PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PENDEKATAN RATIONAL EMOTIVE TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DEPENDENCY CHILD KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SIMANINDO T.A 2016/2017.

(1)

i ABSTRAK

DIANTONO JV SINAGA. NIM. 1113151008. Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Pendekatan Rational Emotive Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Dependency Child Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Simanindo T.A 2016/2017. Skripsi, Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2016.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Pendekatan Rational Emotive Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Dependency Child Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Simanindo T.A 2016/2017. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh kepastian tentang pengaruh layanan konseling kelompok pendekatan rational

emotive terhadap kemandirian belajar siswa dependency child kelas XI IPS SMA

Negeri 1 Simanindo T.A 2016/2017.

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain pre-test dan post-test. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS yang berjumlah 7 orang siswa. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan instrument pengumpulan data dengan menggunakan angket kepercayaan diri sebanyak 25 butir item (valid) yang terlebih dahulu diujicobakan dan dianalisis oleh peneliti untuk mendapatkan angket yang valid dan reliable.

Dari hasil analisis diperoleh data pre-test kemampuan rata-rata = 49,85 termasuk kategori rendah, dan rata-rata post-test= 67 termasuk kategori tinggi. Teknik uji hipotesis menggunakan uji wilcoxon’s signed rank test yang memperoleh hasil nilai Zhitung = -2,36 dan Ztabel = -1,96., maka terdapat pengaruh antara layanan konseling kelompok pendekatan rational emotive terhadap kemandirian belajar siswa dependency child kelas XI IPS SMA Negeri 1 Simanindo T.A 2016/2017 pada taraf nyata α = 0,05. Hal ini terlihat dari >

= (-1,93>-2,36).

Kata Kunci : Konseling kelompok pendekatan rational emotive, kemandirian siswa dependency


(2)

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna. Dia-lah yang melengkapi manusia dengan akal sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa mencari kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berpikir sepanjang rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Atas berkat rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Pendekatan Rational Emotive Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Dependency Child Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Simanindo T.A 2016/2017”.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak terutama kepada Dosen Pembimbing Skripsi Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd.Kons, yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi sampai skripsi ini selesai dan memberikan kesempurnaan pada skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:


(3)

iii

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Serta Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik.

4. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd sebagai Wakil Dekan Bidang Umum dan keuangan.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

6. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan yang telah memberi masukan kepada penulis yang bermanfaat untuk menyelesaikan skripsi ini. Serta Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan.

7. Ibu Dra. Rahmulyani, M.Pd.Kons. Selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak membimbing penulis selama ini.

8. Bapak Dr. M. Rajab Lubis, MS ,Ibu Prof. Dr. Rosmala Dewi, M.Pd, Kons. dan Ibu Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS. Kons, S.Psi selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi masukan dan mengkoreksi dalam menyempurnakan skripsi ini.

9. Seluruh Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan.


(4)

iv

10.Seluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat dan mendukung peneliti agar cepat menyelesaikan skripsi ini serta Pegawai Digital Library Universwitas Negeri Medan.

11.Berti Tumanggor. S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Simanindo beserta wakilnya, guru-guru di SMA Negeri 1 Simanindo khususnya guru BK serta pegawai SMA Negeri 1 Simanindo yang telah banyak membantu penulis.

12.Teristimewa kepada kedua orang tuaku tercinta, Ayahanda Alem Sinaga dan Ibunda Justina Boru Nadeak. Melalui mereka lah saya temukan dan rasakan nikmatnya Cinta-Mu yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik itu moril maupun materil. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan penopang semangat saya dalam menyelesaikan studi ini serta motivasi-motivasi yang beliau berikan kepada saya membuat saya siap dan kuat dalam menghadapi kehidupan ini. Tak lupa juga Adik-adikku tersayang, Fredy, Daniati, Martin yang selalu memberikan motivasi dan membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi. Terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya selama ini kepada penulis agar penyelesaian skripsi berjalan dengan baik.

13.Buat teman-teman Perdana F Jawak, Berma Tarigan, Jan Fredi S, Dear Alfan, Renita Septian Simanjuntak, Juanda Martua, Edyson Atmajaya, serta teman Pejuang Skripsi (Rocky, Jery, Intan, Dwi) terima kasih sahabat-sahabatku yang telah saling mendoakan, memberikan masukan, motivasi dan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi.


