HUBUNGAN PEMILIHAN ROTTO DENGAN PROSES PENGERITINGAN RAMBUT DASAR SISWA SMK NEGERI 10 MEDAN. SKRIPSI. PRODI PENDIDIKAN TATA RIAS.

(1)

HUBUNGAN PEMILIHAN ROTTO DENGAN PROSES

PENGERITINGAN RAMBUT DASAR SISWA

SMK NEGERI 10 MEDAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh :

SITI FAUZIAH LUBIS

5121144008

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Siti Fauziah Lubis. Nim 5121144008. Hubungan Pemilihan Rotto Dengan Proses Pengeritingan Rambut Dasar Siswa SMK Negeri 10 Medan. Skripsi. Prodi Pendidikan Tata Rias. Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Medan. 2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Untuk mengetahui pemilihan rotto pada pengeritingan rambut dasar siswa SMK Negeri 10 Medan (2) Untuk mengetahui proses pengeritingan rambut dasar pada rambut lurus yang dilakukan siswa SMK Negeri 10 Medan (3) Untuk mengetahui hubungan pemilihan rotto dengan proses pengeritingan rambut dasar siswa SMK Negeri 10 Medan.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016. Lokasi penelitian SMK Negeri 10 Medan yang beralamat di Jalan Teuku Cik Ditiro No: 57. Populasi penelitian yaitu 65 orang siswa, sampel yang diambil yaitu berjumlah 35 orang siswa. Metodologi penelitian yang dilakukan adalah deskriptif korelasional. Instrument penelitian yang digunakan adalah tes dan hasil pengamatan. Tes digunakan untuk mengetahui pengetahuan siswa dalam pemilihan rotto. Sedangkan hasil pengamatan digunakan untuk mengetahui proses pengeritingan rambut dasar.

Hasil dari penelitian ini adalah tingkat kecenderungan proses pemilihan rotto siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 10 Medan cenderung tinggi yaitu sebanyak 65,71%. Tingkat kecenderungan proses pengeritingan rambut dasar Tata Kecantikan SMK Negeri 10 Medan cenderung tinggi yaitu sebanyak 62,86 %. Terdapat hubungan yang signifikan antara pemilihan rotto dengan pengeritingan rambut dasar pada siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 10 Medan. Hal ini dibuktikan dari nilai dan nilai dimana dan hasil uji signifikansi koefisien korelasi yaitu dengan nilai sedangkan nilai .


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul “Hubungan Pemilihan Rotto Dengan Hasil Pengeritingan Rambut Dasar Siswa SMK Negeri 10 Medan”. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda H. Syahwir Mukhlis Lubis dan Ibunda Hj. Nuralin Ritonga yang selalu memotivasi dan memberikan dukungan dan melimpahkan kasih sayang yang tiada habisnya, dan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed .

2. Ibu Dra. Hj. Rosnelli, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Teknik Unimed .

3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si selaku Ketua Jurusan PKK Fakultas Teknik Unimed.

4. Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik Unimed.

5. Ibu Dra. Yuspa Hanum, M.S selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan meluangkan waktunya untuk memberikan saran dan masukan guna penyempurnaan dalam pelaksanaan penelitian dan pembuatan skripsi ini.


(7)

6. Ibu Dra. Nurmaya Napitu, M.Si, Dra. Rohana Aritonang, M.Pd, Dra. Lelly Fridiarty M.Pd. selaku Dosen penguji yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis.

7. Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan Tata Rias Unimed Medan.

8. Kepada ibu Sri Widiawaty, S.Pd selaku Guru Mata Pelajaran Pengeritingan rambut di SMK Negeri 10 Medan yang telah banyak meluangkan waktu dan membantu dalam melaksanakan penelitian.

9. Kepada kakak Hanim Masniari Lubis, M.Si, Shofia Lubis, M.Pd, Adik Achmad Monang Lubis dan seluruh keluarga tercinta yang telah banyak memberikan semangat, motivasi kepada saya.

10. Teman Seperjuangan Balqis, Dewi, Isma dan seluruh teman Prodi Pendidikan Tata Rias Regular & Ekstensi 2012.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberi manfaat bagi perkembangan ilmu kecantikan.

Medan, Desember 2016 PENULIS

SITI FAUZIAH LUBIS NIM. 5121144008


(8)

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...iv DAFTAR TABEL...vi DAFTAR GAMBAR...vii DAFTAR LAMPIRAN...ix

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah...1

B. Identifikasi Masalah...5

C. Pembatasan Masalah...6

D. Rumusan Masalah...6

E. Tujuan Penelitian...7

F. Manfaat Penelitian...7

BAB II : KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori Pemilihan Rotto...9

1. Pemilihan Rotto...9

2. Pengeritingan rambut dasar...14

B. Penelitian yang Relevan...39

C. Kerangka Konseptual...41

D. Hipotesis Penelitian...42

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian...43

B. Populasi dan sampel 1. Populasi... 43

2. Sampel... 44

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian...44


(9)

D. Instrumen Pengumpulan Data

1. Penyusunan Tes Pemilihan Rotto...47

2. Observasi Pengamatan...47

E. Instrument Test Pemilihan Rotto 1. Validitas tes...57

2. Uji Reabilitas Tes...58

3. Indeks Kesukaran Tes...59

4. Daya Pembeda...59

F. Teknik Analisis Data 1. Mendeskripsikan Data...60

2. Uji Kecenderungan Variabel Penelitian...61

3. Uji Persyaratan Analisis...62

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Hasil Test Pemilihan Rotto...66

2. Deskripsi Data Hasil Pengeritingan Rambut Dasar...69

B. Uji Persyaratan Analisis 1. Uji Normalitas...73

2. Uji Linieritas...73

C. Pengujian Hasil Penelitian...75

D. Pembahasan Hasil Penelitian...76

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...79

B. Saran...80


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Populasi...44

2. Kisi-kisi Tes Pemilihan Rambut...47

3. Skor penilaian Pengamatan Hasil Pengeritingan Rambut Dasar...48

4. Kisi-kisi Pengamatan Hasil Pengeritingan Rambut Dasar...48

5. Rubrik Pengamatan Hasil Pengeritingan Rambut Dasar...49

6. Data Test Hasil Pemilihan Rotto...66

7. Distribusi Frekuensi Hasil Test Pemilihan Rotto...67

8. Tingkat Kecenderungan Hasil Pemilihan Rotto...68

9. Ringkasan ANAVA...69

10.Data Hasil Pengeritigan Rambut Dasar...70

11.Distribusi Frekuensi Hasil Pengeritingan Rambut Dasar...70


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Rotto cekung...10

2. Hasil ikal rotto cekung... 11

3. Rotto lurus...11

4. Hasil ikal rotto lurus ...12

5. Ukuran Rotto XL, L, M dan S...12

6. Macam-macam bentuk rotto dan hasil gulungan ... .... 13

7. Over, under processing dan pengeritingan yang baik...13

8. Hasil akhir ikal rambut menggunakan rotto lurus ukuran L...14

9. Hasil akhir ikal rambut menggunakan rotto lurus ukuran M...14

10.Hasil akhir ikal rambut menggunakan rotto lurus ukuran S...14

11.Ikatan silang rambut lurus dan rambut keriting ... .... 18

12.Ikatan silang sebelum dan sesudah di neutralizer ... .... 18

13.Parting rambut dari samping, belakang dan depan ... .... 20

14.Ketebalan blocking...20

15.Pola Blocking...19

16.Cara melipat kertas pengeritingan... 21

17.Rotto ...21

18.Sisir besar...21

19.Sisir berekor...22

20.Sisir sasak...22

21.Sisir penghalus sasak...22

22.Sisir garpu...23

23.Roll set...23

24.Penadah solution...23

25.Jepit bergerigi...24

26.Botol aplikator...24


(12)

28.Spons...26

29.Penutup telinga...26

30.Hair drayer...26

31.Climazon...27

32.Kertas toni...27

33.Cape penyampoan...27

34.Handuk kecil...28

35.Cape pengeritingan rambut...28

36.Shower cup...28

37.Hair bando...29

38.Shampo dan conditioner...29

39.Solution dan Neutralizer...29

40.Setting lotion...30

41.Before pengeritingan rambut dasar...31

42.Pencucian rambut... 31

43.Keringkan rambut dengan towel dty...32

44.Parting rambut...32

45.Parting rambut 9 bagian... 32

46.Menggulung rambut ... .... 33

47.Cara menggulung rambut ... .... 34

48.Aplikasi solution ... .... 34

49.Gunakan climazon ... .... 35

50.Menggunakan shower cup... .... 35

51.Mengecek hasil ikal... .... 36

52.Pembilasan rambut ... .... 37

53.Data Hasil Pemilihan Rotto...67

54.Tingkat Kecenderungan Pemilihan Rotto...68

55.Data Hasil Pengeritingan Rambut Dasar...71


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus...77

2. Soal Tes Pemilihan Rotto...80

3. Hasil Uji Validitas Tes...88

4. Perhitungan Uji Validitas Tes...89

5. Perhitungan Data Penelitian...96


(14)

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

SMK Negeri 10 Medan merupakan salah satu lembaga pendidikan formal dalam bidang kejuruan. Sekolah menengah kejuruan (SMK) ini terdiri dari berbagai jurusan antara lain Program Keahlian Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan dan Multimedia. SMK Negeri 10 Medan memiliki tekad untuk menjadikan siswa yang kreatif, inovatif serta mampu bersaing ditingkat nasional dan internasional melalui promosi kompetensi siswa terutama Program Tata Kecantikan di SMK Negeri 10 Medan yaitu khusus dibidang Tata Kecantikan Rambut (Blog SMK 10 Medan, 2014).

Rambut memiliki kedudukan penting dalam kehidupan manusia. Kedudukan penting tersebut berkaitan langsung dengan fungsi alami rambut yang antara lain sebagai pelindung bagi kepala, penghangat, mahkota bagi wanita, pertanda sosial pada beberapa bangsa, dan sebagai identitas profesi serta menambah kecantikan. Seiring dengan berkembangnya peradaban dan manusia makin menyadari betapa pentingnya penampilan sebagai penunjang keberhasilan, maka satu persatu fungsi alami rambut mulai tergeser oleh fungsi utamanya sekarang, yaitu sebagai penunjang penampilan (Anonim, 2013).

Salah satu program Tata Kecantikan Rambut siswa SMK Negeri 10 Medan yaitu mempelajari materi dan praktik tentang pengeritingan rambut dasar. Pada mata pelajaran ini siswa dituntut untuk menjelaskan, menentukan, menguraikan


(15)

2

alat, bahan dan kosmetika pengeritingan rambut teknik dasar serta mampu melakukan pengeritingan rambut dasar. Pengeritingan rambut dapat dibedakan menjadi pengeritingan rambut dasar dan pengeritingan rambut desain.

Pengeritingan rambut merupakan tindakan mengubah rambut lurus menjadi ikal atau keriting dimana dalam prosesnya terdapat hal-hal dan prosedur yang harus diperhatikan untuk menghindari adanya kegagalan dalam

pengeritingan rambut, seperti perbandingan ketebalan rambut,

porositas/kemampuan rambut menyerap zat cair, ketepatan waktu olah, kekuatan larutan pengeritingan, suhu umumnya atau temperatur olah dan sebagainya (Rostamailis, 2008).

Teknik pengeritingan dalam perkembangannya mengalami kemajuan. Pada zaman dahulu, seseorang ingin mengeriting rambutnya dengan menggunakan cara yang sederhana tanpa menggunakan kosmetik pengeritingan dan menggunakan alat yang seadanya. Seiring perkembangan zaman agar pengeritingan dapat bertahan lama diperlukan alat yang baru dan kosmetik atau obat keriting yang membuat rambut keriting lebih lama. Semakin berkembangnya mode tata rambut, semakin banyak pula alat pengeritingan yang dipergunakan. Rotto atau curling roller adalah alat penggulung yang umum dipergunakan pada pelaksanaan pengeritingan. Rotto terbuat dari bahan kanvas atau plastik, berbeda-beda ukuran dan bentuknya (Rostamailis, 2008).

