terhadap Perilaku Konsumsi Obat
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, 2006. Pedoman Penggunaan
Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta: Departemen Kesehatan RI
Direktorat Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. 2008. Materi Pelatihan
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat Bagi
Tenaga Kesehatan. Jakarta: Departemen Keseharan RI

69

70

FIP, 1998. Joint Statement by The International Pharmaceutical Federation (FIP)
and The World Self-Medication Industri (WSMI): Responsible SelfMedication, p.2
Fitria, E. 2013. Upaya Pengobatan Sendiri pada Balita dalam Era Cakupan
Semesta Jaminan Kesehatan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional.
Vol. 8 No.5
Gitawati, R. 2014. Bahan Aktif dalam Kombinasi Obat Flu dan Batuk Pilek,
dan Pemilihan Obat Flu yang Rasional. Media Litbangkes. Vol. 24 No.
1, 10-18.
Irwansyah, E. dan Jurike. 2014. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta:
Deepublish.
Jain P, Sachanb A, Singla RK, Agrawa P., 2012. Indo Global Journal of
Pharmaceutical Sciences. Statistical Study On Self Medication pattern
in Haryana, India., Vol 2 (1), p. 21-35
Katzung 2010. Farmakologi dasar dan Klinik. Edisi 10. Jakarta: EGC
Kholid, A. 2012. Promosi Kesehatan dengan Pendekatan Teori Perilaku,
Media, dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers
Kotler, P. dan Keller, K.L., 2009. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Erlangga
Kristanti, SA. Yayi SP. Riswaka S., 2008. Majalah Farmasi Indonesia. Perilaku
Pengobatan Sendiri yang Rasional pada Masyarakat Kecamatan
Depok
dan
Cangkringan
Kabupaten
Sleman.
http://mfi.farmasi.ugm.ac.id/files/news/5._bu_susi.pdf, Diakses tanggal 6
januari 2016
Lestari, P.W. 2014. Profil Pemilihan Obat Maag Secara Swamedikasi Berdasarkan
Informasi Iklan Obat di Televisi. Malang: Skripsi Program Sarjana.
Mantiri, E.H., 2013. Perlindungan Hukum bagi Konsumen Terhadap
Periklanan Obat Tradisional., Vol.1 No.3.
Martindale, Sweetman, S.C. (ed). 2009. Mertindale: The Complete Drug
Reference. 36 edition. ISBN 978 0 85369 840 1. ISSN 0263-5364.
Pharmaceutical Press.
Matondang, Z. 2009. Validitas Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian. Vol.6
No.1
Mecillia, S., 2015. Evaluasi Iklan Obat Di Stasiun Televisi Swasta Nasional
Tahun 2014 Bedasarkan Aturan WHO Tahun 1988, Kepmenkes Nomor

71

386 Tahun 1994, DPI Tahun 2005. Yogyakarta: Skripsi. Program Studi
Farmasi Universitas Sanata Dharma
Menteri
Kesehatan,
1990.
Keputusan
Nomor:347/MenKes/SK/VII/1990 Tentang
Jakarta: Menteri Kesehatan

Menteri
Kesehatan
Obat Wajib Apotek.

Menteri Kesehatan, 1993. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
917/MENKES/PER/X/1993 Tentang Wajib Daftar Obat Jadi. Jakarta:
Menteri Kesehatan
Menteri Kesehatan, 1993. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
919/MENKES/PER/X/1993 Tentang Kriteria Obat yang dapat
Diserahkan tanpa Resep. Jakarta: Menteri Kesehatan
Menteri Kesehatan, 1994. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 386/Men.Kes/SlVlV/l994 Tentang Pedoman Periklanan: Obat
Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga dan Makanan-Minuman. Jakarta: Menteri
Kesehatan
Menteri Kesehatan. 2008. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 10101menkes/Per/Xi/2008 Tentang Registrasi Obat. Jakarta:
Menteri Kesehatan RI
Menteri Kesehatan, 2010. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 1787/MENKES/PER/XII/2010 Tentang Iklan dan Publikasi
Layanan Kesehatan, Jakarta: Menteri Kesehatan RI
MIMS, 2011. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Edisi 11. Jakarta: PT
Bhuana Ilmu Populer
Morissan, M.A. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta:
Kencana
Mulyana, D., 2000. ILMU KOMUNIKASI Suatu Pengantar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Nelson, A., 2000. Wahab, S. (ed). ILMU KESEHATAN ANAK. Cetakan
Pertama. Volume kedua, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Notoatmojo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
Notoatmojo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta
Notoatmodjo, S. 2010. Metode Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Rineka Cipta

