MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEDERHANA Kerangka Berfikir

21 Pembelajaran penjas baik digunakan sebagai sarana, media ataupun olahraga tradisional yang berkembang didaerahnya, hal ini akan lebih menarik bagi para siswa untuk bergerak dan berolahraga sesuai dengan kemampuannya dalam meningkatkan kesehatan fisik, pengetahuan serta keterampilan berolahraga menuju keprestasinya secara optimal. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber dan media pelajaran pendidikan jasmani mencakup berbagai sumber dan media belajar yang ada di masyarakat untuk digunakan sebagai penunjang dalam kegiatan pembelajaran penjas, kemampuan dalam memanfaatkan lingkungan termasuk teknologi modern untuk mengembangkan penjas di sekolah sangat tergantung pada kemampuan guru penjas sendiri dalam mengkreasikan serta menterapkan semua yang ada disekitarnya. Jika kita memperhatikan sekeliling kehidupan anak, banyak hal-hal yang dapat mempengaruhi terhadap perkembangan anak sehingga anak akan mengambil kebiasaan dan adat istiadat dari lingkungannya. Lingkungan tersebut ada yang baik dan ada yang dapat merugikan masa depan anak, sekolah memiliki kewajiban untuk mengantisipasi terhadap pengaruh negatif yang datang dari luar, disinilah para guru sangat penting dan strategis dalam mengarah ketujuan pendidikan nasional.

2.10 MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEDERHANA

Kompetensi dasar mempraktekan kombinasi gerak dasar jalan, lari, dan lompat dengan koordinasi yang baik dengan permainan sederhana, toleransi, kejujuran, tanggung jawab dan menghargai lawan dan sendiri. 22 Siswa dapat melakukan gerakan kombinasi gerak, jalan, lari, dan lompat misalnya: jalan, lari kemudian melompati tongkat, lari halang rintang zig-zag , merayap melewati rintangan.Silabus Penjasorkes,2010 1 Merayap melewati ritangan Cara melakukan: a Merayap secara perlahan -lahan melewati rintangan. b Tiap anak melewati rintangan satu persatu. c Lakukan berulang - ulang. Gambar 2 Merayap melewati rintangan Tim Abdi Guru, 2007:82 2 Lari halang rintang zig zag Cara melakukan: a Lari melewati rintangan-ritangan tongkat yang disusun berurutan dengan jarak tertentu. b Tiap anak melewati tongkat secara zig-zag satu persatu. c Lakukan secara berurutan. 3 Melompat melewati rintangan Cara melakukan : a Melompat secara cepat melewati rintangan. 23 b Tiap anak melompati rintangan satu persatu. c Lakukan secara berulang – ulang. Gambar 3 Melompat melewati rintangan Carr, Gerry A,1991:63

2.11 Kerangka Berfikir

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan termasuk salah satu upaya untuk mewujudkan manusia seutuhnya yang diselenggarakan di sekolah, baik dari jenjang pendidikan dasar sampai menengah. Materi mata pelajaran pendidikan jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar yang meliputi: Pengalaman mempraktikkan keterampilan dasar permainan olahraga, aktivitas pengembangan, uji diri atau senam, aktivitas ritmik, 24 akuatik aktivitas air, dan pendidikan luar kelas outdoor disajikan untuk membantu siswa agar memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman, efisien, dan efektif. Sesuai dengan Kompetensi Dasar dalam kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di Sekolah Dasar pada kelas tiga semester satu, siswa diharapkan dapat mempraktekkan variasi gerak dasar kedalam modivikasi atletik, serta nilai semangat, sportivitas, percaya diri dan kejujuran. Pada kenyataannya, dalam proses pembelajaran permainan atletik di Sekolah Dasar masih dikemas dalam bentuk permainan yang tidak dimodivikasi, baik dalam hal peralatan, lapangan yang digunakan maupun peraturannya. Konsekuensi yang terjadi dari pelaksanaan pembelajaran tersebut adalah dijumpainnya anak-anak yang merasa tidak senang, bosan dan kurang aktif bergerak dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani. Modivikasi pembelajaran permainan atletik merupakan salah satu upaya yang harus diwujudkan. Model pembelajaran kelincahan gerak melalui permainan “ sederhana” ini diharapkan mampu membuat anak lebih aktif bergerak dalam berbagai situasi dan kondisi yang menyenangkan ketika mengikuti pembelajaran. 25 Tabel 1 Justifikasi Model Pembelajaran Kelincahan Gerak Melalui Permainan Sederhana SD Negeri Tambakrejo 02 Kecamatan Patebon N O Kondisi Faktual Di Sekolah Kesulitan Yang Dihadapi Solusi Yang Ditawarkan 1. Lapangan yang digunakan untuk pembelajaran kelincahan gerak hanya menggunkan halaman sekolah yang sempit dan berupa betonisasi. Siswa tidak bisa bergerak bebas, takut bergerak karena kawatir kalau jatuh resiko cidera tinggi, dan intensitas melakukan gerak sedikit karena harus menunggu giliran. Memanfaatkan perkebunan karet sebagai lapangan untuk pembelajaran kelincahan gerak, ukuran yang luas, di atas tanah berupa rumput 2 Tidak semua sekolah mempunyai sarana yang digunakan untuk pembelajaran kelincahan Permaianan kelincahan gerak tidak bisa dilaksanakan jika harus membutuhkan sarana yang memadai. Sarana yang digunakan sebagai variasi bentuk gerakan kelincahan, dan rintangan menggunakan tali karet. 3 Peraturan atletik biasanya menggunakan aturan yang resmi dan baku Siswa merasa terbebani dengan peraturan resmi dan akan mengganggu konsentrasi,dalam bergerak . Peraturan permainan yang sederhana, mudah dipahami dan mudah untuk dipraktikkan di lapangan. 26