Pada pengeritingan rambut alat yang paling utama dan sangat dibutuhkan adalah rotto, ukuran rotto akan menentukan hasil ikal pada rambut. Bentuk rotto yang biasa digunakan ada 2 macam yaitu rotto cekung yang pada bagian tengah


(16)

3

dari rotto mengecil dan gelombang yang dihasilkan mengecil pada bagian ujung rambut dan makin ke pangkal makin besar, Sedangkan rotto lurus akan menghasilkan gelombang yang sama panjang batang rambut (dari ujung ke pangkal sama bentuk gelombangnya (Agus, 2003).

Rotto mempunyai beberapa ukuran yaitu ukuran Large, Medium dan

Small. Ukuran Large digunakan jika rambut kasar, baik elastisitasnya serta

panjang rambut yang melebihi 15 cm. Ukuran Medium digunakan jika rambut sedang dengan elastisitas normal. Ukuran Small digunakan jika rambut halus, sering dicat dan buruk elastisitasnya (Rostamailis, 2008).

Pengeritingan rambut dasar dilakukan pada rambut wanita dengan bentuk rambut yang lurus dengan berbagai ukuran rotto sesuai panjang pendeknya rambut. Rambut lurus dapat memberikan kemudahan dalam hal tatanan rambut dikarenakan rambut lurus mempunyai folice yang lurus dan penampangnya bulat. Rambut berombak mempunyai folice yang melengkung dan penampangnya lonjong, sedangkan rambut keriting mempunyai folice yang amat melengkung dan penampangnya gepeng. Bentuk-bentuk rambut juga mempengaruhi hasil pengeritingan rambut dasar dengan menggunakan ukuran dan bentuk rotto yang tepat maka akan menghasilkan ikal yang maksimal yaitu menyerupai huruf “S”.

Hasil ikal dalam pengeritingan ada tiga macam, yaitu: Ikal besar, ikal sedang dan ikal kecil. Macam ikal yang diharapkan menentukan rotto yang digunakan. Jika ingin hasil ikal besar gunakan rotto besar, jika ingin ikal sedang gunakan rotto sedang dan gunakan rotto kecil untuk hasil ikal kecil (Anonim, 2013).


(17)

4

Hasil pengeritingan yang baik akan menghasilkan bentuk ikal menyerupai

bentuk “S”. Hasil akhir pengeritingan rambut menyerupai bentuk “S” bisa dilihat

dari awal proses pengeritingan dengan cara melihat elastisitas rambut yaitu jika direntangkan kira-kira seperlima dari panjangnya rambut dan akan mental kembali jika dilepas. Tetapi rambut yang basah dapat direntangkan antara 40 % hingga 50% dari panjangnya rambut. Semakin elastis rambut maka akan semakin baik hasil keritingnya. Mengetes hasil pengeritingan sebaiknya dilakukan tiap 10 menit sekali. Bila sudah terlihat huruf S pada setiap penggulungan maka pengeritingan pun telah terjadi. Pada waktu membuka gulungan rambut untuk mengecek hasil pengeritingan rambut tidak boleh ditarik.

Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan pada 22 Februari 2016 dengan guru mata pelajaran pengeritingan rambut dasar siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan yaitu ibu Sriwidiawaty, S.Pd, bahwa pengeritingan rambut dasar biasanya dilakukan pada rambut wanita dengan bentuk rambut lurus dan menggunakan bentuk rotto lurus, Pengeritingan ini pelaksanaannya masih dasar dan belum lanjutan atau pengeritingan rambut desain. Pada saat pelaksanaan pengeritingan rambut dasar siswa belum dapat menentukan pilihan ukuran rotto yang sesuai dengan jenis rambut, elastisitas dan kondisi rambut. Hasil ikal rambut dalam pengeritingan juga belum memenuhi kriteria yaitu hasil ikal bentuk S. Masih ada siswa yang memiliki hasil ikal yang masa olah yang terlalu lama (over

processing) dan hasil ikal yang kurang (under processing). Hal ini disebabkan

oleh pemilihan rotto dengan proses pengeritingan rambut dasar dan hasil akhir ikal rambut yang tidak sesuai.