72

Oktavia, N., 2015. Sistematika Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta:
Deepublish
Pappas, D.E., 2011. The Common Cold and Decongestant Therapy. Pediatrics In
Review. http://pedsinreview.aappublications.org/cgi/content/full/32/2/47.
Diakses pada 03 februari 2016
Presiden RI, 1992. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
1992 Tentang Kesehatan: Pasal 1. Presiden Republik Indonesia.
http://sjsn.menkokesra.go.id/peruu/1992/uu23_1992_ind.pdf,
Diakses
tanggal 07 November 2015
Presiden RI, 2002. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2002
Tentang Penyiaran. Jakarta: Menteri Kesehatan RI
Presiden RI, 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 Tentang Kesehatan. Jakarta: Menteri Kesehatan RI
Pujiarto, P.S., 2014. Batuk Pilek (Common Cold) Pada Anak.
http://www.inhealth.co.id/uploads/INHEALTH.pdf Diakses pada 03
februari 2016
Purwoto, A. 2007. Panduan Laboratorium Statistik Inferensial. Jakarta:
Grasindo (Gramedia Widiasarana Indonesia)
Rahmanto, A.F., 2004. Peranan Komunikasi dalam Suatu Organisasi. Junal
Komunikologi. Volume 1 Nomor 2
Rafiqa, I., 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen
dalam Proses Pengambilan Keputusaan pembelian Obat Bebas
Riwidikdo, H. 2012. Statistik Kesehatan: Dengan Aplikasi SPSS dalam
Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rohima Press
Septyowati, P. (2009) Studi Pemilihan dan Penggunaan Obat Bebas dalam Upaya
Swamedikasi Pada Kader Kesehatan di Kabupaten Pandeglang Tahun
2009. Tesis, Universitas Indonesia.
Soedibyo, S. Yuliato, A. Wardhana. 2013. Profil Penggunaan Obat Batuk Pilek
Bebas pada Pasien Anak di Bawah Umur 6 Tahun. Sari Pediatri. Vol.
14, No.6
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B. Bandung:
Alfabeta
Sujianto, A.E. 2007. Aplikasi statistik dengan SPSS untuk Pemula. Jakarta:
Prestasi Pustaka

