PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTASI SISWA KELAS XI AK DI SMK NEGERI I PEMATANGSIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR
PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHADAP HASIL
BELAJAR AKUNTASI SISWA KELAS XI AK
DI SMK NEGERI I PEMATANGSIANTAR
TAHUN PEMBELAJARAN
2016/2017

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi
Sebagaian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

Oleh :

DEBORA VRISKA SIAHAAN
NIM : 7123142008

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016


ABSTRAK

Debora Vriska Siahaan. Pengaruh Model Pembelajaran Thinking Aloud Pair
Problem Solving (TAPPS) Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI
AK di SMK Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2016/2017.
Program Studi Pendidikan Akuntansi, jurusan Pendidikan Ekonomi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan.
Masalah dalam penelitian ini adalah apakah hasil belajar akuntansi yang
diajarkan dengan model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving
(TAPPS) lebih tinggi dibanding hasil belajar akuntansi yang diajarkan dengan
model pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI AK di SMK Negeri I
Pematang Siantar Tahun Pembelajaran 2016/2017 dan tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui hasil belajar akuntansi yang diajarkan dengan model
pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving lebih tinggi dibandingkan
hasil belajar akuntansi yang diajarkan dengan model pembelajaran Konvesional
pada siswa kelas XI AK di SMK Negeri I Pematangsiantar Tahun Pembelajaran
2016/2017.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Pematangsiantar pada tahun
pembelajaran 2016/2017, dengan jumlah populasi terdiri dari 3 kelas berjumlah

112 orang yang diambil secara acak menjadi 2 kelas dan sampel 60 orang yang
terdiri dari 30 orang di kelas eksperimen dan 30 orang di kelas kontrol yang
diambil secara acak sederhana. Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa adalah tes pilihan berganda sebanyak 20 item tes
dengan 5 pilihan (options). Dimana sebelumnya telah diuji cobakan untuk
mengetahui tingkat validitas tes, reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran.
Teknik analisis data yang digunakan yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
hipotesis.
Hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan hasil akuntansi siswa
yang diajar dengan Model Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving
( = 86,50 dan SD = 7,56) lebih tinggi dari pada yang diajarkan dengan metode
konvensional ( = 82,17 dan SD = 5,82). Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji stastistic atau uji t. Hasil perhitungan didapat menujukkan
bahwa thitung = 2,646 dan setelah dibandingkan degan harga ttabel = 1,672 ternyata
thitung>ttabel (2,646 > 1,672).
Dapat disimpulan bahwa hasil belajar hasil belajar akuntansi yang diajar
dengan model pembelajaran TAPPS lebih tinggi secara signifikan dibandingkan
hasil belajar akuntansi yang diajar dengan menggunakan metode konvensional
pada siswa kelas XI AK di SMK Negeri 1 Pematang Siantar Tahun Pembelajaran
2016/2017.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving
(TAPPS), Hasil Belajar.

v

ABSTRACT

Debora Vriska Siahaan. The Effects of Learning Model Thinking Aloud Pair
Problem Solving (TAPPS) to the Results of Accounting Study of Student
Class XI AK at SMK Negeri 1 Pematangsiantar Learning Year 2016/2017.
Thesis. Accounting Education Studies Program, Department of Economics
Education, Faculty of Economics, State University of Medan.
The problem in this study is whether the learning results of accounting
taught learning model Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) higher than
the results of studying accounting is taught with conventional learning models in
class XI AK student at SMK Negeri I Pematangsiantar Learning Year 2016/2017
and the purpose of this study was to determine the learning outcomes of
accounting taught learning model Thinking Aloud Pair Problem Solving higher
than the results of studying accounting is taught with Conventional learning
model in class XI AK at SMK Negeri I Pematangsiantar Learning Year

2016/2017.
The research was conducted at SMK Negeri 1 Pematangsiantar in the
learning year 2016/2017, with a population made up of three classes numbered
112 people taken randomly into two classes and a sample of 60 people consisting
of 30 people in the experimental group and 30 people in the control class drawn
randomly. Data collection techniques used to measure student learning outcomes
is a multiple-choice test of 20 test items with 5 options. Which had previously
been tested to determine the level of validity test, reliability, different, and level of
difficulty. Data analysis technique used is normality test, homogeneity, and
hypothesis testing.
The results of analysis of data obtained shows the results of accounting
students who are taught by Learning Model Thinking Aloud Pair Problem Solving
( = 86.50 and SD = 7.56) higher than those taught by conventional methods ( =
82.17 and SD = 5.82). Hypothesis testing is done by using stastistic test or t test.
The calculation result obtained showed that thitung = 2.646 and after comparison
that ttabel = 1.672 turns thitung > ttabel (2.646> 1.672).
Can be concluded that the results of the accounting study taught by learning
model Thinking Aloud Pair Problem Solving significantly higher than the results of
the accounting study taught using the conventional method on the subject of the
preparation of the accounting cycle trading companies class XI AK at SMK Negeri I

Learning Year 2016/2017.
Keywords: Learning Model Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS),
Results of The Accounting Study.

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih
karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan pengetahuan sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
Thingking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) Terhadap Hasil Belajar
Akuntansi Siswa Kelas XI AK di SMK Negeri I Pematangsiantar”.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa program S1 yang
menempuh jalur skripsi Program Studi Pendidikan Akuntansi Jurusan Pendidikan
Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang
Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. H. Arwansyah, M.Si

selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ekonomi sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi.

i

5. Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si selaku sekretaris jurusan Pendidikan
Ekonomi.
6. Ibu Dra. Effi Aswita Lubis, M.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Medan
7. Bapak Andri Zainal, SE, M.Si, Ph.D, Ak, CA., selaku Dosen Pembimbing
Akademik.

8. Ibu Sondang Aida Silalahi, M.Si, Bapak Dr. Dede Ruslan M.Si, Bapak
Ramdansyah, SE., M.Acc selaku penguji.
9. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Unimed, khususnya Dosen-Dosen Prodi
Pendidikan Akuntansi yang telah mendidik, membimbing dan mengajar
saya selama empat tahun ini.
10. Bapak Janner Simanullang, S.Pd selaku Kepala SMK Negeri 1
Pematangsiantar yang telah memberikan izin mengadakan penelitian di
SMK Negeri 1 Pematangsiantar.
11. Guru dan

Staf Pegawai SMK Negeri 1 Pematangsiantar yang telah

membantu memberi pengarahan selama penelitian.
12. Teristimewa ucapan terima kasih dan hormat yang setulus-tulusnya kepada
Orangtuaku ( E. Siahaan dan M. Siregar), terimakasih atas segala
pengorbanan kalian untukku. Untuk doa yang tiada henti kalian panjatkan,
untuk semangat dan perjuangan kalian untuk memenuhi kebutuhanku baik
secara moril dan materil sehingga aku dapat menyelesaikan kuliahku.
13. Untuk keluarga amangboru dan namboru, bapatua dan yang lainnya ,
terima kasih yang sedalam-dalamnya atas doa dan dukungan moril dan


ii

materil yang telah diberikan selama perkuliahan sampai penyelesaian
skripsi ini.
14. Abangku Josua Siahaan, terimakasih atas bantuan moril maupun materiil
yang telah abang berikan, serta doa darimu.
15. Adik – adikku (David Riady Siahaan, Ruben Septian Siahaan, dan Paulus
Siahaan) yang sudah banyak membantu menggantikan kakak mengerjakan
pekerjaan rumah selama kakak penelitian. Yang selalu kakak suruh-suruh
dan marahi kalau lagi pulkam. Semangat belajar ya!
16. Untuk Kak Rina dan kak Santa yang selalu mengingatkanku untuk pergi
kekampus. Juga buat Rafael dan Timoty yang membuatku selalu
tersenyum walaupun kadang marah.
17. Seluruh teman-teman Program Studi Akuntansi stambuk 2012, khususnya
buat Asri (Aci), Desmenmen (Desi Mentari), Siti Qhadafi, Wana yang
tergabung dalam geng MOONLIGHT dan yang lainnya yang tidak dapat
disebutkan satu persatu yang telah banyak memberikan bantuan selama
perkuliahan hingga penyelesaian penulisan skripsi ini.
18. Untuk sahabat-sahabatku Martha Monica, Yuni Tri Widya, dan almh.

Ranti yang selalu mengingatku. Maaf, untuk semua ketidakpedulianku.
19. Untuk semua teman-teman seperjuangan di Kelas B Reguler, Pendidikan
Akuntansi Stambuk 2012. Terimah kasih atas bantuan dan kebersamaan
selama perkuliahan.

iii

20. Guru dan Staf Pegawai SMK Jaya Krama Beringin yang telah membantu
memberi pengalaman dan ilmu selama PPL serta siswa-siswi JK Beringin
yang sudah memberikan partisipasinya selama PPL disana.
21. Teman-teman PPLT SMK Beringin, terima kasih karena sudah menjadi
bagaian dari pengalaman hidup dan waktu istimewa yang terjalin selama
kita PPL.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi isi tulisan maupun kualitasnya. Oleh karena itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata
penulis mengharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan,


Agustus 2016

Penulis

Debora Vriska Siahaan

iv

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR

.............................................................................

i

ABSTRAK ..................................................................................................

v


DAFTAR ISI ...............................................................................................

vii

DAFTAR TABEL ......................................................................................

x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

xii

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................
1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................

6

1.3 Pembatasan Masalah ...................................................................

7

1.4 Rumusan Masalah .......................................................................

7

1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................

7

1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................

8

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teori ...........................................................................

9

2.1.1 Model Pembelajaran TAPPS .............................................

9

2.1.2 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Thinking
Aloud Pair Problem Solving .............................................

9

2.1.3 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Thinking
Aloud Pair Problem Solving .............................................

14

2.1.4 Metode Pemebelajaran Konvensional ..............................

15

vii

2.1.5 Hasil Belajar Akuntansi ....................................................

17

2.2 Penelitian Yang Relevan .............................................................

20

2.3 Kerangka Berpikir .......................................................................

23

2.4 Hipotesis Penelitian.....................................................................

24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian......................................................

25

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................

25

3.2.1 Populasi ..............................................................................

25

3.2.2 Sampel ................................................................................

25

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .............................

26

3.3.1 Variabel Penelitian .............................................................

26

3.3.2 Definisi Operasional...........................................................

26

3.4 Rancangan Penelitian ..................................................................

27

3.5 Teknik Pengumpulan Data ..........................................................

29

3.6 Teknik Analisis Data ...................................................................

33

3.6.1 Nilai Rata-Rata ( Mean), Standar Deviasi, dan Varians ....

33

3.6.2 Uji Normalitas ....................................................................

34

3.6.3 Uji Homogenitas Data ........................................................

35

3.6.4 Pengujian Hipotesis............................................................

35

3.6.5 Hipotesis Statistik ..............................................................

37

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian .....................................................

38

4.2 Analisis Data ..........................................................................

43

viii

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................
BAB V

54

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ............................................................................

57

5.2 Saran ......................................................................................

57

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

58

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Persentase Ketuntasan Siswa Kelas XI IPS ....................................

3

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ...........................................................................

25

Tabel 3.2 Jumlah Sampel .................................................................................

26

Tabel 3.3 Desain Penelitian..............................................................................

28

Tabel 4.1 Distribusi Data Pre-Tes Kelas Eksperimen ......................................

44

Tabel 4.2 Distribusi Data Pre-Tes kelas Kontrol .............................................

46

Tabel 4.3 Distribusi Data Post-Tes Kelas Eksperimen ....................................

48

Tabel 4.4 Distribusi Data Post-Tes Kelas Kontrol ...........................................

50

Tabel 4.5 Data Hasil Belajar ............................................................................

51

Tabel 4.6 Uji Normalitas Pre-Tes ....................................................................

52

Tabel 4.7 Uji Normalitas Post-Tes ...................................................................

52

Tabel 4.8 Ringkasan Uji Homogenitas Pre-Tes dan Nilai Post-Test ...............

53

x

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Diagram Hasil Belajar Pre-Tes Kelas Eksperimen ......................

45

Gambar 4.2 Diagram Hasil Belajar Pre-Tes Kelas Kontrol .............................

47

Gambar 4.3 Diagram Hasil Belajar Post-Tes Kelas Eksperimen.....................

49

Gambar 4.4 Diagram Hasil Belajar Post-Tes Kelas Kontrol ...........................

51

xi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Riwayat Hidup
2. Silabus
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol
5. Materi Ajar
6. Tes Hasil Belajar
7. Kunci Jawaban
8. Uji Validitas Tes
9. Perhitungan Uji Validitas Tes
10. Uji Realibilitas Tes
11. Perhitungan Uji Realibitas Tes
12. Uji Daya Pembeda Tes
13. Perhitungan Daya Pembeda Tes
14. Uji Tingkat Kesukaran Tes
15. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
16. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen
17. Data Hasil Belajar Kelas Kontrol
18. Perhitungan Standar Deviasi dan Varians
19. Tabel Perhitungan Normalitas Data
20. Perhitungan Uji Normalitas Data
21. Perhitungan Uji Homogenitas Data

xii

22. Perhitungan Uji Hipotesis
23. Tabel r-Product Moment
24. Tabel Distribusi Normal Baku
25. Tabel Nilai Kritis L Untuk Uji Lilliefors
26. Tabel Nilai – Nilai Kritis distribusi f
27. Tabel Nilai – Nilai Kritis Dari t

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Riwayat Hidup
2. Silabus
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol
5. Materi Ajar
6. Tes Hasil Belajar
7. Kunci Jawaban
8. Uji Validitas Tes
9. Perhitungan Uji Validitas Tes
10. Uji Realibilitas Tes
11. Perhitungan Uji Realibitas Tes
12. Uji Daya Pembeda Tes
13. Perhitungan Daya Pembeda Tes
14. Uji Tingkat Kesukaran Tes
15. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
16. Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen
17. Data Hasil Belajar Kelas Kontrol
18. Perhitungan Standar Deviasi dan Varians
19. Tabel Perhitungan Normalitas Data
20. Perhitungan Uji Normalitas Data
21. Perhitungan Uji Homogenitas Data

xii

22. Perhitungan Uji Hipotesis
23. Tabel r-Product Moment
24. Tabel Distribusi Normal Baku
25. Tabel Nilai Kritis L Untuk Uji Lilliefors
26. Tabel Nilai – Nilai Kritis distribusi f
27. Tabel Nilai – Nilai Kritis Dari t

xiii

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan ujung tombak dalam mempersiapkan sumber daya

manusia yang berkualitas, karena pendidikan diyakini akan dapat mendorong dan
memaksimalkan potensi siswa mencapai SDM yang handal dan diharapkan
mampu menjadi generasi yang mandiri, kritis, kreatif dan mampu bersaing serta
siap menghadapi berbagai macam tantangan dalam kehidupannya.
Adapun pendidikan tidak terlepas dari proses pembelajaran baik itu secara
formal maupun informal. Untuk pendidikan formal, proses pembelajaran merupakan
kegiatan atau interaksi antara seorang guru yang bertindak sebagai pengajar dan siswa
sebagai pembelajar. Proses pembelajaran di kelas merupakan proses yang sangat

penting karena guru dengan segala kemampuannya, siswa dengan segala sifat dan
latar belakangnya, materi dan sumber belajar serta kurikulum dengan segala
komponennya berpadu dan berinteraksi di dalam kelas sehingga proses
pembelajaran ini harus dilaksanakan secara maksimal. Hasil dari proses
pembelajaran dipengaruhi oleh aspek-aspek pembelajaran dapat berjalan dan
dijalankan sesuai dengan fungsinya masing – masing, salah satu nya adalah guru.
Menjadi guru bukan hanya cukup memahami materi yang harus disampaikan,
akan tetapi harus mampu juga untuk menyampaikan materi pembelajaran dan
materi pembelajaran tersebut dapat dipahami oleh peserta didik dengan benar.
Peran guru selain berperan sebagai sumber belajar, guru juga berperan
sebagai fasilitator, pengelola, pembimbing, motivator, dan evaluator. Oleh karena

1

2

itu, seorang guru bukan hanya tahu tentang what to teach, akan tetapi juga paham
tentang how to teach. Dengan demikian guru mempunyai tugas yang semakin
kompleks sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuannya.
Setiap mata pelajaran, termasuk akuntansi, sesuai dengan tuntutan
kurikulum yang berlaku siswa diharapkan mampu mengakumulasi pengetahuan
dan mencapai kompetensi, yakni perpaduan pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Agar tujuan tersebut dapat dicapai,
maka guru sebagai tenaga pendidik, termasuk guru akuntansi perlu mengupayakan
agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan efesien yang akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Untuk itu guru harus mampu mengelola kelas
dengan baik dan memilih serta menerapkan metode pembelajaran yang tepat
dalam menyampaikan materi akuntansi. Dengan demikian proses pembelajaran
ditentukan bagaimana guru dapat menggunakan metode, model, dan strategi
pembelajaran yang baik.
Dalam kenyataannya masih banyak guru yang menggunakan pembelajaran
dimana guru hanya menerangkan dan siswa mendengar sekaligus mencatat,
sehingga sering ditemui minimalnya keterlibatan siswa dalam belajar di kelas
yang menyebabkan siswa bersifat pasif yang menimbulkan kebosanan dan ketidak
fahaman akan pelajaran yang sedang di pelajari sehingga nilai ulangan siswa
masih rendah atau berada di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hal ini
juga tampak pada mata pelajaran akuntansi.
Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis di SMK Negeri I
Pematangsiantar terhadap siswa kelas X AK, bahwa hasil belajar siswa pada mata

3

pelajaran akuntansi tergolong rendah. Pada Tabel 1.1 memaparkan Persentase
ketuntasan mata pelajaran akuntansi siswa Kelas X AK di SMK Negeri I
Pematangsiantar untuk semester genap yaitu,
Table 1.1
Persentase Ketuntasan Siswa Kelas X AK SMK Negeri I Pematangsiantar

Kelas

UH

KKM

Jumlah
siswa yang
memperoleh
nilai ≤ KKM

%

Jumlah
siswa yang
memperoleh
nilai ≥ KKM

%

UH 1
75
16
42,12
22
57,88
UH 2
75
12
31,54
26
68,46
X
75
17
44,71
21
55,29
AK-1 UH 3
Rata 15
39,47
23
60,53
rata
UH 1
75
17
47,22
19
52,78
UH 2
75
13
36,11
23
63,89
X
75
16
44,44
20
55,56
AK-2 UH 3
Rata15
42,59
21
57,41
rata
UH 1
75
18
47,31
20
52,69
UH 2
75
17
44,71
21
55,29
X
UH
3
75
18
47,31
20
52,69
AK-3
Rata 18
46,43
20
53,57
rata
Sumber: Guru Mata Pelajaran Akuntansi SMK Negeri I Pematangsiantar

Jlh

38

36

38

Berdasarkan data di atas, dapat dikatakan bahwa masih banyak hasil nilai
ulangan siswa yang belum mencapai nilai standar kelulusan belajar yang
ditetapkan oleh sekolah yaitu 75. Dari data di atas menunjukkan bahawa pada
kelas X AK 1 nilai ulangan dari 38 siswa yang lulus ulangan harian 1, 2, dan 3
sebanyak 15 orang ( 39,47 %). Pada kelas X AK 2 nilai rata-rata ulangan dari 36
siswa yang lulus ulangan harian 1, 2, dan 3 sebanyak 15 orang ( 42, 59%),
sedangkan pada kelas X AK 3 nilai rata-rata dari 38 siswa yang lulus ulangan
harian 1, 2, dan 3 sebanyak 18 orang ( 46, 43%).

