Pembangunan e-learning di SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

Tempat/Tgl. lahir : Suangai Apit / 04 Januari 1990 Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Belum Menikah

Anak Ke- : Satu dari empat bersaudara

Alamat : Jl. Sukagalih Gg.H.Yasin III No.150 RT.06/03 Bandung 40162

Telpon : 082129141445 Email : rismandiyanto@gmail.com

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar : Sekolah Dasar di SDN 016 Sungai Apit, Kab. Siak Sri Indrapura tahun ajaran 1996-2002

2. ekolah M ne ah Pe ama a

3. Sekolah Menegah Atas Atas di SMA Pasundan 5

4. Perguruan Tinggi an 2008-

n n sebenar-benarnya dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.

g, (Risma di Yanto) S e ng rt : Sekolah Menengah Pertama di SMP Angkas

Lanud Husein Sastranegara Bandung tahun ajaran 2002-2005

: Sekolah Menengah

Bandung tahun ajaran 2005-2008 : FTIK Unikom Bandung tahun ajar

2013

Demikia riwayat hidup ini saya buat denga

Bandun n


(6)

PEMBANGUNAN

E-LEARNING

DI SMP ANGKASA LANUD

HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program S1 Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

RISMANDI YANTO

10108031

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(7)

Alhamdulillahi Rabbil alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena dengan izin-Nya dan setitik ilmu pengetahuan yang diberikan kepada mahluk-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini dengan judul “PEMBANGUNAN E-LEARNING DI SMP ANGKASA LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG”. Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi jenjang strata satu (S1) di Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.

Penulis sangat menyadari kekurangan yang ada pada laporan ini. Kekurangan ini dikarenakan keterbatasan penulis dalam hal ilmu pengetahuan dan pemahaman penulisan laporan. Akan tetapi, penulis berusaha menyusun laporan ini sebaik yang penulis bisa dengan segenap kemampuan dan usaha yang penulis bisa. Selama menulis laporan tugas akhir ini, penulis telah mendapatkan banyak sekali bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah dengan segenap hati dan keikhlasan yang penuh membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan laporan ini. Dengan kesadaran hati, penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Maha Esa yang telah memberikan kesehatan dan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan juga atas semua keindahan, kemudahan, dan berjuta hikmah yang melahirkan semangat jiwa. 2. Orang tua penulis yang telah

Tuhan Yang

memberikan segenap perhatian, cinta dan kasih sayang, dorongan, nasihat serta do’a yang tulus dan tanpa batas.

3. Bapak Ir. Eddy Suryanto Sugoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.


(8)

iv

4. Bapak Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie, M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

niversitas Komputer

ama penulis kuliah di Universitas Komputer Indonesia

nyusunan

k membantu dan memberikan bimbingan dalam penyusunan

alam penyusunan skripsi ini.

n dan bantuannya hingga penulis

k membantu penulis.

ng tidak dapat penulis cantumkan satu

telah menyinggung perasaan atau menyakiti hati kepada semua

5. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M,T selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, U

Indonesia.

6. Ibu Rani Susanto, S.Kom selaku dosen wali yang telah mengajarkan ilmunya sel

7. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing dan penguji 2 yang telah banyak memberikan bimbingan dan dorongan dalam pe

skripsi ini.

8. Bapak Taryana Suryana, S.T., M.Kom. selaku reviewer dan penguji 1 yang telah banya

skripsi ini.

9. Ibu Utami Dewi W, S.Kom. selaku penguji 3 yang telah memberikan bimbingan d

10.Seluruh dosen dan karyawan Program Studi Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia, atas ilmu, bimbinga

selesai menyusun skripsi ini.

11.Saudara, adik dan teman-teman yang telah membantu, memberi dukungan dan do’a kepada penulis.

12.Agus Djoko Pranoto, Febby Christina, Indra Gunawan dan M Haris Hamdani yang telah banya

13.Rekan-rekan seperjuangan dan teman-teman kelas IF-1 Angkatan 2008 yang telah banyak membantu penulis.

