Kinerja .1 Pengertian Kinerja LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kinerja 2.1.1 Pengertian Kinerja Sebuah perusahaan agar mampu bertahan hidup dan mempunyai prospek yang cerah di masa depan, harus mampu mengidentifikasi, menyeleksi, mengembangkan, dan mempertahankan karyawan-karyawan berkualitas yang dimilikinya. Manajemen sumber daya manusia menjadi salah satu faktor kunci untuk mendapatkan kinerja terbaik, karena selain menangani masalah keterampilan dan keahlian, manajemen sumber daya manusia juga berkewajiban membangun perilaku kondusif karyawan untuk mendapatkan kinerja terbaik Wahyudi, 2004:117. Menurut Robert L. Mathis dan John H. Jackson 2006:378 menyatakan kinerja adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi, yang antara lain meliputi : kuantitas pekerjaan, kualitas hasil pekerjaan, ketepatan waktu, kehadiran, kemampuan bekerja sama. Menurut Mangkunegara 2001:67, kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas- tugasnya atas kecakapan, usaha dan kesempatan Hasibuan, 2002:160. 12 Sedangkan menurut Hariandja 2002:195, kinerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh pegawai atau perilaku nyata yang ditampilkan sesuai dengan perannya dalam organisasi. Menurut Waldman seperti yang dikutip oleh Koesmono 2005:170 kinerja merupakan gabungan perilaku dengan prestasi dari apa yang diharapkan dan pilihannya atau bagian syarat-syarat tugas yang ada pada masing-masing individu dalam suatu organisasi. Kinerja merujuk kepada pencapaian tujuan karyawan atas tugas yang diberikan. Sedangkan kinerja itu sendiri adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti: standart hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama Rivai dan Basri, 2005:14. Dari beberapa pendapat mengenai kinerja dapat disimpulkan kinerja karyawan adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

2.1.2 Unsur Kinerja

Unsur kinerja oleh Hasibuan 2003:95 adalah kesetiaan, kejujuran, kedisiplinan, kreativitas, kerja sama, kepemimpinan, kepribadian, dan tanggung jawab. Menurut Vroom dalam As 1. Unsur waktu, dalam arti hasil-hasil yang dicapai oleh usaha-usaha tertentu, dinilai dalam satu putaran waktu atau sering disebut periode. Ukuran periode dapat menggunakan satuan jam, hari, bulan, maupun tahun. 2. Unsur hasil, dalam arti hasil-hasil tersebut merupakan rata-rata pada akhir periode tersebut. Hal ini tidak berarti mutlak, setengah periode harus memberikan setengah dari keseluruhan. 3. Unsur metode, dalam arti seseorang pegawai harus menguasai betul dan bersedia mengikuti pedoman metode yang telah ditentukan, yaitu metode kinerja yang efektif dan efisien, ditambahkan pula dalam bekerjanya pegawai tersebut harus bekerja dengan penuh gairah dan tekun serta bukan berarti harus bekerja berlebihan.

2.1.3 Karakteristik Kinerja

Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi oleh Mc. Cellend dalam Mangkunegara, 2001:68, yaitu: 1. Memilki tanggung jawab pribadi yang tinggi 2. Berani mengambil resiko 3. Memiliki tujuan yang realistis 4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya 5. Memanfaatkan umpan balik feed back yang konkret dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya 6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.

2.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Menurut Handoko 2001:193 menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan antara lain: 1. Motivasi Faktor pendorong penting yang menyebabkan manusia bekerja adalah adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan-kebutuhan ini berhubungan dengan sifat hakiki untuk mendapatkan hasil terbaik dalam kerjanya. 2. Kepuasan kerja Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini tampak dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan pekerjaan. 3. Tingkat stres Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi sekarang. Tingkat stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk mengadapi lingkungan sehingga dapat mengganggu pelaksanaan pekerjaan mereka. 4. Kondisi pekerjaan Kondisi pekerjaan dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Kondisi pekerjaan dalam hal ini adalah tempat kerja, ventilasi, penyinaran dalam ruang kerja, dan sebagainya. 5. Sistem kompensasi Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Bila kompensasi diberikan secara benar, maka karyawan akan lebih semangat dalam melaksanakan pekerjaan mereka. 6. Desain pekerjaan Desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan-kegiatan kerja seseorang individu atau kelompok karyawan secara organisasional. Dengan adanya desain pekerjaan yang jelas, maka karyawan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan pekerjaan yang diberikan.

2.1.5 Indikator Kinerja Karyawan

Robert L. Mathis dan John H. Jackson 2006:378 mengatakan bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan dan tidak dilakukan karyawan. Indikator kinerja dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kuantitas pekerjaan yang diberikan pimpinan kepada karyawan kuantitas pekerjaan pada suatu bagian. 2. Kualitas hasil pekerjaan, yaitu menilai baik tidaknya hasil pekerjaan karyawan. 3. Ketepatan waktu, dalam menyelesaikan tugas, para karyawan bukan hanya dituntut untuk cepat menyelesaikan pekerjaannya namun juga harus tepat atau sesuai dengan harapan atasan. 4. Kehadiran, dengan kehadiran menunjukkan semangat kerja yang dimiliki oleh karyawan. 5. Kemampuan bekerjasama baik dengan rekan satu bagian maupun bagian lain. 2.2 Motivasi 2.2.1 Pengertian Motivasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN BUDAYA KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BPR RESTU KLEPU MAKMUR SEMARANG.

0 3 18

Analisis Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada CV. Tirta Makmur Ungaran.

0 6 3

PENGARUH MOTIVASI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN.

0 4 15

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DPU Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada DPU Dan ESDM Kabupaten Boyolali.

1 14 14

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA DPU Pengaruh Kompensasi, Motivasi, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada DPU Dan ESDM Kabupaten Boyolali.

0 2 19

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MUSTIKASARI Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan CV.Mustikasari Sragen.

0 6 16

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN CV. MUSTIKASARI Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan CV.Mustikasari Sragen.

0 3 13

PENDAHULUAN Pengaruh Budaya Organisasi, Motivasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan CV.Mustikasari Sragen.

0 2 9

Pengaruh Kompensasi, Motivasi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Makmur Rekasantika.

0 0 29

PENGARUH MOTIVASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV. TIRTA MAKMUR UNGARAN.

0 0 2