Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014
SKRIPSI
PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL
MODERATING PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2012-2014
OLEH
KARTIKA SARI 110503222
PROGRAM STUDI AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2015
(2)
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan (2) Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas perusahaan sebagai variabel moderating (3) Perbedaan luas pengungkapan Corporate Social Responsibility periode sebelum dan sesudah berlakunya UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Sampel penelitian ini adalah pengungkapan pertanggungjawaban social pada sektor pertambangan tahun 2012-2014 dengan menggunakan metode purposive sampling. Terdapat 39 perusahaan pada tahun 2012-2014 dan 32 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Metode analisis pada penelitian ini adalah analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas sebagai variabel moderating dapat mempengaruhi hubungan pengungkapan Corporate Social Responsibility dan nilai perusahaan.
(3)
ABSTRACT
The aims of this research are to know : (1) The influence of Corporate Social Resposibility to firm value (2) The influence of Profitability as the moderating variable in relations between Corporate Social Responsibility and firm value (3) The differences of Corporate Social Responsibility disclosures before and after the application of the law of the Republic of Indonesia number 40 in 2007 concerning company act.
This research sample is Corporate Social Responsibiity disclosure on manufacture sector in 2006 and 2008 by using method of purposive sampling. There are 21 companies in 2006 and 42 companies in 2008 which fulfilling criterion as this research sample. The analysis method of this research is simple regression analysis and multiple regression analysis.
The result of research show that the effect of Corporate Social Responsibility on firm value was significant. But, profitability as the moderating variable in relation between Corporate Social Responsibility and firm value was not significant. There is difference in Corporate Social Responsibility disclosure before and after the application of the law of the Republic of Indonesia number 40 in 2007 concerning company act .
(4)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 5
1.3. Tujuan Penelitian ... 5
1.4. ManfaatPenelitian ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1. Landasan Teoritis ... 8
2.1.1. Nilai Perusahaan. ... 8
2.1.2. Corporate Social Responsibility ... 12
2.1.3. Profitability ... 14
2.1.4. Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan ... 16
2.1.5. Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Moderating 17 2.2. Penelitian Terdahulu ... 18
2.3. Kerangka Konseptual ... 21
2.4. Hipotesis Penelitian ... 22
BAB III METODE PENELITIAN ... 24
3.1. Jenis Penelitian ... 24
3.2. Batas Penelitian ... 24
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 25
3.4. Sumber Data ... 27
(5)
3.6. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 27
3.6.1.Variabel Dependen(Y) ... 28
3.6.2.Variabel Independen(X) ... 28
3.6.3.Variabel Moderating(Z) ... 29
3.7. MetodeAnalisis Data ... 30
3.7.1. Uji Statistik Deskriptif ... 30
3.7.2. Uji Asumsi Klasik ... 31
3.7.2.1. Uji Normalitas ... 31
3.7.2.2. Uji Heterokedatisitas ... 32
3.7.3. Uji Hipotesis ... 33
3.7.3.1. Uji Signifikansi Simultan (UjiStatistik t) ... 33
3.7.3.2. UjiSignifikansiSimultan(UjiStatistik F) ... 34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 35
4.1. Hasil Uji Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai variabel Moderating ... 35
4.1.1. StatistikDeskriptif ... 35
4.1.2. UjiAsumsiKlasik ... 36
4.1.2.1. Uji Normalitas ... 37
4.1.2.2. Uji Heterokedastisitas ... 38
4.1.3. UjiHipotesis. ... 39
4.1.3.1. Uji F ... 39
4.1.3.2. Uji T ... 40
4.2. Pembahasan ... 41
4.2.1. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap NilaiPerusahaan... 41
4.2.2. Pengaruh Profitabilitas mempengaruhi dalam memperlemah atau memperkuat pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perushaan sebagai variabel moderating ... 42
(6)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 43
5.1. Kesimpulan ... 43
5.2. Saran ... 43
(7)
DAFTAR TABEL
No.Tabel Judul Tabel Halaman
Tabel 2.1. TinjauanPenelitianTerdahulu ... 19
Tabel 3.1. DaftarPopulasi Perusahaan Pertambangan... 26
Tabel 3.2. SkalaPengukuranVariabel ... 30
Tabel 4.1. StatistikDeskriptif ... 35
Tabel 4.2. Kolmogorov ... 37
Tabel 4.3. Kolmogorov Moderate ... 37
Tabel 4.4. Anova ... 39
Tabel 4.5. Anova Moderate ... 39
Tabel 4.6. Koefisien ... 40
(8)
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Gambar Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Konseptual ... 21 Gambar 2.2. Uji Heteroskedastisitas ... 38
(9)
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Judul Halaman
1. Daftar Populasi Dan Sampel Perusahaan ... 51 2. Data Variabel Penelitian ... 53 3. Data Output SPSS……… 56
(10)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada ALLAH SWT, yang telah memberikan berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai
Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014 ”,
disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
Selama proses penyusunan skripsi ini, peneliti banyak memperoleh bimbingan, semangat, nasehat, dan bantuan lain baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
a. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac., Ak., C.A., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
b. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, M.A.F.I.S., Ak., selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, M.M., Ak., selaku Sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
c. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M., Ak., selaku Sekretaris Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
d. Bapak Drs. M. Zainul Bahri Torong, M.Si., Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan dan pengarahan kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
(11)
e. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si.,Ak., dan Ibu Dra. Nurzaimah, M.M., Ak., selaku Dosen Penguji dan Dosen Pembanding, yang telah memberikan saran dan arahan bagi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
f. Kedua orang tua penulis, H.Dulkasri dan Almarhumah Hj.Asnely, empat saudara penulis, Yulia Sari,Amd, Ayu Mutia SE, Toni Kurniawan Bsc, M.Fahriza Tanjung, dan keluarga besar penulis. Terima kasih atas segala curahan kasih sayang melalui perhatian, doa, dukungan, dan pengorbanan finansial yang selama ini telah diberikan, motivasi utama penulis untuk terus berprestasi dan berusaha menjadi yang terbaik. Untuk teman-teman seperjuangan Riccy Anggara, MAGIC MUSHROOM, Gloria,Ester,Putri Khairani,Ica,Godan, dan seluruh teman-teman seperjuangan pada program studi S1 Akuntansi Stambuk 2011 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sumatera Utara yang senantiasa membantu peneliti dalam dukungan, semangat, dan bantuan doa sepanjang penyelesaian skripsi ini. Kehadiran mereka membuat peneliti merasa yakin dan terus bertahan menghadapi segala proses dan tantangan selama menghadapi masa kuliah dan dalam menyelesaikan skripsi.
Segala bentuk usaha dan perjuangan telah semaksimal mungkin dilakukan oleh peneliti. Meskipun demikian, skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dan masih perlu banyak perbaikan atas segala kekurangannya yang semata-mata merupakan keterbatasan peneliti sebagai manusia biasa. Setiap penelitian tidak ada yang sempurna, setiap hasil tidak ada yang paling benar, namun setiap langkah adalah pembelajaran. Pembelajaran untuk senantiasa menjadi lebih baik menuju suatu kesempurnaan. Akhir kata semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan dapat dipergunakan untuk menambah pengetahuan dan bahan masukan bagi penelitian selanjutnya. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkat dan karunia-Nya. Amin.
(12)
Medan, 02 September 2015 Penulis,
NIM: 110503222 Kartika Sari
(13)
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan (2) Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas perusahaan sebagai variabel moderating (3) Perbedaan luas pengungkapan Corporate Social Responsibility periode sebelum dan sesudah berlakunya UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Sampel penelitian ini adalah pengungkapan pertanggungjawaban social pada sektor pertambangan tahun 2012-2014 dengan menggunakan metode purposive sampling. Terdapat 39 perusahaan pada tahun 2012-2014 dan 32 perusahaan yang memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian. Metode analisis pada penelitian ini adalah analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas sebagai variabel moderating dapat mempengaruhi hubungan pengungkapan Corporate Social Responsibility dan nilai perusahaan.
(14)
ABSTRACT
The aims of this research are to know : (1) The influence of Corporate Social Resposibility to firm value (2) The influence of Profitability as the moderating variable in relations between Corporate Social Responsibility and firm value (3) The differences of Corporate Social Responsibility disclosures before and after the application of the law of the Republic of Indonesia number 40 in 2007 concerning company act.
This research sample is Corporate Social Responsibiity disclosure on manufacture sector in 2006 and 2008 by using method of purposive sampling. There are 21 companies in 2006 and 42 companies in 2008 which fulfilling criterion as this research sample. The analysis method of this research is simple regression analysis and multiple regression analysis.
The result of research show that the effect of Corporate Social Responsibility on firm value was significant. But, profitability as the moderating variable in relation between Corporate Social Responsibility and firm value was not significant. There is difference in Corporate Social Responsibility disclosure before and after the application of the law of the Republic of Indonesia number 40 in 2007 concerning company act .
(15)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan dunia bisnis sekarang ini sangat pesat,hal ini dapat dilihat dari semakin banyaknya muncul perusahaan pesaing yang memiliki keunggulan kompetitif yang baik.Banyaknya kompetitor-kompetitor bisnis yang muncul mengakibatkan terjadinya dinamika bisnis yang berubah-ubah.Dinamika bisnis yang berubah-ubah tersebut menyebabkan banyak perusahaan membutuhkan tambahan pendanaan untuk lebih mengembangkan usahanya agar mampu “bertahan hidup”. Sumber pendanaan tersebut dapat diperoleh dengan berbagai cara diantaranya adalah dengan investasi dan pembiayaan dari owners (equity) dan nonowners (liabilities) sehingga kegiatan operasional dapat berjalan dengan baik.