(18)

5

Pemilihan alat penggulung pengeritingan rambut (rotto) menjadi hal yang harus diketahui dan dipahami oleh siswa sehingga dapat diterapkan dalam melakukan praktik pengeritingan rambut dasar. Ukuran rotto dan pembagian rambut untuk penggulungan (blocking) sangat menentukan hasil ikal yang dikehendaki. Pemilihan rotto menjadi hal yang harus diketahui siswa dalam melakukan pelaksanaan pengeritingan rambut.

Proses pengeritingan rambut memerlukan kegiatan pemilihan rotto karena berhubungan pada akhir pelaksanaan yaitu hasil ikal dalam tahap akhir pengeritingan rambut akan maksimal sesuai dengan yang diinginkan yaitu hasil ikal bentuk S yang sempurna. Dengan demikian para siswa dapat menghasilkan hasil ikal sesuai dengan yang diinginkan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Hubungan Pemilihan Rotto dengan Proses Pengeritingan Rambut Dasar Siswa SMK Negeri 10 Medan”.

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas mata dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Apakah pemilihan rotto dalam melakukan pengeritingan rambut dasar siswa SMK Negeri 10 Medan sudah tepat ?

2. Bagaimana Proses pengeritingan rambut dasar pada rambut lurus yang dilakukan siswa SMK Negeri 10 Medan ?


(19)

6

3. Bagaimana hubungan pemilihan rotto dengan proses pengeritingan rambut dasar siswa SMK Negeri 10 Medan ?

C.Pembatasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat kemampuan penulis yang terbatas dalam hal waktu dan tenaga, maka perlu dilakukan pembatasan masalah, sebagai berikut:

1. Bentuk rotto yang akan diteliti yaitu rotto lurus.

2. Pengeritingan rambut dasar dilakukan pada rambut wanita bentuk lurus. D.Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan diatas, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini agar terperinci dan jelas. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah pemilihan rotto pada pengeritingan rambut dasar siswa SMK Negeri 10 Medan ?

2. Bagaimana proses pengeritingan rambut dasar pada rambut lurus yang dilakukan siswa SMK Negeri 10 Medan ?

3. Bagaimana hubungan pemilihan rotto dengan proses pengeritingan rambut dasar siswa SMK Negeri 10 Medan ?

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pemilihan rotto pada pengeritingan rambut dasar siswa


(20)

7

2. Untuk mengetahui proses pengeritingan rambut dasar pada rambut lurus yang dilakukan siswa SMK Negeri 10 Medan

3. Untuk mengetahui hubungan pemilihan rotto dengan proses pengeritingan rambut dasar siswa SMK Negeri 10 Medan

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat diharapkan berguna untuk:

1. Untuk memberikan informasi yang berguna bagi mahasiswa Prodi

Pendidikan Tata Rias Unimed khususnya dalam bidang pengeritingan rambut dasar.

2. Bagi peneliti, sebagai sarana menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam membuat karya tulis ilmiah dalam penelitian yang berguna pada masa yang akan datang.

3. Sebagai bahan masukan bagi guru dan pihak sekolah SMK Negeri 10 Medan.

4. Sebagai syarat menyelesaikan program sarjana di Jurusan PKK Prodi Pendidikan Tata rias Unimed.


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat kecenderungan hasil pemilihan rotto siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 10 Medan cenderung tinggi yaitu sebanyak 65,71%.

2. Tingkat kecenderungan hasil pengeritingan rambut dasar Tata Kecantikan SMK Negeri 10 Medan cenderung tinggi yaitu sebanyak 62,86 %.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pemilihan rotto dengan pengeritingan rambut dasar pada siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 10 Medan. Hal ini dibuktikan dari nilai dan nilai dimana dan hasil uji signifikansi koefisien korelasi yaitu dengan nilai sedangkan nilai


(22)

74

B.Saran

1. Bagi para guru diharapkan semakin banyak memberikan latihan

pengeritingan rambut dasar kepada siswa.

