HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU GEOGRAFI DENGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI SE KOTA TEBING TINGGI.
HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU GEOGRAFI DENGAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI PADA SISWA
KELAS XI IPS DI SMA NEGERI SE KOTA TEBING TINGGI
TAHUN AJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
AULIA AHSANIA DAMANIK
NIM. 3121131002
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
(2)
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syuku rpenulis panjatkan kehadirat TuhanYang Maha Esa atas berkat dan Rahmat-Nya penulis dapa tmenyelesaikan skripsi ini yang berjudul: “Hubungan Profesionalisme Guru Geografi dengan Pelaksanaan Pembelajaran Geografi pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri Se Kota Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2016/2017”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak kekurangan yang dihadapi Karena keterbatasan dan kekurangan penulis. Namun berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya dapat diselesaikan, sehubungan dengan itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial. 3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku ketua jurusan Pendidikan Geografi,. 4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Geografi.
5. Bapak Drs. Muhammad Arif, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi .
(3)
iv
6. Ibu Dra. Marlinang Sitompul, M.Pd, Bapak Drs. Kamarlin Pinem, M.Si, Bapak Mahara Sintong, S.T, M.Si selaku dosen penguji.
7. Bapak Siagian selaku tata usaha Jurusan Pendidikan Geografi.
8. Ibu Farida Hanim, S.Pd, Ibu Yuniarti, S.Pd, dan Ibu Neni Khairani H, S.Pd selaku guru di tempat penulis meneliti.
9. Kepada Ayah Lanoisan Damanik dan Mamak Lelly Amsyariah Purba yang
selalu memberikan do’a, semangat, dan motivasi untuk penulis sehingga dapat menyelesaikan pendidikan di Jurusan Geografi.
10.Kepada Kakak Leilan Hafizah, S.Pd dan Suami serta Abang Ihsan Amsyari
Damanik, S.Pd dan istri yang banyak memberikan do’a, semangat, dan
pengalaman kepada penulis selama menjalankan perkuliahan.
11.Tidak lupa juga kepada ponakan kesayangan penulis Syila Sevgi Akasma Lubis, Alika Ufairah Damanik dan Ghazia Quibilah Akasma Lubis yang selalu menjadi obat lelah penulis.
12.Kepada teman seperjuangan mahasiswa A. Reguler 2012, terimakasih Muja’s (Rachmi,Dana,Nadia,Risna,Ratna,Afriana), The Elitez, LC, serta Rahmawati, Siti Rahmi, Irma Wulandari, Ika Ayu Lestari, Lusiana Anjulian dan Deby Samosir atas kebersamaannya selama ini.
13.Kepada teman satu pembimbing, Erma Afrina Hsb, Ade Tri Rahmadani, Ilham Ritonga, Herbin Sibagariang, Giovani Andaresta yang selalu berbagi informasi mengenai skripsi.
14.Kepada teristimewa Ahmad Arif Budiman Nasution yang memotivasi, menemani, memberikan arahan dan membantu penulis dalam menyelesaikan
(4)
v
skripsi, serta Wanty Utami yang banyak memberikan motivasi dan semangat bagi penulis.
15.Kepada teman-teman PPLT Unimed 2015 SMP Negeri 1 Sei Rampah yang selalu memberikan motivasi dan semangat.
16.Kepada teman yang selalu menjadi bagian dari kehidupan penulis yaitu teman di Kelas IX-I SMP YAPENDAK Pabatu alumni 2009.
Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya kepada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
Medan, Januari 2017
Penulis
Aulia Ahsania Damanik NIM.3121131002
(5)
vi ABSTRAK
Aulia Ahsania Damanik. NIM 3121131002. Hubungan Profesionalisme Guru Geografi dengan Pelaksanaan Pembelajaran Geografi pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri Se Kota Tebing Tinggi. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2017.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui profesionalisme guru Geogrfi di SMA Negeri Se Kota Tebing Tinggi yang sudah memiliki sertifikasi guru . (2) Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran guru Geografi yang sudah memiliki sertifikasi guru di SMA Negeri se Kota Tebing Tinggi. (3) Untuk mengetahui hubungan profesionalisme guru Geografi dengan pelaksanaan pembelajaran Geografi di SMA Negeri se Kota Tebing Tinggi.