Go public merupakan salah satu cara yang dirasakan lebih efisien dalam memperoleh sumber dana, namun tidak mudah menarik dana melalui investasi, mengingat adanya perbedaan karakteristik para investor didalam menilai sebuah investasi. Dibutuhkan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan investasi karena angka-angka pada laporan keuangan mampu mencerminkan kinerja suatu perusahaan.Oleh sebab itu laporan keuangan digunakan sebagai sumber informasi yang dibutuhkan oleh investor sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi di pasar modal dan dari laporan keuangan tersebut investor mengetahui yang tercermin dari harga saham yang
(16)
diperdagangkan. Pada pasar modal yang efisien harga saham mencerminkan semua informasi yang relevan dari suatu perusahaan dan pasar akan bereaksi apabila terdapat informasi baru.
Mengingat pentingnya laporan keuangan maka perusahaan publik yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia), setiap tahunnya wajib melaporkan laporan keuangan dan laporan tahunan kepada bursa efek,investor dan publik. Laporan keuangan dan laporan tahunan yang dilaporkan tersebut dipergunakan para investor untuk mengetahui perkembangan kinerja perusahaan serta sebagai langkah pengambilan keputusan investasi pada masa yang akan datang.
Nilai perusahaan pada dasarnya dapat diukur melalui beberapa aspek, salah satunya adalah dengan harga pasar saham perusahaan karena harga pasar perusahaan mencerminkan penilaian investor secara keseluruhan atas setiap ekuitas yang dimiliki.Harga pasar saham menunjukkan penilaian sentral dari seluruh pelaku pasar,harga pasar saham bertindak sebagai barometer kinerja manajemen perusahaan. Jika nilai suatu perusahaan dapat diproksikan dengan harga saham maka memaksimumkan nilai pasar perusahaan sama dengan memaksimumkan harga pasar perusahaan.
Femomena ini mengartikan bahwa konsep Corporate Social Responsibilitybukanlah sebuah konsep yang asing ditelinga masyarakat Indonesia. Terlepas dari pro dan kontra terhadap konsep ini namun kiranya memang wajar dan sangat sah jika terdapat kalangan yang menyikapi konsep Corporate Social Responsibilitydengan penuh skeptisme,menyatakan bahwa motif dasar dari semua konsep itu hanyalah strategi agar tetap bisa melenggangkan motif dasar yang tidak
(17)
berubah, yaitu motif primitif pengusahaan keuntungan sebesar mungkin dan akumulasi capital. Corporate Social Responsibility hanya dilakukan sebagai pemenuhan kecenderungan global tanpa subtansi distribusi kesejahteraan sosial dan pelestarian lingkungan.
Perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat dan mendorong perusahaan mengejar keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan keadaan lingkungan sekitarnya. Adanya ketidakseimbangan antara perusahaan, karyawan, lingkungan, dan ekosistem yang merupakan suatu kesatuan pendukung eksistensi perusahaan dapat merusak keberlangsungan perusahaan itu sendiri.Oleh sebab itu diperlukan adanya tanggung jawab sosial oleh perusahaan untuk menjaga kesatuan tersebut.
Corporate Social Responsibility menurut Williams dan Siegel (2001 : 117) didefinisikan sebagai aksi yang muncul sebagai lanjutan dari tindakan sosial, melebihi kepentingan perusahaan dan yang diwajibkan oleh hukum. Di Indonesia tanggung jawab sosial perusahaan sudah diwajibkan oleh hukum. Hal ini tercantum dalam UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) yang disahkan pada tanggal 20 Juli 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mengatur kewajiban perusahaan untuk melakukan Corporte Social Responsibility. Kewajiban untuk melakukan tanggung jawab sosial kini bukan lagi menjadi suatu beban bagi perusahaan, karena banyak manfaat yang dapat diperoleh perusahaan dari aktivitas Corporate Social Responsibility.Perkembangan terkini menunjukkan banyak perusahaan yang mengembangkan Corporate Social Responsibility dan
(18)
penerapannya tidak lagi diakui sebagai cost, melainkan sebagai suatu investasi (Sutopoyudo, 2009: 48).
Ramdhani dan Hajiprajitno (2012: 42), dalam penelitiannya mengenai Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan sebagai variabel moderating pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia didapatkan bahwa variabel Corporate Social Responsibility tidak memiliki pengaruh terhadap nilaiperusahaan, yang berarti bahwa semakin luaspengungkapan Corporate Social Responsibility yang dilakukanperusahaan tidak berpengaruh terhadapnaik atau turunnya nilai perusahaan.Variabel kepemilikan manajerial memilikipengaruh sebagai variabel moderasi yangmemperkuat hubungan antara Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan.Hal ini berarti, perusahaan yang memilikikepemilikan manajerial yang tinggi denganpengungkapan Corporate Social Responsibility yang lebih luas akancenderung memiliki nilai perusahaan yang lebih tinggi.
Kusumadilaga (2010: 78), dalam penelitiannya mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan tahun penelitian 2006 dan 2008 didapatkan hasil bahwa secara teoritis dikatakan semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan maka semakin kuat pula hubungan keluasan pengungkapan sosial dengan nilai perusahaan.
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas
(19)
sebagai variabel moderating.Penelitian ini juga ingin melihat bagaimana pengaruh variabel moderating dalam menguatkan hubungan antara Corporate Social Responsibility dan nilai perusahaan.Penerapan Corporate Social Responsibility oleh perusahaan pertambangan ini biasanya tercantum dalam sustainability report.Pasal 66 ayat 2C UU No. 40 Tahun 2007 berbunyi Perseroan Terbatas wajib melaporkan pelaksanaan Corporate Social Responsibilitydalam laporan tahunan. Oleh sebab itu, penelitian ini menggunakan data sekunder perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012-2014, melihat Undang-Undang tersebut baru diberlakukan sejak pertengahan tahun 2007.
1.2. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah disampaikan sebelumnya, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Corporate Social Responsibility berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
2. Apakah profitabilitas memperlemah atau memperkuat hubungan Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan?
1.3.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan permasalahan penelitian dan pertanyaan penelitian, maka tujuan penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut:
(20)
1. Untuk mengetahui pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan
2.Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dalam memperlemah atau memperkuat hubungan Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan sebagai variabel moderating?
1.4.Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan berkenaan dengan pemahaman pengaruh Corporate Social Responsibilitydan profitabilitas terhadap nilai perusahaan sebagai variabel moderating.
2. Bagi Manajemen Perusahaan
Penelitian ini diharapkan bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran tentang pentingnya pertanggungjawaban sosial perusahaan yang diungkapkan di dalam laporan yang disebut sustainability reporting dan sebagai pertimbangan dalam pembuatan kebijakan perusahaan untuk lebih meningkatkan kepeduliannya pada lingkungan sosial.
3. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wacana baru dalam mempertimbangkan aspek-aspek yang perlu diperhitungkan dalam investasi yang tidak terpaku pada ukuran-ukuran moneter.
(21)
4. Bagi Akademisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk mengembangkan penelitian lain khususnya penelitian yang berhubungan dengan Corporate Social Responsibility.
(22)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teoritis 2.1.1. Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan pada dasarnya diukur dari beberapa aspek salah satunya adalah harga pasar saham perusahaan, karena harga pasar saham perusahaan mencerminkan penilaian investor atas keseluruhan ekuitas yang dimiliki (Permanasari, 2010).Ishlahuddin (2008: 7) mendefinisikan nilai perusahaan sebagai nilai pasar.Alasannya, karena nilai perusahaan dapat memberikan kemakmuran atau keuntungan bagi pemegang saham secara maksimum jika harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi keuntungan pemegang saham sehingga keadaan ini akan diminati oleh investor karena dengan permintaan saham yang meningkat menyebabkan nilai perusahaan juga akan meningkat. Nilai perusahaan dapat dicapai dengan maksimum jika para pemegang saham menyerahkan urusan pengelolaan perusahaan kepada orang-orang yang berkompeten dalam bidangnya, seperti manajer maupun komisaris.
Para akademisi dan analis di bidang keuangan mengembangkan berbagai konsep nilai sebagai upaya memahami tingkah laku harga saham. Berikut beberapa diantaranya adalah :
(23)
A.Nilai Ekonomi
Konsep ini berkaitan dengan kemampuan dasar suatu aktiva untuk memberikan aliran arus kas sesudah pajak kepada yang pemilikinya. Nilai ekonomi pada dasarnya merupakan konsep pertukaran, didefinisikan sebagai jumlah kas yang ingin diserahkan pembeli saat ini untuk dipertukarkan dengan suatu pola arus kas masa depan yang diharapkan. Nilai ekonomi mendasari beberapa konsep umum nilai lainnya karena nilai ekonomi didasarkan pada logika pertukaran yang sangat alami dalam proses penginvestasian dana.
B.Nilai Pasar
Nilai pasar sering disebut kurs, harga yang terjadi dari proses tawar-menawar di pasar juga dikenal sebagai nilai pasar wajar, adalah nilai yang pada saat diperdagangkan dalam pasar yang terorganisasi atau diantara pihak-pihak swasta dalam suatu transaksi tanpa beban dan tanpa paksaan.
C.Nilai Intrinsik
Pada dasarnya, nilai intrinsik adalah konsep yang paling abstrak karena mengacu pada perkiraan nilai riil suatu saham sebagai wakil dari nilai perusahaan.Makna nilai perusahaan dalam konsep nilai intrinsik ini bukan sekedar harga dari sekumpulan aset, melainkan sebagai entitas bisnis yang memiliki kemampuan menghasilkan keuntungan di kemudian hari.