(5)

v

14.Seluruh Mahasiswa BK Reguler dan Ekstensi terkhusus kelas Reguler A (Regasda) stambuk 2011, kepada seluruh teman-teman PPLT SMKN 1 Laguboti yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.

Medan, 26 Januari 2017

Diantono JV Sinaga NIM. 1113151008


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I : PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 6

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 7

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1 Pengertian Kemandieian Belajar ... 9

2.1.2 Ciri-ciri Kemandirian Belajar ... 11

2.1.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar ... 13

2.1.4 Kemandirian Belajar Dependency Child ... 17

2.2 Konseling Kelompok Pendekatan Rational Emotive ... 17

2.2.1 Konseling Kelompok ... 17

2.2.2 Pendekatan Rational Emotive ... 20


(7)

vii

2.2.2.2 Tahap Konseling Rational Emotive ... 25

2.2.3 Tahap Konseling Kelompok Pendekatan Rational Emotive ... 26

2.2.4 Pengaruh Konseling Kelompok Pendekatan Rational Emotive Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Dependency Child ... 33

2.3 Kerangka Konseptual ... 36

2.4 Hipotesis ... 37

BAB III : METODE PENELITIAN ... 38

3.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

3.3Subjek Penelitian ... 38

3.4 Desain Penelitian ... 39

3.5 Langkah-Langkah Penelitian ... 39

3.6 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 41

3.7 Variabel Penelitian .………... 41

3.8 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.9 Instrumen Penelitian ... 44

3.10 Tehnik Analisis Data ... ... 46

3.11 Persiapan Penelitian ...……... 48

BAB IV : HASIL PENELITIAN ... 49

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 49

4.2 Pengujian Persyaratan Instrumen ... 50

4.3 Pemilihan Subjek Dan Pelaksanaan Penelitian ... 51

4.4 Deskripsi Hasil Penelitian ... 52


(8)

viii

4.5.2 Post-Test Kepercayaan Diri... 54

4.5 Pengujian Hipotesis ... 54

4.7 Pembahasan Penelitian ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN HASIL ... 64

5.1 Kesimpulan ... 64

5.2 Saran-saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... ..66


(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL 3.1 Pemberian Skor Angket Kemandirian Belajar ... 42

3.2 Kisi-kisi Angket Uji Coba Kemandirian Belajar ... 43

3.3 Pemberian Layanan Konseling Kelompok ... 44

4.1 Angket Kemandirian Belajar Siswa Dependency ... 50

4.2 Hasil Angket Pre-Test dan Post-Test ... 52

4.3 Hasil Pre-Test ... 53

5 Uji Validitas ... 73

6 Varians Butir ... 77

7 Tabulasi Data ... 84

8 Perhitungan Kategori Kemandirian Belajar ... 85

9 Uji jenjang bertanda wilcoxon ... 89


(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Uji Coba Angket Kemandirian Belajar Siswa ... 68

2 Sebaran Uji Validitas Kemandirian Belajar Siswa ... 71

3 Perhitungan Validitas Angket Kemandirian Belajar ... 72

4 Perhitungan Reliabilitas Kemandirian Belajar ... 76

5 Instrument Angket ... 79

6 Sebaran Data Pre-Test ... 81

7 Sebaran Data Post-Test ... 83

8 Tabulasi Data Penelitian ... 84

9 Perhitungan Kategori Kemandirian Belajar Siswa ... 85

10 Perhitungan Harga rata-rata, Standar Deviasi Pre-Test... 87

11 Perhitungan Harga rata-rata, Standar Deviasi Post-Test ... 88

12 Uji Hipotesis ... 89

13 Perhitungan Peningkatan Kemandirian Belajar Siswa ... 93

14 Tabel Uji Wilcoxon ... 94


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Siswa merupakan pribadi yang unik dengan segala karakteristiknya yang memiliki potensi, minat, bakat, dan kreativitas yang semuanya itu dikembangkan ke arah kemandirian, sehingga mereka dapat menjalani kehidupan yang efektif. Salah satu kemandirian adalah kemandirian belajar. Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dari lingkungannya dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam aspek tingkah laku. Ahmadi dan Supriyono (2004:128) menyatakan bahwa “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”. Kenyataannya, kemandirian dalam belajar belum dimiliki oleh banyak pelajar. Guru di sekolah banyak mengatakan bahwa pelajar sekarang bersifat seperti “paku”, ia baru bergerak kalau dipukul dengan martil. Membaca buku pelajaran saja misalnya, kalau tidak disuruh oleh guru maka buku-buku tersebut akan tetap tidak tersentuh dan akan selalu utuh karena tidak dibaca.