Metode penelitian ini ialah penelitian korelasi (correlation research), dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri Se Kota Tebing Tinggi tahun pelajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan Multi Stage Cluster Random Sampling.. Sampel penelitian adalah siswa kelas XI SMAN 1 Tebing Tinggi kelas XI IPS 3 berjumlah 31siswa. SMA N 2 Kelas XI IPS Tebing Tinggi berjumlah 30 siswa, dan SMA N 4 Tebing Tinggi Kelas XI IPS 1 berjumlah 29 siswa. Penelitian ini menggunakan metode angket dan observasi.
Terdapat hubungan antara profesionalisme guru geografi dengan pelaksanaan pembelajaran geografi dengan signifikasi 5%, hal ini mengindifikasikan terdapat korelasi yang signifikan antara variabel x dan variabel y. Hasil koefesiensi determinan sebesar 11 %, maka dapat diketahui bahwa profesionalisme guru dapat mempengaruhi pelaksanaan pembelajaran siswanya sebesar 11% dan ini berarti 89 % lagi dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Dengan demikian profesionalisme guru dengan baik maka akan menghasilkan pelaksanaan pembelajaran pada siswa yang baik pula. Walaupun profesionalisme guru bukanlah satu-satunya faktor dalam menentukan baik tidak nya pelaksanaan pembelajaran yang diraih siswa. Faktor tersebut dapat berupa faktor eksternal lainnya seperti kualitas pengajaran,lingkungan belajar, sarana pengajaran dan kurikulum. Kemungkinan juga faktor internal diantaranya tingkat kecerdasan, bakat, minat, motivasi,dan sebagainya.
(6)
viii DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN... ... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... ii
KATA PENGANTAR ... iii
ABSTRAK ... . vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... vii
DAFTAR ISI... viii
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR PETA ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Perumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian ... 6
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori... 8
B. Penelitian Relevan ... 15
C. Kerangka Berpikir ... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... ... 23
B. Metode Penelitian... 23
C. Populasi dan Sampel ... 24
D. Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional...24
E. Teknik Pengumpulan Data ... 25
F. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 28
(7)
ix
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Deskripsi Wilayah ... 35
B. Peta Administrasi Kota Tebing Tinggi ... 36
C. Keadaan Fisik... 37
D. Keadaan Non Fisik ... 43
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 56
B. Pembahasan ... 77
C.Pengujian Hipotesis dan Interpretasi Data... 83
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 86
B. Saran ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 88
(8)
x
DAFTAR TABEL
No. Uraian Hal
1. Kompetensi Guru Profesional... ... 9
2. Kerangka Berfikir ... ... 20
3. Kisi-kisi Instrumen Profesionalisme Guru... ... 26
4. Validitas Angket ... ... 29
5. Reliability Statistic ... ... 31
6. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 1 Tebing Tinggi ... ... 38
7. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 2 Tebing Tinggi ... ... 40
8. Sarana dan Prasarana SMA Negeri 4 Tebing Tinggi ... ... 42
9. Daftar Guru SMA Negeri 1 Tebing Tinggi ... 45
10. Daftar Guru SMA Negeri 2 Tebing Tinggi ... ... 49
11. Daftar Guru SMA Negeri 4 Tebing Tinggi ... ... 53
12. Jumlah Siswa SMA Negeri 1 Tebing Tinggi ... ... 54
13. Jumlah Siswa SMA Negeri 2 Tebing Tinggi ... ... 55
14. Jumlah Siswa SMA Negeri 4 Tebing Tinggi ... ... 55
15. Guru Menjelaskan Materi dengan Baik ... ... 56
16. Guru Memaparkan Indikator yang Harus Siswa Capai ... ... 57