D.Nilai Likuidasi
Nilai ini berkaitan dengan kondisi khusus mana kala suatu perusahaan harus melikuidasikan sebagian atau seluruh aktiva serta tagihan-tagihannya.Nilai likuidasi hanya dapat dipakai untuk kegunaan yang
(24)
terbatas.Meskipun demikian, nilai likuidasi dipergunakan dalam menilai aktiva dari perusahaan yang belum diketahui untuk melaksanakan analisis perbandingan dalam penilaian kredit. Nilai likuidasi bisa dihitung dengan cara yang sama dengan menghitung nilai buku yaitu dari neraca performa yang disiapkan ketika suatu perusahaan menjelang proses likuidasi.
E.Nilai Nominal
Nilai nominal lebih dikenal oleh banyak orang.Karena besaran itu tercantum secara formal dalam anggaran dasar perusahaan. Nilai nominal memiliki beberapa fungsi yuridis antara lain menunjukkan jumlah nominal yang harus disetor pemegang saham dalam memenuhi kewajibannya, juga memperlihatkan besarnya porsi kepemilikan seorang pemegang saham terhadap perusahaan.
F.Nilai Pemecahan
Konsep nilai pemecahan berkaitan dengan pengambilalihan (take over) dan restrukturisasi aktivitas perusahaan. Dengan asumsi bahwa kombinasi nilai ekonomi dari masing-masing segmen multi usaha melebihi nilai perusahaan secara keseluruhan, karena manajemen masa lalu yang tidak cakap ataupun kesempatan-kesempatan saat ini yang tidak diketahui lebih awal, sehingga perusahaan dipecah menjadi komponen-komponen yang dapat dijual untuk dilepaskan kepada pembeli lain.
G.Nilai Reproduksi
Nilai reproduksi merupakan jumlah yang diperlukan untuk menggantikan aktiva tetap yang sejenis.Nilai reproduksi pada kenyataannya adalah salah
(25)
satu dari beberapa tolak ukur yang digunakan dalam mempertimbangkan nilai perusahaan yang masih berjalan.Penetapan nilai reproduksi didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan teknik.
H.Nilai Berkelanjutan
Ini merupakan penerapan dari nilai ekonomi karena perusahaan yang masih berjalan diharapkan menghasilkan rangkaian arus kas dimana pembeli harus menilai untuk memperkirakan harga dari perusahaan tersebut secara keseluruhan.
Tobin membangun suatu teori, yang disebut Teori Q Tobin (Tobin’s Q Theory), rasio untuk mengukur nilai pasar perusahaan.Inti teori ini adalah sistem kebijakan moneter yang mempengaruhi perekonomian melalui pengaruhnya pada penilaian ekuitas.Tobin mendefinisikan Q sebagai nilai pasar perusahaan dibagi dengan biaya penggantian modal. Jika Q tinggi, nilai pasar relatif tinggi terhadap biaya penggantian modal, dan akan relatif murah terhadap nilai pasar perusahaan. Perusahaan dapat mengeluarkan ekuitas dan mendapatkan harga relatif tinggi terhadap biaya fasilitas dan perlengkapan yang mereka beli.Pengeluaran investasi akan meningkat karena perusahaan dapat membeli lebih banyak barang investasi baru dengan hanya mengeluarkan sedikit ekuitasnya, begitupun sebaliknya.
Rasio ini dinilai bisa memberikan informasi paling baik sebab rasio ini mampu menjelaskan berbagai fenomena dalam kegiatan perusahaan, seperti misalnya terjadinya perbedaan cross-sectional dalam pengambilan keputusan investasi dan diversifikasi.Tobin’s Q memasukkan semua unsur utang dan
(26)
modal saham perusahaan, tidak hanya saham biasa saja dan tidak hanya ekuitas perusahaan yang dimasukkan namun seluruh aset perusahaan.Dengan memasukkan seluruh aset perusahaan berarti perusahaan tidak hanya terfokus pada satu tipe investor saja, namun juga untuk kreditur sebab sumber pembiayaan operasional perusahaan bukan hanya dari ekuitasnya saja, tetapi juga dari pinjaman yang diberikan oleh kreditur (Permanasari, 2010: 8).Jadi, semakin besar nilai Tobin’s Q menunjukkan bahwa perusahaan memiliki prospek pertumbuhan yang baik.Hal ini dapat terjadi karena semakin besar nilai pasar dibandingkan dengan nilai buku maka semakin besar kerelaan investor untuk mengeluarkan pengorbanan yang lebih untuk memiliki perusahaan tersebut (Permanasari, 2010: 8).
Dimana :
Tobin'sQ =Nilai perusahaan
MVE =Nilai pasar ekuitas (Closing price saham x Jumlah saham beredar) DEBT =Total kewajiban
TE =Nilai buku dari total ekuitas
2.1.2. Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility atau pertanggungjawaban sosial perusahaan didefinisikan sebagai aksi yang muncul sebagai lanjutan dari tindakan sosial, di luar kepentingan perusahaan dan yang diwajibkan oleh hukum (Williams dan Siegel, 2001). Corporate Social Resposibility
TE
Debt
MVE
sQ
(27)
merupakan suatu pengembangan konsep yang dikemukan oleh Elkington pada tahun 1997 yaitu “The Triple Bottom Line”.Dalam konsep tersebut dinyatakan bahwa agar perusahaan dapat mempertahankan keberlangsungannya maka perlu memperhatikan 3P, yaitu tidak hanya profit, namun juga mampu memberikan kontribusi kepada masyarakat (people) serta ikut aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan (planet).
Widjajanto (1991:203) mendefinisikan pengungkapan (disclosure) sebagai penyajian sejumlah informasi yang dibutuhkan untuk pengoperasian secara optimal pasar modal yang efisien.Pengungkapan ada yang bersifat wajib (mandatory) dan ada yang bersifat sukarela (voluntary).Konsep pelaporan Corporate Social Responsibility digagas dalam Global Reporting Inisiative (GRI).Dalam GRI Guidelines disebutkan bahwa perusahaan harus menjelaskan dampak aktivitas perusahaan terhadap ekonomi, lingkungan dan sosial pada bagian standard disclosures. Tiga dimensi tersebut kemudian diperluas menjadi 6 dimensi, yaitu ekonomi, sosial, lingkungan, praktek tenaga kerja, hak asasi manusia, masyarakat, dan tanggungjawab produk, dimana didalamnya terdapat penjelasan sejumlah 79 item.
Selain memberdayakan masyarakat dari sisi perusahaan, jelas agar operasional berjalan lancer tanpa gangguan.Jika hubungan antara perusahaan dan masyarakat tidak mesra bisa dipastikan ada masalah. Dari uraian tersebut, menurut untung (2008:6) tampak bahwa manfaat Corporate Social Responsibility bagi perusahaan antara lain :
a. Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merek perusahaan. b. Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial.
c. Mereduksi risiko bisnis perusahaan.
d. Melebarkan akses sumber daya bagi operasional usaha. e. Membuka peluang pasar yang lebih luas.
(28)
g. Memperbaiki hubungan dengan stakeholder. h. Memperbaiki hubungan dengan regulator.
i. Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. j. Peluang mendapatkan penghargaan
2.1.3. Profitabilitas (Profitability)
Profitabilitas merupakan “kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (profit) selama periode tertentu yang dihubungkan dengan volume penjualan, total aktiva dan modal”.(Susan 2006:47)
Profitabilitas mengasumsikan bahwa perusahaan yang memiliki atau mendapatkan laba (profit) yang besar akan memiliki kesempatan yang baik untuk bersaing dengan jenis perusahaan yang sama. Rasio ini menghubungkan laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan (net income) dengan jumlah aktiva yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan operasi tersebut.Sebagai bagian dari laporan keuangan perusahaan, profitabilitas merupakan wujud keberhasilan manajemen dalam menjalankan perusahaan.Profitabilitas menyangkut efesiensi perusahaan menggunakan modal, baik modal sendiri maupun modal asing. Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (harahap 2007:53)
Rasio profitabilitas dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, antara lain margin laba kotor (gross profit margin), margin laba bersih (net profit margin), pengembalian modal atas ekuitas (return on equity), pengembalian modal atas aset (return on assets).
(29)
Bersih
Penjualan
Bersih
Laba
NPM
=
Ekuitas
Total
Bersih
Laba
ROE
=
A.Net Profit Margin (NPM)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokok bagi perusahaan yang bersangkutan.Rasio ini juga diinterprestasikan sebagai kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode tertentu (Hanafi, 2005: 42).Profit margin yang tinggi menunjukkan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat penjualan tertentu.Secara umum, rasio yang rendah menunjukkan ketidakefisienan manajemen.
X 100% B.Return On Equity (ROE)
Merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.Rasio ini menunjukkan efisiensi penggunaan modal sendiri.Semakin tinggi rasio ini, semakin baik posisi pemilik perusahaan, demikian pula sebaliknya.Return on equity menurut Syamsudin (2000: 64), “Suatu pengukuran dari suatu penghasilan (income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan dalam perusahaan”. Rasio ini juga menunjukkan kesuksesan manajemen perusahaan dalam mengelola investasi.
X 100 %
C.Return On Asset (ROA)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Harahap (2007: 54) menyatakan bahwa tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan maupun pihak luar perusahaan, yaitu:
a) Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam suatu periode tertentu.
b) Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
(30)
Aktiva
Total
Bersih
Laba
ROA
=
c) Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
d) Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. e) Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan
baik pinjaman maupun modal sendiri.
f) Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri.