73

Sukasediati, N., 2000. Peningkatan Mutu pengobatan Sendiri Menuju
Kesehatan untuk Semua. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengenbangan
Depkes RI
Supardi, S. dan Notosiswoyo, M. 2005. Pengobatan Sendiri Sakit Kepala,
Demam, Batuk, dan Pilek pada Masyarakat di Desa Ciwalen Kecamatan
Warungkondang Kabupaten Cianjur Jawa Barat. Majalah Ilmu
Kefarmasian Volume 2 Nomor 3 Agustus 2015, 134-144.
Suranto, A.W., 2010. Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Suryana, N. 2007. Iklan di Televisi: Dibenci tapi Dicari. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media
Syeima, C, N., 2009. Gambaran Pengetahuan Dan Karakteristik
Masyarakat Rw 08 Kelurahan Pisangan Barat Ciputat Tentang
Pengobatan Sendiri Terhadap Nyeri Menggunakan Obat Anti
Nyeri. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
Tan, H.T,. dan Kirana, R., 2007. Obat-Obat Penting, Cetakan Pertama, edisi
keenam, Jakarta: PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia
Turisno, B.E. 2012. Perlindungan Konsumen Dalam Iklan Obat. MMH, Jilid
41 Nomor 1
Yusup, P.M., 2010. KOMUNIKASI INSTRUKTUSIONAL Teori dan
Praktik. Jakarta: PT Bumi Aksara
Vardiansyah, D., 2008. Filsafat Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. INDEKS
Wiedyaningsih, C. 2011. Iklan Obat Bebas: Evaluasu dan Implementasi metode
CEMA-Community. Majalah Farmasi Indonesia (22)4, 286 – 292, 2011
World Heath Organization, 1998. The Role of Pharmacist in Self-Care and
Self-Medication. The Hague, The Netherlands, p 1-11.
World Self-Medication Industry, 2015. About Self care And Self Medication,
WSMI (World Self-Medication Industry), http://www.wsmi.org/aboutself-care-and-self-medication/what-is-self-medication/ Diakses Tanggal 19
Oktober 2015
Zaenudin, H.N. 2007. Prediksi Efek Tertunda Iklan Layanan Masyarakat
Melalui Berbagai macam Pendekatan. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kesehatan dalam Undang-Udang Nomor 36 tahun 2009 didefinisikan
sebagai kondisi dimana seseorang mencapai keadaan sehat baik fisik, mental,
sosial dan spiritual sehingga dapat hidup secara produktif. Pola hidup yang
berubah akibat kemajuan teknologi kerap memicu timbulnya berbagai penyakit.
Hal ini mendorong seseorang melakukan upaya kesehatan guna meningkatkan dan
atau memelihara kondisi kesehatannya. Semakin berkembangnya jaman membuat
seseorang cenderung mencari alternatif pengobatan yang efektif dan efisien baik
dalam hal terapi, waktu dan juga biaya. Upaya kesehatan yang kemudian banyak
dilakukan adalah swamedikasi (Direktorat Binfar, 2006).
Swamedikasi adalah usaha untuk mendapat pengobatan yang dilakukan
sendiri. World Health Organization (WHO) mendefinisikan swamedikasi sebagai
bagian dari upaya kesehatan dalam memilih dan menggunakan obat modern
maupun obat herbal untuk menghilangkan gejala maupun rasa sakit yang sedang
dialami. Swamedikasi menjadi pilihan seseorang dalam mengatasi gejala sakit
yang dikenali sendiri tanpa petunjuk tenaga medis sebagai sumber pengobatan.
Alasan seseorang memilih melakukan swamedikasi secara umum adalah sebagai
pertolongan pertama dan gejala sakit yang dirasa tidak parah. Keluhan yang
seringkali diatasi dengan swamedikasi antara lain seperti demam, batuk, sakit
kepala, maag, diare, flu, cacingan dan lain-lain. Hal lain yang menjadi alasan
seseorang melakukan swamedikasi yaitu masalah ekonomi hingga keterjangkauan
akses menuju fasilitas kesehatan (Jain et al., 2012).
Berdasarkan Badan Pusat Statistik Indonesia jumlah penduduk yang
mengalami keluhan kesehatan di tahun 2012 mencapai 28,57%, Dalam kurun
waktu 2012 hingga 2013 presentase penduduk yang melakukan pengobatan
sendiri 63,10%, penduduk yang menggunakan obat tradisional 21,41%, penduduk
yang berobat jalan 48,83%, menduduk yang melakukan rawat inap di rumah sakit
2,30%. Sedangkan penduduk yang mengobati sendiri keluhan kesehatannya
menggunakan obat modern pada tahun 2014 mencapai 90,54%, obat tradisional

