Karakteristik Responden Prevalensi Kegemukan Konsumsi Makanan Utama dan Jajan

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Responden

Responden pada kelompok umur siswa 11 tahun 39,6 dan 10 tahun 35,9. Responden laki-laki 58,5 dan perempuan 41,5 Tabel 3. Tabel 3. PERSENTASE DISTRIBUSI KARAKTERISTIK RESPONDEN n=53 Karakteristik Jumlah Persentase Umur tahun 9 10 11 12 13 3 19 21 9 1 5,7 35,9 39,6 16,9 1,9 Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 31 22 58,5 41,5

4.2 Prevalensi Kegemukan

Siswa berat badan kurang 82,6, berat badan normal 12,2, kegemukan 5,2 dan tidak ada siswa yang obesitas Tabel 4. Tabel 4. PREVALENSI KEGEMUKAN PADA SISWA KELAS V DAN VI SD SWASTA PAHLAWAN NASIONAL n=304 Kategori BMI Jumlah Persentase Berat badan kurang Berat badan normal Kegemukan Obesitas 251 37 16 82,6 12,2 5,2

4.3 Konsumsi Makanan Utama dan Jajan

Siswa kegemukan mengonsumsi makanan utama 3 piring 81,25 sedangkan siswa berat badan normal seluruhnya mengonsumsi makanan utama ≤ 3 piring Tabel 5. Tabel 5. DISTRIBUSI SISWA BERDASARKAN JUMLAH PIRING MAKANAN UTAMA Jumlah piring makanan utama Kegemukan n=16 Normal n=37 Jumlah Persentase Jumlah Persentase ≤ 3 piring 3 piring 3 13 18,75 81,25 37 100 Semua siswa menyatakan bahwa mereka menyukai jajan setiap harinya. Siswa kegemukan frekuensi jajan ≥ 3 kali setiap hari, persentase paling tinggi pada jajanan yang berpotensi tinggi, sedang dan rendah menyebabkan karies berturut-turut 62,5, 56,25 dan 50 Tabel 6. Tabel 6. DISTRIBUSI SISWA KEGEMUKAN BERDASARKAN FREKUENSI JAJANAN YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN KARIES n=16 Potensi jajanan menyebabkan karies Frekuensi Total 1-2 kali ≥ 3 kali Tidak tentu N N N Tinggi Sedang Rendah 4 5 5 25 31,25 31,25 10 9 8 62,5 56,25 50 2 2 3 12,5 12,5 18,75 100 100 100 Siswa berat badan normal persentase frekuensi jajan paling tinggi pada 1-2 kali setiap hari, yaitu 43,24 jajanan berpotensi tinggi dan 37,84 berpotensi sedang menyebabkan karies serta jajanan berpotensi rendah dengan frekuensi tidak tentu setiap harinya yaitu 37,83 Tabel 7. Tabel 7. DISTRIBUSI SISWA BERAT BADAN NORMAL BERDASARKAN FREKUENSI JAJANAN YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN KARIES n=37 Potensi jajanan menyebabkan karies Frekuensi Total 1-2 kali ≥ 3 kali Tidak tentu N N N Tinggi Sedang Rendah 16 14 13 43,24 37,84 35,14 13 12 10 35,14 32,43 27,03 8 11 14 21,62 29,73 37,83 100 100 100 Semua siswa kegemukan 100 mengonsumsi permen dan coklat setiap harinya yang merupakan jajanan berpotensi tinggi menyebabkan karies, siswa berat badan normal 72,97 mengonsumsi permen dan 67,57 mengonsumsi coklat setiap harinya. Semua siswa kegemukan 100 mengonsumsi es krim, roti isi dan ayam goreng setiap harinya yang merupakan jenis jajanan berpotensi sedang menyebabkan karies, siswa berat badan normal 94,59 mengonsumsi es krim, 86,49 mengonsumsi roti isi dan 89,19 mengonsumsi ayam goreng setiap harinya. Jenis jajanan yang berpotensi rendah menyebabkan karies kurang disukai siswa kegemukan dan normal persentasenya hampir sama dan tidak tinggi sekitar 21,62-56,25 Tabel 8. Tabel 8. DISTRIBUSI SISWA BERDASARKAN JENIS JAJANAN YANG BERPOTENSI MENYEBABKAN KARIES. Potensi menyebabkan karies Jenis jajanan Kegemukan n=16 Normal n=37 N N Tinggi Permen coklat biskuit manisan 16 16 14 6 100 100 87,5 37,5 27 25 20 10 72,97 67,57 54,05 27,02 Sedang jus buah teh manis es krim fanta susu coklat roti isi hamburger baksomie bakso goreng-gorengan ayam goreng keripik 14 10 16 7 14 16 9 15 12 16 9 87,5 62,5 100 43,75 87,5 100 56,25 93,75 75 100 56,25 29 22 35 15 30 32 20 30 26 33 18 78,38 59,46 94,59 40,54 81,08 86,49 54,05 81,08 70,27 89,19 48,65 Rendah buah-buahan rujak pecel gado-gado 9 9 6 4 56,25 56,25 37,5 25 20 19 13 8 54,05 51,35 35,14 21,62

4.4 Pengalaman Karies

Dokumen yang terkait

Perbedaan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dan Pengalaman Karies Pada Siswa Pendidikan Formal (Sdit Alif) Dan Nonformal (Sd Yayasan Amal Shaleh) Di Kecamatan Medan Polonia

1 48 71

Hubungan Body Mass Index (Bmi) Dengan Pengalaman Karies Gigi Pada Murid Kelas Iii Dan Iv Sd St.Thomas 2 Medan

9 108 58

Penelitian Kebutuhan Fisur Silen Dan Pengalaman Karies Gigi Posterior Pada Murid Di Dua SD Negeri Medan

0 28 47

Hubungan Perilaku Murid Sd Kelas V Dan Vi Pada Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Status Karies Gigi Di Wilayah Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009

5 98 109

INDEKS KARIES GIGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

0 8 16

Hubungan Pengalaman Karies dan PUFA dengan Indeks Massa Tubuh pada Anak Usia 12-14 Tahun di Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Tembung

4 20 93

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak SD Kelas V-VI di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda Medan Tahun 2016

4 27 97

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI ANAK SDN KLECO II KELAS V DAN VI KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA.

0 0 9

HUBUNGAN PENGALAMAN KARIES DAN PUFA DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA ANAK USIA 12-14 TAHUN DI KECAMATAN MEDAN HELVETIA DAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG

0 1 34

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karies Gigi dan Prevalensinya - Hubungan Pengalaman Karies dan PUFA dengan Indeks Massa Tubuh pada Anak Usia 12-14 Tahun di Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Tembung

0 0 15