Hipomenore Menorrhagia Mekanisme Kerja Indikasi dan Kontra Indikasi

ialah pemendekan stadium proliferasi. Kalau siklus lebih pendek dari 21 hari maka kemungkinan besar juga stadium sekresi pendek. Hal ini menyebabkan infertilitas. Siklus yang tadinya normal menjadi pendek. Gejala ini biasanya disebabkan pemendekan stadium sekresi karena corpus luteum lekas mati. Ini sering terjadi karena disfungsi ovarium pada climacterium, pubertas, penyakit tbc.Terapi : stadium proliferasi dapat diperpanjang dengan estrogen dan stadium sekresi dengan kombinasi estrogen-progesteron 2 . Oligomenorhoe Haid jarang, siklus panjang.Oligomenorrhoe terjadi kalau siklus lebih dari 35 hari. Sering terdapat pada wanita yang asthenis. Oligomenore yang menetap dapat terjadi akibat dari perpanjangan stadium follikuler, perpanjangan stadium luteal, kedua stadium di atas menjadi panjang. Kalau siklus sekonyong-konyong menjadi panjang maka dapat disebabkan oleh : pengaruh psikis, pengaruh penyakit : tbc. Pada umumnya oligomenore yang ovulatoar tidak memerlukan terapi. Kalau mendekati amenore maka dapat diusahakan mengadakan ovulasi. DD terhadap kehamilan selalu harus dibuat.

3. Hipomenore

Hipomenore adalah perdarahan haid dalam jumlah sedikit, ganti pembalut 1-2 kalihari. Etiologi kekurangan estrogen maupun progesterone, stenosis hymen, stenosis serviks uteri, sinekia uteri sindrom asherman. Lamanya Perdarahan Secara normal haid sudah berhenti dalam 7 hari. Kalau haid lebih lama dari 7 hari maka daya regenerasi selaput lendir kurang, Misalnya pada endomeritis, myoma atau carcinoma dari corpus uteri. 12 Universitas Sumatera Utara

4. Menorrhagia

Menorrhagia adalah pengeluaran darah yang terlalu banyak biasanya lebih dari 80 ml permenses kadang disertai dengan bekuan darah sewaktu menstruasi, terjadi pada siklus yang teratur Menurut KadirLee,2001. B. Kontrasepsi Depo Medroksi Progesteron Asetat DMPA 1.Definisi Depo Medroksi Progesteron Asetat DMPA Kontrasepsi suntik yang hanya berisi hormon progesterone dan tidak mengandung estrogen. Daya kerja kontrasepsi DMPA adalah 150 mg setiap 3 bulan dan merupakan dosis yang tinggi. Setelah suntikan 150 mg DMPA, ovulasi tidak akan terjadi untuk minimal 14 minggu. Depo Medroxyprogesteron Asetat DMPA diberikan dengan cara disuntikkan secara intramuskuler Hartanto, 2003 .

2. Mekanisme Kerja

Mekanisme kerja pada pemakaian DMPA yaitu mencegah ovulasi dengan cara lendir serviks menjadi kental dan sedikit sehingga merupakan barier terhadap spermatozoa, membuat endometrium menjadi kurang baik atau layak untuk implantasi dari ovum yang telah dibuahi dan mungkin mempengaruhi kecepatan transport ovum di dalam tuba fallopii Hartanto, 2003.

3. Indikasi dan Kontra Indikasi

Indikasi dalam pemakaian suntik DMPA diantaranya adalah menginginkan penjarangan kehamilan untuk paling sedikitnya satu tahun, kontrasepsi kerja lama yang sangat efektif dan tidak terkait dengan sanggama, menyusui, penyakit sel sabit atau thalasemia dan gangguan kejang. Adapun kontra indikasi dalam pemakaian suntik DMPA yaitu kehamilan, perdarahan, penyakit hati, kanker payudara, penyakit kardiovaskuler yang berat, menginginkan kembalinya kesuburan dengan cepat dan depresi berat . Rekomendasi Praktik Pilihan Untuk Penngunaan Kontrasepsi Edisi 2,2009 13 Universitas Sumatera Utara 4.Keuntungan dan Kerugian Keuntungan dari suntik DMPA yaitu sangat efektif 99,6, tidak berpengaruh pada hubungan suami istri, tidak dibutuhkan pemeriksaan awal, tidak mempengaruhi produksi ASI, dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun, mencegah kehamilan ektopik, dapat digunakan untuk jangka panjang dan sangat berguna untuk klien yang tidak ingin hamil lagi tetapi belum bersedia untuk mengikuti sterilisasi Depkes RI, 2009. Kerugian suntik DMPA yaitu terlambatnya pemulihan kesuburan setelah berhenti pemakaian, tidak dapat dihentikan sewaktu – waktu sebelum suntikan berikutnya, tidak menjamin perlindungan terhadap penularan penyakit menular seksual dan hepatitis B atau infeksi HIV Depkes RI, 2001. Angka kegagalan yang pernah dilaporkan di berbagai komunitas yang memakai suntik DMPA yaitu di bawah 0,5 per 100 wanita Glasier, 2006.

5. Tanda – Tanda yang Harus Diwaspadai

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3 bulan DMPA di klinik Hj. Rukni Medan Johor tahun 2015

25 174 39

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perubahan Pola Menstruasi pada Akseptor KB Suntik Depo Medroxy Progesterone Acetat (DMPA) di Desa Mawea Kecamatan Tobelo Timur

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perubahan Pola Menstruasi pada Akseptor KB Suntik Depo Medroxy Progesterone Acetat (DMPA) di Desa Mawea Kecamatan Tobelo Timur

0 0 46

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3 bulan DMPA di klinik Hj. Rukni Medan Johor tahun 2015

0 0 12

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3 bulan DMPA di klinik Hj. Rukni Medan Johor tahun 2015

0 0 2

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3 bulan DMPA di klinik Hj. Rukni Medan Johor tahun 2015

0 0 5

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3 bulan DMPA di klinik Hj. Rukni Medan Johor tahun 2015

0 0 9

Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih KB suntik 3 bulan DMPA di klinik Hj. Rukni Medan Johor tahun 2015

0 0 2

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERUBAHAN POLA MENSTRUASI PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOKARAJA I PURWOKERTO

0 0 6

Hubungan Lama Pemakaian KB Suntik DMPA (Depo Medroaksi Progesteron Asetat) dengan Perubahan Tekanan Darah pada Akseptor KB Suntik DMPA di Puskesmas Mergangsan Yogyakarta - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 16