14.Serta semua pihak yang membantu dalam melakukan penelitian dan penyusunan tugas akhir ini, ya

persatu.

Dan tak lupa penulis memohon maaf apabila dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis


(9)

khir kata penulis hanya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pe

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penulis

berharap agar laporan ini dapat berguna bagi semua orang yang membutuhkan. Amien.

A


(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR SIMBOL ... xix

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1 Latar Belakang Masalah ... 1

I.2 Identifikasi Masalah ... 2 

I.3 Maksud dan Tujuan ... 3 

I.3.1 Maksud ... 3 

I.3.2 Tujuan ... 3

I.4 Batasan Masalah ... 3 

I.5 Metodelogi Penelitian ... 5 

I.6 Sistematika Penulisan ... 7 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

II.1 Profil Instansi ... 9

II.I.I Sejarah Instansi ... 9 


(11)

II.1.4 Deskripsi Kerja Struktur Organisasi Instansi ... 11 

II.2 Landasan Teori ... 13

II.2.1 Informasi ... 13 

II.2.2 Siklus Informasi ... 14 

II.2.3 E-learning ... 14 

II.2.4 Data ... 18 

II.2.5 Basis Data ... 18 

II.2.5.1 Sifat – Sifat Basis Data ... 19

II.2.5.2 Basis Data Relasional ... 20 

II.2.5.3 Operasi dan Bahasa Basis Data ... 21 

II.2.6 Sistem Basis Data ... 21 

II.2.7 Komponen Basis Data ... 22 

II.2.7.1 Perangkat Keras (Hardware) ... 22

II.2.7.2 Sistem Operasi (Operating System) ... 23

II.2.7.3 Basis Data (Database) ... 23

II.2.7.4 DBMS (Database Management System) ... 23

II.2.7.5 Pemakai (User) ... 25

II.2.7.6 Perangkat Lunak Lain ... 26


(12)

II.2.9 Pemodelan Analisis Terstruktur ... 28 

II.2.9.1 Elemen Model Analisis ... 28 

II.2.9.2 Pemodelan Data ... 29 

II.2.9.3 Komponen Model Data ... 30 

II.2.9.4 ERD (Entity Relationship Diagram) ... 30 

II.2.9.5 Objek Data, Atribut dan Hubungan ... 31 

II.2.9.6 Kardinalitas ... 31 

II.2.10 Teknologi Internet ... 32 

II.2.11 Aplikasi Web ... 33 

II.2.12 Web-Base Learning ... 33 

II.2.13 CSS (Cascading Style Sheet) ... 534 

II.2.14 JavaScript ... 34 

II.2.15 PHP (Hypertext Perprocessor) ... 35

II.2.15.1 Sejarah Singkat PHP ... 35

II.2.15.2 Kelbihan PHP ... 36

II.2.15.3 Konsep Kerja PHP ... 36

II.2.15.4 PHP dan Database ... 37

II.2.16 MySql ... 38

II.2.17 Xampp ... 39

II.2.18 PhpMyAdmin ... 41


(13)

III.1.2.1 Prosedur Penyampaian Bahan Ajar Saat Guru Hadir ... 43

III.1 2.2 Prosedur Penyampaian Bahan Ajar Saat Guru Tidak Hadir ... 46

III.1.2.3 Prosedur Penyampaian Tugas Saat Guru Hadir ... 47

III.1.2.4 Prosedur Penyampaian Tugas Saat Guru Tidak Hadir ... 50

III.1.2.5 Prosedur Pelaksanaan Latihan Soal ... 52

III.1 .3 Analisis Aturan Bisnis ... 54

III.1.4 Analisis Dahsboard ... 54

III.1.5 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 56

III.1.5.1 Analisis Pengguna Sistem ... 56

III.1.5.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 59

III.1.5.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak ... 60

III.1.6 Analisis Pengkodean ... 60

III.1.7 Analisis Basis Data ... 62

III.1.6 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 65

III.1.8.1 Diagram Konteks ... 65

III.1.8.2 DFD (Data Flow Diagram) ... 66

III.1.8.3 DFD Level 1 ... 66


(14)