17. Mempelajari Geografi Siswa Menjadi Semangat Belajar ... ... 57
18. Guru Memberikan Motivasi Sebelum Melakukan Pembelajaran Berkaitan dengan Materi Geografi ... ... 58
19. Guru Membantu Siswa untuk Membuka Wawasan Berfikir Siswa Terkait dengan Materi Geografi ... ... 58
20. Mempelajari Geografi Membantu Menyadarkan Siswa akan Pentingnya Menjaga Lingkungan dalam Hidup di Masyarakat ... ... 59
21. Menjadi Mudah bagi Siswa dalam Memahami Keadaan Lingkungan Sendiri Setelah Belajar Geografi ... ... 59
22. Guru Menggunakan Peta atau Alat Bantu Lain dalam Mengajarkan Materi Tertentu ... ... 60
23. Guru Menciptakan Media Kreatif pada Saat Menerangkan Pembelajaran ... 60
(9)
xi
25. Guru Selalu Mengadakan Kuis atau Ulangan di Setiap Materi ... 61
26. Siswa diberi Tugas Untuk Meneliti Keadaan Lingkungan Masing-masing. . 62
27. Siswa Tidak Takut Menceritakan Masalahnya Kepada Guru .... ... 62
28. Pembelajaran Menyenangkan Karena Siswa dilibatkan dalam Setiap Pembelajaran ... ... 63
29. Saya Menyapa Guru Ketika di Luar Sekolah... 63
30. Ketika Siswa Tidak Datang Sekolah, Guru Mendatangi atau Memberikan Perwakilan kerumah untuk Menanyakan Keadaan Siswa ... ... 64
31. Orang Tua Siswa Berkomunikasi dengan Guru Terkait Perkembangan Prestasi Siswa ... ... 64
32. Guru Memakai Pakaian Sesuai dengan Aturan Sekolah (Baju Dinas, Baju Batik, Baju Hitam Putih dan Sepatu ) ... ... 65
33. Guru Datang Tepat Waktu .... ... 65
34. Guru Bertindak Sesuai dengan Norma ... ... 66
35. Ketika Diskusi di Kelas, Guru Meminta Pendapat yang Beragam dari Siswa ... ... 66
36. Guru Mengajarkan Siswa Berani Berbicara didepan Kelas untuk Mengembangkan Kemampuan Berbicara Siswa ... ... 67
37. Guru Mengarahkan Siswa Sesuai dengan Minat yang dinginkan Siswa. ... 67
38. Skor Angket Skala profesionalsime Guru ... ... 68
39. Klasifikasi Skor Profesionalisme Guru ... ... 70
40. Skor Angket Skala Pelaksanaan Pembelajaran ... ... 70
41. Klasifikasi Skor Pelaksanaan Pembelajaran ... ... 72
(10)
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia pendidikan merupakan faktor penunjang utama dalam maju atau terbelakangnya suatu Negara. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang dan memiliki sumber daya baik manusia maupun alam yang beragam dan melimpah, haruslah ditopang dengan sistem pendidikan yang baik. Generasi muda yang merupakan masa depan negara, harus dibekali dengan pendidikan yang baik. Apalagi pemerintah sudah mencanangkan system pasar bebas di Indonesia. Apabila fenomena ini tidak menjadi pusat perhatian dan dijalankan dengan serius dalam pengelolaannya, dipastikan generasi muda kedepannya hanya menjadi penonton di negeri sendiri.
Pemerintah melalui kementerian pendidikannya telah merilis Kurikulum 2013 (K’13) yang memberi pencerahan di dalam sistem pendidikan selama ini. K’13 ini menekankan pada pembelajaran siswa yang aktif, dimana selama ini seperti yang diketahui siswa cenderung pasif dan hanya mendengarkan serta mencatat apapun dari guru. Guru yang dalam hal ini memiliki peranan vital dalam mensukseskan proses pembelajaran harus memiliki kualitas mumpuni dalam menjawab tuntutan pemerintah serta mengimbangi para siswa yang semakin aktif saja terkait semakin mudahnya penerimaan informasi seperti dari internet. Melalui profesionalime guru lah yang harus dimiliki setiap pendidik agar
(11)
2
program K’13 tadi dapat tercapai. Profesionalisme guru adalah kemampuan guru untuk melakukan tugas pokoknya sebagai pendidik dan pengajar meliputi kemampuan merencanakan, melakukan, dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. Sekolah merupakan satuanpendidikan formal yang mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa.
Dalam melaksanakan tanggung jawab tersebut guru (pendidik) dan tenaga kependidikan mempunyai peranan menentukan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Untuk itu kualitas pendidik dan tenaga kependidikan perlu terus ditingkatkan. Peristiwa pembinaan kemampuan profesional dalam menunjang tugas sehari-hari disebut in-service education and training atau diklat (pendidikan dan pelatihan). Upaya diklat dilanjutkan dengan on-service training, yaitu pembinaan lanjutan terhadap guru ditempat bertugas dalam menerapkan inovasi peembelajaran yang dibahas dalam diklat.
Dalam proses pendidikan, guru menempati posisi utama dan penting, dan dituntut dedikasi yang tinggi demi mewujudkan Tujuan Pendidikan Nasional, karena tugas guru menyangkut pembinaan sikap mental manusia yang berkaitan dengan aspek-aspek yang bersifat manusiawi dan unik dalam arti berbeda satu dan yang lainnya. Guru juga seyogyanya menjadi panutan bagi masyarakat disekitarnya.
Didalam Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tentang dosen dan guru. Guru adalah pendidk profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, ,menilai dan mengevaluasi peserta didik. Dalam konteks ini guru merupakan komponen paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan, yang harus mendapatkan perhatian sentral pertama
(12)
3
dan utama. Karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan. Guru memgang peran utama dalam pembangunan pendidikan, khusunsya yang diselenggarakan secara formal di sekolah.
Sebagai pengajar atau pendidik, guru merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan setiap upaya pendidian, sehinga diperlukan adanya inovasi pendidikan khususnya dalam kurikulum dan peningkatan Sumber Daya Manusia yang dihasilkan dari upaya pendidikan selalu bermuara pada faktor guru. Demikian dalam upaya membelajarkan siswa, guru dituntut memiliki multi peran sehingga mampu menciptakan hasil belajar mengajar yang efektif. Guru juga harus peka dan tanggap terhadap perkembangan dan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang sejalan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. Disinilah tugas guru harus senantiasa meningkatkan wawasan ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas mengajarnya sehingga apa yang diberikan kepada siswanya tidak ketinggalan dengan perkembangan zaman. Sesuai dengan permasalahan tersebut, pemerintah harus terus meningkatkan kualitas guru melalui jalur pendidikan.
Pemerintah menganggap perlu dilakukan perbaikan mendasar mengenai arah, pengembangan, dan implementasi program kependidikan yang bertumpu pada standar professional yang seharusya telah diterapkan, khususnya standar profesi pendidik. Demikian juga mengenai penempatan, penggajian, berlindungan karirnya. Untuk itu, maka pemerintah merencanakan program baru dengan mengeluarkan dan mengesahkan UU RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen, yang terdapat dalam pasal I butir 11 yang berisikan “Sertifikasi adalah
(13)
4
proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru dan dosen”. Dengan memiliki sertifikat pengajar maka guru tersebut sudah ditetapkan sebagai guru profesional.
Sebagai pendidik professional, maka guru harus memenuhi sejumlah persyaratan baik kualifikasi akademik maupun kompetensi, Program sertifikasi merupakan program pemberian sertifikat bagi guru yang telah memenuhi sejumlah persyaratan menuju guru yang professional. Guru yang telah memperoleh sertifikat pendidik dan mendapat sejumlah hak yang antara lain berupa tunjangan profesi yang besarnya setara dengan satu kali gaji pokok guru tersebut pada golongan atau jabatan guru pada saat ini.
Sejak akhir tahun 2006, Depdiknas mulai mengimplementasikan amanat UU No.14 tahun 2005 yang dilaksanakan melalui badan yang berwenang yaitu LPTK ( Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan). Melalui badan LPTK telah banyak menghasilkan guru yang bersertifikat. Diharapkan guru yang besertifikat akan dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik, dan berhak memperoleh penghasilan diatas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial serta pengembangan diri untuk menunjang peningkatan keprofesionalanya. Dengan meningkatkan profesionalismenya, maka berpengaruh juga pada kualitas mengajarnya.
