koefisen korelasi yang bertanda positif tersebut menujukkan bahwa hubungan yang terjadi merupakan hubungan positif yang artinya semakin tinggi daya ledak otot
tungkai seorang pelari maka akan semakin cepat dalam melakukan lari sprint 80 meter dan sebaliknya semakin lemah daya ledak otot tungkai seorang pelari maka
akan semakin rendah pula kecepatan lari sprint 80 meter yang dihasilkan. Daya otot tungkai adalah otot yang terdapat pada bagian tungkai mulai dari pangkal bawah ke
bawahkeseluruhan kaki. Purwadarminto, 1976:973 dan cara otot berkontraksi untuk menghasilkan kekuatan sangat dipengaruhi oleh kemampuan otot yang
menentukan macam gerakan dan gerakan yang dihasilkan. Untuk menghasilkan lari yang cepat pada lari sprint 80 meter diperlukan daya ledak otot tungkai yang besar,
karena dalam melakukan lari sprint 80 meter seorang pelari harus menggunakan tenaga sebesar-besarnya dalam berlari. Hal ini sesuai dengan pendapatnya M Sajoto
1997 : 8 bahwa frekuensi lari cepat dipengatuhi oleh kondisi fisik yang baik, ketepatan kondisi fisik yang dapat mempengaruhi prestasi lari cepat antara lain :
daya ledak otot tungkai, kekuatan otot lengan. Sehingga dari hasil penelitian tersebut dapat diambil garis besar bahwa dengan memiliki daya ledak otot tungkai yang besar
maka akan dapat melakukan lari secepatnya.
4.2.2 Apakah ada Sumbangan Kekuatan Otot Lengan terhadap Hasil Lari Sprint 80 meter
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra
kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati. Sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter
pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten
Pati sebesar
26,8, sedangkan
sisanya dipengaruhi
oleh faktor lain diluar penelitian ini. Dari harga koefisen korelasi yang bertanda
positif tersebut
menujukkan bahwa
hubungan yang
terjadi merupakan
hubungan positif yang artinya semakin tinggi kekuatan otot lengan seorang pelari maka akan semakin cepat dalam melakukan lari sprint
80 meter dan sebaliknya semakin lemah kekuatan otot lengan seorang pelari maka akan semakin rendah pula hasil kecepatan lari sprint 80 meter yang
dihasilkan. Menurut Khomsin 1995 : 8 kekuatan otot adalah besarnya tenaga yang dapat dikeluarkan oleh seseorang dalam menggerahkan tenaga secara
maksimal selama melakukan aktifitas lari 80 meter. Karena dalam lari sprint 80 meter, tangan membantu untuk mengayunkan kaki lebih besar ke
arah depan sehingga dalam lari 80 meter, seorang pelari selain harus mempunyai kekuatan otot tungkai yang besar, dituntut juga mempunyai otot lengan
yang besar pula.
4.2.3. Apakah ada Sumbangan Daya Ledak Otot Tungkai dan Kekuatan Otot
Lengan terhadap Hasil Lari sprint 80 meter
Berdasarkan pada analisis korelasi berganda masing-masing prediktor diperoleh hasil bahwa ada sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot
lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati. Sumbangan yang diberikan oleh daya
ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati
sebesar 41,00. Jika dicermati lebih lanjut secara bersama-sama kedua predictor
memiliki pengaruh dengan kriterium. Mencermati hal tersebut, daya ledak otot tungkai dan kekuatan lengan merupakan gabungan dari unsur komponen kondisi
fisik yang lain yaitu kecepatan maksimal dan kekuatan maksimal. Dengan memiliki daya ledak otot tungkai yang besar dan ditunjang dengan
kekuatan otot lengan yang besar pula maka seorang pelari akan dapat menggunakan kemampuan semaksimal mungkin dalam berlari sehingga hasil yang diperoleh akan
semakin baik atau cepat. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Komsin 1997 : 7 yang menyatakan bahwa : Seorang pelari disamping harus memiliki daya ledak
otot tungkai yang besar, dituntut pula harus mempunyai kekuatan otot lengan yang besar pula. Hal ini karena kekuatan otot tungkai dan kekuatan otot lengan yang
seimbang akan sangat membantu seorang pelari untuk dapat mengerahkan tenaga secara maksimum baik pada saat melakukan lari, berakselerasi, kecepatan maksimum
dan mempertahankan kecepatan maksimum sampai garis finis.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam skripsi ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Sumbangan daya ledak otot tungkai terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati
sebesar 26,40. 2. Sumbangan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa
putra kelas V SD negeri Lahar 02 Kecamatan Tlogowangu Kabupaten Pati sebesar 26,80.
3. Sumbangan daya ledak otot tungkai dan kekuatan otot lengan terhadap hasil lari sprint 80 meter pada siswa putra kelas V SD Negeri Lahar 02 Kecamatan
Tlogowangu Kabupaten Pati sebesar 41,00 sedangkan sisanya dipengaruhi faktor lain diluar penelitian ini
5.2 Saran
Dari simpulan penelitian diatas, penulis mengajukan saran – saran sebagai
berikut : 1. Untuk memperoleh kekuatan otot tungkai yang lebih tinggi maka perlu dilakukan
latihan-latihan yang berkontribusi dengan kekuatan otot tungkai, seperti dengan
39