III.1.8.4 DFD Level 3 ... 70 

III.1.8.6 DFD Level 4 ... 77

III.1.8.7 Spesifikasi Proses ... 81

III.1.8.8 Kamus Data DFD ... 97 

III.2 Perancangan Sistem ... 101

III.2.1 Tabel Relasi ... 101 

III.2.2 Struktur Tabel... 102

III.2.3 Perancangan Struktur Menu ... 108 

III.2.4 Perancangan Antar Muka ... 111

III.2.5 Perancangan Pesan ... 139

III.2.6 Jaringan Semantik ... 140

III.2.7 Perancangan Prosedural ... 145

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 151

IV.1 Implementasi Sistem ... 151

IV.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 151

IV.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 151

IV.1.3 Implementasi Basis Data ... 152

IV.1.4 Implementasi Antar Muka ... 158

IV.2 Pengujian Sistem ... 161

IV.2.1 Pengujian Alpha ... 161


(15)

IV.2.2.2 Metode Pengujian ... 182

IV.2.2.3 Daftar Pertanyaan ... 182

IV.2.2.4 Cara Pengujian ... 184

IV.2.2.5 Hasil dan Evalusi Pengujian ... 184

IV.2.2.6 Kesimpulan Pengujian Betha ... 194

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 195

V.1 Kesimpulan ... 195

V.2 Saran ... 195

DAFTAR PUSTAKA ... 197 

         


(16)

DAFTAR PUSTAKA

1. Adri, Muhammad. 2007. Pengembangan Model Belajar Jarak Jauh FT UNP dengan 4TK Medan dalam Rangka Perluasan Kesempatan Belajar1. Ilmukomputer.org (http://ilmukomputer.org/2008/03/29/pengembangan-model-pembelajaran-jarak-jauh/) diakses pada tanggal 1 oktober 2012 2. Alif Finandhita, 2008. Modul Perkuliahan Aplikasi Teknologi Online.

Aplikasi Database Berbasis Web Dengan PHP & MySQL. Universitas Komputer Indonesia

3. Bin Ladjamudin, Al-Bahra. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi. Tangerang : Graha Ilmu

4. Davis, Gordon B. 1998. Sistem informasi manajemen II. P.T. Jakarta : Pustaka Binaman Pressindo

5. Fathansyah. 2004. Basis Data. Bandung : Informatika 6. "Glossary Of E-learning Terms," 2001.

7. Hasyim, Nur. 2003. HTML (Hypertext Markup Language) dan CSS (Cascading Style Sheet). Ilmukomputer.org

8. HM, Jogiyanto. 1989. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit ANDI

9. Kadir, Abdul. 2002. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi

10.Peranginangin, Kasiman.2006. Aplikasi Web dengan PHP dan MYSQL. Yogyakarta : Penerbit Andi


(17)

11.Pressman, Roger S. 2001.Software Engineering – fifth edition. Mc Graw Hill

12.Simarmata, Janner. 2007. Perancangan Basis Data. Yogyakarta: Penerbit ANDI

13.Render,B. dan Stair,M.R,Jr. 2002. Quanitative Analysis for Management 7th Edition. Prentice Hall.

14.Wahono, Romi Satria. 2003. Pengantar e-Learning dan

pengembangannya. Ilmukomputer.org

(http://ilmukomputer.org/2008/11/25/pengantar-elearning-dan-pengembangannya/) diakses pada tanggal 1 Oktober 2012

15.Widhiartha, Putu A. 2005. Memahami Lebih Lanjut tentang e-Learning1. Ilmukomputer.org(http://ilmukomputer.org/wp-

content/uploads/2008/07/widhiartha_elearning.pdf) diakses pada tanggal 9 oktober 2012

16.Yeates, Donald., Wakefield, Tony. (2004) System Analysis and Design 2nd Edition. Prentice Hall, Edinburgh Gate.