X 100 %
2.1.4. Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan
Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan antara lain di dalam laporan yang disebut Sustainability Reporting (laporan keberlanjutan). Corporate Social Responsibility dapat menjadi berkelanjutan apabila program yang dibuat oleh suatu perusahaan benar-benar merupakan komitmen bersama dari segenap unsur yang ada di dalam perusahaan itu sendiri. Tentunya tanpa adanya komitmen dan dukungan dengan penuh antusias dari karyawan akan menjadikan program-program tersebut bagaikan program penebusan dosa dari pemegang saham belaka. Dengan melibatkan karyawan secara intensif, maka nilai dari program-program tersebut akan memberikan arti tersendiri yang sangat besar bagi perusahaan.
Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaaan. Nilai perusahaan akan terjamin tumbuh secara berkelanjutan (sustainable) apabila perusahaan memperhatikan dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan hidup karena keberlanjutan merupakan keseimbangan antara kepentingankepentingan ekonomi, lingkungan dan masyarakat. Dimensi tersebut terdapat di dalam penerapan Corporate Social Responsibility yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawaban dan kepedulian
(31)
terhadap lingkungan di sekitar perusahaan. Survei yang dilakukan Monitor pada tahun 2001 dalam Sutopoyudo (2009) menunjukkan bahwa mayoritas konsumen akan meninggalkan suatu produk yang mempunyai citra buruk atau diberitakan negatif. Banyak manfaat yang diperoleh perusahaan dengan pelaksanan corporate social responsibility, antara lain produk semakin disukai oleh konsumen dan perusahaan diminati investor.
Pelaksanaan Corporate Social Responsibilityakan meningkatkan nilai perusahaan dilihat dari harga saham dan laba perusahaan (earning) sebagai akibat dari para investor yang menanamkan saham di perusahaan. Nurlela dan Islahuddin (2008) menyatakan bahwa dengan adanya praktik CSR yang baik, diharapkan nilai perusahaan akan dinilai dengan baik oleh investor. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, Corporate Social Responsibility akan meningkatkan nilai perusahaan pada saat penilaian Corporate Social Responsibility perusahaan meningkat.
2.1.5. Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai moderating
Profitabilitas perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari aktivitas yang dilakukan pada periode akuntansi. Profitabilitas dapat menjadi pertimbangan penting bagi investor dalam keputusan investasinya, karena semakin besar dividen (dividendpayout) akan semakin menghemat biaya modal, di sisi lain para manajer (insider) menjadi meningkat powernya bahkan bisa meningkatkan kepemilikannya akibat penerimaan deviden sebagai hasil keuntungan yang
(32)
tinggi. Dengan tawaran mendapatkan hasil keuntungan yang tinggi, diharapkan dapat menarik minat investor didalam berinvestasi.
Pengungkapan sosial perusahaan diwujudkan melalui kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial.Semakin baik kinerja yang dilakukan perusahaan didalam memperbaiki lingkungannya (kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial), maka nilai perusahaan semakin meningkat sebagaiakibat dari para investor yang menanamkan sahamnya pada perusahaan.Hal tersebut dikarenakan para investor lebih tertarik untuk menginvestasikan modalnya pada korporasi yang ramah lingkungan.Bowman & Haire (1976) semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosial yang dilakukan perusahaan (bowman dan haire :1976).
Hasil penelitian Dahli dan Siregar (2008) juga mengindikasikan bahwa perilaku etis perusahaan berupa tanggungjawab sosial terhadap lingkungan sekitarnya memberikan dampak positif, yang dalam jangka panjang akan tercermin pada keuntungan perusahaan (profit) dan peningkatan kinerja keuangan. Sehingga dapatdisimpulkan bahwa, Corporate Social Responsibility akan meningkatkan nilai perusahaan pada saat profitabilitas perusahaan meningkat.
2.2. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berhubungan dengan nilai perusahaan telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya, sehingga terdapat beberapa poin penting hasil dari penelitian sebelumnya yang dijadikan dasar dalam penelitian ini.
(33)
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti dan Tahun Penelitian
Judul Penelitian Variabel yang Digunakan
Hasil Penelitian
1. Nurlela dan Islahuddin (2010) Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan dengan presentase kepemilikan manajemen. Variabel Independen: 1.Corporate Social Responsibility (CSR) Variabel Dependen: 1.Nilai perusahaan. Variabel moderating: 1.kepemilikan manajemen
1). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility berpengaruh silmutan terhadap presentase kepemilikan manajemen. 2) hanya presentase kepemilikan manajemen yang berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan. 2. Nugrahen (2010) Pengaruh Corporate
Social Responsibility disclosure terhadap nilai perusahaan (studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel Independen: 1.Corporate Social Responsibility Variabel Dependen: 1.Nilai perusahaan. Menunjukkan bahwa perusahaan dipengaruhi oleh Corporate Social Responsibility disclosure pada tahun pengungkapan dan satu tahun setelah
pengungkapan. 3. Rahmawati dan
Dianita (2011)
Pengaruh Corporate Social terhadap nilai perusahaandengan presentase kepemilikan manajemen sebagai variabel moderating. Variabel Independen: 1.Corporate Social Responsibilty Variabel Dependen: 1.Nilai perusahaan. Variabel Moderating: 1.Kepemilikan manajemen 1)Menunjukkan bahwa perusahaan yang terlibat dalam praktek manejemn laba tidak memiliki pengaruh pada kegiatan Corporate Social Responsibility. 2) Corporate Social Responsibility menjelaskan bahwa kegiatan yang terkait dengan praktek manajemen laba berpengaruh negative terhadap kinerja keuangan perusahaan di masa depan.
(34)
Nama Peneliti dan Tahun Penelitian
Judul Penelitian Variabel yang Digunakan Hasil Penelitian 4. Hermuningsih (2013) Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik di Indonesia
Variabel Independen: 1.Profitabilitas 2.Growth Opportunity Variabel Dependen: 1.Nilai Perusahaan Variabel Intervening: 1.Struktur Modal Dengan pengaplikasikan pendekatan Structural
Equation Model (SEM)
pada 150 perusahaan yang terdaftar di BEI selang periode 2006-2010, paper ini memberikan beberapa temuan empiris. 1)Variabel profitabilitas, growth opportunity dan struktur modal,
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan; 2)Variabel struktur modal merupakan variabel intervening bagi growth opportunity dan
tidak bagi profitabilitas; 3)Profitabilitas
memiliki pengaruh yang berlawanan dengan struktur modal. 5. Rimba Kusumadilaga (2013) Coroporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai variabel moderating pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Variabel Independen: 1.Corporate Social Responsibility (CSR) Variabel Dependen: 1.Nilai perusahaan Variabel Moderating: 1.Profitabilitas 1)Penelitian ini menunjukkan bahwa secara teoritis dikatakan semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dicapai perusahaan maka semakin kuat pula hubungan
keluasan pengungkapan sosial dengan nilai perusahaan.
(35)
2.3. Kerangka Konseptual
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterikatan antara variabel yang diteliti dan merupakan tuntutan untuk memecahkan keterkaitan antara variabel yang diteliti dan merupakan tuntutan untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis. Dalam penelitian ini variabel independen adalah Corporate Social Responsibility,variabel dependennya adalah nilai perusahaan (firm’s value) dan variabel moderatingnya adalah profitabilitas (profitability) dengan perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI periode tahun 2012-2014 sebagai perusahaan yang akan diuji.
Pertanggungjawaban sosial perusahaan diungkapkan antara lain di dalam laporan yang disebut Sustainability Reporting (laporan keberlanjutan). Corporate Social Responsibility dapat menjadi berkelanjutan apabila program yang dibuat oleh suatu perusahaan benar-benar merupakan komitmen bersama dari segenap unsure yang ada di dalam perusahaan itu sendiri.
Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaaan. Nilai perusahaan akan terjamin tumbuh secara berkelanjutan (sustainable) apabila
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (X)
NILAI PERUSAHAAN (Y)
(36)
perusahaan memperhatikan dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan hidup karena keberlanjutan merupakan keseimbangan antara kepentingan-kepentingan ekonomi, lingkungan dan masyarakat. Dimensi tersebut terdapat di dalam penerapan Corporate Social Responsibility yang dilakukan perusahaan sebagai bentuk pertanggungjawaban dan kepedulian terhadap lingkungan di sekitar perusahaan. Survei yang dilakukan Monitor pada tahun (2001) mayoritas konsumen akan meninggalkan suatu produk yang mempunyai citra buruk atau diberitakan negatif. Banyak manfaat yang diperoleh perusahaan dengan pelaksanan corporate social responsibility, antara lain produk semakin disukai oleh konsumen dan perusahaan diminati investor.
Pelaksanaan Corporate Social Responsibility akan meningkatkan nilai perusahaan dilihat dari harga saham dan laba perusahaan (earning) sebagai akibat dari para investor yang menanamkan saham di perusahaan. Nurlela dan Islahuddin (2008) menyatakan bahwa dengan adanya praktik CSR yang baik, diharapkan nilai perusahaan akan dinilai dengan baik oleh investor.
2.4. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris.Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan proposisi yang dapat diuji secara empiris (Erlina, 2008: 49).
(37)
Berdasarkan tinjauan teoritis, rumusan masalah dan kerangka konseptual yang dijelaskan diatas maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1.Corporate Social Responsibiltyberpengaruh secara parsial terhadap nilai
perusahaan.
2.Corporate Social Responsibility akan meningkatkan nilai perusahaan pada saat profitabilitas perusahaan tinggi.
(38)
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian
Rancangan penelitian atau desain penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan peneliti (Tanjung et al., 2008: 62).Rancangan penelitian ini adalah penelitian asosiatif-kausal. Menurut Umar (2008: 30), penelitian asosiatif-kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya .
3.2. Batasan Penelitian
Batasan penelitian dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian yang dilakukan peneliti. Penelitian dilakukan dengan batasan-batasan pada masalah sebagai berikut:
g. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility.
h. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. i. Variabel moderating dalam penelitian ini adalah profitabilitas.
j. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 3 tahun yang terdiri dari tahun 2012 sampai tahun 2014.
(39)
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan elemen atau individual yang akan diteliti. Menurut Erlina (2008: 23), “populasi adalah sekelompok orang, kejadian, suatu yang mempunyai karakteristik tertentu”. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan pertambanganyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 yang berjumlah 39 perusahaan, data dan informasinya diperoleh dengan mengakses situs Bursa Efek Indonesia
Sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006: 56).Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian (Sugiyono, 2006).
Adapun kriteria yang ditetapkan adalah:
1. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk tahun 2012-2014.
2. Menyediakan laporan tahunan lengkap untuk tahun 2012-2014.
3. Perusahaan yang mengalami kentungan untuk tahun 2012-2014 diperusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 32 perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian dari 39 populasi perusahaan pertambanganyang terdaftar di BEI. Adapun daftar populasi penelitian ini sebagai berikut:
(40)
Tabel 3.1
Daftar Populasi Perusahaan Pertambangan
No. Nama Perusahaan Kode
Kriteria Penentuan Sampel
Sampel
1 2 3
1. PT. Adaro Energy Tbk ADRO √ √ √ Sampel 1
2. PT. Atlas Resources Tbk ARII √ √ √ Sampel 2
3. PT. ATPK Resources Tbk ATPK √ √ √ Sampel 3
4. PT. Borneo Lumbung Energy dan Metal Tbk BORN √ × ×
5. PT. Berau Coal Energy Tbk BRAU √ × ×
6. PT. Baramulti Suksessarana Tbk BSSR √ × ×
7. PT. Bumi Resources Tbk BUMI √ √ √ Sampel 4
8. PT. Bayan ResourcesTbk BYAN √ √ √ Sampel 5
9. PT. Darma HenwaTbk DEWA √ √ √ Sampel 6
10. PT. Delta Dunia Makmur Tbk DOID √ × ×
11. PT. Golden Energy MinesTbk GEMS √ √ √ Sampel 7
12. PT. Garda Tujuh BuanaTbk GTBU √ √ √ Sampel 8
13. PT. Harum EnergyTbk HRUM √ √ √ Sampel 9
14. PT. Indo Tambangraya MegahTbk ITMG √ √ √ Sampel 10 15. PT. Resources Alam IndonsiaTbk KKGI √ √ √ Sampel 11
16. PT. Mitrabara AdiperdanaTbk MBAP √ × ×
17. PT. Samindo Resources Tbk MYOA √ √ √ Sampel 12
18. PT. Perdana Karya Perkasa Tbk PKPK √ √ √ Sampel 13 19. PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk PTBA √ × ×
20. PT. Petrosea Tbk PTRU √ √ √ Sampel 14
21. PT. Golden Eagle EnergyTbk SMMT √ √ √ Sampel 15 22. PT. Toba Bara SejahteraTbk TOBA √ √ √ Sampel 16
23. PT. Ratu Prabu Energy Tbk ARTI √ √ √ Sampel 17
24. PT. Benakat Integram Tbk BIPI √ × ×
25. PT. ElnusaTbk ELSA √ √ √ Sampel 18
26. PT. Energy Mega Persada Tbk ENRG √ √ √ Sampel 19
27. PT. Surya Esa PerkasaTbk ESSA √ √ √ Sampel 20
28. PT. Medco Energy InternationalTbk MEDC √ √ √ Sampel 21 29. PT. Radiant Utama Interinsco Tbk LUIS √ √ √ Sampel 22
30. PT. Aneka Tambang Tbk ANTM √ √ √ Sampel 23
31. PT. Cita Mineral Investindo Tbk CITA √ √ √ Sampel 24
32. PT. Cakra MineralTbk CKRA √ √ √ Sampel 25
33. PT. Central Omega Resources Tbk DKFP √ √ √ Sampel 26
34. PT. Vale IndonesiaTbk INCO √ √ √ Sampel 27
35. PT. J Resources Asia Pacific Tbk PSAB √ √ √ Sampel 28
36. PT. SMRU Utama Tbk SMRU √ √ √ Sampel 29
37. PT. Timah Tbk TINS √ √ √ Sampel 30
38. PT. CitatahTbk CTTH √ √ √ Sampel 31
(41)
3.4. Sumber Data
Peneliti menggunakan data sekunder dalam penelitian ini.Data sekunder merupakan data-data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak kedua atau tangan kedua (Usman, 2003: 20). Dengan kata lain data sekunder yaitu data yang telah diolah dan telah menjadi dokumentasi di perusahaan. Data yang digunakan adalah laporan rasio keuangan tahunan perusahaan yang merupakan sampel penelitian pada periode 2012-2014. (www.idx.co.id)
3.5. Metode Pengumpulan Data
Dalam melakukan penelitian ini teknik pengumpulan data adalah metode dokumentasi.Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian (Suhartono, 1999:70).Metode ini dilakukan dengan mencatat atau mengumpulkan data-data rasio keuangan perusahaan pertambanganyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Data diperoleh dari media internet dengan mengunduh melalui situs
3.6. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Definisi operasional adalah menjelaskan karakteristik dari objek dalam elemen-elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan konsep dapat diukur dan dioperasionalkan ke dalam penelitian (Erlina, 2008: 57).Definisi variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai. Nilai dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk orang atau obyek yang berbeda (Erlina, 2008: 42). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen, variabel dependen dan variabel moderating.
(42)
3.6.1. Variabel Dependen (Y)
Nilai perusahaan merupakan harga yang tersedia dibayar calon pembeli pada saat perusahaan tersebut dijual, dalam jangka panjang tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan diukur dengan Tobin Q, yang merupakan rasio nilai pasar saham perusahaan terhadap nilai buku ekuitas perusahaan. Formulanya adalah:
3.6.2. Variabel Independen (X)
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan(sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
Indeks pengungkapan Corporate Social Responsibility berdasarkan standar GRI (Global Reporting Initiative), yaitu sebagai berikut :
a. Indikator Kinerja Ekonomi (economic performance indicator) b. Indikator Kinerja Lingkungan (environment performance indicator) c.Indikator Kinerja Tenaga Kerja (labor practices performance indicator)
d.Indikator Kinerja Hak Asasi Manusia (human rights performance indicator)
e. Indikator Kinerja Sosial (social performance indicator)
TE
Debt
MVE
Q
s
(43)
Ekuitas Total
Bersih Laba
ROE=
f.Indikator Kinerja Produk (product responsibility performance indicator)
Pengukuran kemudian dilakukan berdasarkan indeks pengungkapan masing-masing perusahaan dengan jumlah semua item yang mungkin diungkapkan (suripto,1999), yang dinotasikan dengan rumus sebagai berikut :
CSD = �
�
n : jumlah skor pengungkapan yang diperoleh k : jumlah skor maksimal (Wardani, 2013) 3.6.3. Variabel moderating
Variabel moderating adalah variabel independen yang akan memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel independen lainnya terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006:163).
Profitabilitas menjelaskan tingkat pengembalian yang didapat dari investasi yang ditanamkan oleh perusahaan.Semakin besar tingkat pengembalian yang didapat dari investasi yang ditanamkan, maka penggunaan hutang relatif kecil (Brigham dan Weston, 2006).Profitabilitas dapat diukur dengan indikator return on equity (ROE).
Formula untuk menghitungnya adalah sebagai berikut: X 100 %
(44)
Tabel 3.3
Skala Pengukuran Variabel
Variabel Penelitian
Definisi Operasional
Indikator Formula Skala
1.Nilai Perusahaan (Variabel Dependen)
Nilai perusahaan merupakan harga yang tersedia dibayar calon pembeli pada saat perusahaan tersebut dijual, dalam jangka panjang tujuan perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan.
Tobin'sQ
Ekuitas Total
Debt
MVE+ Rasio
2.Corporate Social Responsibilit y(Variabel Independen)
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
CSD (Jumlah Skor
pengungkapan yang diperoleh
/ jumlah skor
maksimal) x 100% Rasio 3.Profitabilti as(Variabel Moderating)
Profitabilitas menjelaskan tingkat pengembalian yang didapat dari investasi yang ditanamkan oleh perusahaan.
ROE ���������ℎ
������������
Rasio
3.7. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.Analisis regresi berganda adalah teknik analisis yang menjelaskan hubungan antara variabel dependen dengan beberapa variasi independen.Sebelum melakukan regresi, peneliti terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik dan statistik deskriptif.
3.7.1. Uji Statistik Deskriptif
Ghozali (2006:19), statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata- rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi).
Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), nilai perusahaan dan profitabilitas
(45)
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai minimum, nilai maximum, mean, dan standar deviasi.
3.7.2. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier dapat disebut sebagai model yang baik jika memenuhi asumsi klasik.Oleh karena itu, uji asumsi klasik sangat diperlukan sebelum melakukan analisis regresi.Uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas, uji heterokedatisitas, uji multikorelasi, dan uji linearitas.
3.7.2.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Pada dasarnya, uji normalitas adalah membandingkan antara data yang kita miliki dan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama dengan data kita. Uji normalitas menjadi hal penting karena salah satu syarat pengujian parametric-test (uji parametrik) adalah data harus memiliki distribusi normal.
