Definisi Obesitas dan Kegemukan Pengukuran Berat Badan Anak Etiologi Obesitas

2.2 Obesitas pada Anak

Obesitas pada anak harus dianggap serius karena sebagian dapat berlanjut menjadi obesitas waktu dewasa dengan risiko yang berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas. 15 Obesitas pada masa anak-anak kira-kira lebih dari 50 akan menjadi obesitas pada masa dewasa. 8 Orang tua umumnya kurang menyadari hal ini dan tanpa motivasi yang kuat dari orang tua dan anak, sulit mencapai penanggulangannya. 15

2.2.1 Definisi Obesitas dan Kegemukan

Obesitas merupakan keadaan patologis, yaitu dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal. 16 Menurut WHO, seseorang disebut obesitas bila BMI 30 sedangkan kegemukan bila BMI ≥ 25. BMI adalah suatu angka yang didapat dari hasil berat badan dalam kilogram dibagi tinggi badan dalam meter kuadrat. 6

2.2.2 Pengukuran Berat Badan Anak

Di Indonesia, Kartu Menuju Sehat KMS digunakan sewaktu usia anak masih dibawah lima tahun balita. Pada KMS jelas terlihat grafik berat badan kurang atau berlebih. Secara Internasional dipakai perhitungan Indeks Masa Tubuh Body Mass IndexBMI. 17 BMI = berat badan kg tinggi badan 2 m Sesuai dengan rumus dapat dihitung berat badan anak, ketentuan klasifikasi BMI menurut WHO tahun 1998 : 17 Berat badan kurang bila BMI 18,5 Berat badan normal bila BMI 18,5-24,9 Kegemukan bila BMI ≥ 25 Obesitas bila BMI 30

2.2.3 Etiologi Obesitas

Etiologi obesitas disebabkan oleh tiga hal, yaitu : 1. Masukan energi yang melebihi kebutuhan tubuh. Pada dasarnya, karena ketidakseimbangan antara masukan dan pengeluaran, anak makan lebih banyak dari yang dibutuhkannya. 16,18 Gaya hidup masa kini, anak-anak sekarang cenderung suka makanan fast food yang berkalori tinggi seperti hamburger, pizza, ayam goreng, kentang goreng, es krim, aneka macam mie, dan lain-lain yang dapat menyebabkan obesitas. Jadi, perlu diperhatikan jumlah atau porsi dan kekerapan memakannya. 6,16 Tingginya masukan gula seperti makanan kecil dan minuman ringan merupakan keadaan yang biasa dijumpai pada anak obesitas jika dibandingkan dengan anak yang normal. 19 2. Penggunaan kalori yang kurang, berkurangnya pemakaian energi dapat terjadi pada anak yang kurang aktivitas fisiknya, seharian nonton televisi dan lain- lain. Lebih-lebih kalau nonton sambil tidak berhenti makan, maka kecenderungan menjadi obesitas akan lebih besar. Aktivitas fisik melatih otot-otot motorik dan juga mengubah glukosa dari makanan menjadi energi yang perlu digunakan seimbang dengan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh sehingga tidak timbul obesitas. 6,16 3. Hormonal yaitu kelenjar pituitari dan fungsi hipotalamus. Penyebab yang jarang adalah fungsi hipotalamus yang abnormal, sehingga terjadi hiperfagia nafsu makan yang berlebihan karena gangguan pada pusat kenyang di otak. 16

2.2.4 Epidemiologi Obesitas

Dokumen yang terkait

Perbedaan Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Dan Pengalaman Karies Pada Siswa Pendidikan Formal (Sdit Alif) Dan Nonformal (Sd Yayasan Amal Shaleh) Di Kecamatan Medan Polonia

1 48 71

Hubungan Body Mass Index (Bmi) Dengan Pengalaman Karies Gigi Pada Murid Kelas Iii Dan Iv Sd St.Thomas 2 Medan

9 108 58

Penelitian Kebutuhan Fisur Silen Dan Pengalaman Karies Gigi Posterior Pada Murid Di Dua SD Negeri Medan

0 28 47

Hubungan Perilaku Murid Sd Kelas V Dan Vi Pada Kesehatan Gigi Dan Mulut Terhadap Status Karies Gigi Di Wilayah Kecamatan Delitua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009

5 98 109

INDEKS KARIES GIGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR PERKOTAAN DAN PEDESAAN DI KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER

0 8 16

Hubungan Pengalaman Karies dan PUFA dengan Indeks Massa Tubuh pada Anak Usia 12-14 Tahun di Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Tembung

4 20 93

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak SD Kelas V-VI di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda Medan Tahun 2016

4 27 97

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KESEHATAN GIGI DAN MULUT DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI ANAK SDN KLECO II KELAS V DAN VI KECAMATAN LAWEYAN SURAKARTA.

0 0 9

HUBUNGAN PENGALAMAN KARIES DAN PUFA DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA ANAK USIA 12-14 TAHUN DI KECAMATAN MEDAN HELVETIA DAN KECAMATAN MEDAN TEMBUNG

0 1 34

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karies Gigi dan Prevalensinya - Hubungan Pengalaman Karies dan PUFA dengan Indeks Massa Tubuh pada Anak Usia 12-14 Tahun di Kecamatan Medan Helvetia dan Medan Tembung

0 0 15