1

2

20,99% dan lainnya 4,06%. Data tersebut menunjukkan obat modern paling
banyak dipilih dalam praktik swamedikasi untuk mengatasi keluhan kesehatan
(BPS, 2012).
Keluhan kesehatan yang banyak diatasi dengan swamedikasi salah satunya
adalah flu. Flu merupakan infeksi akut oleh suatu rhinovirus yang terdapat dalam
jumlah besar di udara. Virus ini menyerang saluran pernapasan bagian atas,
hidung dan tenggorokan, masuk kedalam tubuh melalui hidung, mulut atau
sentuhan langsung dengan penderita flu. Gejalanya timbul setelah periode
inkubasi singkat selama satu sampai dengan tiga hari. Pada anak-anak, flu
(common cold) atau salesma sering dialami akibat banyak faktor seperti daya
tahan tubuh yang rendah, faktor cuaca hujan dan lainya. Gejala flu biasanya
berupa batuk, pilek, bersin dan sakit tenggorokan. Flu pada anak-anak bisa
sembuh dengan sendirinya apabila imunitas tubuh meningkat dan tidak ada
komplikasi lainnya (Tjay dan Rahardja, 2007). Namun begitu swamedikasi
akhirnya banyak dipilih masyarakat dalam hal ini para orang tua untuk mengatasi
gejala flu pada anak yang dianggap sangat mengganggu (Pappas, 2011).
Swamediksi merupakan solusi cepat dalam menangani gejala flu untuk dapat
memulihkan kondisi fisik dengan segera (Budiarti, 2007).
Menurut The World Self Medication Industry (WSMI), pada masa sekarang
ini seseorang lebih dapat bertanggung jawab terhadap status kesehatan mereka
dan mencari sebanyak mungkin informasi dari berbagai sumber terpercaya untuk
dapat membantu dalam membuat keputusan tentang pemilihan pengobatan yang
tepat sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan. Seseorang dapat
memperoleh informasi ini baik secara langsung melalui peran apoteker sebagai
konsultan, maupun informasi yang didapat secara tidak langsung dari media cetak,
audio, maupun audio-visual.
Media massa saat ini memiliki pengaruh yang cukup kuat karena banyak
digunakan sebagai sumber informasi. Media massa memiliki karakteristik yang
membuatnya semakin berkembang pesat seperti potensi penyebaran yang luas
dalam waktu yang singkat. Media audio-visual seperti televisi merupakan media
yang dianggap paling efektif. Sifat televisi yang audio visual dan dapat diakses
secara luas oleh berbagai kalangan serta memberikan sajian gambar dan animasi

3

bergerak yang dipandang lebih menarik dan menyampaikan isi pesan lebih baik.
Hal ini membuat periklanan semakin berkembang. Pesan dalam sebuah iklan
dapat mempengaruhi presepsi, pola pikir, perilaku dan sebagainya (Zaenudin,
2007).
Iklan-iklan obat di televisi sangat berpengaruh terhadap pemilihan obat
secara swamedikasi. Iklan televisi merupakan sumber utama infomasi mengenai
obat yaitu sebanyak 55%, sedangkan 40% mendapat informasi mengenai obat dari
teman atau anggota keluarga dan 5% lewat iklan radio, poster atau spanduk
(Dianawati, 2008). Periklanan membantu memberikan informasi tentang obat-obat
yang dapat digunakan secara swamedikasi tanpa perlu resep dokter. Iklan obat di
televisi memberikan banyak gambaran mengenai bermacam-macam obat OTC
(Over The Counter) berupa obat bebas dan obat bebas terbatas yang dapat
digunakan untuk mengatasi keluhan kesehatan secara swamedikasi. Flu yang
merupakan salah satu keluhan kesehatan yang sering dialami anak-anak, membuat
banyak perusahaan farmasi memutuskan untuk mengenalkan produk non-resep
mereka melalui iklan di televisi. Hal ini membuat semakin banyak informasi
tentang obat flu untuk anak-anak yang dapat dipilih oleh seseorang dari media
iklan (FIP,1998).
Iklan yang baik memberikan informasi secara jelas tentang penggunaan obat
yang rasional agar tidak menimbulkan presepsi yang salah oleh masyarakat
sehingga menyebabkan kesalahan penggunaan obat. Namun begitu tidak semua
produk obat yang diiklankan telah memenuhi ketentuan yang ditetapkan. Pada
tahun 2012 Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan sebanyak
23,8% iklan obat tidak memenuhi ketentuan. Pada tahun 2014, sebanyak 34,8%
iklan obat di televisi tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan Dewan periklanan
Indonesia (DPI). Masyarakat membutuhkan informasi yang jelas dan dapat
dipercaya dalam memenuhi upaya swamedikasi. Iklan sebagai salah satu alat
informasi yang mudah dan cepat diakses harus memberikan informasi yang
akurat, jelas dan memadai. Selain merupakan kewajiban perusahaan farmasi yang
mengiklankan produknya, konsumen juga perlu mewaspadai informasi komersial
iklan yang didapat sehingga tujuan swamedikasi dapat terpenuhi (Mecillia, 2015).