Untuk menentukkan normal tidaknya suatu data responden yang lebih besar daripada 50 dilihat dari nilai Sig. di bagian Kolmogorov-Smirnova dalam tabel Tests of Normality. Jika data responden lebih kecil daripada 50, peneliti menggunakan Sig. di bagian Shapiro-Wilk.
(46)
a. Angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov Sig. > 0,05 menunjukkan data berdistribusi normal.
b. Angka signifikansi uji Kolmogorov-Smirnov Sig. < 0,05 menunjukkan data tidak berdistribusi normal.
3.7.2.2. Uji Heterokedatisitas
Uji heterokedatisitas ditujukan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedatisitas (Ghozali, 2006: 105). Model regresi yang baik adalah yang homokedatisitas atau tidak terjadi heterokedatisitas.
Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedatisitas dapat diketahui dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan independen (SRESID), dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Yprediksi – Ysesungguhnya).
Dasar analisis dari uji heterokedastisitas melalui grafik plot adalah sebagai berikut:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian
(47)
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedatisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka mengindikasikan tidak terjadi heterokedatisitas.
3.7.3. Uji Hipotesis
3.7.3.1.Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik t)
Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dasar pengambilan keputusannya adalah :
1. Jika t-hitung < t-tabel, maka variabel independen secara individualtidak berpengaruh terhadap variabel dependen (hipotesis ditolak).
2. Jika t-hitung > t-tabel, maka variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel dependen (hipotesis diterima).
Uji t dapat juga dilakukan dengan melihat nilai signifikansi t masing-masing variabel pada output hasil regresi menggunakan SPSS dengan significance level 0,05 (α = 5%). Jika nilai signifikansi lebih besar dari α maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan), yangberarti secara individual variabel independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.Jika nilai signifikansi lebih kecil dari α maka hipotesis diterima (koefisien regresi
(48)
signifikan), berarti secara individual variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
3.7.3.2.Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji statistic F digunakan untuk menguji apakah semua variable independen yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap variable dependen ( Ghozali, 2006). Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikansi tingkat 0.005 (alpha = 5%). Variable independen mempunyai pengaruh signifikan terhadap variable dependen jika terhadap signifikansi < 0.05 maka hipotesis penelitian akan diterima (koefisien regresi signifikan), tetapi jika variable independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable dependen maka akan memiliki tingkat signifikansi > 0.005 maka hipotesis penelitian akan ditolak (koefisiensi regresi tidak signifikan).
(49)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Uji Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai variabel Moderating
4.1.1. Statistik Deskriptif
Pada bagian ini akan digambarkan atau dideskripsikan data masing-masing variable pada tahun 2012-2014 yang telah diolah dilihat dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi dari masing-masing variable.
TABEL.4.1
Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CSR 32 .04 1.73 .6634 .38392
NILAI PERUSAHAAN 32 3.11 2556.98 309.9502 567.28677
PROFITABILITAS 32 -4.61 .88 -.0221 .92113
Valid N (listwise) 32
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015
Tabel 4.1 diatas menggambarkan deskripsi variabel-variabel secara statistic dalam penelitian ini. Minimum adalah nilai terkecil dari suatu rangkaian pengamatan, maksimum adalah nilai terbesar dari suatu rangkaian pengamatan, mean (rata-rata) adalah hasil penjumlahan nilai seluruh data dibagi dengan banyaknya data, sementara standar deviasi adalah akar dari jumlah kuadrat dari selisih nilai data dengan rata-rata dibagi dengan banyaknya data. Tabel 4.1 menunjukkan deskriptif variabel penelitian dengan jumlah data setiap variable yang valid sebanyak 32 adalah sebagai berikut:
(50)
a. Nilai perusahaan mempunyai nilai minimum sebesar 3.11 dan nilai maksimum sebesar 2556.98. Mean Nilai perusahaan adalah
309.9502 dan standar deviasi 567.28677.
b. Corporate Social Responsibility mempunyai nilai minimum sebesar 0,04 dan nilai maksimum 1.73. Mean corporate social
responsibility adalah dengan standar deviasi 0,6634.
c. Profitabilitas mempunyai nilai minimum sebesar -46.1 dan nilai maksimum sebesar 0.88 dan nilai mean sebesar -0.221 dan standar deviasi sebesar 0.92113.
4.1.2. Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik dilakukan untuk melihat apakah asumsi-asumsi yang diperlukan dalam analisis regresi linear terpenuhi. Uji asumsi klasik dalam penelitian ini menguji normalitas data secara statistik, uji heteroskedastisitas.
4.1.2.1. Uji Normalitas
TABEL 4.2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandard ized Predicted Value
N 32
Normal Parametersa,b
Mean 309.950178
1 Std. Deviation 100.392573 19 Most Extreme Differences
Absolute .141
Positive .141
Negative -.130
Kolmogorov-Smirnov Z .795
Asymp. Sig. (2-tailed) .552
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
(51)
TABEL 4.3
One-Sample Kolmogorov moderate-Smirnov Test
Mod erate
N 32
Normal Parametersa,b
Mean
-.0754 Std.
Deviation
.913 55 Most Extreme
Differences
Absolute .345 Positive .224
Negative
-.345
Kolmogorov-Smirnov Z 1.95
0
Asymp. Sig. (2-tailed) .001
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015
Dari hasil pengujian normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov yang tersaji pada tabel 4.2, memperlihatkan sigfikan berada di atas 0,05 atau 5%, yaitu 0,552 dan 0.01.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai seluruh variabel memiliki distribusi normal.
(52)
4.1.2.2 Uji Heterokedastisitas GAMBAR 2.2
(53)
Dengan melihat gambar 4.3 di atas dapat dilihat bahwa tidak adanya pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini. Sehingga model regresi layak digunakan dalam pengujian.
4.1.3. Uji hipotesis 4.1.3.1. Uji F
TABEL 4.4
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 312438.731 2 156219.366 .469 .6 30b
Residual 9663804.048 29 333234.622
Total 9976242.780 31
a. Dependent Variable: NILAI PERUSAHAAN
b. Predictors: (Constant), TINGKAT PROFITABILITAS, CSR Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015
TABEL 4.5. ANOVA MODERATEa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 25.078 2 12.539 458.038 .000b
Residual .794 29 .027
Total 25.872 31
a. Dependent Variable: Moderate
b. Predictors: (Constant), PROFITABILITAS, CSR Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015
Dari Uji Anova atau F test didapat F hitung dengan probabilitas 0.63 > 0.05 (tingkat signifikansi 5%) maka bisa disimpulkan bahwa Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh secara signitfikan terhadap nilai perusahaan.
(54)
Dari uji anova tersebut didapat F hitung dengan probabilitas 0.00 < 0.05 (tingkat signifikan 5%) maka bisa disimpulkan bahwa variabel moderate berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan.
4.1.3.2. Uji T
TABEL 4.6. Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 187.948 208.300 .902 .374
CSR 186.955 274.397 .127 .681 .501
TINGKAT
PROFITABILITAS
91.254 114.368 .148 .798 .431
a. Dependent Variable: NILAI PERUSAHAAN
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015 TABEL 4.7 Coefficients Moderatea
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.128 .060 -2.139 .041
CSR .112 .079 .047 1.420 .166
PROFITABILIT AS
.984 .033 .992 30.006 .000
a. Dependent Variable: Moderate
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2015
Pengambilan keputusan Uji T berdasarkan Probabilitas jika nilai Probabilitas > 0.05 maka Ho diterima (variable independen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Namun jika nilai probabilitas < 0.05 maka Ha diterima (variable independen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Nilai probabilitas untuk Corporate Social Responsibility adalah 0.501. Oleh karena itu nilai probabilitas 0.501 > taraf sign
(55)
0.05 maka keputusan yang dapat diambil adalah variable Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan jadi hipotesis pertama ditolak.
Nilai probabilitas untuk variabel moderate adalah 0.00. Oleh karena itu nilai probabilitas 0.005 < taraf sign 0.05, maka keputusan yang dapat adalah variabel moderate berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan output SPSS, hasil penelitian pada persamaan menunjukkan bahwa variabel Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nurlela dan Islahuddin (2008). Sedangkan pada persamaan 2 menunjukkan bahwa variabel Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini diakibatkan oleh beberapa fenomena yaitu kecenderungan investor dalam membeli saham rendahnya pengungkapan Corporate Social Responsibility dan variabel Corporate Social Responsibility tidak dapat diukur secara langsung.
Pengungkapan Corporate Social Responsibility di Indonesia juga masih tergolong rendah,dengan rata-rata pengungkapan
(56)
sebesar 17% akibat masih rendahnya kesadaran sebagian besar perusahaan dalam sampel mengenai dampak positif jangka panjang dari Corporate Social Responsibility ini,sehingga variabel ini kurang menunjukkan kontribusi pengaruh terhadap nilai perusahaan.
4.2.2. Pengaruh Profitabilitas mempengaruhi dalam memperlemah atau memperkuat pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perushaan sebagai variabel moderating
Berdasarkan output SPSS, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel profitabilitas sebagai variabel moderating dapat mempengaruhi hubungan Corporate Social Responsibility dan nilai perusahaan. Dengan kata lain Corporate Social Responsibility dapat meningkatkan nilai perusahaan pada saat profitabilitas perusahaan tinggi, dan sebaliknya Corporate Social Responsibility tidak dapat menurunkan nilai perusahaan pada saat profitabilitas perusahaan rendah.