Sejalan dengan tujuan profesionalisme guru yakni upaya memberikan kemungkinan perbaikan dan mengembangkan diri yang memberikan kemungkinan guru dapat memberikan pelayanan sebaik mungkin dan memaksimalkan kompetensinya. Termasuk guru geografi yang berada di SMA Negeri se Kota Tebing Tinggi sebagai populasi penulis.
(14)
5
Dari uraian diatas, maka penulis sangat tertarik untuk mengadakan penelitian dalam rangka penulisan skripsi dengan judul “Hubungan Profesionalisme Guru Geografi dengan Pelaksanaan Pembelajaran Geografi pada Siswa kelas XI di SMA Negeri se Kota Tebing Tinggi Tahun Ajaran 2016/2017” B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan masalah di SMA Negri se Kota Tebing Tinggi sebagai berikut:
1. Kurangnya penggunaan metode bervariasi yang digunakan guru dalam proses pembelajaran.
2. Belum tercapainya kompetensi guru sesuai dengan capaian kurikulum 2013.
3. Belum lengkapnya perangkat pembelajaran kurikulum 2013 guru dalam melaksanakan pembelajaran.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memberikan batasan atau ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti. Maka peneliti memberikan batasan pada penelitian ini adalah : Hubungan profesionalisme guru Geografi dengan pelaksanaan pembelajaran Geografi pada siswa kelas XI di SMA Negeri se Kota Tebing Tinggi.
(15)
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang ditentukan diatas maka yang menjadi rumusan masalah peneliti adalah:
1. Bagaimana profesionalisme guru Geografi yang sudah memiliki sertifikasi guru di SMA Negeri se Kota Tebing Tinggi ?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran guru Geografi yang sudah memiliki sertifikasi guru di SMA Negri se Kota Tebing Tinggi ?
3. Bagaimana hubungan profesionalisme guru Geografi dengan pelaksanaan pembelajaran Gografi di SMA Negeri se Kota Tebing Tinggi ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian berikut ini:
1. Untuk mengetahui profesionalisme guru Geogrfi di SMA Negeri se Kota Tebing Tinggi yang sudah memiliki sertifikasi guru .
2. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran guru Geografi yang sudah memiliki sertifikasi guru di SMA Negeri se Kota Tebing Tinggi.
3. Untuk mengetahui hubungan profesionalisme guru Geografi dengan pelaksanaan pembelajaran Geografi di SMA Negeri se Kota Tebing Tinggi.
(16)
7
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan bermanfaat segabai berikut:
1. Bagi sekolah terkait, diharapkan menjadi bahan acuan dalam meningkatkan profesionalisme guru dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tersebut.
2. Bagi guru terkait, diharapkan dapat meningkatkan kualitas personal dan profesional sebagai pendidik.
3. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dan informasi baru mengenai pengetahuan tentang kompetensi profesional yang harus dimiliki seorang guru.
(17)
86 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan,maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat korelasi positif dan signifikan antara Profesionalisme guru dengan pelaksanaan pembelajaran pada siswa SMA Negeri Se Kota Tebing Tinggi yang sudah menerapkan kurikulum 2013.
2. Pelaksanaan pembelajaran siswa SMA Negeri Se Kota Tebing Tinggi yang sudah menerapkan kurikulum 2013 tergolong sedang atau cukup. Hal ini terbukti dengan variasi pelaksanaan pembelajaran siswa antara nilai tertinggi 81 dan nilai terendah 60, menghasilkan rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 72,04 dari jumlah 90 siswa.