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara yang berlokasi di Jalan Pajajaran No. 151 Bandung merupakan sekolah menengah pertama yang memiliki visi dan misi dalam pengasahan ilmu dan teknologi melalui proses pembelajaran. Sebagai salah satu sekolah menengah pertama swasta terbaik di Kota Bandung, SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara berperan dalam pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang Teknologi Informasi. Namun dalam pelaksanaannya SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara belum memiliki sistem yang mampu memberikan informasi yang cepat dan tepat setiap saat dalam mengelola data akademik. Pengolahan data akademik ini diperlukan untuk pengembangan pada sistem e-learning yang akan dibangun.

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak sekolah, terdapat beberapa kendala dalam proses belajar mengajar di SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara. Selama ini proses belajar mengajar bersifat konvensional, artinya bahwa proses belajar mengajar antara guru dan siswa/i hanya dapat dilakukan di dalam kelas sehingga proses belajar mengajar kurang optimal karena kurangnya waktu yang tersedia. Apabila pertemuan guru dan siswa/i di dalam kelas tidak terjadi maka proses belajar mengajar tidak dapat dilaksanakan, tugas dan materi pelajaran tidak dapat disampaikan kepada siswa sehingga hal ini akan menghambat proses pembelajaran. Begitu juga terhadap siswa yang berhalangan hadir mengikuti pembelajaran yang menyebabkan siswa/i tersebut tidak mendapatkan ilmu sesuai materi yang diajarkan. Masalah lain yang muncul adalah sulitnya komunikasi antara guru dan siswa/i di dalam kelas, hal ini disebabkan karena waktu pembelajaran yang tersedia terbatas sehingga siswa/i tidak leluasa


(19)

dalam bertanya ataupun berdiskusi di dalam kelas sehingga akan menghambat keaktifan siswa/i tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas maka dibutuhkannya sebuah sistem yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar di SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung, yaitu e-learning. E-learning adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan fungsi internet dalam kegiatan pembelajaran dengan menjadikan fasilitas elektronik sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran menggunakan e-learning dapat memberikan kegiatan pembelajaran dimana pelajar dapat mendapatkan materi pelajaran, tugas dan berinteraksi dengan guru serta informasi lainnya yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar. Diharapkan dengan media pembelajaran e-learning ini dapat mendukung proses belajar mengajar di SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah diantaranya sebagai berikut :

1. Proses belajar mengajar kurang optimal karena hanya bisa dilakukan didalam kelas sehingga waktu yang tersedia dalam proses belajar mengajar terbatas.

2. Terhambatnya proses belajar mengajar ketika guru berhalangan hadir sehingga proses belajar mengajar tidak dapat dilaksanakan. Materi pelajaran dan tugas tidak dapat dijelaskan kepada siswa/i, begitu juga dengan siswa yang berhalangan mengikuti pelajaran.

3. Terbatasnya waktu pembelajaran yang tersedia sehingga komunikasi antara guru dan siswa/i di dalam kelas terhambat dan tidak semua siswa aktif dalam bertanya atau berdiskusi sehingga akan menghambat keaktifan siswa/i tersebut dalam pemahaman materi pelajaran.


(20)

3

I.3 Maksud dan Tujuan I.3.1 Maksud

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk membangun E-Learning di SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung.

I.3.2 Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam Pembangunan E-Learning di SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung adalah :

1. Mengoptimalkan proses belajar mengajar sehingga pelaksanaan pembelajaran tidak hanya dilakukan didalam kelas saja tetapi bisa dilakukan diluar kelas.

2. Memudahkan penyampaian materi pelajaran ketika guru berhalangan hadir sehingga proses belajar mengajar tetap terlaksanakan dan materi pelajaran tersampaikan serta memudahkan siswa menerima materi pelajaran ketika berhalangan hadir.

3. Memudahkan komunikasi antara guru dan siswa/i sehingga diskusi dan bertanya tidak hanya dilakukan di dalam kelas dan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu sehingga keaktifan siswa tetap terjalin dan pemahaman materi pelajaran lebih mudah dilakukan melalui komunikasi antara guru dan siswa/i ataupun sebaliknya.