2. Bagi para siswa tata kecantikan diharapkan untuk lebih meningkatkan cara belajar sehingga pengeritingan rambut semakin baik.

3. Dengan adanya hubungan yang signifikan dan berarti antara hasil pemilihan rotto dengan pengeritingan rambut dasar, hendaknya pihak sekolah meningkatkan sarana belajar sehingga dapat meningkatkan kreatifitas siswa.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Agus. 2006. Mengeriting Rambut Dasar. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Anonim. 2013. Hidrogen peroksida. (http//Wikipedia.go.id) Diakses pada 15 Maret 2016.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian. Jakarta: PT. Asbin Mahasatya. Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta Behrend.

Arnisfarida. 2010. Pengeritingan Rambut, (wordpress.com) Diakses pada 9 Maret 2016.

Arnisfarida. 2010. Aplikasi Kimia Fisik Pengeritingan Rambut,

(https://arnisfarida.wordpress.com) Diakses pada 9 Maret 2016.

Blog SMK NEGERI 10 Medan. Diakses pada 28 Maret 2016

dari,(http://www.smk10medan.sch.id/profil_visi_misi.html)

Chace. 2010. Perlengkapan Kecantikan rambut. (Chacebeauty.com) Diakses pada 09 Juni 2016.

Darsono. 2005. Landasasan teori pemilihan. (Seputar pengetahuan.com) Diakses pada tanggal 15 Mei 2016.

Fairuuz. 2015, Arti dan Pengertian Pemilihan. (blogspot.com) Diakses pada 15 Mei 2016

Goldwell. 2016. Kosmetik pengeritingan. ( Goldwell.id) Diakses pada tanggal 09 juni 2016

Idah. 2006. Pratata Rambut Dasar. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Kusumadewi, dkk. 2008. Pengetahuan dan Seni Tata Rambut Modren. Jakarta: yayasan insani andragogi indonesia (INSANI).

Langkir Notoadhisuryo. 2009. Jenis Penataan. (http//langkir-notoadhisuryo.blog-spo.co.id) Diakses pada 10 Maret 2016.


(24)

76

Marthatilaar. 2006. Tata Kecantikan Rambut Tingkat Terampil. Jakarta: Meutia Cipta Sarana.

Rostamailis, dkk. 2008. Tata Kecantikan Rambut jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Sudjana. 2005. Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjono, Anas. 2010. Pengantar statistik pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Rajawali Pres.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Tim FT Unesa. 2001. Pengeriitngan Rambut Dasar. Depdiknas: Proyek Pengembangan Sistem dan Standart Pengelolaan SMK.


(1)

3. Bagaimana hubungan pemilihan rotto dengan proses pengeritingan rambut dasar siswa SMK Negeri 10 Medan ?

C.Pembatasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat kemampuan penulis yang terbatas dalam hal waktu dan tenaga, maka perlu dilakukan pembatasan masalah, sebagai berikut:

1. Bentuk rotto yang akan diteliti yaitu rotto lurus.

2. Pengeritingan rambut dasar dilakukan pada rambut wanita bentuk lurus. D.Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan diatas, maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini agar terperinci dan jelas. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah pemilihan rotto pada pengeritingan rambut dasar siswa SMK Negeri 10 Medan ?

2. Bagaimana proses pengeritingan rambut dasar pada rambut lurus yang dilakukan siswa SMK Negeri 10 Medan ?

3. Bagaimana hubungan pemilihan rotto dengan proses pengeritingan rambut dasar siswa SMK Negeri 10 Medan ?

E.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui pemilihan rotto pada pengeritingan rambut dasar siswa


(2)

7

2. Untuk mengetahui proses pengeritingan rambut dasar pada rambut lurus yang dilakukan siswa SMK Negeri 10 Medan

3. Untuk mengetahui hubungan pemilihan rotto dengan proses pengeritingan rambut dasar siswa SMK Negeri 10 Medan

F. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat diharapkan berguna untuk:

1. Untuk memberikan informasi yang berguna bagi mahasiswa Prodi Pendidikan Tata Rias Unimed khususnya dalam bidang pengeritingan rambut dasar.