Kemandirian yang menurut istilah yang berarti dalam keadaan dapat berdiri sendiri, dan tidak bergantung kepada orang lain. Menurut Prayitno (2009:26), siswa yang mandiri adalah siswa yang mampu mewujudkan kehendak atau realisisasi diri tanpa tergantung pada orang lain. Kemandirian yang dimiliki oleh siswa diwujudkan melalui kemampuannya dalam mengambil keputusan sendiri


(12)

2

tanpa pengaruh dari orang lain. Kemandirian juga terlihat dari berkurangnya ketergantungan siswa terhadap guru dan rekan sebaya di sekolah seperti, pada jam pelajaran kosong karena ketidakhadiran guru di kelas, siswa dapat belajar secara mandiri dengan membaca buku dan mengerjakan latihan soal yang dimiliki. Siswa yang mandiri, tidak lagi membutuhkan perintah dari guru ataupun orang lain untuk belajar di sekolah maupun di rumah. Kebutuhan untuk memiliki kemandirian dipercaya sebagai hal penting dalam memperkuat motivasi diri untuk bertahan dengan kesulitan yang dihadapi dan dapat menerima kegagalan dengan pikiran yang rasional.

Menjadi pribadi yang mandiri tentunya tidak mudah, apalagi kemandirian belajar. Ada beberapa pendapat para ahli yang mengemukakan faktor yang mempengaruhi siswa untuk menjadi mandiri dalam belajar, di antaranya faktor internal dan eksternal siswa (Slameto, 2003:54), teman sebaya (Danim, 2010:141) , genetik atau keturunan dari orang tua, pola asuh orang tua, sistem pendidikan di sekolah, serta kehidupan di masyarakat (Asrori, 2011:118). Faktor-faktor penyebab kemandirian belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli di atas dipandang menjadi faktor utama untuk menjadi seorang yang mandiri. Apabila siswa tidak bisa menyaring kondisi lingkungan yang akan berdampak negatif, maka kondisi itu akan berakibat buruk kepada siswa, sehingga kemandirian siswa tidak akan tercipta dengan sendirinya, atau menjadi lebih buruk lagi siswa tidak akan memiliki kemandirian belajar. Ketidakmandirian ini akan berakibat rendahnya motivasi belajar siswa, ketidakmampuan dalam mengambil keputusan, rendahnya nilai hasil belajar, serta ketidakberfungsian siswa tersebut dalam masyarakat.


(13)

3

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi individu untuk menjadi mandiri, salah satunya ialah faktor eksternal. Faktor eksternal adalah hal yang di luar diri individu, seperti pola asuh orang tua, teman sebaya, dan lingkungan. Peran orang tua dalam hal membimbing anak dalam belajar merupakan tahap awal dari perkembangan setiap individu, hal ini akan terlihat dari bagaimana anak dapat bersosialisasi dengan baik di dalam keluarga ataupun lingkungan. Dalam hal mendidik anak ada beberapa orang tua yang cenderung terlalu menjaga (over

protektif) terhadap kehidupan pribadi maupun sosialnya membuat anak ini sangat

tergantung pada orang tua maupun orang disekitarnya, sifat ketergantungan ini menyebabkan individu tidak dapat berperan aktif dalam lingkungan sosialnya. Istilah ketergantungan ini sering disebut sebagai dependency child. Dependency child adalah suatu kondisi dimana individu sangat tergantung pada orang lain hingga orang tersebut terikat erat perilakunya dan takut terpisah dengan orang itu. Perilaku ketergantungan muncul dari perasaan atupun presepsi ketidakmampuan untuk mengatasi suatu masalah dan melaksanakan tugasnya secara sendiri.

Perilaku ketergantungan terhadap orang lain karena perasaan ataupun presepsi ketidakmampuan untuk mengatasi suatu masalah dan melaksanakan tugasnya secara sendiri adalah salah satu pola pikir yang salah. Pola pikir yang salah disini adalah pola pikir yang muncul dari diri individu, sebagai contoh seseorang tidak yakin akan kemampuannya sendiri padahal belum pernah mencoba untuk menyalurkan kemampuannya, sehingga hal tersebut yang akan menjadikan individu tersebut tidak memiliki kemandirian dalam belajar. Berdasarkan studi awal dengan melakukan wawancara kepada guru-guru di SMA Negeri 1 Ambarita tahun 2016 terdapat 15 orang siswa yang tidak memiliki


(14)

4

kemandirian dalam belajar, misalnya pada saat guru mata pelajaran tertentu membuat ujian ataupun mengerjakan soal latihan, siswa tersebut tidak dapat mengerjakan soal dan hanya bergantung kepada teman yang dianggap pintar di dalam kelas tersebut

Berkaitan dengan permasalahan yang telah di uraikan di atas, maka perlu diberikannya suatu layanan bimbingan dan konseling untuk menangani siswa

dependency yang tidak memiliki kemandirian dalam belajar. Konseling kelompok

merupakan salah satu bentuk layanan dalam bimbingan dan konseling. Pemberian konseling kelompok sangat efektif untuk membantu menyelesaikan masalah yang dialami oleh beberapa siswa atau anggota kelompok. Jacobs, Harvill dan Masson (1988:2) menyatakan bahwa penggunaan konseling kelompok sangat efektif dan efisien untuk membantu konseli yang memiliki masalah belajar dan dapat digunakan sebagai media untuk berbagi ide, pemikiran, dan pengalaman oleh sesama anggota kelompok. Corey (1990:240-242), mengatakan bahwa orang perlu belajar untuk menerima dirinya sendiri dengan semua kekurangannya. Oleh karena itu, untuk menyembuhkannya orang harus di dorong untuk memiliki pemikiran-pemikiran yang objektif dan rasional terhadap perasaan-perasaan yang berkembang pada dirinya. Dalam hal ini konselor perlu menyakinkan individu yang berpikir secara irasional agar menerima dirinya dengan pemikiran yang logis ataupun rasional. Lebih lanjut Jacobs, Harvill dan Masson (1988:296) juga menyatakan bahwa pada dasarnya dalam pelaksanaan konseling kelompok konselor harus menggunakan suatu pendekatan teori. Rational Emotive Therapy

adalah salah satu jenis pendekatan dalam konseling kelompok. Bernard (2006:385) menyatakan bahwa pendekatan Rational Emotive dapat digunakan


(15)

5

dalam setting kelompok karena adanya anggota kelompok yang terlibat dalam kegiatan memunculkan kerja sama antar anggota untuk mengatasi masalah psikis dengan memusatkan perhatian pada kognisi, emosi, dan perilaku. Berdasarkan uraian tersebut peneliti memilih layanan konseling kelompok dengan menggunakan pendekatan Rational Emotive (RE) kosep teori A-B-C. Menurut Kurnanto (2014:9) “koseling kelompok adalah proses konseling yang dilakukan dalam situasi kelompok, dimana konselor berinteraksi dengan konseli dalam bentuk kelompok yang dinamis untuk memfasilitasi perkembangan individu atau membantu individu dalam mengatasi masalah yang dihadapinya secara bersama-sama”. Albert Ellis (Kurnanto, 2014:67) pendekatan Rational Emotive (RE) ialah pendekatan konseling yang menekankan kebersamaan dan reaksi antara berfikir dan akal sehat (rational emotive), berperasaan (emoting), dan berprilaku (acting). Teori pendekatan ini menekankan bahwa suatu perubahan yang mendalam terhadap cara berpikir dapat menghasilkan perubahan yang berarti dalam cara berperasaan dan berperilaku.

Berdasarkan paparan di atas, peneliti terdorong untuk meneliti dengan judul “Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Pendekatan Rasional Emotive Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Dependency Child kelas XI IPS SMA Negeri 1 Simanindo T.A 2016/2017


(16)

6

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka di identifikasi masalah sebagai berikut :

1.2.1 Siswa tidak dapat belajar sendiri apabila tidak diperintah atau diingatkan oleh guru

1.2.2 Siswa selalu bergantung kepada siswa yang tergolong pintar di dalam kelas

1.2.3 Orang tua yang terlalu over protektif terhadap anak mengakibatkan si anak merasa tertekan

1.2.4 Pola pikir yang salah dari diri individu atas ketidak mampuan untuk mengatasi masalahnya sendiri sehingga anak memiliki sifat ketergantungan kepada orang lain