3. Dari jawaban siswa mengenai profesionalisme guru, sebagian besar siswa berpendapat bahwa guru SMA Negeri Se Kota Tebing Tinggi yang sudah menerapkan kurikulum 2013 SMA Negeri Se Kota Tebing Tinggi. Dilihat pada empat indikator profesionalisme guru (merencanakan program pembelajaran, menguasai materi pembelajaran, melaksanakan kegiatan belajar dan menilai kemajuan belajar) bahwa kompetensi guru belum sepenuhnya memadai terhadap peningkatan pelaksanaan pembelajaran siswa.
(18)
87
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa saran/masukan:
1. Berdasarkan penelitian, diharapkan guru untuk lebih mengevaluasi diri dalam meningkatkan kualitas pembelajarannya baik secara konseptual dan praktis. Khususnya dalam memberikan motivasi dan semangat kepada siswa. Karena peran guru sangat penting dalam peningkatan kualitas belajar di kelas
2. Bagi kepala sekolah, melalui penelitian ini dilakukan pembinaan serta pengawasan terhadap profrsionalisme guru hendaknya terus ditingkatkan. Karena tanpa adanya pengawasan yang intens tidak menutup kemungkinan kinerja guru akan menurun.
3. Meskipun dalam penelitian yang dilakukan tidak memberikan kesimpulan yang negatif, untuk peningkatan kualitas sekolah yang bersangkutan, dan penulis berpendapat perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran.
4. Hasil dari penelitian ini, tidaklah menjadi acuan dalam menggambarkan sekolah tersebut secara utuh karena hanya menilai dari beberapa aspek saja. Penulis mengharapkan penelitian ini menjadi pertimbangan bagi peneliti-peneliti lain agar peneliti-penelitian menjadi lebih baik dikemudian hari.
(19)
88
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Burhanuddin,Afid. 2014. Pengertian Fungsi dan ruang lingkup manajemen pendidikan.
(http://afidburhanuddin.wordpresscom.2014/01/17/pengertian-fungsi-dan-ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/) kamis, 7 April 2016 09.00 WIB
Danim,Sudarwan. 2010. Inovasi pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia
Faiq, Muhammad. 2015. Perencanaan RPP Kurikulum 2013.
(http://googleweblight.com/?lite_url=http://perancangan-RPP-Kurikulum -2013.html?m%3D1&+PDZ_Taip&ic=id) diakses pada 23 oktober 2016 21.45 WIB
Febdianto. 2009. Kesiapan Guru Geografi Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Geografi Di SMP Se Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Hamalik, Oemar. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.
Jakarta: Bumi Aksara, Cet IV
Humaeroh. 2010. Hubungan Antara Kompetensi Profesional Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa di SMP 2 Legok-Tanggerang. Tanggerang
Kemendiknas. 2010 “Statistika Hasil Ujian Nasional,” artikel online diakses pada tanggal 25 Juni http://edukasi.kompas.com.19.32 wib
Kunandar. 2009. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru.Jakarta: Rajawali Pers
Lagoyah. 2011. Hubungan Antara Persepsi Kompetensi Profesionalisme Guru dan Minat Peserta Didik dengan Keterampilan Geografis(Geographic Skills) di SMA Kota Bandung
Milfayetty,sri,dkk. 2015. Psikologi pendidikan. Medan: Pascasarjana Unimed Milfayetty, Sri, 2011, Asesmen Psikologis Teknik Non Tes, Meda: .Unimed
Press.