I.4 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem yang dibangun hanya mengolah data untuk keperluan e-learning, tidak mengolah data untuk keperluan sistem akademik sekolah.

2. E-learning ini hanya digunakan sebagai media pembelajaran online untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, bukan untuk menggantikan proses belajar mengajar yang sudah ada.


(21)

3. Data

Data yang diambil dari sistem informasi akademik untuk digunakan pada e-learning ini yaitu data guru, data kelas, data naik kelas, data siswa dan data mata pelajaran kelas VII, VIII dan IX. Namun sistem informasi akademik dikembangkan diluar penelitian tugas akhir ini. Sedangkan data yang dikelola untuk keperluan e-learning ini yaitu data administrator, data kepala sekolah, data latihan soal, data kelas, data materi pelajaran, data tugas dan data tahun ajaran.

4. Fitur yang terdapat pada e-learning yaitu :

a. Upload/download materi pelajaran dan tugas berupa text (doc,ppt,pdf

maksimal 10MB) , gambar (jpg dan png maksimal 10MB) dan video

yang diambil dari media pemutar online youtube

(http://www.youtube.com).

b. Latihan soal secara online dan jenis jawaban bersifat pilihan ganda. Soal bersifat random dan soal yang ada dalam sistem bersifat pengayaan/latihan. Jadi latihan soal dalam e-learning ini hanya sebatas untuk mengasah kemampuan siswa/i dan hasil dari latihan soal tidak berpengaruh terhadap nilai akhir.

c. Forum diskusi, yaitu sebagai media komunikasi pembelajaran berdasarkan kelas dan mata pelajaran yang tersedia.

d. Dashboard untuk kepala sekolah yaitu berguna untuk melihat aktifitas guru dan siswa di dalam sistem e-learning dalam bentuk grafik. Aktifitas guru terdiri dari jumlah materi pelajaran dan tugas yang diupload, jumlah pengumuman dan latihan soal yang telah dibuat. Sedangkan aktifitas siswa yaitu berdasarkan nilai dari latihan soal.

5. Keluaran atau output yang dihasilkan dari e-learning ini yaitu informasi materi pelajaran, informasi tugas, informasi unggahan tugas, informasi soal, informasi tahun ajaran, informasi semester, informasi kelas, informasi mata pelajaran, informasi mengajar, informasi siswa, informasi administrator, informasi guru dan informasi pengumuman,


(22)

5

6. Model analisis perangkat lunak yang digunakan yaitu pemodelan data terstruktur, tools pemodelan menggunakan flowmap, entity relationship diagram (ERD) dan data flow diagram (DFD).

I.5 Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian tugas akhir ini yaitu menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada. Penelitian ini terdiri dari dua metode yaitu metode pengumpulan data dan metode pembuatan perangkat lunak.

1. Metode pengumpulan data

Pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh fakta yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

a. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.

c. Interview

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung yang ada kaitannya dengan topik yang diambil.

2. Metode pembuatan perangkat lunak

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan model waterfall yakni sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang dimulai pada tingkat kemajuan sistem.


(23)

Gambar I.1 Model Waterfall [11]

Metode penelitian yang digunakan antara lain melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut:

a. Analisis Sistem

Setelah data terkumpul, dilakukan analisis yang berkaitan dengan proses dan data yang diperlukan oleh sistem. Proses pencarian kebutuhan diintensifkan dan difokuskan pada software. Untuk mengetahui sifat dari program yang akan dibuat, maka para software engineer harus mengerti tentang domain informasi dari software, misalnya fungsi yang dibutuhkan,

user interface. Dari aktivitas tersebut (pencarian kebutuhan sistem dan

software) harus di dokumentasikan dan di tunjukkan kepada pelanggan.

b. Design

Tahap penerjemahan dari tahap analisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user. Proses multilangkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengodean.

c. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu. Pada tahap ini dilakukan pembuatan komponen-komponen sistem yang meliputi implementasi modul-modul program, antarmuka dan basis data. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.


(24)

7

d. Testing

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Semua fungsi-fungsi software harus diujicobakan, agar software bebas dari error, dan hasilnya harus benar-benar sesuai dengan kebutuhan yang sudah didefinisikan sebelumnya.