2. Bagi peneliti, sebagai sarana menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman dalam membuat karya tulis ilmiah dalam penelitian yang berguna pada masa yang akan datang.

3. Sebagai bahan masukan bagi guru dan pihak sekolah SMK Negeri 10 Medan.

4. Sebagai syarat menyelesaikan program sarjana di Jurusan PKK Prodi Pendidikan Tata rias Unimed.


(3)

73

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Tingkat kecenderungan hasil pemilihan rotto siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 10 Medan cenderung tinggi yaitu sebanyak 65,71%.

2. Tingkat kecenderungan hasil pengeritingan rambut dasar Tata Kecantikan SMK Negeri 10 Medan cenderung tinggi yaitu sebanyak 62,86 %.

3. Terdapat hubungan yang signifikan antara pemilihan rotto dengan pengeritingan rambut dasar pada siswa kelas XI Tata Kecantikan SMK Negeri 10 Medan. Hal ini dibuktikan dari nilai dan nilai

dimana dan hasil uji signifikansi koefisien

korelasi yaitu dengan nilai sedangkan nilai


(4)

74

B.Saran

1. Bagi para guru diharapkan semakin banyak memberikan latihan pengeritingan rambut dasar kepada siswa.

2. Bagi para siswa tata kecantikan diharapkan untuk lebih meningkatkan cara belajar sehingga pengeritingan rambut semakin baik.

3. Dengan adanya hubungan yang signifikan dan berarti antara hasil pemilihan rotto dengan pengeritingan rambut dasar, hendaknya pihak sekolah meningkatkan sarana belajar sehingga dapat meningkatkan kreatifitas siswa.


(5)

75

Agus. 2006. Mengeriting Rambut Dasar. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Anonim. 2013. Hidrogen peroksida. (http//Wikipedia.go.id) Diakses pada 15 Maret 2016.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur penelitian. Jakarta: PT. Asbin Mahasatya. Arikunto, Suharsimi. 2009. Manajemen penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta Behrend.

Arnisfarida. 2010. Pengeritingan Rambut, (wordpress.com) Diakses pada 9 Maret 2016.

Arnisfarida. 2010. Aplikasi Kimia Fisik Pengeritingan Rambut, (https://arnisfarida.wordpress.com) Diakses pada 9 Maret 2016.

Blog SMK NEGERI 10 Medan. Diakses pada 28 Maret 2016 dari,(http://www.smk10medan.sch.id/profil_visi_misi.html)

Chace. 2010. Perlengkapan Kecantikan rambut. (Chacebeauty.com) Diakses pada 09 Juni 2016.

Darsono. 2005. Landasasan teori pemilihan. (Seputar pengetahuan.com) Diakses pada tanggal 15 Mei 2016.

Fairuuz. 2015, Arti dan Pengertian Pemilihan. (blogspot.com) Diakses pada 15 Mei 2016

Goldwell. 2016. Kosmetik pengeritingan. ( Goldwell.id) Diakses pada tanggal 09 juni 2016

Idah. 2006. Pratata Rambut Dasar. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Kusumadewi, dkk. 2008. Pengetahuan dan Seni Tata Rambut Modren. Jakarta: yayasan insani andragogi indonesia (INSANI).

Langkir Notoadhisuryo. 2009. Jenis Penataan. (http//langkir-notoadhisuryo.blog-spo.co.id) Diakses pada 10 Maret 2016.


(6)

76

Marthatilaar. 2006. Tata Kecantikan Rambut Tingkat Terampil. Jakarta: Meutia Cipta Sarana.

Rostamailis, dkk. 2008. Tata Kecantikan Rambut jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Sudjana. 2005. Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjono, Anas. 2010. Pengantar statistik pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Rajawali Pres.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012. Statistik Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Tim FT Unesa. 2001. Pengeriitngan Rambut Dasar. Depdiknas: Proyek Pengembangan Sistem dan Standart Pengelolaan SMK.