4

Peraturan mengenai iklan dan publikasi pelayanan kesehatan dijelaskan
dalam PerMenKes RI Nomor 1787/MENKES/PER/XII/2010, bahwa masyarakat
sebagai pengguna pelayanan kesehatan perlu diberikan perlindungan dari
informasi berupa iklan dan publikasi pelayanan kesehatan yang menyesatkan.
Iklan harus memuat informasi dengan data atau fakta yang akurat, berbasis bukti,
informatif, edukatif, dan bertanggung jawab. Iklan mengenai obat haruslah
memiliki izin edar serta memenuhi standar mutu dan keamanan. Menurut Surat
KepMenKes RI Nomor 386/Men.Kes/SlVlV/l994 bahwa periklanan selain
meningkatkan penjualan, menambah informasi bermanfaat bagi masyarakat juga
harus memenuhi persyaratan yang ditentukan. Iklan obat diharuskan objektif,
lengkap dan tidak menyesatkan.
Berdasarkan latar belakang tersebut akan dilakukan penelitian di Desa
Tumpang Malang. Desa Tumpang merupakan salah satu dari 15 desa yang ada di
Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang. Badan Pusat Statistik (BPS) kabupaten
Malang Tahun 2015 menyebutkan jumlah penduduk Desa Tumpang mencapai
14.427 jiwa dengan prosentase penduduk usia anak-anak mencapai 28,03 persen.
Masyarakatnya yang semakin maju dan terus mengikuti perkembangan teknologi
membuat iklan digunakan sebagai salah satu sumber informasi. Informasi tersebut
dapat digunakan dalam usaha pengobatan untuk diri sendiri dan keluarga.
Bedasarkan data tersebut maka akan dilakukan penelitian tentang pengaruh iklan
obat flu untuk anak-anak di televisi terhadap pemilihan obat secara swamedikasi
pada masyarakat di Desa Tumpang Malang.

1.2 Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh iklan obat flu untuk anak-anak di televisi terhadap
pemilihan obat secara swamedikasi pada masyarakat di Desa Tumpang Malang?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan obat flu untuk
anak-anak di televisi terhadap pemilihan obat secara swamedikasi pada
masyarakat di Desa Tumpang Malang.

5

1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mendapat data atau informasi mengenai perilaku pemilihan obat flu untuk
anak-anak secara swamedikasi pada masyarakat di Desa Tumpang
Malang.
2. Menganalisa pengaruh iklan obat flu untuk anak-anak di televisi terhadap
pemilihan obat secara swamedikasi pada masyarakat di Desa Tumpang
Malang.

1.4 Hipotesis
Iklan obat flu untuk anak-anak di televisi berpengaruh terhadap pemilihan
obat secara swamedikasi oleh masyarakat Desa Tumpang Malang.

1.5 Manfaat Penelitian
1. Penelitian ini sebagai sarana untuk mengetahui pengaruh iklan obat flu
untuk anak-anak di televisi terhadap pemilihan obat secara swamedikasi
pada masyarakat Desa Tumpang Malang.
2. Penelitian ini dapat memberikan informasi dan masukan bagi Apotek
khususnya yang berada di desa Tumpang Malang agar dapat meningkatkan
pelayanan serta peran farmasis dalam membantu masyarakat agar dapat
memperoleh obat flu untuk anak-anak yang paling sesuai secara
swamedikasi.
3. Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi ilmiah bagi
mahasiswa untuk melakukan penelitian terkait dengan pemilihan obat
secara swamedikasi berdasarkan informasi dari iklan televisi.