1.2.5 Siswa tidak berani menyalurkan kemampuannya di dalam proses pembelajaran

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti, yaitu “ Pengaruh Pemberian Layanan Konseling Kelompok Pendekatan Rational Emotive terhadap Kemandirian Belajar Siswa Dependency

Child kelas XI IPS SMA Negeri 1 Simanindo T.A 2016/2017”. Masalah yang

dijadikan penelitian difokuskan pada kemandirian belajar siswa dependency child di XI IPS SMA Negeri 1 Simanindo.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut


(17)

7

“Apakah ada pengaruh pemberian layanan konseling kelompok pendekatan

rational emotive terhadap kemandirian belajar siswa dependency child kelas XI

IPS SMA Negeri 1 Simanindo T.A 2016/2017”.

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan konseling kelompok pendekatan rational emotive terhadap kemandirian belajar siswa dependency child XI IPS SMA Negeri 1 Simanindo T.A 206/2017.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan Manfaat konseptual dan Manfaat peneliti.

a. Manfaat Konseptual

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsi teoritis bagi perkembangan disiplin ilmu psikologi pendidikan dan bimbingan khususnya yang berhubungan dengan layanan konseling kelompok pendekatan rasional emotive terhadap kemandirian belajar siswa dependency child. Kemudian bahan masukan pula bagi yang mengadakan penelitian dengan permasalahan yang sama.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi beberapa pihak, diantaranya :

1. Bagi Siswa : Siswa memiliki pemahaman dalam peningkatan kemandirian belajarnya


(18)

8

layanankonseling kelompok dalam pemeberian layanan BK di sekolah

3. Bagi Guru BK : Sebagai bahan masukan bagi guru guru untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa

dependency child melalui pemeberian layanan


(19)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Kemandirian belajar siswa dependency kelas XI IPS SMA Negeri 1 Simanindo yang sesudah diberikan layanan konseling kelompok pendekatan

rational emotive lebih tinggi daripada sebelum diberikan layanan konseling

kelompok pendekatan rational emotive. Berdasarkan pada test-awal (pre-test) diperoleh rata-rata kemandirian belajar siswa dependency = 49,85 dan test akhir (post-test) diperoleh rata-rata kemandirian belajar siswa dependency = 67. Maka kemandirian belajar siswa dependency setelah dilaksanakan layanan konseling kelompok pendekatan rational emotive lebih tinggi dari pada sebelum dilaksanakan (67 > 49,8).

5.2Saran

Adapun saran – saran dari penelitian ini adalah : 1. Bagi siswa

Disarankan kepada siswa diharapkan untuk selalalu bersikap mandiri pada setiap kegiatan proses belajar dan pekerjaan tugas-tugas.

2. Bagi Guru Bimbingan Konseling

Disarankan kepada guru bimbingan konseling untuk meningkatkan pelayanan konseling kelompok pendekatan rational emotive sehingga dapat

meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar. 3. Bagi Kepala Sekolah


(20)

60

Diharapkan kepada kepala sekolah untuk lebih memfasilitasi ruangan kegiatan layanan bimbingan konseling, sebagai upaya menyelesaikan permasalahan belajar siswa.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Disarankan kepada peneliti lain untuk meneliti kemandirian belajar siswa dependency dengan menggunakan pendektan ataupun teknik konseling lainnya agar dapat memperdalam ataupun melengkapi tentang hasil penelitian ini.


(21)

61

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. & Supriyono, Widodo. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rinika Cipta.

Ali, M & Asrori, M. 2004. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Danim. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, B. Syaiful. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Eddy, Wibowo. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: UNNES Press

Gerald, C. 2010. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Refika Aditama

Hakim, Thursan. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara

Hamzah B. Uno. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Hartina, Siti. 2008. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: Refika Aditama Kurnanto, Edi. 2014. Konseling Kelompok. Bandung. Penerbit Alfabet

Krech, David. 1996. Individual in Society. Psikologi Sosial. Jakarta: PPB UGM Latipun. 2006. Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press

Mujiman, H. 2007. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Prayitno & Amti. 2002. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Prayitno. 2004. Seri Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok. Jakarta: Asdi Mahasetya

Rahardjha & Sulo. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Romlah. 2001. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang. Penerbit UM


(22)

62

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Tohirin. 2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasyah (Berbasis Integrasi). Jakarta: Raja Grafindo Persada

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi Winkel, W. S. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.