(57)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini menyimpulkan bahwa :
1. Hasil penelitian pada persamaan menunjukkan bahwa variabel Corporate Social Responsibility tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini diakibatkan oleh beberapa fenomena yaitu kecenderungan investor dalam membeli saham rendahnya pengungkapan Corporate Social Responsibility dan variabel Corporate Social Responsibility tidak dapat diukur secara langsung.
2. Variabel profitabilitas sebagai variabel moderating dapat mempengaruhi hubungan Corporate Social Responsibily dan Nilai Perusahaan. Dengan kata lain Corporate Social Responsibility dapat meningkatkan nilai perusahaan pada saat profitabilitas perusahaan tinggi
5.2. Saran
Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan dan keterbatasan pada penelitian ini, adapun saran-saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini agar mendapatkan hasil yang lebih baik, yaitu:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan penerapan Good Corporate Governance selain Corporate Social Responsibility sebagai variabel bebas dalam pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.
(58)
2. Penelitian selanjutnya menggunakan variabel lain sebagai variabel moderating hubungan Corporate Social Responsibility dan nilai perusahaan, misalnya leverage, size perusahaan,dll.
3. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan seluruh perusahaan dengan sampel yang lebih banyak dan tahun pengamatan yang lebih lama.
4. Penelitian selanjutnya diharapkan melibatkan pihak lain dalam menentukan luas pengungkapan sebagai bahan pemeriksaan kembali.
(59)
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Fr. R. R. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan
Tahunan. Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang. 23-26 Agustus.
Bahtiar Usman, 2003, ”Analisis Rasio Keuangan dalam Memprediksi Perubahan Laba pada Bank-Bank di Indonesia”, Media Riset Bisnis & Manajemen, Vol. 3, No. 1, April 2003.
Dahli, L. dan Siregar, V. S. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang
Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2005 dan 2006). Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, Departemen Akuntansi, 2014. Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Ujian Komprehensif Program Strata Satu (S1), Medan.
Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Ke 4. Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang. dan A. Chariri. 2007. Teori Akuntansi. Badan Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.
Hendriksen, Eldon S dan M. Brenda. 2000. “Teori Akunting.” Edisi 5. Batam: Interaksara.
Hanafi, 2005. Manajemen Keuangan, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Harahap dan Syafri, Sofyan , 2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
(60)
Hartono, 2003. “Kebijakan Struktur Modal: Pengujian Trade Off Theory dan Pecking Order Theory (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang tercatat di BEJ)”, Journal, Volume 8 Nomor 2 hal 249-257.
Hermuningsih, Sri, 2013. “Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur Modal Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Publik di Indonesia”, Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Universitas Sarjanawiyata Taman Siswa, Yogyakarta.
Kusumadilaga, R., 2010. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderating. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
Lukman Syamsudin, 2000. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Martono dan Harjito, D. Agus, 2001. Manajemen Keuangan, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Penerbit Ekonisia, Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta.
McWilliams, A. & Siegel, D. (2001). Corporate Social Responsibility: A Theory of the Firm Perspective. The Academy of Management Review, 26 (1), 117-127.
Nurlela dan Islahudin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai
Variabel Moderating. Simposium Nasional Akuntansi XI.
Permanasari, W. I. 2010. “Pengaruh Kepemilikan Manajemen, Kepemilikan Institusional, dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan”, Skripsi Ekonomi, Universitas Diponegoro.
(61)
Nurlela, Rika dan Ishlahuddin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating. Makalah disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak, 23-24 Juli.
Ramadhani, Laras Surya, Dan Basuki Hadiprajitno. 2012. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Diponegoro Journal of Accounting. Volume 1 Nomor 2.
Sari, 2005. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Investasi Sebagai Variabel Moderating, Thesis (online), (www.google.com).
Sartono, R.A, 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.
Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, Bandung.
Sukamuja, Sukmawati. 2004. ”Good Corporate Governance di Sektor Keuangan: Dampak GCG Terhadap Kinerja Perusahaan (Kasus di Bursa Efek
Jakarta).” BENEFIT, Vol.8, No. 1, h. 1-25.
Sutopoyudo. 2009. Pengaruh Penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Profitabilitas Perusahaan. Sutopoyudo’s Weblog at
http://www.wordpress.com. Diakses tanggal 30 Oktober 2009
Tanjung dan Ardila, 2008. Pedoman penulisan karya ilmiah (proposal, Skripsi, dan Tesis) dan Mempersiapkan Diri Menjadi Penulis Artikel Ilmiah, Kencana, Jakarta.
(62)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tentang Perseroan Terbatas. (2007)
http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/regulasi_pm/uu_pm/index.htm
Wahyudi, Untung dan Prasetyaning, Hartini Pawestri. 2006. Implikasi Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan: Dengan Keputusan Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Makalah disampaikan dalam Simposium Nasional Akuntansi IX Padang, 23-26 Agustus.
Laporan Keuangan, Laporan Tahunan dan Daftar Emiten, Diakses 24 Februari 2015.
(63)
LAMPIRAN
Lampiran 1
DAFTAR POPULASI DAN SAMPEL PERUSAHAAN
No Nama Perusahaan Kode
Kriteria Penentua n Sampel
Sampel 1 2 3
1. PT. Adaro Energy Tbk ADRO √ √ √ Sampel 1
2. PT. Atlas Resources Tbk ARII √ √ √ Sampel 2 3. PT. ATPK Resources Tbk ATPK √ √ √ Sampel 3 4. PT. Borneo Lumbung Energy dan
Metal Tbk
BORN √ × ×
5. PT. Berau Coal Energy Tbk BRAU √ × ×
6. PT. Baramulti Suksessarana Tbk BSSR √ × ×
7. PT. Bumi Resources Tbk BUMI √ √ √ Sampel 4 8. PT. Bayan ResourcesTbk BYAN √ √ √ Sampel 5
9. PT. Darma HenwaTbk DEWA √ √ √ Sampel 6
10. PT. Delta Dunia Makmur Tbk DOID √ × ×
11. PT. Golden Energy MinesTbk GEMS √ √ √ Sampel 7 12. PT. Garda Tujuh BuanaTbk GTBU √ √ √ Sampel 8
13. PT. Harum EnerGyTbk HRUM √ √ √ Sampel 9
14. PT. Indo Tambangraya MegahTbk ITMG √ √ √ Sampel 10 15. PT. Resources Alam IndonsiaTbk KKGI √ √ √ Sampel 11 16. PT. Mitrabara AdiperdanaTbk MBAP √ × ×
17. PT. Samindo Resources Tbk MYOA √ √ √ Sampel 12 18. PT. Perdana Karya Perkasa Tbk PKPK √ √ √ Sampel 13 19. PT. Tambang Batubara Bukit Asam
Tbk
PTBA √ × ×
20. PT. Petrosea Tbk PTRU √ √ √ Sampel 14
21. PT. Golden Eagle EnergyTbk SMMT √ √ √ Sampel 15 22. PT. Toba Bara SejahteraTbk TOBA √ √ √ Sampel 16 23. PT. Ratu Prabu Energy Tbk ARTI √ √ √ Sampel 17 24. PT. Benakat Integram Tbk BIPI √ × ×
