6
BAB II Landasan Teori
2.1 Pengertian Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik,
pengetahuan dan penalaran, penghayatan nilai-nilai sikap-mental-emosional- sportivitas-spiritual-sosial, serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara
untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang. Lebih lanjut menurut Rusli Lutan 2001: 15 menyatakan bahwa
Pendidikan Jasmani merupakan proses belajar untuk bergerak, dan belajar melalui gerak.
Pada dasarnya mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan merupakan proses pendidikan melalui aktivitas fisik. Melalui proses
belajar tersebut, Pendidikan Jasmani ingin memberikan sumbangannya terhadap perkembangan anak, sebuah perkembangan yang tidak berat sebelah.
Perkembangannya bersifat menyeluruh, sebab yang dituju bukan aspek fisik jasmani saja. Namun juga perkembangan gerak atau psikomotorik, perkembangan
pengetahuan dan penalaran yang dicakup dalam isitilah kognitif, serta perkembangan watak serta kepribadiannya, yang tercakup dalam istilah
perkembangan afektif. Di dalam intensifikasi penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, peranan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan adalah sangat penting, yakni
7
memberikan kesempatan pada siswa yang terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani yang dilakukan secara sistematis.
Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.
Lebih lanjut Gabbard, Leblanc, dan Lowy 1987 dalam Sukintaka 1992: 10 menyatakan bahwa pertumbuhan, perkembangan, dan belajar aktivitas
jasmani akan mempengaruhi: 1 ranah kognitif, yang berupa kemampuan berpikir bertanya, kreatif dan menghubungkan, kemampuan memahami, menyadari
gerak, dan perbuatan akademik, 2 ranah psikomotor, yang berupa pertumbuhan biologik, kesegaran jasmani, kesehatan, keterampilan gerak, dan peningkatan
keterampilan gerak, dan 3 ranah afektif, yang berupa rasa senang, penanggapan yang sehat terhadap aktivitas jasmani, kemampuan menyatakan dirinya
aktualisasi diri, menghargai diri sendiri, dan konsep diri. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara
keseluruhan. Tujuan umum pendidikan jasmani juga selaras dengan tujuan umum pendidikan. Tujuan belajar adalah menghasilkan perubahan perilaku yang
melekat. Proses belajar dalam penjas juga bertujuan untuk menimbulkan perubahan perilaku. Guru mengajar dengan maksud agar terjadi proses belajar
secara sederhana, pendidikan jasmani tak lain adalah proses belajar untuk bergerak, dan belajar untuk gerak. Selain belajar dan dididik melalui gerak untuk
mencapai tujuan pengajaran, dalam penjas anak diajarkan untuk bergerak. Melalui pegalaman itu akan terbentuk perubahan dalam aspek jasmani dan roheninya
Rusli Luthan, 2003 : 15.
8
2.2 Tujuan Penjasorkes