(1)

“Apakah ada pengaruh pemberian layanan konseling kelompok pendekatan

rational emotive terhadap kemandirian belajar siswa dependency child kelas XI

IPS SMA Negeri 1 Simanindo T.A 2016/2017”.

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan konseling kelompok pendekatan rational emotive terhadap kemandirian belajar siswa dependency child XI IPS SMA Negeri 1 Simanindo T.A 206/2017.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan Manfaat konseptual dan Manfaat peneliti.

a. Manfaat Konseptual

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsi teoritis bagi perkembangan disiplin ilmu psikologi pendidikan dan bimbingan khususnya yang berhubungan dengan layanan konseling kelompok pendekatan rasional emotive terhadap kemandirian belajar siswa dependency child. Kemudian bahan masukan pula bagi yang mengadakan penelitian dengan permasalahan yang sama.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi beberapa pihak, diantaranya :

1. Bagi Siswa : Siswa memiliki pemahaman dalam peningkatan kemandirian belajarnya


(2)

8

layanankonseling kelompok dalam pemeberian layanan BK di sekolah

3. Bagi Guru BK : Sebagai bahan masukan bagi guru guru untuk meningkatkan kemandirian belajar siswa

dependency child melalui pemeberian layanan


(3)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Kemandirian belajar siswa dependency kelas XI IPS SMA Negeri 1 Simanindo yang sesudah diberikan layanan konseling kelompok pendekatan

rational emotive lebih tinggi daripada sebelum diberikan layanan konseling

kelompok pendekatan rational emotive. Berdasarkan pada test-awal (pre-test) diperoleh rata-rata kemandirian belajar siswa dependency = 49,85 dan test akhir (post-test) diperoleh rata-rata kemandirian belajar siswa dependency = 67. Maka kemandirian belajar siswa dependency setelah dilaksanakan layanan konseling kelompok pendekatan rational emotive lebih tinggi dari pada sebelum dilaksanakan (67 > 49,8).

5.2 Saran

Adapun saran – saran dari penelitian ini adalah : 1. Bagi siswa

Disarankan kepada siswa diharapkan untuk selalalu bersikap mandiri pada setiap kegiatan proses belajar dan pekerjaan tugas-tugas.

2. Bagi Guru Bimbingan Konseling

Disarankan kepada guru bimbingan konseling untuk meningkatkan pelayanan konseling kelompok pendekatan rational emotive sehingga dapat

meningkatkan kemandirian siswa dalam belajar. 3. Bagi Kepala Sekolah


(4)

60

Diharapkan kepada kepala sekolah untuk lebih memfasilitasi ruangan kegiatan layanan bimbingan konseling, sebagai upaya menyelesaikan permasalahan belajar siswa.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Disarankan kepada peneliti lain untuk meneliti kemandirian belajar siswa dependency dengan menggunakan pendektan ataupun teknik konseling lainnya agar dapat memperdalam ataupun melengkapi tentang hasil penelitian ini.


(5)

61

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. & Supriyono, Widodo. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: Rinika Cipta.

Ali, M & Asrori, M. 2004. Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Danim. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, B. Syaiful. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Eddy, Wibowo. 2005. Konseling Kelompok Perkembangan. Semarang: UNNES Press

Gerald, C. 2010. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Refika Aditama

Hakim, Thursan. 2005. Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara

Hamzah B. Uno. 2006. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara

Hartina, Siti. 2008. Pengembangan Peserta Didik. Bandung: Refika Aditama Kurnanto, Edi. 2014. Konseling Kelompok. Bandung. Penerbit Alfabet

Krech, David. 1996. Individual in Society. Psikologi Sosial. Jakarta: PPB UGM Latipun. 2006. Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press

Mujiman, H. 2007. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Prayitno & Amti. 2002. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Prayitno. 2004. Seri Layanan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok. Jakarta: Asdi Mahasetya

Rahardjha & Sulo. 2000. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Romlah. 2001. Teori dan Praktek Bimbingan Kelompok. Malang. Penerbit UM


(6)

62

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta

Tohirin. 2008. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasyah (Berbasis Integrasi). Jakarta: Raja Grafindo Persada

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi Winkel, W. S. 2006. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.