Pemanasan sangat perlu diberikan untuk menyiapkan kondisi sebelum treatment diberikan. Pemanasan dalam penelitian ini meliputi lari ditempat,
stretching pengulurunperegangan, dan senam yang menunjang pergerakan treatment menangkap bola goalball yang dilempar terhadap ketrampilan motorik
kasar anak tunanetra pada olahraga goalball. 3 Latihan Inti
Latihan inti ditujukan untuk pelaksanaan program latihan yang telah disusun. Latihan inti pada peningkatan ketrampilan motorik kasar merupakan latihan
melalui permainan olahraga goalball yang beranggotakan 3 tiga anak dalam setiap satu tim.
4 Pendinginan Cooling Down Tahap ini bertujuan untuk memulihkan kondisi tubuh ke kondisi semula,
sehingga ketegangan pada otot akan kembali berangsur-angsur kembali seperti semula.
3.5.3 Tes Akhir Posttest
Anak tunanetra diberikan perlakuan atau treatment selama 15 kali pertemuan, setelah itu pada tanggal 20 Mei 2015 diadakan tes akhir posttest
yang bertujuan untuk mengetahui hasil perlakuan teratment yang telah dijalani. Adapun pelaksanaan tes akhir posttest yaitu tes menangkap dan melempar
bola goalball sebanyak 10 kali.
3.6 Teknik Pengumpulan data
Penelitian ini adalah kegiatan percobaan yang meliputi pretest, treatment, dan posttest. Dimana pretest dalam penelitian ini adalah menilai ketrampilan
motorik kasar menangkap dan melempar bola goalball anak tunanetra sebelum
diberikan treatment, sedangkan treatment itu sendiri adalah kegiatan percobaan yang akan diteliti yaitu efektivitas pelaksanaan penjas adaptif melalui olahraga
goalball dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu. Posttest adalah menilai ketrampilan motorik kasar menangkap dan melempar bola goalball anak
tunanetra setelah diberikan treatment.
3.7 Faktor-faktor yang Mempe
ngaruhi Penelitian
Penelitian bagi penulis tidak terlepas dari kekurangan dan hambatan. Dalam penelitian ini berusaha menghindari adanya kemungkinan kesalahan selama
penelitian terutama saat mengambil data. Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian ini adalah:
1 Faktor kehadiran peserta penelitian Jumlah kehadiran peserta penelitian akan mempengaruhi terhadap hasil
penelitian. Untuk mengatasi akan hal tersebut, maka 2 hari sebelum pengambilan data peneliti mengadakan pertemuan dengan peserta penelitian.
2 Faktor kesungguhan hati Kesungguhan hati dari setiap sampel tidak sama, sehingga dapat
mempengaruhi hasil penelitian. Untuk menghindari hal tersebut ini, peneliti berusaha memberi motivasi kepada sampel agar melaksanakan tes dengan
sungguh-sungguh. 3 Faktor kesehatan
Faktor kesehatan adalah sehat jasmani dan rohani. Kepada peserta diharapkan untuk menjaga kesehatan.
4 Faktor tempat Faktor tempat adalah kelayakan tempat penelitian, untuk itu peneliti memilih
GSG DIKSUS Semarang yang dianggap layak untuk penelitian.
5 Faktor alat Dalam penelitian ini, baik dalam tes maupun dalam pemberian materi latihan
sebelum dimulai diusahakan semua peralatan yang berhubungan dengan penelitian sudah dalam keadaan siap, sehingga latihan dapat berjalan dengan
lancar. Karena dalam penelitian ini sebagian alat sudah bersedia pada sekolahan sehinggah peneliti hanya menambah beberapa saja seperti bolabasket.
6 Faktor pemberian materi Faktor ini memberikan peran yang sangat penting dalam pencapaian hasil
penelitian yang baik, sehingga dalam memberikan materi atau pengarahan kepada testee harus dengan jelas dan cermat dari tahap satu ke tahap
selanjutnya yang diikuti dengan memberikan demonstrasi atau contoh sehingga diharapkan testee dapat mengikuti instruksi sesuai dengan contoh yang telah
diberikan. 7 Faktor kemampuan sampel
Setiap sampel pasti memiliki kemampuan dan kondisi fisik serta teknik yang berbeda-beda, maka kemampuan sampel sampel juga mempengaruhi hasil
penelitian.
3.8 Teknik Analisis Data