I.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bagian yang mengemukakan latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi penjelasan tentang sejarah sekolah, visi dan misi sekolah. Serta berisi landasan teori yaitu berisi teori teori pendukung yang digunakan untuk membangun e-learning di SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis dalam pembangunan sistem yaitu gambaran umum sistem, analisis basis data, analisis kebutuhan fungsional dan analisis kebutuhan non fungsional. Pada perancangan berisi mengenai perancangan data, perancangan menu, perancangan antarmuka dan jaringan semantik.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat, disertai juga dengan hasil pengujian dari aplikasi ini.


(25)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari hasil penulisan tugas akhir.


(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Profil Instansi II.1.1 Sejarah Instansi

SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung yang diprakarsai oleh Bapak Drs Marsidi, M.Pd. mulai beroperasi sekitar pada tahun 1964 dengan nama SMP Pertiwi yang bekerja sama dengan Dikson TNI AU/ YASAU dengan nama Yayasan XVII Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pada saat itu Kepala Sekolah dijabat oleh Bapak Koesbini. Pada tahun 1970 terjadi pembaharuan dengan lepasnya kerja sama dengan Yayasan XVII Departemen Pendidikan dan Kebudayaan yang secara otomatis SMP Pertiwi berdiri di bawah pengelolaan Dikson TNI AU/YASAU.

Seiring dengan terjadinya penyeragaman nama-nama sekolah di lingkungan TNI AU/Yasau, maka SMP Pertiwi pun berganti nama menjadi SMP Angkasa, yang selanjutnya diikuti oleh TK Mawar menjadi TK Angkasa, SD Dian menjadi SD Angkasa dan STM Garuda menjadi STM Angkasa. Sejak tahun 1970 Kepala SMP Angkasa dijabat oleh Kapten H. Muchja hingga tahun 1975. Waktu terus bergulir, estafet kepemimpinan pun berjalan secara alamiah, Bapak Kapten H. Muchja pun memasuki puna bakti. Seiring waktu bergulir, maka pada tahun 1975 SMP Angkasa dijabat oleh Bapak Drs. Ondi Budiono dan seluruh sekolah di lingkungan TNI AU/Yasau di bawah asuhan BKSP (Badan Kerja Sama Sekolah Pangkalan), kemudian beralih kemudi di bawah pengawasan Yasarini Cabang/ Perwakilan (Yayasan Ardhya Garini). Pada tahun 1980, Bapak Drs. Ondi Budiono memprakarsai berdirinya SMA Angkasa Husein Sastranegara Bandung, maka secara otomatis beliau beralih tugas menjadi kepala SMA Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung. Selanjutnya tampuk kepemimpinan SMP Angkasa diserahterimakan kepada Bapak Drs. Toto Rusliana.

Sunnatulloh pun memberlakukan kaidah berpangkal berujung, artinya sesuatu mesti berawal dan kemudian berakhir. Begitu pula dengan Bapak Drs.


(27)

Toto Rusliana yang memasuki masa purnabakti sebagai pegawai negeri sipil di Lingkungan Dinas Pendidikan Nasional pada tahun 2002 sehingga tampuk kepemimpinan kepala sekolah pun selanjutnya diserah terimakan kepada Bapak Slamet Basuki, SE.

II.1.2 Visi dan Misi Instansi

II.1.2.1 Visi

Unggul dalam prestasi, handal dalam kualitas, serasi dalam penampilan, harmonis dalam hubungan, simpatik dalam layanan, kreatif dalam berkarya, professional dalam tugas, dan inovatif dalam perencanaan.

II.1.2.2 Misi

1. Meningkatkan profesionalisme dan prestasi kerja tenaga kependidikan dengan dilandasi semangat kebersamaan.

2. Meningkatkan prestasi dan kualitas siswa berkenaan dengan penghayatan iman dan taqwa serta pengasahan ilmu dan teknologi melalui proses pembelajaran.