4

Rendahnya hasil belajar siswa di sekolah tesebut dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti rendahnya kemampuan belajar siswa dan kurangnya
keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Namun faktor dari model
pembelajaran menjadi faktor dominan juga sebagai penentu tinggi rendahnya hasil
belajar siswa di SMK Negeri 1 Pematangsiantar. Pada umumnya guru telah
menggunakan teknik- teknik pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa seperti pembagian kelompok diskusi, pemaparan hasil diskusi dan
persentase yang dilakukan oleh siswa. Namun dalam praktiknya terjadi
ketidaksesuaian materi atau ketidakmaksimalan proses pembelajaran dengan
model yang digunakan sehingga guru tetap menjadi sebagai pemberi materi
tunggal dalam proses pembelajaran.
Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan perbaikan dalam proses
pembelajaran yang pada akhirnya siswa hanya sebagai subjek yang diisi dengan
pengetahuan–pengetahuan baru tanpa diikuti dengan pertimbangan atau
penyaringan dari siswa. Situasi ini juga dapat disebabkan oleh model
pembelajaran yang bersifat monoton. Hal ini membuat siswa kurang aktif dan
kritis dalam menanggapi pembelajaran. Situasi ini terlihat dari diskusi ataupun
presentase yang dikerjakan oleh siswa kurang hidup dan seakan hanya berjalan
begitu saja tanpa partisipasi seluruh siswa di dalam diskusi tersebut. Khususnya
untuk pelajaran akuntansi yang merupakan pelajaran semi eksasta atau pelajaran
yang bukan hanya uraian materi secara harafiah namun terdiri dari proses
perhitungan. Hal ini menuntut siswa untuk lebih kritis dalam menganalisa setiap
transaksi

ataupun

kasus

yang

dikerjakan.

Ketidakaktifan

siswa

dapat

5

menimbulkan suasana yang kaku dan tidak aktif dalam proses pembelajaran serta
cenderung membosankan yang membuat siswa kesulitan menerima atau merespon
pengetahuan baru yang diberikan oleh guru.
Memperhatikan permasalahan diatas maka sudah selayaknya dalam
pengajaran akuntansi perlu dilakukan inovasi dalam pembelajaran. Keberhasilan
pembelajaran dapat ditentukan melalui keaktifan siswa dalam pembelajaran.
Diperlukan perbaikan dalam proses pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Salah satu alternatif yang dapat dikerjakan adalah dengan
menperbaharui model pembelajaran yang digunakan dengan model pembelajaran
yang berpusat pada guru ataupun yang berpusat pada siswa atau menggabungkan
keduanya. Model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS)
merupakan model pembelajaran dimana siswa dituntut belajar berkelompok
secara kooperatif untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep,
menyelesaikan persoalan sehingga siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Model pembelajaran TAPPS diharapkan menjadi salah satu alternatif untuk
mengoptimalkan pembelajaran.
Dari latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan suatu
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Thinking Aloud Pair
Problem solving (TAPPS) Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI
AK di SMK Negeri I Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2016/2017”.

6

1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat di

identifikasikan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Mengapa hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK di SMK Negeri I
Pematangsiantar masih rendah ?
2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK di
SMK Negeri I Pematangsiantar ?
3. Apakah model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving
(TAPPS) dapat menjadi alternatif untuk meningkatkan hasil belajar
akuntansi siswa kelas XI AK di SMK Negeri I Pematangsiantar ?
4. Apakah hasil belajar akuntansi yang diajarkan dengan model pembelajaran
Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) lebih tinggi secara
signifikan

dibandingkan hasil belajar akuntansi siswa yang diajarkan

dengan model pembelajaran konvensional siswa kelas XI AK di SMK
Negeri I Pematangsiantar ?

1.3

Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan

menempatkan penelitian lebih fokus, maka penulis perlu membuat pembatasan
masalah yang akan diteliti.
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Metode dan model pembelajaran yang digunakan adalah model
pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan metode
pembelajaran Konvensional.

7

2. Hasil belajar yang diteliti adalah hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK
di SMK Negeri I Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2016/2017.

1.4

Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah diatas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah hasil belajar akuntansi yang
diajarkan dengan model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving
(TAPPS) lebih tinggi secara signifikan dibandingkan hasil belajar akuntansi yang
diajarkan dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI AK di
SMK Negeri I Pematang Siantar Tahun Pembelajaran 2016/2017 ?”.