Mulyasa. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung: Remaja Rosda karya, Cet. III
(20)
89
Muslich, Masnur. 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontektua. Jakarta. Bumi Aksara, Cet.V
Prasetya, Abu Ahmadi dan Joko Tri. 2005. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia. Cet. II,
Raharjo, Susilo & Gudnanto, 2013, Pemahaman Individu Teknik Nontes, Jakarta: Kencana
Salminawati. 2012. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Ciptapustaka Media Perintis
Sitompul,Marlinang. 2015. Bahan Ajar Geografi Sekolah. Diktat Jurusan Pendidikan Geografi
Sitompul,Marlinang. 2014. Perencanaan Pengajaran. Diktat Jurusan Pendidikan Geografi
Sudrajat,Ahmad. 2015. Strategi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran. (https://akhmadsudrajat.wordpress.com/200/strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/ )diakses pada 23 oktober 2016 21.24 WIB
Suharini. 2009. Studi Tentang Kompetensi Pedagogik Dan Profesional Bagi Guru Geografi Di SMA Negeri Kabupaten Pati
Suryadi. 2015. Kompetensi Profesional Guru Geografi Yang Sudah Sertifikasi Pada SMA Negeri Di Kabupaten Wonogiri Tahun 2015/ 2016
Syfarudin, dkk.2012.Inovasi Pendidikan Suatu Analisis Terhadap Kebijakan Baru Pendidikan. Medan: Perdana Publishing
Tarakavita. 2014. Kompetensi Profesional Guru Geografi Sekolah Menengah Atas Lhoksumawe
Tips Pendidikan. 2015. (http://www.tipspendidikan.site/2015/03/pengertian-dan-komponen-rpp-kurikulum.html?m=1) diakses pada minggu 23 oktober
2016 19.45 WIB
Tilaar, H.A.R. 2002. Membenahi Pendidikan Nasional, Jakarta: Rineka Cipta, Cet.Ke-I
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sidiknas Pasal 1 ayat 20
(21)
90
Usman,husaini.2009. Manajemen, praktik, dan riset pendidikan. Jakarta: bumi aksara
(1)
7
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan bermanfaat segabai berikut:
1. Bagi sekolah terkait, diharapkan menjadi bahan acuan dalam meningkatkan profesionalisme guru dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah tersebut.
2. Bagi guru terkait, diharapkan dapat meningkatkan kualitas personal dan profesional sebagai pendidik.
3. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan dan informasi baru mengenai pengetahuan tentang kompetensi profesional yang harus dimiliki seorang guru.
(2)
86 BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan,maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Terdapat korelasi positif dan signifikan antara Profesionalisme guru dengan pelaksanaan pembelajaran pada siswa SMA Negeri Se Kota Tebing Tinggi yang sudah menerapkan kurikulum 2013.
2. Pelaksanaan pembelajaran siswa SMA Negeri Se Kota Tebing Tinggi yang sudah menerapkan kurikulum 2013 tergolong sedang atau cukup. Hal ini terbukti dengan variasi pelaksanaan pembelajaran siswa antara nilai tertinggi 81 dan nilai terendah 60, menghasilkan rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 72,04 dari jumlah 90 siswa.
3. Dari jawaban siswa mengenai profesionalisme guru, sebagian besar siswa berpendapat bahwa guru SMA Negeri Se Kota Tebing Tinggi yang sudah menerapkan kurikulum 2013 SMA Negeri Se Kota Tebing Tinggi. Dilihat pada empat indikator profesionalisme guru (merencanakan program pembelajaran, menguasai materi pembelajaran, melaksanakan kegiatan belajar dan menilai kemajuan belajar) bahwa kompetensi guru belum sepenuhnya memadai terhadap peningkatan pelaksanaan pembelajaran siswa.
(3)
87
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan beberapa saran/masukan:
1. Berdasarkan penelitian, diharapkan guru untuk lebih mengevaluasi diri dalam meningkatkan kualitas pembelajarannya baik secara konseptual dan praktis. Khususnya dalam memberikan motivasi dan semangat kepada siswa. Karena peran guru sangat penting dalam peningkatan kualitas belajar di kelas
2. Bagi kepala sekolah, melalui penelitian ini dilakukan pembinaan serta pengawasan terhadap profrsionalisme guru hendaknya terus ditingkatkan. Karena tanpa adanya pengawasan yang intens tidak menutup kemungkinan kinerja guru akan menurun.
3. Meskipun dalam penelitian yang dilakukan tidak memberikan kesimpulan yang negatif, untuk peningkatan kualitas sekolah yang bersangkutan, dan penulis berpendapat perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran.
4. Hasil dari penelitian ini, tidaklah menjadi acuan dalam menggambarkan sekolah tersebut secara utuh karena hanya menilai dari beberapa aspek saja. Penulis mengharapkan penelitian ini menjadi pertimbangan bagi peneliti-peneliti lain agar peneliti-penelitian menjadi lebih baik dikemudian hari.
