Analisis Data Metode Analisis Data

modulus dihitung dengan menjumlahkan persentase komulatif butir tertinggal, kemudian dibagi seratus.

3.3.2 Metode Analisis Data

Metode analisis yang dimaksud adalah cara untuk mengolah data yang diperoleh untuk kemudian diinterpretasikan dalam angka dan menguji hipotesis untuk menarik kesimpulan. Analisa data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengolahan data hasil pengujian, selanjutnya dituangkan dalam bentuk tabel.

3.3.2.1 Analisis Data

1. Berat satuan agregat Berat Satuan= B 2 -B 1 B 3 -B 1 Dimana B1 = berat bejana kosong B2 = berat bejana berisi agregat B3 = berat bejana berisi air 2. Berat jenis pasir Bjp Dimana B0 = berat pasir pada kondisi jenuh kering muka B1 = berat piknometer berisi pasir dan air B2 = berat pasir setelah kering tungku B3 = berat piknometer berisi air 3. Berat jenis kerikil Berat jenis kerikil = Dimana B 1 = berat kerikil kering B 2 = berat kerikil pada keadaan jenuh B 3 = berat kerikil dalam keadaan jenuh 4. Gradasi agregat Gradasi agregat campuran pasir dan kerikil harus berada di dalam batas-batas yang tertera dalam tabel berdasarkan peraturan SK-SNI-T-15- 1990-03 5. Modulus Halus Butir MHB = 6. Agregat Campuran Rumus mhb, yaitu : W h : W k = m k - m c : m c - m h Dimana W h =berat butir halus W k = berat agregat kasar m k = modulus halus butir agregat kasar m c = modulus halus butir agregat campuran m h = modulus halus butir agregat halus 7. Kadar air Kadar air = x 100 Berat air = W2-W3 Berat tanah kering = W3-W1 8. Perbandingan Pasir dan Kerikil Agregat campuran perlu dihitung perbandingan berat antara pasir dan kerikil agar gradasi campuran dapat masuk dalam kurva standar pada Gambar 1.4 atau Gambar 1.5 atau Gambar 1.6 atau Gambar 1.7. bila gradasi campuran masuk dalam kurva 1 dan kurva 2 akan diperoleh adukan beton yang kasar. Bila gradasi campuran masuk dalam gradasi campuran masuk dalam kurva 3 dan kurva 4 akan diperoleh adukan beton yang halus. Gradasi campuran yang ideal adalah yang masuk dalam kurva 2 dan kurva 3 Tjokrodimulyo, 2007. Bila gradasi yang diperoleh tidak masuk dalam kurva standar, maka nilai banding antara pasir dan kerikil diulangi, dengan nilai perbandingan yang lebih baik. Demikian berulang-ulang sehingga diperoleh diagram gradasi yang memenuhi syarat masuk dalam kurva gradasi. 9. Penggabungan Agregat - Metode cara penggabungan agregat Sebagai pedoman untuk mendapatkan prosentase masing-masing agregat yang diperlukan dalam gabungan agregat, pertama perlu diketahui bahwa agregat kasar harus lebih besar daripada agregat halus umumnya agregat kasar lebih besar dari 50 . Penelitian ini dalam penggabungan agregat menggunakan metode cara : a. Trial Error Cara coba-coba 1 Dengan cara memperkirakan prosentasi dari masing-masing agregat yang akan digabungkan. 2 Hasil prosentase masing-masing agregat dijumlahkan untuk ukuran saringan yang sama. 3 Kemudian kontrol apakah penggabungan agregat sudah memenuhi syarat agregat gabungan yang direncanakan. 4 Bila belum ulangi perkiraan prosentase masing-masing agregat sampai memenuhi syarat. b. Cara Grafis 1 Buat kotak 4 persegi panjangbujur sangkar dengan skala tertentu. 2 Untuk agregat 1, lewat saringan digambarkan pada sumbu sebelah kiri. 3 Untuk agregat 2, lewat saringan digambarkan pada sumbu sebelah kiri. 4 Tarik garis yang menghubungkan dengan titik-titik yang mempunyai ukuran saringan yang sama pada agregat 1 2. 5 Pada garis-garis penghubung tersebut tentukan batas-batas spesifikasinya. 6 Tentukan batas maksimum dan minimum yang paling dekat terhadap garis agregat 1 2. 7 Dari batas maksimum dan minimum tersebut tarik garis vertical, sehingga dapat ditentukan prosentasi agregat 1 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN