Sistem informasi perpustakaan di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung

(1)

(2)

(3)

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Strata I Sistem Informasi

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh : Angga Apiputra

1.05.07.018

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(4)

iii Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Pengasih dan maha penyayang. Semoga Shalawat dan salam senantiasa tercantum kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, saudara, dan sahabat beliau sampai kepada umatnya.

Dengan izin Allah SWT, serta dorongan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Perpustakaan di SMA

Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung” menyadarai bahwa penulisan

skripsi ini bukanlah sesuatu yang mudah dan masih jauh dari sempurna, mengingat keterbatasan pengetahuan, serta pengalaman penulis. Dalam penulisan skripsi ini tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang di hadapi oleh penulis.

Namun dengan izin Allah SWT dan berkat usaha serta Do’a, Bimbingan serta

dorongan dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat penulis selesaikan untuk itu ucapan penulis sampaikan Kepada :

1. Orang Tua saya tercinta yang selalu ada setiap saat untuk memberikan dorongan moral dan materi serta Do’a yang tulus kepada penulis “semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan karunianya kepada kita

semua”

2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.


(5)

iv

Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu Citra Noviyasari, S.Si., MT. Selaku Dosen Pembimbing saya yang telah meluangkan waktu untuk memberikan, arahan dan motivasi bagi penulis hingga selesainya penulisan skripsi ini.

6. Bapak Tono Hartono, S.Si., MT Selaku Wali Dosen saya yang telah banyak membantu selama masa perkuliahan berlangsung

7. Ibu Drs. Hj. Mimi Maryati, M.SI Kepala Sekolah SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung.

8. Ibu Heni Sulistianingsih yang telah memberikan saya informasi tentang perpustakaan yang berada di SMA Angkasa Lanud Husein Satranegara Bandung.

9. Teman-teman satu perjuangan dalam menyelasaikan skripsi Ryan septiana M, Nurmansyah, Happy Restu N, Raden Fahmi Iskandar, Dedy Wibowo, Riki Purnama, Gunawan, Iyan Juliana, Linda natiloupa, Nyimas ratna ningsih, Muhammad Rifky R, Sucandra Mexly Secondboy lumbantoruan, dan teman-teman yang lainnya. semoga perteman-temanan kita tetap abadi.

10. Adikku dan sepupuku yang senantiasa meminjamkan laptopnya agar penulis dapat menyusun skripsi.

11. Ayu Wulandari, S.Kom yang selalu membatu saya ketika kehabisan ide.


(6)

v

Riki, Boim, Handi, Mas Dwi, Rendy Bean yang senantiasa mengibur penulis ketika mengalami kesulitan dalam pengerjaan skripsi

14. Untuk komunitas rumah gagak terdiri dari Moh. Reza, Body, Hamzah, Ghan, Deden, Ricky, Iyan

15. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu

Akhir kata penulis berdo’a semoga skripsi ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi perkembangan Sistem informasi, serta pihak-pihak yang membutuhkannya.

Alhamdulillahhirabbil’aalamiin


(7)

vi PERNYATAAN KEASLIAN

MOTTO

ABSTRAK ... i

ABSTRACK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xix

DAFTAR SIMBOL ... xxi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Identfikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1. Identfikasi Masalah... 3

1.2.2. Rumusan Masalah... 4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1. Maksud Penelitian... 5

1.3.2. Tujuan Penelitian... 5

1.4. Kegunaan Penelitian ... 6

1.4.1 Kegunaan Praktis... 6

1.4.2. Kegunaan Akadenis... 6

1.5. Batasan Masalah ... 7


(8)

vii

2.1.2. Klasifikasi Sistem ... 13

2.1.3. Bentuk Dasar Sistem ... 14

2.2. Konsep Dasar Infomasi... 14

2.2.1. Pengertian Informasi ... 15

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16

2.2.1. Pengertian Sistem Informasi ... 16

2.4. Pengertian Perpustakaan ... 17

2.5. Pengertian Sistem Informasi Perpustakaan ... 18

2.6. Perangkat Lunak Pendukung ... 19

2.6.1 Sistem Client / Server ... 19

2.6.2 Arsitektur Jaringan ... 20

2.6.2.1 Pengertian Jaringan Komputer ... 20

2.6.2.2 Jenis-jenis Jaringan Komputer ... 21

2.6.3 Topologi Jaringan ... 22

2.6.4 MySQL ... 25

2.6.4 Visual Basic... 26

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian... 27

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 27

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 29

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 31

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 32

3.2. Metode Penilitian ... 33


(9)

viii

3.2.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 35

3.2.2.4 Metode Pendekatan Sistem ... 36

3.2.2.5 Metode Pengembangan Sistem ... 36

3.2.2.6 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 39

3.2.3. Pengujian Software ... 45

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 46

4.1.1. Analisis Dokumen ... 46

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan ... 49

4.1.2.1. Flow Map ... 51

4.1.2.2. Diagram Konteks ... 55

4.1.2.3. Data Flow Diagram ... 55

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang berjalan ... 59

4.2. Perancangan Sistem ... 60

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 61

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 61

4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 62

4.2.3.1. Flow Map ... 65

4.2.3.2. Diagram Kontek ... 70

4.2.3.3. Data Flow Diagram ... 71

4.2.3.4. Kamus Data ... 77

4.2.4. Perancangan Basis Data ... 81

4.2.4.1. Normalisasi ... 82


(10)

ix

4.2.5. Perancangan Antar Muka ... 91

4.2.5.1. Perancangan Menu ... 91

4.2.5.2. Perancangan Input ... 91

4.2.5.3. Perancangan Output ... 100

4.2.6. Perancangan Arsitektur Jaringan ... 105

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SOFTWARE 5.1. Implementasi... 107

5.1.1. Batasan Implementasi ... 107

5.1.2. Implementasi PerangkatLunak ... 108

5.1.3. Implementasi PerangkatKeras ... 108

5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 109

5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 112

5.1.5.1. Implementasi From Menu Utama ... 112

5.1.5.2. Implementasi From Menu User ... 113

5.1.5.3. Implementasi FromMenu Master ... 114

5.1.5.4. Implementasi From Menu Proses ... 114

5.1.5.5. Implementasi From Menu Laporan ... 114

5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 115

5.1.7. Penggunaan Program... 118

5.2. Pengujian ... 139

5.2.1. Rencana Pengujian ... 140

5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 142


(11)

x DAFTAR PUSTAKA


(12)

Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta Fathansyah. 2007. Basis Data. Informatika. Bandung.

Janner Simarmata. 2007. Perancangan Basis Data. Andi. Yogyakarta Jogiyanto Hartono. 2004. Pengenalan Komputer. Andi.Yogyakarta.

Jogiyanto Hartono. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Roger S. Pressman. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Andi. Yogyakarta

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&B. Alfabeta. Bandung

Internet :

http://id.wikipedia.org/wiki/Embarcadero_Delphi/ http://www. pnri.go.id /docs/perpustakaan.pdf/ http://translate google.co.id/Microsoft SQL Server/ http://nic.unud.ac.id/Topologi Jaringan/

http://splum.blogspot.com/Flowmap/


(13)

1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah cukup maju, khususnya teknologi informasi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan semakin meningkatnya penggunaan komputer dalam menangani pengolahan data. Penggunaan komputer menjadi salah satu pilihan utama disetiap instansi, baik yang berskala besar maupun kecil. Pengolahan data secara manual, dimana ketergantungan pada lembaran-lembaran kertas sebagai media penyimpanan data, sudah tidak efektif lagi dan tidak efisien dari segi biaya, waktu, tenaga, jaminan akan kebenaran dan keutuhan data yang akan diproses.

Pembangunan dunia pendidikan pun mengalami perkembangan pesat seiring dengan laju perkembangan teknologi informasi yang sangat beraneka ragam, seperti halnya dalam perpustakaan. Dalam realitas dan fenomena yang ditemui, penyajian informasi dalam sebuah perpustakaan masih tergolong manual seperti semua proses pekerjaan masih dilakukan dengan menggunakan media tulis.

Perpustakaan menjadi wadah penyedia layanan untuk pendidikan akan sangat membutuhkan adanya sistem informasi perpustakaan yang sudah terkomputerisasi untuk menunjang berbagai aktivitas di bagian perpustakaan. Seperti halnya di perpustakaan SMA Angkasa belum adanya sistem informasi perpustakaan yang sudah terkomputerisasi, adapun permasalahan pada saat ini seperti pendaftaran anggota perpustakaan, ketika ada yang mendaftar sebagai


(14)

anggota perpustakaan pendataan anggota baru masih menggunakan media pencatatan pada buku sehingga kurang efektif dalam segi waktu dan pembuatan kartu anggota memerlukan waktu yang cukup lama karena petugas harus mencatat ulang identitas anggota. Dalam segi pelayanan seperti proses peminjaman dan pengembalian buku pun masih menggunakan sistem pencatatan pada buku sehingga ketika ada anggota perpustakaan yang akan melakukan proses peminjaman dan pengembalian buku pengolahan pada data-data tersebut akan membutuhan waktu dan data-data tersebut kurang terjamin dari segi keamanannya dan mudah rusak, sehingga ini akan menghambat kinerja di bagian perpustakaan dalam pengolahan data dan pemberian informasi kepada anggota perpustakaan.

Adapun kendala lain seperti anggota perpustakaan kesulitan dalam proses pencarian buku yang akan dipinjam karena anggota perpustakaan harus mencari langsung buku yang akan dipinjam pada rak-rak buku. Kemudian dalam proses pembuatan laporan perpustakaan, laporannyapun masih memiliki kekurangan, contohnya pada pembuatan laporan data anggota masih kurang lengkap karena tidak ada laporan anggota yang masih meminjam buku, tidak pinjam buku, anggota aktif dan anggota tidak aktif, belum adanya laporan buku, dan pembuatan laporan peminjaman dan pengembalian buku digabungkan dimana proses penyajian laporan tersebut meliputi pembuatan rekapitulasi dari dokumen-dokumen yang ada sehingga bentuk laporan yang dihasilkan kurang akurat dan tidak efektif .

Maka untuk itulah dibuat Sistem Informasi Perpustakaan, sehingga dengan adanya Sistem Informasi Perpustakaan nantinya dapat lebih memudahkan untuk


(15)

membantu dalam proses pendaftaran anggota, transaksi peminjaman dan pengembalian buku, pencarian data buku, dan pembuatan laporan-laporan di perpustakaan SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung agar proses kerja perpustakaan menjadi lebih efektif dan efisien.

Melihat dari latar belakang dan permasalahan yang ada, dengan demikian maka penulis tertarik untuk memilih penulisan skripsi dengan judul “Sistem Informasi Perpustakaan di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara

Bandung”.

1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah

Pengidentifikasi dan rumusan masalah merupakan proses yang boleh dikatakan paling penting karena menentukan ada dan tidak nya permasalahan pada saat penelitian pada SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara, berikut merupakan identifikasi dan rumusan masalah:

1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis mencoba untuk mengidentifikasi masalah yang ada di perpustakaan SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung yaitu:

1. Pada proses pendaftaran anggota pendataan anggota masih menggunakan media pencatatan pada buku sehingga kurang efektif dalam segi waktu dan pembuatan kartu anggota memerlukan waktu yang cukup lama karena petugas harus mencatat ulang identitas anggota.


(16)

2. Dalam segi pelayanan seperti proses pengimputan data peminjaman dan pengembalianpun masih dikerjakan secara manual, yaitu masih menggunakan pencatatan pada buku.

3. Proses pencarian buku yang akan dipinjam oleh anggota masih dilakukan secara manual, yaitu dengan anggota mencari langsung buku yang akan dipinjam pada rak-rak buku.

4. Proses pembuatan laporan-laporan masih memiliki kekurangan, seperti belum adanya laporan buku, laporan anggota masih kurang seperti tidak adanya laporan anggota yang masih meminjam buku, tidak meminjam buku, anggota aktif dan anggota tidak aktif.

1.2.2. Rumusan Masalah

Atas dasar identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana Sistem Informasi Perpustakaan yang sedang berjalan pada SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung.

2. Bagaimana merancang Sistem Informasi Perpustakaan yang terintegrasi pada SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung.

3. Bagaimana menguji Sistem Informasi Perpustakaan pada SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung.

4. Bagaimana mengimplementasikan Sistem Perpustakaan pada SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung.


(17)

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian

Pada penelitian ini mempunyai maksud dan tujuan sebagai berikut:

1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud penulis dalam melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem yang berjalan dilingkungan SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung dan memperbaiki sistem lama kemudian merancang sistem informasi perpustakaan di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung. Sehingga dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja pada bagian perpustakaan tersebut, serta penggunaan teknologi informasi betul–betul dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh perpustakaan tersebut.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah untuk memberikan kemudahan bagi penyusun dalam melakukan pemetaan terhadap kondisi yang berjalan dengan menetapkan sistem yang baru untuk mengatasi permasalahan yang ada dengan menetapkan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Perpustakaan yang sedang berjalan pada SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung

2. Untuk merancang Sistem Informasi Perpustakaan yang terintegrasi pada SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung.

3. Untuk menguji Sistem Informasi Perpustakaan pada SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung.

4. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Perpustakaan pada SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung.


(18)

1.4.Kegunaan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua kegunaan penelitian, yaitu kegunaan praktis dan kegunaan akademis.

1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Bagi Pengelola Perpustakaan (petugas)

Hasil penelitian dapat diharapkan memberikan contoh langsung salah satu penerapan dan manfaat Teknologi Informasi di kehidupan sehari-hari, serta menyederhanakan dan mempermudah pengelolaan perpustakaan di sekolah dan mempercepat pelayanan terhadap anggota perpustakaan. 2. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini dapat membantu siswa terhadap pengenalan aplikasi sistem komputer lebih dini dan siswa mengerti manfaat dan pentingnya menguasai teknologi tinggi, sehingga membantu penalaran dan kreasi siswa khususnya dibidang ilmu Teknologi Informasi (IT).

1.4.2. Kegunaan Akademis

1. Bagi Penulis

Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek, belajar menganalisa dan melatih daya fikir dalam pembangunan sebuah proyek sistem informasi yang ada didalam perusahaan, khususnya di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung.


(19)

2. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan menjadikan daya guna antara ilmu Teknologi Informasi (IT) dan perpustakaan sekolah dengan keadaan yang akan terjadi saat berlangsungnya implementasi sistem sehingga dengan adanya analisis dan rancangan sistem informasi perpustakaan ini akan lebih memajukan ilmu Sistem Informasi yang sudah ada untuk diterapkan pada dunia nyata dan dapat mengutungkan berbagai pihak yang terkait.

3. Bagi Peneliti Lain.

Dapat menjadi bahan pertimbangan dan referensi untuk penelitian berikutnya agar dapat lebih mengembangkan.

1.5. Batasan Masalah

Agar pembahasan tidak terlalu luas dan tidak keluar dari topik yang dibahas, maka penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas dengan cakupan sistem informasi perpustakaan yang dibuat hanya meliputi proses:

1) Pendaftaran anggota dimana pendaftaran anggota hanya dapat dilakukan oleh siswa dan siswi di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung, 2) Peminjaman buku dimana hanya dibatasi peminjaman buku sebanyak

2 (dua) buku untuk setiap 1 (Satu) anggota dan pengembalian buku dimana hanya dibatasi waktu pengembalian buku selama 1 (satu) minggu dan jika lebih dari batas pengembalian maka akan terkena denda sebesar Rp.200,00/ hari,

3) Pencarian buku dimana setiap anggota dapat langsung mencari buku yang akan dipinjam pada katalog buku,


(20)

4) Pembuatan laporan-laporan yang diantaranya laporan buku, laporan anggota mejadi lebih detail seperti adanya laporan anggota yang meminjam buku, tidak meminjam buku, anggota aktif dan anggota tidak aktif, laporan peminjaman, laporan pengembalian buku dan denda.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penulis melakukan penelitian yang dilakukan di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung, Jln. Lettu Subagio No. 22 Telp. (022) 6040645 Bandung 40174. Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2011 sampai Desember 2011. Dengan tahapan-tahapan pada tabel berikut :


(21)

Tabel 1.1 Jadwal Penelitian

NO Waktu Kegiatan

September Oktober November Desember

2011 2011 2011 2011

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1.

Pengumpulan kebutuhan : a. Observasi b. Wawancara c. Pengumpulan

data

2.

Membangun prototype :

a. Analisis sistem berjalan

b. Perancangan sistem baru

3. Evaluasi

prototype

4. Pengkodean

Sistem

5. Pengujian Sistem

6. Evaluasi Sistem

7. Penyusunan


(22)

10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem dapat didefinisikan melalui dua pendekatan, yaitu yang menekankan pada prosedur dan yang menekankan pada komponen atau elemen. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut:

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama –sama untuk melakukan suatu kegiatan dan untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu” (Jogiyanto, 1993).

Prosedur adalah "rangkaian operasi klerikal (tulis-menulis), yang melibatkan beberapa orang di dalam satu/lebih departemen yang digunakan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksitransaksi bisnis yang terjadi serta untuk menyelesaikan suatu kegiatan tertentu". Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakannya, kapan (when) dikerjakan dan bagaimana (how) mengerjakannya. Penekanan pada elemen/komponennya : “Sistem adalah kumpulan dari elemen

-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu”.

Kedua definisi tersebut benar dan tidak saling bertentangan, yang berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen/komponen-komponen/subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem-sistem bagian.


(23)

Komponen-komponen/subsistem-subsistem tersebut tidak dapat berdiri lepas sendiri-sendiri, tetapi subsistem-subsistem tersebut saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan/sasaran sistem tersebut dapat tercapai.

2.1.1. Karakteristik Sistem

Bahwa suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat – siafat tertentu, yaitu memiliki komponen – komponen (components), batas sistem (boundary), lingkungan sistem (Environment), penghubung (Interface), masukan (Input), keluaran (Output), pengolah (Proses), dan sasaran (Objective), dan tujuan (Goal).

1. Komponen sistem

Suatu sistem terdiri dari jumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau elemen –elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagain – bagaian dari sistem. Setiap subsitem mempunyai sifat – sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengarui suatu sistem secara keseluruan.

2. Batas Sistem (boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.


(24)

3. Lingkungan Sistem (environment)

Linkungan luar dari sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengerui operasi sistem. Lingkung luar sistem dapat bersifat menguntunkan ( harus dijaga dan merukan energi dari sistem) dan dapat bersifat merugikan ( harus ditahan dan dikendalikan).

4. Penghubung Sistem (interface)

Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran

(output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem

yang lainnya melalui penghubung, Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (input)

Masukan adalah (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input ) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang masukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran Sistem (output)

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan subsistem yang lain atau kepada supra sistem.


(25)

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunya tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya Suatu sistem dikatakan berasil bila mengenai sasaran atau tujuan. 2.1.2. Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan kedalam beberapa sudut pandang seperti berikut ini :

1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik

Sistem abstrak (abstrack system) adalah sistem yang berisi gagasan atau konsep. Sedangkan sistem fisik (physical system) adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat.

2. Sistem Tertentu dan Sistem Tak Tentu

Sistem Tertentu (deterministic system) adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat. Sedangkan sistem tak tentu

(probabilistic system) adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat

diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. 3. Sistem Tertutup dan Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Dengan kata lain, sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Sistem terbuka adalah


(26)

sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan.

4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena alam (tidak dibuat oleh manusia). Sistem buatan manusia adalah sistem yang dibuat oleh manusia.

2.1.3. Bentuk Dasar Sistem

Bentuk umum dari suatu sistem terdiri atas masukan (input), proses dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini terdapat satu atau lebih masukan yang akan di proses dan akan menghasilkan suatu keluaran.

Gambar 2.1 Bentuk Dasar Sistem

( Sumber : Jogiyanto, 1999 : 15 )

2.2. Konsep Dasar Informasi

Informasi sangat erat hubungannya dengan data. Informasi berasal dari data. Oleh karena itu, sebelum pengertian informasi dikemukakan, maka akan dijelaskan terlebih dahulu arti data.Data merupakan bentuk jamak dari datum,

yang berarti “kenyataan, catatan”.

Serta merupakan fakta atau kenyataan yang belum dievaluasi atau bahan

mentah dari informasi.“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang

lebih berarti bagi penerimanya” (Jogiyanto, 1993)


(27)

Dari definisi tersebut bahwa sumber informasi adalah data, sehingga dapat dikatakan bahwa hubungan antara dat dan informasi seperti bahan baku sampai barang jadi, data diolah menghasilkan informasi dengan menggunakan suatu model proses tertentu.

Peranan informasi sangat penting bagi manajemen didalam pengambilan keputusan. Sedangkan untuk memeperoleh informasi diperlukan sistem informasi

(Information System). 2.2.1. Pengertian Informasi

Informasi adalah hasil dari data yang telah diproses, dan dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan bagi penerima informasi. Informasi berasal dari data, data sendiri adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian (Event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Adapun, pengertian informasi adalah: Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna, dan lebih berarti bagi penggunanya (Jogiyanto, 2005:8)

A. Kualitas Informasi

Kualitas suatu informasi terdiri dari tiga hal yaitu : 1. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau menyesatkan. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.


(28)

2. Tepat Waktu

Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan dalam mengambil keputusan. Bila pengambila keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.

3. Relevan

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Informasi yang dibutuhkan oleh seseorang, diperoleh dari sistem informasi (Information System). Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto (2001) adalah sebagai berikut :

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

2.3.1. Pengertian Sistem Informasi

Menurut John F. Nash (1995:8) yang diterjemahkan oleh La Midjan dan Azhar Susanto, menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah :

Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu


(29)

manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.

Sedangkan menurut Henry Lucas (1988:35) yang diterjemahkan oleh Jugianto H.M, menyatakan bahwa system Informasi adalah :

Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedurprosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi.

Menurut John F.Nash dan Martil B.Robert (1988:35) yang diterjemahkan oleh Jugianto H.M, menyatakan bahwa ;

Sistem Informasi adalah kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal.

Dari bebrapa pengertian sitem informasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen, operasi perusahaan dari hari ke hari dan informasi yang layak untuk pihak luar perusahaan.

2.4. Pengertian Perpustakaan

Sebelum penulis mengemukakan pengertian perpustakaan sekolah terlebih dahulu penulis mengemukakan pengertian perpustakaan secara umum. Tinjauan ini dapat kita kihat dari dua segi, yaitu:


(30)

1. Pengertian menurut bahasa

Dalam bahasa Indonesia istilah “perpustakaan” dibentuk dari kata dasar pustaka ditambah awalan “per” dan akhiran ”an”. Menurut Kamus Umum

Bahasa Indonesia perpustakaan diartikan sebagai “kumpulan buku-buku

(bahan bacaan, dsb).”

- Dalam bahasa Inggris disebut “library yang berarti perpustakaan. 2. Pengertian menurut istilah

- Menurut IFIA (International Federation of Library Associationsand Institutions)

“Perpustakaan merupakan kumpulan bahan tercetak dan non tercetak dan

atau sumber informasi dalam komputer yang tersusun secara sistematis

untuk kepentingan pemakai.”

- Menurut Sutarno NS, M. Si

“Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan, atau

gedung itu sendiri, yang berisi buku-buku koleksi, yang disusun dan diatur sedemekian rupa sehingga mudah dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk pembaca.

- Adjat Sakri

“Perpustakaan adalah lembaga yang menghimpun pustaka dan

menyediakan sarana bagi orang untuk memanfaatkan koleksi pustaka tersebut.

Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik suatu kesimpulan pengertian perpustakaan sesecara umum adalah suatu unit kerja yang berupa tempat


(31)

mengumpulkan, menyimpan dan memelihara koleksi pustaka baik buku-buku ataupun bacaan lainnya yang diatur, diorganisasikan dan diadministrasikan dengan cara tertentu untuk memberi kemudahan dan digunakan secara bersambung oleh pemakainya sebagai informasi

2.5.. Pengertian Sistem Informasi Perpustakaan

Sistem Informasi Perpustakaan menurut Gordon B.davis (2003) :

“Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan data harian, penunjang kegiatan dalam penyimpanan data, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan

yang diperlukan.”

Menurut (http://www.google.com/ SIPERPUS/ 11 November 2011):

“Sistem Informasi Perpustakaan (SIPERPUS) merupakan perangkat lunak yang

didesain khusus untuk mempermudah pendataan koleksi perpustakaan, katalog,

data anggota /peminjam, transaksi dan sirkulasi koleksi perpustakaan”.

Sistem Informasi Perpustakaan adalah proses komputerisasi untuk mengolah data suatu perpustakaan. Mulai dari katalogisasi koleksi, pengolahan data anggota, sampai proses peminjaman dan pengembalian koleksi beserta aturan-aturannya seperti lamanya peminjaman dan penghitungan denda keterlambatan. Sistem Informasi Perpustakaan tidak lengkap tanpa adanya Online Public Access Catalog

(OPAC) atau Intranet Public Acces Catalog(IPAC), yaitu suatu katalog yang memuat


(32)

2.6. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam sistem informasi perpustakaan sebagai berikut :

2.6.1. Sistem Client-server

Client-server merupakan model hubungan sebuah jaringan yang

memungkinkan untuk mensentralisasi fungsi dari aplikasi kepada satu atau dua

dedicated file server. Model hubungan ini menyediakan mekanisme untuk

mengintegrasikan seluruh komponen yang ada di jaringan dan memungkinkan banyak pengguna secara bersamaan memakai sumber daya pada file server.

Sebuah file server menjadi jantung dari keseluruhan sistem, dan

Workstation yang berdiri sendiri dapat mengambil sumber daya yang ada pada file

server.

Gambar 2.2 Model hubungan Client-Server

2.6.2. Arsitektur Jaringan

Arsitektur jaringan dapat diartikan sebagai sebuah desain atau rangkaian komputer atau komponen-komponen beberapa perangkat keras komputer yang terhubung menjadi sebuah jaringan komputer. Jaringan komputer memiliki


(33)

banyak desain atau arsitektur diantaranya adalah LAN (Local Area Network), MAN (Metropolitan Area Network), dan Wan (Wide Area Network).

2.6.2.1. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Abdul Kadir (2003:346) yang disebut jaringan computer (computer

network) atau sering disingkat jaringan saja adalah :

“hubungan dua simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan umumnya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagi perangkat lunak, perangkat

keras, dan bahkan berbagi kekuatan pemrosesan”.

2.6.2.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer

Jaringan yang secara umum yang kita kenal dibagi menjadi 4 jenis, yaitu:

1. Local Area Network

LAN adalah jaringan komputer yang mencangkup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh, jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi perusahaan tergolong sebagai LAN. LAN umumnya menggunakan mesia transmisi berupa kabel. Namun ada juga yang tidak menggunkan kabel atau disebut wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.

2. Metropolitan Area Network

MAN adalah jaringan yang mencangkup area satu kota dengan rentan sekitar 10-45 Km. Jaringan yang menghubungkan bank yang terletak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi


(34)

tergolong termasuk MAN. Jaringan seperti ini umunya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau gelombang radio, Namun ada juga yang menggunkan jalur sewa (leased line).

3. Wide Area Network

Jaringan yang mencangkup antar kota, antar provinsi, antar Negara, dan bahkan antar benua disebut dengan WAN. Misalnya, jaringan yang menghubungkan ATM, Internet.

4. Internet

Internet merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional), yang berinteraksi dan berbagi informasi.

2.6.3. Topologi Jaringan

Topologi pada dasarnya adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan terbagi lagi menjadi dua, yaitu topologi secara fisik (physical topology) dan topologi secara logika (logical topology). Topologi secara fisik menjelaskan bagaimana susunan dari kabel dan komputer dan lokasi dari semua komponen jaringan. Sedangkan topologi secara logika menetapkan bagaimana informasi atau aliran data dalam jaringan.

1. Topologi Bus

Topologi ini mempunyai bentuk, satu kabel utama menghubungkan ke tiap saluran tunggal komputer (membentuk huruf T), kecuali simpul disalah satu ujung kabel utama, yang hanya terhubung ke saluran komputer dan terminator sebagai penutup


(35)

Gambar 2.3 Topologi Bus

[ Sumber : http://nic.unud.ac.id/Topologi Jaringan/19 November 2011]

2. Topologi Star

Tiap simpul pada masing-masing terminal terhubung ke file server tunggal terpusat, dengan menggunakan segmen kabel sendiri. Keunggulan topologi ini adalah didapatkannya kinerja yang optimal karena lintas kabel dari terminal ke server yang pendek.

Gambar 2.4 Topologi Star

[Sumber : http://nic.unud.ac.id/Topologi Jaringan/19 November 2011]

3. Topologi Ring

Setiap komputer terhubung ke komputer selanjutnya dalam ring, dan setiap komputer mengirim apa yang diterima dari computer sebelumnya. Pesan-pesan


(36)

mengalir melalui ring dalam satu arah. Setiap komputer yang mengirimkan apa yang diterimanya, ring adalah jaringan yang aktif. Tidak ada akhir pada ring. Layout ini serupa dengan linear bus, kecuali simpul pada ujung kabel utama yang saling terhubung, sehingga membentuk suatu lingkaran dengan penghubungnya menggunakan segmen kabel.

Gambar 2.5 Topologi Ring

[ Sumber : http://nic.unud.ac.id/Topologi Jaringan/19 November 2011]

4. Topologi Mesh

Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada. Susunannya pada setiap peralatan-peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain.

Gambar 2.6 Topologi Mesh


(37)

5. Topologi Tree

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.

Gambar 2.7 Topologi Tree

[ Sumber : http://www.google.co.id/Topologi Jaringan/19 November 2011]

2.6.4. MySQL

Microsoft SQL server 2000 adalah Sistem manajemen basis data yang memakai perintah Transact-SQL untuk mengirim perintah dari Komputer client ke Komputer server. Microsoft SQL Server 2000 dapat dijalankan pada NT 4.0 Server atau Microsoft Windows 2000 Server, selain itu dapat pula di install pada personal desktop di Windows 2000 Profesional, Windows 98 Milenium.

Sistem akan dipergunakan oleh beberapa komputer (client-server) maka database yang dibangun adalah merupakan database yang berfungsi untuk menunjang hal tersebut untuk itu dalam penulisan ini dipakai database Microsoft


(38)

SQL Server 2000, selain itu database ini juga compatible dengan bahasa pemrograman yang digunakan. Secara teoritis, program SQL yang sudah terinstall pada komputer dapat menampung 32.767 database dan terdapat lebih dari 2 billion objek.

2.6.5. Visual Basic

Program merupakan kata, ekspresi, atau kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang di implementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman sehingga dapat dieksekusi oleh komputer.

Bahasa pemrograman merupakan prosedur atau tata cara penulisan program. Dalam bahasa pemrograman terdapat dua faktor penting yaitu sintaks dan simantik. Sintaks adalah aturan-aturan gramatikal yang mengatur tata cara penulisan kata, ekspresi dan pernyataan. Sedang semantik adalah aturan untuk menyatakan suatu arti.

Visual Basic 6.0 merupakan sebuah pengembangan terakhir dari bahasa

BASIC. BASIC dirancang tahun 1950-an dan ditujukan untuk dapat digunakan

oleh para programmer pemula. Sedangkan Visual Basic itu sendiri memiliki pengertian kata Visual dalam nama pemrograman ini mewakili pada metode untuk membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan hanya mengatur letak dari elemen-elemen sebuah interface tanpa menuliskan baris kode yang banyak. Kata

BASIC sendiri merupakan kependekan dari Beginners All-Purpose Symbolic

Instruction Code. Di dalam bahasa Visual Basic telah dilengkapi dengan beberapa


(39)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Peneltian

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian yaitu SMA ANGKASA LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah SMA Angkasa berdiri sesuai Keputusan Kanwil Depdikbud Provinsi Jawa Barat No. 082/I 02. KOP/80, tanggal 19 Mei 1980, sebagai SMA swasta dibawah naungan Yayasan Adhi Upaya dan Ardhi Garini daerah V cabang Husein Sastranegara dengan kordinator hariannya oleh Badan Kerjasama Pendidikan BKSP cabang husein sastranegara.

SMA Angkasa Husein Sastranegara Bandung mulai menerima siswa tahun 1980/1981 sebanyak lima kelas dan kemudian diresmikan berdirinya tanggal 30 Agustus 1980 oleh Kepala Bidang Kanwil Depdikbud provinsi Jawa Barat Bapak Soeprapto Suradji. Kepala sekolah yang pertama diangkat oleh BKSP cabang Husein Sastranegara Bandung adalah Drs. Ondi Yudiono, untuk sementara SMA Angkasa Bandung sebagai sekolah swasta yang menginduk kepada SMA Negeri 6 Bandung sampai peyelenggaraan EBTA/EBTANAS pada tahun 1983.

Pada tahun 1984, SMA Angkasa Bandung telah di ijinkan menyelenggarakan sendiri EBTA/EBTANAS di sekolahnya, karena telah terbit hasil akreditasi tahun 1983 berupa keputusan Dirjen Dikdasmen Depdikbud No :


(40)

665/C.7/Kep./I.84, tanggal 19 April 1984, yang menyatakan bahwa SMA Angkasa Bandung statusnya menjadi “ diakui ”.

Setelah mendapatkan status diakui SMA Angkasa Husein Sastranegara Bandung berkembang lebih pesat dengan adanya penambahan ruang kelas, perluasan perpustakaan, penyempurnaan laboratorium, dan penambahan ruang Guru, Wakasek, ruang BP, ruang UKS, ruang OSIS, dan ruang kesenian. Pada awal berdirinya SMA Angkasa Husein Sastranegara Bandung melaksanakan Kurikulum tahun 1975 dan sejak tahun 1985 mulai melaksanakan Kurikulum 1984.

Adapun tujuan didirikannya SMA Angkasa Husein Sastranegara Bandung

tidak dapat lepas dari perannya Ny, N. Diran, beliau sebagai ketua “ Ardhiya Garini “ daerah V cabang Husein Sastranegara Bandung selaku pencetus ide

pendirian SMA Angkasa Bandung, dalam surat permohonan ijinnya kepada kepala kantor wilayah Depdikbud Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa tujuan mendirikan SMA Angkasa Bandung adalah :

a. Tujuan Umum

1. Membantu upaya pemerintah Republik Indonesia untuk member tempat penampungan kepada para siswa yang tidak dapat diterima di SMA Negeri.

2. Merealisasikan program PIA “Ardhiya Garini” daerah V cabang Husein Sastranegara Bandung dalam rangka pembinaan dan pengembangan sekolah – sekolah umum di lingkungan TNI-AU.


(41)

b. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari didirikannya SMA Angkasa Husein Sastranegara ini adalah melengkapi jenis sekolah yang ada dalam pembinaan

PIA “Ardhiya Garini” daerah V cabang Husein Sastranegra Bandung

sehingga dapat menampung :

1. Putra-putri TNI-AU yang tidak tertampung di SMA Negeri.

2. Putra-putri anggota TNI-AU yang mengikuti dinas orang tuanya ke Husein Sastranegara Bandung.

3. Para lulusan SMP Angkasa Husensin Sastranegara Bandung.

3.1.2. Visi dan Misi SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung

Adapun visi dan misi SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung: 1. PRESTATIF

Indikator. Akademik:

1. Mencapai ketuntasan belajar 100% seluruh mata pelajaran. 2. Mencapai pengembangan diri yang optimal.

3. Mencapai kelulusan UAN 100%.

4. Berhasil dalam seleksi PMDK minimal 20% (PTS/PTS). 5. Berhasil dalam seleksi SPMB minimal 20%.


(42)

Tujuan:

1. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri serta memperbaiki kekurangan melalui:

a) Diwujudkan dalam bentuk karya tulis, drama, dan bentuk audio visual.

b) Dibuktikan dari laporan alumni

2. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan peguruan tinggi.

2. Kreatif Indikator

1. Kreatif dalam pengembangan model-model pembalajaran.

2. Kreatif dalam pengembangan potensi dan bakat siswa dalam seni, olahraga, IPTEK, dan IMTAK.

3. Kreatif dalam mengaplikasikan materi pelajran berupa produk hasil belajar.

4. Kreatif dalam memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar.

Tujuan:

1. Meningkatkan potensi akademik.

2. Meningkatkan kompetensi sosial guru siswa.

3. Meningkatkan kompetensi afektif dan psikomotor siswa.

4. Meningkatkan keterampilan pemanfaatan TIK sesuai perkembangan jaman.


(43)

3. Aktif Indikator

1. Mampu berkomunikasi. 2. Ikut berorganisasi.

3. Dapat memecahkan masalah. 4. Aktif dalam kegiatan keagamaan.

5. Mandiri dalam menyelesaikan tugas-tugas kependidikan. Tujuan:

1. Mampu mengemukakan pendapat dalam berdiskusi. 2. Aktif menjaga lingkungan kelas dan sekolah.

3. Mampu mengaktifkan KBM dalam sekolah.

4. Mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan pada Tuhan YME. 5. Mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.

3.1.3. Struktur Organisasi Perpustakaan SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara

Adapun struktur organisasi pada perpustakaan di SMA Angakasa lanud Husein Satranegara yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

Kepala Perpustakaan

Pelayanan Teknis Pelayanan Sirkulasi

Perpustakaan

Pelayanan Pendaftaran

Gambar 3.1 Struktur Orgaisasi Perpustakaan SMA Angkasa


(44)

3.1.4. Deskripsi Tugas

A. Tugas Perpustakaan

Sebagai pengelola pengadaan sarana dan prasarana pembelajaran bagi murid..

B. Tugas Kepala Perpustakaan

Kepala perpustakaan adalah pimpinan sekaligus penanggung jawab segala kegiatan yang terjadi di perpustakaan. Tugas pokok kepala perpustakaan adalah mengontrol kinerja perpustakaan, mengevaluasi kemajuan perpustakaan berdasarkan laporan yang diterimanya dalam kurun waktu yang nantinya akan dipertanggung jawabkan kepada kepala sekolah.

C. Tugas Pelayanan Teknis

Merupakan sub bagian dari perpustakaan dalam sub bagian ini memiliki tugas, yaitu :.

a) bertugas untuk melakukan penyusunan buku pada rak-rak yang terdapat di perpustakaan.

b)bertugas untuk memberi sampul pada buku baru ataupun buku lama sekaligus merawat dan memelihara bahan yang ada di perpustakaan.

D. Tugas Pelayanan Pendaftaran

Merupakan sub bagian dari perpustakaan dalam sub bagian ini memiliki tugas, yaitu :.


(45)

E. Tugas Pelayanan Sirkulasi

Merupakan sub bagian dari perpustakaan dalam sub bagian ini terdapat 3

sub bagian, yaitu :

a) bertugas untuk mengklasifikasikan buku dan melakukan pengkodean buku serta member stempel pada buku yang sudah diklasifikasikan.

b)bertugas dalam masalah, peminjaman buku, pengembalian buku, dan laporan.

c) bertugas untuk memberikan informasi dan melayani

d)bertugas untuk membantu murid dalam pencarian buku dirak-rak dan melayani serta menjawab pertanyaan dari murid mengenai aktifitas di perpustakaan.

3.2. Metode penelitian

Untuk melakukan penelitian sangat dibutuhkan sebuah metode penelitian supaya menghasilkan sebuah peneletian yang optimal demi mengkaji masalah yang timbul pada tempat yang sedang diteliti.

3.2.1. Desain Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu metode yang digunakan oleh penulis dengan meneliti suatu objek atau sistem dengan cara mengumpulkan data yang akan dikaji terlebih dahulu kemudian penulis memperoleh suatu gambaran berupa kendala yang dihadapi serta dapat menemukan suatu pemecahan masalahnya.


(46)

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelititan ini yaitu dengan mengumpulkan data yang kemudian dianalisis dan memaparkan hasil analisis. Jenis data yang digunakan ada dua yaitu :

1. Sumber Data Primer

Jenis data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber data utama. Data primer disebut juga sebagai data asli atau data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, penulis harus mengumpulkannya secara langsung. Teknik pengumpulan data primer antara lain observasi dan wawancara.

2. Sumber Data Sekunder

Data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti dari berbagai sumber yang telah ada (dokumen). Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti buku, laporan.

3.2.2.1. Sumber Data Primer (Wawancara Dan Observasi)

Data yang berasal dari sumber data primer diperoleh dengan menggunakan dua cara, yaitu :

1. Observasi.

Pengamatan dilakukan untuk mengetahui secara langsung alur yang ada pada perpustakaan tersebut dan mengamati bagaimana sistem yang sedang berjalan yang bersangkutan dengan kegiatan di perpustakaan SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi secara langsung.


(47)

2. Wawancara (Interview).

Penelitian dalam hal ini penulis mengumpulkan data dengan cara mengajukan tanya-jawab kepada pihak sekolah dan bagian petugas perpustakaan yang berhubungan mengenai kegiatan di perpustakaan.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)

Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara mempelajari data dokumen yang telah tersedia atau mengumpulkan data yang diberikan oleh pihak sekolah kepada penulis. Adapun sumber data sekunder yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem informasi perpustakaan di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung adalah sebagai berikut :

1. Data-data yang berupa tanya-jawab mengenai sejarah sekolah, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi jabatan pada bagian perpustakaan.

2. Data-data yang berhubungan dengan kegiatan transaksi yang terjadi diperpustakaan, baik itu kegiatan pendaftaran anggota, proses peminjaman dan pengembalian buku yang terjadi di perpustakaan SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung

3.2.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam pembuatan sistem informasi, perlu digunakan suatu metodologi yang dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana dan apa yang harus dikerjakan selama pembuatan sistem antara lain, metode pendekatan sistem dan pengembangan sistem.


(48)

3.2.2.4. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan oleh penulis dalam merancang sistem informasi perpustakaan ini adalah dengan menggunakan metode pendekatan terstruktur. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik

3.2.2.5. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam perancangan system informasi perpustakaan ini adalah Metode prototype. Alasan penulis menggunakan metodeini karena dengan metode prototype ini yaitu:

1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dengan pihak sekolah.

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pihak sekolah.

3. Pihak sekolah berperan aktif dalam pengembangan sistem 4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem

5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkan.


(49)

Gambar 3.2 Metode Prototype

(Sumber : http://zulvani.wordpress.com/2010/03/24/rekayasa-perangkat-lunak-bagian-3/)

Berikut adalah langkah-langkah dalam merancang sebuah sistem yang menggunakan mekanisme pengembangan sistem prototype yang sesuai dengan gambar 3.2 diatas, diantaranya sebagai berikut:


(50)

1. Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.

2. Membangun prototype

Membangun prototype dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).

3.Evaluasi protoptype

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototype yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototype direvisi dengan mengulangi langkah 1, 2 ,dan 3

4. Mengkodekan sistem

Dalam tahap ini prototype yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai.

5. Menguji sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain.


(51)

6. Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.

7. Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pihak sekolah siap untuk digunakan.

3.2.2.6. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat yang digunakan oleh penulis untuk melakukan kegiatan analisis dan perancangan sistem informasi perpustakaan berbasis desktop ini, diantaranya:

1. Flow map

Diagram alir dukumen atau biasa disebut flow map merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat mengevaluasi suatu permasalahan yang ada di sekitar sekolah dan diharapkan dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

2. Diagram Kontek

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada


(52)

store dalam diagram konteks. Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat. Secara kalimat, dapat

dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi “siapa saja yang memberi data

(dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa saja informasi (dan

informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem”.

3. Data Flow Diagram

DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur (structured analysis and design) yang dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Simbol-simbol yang digunakan pada DFD yaitu sebagai berikut :

1. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)

2. Data flow (arus data)

3. Process (proses)

4. Data storage (simpanan data)

4. Kamus Data

Kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun pada tahap perancangan sistem.


(53)

5. Perancangan Basis Data

Bentuk normalisasi yang biasanya digunakan pada normalisasi adalah bentuk:

A. Normalisasi.

Normalisasi merupakan proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu diuji pada beberapa kondisi yang akan menguji data sampai tidak ada kesulitan dalam pengoperasian. Apabila ada kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasi tersebut dipecahkan pada beberapa tabel lagi atau dengan kata lain perancangan belumlah mendapat database yang optimal. Adapun bentuk-bentuk normalisasi adalah sebagai berikut :

1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, bisa berupa data tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. Tahap untuk memperoleh bentuk tidak normal dilakukan dengan menuliskan semua data yang akan direkam, bagian yang double tidak perlu dituliskan.

2. Bentuk normal pertama (First Normal Form)

Kumpulan data dibentuk menjadi bentuk normal kesatu dengan memisah-misahkan data pada field-field yang tepat dan bernilai atomic

(tidak ada set atribut berulang-ulang atau atribut bernilai ganda), juga seluruh record harus lengkap adanya.


(54)

3. Bentuk normal kedua (Second Normal Form)

Pembentukan normal kedua dengan mencari kunci field yang dapat dipakai sebagai patokan dalam pencarian data dan memiliki sifat yang unik. Bentuk normal kedua ini mengandaikan bahwa bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal pertama. Atribut bukan kunci haruslah bergantung fungsi pada kunci utama (primary key).

4. Bentuk normal ketiga(Third Normal Form)

Bentuk normal ketiga mempunyai syarat setiap tabel tidak mempunyai field yang bergantung transitif, namun harus bergantung penuh pada kunci utama. Dengan demikian, relasi haruslah dalam bentuk normal kedua dan semua atribut bukan primer tidak punya hubungan yang transitif. Dengan kata lain, setiap atibut bukan kunci haruslah bergantung hanya pada

primary key dan primary key secara menyeluruh.

B. Table Relasi ( ERD )

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu bentuk diagram

yang menggambarkan hubungan atau kerelasian antar obyek-obyek dasar dengan menggunakan simbol-simbol grafis tertentu. ERD berguna untuk memodelkan sistem yang akan dikembangkan basis datanya. Sebuah ERD tersusun atas tiga komponen, yaitu entitas, atribut dan kerelasian antar entitas.


(55)

1) Entitas (Entity)

Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang

2) Atribut (Attribute)

Atribut sering pula disebut sebagai properti (property), merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan sebagai basis data. Atribut berfungsi sebagai penjelas sebuah entitas.

Kerelasian antar entitas dapat dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu : 1. Relasi satu ke satu (one to one)

Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan hanya memungkinkan terjadi sebuah kejadian atau transaksi pada kedua entitas. Secara lebih teknis, jika nilai yang digunakan sebagai penghubung pada entitas pertama hanya dimungkinkan muncul satu kali saja pada entitas kedua yang saling berhubungan. Sebagai contoh, satu orang mahasiswa hanya dimungkinkan mempunyai seorang dosen wali.

Gambar 3.3 Relasi one to one


(56)

2. Relasi banyak ke satu (many to one) atau satu ke banyak (one to many)

Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan terjadi satu kali dalam entitas pertama dan dapat terjadi lebih dari satu kali kejadian pada entitas kedua. Sebagai contoh, setiap mahasiswa hanya dimungkinkan memilih sebuah program studi, sebaliknya sebuah program studi dapat dipilih oleh lebih dari satu orang mahasiswa.

Gambar 3.4 Relasi one to many

sumber : Fatansyah (2007:81) 3. Relasi banyak ke banyak (many to many)

Relasi jenis ini terjadi jika kejadian diantara dua entitas yang berhubungan memungkinkan terjadi lebih dari satu kali dalam entitas pertama dan entitas kedua. Sebagai contoh, lebih dari satu mahasiswa dapat mengikuti lebih dari satu mata kuliah.

Gambar 3.5 Relasi many to many


(57)

3.2.3. Pengujian Software

Pengujian sofware sangat dibutuh untuk menemukan error pada perangkat lunak sebelum digunakan dan sebelum diketahui oleh user. Pengujian software pada sistem informasi perpustakaan pada SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung ini menggunakan black box testing, karena metode pengujian ini memungkinkan penulis mendapatkan kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program, serta dalam pengujian black box ini dapat menemukan kesalahan dalam kategori berikut:

a. Kesalahan interface (antar muka) b. Inisialisasi dan kesalahan terminasi c. Validitas fungsional

d. Kesensitifan sistem terhadap nilai input tertentu

e. Kesalahan dalam struktur data atau akses basis data eksternal f. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

g. Batasan dari suatu data

Pengkategorian pengujian diatas pasti akan digunakan pada pengujian suatu perangkat lunak, begitu pun pada pengujian sistem informasi perpustakaan pada SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung.


(58)

46 4.1. Analisis yang Sedang Berjalan

Sebelum melakukan perancangan sistem yang diusulkan pada perpustakaan di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung, maka harus terlebih dahulu melakukan analisis sistem agar memperoleh gambaran yang jelas mengenai kelemahan dan kelebihan sistem yang sedang berjalan, kinerja sistem yang pada akhirnya bertujuan untuk pengembangan sistem.

Tahap analisis ini merupakan tahap yang paling didalam merancang sistem informasi karena apabila pada tahap ini terjadi kesalahan, maka terjadi kesalahan pada tahap berikutnya..

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan kegiatan pengumpulan informasi mengenai dokumen-dokumen yang digunakan dalam suatu sistem. Dokumen yang digunakan pada perpustakaan SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara adalah sebagai berikut :

1. Nama dokumen : Formulir Pendaftaran Anggota Sumber : Bagian pendaftaran

Rangkap : 1 (satu)

Keterangan : digunakan siswa untuk mencatat data diri sebagai anggota


(59)

alamat anggota, kelas, tempat tgl lahir, nama orang tua, alamat orang tua, no telepon.

1. Nama dokumen : Kartu Anggota Sumber : Bagian pendaftaran

Rangkap : 1 (satu)

Keterangan : Digunakan oleh siswa sebagai kartu identitas keanggotaan

Atribut : no anggota, nama lengkap, alamat, kelas, petugas. 2. Nama dokumen : Persyaratan (photo copy kartu tanda pelajar)

Sumber : Bagian sirkulasi

Rangkap : 1 (satu)

Keterangan : Digunakan sebagai media untuk kartu peminjaman buku

Atribut : NIS, nama, alamat, kelas, petugas 3. Nama dokumen : Data Buku

Sumber : Bagian Sirkulasi

Rangkap : 1 (dua)

Keterangan : Sebagai data buku perpustakaan yang ada didalam perpustakaan SMA Angkasa.

Atribut : Nomor urut, nomor induk, ISBN, pengarang, judul buku, kode buku, penerbit, tahun, bahasa, asal buku, jumlah buku (EKS), tanggal masuk buku, keterangan.


(60)

4. Nama dokumen : Data Peminjaman Buku dan Pengembalian Buku Beserta Denda

Sumber : Bagian sirkulasi

Rangkap : 1 (satu)

Keterangan : Digunakan sebagai laporan data jumlah

peminjaman buku dan pengembalian serta denda keterlambatan buku oleh anggota perpustakaan. Atribut : Nomor urut, nama anggota, kode anggota, kode

buku, judul buku, pengarang, tanggal peminjaman buku, tanggal kembali, denda.

5. Nama dokumen : Data Anggota perpustakaan Sumber : Bagian pendaftaran

Rangkap : 1 (satu)

Keterangan : Digunakan sebagai data jumlah anggota di perpustakaan

Atribut : nomor urut, nama lengkap, nama panggilan, alamat, kelas, tempat tgl lahir, no telepon.

6. Nama dokumen : Laporan Data Anggota Sumber : Bagian sirkulasi

Rangkap : 2 (dua)

Keterangan : Digunakan untuk mengetahui anggota perpustakaan


(61)

7. Nama dokumen : Laporan Klasifikasi Kode Buku Sumber : Bagian sirkulasi

Rangkap : 1 ( satu )

Keterangan : Digunakan untuk mengetahui kodifikasi buku Atribut : Tanggal, no urut, jenis buku, klasifikasi kode

buku

4.1.2. Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur pendaftaran anggota yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Calon anggota dapat mengambil formulir pendaftaran pada bagian pendaftaran

2. Calon anggota melakukan pengisian pada formulir pendaftaran yang kosong dan melengkapi persyaratan yang tertera diformulir pendaftaran. 3. Formulir yang telah terisi lengkap dan persyaratan di serahkan ke bagian

pendaftaran.

4. Bagian pendaftaran akan mengecek kelengkapan dari formulir yang diserahkan oleh calon anggota. Jika formulir dan persyaratan tidak lengkap, maka bagian pendaftaran akan mengembalikan kembali formulir dan persyaratan kepada caloan anggota. Jika formulir dan persyaratan lengkap, maka bagian pendaftaran akan mencatat data calon anggota ke dalam buku anggota dan membuat kartu anggota yang kemudian akan diserahkan kepada calon anggota.


(62)

5. Formulir pendaftaran yang telah di isi disimpan sebagai arsip yang sewaktu waktu dapat diperlukan kembali

6. Dalam periode tertentu bagian pendaftaran akan membuat laporan anggota 2 (dua) rangkap dari data buku anggota untuk di arsipkan dan diserahkan kepada kepala perpustakaan.

Analisis prosedur peminjaman buku yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :.

1. Anggota yang ingin melakukan peminjaman buku dapat membawa kartu anggota dan buku ke bagian sirkulasi.

2. Setelah kartu anggota dan buku diserahkan ke bagian sirkulasi, bagian sirkulasi akan memeriksa apakah anggota sudah mengembalikan buku yang sudah dipinjam sebelumnya, jika belum bagian sirkulasi akan mengembalikan kartu anggota kepada anggota dan menaruh buku kembali ke rak, tetapi jika sudah mengembalikan bagian sirkulasi akan mencatat transaksi peminjaman pada buku pinjaman dan pengembalian kemudian buku dan kartu anggota diserahkan kembali kepada anggota.

3. dalam periode tertentu bagian sirkulasi akan membuat laporan peminjaman dan pengembalian buku 2 (dua) rangkap dari data buku peminjaman dan pengembalian untuk diarsipkan dan diserahkan kepada kepala perpustakaan.

Analisis prosedur pengembalian buku yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :


(63)

1. Anggota yang ingin mengembalikan buku dapat memberikan kartu anggota dan buku pada bagian sirkulasi.

2. Bagian sirkulasi akan melakukan pengecekan tanggal pengembalian. Jika ditemukan keterlambatan dalam pengembalian, maka bagian sirkulasi akan menahan kartu anggota, kemudian mencatat pengembalian buku dan denda pada buku peminjaman dan pengembalian yang kemudian akan diberitahukan kepada anggota tanggal pengembalian terlambat dan jumlah denda. Setelah anggota melakukan pembayaran bagian sirkulasi akan mengembalikan kartu anggota. Jika tidak ditemukan keterlambatan dalam pengembalian, maka bagian sirkulasi akan mencatat pengembalian buku pada buku peminjaman dan pengembalian kemudian mengembalikan kartu anggota kepada anggota.

3. dalam periode tertentu bagian sirkulasi akan membuat laporan peminjaman dan pengembalian buku dari data buku peminjaman dan pengembalian untuk diserahkan kepada kepala perpustakaan.

4.1.2.1. Flow Map Sistem Informasi Perpustakaan yang Sedang Berjalan

Flowmap secara garis besar akan memberikan gambaran kepada kita

mengenai suatu alur informasi serta entitas-entitas yang terlibat langsung dalam alur informasi tersebut, sehingga secara kasat mata kita akan mengetahui sutau alur prosedur dari suatu informasi. Berikut ini adalah flowmap yang berjalan di bagian perpustakaan SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung :


(64)

Flowmap pendaftaran yang sedang berjalan

Bagian sirkulasi Kepala perpustakaan

Calon anggota

Tidak lengkap Form yang telah

diisi

Form yang telah diisi Form yang telah diisi Cek Kelengkapan Laporan anggota Form Pendaftaran Mengisi formulir pendaftran Form Pendaftaran

Form yang telah diisi

Persyaratan

Lengkap Mengecek form yang telah diisi dan persyaratan Persyaratan

Persyaratan tidak lengkap

Mencatat Data Anggota pada buku anggota dan membuat

kartu anggota Form yang telah diisi Persyaratan Buku anggota terisi Kartu anggota Kartu anggota Membuat laporan anggota A Keterangan

Peryaratan : foto copy kartu tanda pelajar A : arsip form yang telah di isi, persyaratan, dan laporan anggota

Laporan anggota Persyaratan

Gambar 4.1 Flow Map Pendaftaran anggota yang sedang berjalan di


(65)

Flowmap peminjaman yang sedang berjalan

Bagian Sirkulasi Kepala Perpustakaan Anggota

Buku

Membuat laporan peminjaman

buku Kartu Anggota Kartu Anggota

Laporan Peminjaman Buku

Kartu Anggota

Mencatat data peminjaman

buku Buku

Kartu Anggota

Buku Data buku peminjaman terisi Mengecek apakah sudah

mengembalikan buku yang sudah dipinjam

sebelumnya

Cek ?

sudah

Kartu Anggota Belum

Laporan Peminjaman

A1

Keterangan :

A1 : arsip laporan peminjaman dan pengembalian

\

Gambar 4.2 Flow Map Peminjaman buku yang sedang berjalan di


(66)

Flowmap pengembalian yang sedang berjalan

Bagian Sirkulasi Kepala Perpustakaan Anggota Buku Kartu Anggota Terlambat ? Kartu Anggota Buku Tidak terlambat Mengecek keterlambatan pengembalian buku Kartu Anggota Buku Mencatat data pengembalian buku dan mengembalikan kartu anggota Kartu Anggota Buku data pengembalian terisi Kartu Anggota Kartu Anggota Terlambat Buku Mencatat data pengembalian buku Buku data pengembalian terisi Buku data pengembalian terisi Membayar denda keterlambatan Administrasi denda Buku data pengembalian terisi Administrasi denda Buku data pengembalian terisi Mencatat data pembayaran denda Kartu Anggota Buku data pengembalian terisi Kartu Anggota Membuat laporan pengembalian Laporan peminjaman & pengembalian Laporan peminjaman & pengembalian

Gambar 4.3 Flow Map Pengembalian buku yang sedang berjalan di


(67)

4.1.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks memberi gambaran seperti apa hubungan interaksi antaraentitas luar dengan sistem, hubungan tersebut digambarkan dengan aliran datayang mengalir dan lingkungan luar sistem (entitas luar) kedalam sistem atau sebaliknya, berikut ini adalah diagram konteks yang sedang berjalan pada perpustakaan SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung :

SI perpustakaan

Anggota

Kepala perpustakaan

Buku

Form pendaftaran, form pendaftaran tidak lengkap, persyaratan

Buku

Kartu anggota

Form pendaftaran terisi, persyaratan

Laporan anggota

Laporan peminjaman dan pengembalian Kartu anggota

CalonAnggota

Gambar 4.4 Diagram kontek yang sedang berjalan di SMA Angkasa Lanud

Husein Sastranegara Bandung

4.1.2.3. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) merupakan model grafis dari sebuah system

yang menunjukkan aliran data dalam sistem. Adapun aliran data yang ada pada sistem informasi perpustakaan di SMA Agkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung dapat dilihat pada DFD level 1 di bawah ini:


(68)

Anggota 1.0 Pendaftaran anggota 2.0 Peminajam buku 3.0 Pengembalian buku Kepala perpustakaan Form yang telah di isi, persyaratan

Form perpustakaan, kartu anggota

A. Data anggota

Laporan anggota D at a an g g o ta D ata an g g o ta

Kartu anggota, buku

Kartu anggota, buku pinjam

A. data peminjaman buku D ata p em ija m an b u k u D ata p em ija m an b u k u

Laporan peminjaman buku

Kartu anggota, buku pinjam, bayar denda Kartu anggota D ata p en g em b al ia n b u k u , d ata d en d a D ata p en g em b al ia n b u k u , d at a d en d a

Laporan pengembalian buku Laporan denda

Gambar 4.5 Data Flow Diagram level 1 Sistem perpustakaan yang sedang

berjalan di SMA Angkasa Lanud Husen Sastranegara Bandung

Proses DFD level 2 proses 1 menggambarkan suatu proses pendaftaran siswa dan siswi untuk menjadi anggota perpustakaan, pada proses tersebut dilengkapi dengan aliran data yang menunjukan suatu tahapan-tahapan dalam prosesnya dimulai dari siswa menyerahkan kartu pelajar serta mengisi formulir pendaftaran sampai petugas membuat laporan keanggotaan, berikut gambar DFD level 2 proses 1 :


(69)

Calon anggota 1.1 pengecekan

1.2 Pencatatan data anggota

A. form pendaftaran yang telah di isi,persyaratan, laporan anggota 1.3

Membuat kartu anggota Form yang telah di isi, persyaratan

Form pendaftaran, form yang telah di isi, persyaratan

Form yang telah di isi, persyaratan lengkap

Data anggota baru Kartu anggota

1.4 Membuat laporan

anggota Kepala

perpustakaan Laporan anggota

F or m yang tel ah di is i , pe rs ya rata n La poran anggot a

Gambar 4.6 Data Flow Diagram level 2 proses 1 Sistem perpustakaan

pendaftaran anggota yang sedang berjalan di SMA Angkasa lanud Husein

Sastranegara Bandung

DFD level 2 proses 2 menggambarkan proses peminjaman buku, dimana pada proses tersebut didalamnya meliputi proses pencatatan data peminjaman, penyimpanan data peminjaman serta pembuatan laporan peminjaman yang dilakukan oleh bagian sirkulasi, berikut gambar DFD level 2 proses 2 yang sedang berjalan :


(70)

Anggota

2.2 Mencatat data

peminjaman buku Kartu anggota, buku

Kartu anggota, buku Data peminjaman buku Membuat 2.2

laporan peminjaman

Kepala

perpustakaan Laporan peminjaman buku 2.1 Mengecek pengembalian buku Ka rtu a n g g o ta , b u k u

A1. arsip laporan peminjaman L ap o ra n p em in ja m an b u k u

Gambar 4.7 Data Flow Diagram level 2 proses 2 Sistem perpustakaan

peminjaman buku yang sedang berjalan di SMA Angkasa Lanud Husein

Sastranegara Bandung.

DFD level 2 proses 3 adalah proses pengembalian buku dan dalam proses tersebut termasuk didalamnya proses pencarian data peminjaman, penyimpanan data peminjaman serta pembuatan laporan peminjaman dan laporan denda yang dilakukan oleh bagian sirkulasi. Perincian dari proses 3 yaitu pengembalian buku digambarkan pada gambar DFD level 2 proses 3 berikut :


(71)

Anggota 3.1 mengecek Kartu anggota, buku

3.2 Mencatat pengembalian buku 3.3 Buku pengembalian Pemberitahuan denda (buku )

Kartu anggota, buku

Pembayaran denda 3.4 Mengembalikan kartu anggota K ar tu anggota

Kartu anggota Kartu anggota

3.5 Membuat laporan pengembalian Kepala perpustakaan Data pengembalian D a ta p e n g e mb a lia n L a p o ra n p e n g e mb a lia n d a n p e mi n ja ma n

Gambar 4.8 Data Flow Diagram level 2 proses 3 Sistem perpustakaan

pengembalian buku yang sedang berjalan di SMA Angkasa Lanud Husein

Sastranegara Bandung.

4.1.3. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Pembahasan analisis sistem diatas menjelaskan bahwa aktivitaspengolahan data pada sistem yang berjalan di Perpustakaan SMA Angkasa Lanus Husesin Sastranegara Bandung masih menggunakan cara yang masih manual, seperti :

1. Proses pendaftaran anggota masih menggunkan cara manual yaitu pada saatpenginputan data anggota pada buku anggota.

2. Proses pembuatan kartu anggota memerlukan waktu yang cukup lama karena petugas harus mencatat ulang identitas anggota.

3. Masih mengalami kesulitan dalam melakukan pencarian data anggota yang akan melakukan peminjaman dan pengembalian buku karena harus


(72)

melakukan pengecekan terlebih dahulu pada buku peminjaman dan pengembalian.

4. Proses pembuatan laporan masih dilakukan secara manual sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatannya serta laporan yang dihasilkan kurang akurat.

Penggunaan dengan cara manual dalam suatu sistem tentunya banyak memiliki kekurangan antara lain informasi yang dihasilkan dari pengolahan data secara manual kurang akurat karena kemungkinan kesalahan yang terjadi pada proses pencatatan data. Media penyimpanan data secara manual biasanya menggunakan dokumen berupa kertas yang di arsipkan sehingga membutuhkan lebih banyak ruang dan dari segi keamanan pun kurang terjamin.

4.2. Perancangan Sistem

Proses analisis sistem yang telah dilakukan sebelumnya memberikan informasi-informasi mengenai sistem yang sedang berjalan, termasuk kelemahan pada sistem tersebut. Berdasarkan hasil evaluasi sistem yang sedang berjalan, maka sistem yang telah ada perlu dikembangkan. Pengembangan sistem dilakukan dengan mengubah atau memperbaiki sisten yang masih manual kedalam sistem yang terkomputerisasi.

Setelah memahami sistem yang sedang berjalan dan kriteria-kriteria sistemyang akan dibangun, maka tahap selanjutnya adalah membuat perancangan sistem informasi terlebih dahulu. Pada tahap ini akan dilakukan perancangan perangkat lunak untuk sistem informasi perpustakaan. Perancangan perangkat


(1)

Tidak mengisi Data buku dengan lengkap Tidak dapat menampilkan data anggota di database. Menampilkan pesan “lengkapi data anggota” [X] Diterima [ ] Ditolak

Memasukan validasi angka dan huruf pada kolom data buku

Tidak dapat Meyimpan data Menampilkan pesan “Masukan angka/huruf saja”. [X] Diterima [ ] Ditolak

3 Pengujian Proses

1. Pengujiam proses peminjaman buku

Berikut ini merupakan tabel Pengujian Data Transaksi Peminjaman Buku : Tabel 5.12 Pengujian Proses Transaksi Peminjaman Buku

Kasus Dari Hasil Uji Coba ( Data Normal )

Data dimasukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Memasukan kode anggota yang akan meminjam buku Menampilkan data peminjaman disertai tanggal peminjaman dan pengembalian buku Dapat mengisi jenis buku yang di inginkan

[X] Diterima [ ] Ditolak

Memasukan kode anggota yang sedang meminjam buku tapi belum mengembalikan buku Menampilkan data peminjaman disertai tanggal peminjaman dan pengembalian buku Menampilkan pesan “Maaf anda belum mengembalikan buku”. [X] Diterima [ ] Ditolak

Memasukan kode buku

Dapat

Menampilkan buku yang dicari

Menampilkan data buku yang dicari sesuai yang [X] Diterima [ ] Ditolak


(2)

147

diharapkan.

Kasus Dari Hasil Uji Coba ( Data Salah )

Data dimasukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Memasukan no anggota yang salah Tidak dapat menampilkan peminjaman Menampilkan pesan “No anggota tidak ada” [X] Diterima [ ] Ditolak

Memasukan kode anggota yang sedang meminjam buku tapi belum mengembalikan buku Menampilkan data peminjaman disertai tanggal peminjaman dan pengembalian buku Menampilkan pesan “Maaf anda belum mengembalikan buku”. [X] Diterima [ ] Ditolak

Memasukan kode buku yang tidak sesuia

Tidak dapat menampilkan data

buku yang dicari.

Menampilkan pesan “Data tidak

ditemukan”.

[X] Diterima [ ] Ditolak

2. Pengujian Proses Pengembalian Buku

Berikut ini merupakan tabel Pengujian Data Transaksi Pengembalian Buku dan denda :

Tabel 5.13 Pengujian Proses Transaksi Pengembalian Buku Kasus Dari Hasil Uji Coba ( Data Normal )

Data dimasukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Memasukan no pinjamanan Menampilkan data peminjam buku dan tanggal pengembalian bila ada keterlabatan akan muncul denda secara otomatis disertai kode Dapat menampilkan data anggota yang mengembalikan buku beserta denda bila ada keterlambatan

[X] Diterima [ ] Ditolak


(3)

buku yang dipinjam

Kasus Dari Hasil Uji Coba ( Data Salah )

Data dimasukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Memasukan no

pinjamanan

Tidak dapat menampilkan pengembalian

Tidak dapat menampilkan data

peminjaman

[X] Diterima [ ] Ditolak

3. Pengujian Proses Usulan Pengadaan Buku

Berikut ini merupakan tabel usulan pengadaan buku :

Tabel 5.14 Pengujian Proses Usulan Pengadaan Buku Kasus Dari Hasil Uji Coba ( Data Normal )

Data dimasukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Memasukan no

permohonan usulan

pengadaan buku dan kode buku.

Dapat mengisi data buku yang di perlukan

Dapat

menampilkan data

buku yang dibutuhkan

[X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus Dari Hasil Uji Coba ( Data Salah )

Data dimasukan Diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tidak Memasukan

kode buku

Tidak dapat menampilkan data

buku yang di inginkan

Menampilkan pesan “lengkapi data”

[X] Diterima [ ] Ditolak


(4)

149

5.2.3Kesimpulan Hasil Pengujian

Kesimpulan dari hasil pengujian yang diperoleh dari uji kasus sampeldiatas adalah program aplikasi perpustakaan ini layak untuk digunakan karena semua yang diharapkan dari program ini dengan pengamatan yang dilakukan penguji sesuai dengan yang diharapkan pengguna / user. Dengan kecilnya frekuensi kesalahan dari program aplikasi diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari petugas perpustakaan Dan program aplikasi perpustakaan ini dapat diterima oleh penguji.


(5)

150

Setelah melalui beberapa tahap perancangan sistem informasi perpustakaan, berikut ini adalah kesimpulan yang diperoleh dan diharapkan saransaran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pengembangan sistem yang sudah ada agar lebih optimal.

6.1 Kesimpulan

Sistem informasi perpustakaan merupakan suatu sistem pengolahan data yang memanfaatkan teknologi komputerisasi berupa aplikasi perpustakaan yang dibangun dari hasil analisis pada perpustakaan. Berikut kesimpulan yang didapat dari proses analisis, perancangan dan implementasi sistem :

1. Aplikasi perpustakaan dapat meringankan beban kerja dan memberikan kemudahan bagi staff perpustakaan untuk mencatat atau menginputkan dan menyimpan data anggota.

2. Aplikasi perpustakaan dapat membantu kegiatan transaksi peminjaman dan pengembalian di perpustakaan sehingga proses transaksi menjadi lebih cepat serta dapat meminimalisasi kemungkinan kehilangan data yang disebabkan oleh kehilangan atau kerusakan dokumen karena data transaksi disimpan dalam bentuk file.

3. Aplikasi perpustakaan yang dibangun didukung oleh fasilitas media untuk pencarian buku sehingga informasi mengenai buku yang dibutuhkan oleh anggota mudah didapat, cepat, dan akurat.


(6)

151

151

4. Proses perhitungan denda yang sering dilakukan pada saat transaksi pengembalian akan lebih cepat dan akurat, karena perhitungan denda pada sistem informasi perpustakaan yang dibangun dilakukan secara otomatis. 5. Keberadaan sistem yang baru dapat menghindari keterlambatan

penyampaian laporan karena laporan dibuat secara otomatis dan dapat langsung dicetak sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.

6.2 SARAN

Adapun saran yang diberikan penulis yaitu sebagai berikut:

1. Guna mendukung performa aplikasi yang penulis buat ini, diharapkan agar SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung menyediakan perangkat-perangkat keras pendukung, untuk mensupport agar sistem ini bisa di aplikasikan.

2. Untuk peneliti lain yang akan meneliti perpustakaan yang berada di SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung diharapkan dapat lebih mengembangkan dari yang telah penulis buat.