BAB III METODE PENGEMBANGAN

3.1 Model Pengembangan

Model pengembangan yang akan dikembangkan adalah model pembelajaran permainan sederhana dalam penjasorkes pada siswa kelas III SD Negeri 2 Tambakrejo Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal. Adapun struktur model pengembangannya adalah pembelajaran permainan sederhana dalam penjasorkes sebagai sarana meningkatkan mutu belajar siswa melalui kombinasi permaiana sederhana serta nilai kerjasama, toleransi, kejujuran, tanggung jawab dan menghargai lawan dan sendiri.

3.2. Prosedur Pengembangan

1 Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi, termasuk observasi lapangan dan kajian pustaka.langkah awal ini dilakukan untuk analisis kebutuhan yang bertujuan untuk menentukan apakah model pembelajaran yang dibuat memang dibutuhkan atau tidak. 2 Mengembangkan bentuk produk awal yaitu memanfaatkan lingkungan luar sekolah untuk kombinasi permainan sederhana dalam penjasorkes. 3 Evaluasi produk awal yang sudah dibuat oleh para ahli, dengan menggunakan seorang ahli pendidikan jasmani dan olahraga, dua orang guru penjasorkes. Setelah dilakukan evaluasi oleh para ahli selanjutnya lakukan uji coba skala kecil dengan menggunakan lembar evaluasi dan kuesioner dan konsultasi yang selanjutnya hasilnya dianalisis secara mendalam.

Dokumen yang terkait

MODEL PENGEMBANGAN KID’S ATHLETIC’S MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL BOLA BAKAR DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PEKAUMAN KECAMATAN KENDAL KABUPATEN KENDAL TAHUN 2012

0 10 139

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN “TEMBAK KALENG” SEBAGAI ALTERNATIF VARIASI PERMAINAN BOLA KECIL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES BAGI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PATEBON KABUPATEN KENDAL TAHUN 2012

2 26 123

SURVEI PERMAINAN TRADISIONAL DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR SE KECAMATAN BRANGSONG KABUPATEN KENDAL

3 88 157

MODEL PENGEMBANGAN PERMAINAN BOLA TANGAN “KAPPAR” DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SDN MUNTUNG KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2012

1 103 123

MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 PAGERWOJO KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

0 9 150

Model Pembelajaran Keseimbangan Gerak dalam Penjasorkes Melalui Pendekatan Lingkungan Persawahan pada Siswa Kelas III SD N 1 Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 131

Permainan kasti Dalam Pembelajaran Penjasorkes Untuk Siswa Kelas V SDN Kandri 01 Kecamatan Gunungpati Kota semarang.

0 1 1

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN SEDERHANA DALAM PENJASORKES PADA SISWA KELAS III SDN 2 TAMBAKREJO KECAMATAN PATEBON KABUPATEN KENDAL.

0 0 2

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN KESEIMBANGAN GERAK DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN PERSAWAHAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 PAGERWOJO KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL.

0 0 2

SURVEI PERSEPSI GURU NON PENJASORKES TERHADAP KINERJA GURU PENJASORKES DI SMA NEGERI/ SEDERAJAT SE- KECAMATAN PATEBON KABUPATEN KENDAL.

0 0 79