(4)
88
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta
Burhanuddin,Afid. 2014. Pengertian Fungsi dan ruang lingkup manajemen pendidikan.
(http://afidburhanuddin.wordpresscom.2014/01/17/pengertian-fungsi-dan-ruang-lingkup-manajemen-pendidikan/) kamis, 7 April 2016 09.00 WIB
Danim,Sudarwan. 2010. Inovasi pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia
Faiq, Muhammad. 2015. Perencanaan RPP Kurikulum 2013.
(http://googleweblight.com/?lite_url=http://perancangan-RPP-Kurikulum -2013.html?m%3D1&+PDZ_Taip&ic=id) diakses pada 23 oktober 2016 21.45 WIB
Febdianto. 2009. Kesiapan Guru Geografi Dalam Pelaksanaan Pembelajaran Geografi Di SMP Se Kecamatan Kedungwuni Kabupaten Pekalongan
Hamalik, Oemar. 2006. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi.
Jakarta: Bumi Aksara, Cet IV
Humaeroh. 2010. Hubungan Antara Kompetensi Profesional Guru Dengan Prestasi Belajar Siswa di SMP 2 Legok-Tanggerang. Tanggerang
Kemendiknas. 2010 “Statistika Hasil Ujian Nasional,” artikel online diakses pada tanggal 25 Juni http://edukasi.kompas.com.19.32 wib
Kunandar. 2009. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru.Jakarta: Rajawali Pers
Lagoyah. 2011. Hubungan Antara Persepsi Kompetensi Profesionalisme Guru dan Minat Peserta Didik dengan Keterampilan Geografis(Geographic Skills) di SMA Kota Bandung
Milfayetty,sri,dkk. 2015. Psikologi pendidikan. Medan: Pascasarjana Unimed Milfayetty, Sri, 2011, Asesmen Psikologis Teknik Non Tes, Meda: .Unimed
Press.
Mulyasa. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru, Bandung:
(5)
89
Muslich, Masnur. 2009. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan
Kontektua. Jakarta. Bumi Aksara, Cet.V
Prasetya, Abu Ahmadi dan Joko Tri. 2005. Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia. Cet. II,
Raharjo, Susilo & Gudnanto, 2013, Pemahaman Individu Teknik Nontes, Jakarta: Kencana
Salminawati. 2012. Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: Ciptapustaka Media Perintis
Sitompul,Marlinang. 2015. Bahan Ajar Geografi Sekolah. Diktat Jurusan Pendidikan Geografi
Sitompul,Marlinang. 2014. Perencanaan Pengajaran. Diktat Jurusan Pendidikan Geografi
Sudrajat,Ahmad. 2015. Strategi, Metode, Teknik, dan Model Pembelajaran. (https://akhmadsudrajat.wordpress.com/200/strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/ )diakses pada 23 oktober 2016 21.24 WIB
Suharini. 2009. Studi Tentang Kompetensi Pedagogik Dan Profesional Bagi Guru Geografi Di SMA Negeri Kabupaten Pati
Suryadi. 2015. Kompetensi Profesional Guru Geografi Yang Sudah Sertifikasi Pada SMA Negeri Di Kabupaten Wonogiri Tahun 2015/ 2016
Syfarudin, dkk.2012.Inovasi Pendidikan Suatu Analisis Terhadap Kebijakan Baru Pendidikan. Medan: Perdana Publishing
Tarakavita. 2014. Kompetensi Profesional Guru Geografi Sekolah Menengah Atas Lhoksumawe
Tips Pendidikan. 2015. (http://www.tipspendidikan.site/2015/03/pengertian-dan-komponen-rpp-kurikulum.html?m=1) diakses pada minggu 23 oktober 2016 19.45 WIB
Tilaar, H.A.R. 2002. Membenahi Pendidikan Nasional, Jakarta: Rineka Cipta, Cet.Ke-I
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sidiknas Pasal 1 ayat 20
(6)
90
Usman,husaini.2009. Manajemen, praktik, dan riset pendidikan. Jakarta: bumi aksara