25. PT. ElnusaTbk ELSA √ √ √ Sampel 18
26. PT. Energy Mega Persada Tbk ENRG √ √ √ Sampel 19 27. PT. Surya Esa PerkasaTbk ESSA √ √ √ Sampel 20 28. PT. Medco Energy InternationalTbk MEDC √ √ √ Sampel 21 29. PT. Radiant Utama Interinsco Tbk LUIS √ √ √ Sampel 22 30. PT. Aneka Tambang Tbk ANTM √ √ √ Sampel 23 31. PT. Cita Mineral Investindo Tbk CITA √ √ √ Sampel 24 32. PT. Cakra MineralTbk CKRA √ √ √ Sampel 25 33. PT. Central Omega Resources Tbk DKFP √ √ √ Sampel 26
(64)
No Nama Perusahaan Kode
Kriteria Penentua
n Sampel Sampel 1 2 3
34. PT. Vale IndonesiaTbk INCO √ √ √ Sampel 27 35. PT. J Resources Asia Pacific Tbk PSAB √ √ √ Sampel 28
36. PT. SMRU Utama Tbk SMRU √ √ √ Sampel 29
37. PT. Timah Tbk TINS √ √ √ Sampel 30
38. PT. CitatahTbk CTTH √ √ √ Sampel 31
(65)
Lampiran 2 DATA VARIABEL PENELITIAN
No. PERUSAHAAN CSR INDEX/78
2012 2013 2014
1 ADRO 0.5510 0.5769 0.6000
2 ANTM 0.5900 0.2821 0.3000
3 ARII 0.3500 0.3846 0.3756
4 ARTI 0.0100 0.0128 0.0190
5 ATPK 0.1030 0.1154 0.1254
6 BUMI 0.4100 0.4872 0.1282
7 BYAN 0.2050 0.2308 0.7892
8 CITA 0.0130 0.1667 0.0641
9 CKRA 0.2410 0.1794 0.0385
10 CTTH 0.1030 0.0641 0.0385
11 DEWA 0.2560 0.3077 0.0513
12 DKFT 0.1280 0.1410 0.0256
13 ELSA 0.4100 0.1667 0.0256
14 ENRG 0.1790 0.1666 0.0769
15 ESSA 0.1110 0.1282 0.0513
16 GEMS 0.2435 0.3077 0.3177
17 GTBO 0.0900 0.1410 0.1450
18 HRUM 0.2945 0.3205 0.3500
19 INCO 0.3850 0.1538 0.2500
20 ITMG 0.4230 0.3462 0.3562
21 KKGI 0.2690 0.1923 0.2000
22 MEDC 0.3210 0.1667 0.3500
23 MITI 0.1790 0.1795 0.2950
24 MYOH 0.1341 0.1538 0.1438
25 PKPK 0.2345 0.3007 0.3870
26 PSAB 0.0041 0.0090 0.1000
27 PTRO 0.1670 0.1538 0.2341
28 RUIS 0.0900 0.1538 0.2341
29 SMMT 0.1341 0.1667 0.3500
30 SMRU 0.1513 0.0513 0.2345
31 TINS 0.5640 0.2949 0.2841
(66)
No. PERUSAHAAN PROFITABILITAS (ROE)
2012 2013 2014
1 ADRO 0.1280 0.0730 0.0560
2 ANTM 0.2536 0.0320 -0.0627
3 ARII -0.0777 -0.0816 -0.2293
4 ARTI 0.0900 0.0700 0.0300
5 ATPK -0.3610 0.0120 0.0450
6 BUMI -1.7990 -2.1790 -0.6360
7 BYAN -0.0270 -0.1230 -0.7400
8 CITA 0.0021 0.0033 -0.0023
9 CKRA 0.0000 0.0000 -0.0027
10 CTTH 0.0350 0.0061 0.0126
11 DEWA -0.0009 -0.0014 0.0000
12 DKFT 0.2200 0.2400 -0.0400
13 ELSA 0.0630 0.1042 0.1597
14 ENRG 0.0221 0.1917 0.0409
15 ESSA 0.1007 0.1398 0.1029
16 GEMS 0.0467 0.0772 0.0434
17 GTBO 0.5480 -0.0814 -0.0672
18 HRUM 0.0030 0.0030 0.0030
19 INCO 0.0004 0.0002 0.0010
20 ITMG 0.4300 0.2300 0.2200
21 KKGI 0.3200 0.2400 0.1110
22 MEDC 0.0150 0.0140 0.0110
23 MITI 0.2330 0.1972 0.0278
24 MYOH 0.1330 0.2220 0.2670
25 PKPK -0.0519 0.0019 -0.1938
26 PSAB 0.0013 -0.0011 0.0029
27 PTRO 0.2621 0.0875 0.0119
28 RUIS 0.1220 0.1130 0.1790
29 SMMT 0.0300 0.0400 -0.0100
30 SMRU -0.3468 -0.5143 -0.0254
31 TINS 0.2000 0.1300 0.1300
(1)
Lampiran 2
DATA VARIABEL PENELITIAN
No. PERUSAHAAN CSR INDEX/78
2012 2013 2014
1 ADRO 0.5510 0.5769 0.6000
2 ANTM 0.5900 0.2821 0.3000
3 ARII 0.3500 0.3846 0.3756
4 ARTI 0.0100 0.0128 0.0190
5 ATPK 0.1030 0.1154 0.1254
6 BUMI 0.4100 0.4872 0.1282
7 BYAN 0.2050 0.2308 0.7892
8 CITA 0.0130 0.1667 0.0641
9 CKRA 0.2410 0.1794 0.0385
10 CTTH 0.1030 0.0641 0.0385
11 DEWA 0.2560 0.3077 0.0513
12 DKFT 0.1280 0.1410 0.0256
13 ELSA 0.4100 0.1667 0.0256
14 ENRG 0.1790 0.1666 0.0769
15 ESSA 0.1110 0.1282 0.0513
16 GEMS 0.2435 0.3077 0.3177
17 GTBO 0.0900 0.1410 0.1450
18 HRUM 0.2945 0.3205 0.3500
19 INCO 0.3850 0.1538 0.2500
20 ITMG 0.4230 0.3462 0.3562
21 KKGI 0.2690 0.1923 0.2000
22 MEDC 0.3210 0.1667 0.3500
23 MITI 0.1790 0.1795 0.2950
24 MYOH 0.1341 0.1538 0.1438
25 PKPK 0.2345 0.3007 0.3870
26 PSAB 0.0041 0.0090 0.1000
27 PTRO 0.1670 0.1538 0.2341
28 RUIS 0.0900 0.1538 0.2341
29 SMMT 0.1341 0.1667 0.3500
30 SMRU 0.1513 0.0513 0.2345
31 TINS 0.5640 0.2949 0.2841
(2)
No. PERUSAHAAN PROFITABILITAS (ROE)
2012 2013 2014
1 ADRO 0.1280 0.0730 0.0560
2 ANTM 0.2536 0.0320 -0.0627
3 ARII -0.0777 -0.0816 -0.2293
4 ARTI 0.0900 0.0700 0.0300
5 ATPK -0.3610 0.0120 0.0450
6 BUMI -1.7990 -2.1790 -0.6360
7 BYAN -0.0270 -0.1230 -0.7400
8 CITA 0.0021 0.0033 -0.0023
9 CKRA 0.0000 0.0000 -0.0027
10 CTTH 0.0350 0.0061 0.0126
11 DEWA -0.0009 -0.0014 0.0000
12 DKFT 0.2200 0.2400 -0.0400
13 ELSA 0.0630 0.1042 0.1597
14 ENRG 0.0221 0.1917 0.0409
15 ESSA 0.1007 0.1398 0.1029
16 GEMS 0.0467 0.0772 0.0434
17 GTBO 0.5480 -0.0814 -0.0672
18 HRUM 0.0030 0.0030 0.0030
19 INCO 0.0004 0.0002 0.0010
20 ITMG 0.4300 0.2300 0.2200
21 KKGI 0.3200 0.2400 0.1110
22 MEDC 0.0150 0.0140 0.0110
23 MITI 0.2330 0.1972 0.0278
24 MYOH 0.1330 0.2220 0.2670
25 PKPK -0.0519 0.0019 -0.1938
26 PSAB 0.0013 -0.0011 0.0029
27 PTRO 0.2621 0.0875 0.0119
28 RUIS 0.1220 0.1130 0.1790
29 SMMT 0.0300 0.0400 -0.0100
30 SMRU -0.3468 -0.5143 -0.0254
31 TINS 0.2000 0.1300 0.1300
(3)
No. PERUSAHAAN NILAI PERUSAHAAN
2012 2013 2014
1 ADRO 16.5778 12.0932 12.4325
2 ANTM 950.4411 755.5321 851.0079
3 ARII 32.6612 20.7095 14.6782
4 ARTI 1.1909 1.0058 0.9971
5 ATPK 4.8569 1.7117 1.5506
6 BUMI 31.0776 -20.1260 -2.7725
7 BYAN 57.5081 65.4682 90.2931
8 CITA 67.6344 35.1122 137.8584
9 CKRA 1.1664 0.9329 1.0126
10 CTTH 3.1951 4.1207 4.6198
11 DEWA 3.9947 4.9203 4.9136
12 DKFT 1.7953 1.5721 2.0231
13 ELSA 2.2836 2.9257 4.3402
14 ENRG 4.8189 4.6950 5.0293
15 ESSA 361.9760 159.6236 180.6917
16 GEMS 4.9508 4.3521 3.8187
17 GTBO 124.3416 53.1546 13.4143
18 HRUM 37.8356 19.3264 10.7585
19 INCO 13.9476 3.2173 6.9438
20 ITMG 46.8356 35.8423 19.3328
21 KKGI 395.9328 327.8143 76.9363
22 MEDC 65.0577 79.0650 139.0358
23 MITI 76.5080 77.8522 83.1649
24 MYOH 6.8410 1.3833 1.0082
25 PKPK 377.5597 386.5489 396.8409
26 PSAB 265.6008 293.5606 185.7198
27 PTRO 71.0995 58.7147 48.4040
28 RUIS 647.2341 568.3741 541.0758
29 SMMT 25.7784 40.0345 35.0679
30 SMRU 55.1165 85.3524 4.9314
31 TINS 16.6988 14.7613 13.2873
(4)
Lampiran 3
OUTPUT SPSS
Descriptive
Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CSR 96 .04 1.73 .6634 .38392
NILAI PERUSAHAAN 96 3.11 2556.98 309.9502 567.28677 PROFITABILITAS 96 -4.61 .88 -.0221 .92113
Valid N (listwise) 96
Uji Normalitas Persamaan 1
Unstandardized Predicted Value
N 96
Normal Parametersa,b Mean 309.9501781 Std.Deviation 100.39257319 Most Extreme Differences
Absolute .141
Positive .141
Negative -.130
Kolmogorov-Smirnov Z .795
Asymp. Sig. (2-tailed) .552
Uji Normalitas Persamaan 2
Moderate
N 96
Normal Parametersa,b Mean -.0754 Std. Deviation .91355 Most Extreme Differences
Absolute .345 Positive .224 Negative -.345
Kolmogorov-Smirnov Z 1.950
(5)
Uji Heterokedastisitas Persamaan 1
Uji Heterokedastisitas Persamaan 2
Uji F
Persamaan 1
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 312438.731 2 156219.366 .469 .030b Residual 9663804.048 29 333234.622
(6)
Uji F
Persamaan 2
ANOVA MODERATEa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 25.078 2 12.539 458.038 .000b
Residual .794 29 .027
Total 25.872 31
Uji T
Persamaan 1
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 187.94
8
208.300 .902 .374
CSR 186.95
5
274.397 .127 .681 .501
TINGKAT PROFITABILIT AS
91.254 114.368 .148 .798 .431
Uji T
Persamaan 2
Coefficients Moderatea
Model
Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -.128 .060 -2.139 .041
CSR .112 .079 .047 1.420 .026
PROFITABILIT AS