BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Jenis penelitian adalah survei deskriptif.
3.2 Populasi dan sampel
Populasi penelitian adalah siswa kelas V dan VI SD Pahlawan Nasional Kecamatan Medan Tembung yang berjumlah 304 siswa. Pada SD Pahlawan
Nasional, jumlah kelas V adalah 4 kelas yaitu kelas VA 42 siswa, VB 44 siswa, VC 38 siswa, dan VD 36 siswa. Jumlah keseluruhan siswa kelas V adalah 160 orang.
Kelas VI mempunyai 4 kelas yaitu kelas VIA 36 siswa, VIB 37 siswa, VIC 36 siswa dan VID 35 siswa. Jumlah keseluruhan siswa kelas VI adalah 144 orang.
Pengambilan sampel untuk penelitian ini adalah dengan teknik purposif yaitu siswa kegemukan dan berat badan normal berdasarkan klasifikasi BMI menurut WHO.
Jumlah sampel penelitian adalah 53 siswa, yang terdiri atas 16 siswa kegemukan karena tidak ada siswa yang obesitas dan 37 berat badan normal.
Variabel penelitian
1. Kegemukan 2. Konsumsi makanan utama dan jajan.
3. Karies gigi DMFT
Definisi Operasinal
1. Pengukuran berat dan tinggi badan berdasarkan kriteria BMI menurut WHO:
a. Obesitas bila BMI 30 b. Kegemukan bila BMI
≥ 25 c. Berat badan normal bila BMI 18,5-24,9
2. Konsumsi makanan utama seperti nasi, lauk dan sayuran. Makan utama berdasarkan jumlah piring dalam sehari :
≤ 3 piring dan 3 piring. Jajanan berupa makanan dan minuman yang dimakan di antara waktu makan.
Jenis makanan berdasarkan potensi menyebabkan karies gigi dikelompokkan atas :
1 Jajanan yang berpotensi tinggi menyebabkan karies : Permen, coklat, kue, biskuit dan manisan.
2 Jajanan berpotensi sedang menyebabkan karies : Jus buah, sirup buah, teh botol, teh manis, fruit tea, cappucino, top ice, es krim,
teh sisri, sprata, coca-cola, sprite, fanta, yogurt, yakult, jelly, susu coklat, roti isi, baksomie bakso, somai, mie ayam, mie goreng, mie aceh, keripik, goreng-gorengan.
3 Jajanan berpotensi rendah menyebabkan karies : Buah-buahan, pecel, gado-gado dan rujak.
4 Jajanan yang menghambat karies : Keju, kacang-kacangan dan permen karet xilitol.
Frekuensi jajan : tidak setiap hari dan setiap hari 1-2 kalihari, ≥ 3 kalihari, dan
tidak tentu. 3. Indeks Karies Klein
a. Decay D adalah gigi tetap dengan satu lesi karies atau lebih yang belum ditambal. Gigi dicatat sebagai karies apabila pit dan fisur berwarna kehitaman dan
ujung sonde terasa menyangkut; jaringan permukaan gigi terasa lunak dan ujung sonde terasa masuk ke dalam dan gigi yang mempunyai tambalan sementara.
b. Missing M dibagi dua : Missing indicated dan Missing extracted. Missing indicated Mi adalah gigi tetap dengan lesi karies yang tidak dapat
ditambal lagi dan harus dicabut, yaitu karies gigi yang meluas; gigi tinggal radiks; karies dengan polip pulpa.
Missing extracted Me adalah gigi tetap dengan lesi karies yang tidak dapat ditambal lagi dan sudah dicabut.
c. Filled F adalah gigi tetap dengan lesi karies dan sudah ditambal dengan sempurna
Semua gigi diperiksa kecuali gigi molar tiga. Tiap gigi hanya dimasukkan dalam satu kategori saja : D, M, atau F. DMFT rata-rata adalah jumlah seluruh DMF
dibagi dengan jumlah orang yang diperiksa.
3.5 Cara pengumpulan data