1.5

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui hasil belajar akuntansi yang diajarkan dengan model pembelajaran
Thinking Aloud Pair Problem Solving lebih tinggi secara signifikan dibandingkan
hasil belajar akuntansi yang diajarkan dengan model pembelajaran Konvesional
pada siswa kelas XI AK di SMK Negeri I Pematangsiantar Tahun Pembelajaran
2016/2017.

1.6

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat menambah wawasan, pengetahuan dan kemampuan penulis

mengenai model pembelajaran yang dapat diterapkan di sekolah terutama
model pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS).

8

2. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi sekolah khususnya guru bidang

studi akuntansi dalam menggunakan model pembelajaran Thinking Aloud
Pair Problem Solving (TAPPS ) sebagai salah satu cara yang efektif dan
efisien dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Sebagai bahan pertimbangan atau masukan bagi peneliti lain dan pihak

lain yang melakukan penelitian yang sejenis.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar akuntansi pada materi kas kecil yang diajarkan dengan
menggunakan model pembelajaran Thinking Aloud Pair problem Solving lebih
tinggi dibandingkan hasil belajar akuntansi yang diajarkan dengan menggunakan
metode pembelajaran Konvensional pada siswa kelas XI AK di SMK Negeri 1
Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2016/2017.

5. 2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka disarankan:
1. Bagi guru khususnya guru bidang studi akuntansi dalam menerapkan model
pembelajaran ini harus mengefektifkan waktu dan dapat mengelola kelas
dengan baik.
2.

Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian sejenis agar terlebih
dahulu memahami model pembelajaran yang digunakan sebelum melakukan
penelitian agar hasil belajar siswa dapat meningkat.

57

DAFTAR PUSTAKA
Afrilianto dan Rosyana. 2014. Strategi Thinking Aloud Pair Problem Solving
Untuk Meningkatkan Kemampuan Kelancaran Berprosedur Dan
Kompetensi Strategis Matematis Siswa SMP. Jurnal Pendidikan
Matematika STKIP Siliwangi Vol 2.
Arikunto, Suharsimi. 2015. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Barkley, Elizabert E,dkk. 2012. Collaborative Learning Techniques.(terjemahan)
Bandung:Nusa Media.
Handayani, Laely Suci,dkk. 2014. Pengaruh Metode Think Aloud Pair Problem
Solving (TAPPS) Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa
SMA. Jurnal Pendidikan Matematika UNP Vol 3 No.1 Padang.
Blomm.2010, dalam Jihad dan Haris.2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta:
Multi Presindo
Desrianti, dkk. 2014. Ilearning Metode Belajar Efektif Untuk Sekolah Tinggi.
https://www.academia.edu/11623709/ilearning metode belajar efektif
untuk sekolah tinggi ( diakses 16 Maret 2016).
Djamarah. 2010, dalam Kholik. Metode Konvensional.
http://djamarah.wordpress.com/2010/03/model-konvensional.html
23 Februari 2016).
Djamarah, S.B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamdani, M.A. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Hanuri, Nurhadi.2011. Model pembelajaran cooperative Thinking Aloud Pair
Problem Solving. Tersedia di http://www.psb-sma.org (pusat sumber
belajar),( diakses tanggal 18 Maret 201, pukul 14:30).
Hasani, dalam Melvi. 2013. Pengaruh Model pembelajaran Thingking Aloud Pair
Problem Solving terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS
SMA N 1 RAYA : FE Universitas Negeri Medan.
Jihad, A, Haris, A. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Presindo.
Johnson, 1999. Thinking Aloud Pair Problem Solving. Terjemahan Setiawan.
2007. Thinking Aloud Pair Problem Solving: Menjadikan bentuk
pengajaran timbal balik: Bandung : Mizan Learning Center (MLC).

58

59

Jonassen et al. Dalam Wijayanti. 2014. Pengaruh Metode Pembelajaran TAPPS
(Thinking Aloud Pair Problem Solving) Terhadap Prestasi Belajar
Matematika Siswa Kelas Viii Mts Negeri Jetis Tahun Ajaran 2013/2014.
Skripsi FMIPA Unimed.
Maula et al. 2013.Pengertian Model Thingking Aloun Pair Problem Solving
Jurnal Pendidikan Matematika UNNES Vol 2, No 1.2013. ISSN 2252
6927. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme. Diakses 16 Februari
2016-02-16.
Kdk. Naryestha, Enny, dkk. 2014. Model Pembelajaran Kooperatif TAPPS
Berbantuan LKS Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Matematika. eJournal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan PGSD
(Vol: 2 No: 1 Tahun 2014.
Tersedia pada http://ejournal.undiksha.php/JJPGsd/article/view/704/577
(diakses tanggal 13 Maret 2016).
Pate, dkk.2013, dalam N Maula et al. Pengertian Model Thingking Aloun Pair
Problem Solving Jurnal Pendidikan Matematika UNNES Vol 2, No
1.2013. ISSN 2252-6927.
Putrayasa.2010, dalam Dewi. Metode Active Knowledge Sharing.
http://putrayasa.blogspot.co.id/2010/04/metode-active-knowledge
sharing.html (12 Januari 2016).
Rahmat,dkk.2014. Kemampuan Pemecahan Masalah Melalui Strategi
Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving Siswa Kelas X
SMA. Jurnal Program Pascasarjana Pendidikan Fisika, Universitas
Negeri Malang, Vol XVIII, No: 54. ISSN : 1410-2994, (Diakses 3
Februari 2016).
Sanjaya, Wina. 2013. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Sardiman, A.M. 2011. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Siregar, Eveline dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta
: Ghalia Indonesia.
Slameto. 2013. Belajar Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta :
Rineka Cipta.

60

Subhani, Armin. 2011. Pengertian Thinking Aloud Pair Problem Solving,
Keuntungan & Karakteristik. Tersedia di www.stkipselong.blogspot.com
(diunduh tanggal 18 Maret 2016, pukul 14:30).
Sudjana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. 2009. Metode Statistika. Bandung: Transito Bandung.
Stice. 1987. Dalam Afrilianto dan Rosyana. 2014. Strategi Thinking Aloud Pair
Problem Solving Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Siliwangi Vol
2.2014. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujme. (Diakses 3
Februari 2016-03-16).
Tabrani Rusyan dan Yani Daryani. 1990. Penuntun Belajar yang Sukses.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: PT. Nine Karya.
Tambunan.2012. Pengaruh Model Pembelajaran Thingking Aloud Pair Problem
Solving dengan menggunakan Strategi Group Untuk Meningkatkan
Motivasi dan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI SMA N 1 Tanjung
Morawa TA 2011/2012.
Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progesif. Jakarta :
Prenada Media Group.
Wijayanti. 2014. Pengaruh Metode Pembelajaran TAPPS (Thinking Aloud Pair
Problem Solving) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas
VIII Mts Negeri Jetis Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi FMIPA Unimed.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING BERORIENTASI HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILLS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN DI MA NEGERI 2 BANDA ACEH

5 44 1

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN AKTIVITAS SISWA (Pokok Bahasan Sistem Peredaran Darah pada Manusia Kelas VIII Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013 di S

0 6 15

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN AKTIVITAS SISWA (Pokok Bahasan Sistem Peredaran Darah pada Manusia Kelas VIII Semester Genap Tahun Ajaran 2012/2013 di S

2 19 15

PENGARUH METODE THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIKA SISWA

34 139 204

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN STRATEGI THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Bandar Lampung TP 2012/2013)

3 21 56

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) PADA PEMBELAJARAN SEJARAH ( Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 13 Bandar Lampung)

5 60 69

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 GEDONG TATAAN TAHUN PELAJARAN 2013-2014

1 25 186

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING DAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT BERBANTUAN SOFTWARE GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK

0 0 10

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

0 0 8

PEMBELAJARAN THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING SISWA KELAS VII A DI SMP PIRI 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014

1 1 10