3. Mempertahankan SMP Angkasa sebagai sekolah pilihan masyarakat. 4. Mewujudkan Tribudaya dan Catur Citra sekolah swasta.

5. Meningkatkan pelayanan terhadap semua pengguna jasa kependidikan.

II.1.3 Struktur Organisasi Instansi

Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Struktur keorganisasian pada SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung dapat dilihat seperti dibawah ini :


(28)

3

Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Struktur keorganisasian pada SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung dapat dilihat seperti dibawah ini :

Gambar II.1 Struktur organisasi SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara

II.1.4 Deskripsi Kerja Struktur Organisasi Instansi

Salah satu komponen yang sangat penting dalam mendukung manajemen dan kemajuan pendidikan di sekolah adalah tenaga administrasi sekolah, adapun


(29)

deskripsi personalia tenaga administrasi dan pembantu pelaksana di sekolah serta tugas - tugasnya sebagai berikut :

1. Kepala Sekolah

a. Mengawasi pelaksanaan program kerja Tata Usaha.

b. Memperhatikan dan mengusahakan fasilitas yang dibutuhkan. c. Bertanggung Jawab secara keseluruhan

d. Menyusun perencanaan e. Mengorganisasikan kegiatan

f. Mengarahkan / mengendalikan kegiatan g. Mengkoordinasikan kegiatan

h. Melaksanakan pengawasan i. Menentukan kebijaksanaan

j. Mengadakan rapat mengambil keputusan k. Mengatur proses belajar mengajar

l. Mengatur administrasi Katatausahaan, Kesiswaan, Ketenagaan, Sarana prasarana, Keuangan

2. Kepala Urusan Tata Usaha

a. Bertangung jawab dalam bidang ketatausahaan : 1) Administrasi Kepegawaian

2) Administrasi Kesiswaan 3) Administrasi Persuratan 4) Administrasi Sarana Prasarana b. Membantu Administrasi Keuangan c. Mengkoordinasikan :

1) Ketertiban pelaksanaan tugas pegawai 2) Kebersihan dan keamanan sekolah

d. Membantu Kepala Sekolah dalam mengurusi penerimaan siswa baru dan mutasi

3. PKS Kurikulum

a. Menyusun dan menjabarkan Kalender Pendidikan b. Menyusun Pembagian Tugas Guru dan Jadwal Pelajaran


(30)

5

c. Mengatur Penyusunan Program Pengajaran (Program Semester, Program Satuan Pelajaran, dan Persiapan Mengajar, Penjabaran dan Penyesuaian Kurikulum)

d. Mengatur pelaksanaan program penilaian Kriteria Kenaikan Kelas, Kriteria Kelulusan dan Laporan Kemajuan Belajar Siswa serta pembagian Raport dan STTB

e. Mengatur Mutasi Siswa

f. Melaksanakan supervisi administrasi dan akademis

4. PKS Kesiswaan

a. Buku keadaan siswa

b. Buku mutasi Keluar dan Masuk

c. Menyelesaikan Mutasi baik masuk maupun keluar

d. Memberikan Nomor Induk Siswa kelas VII Baru dan Siswa Mutasi yang masuk

5. PKS Sarana & Prasarana

a. Merencanakan kebutuhan sarana prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar

b. Merencanakan program pengadaan

c. Mengatur pemanfaatan Sarana Prasarana sekolah d. Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian

6. PKS Hubungan Masyarakat

a. Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan komite dan peran komite

b. Menyelenggarakan bakti social, karyawisata

c. Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar seni)

II.2 Landasan Teori II.2.1 Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu


(31)

kejadian-kejadian d saat terten nilai yan perubahan nyata sepe II.2.2 Sik Da banyak, se dihasilkan mengguna model me membuat suatu tind tersebut a seterusnya II.2.3 E-L E-l dilaksanak dan kesatua ntu. Kejadia g disebut n nilai bara

erti tempat,

klus Inform

ata merupak ehingga per n informas akan suatu m

enjadi info suatu kepu dakan yang akan ditangk a membentu -Learning learning kan dengan

an nyata. K an-kejadian dengan tr ang menjad

benda, dan

Kejadian (ev

n nyata yan ransaksi. M

i nilai uang orang yang

vent) adalah ng sering te Misalnya p g. Kesatuan g betul-betu

h sesuatu y erjadi perub penjualan a n nyata ada ul ada dan te

ang terjadi bahan dari adalah tran alah suatu erjadi. pada suatu nsaksi objek masi kan bentuk rlu diolah le si. Data model pros ormasi, pen utusan dan g lain yang

kap sebaga uk suatu sik

yang masi ebih lanjut. yang diol ses yang ter nerima kem melakukan g akan me i input, dip klus.

ih mentah y Data diolah lah untuk rtentu. Data mudian men n tindakan, embuat seju proses kemb yang belum h melalui su menghasi a yang diola

nerima info yang berar umlah data bali lewat s

m dapat ber uatu model u

ilkan infor ah melalui formasi ters rti menghas a kembali. suatu mode cerita untuk rmasi suatu sebut, silkan Data el dan

Gambarr II.2 Sikluss Informasi [8]

atau elekt memanfaat

tornik lea

tkan fungsi

arning ada i internet da

alah pemb alam kegiat belajaran tan pembela yang ajaran


(32)

7

dengan menjadikan fasilitas elektronik sebagai media pembelajaran. E-learning

merupakan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan [14]. Dari definisi ini dapat dipahami bahwa pembelajaran dengan e-learning

disamping memanfaatkan fasilitas internet, juga menggunakan perangkat keras seperti komputer atau laptop, jaringan yang dapat menghubungkan antara siswa dan guru. Hubungan yang terbangun ini adalah hubungan atau interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dari definisi itu pula dapat dipahami makna dari Pembelajaran dengan e-learning pembelajaran tersebut membutuhkan infrastruktur tersendiri yang mendukung terutama adalah koneksi internet. Sehingga e-learning tidak dapat dipisahkan dari penggunaan internet dalam pembelajaran. Ditinjau dari segi antara sistem dengan manusia maka ada tiga kategori dasar e-learning, yaitu :

1. Synchronous Learning

2. Self-directed Learning

3. Asynchronous (collaborative) Learning

Masing-masing kategori tersebut pada dasarnya mengacu pada bagaimana perasaan seorang peserta didik pada saat melakukan proses pembelajaran dengan sistem e-learning. Perasaan tersebut dapat berupa perasaan terisolasi atau menjadi bagian dari sebuah kelompok. Apabila menjadi bagian dari sebuah kelompok bagaimanakah komunikasi dan interaksi yang terjadi pada kelompok tersebut.

1. Synchronous Learning

Pada pembelajaran synchronous kondisinya mirip dengan pembelajaran konvensional hanya saja pada e-learning hal ini tidak ditandai dengan kehadiran secara fisik. Pada bentuk synchronous ini pendidik (instruktur), peserta didik dan rekan-rekannya melakukan "pertemuan" secara online di internet. Melakukan proses belajar mengajar seolah sedang berada diruang fisik yang sama.


(33)

2. Self-directed Learning

Pada kategori ini peserta didik melakukan pembelajaran secara mandiri dengan mengakses berbagai referensi dan bahan belajar yang tersedia. Tidak ada instruktur ataupun waktu khusus untuk berdiskusi dengan sesama peserta didik. Masing-masing peserta didik melakukan proses belajar sesuai dengan kebutuhannya.

3. Asynchronous (Collaborative) Learning

Kategori ini mengkombinasikan karakteristik dari kedua kategori sebelumnya. Peserta didik belajar secara mandiri namun tetap berkomunikasi dengan peserta didik lainnya maupun dengan pendidik walaupun tidak harus di waktu khusus. Penggunaan email, instant message

ataupun board pada forum dapat digunakan sebagai media komunikasi dan interaksi baik dengan pendidik maupun sesama peserta didik. [15]

Kelebihan e-learning dalam dunia pendidikan antara lain [6] :

1. Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

2. Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.

3. Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer. 4. Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan

bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah.

5. Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas. Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat diikuti


(34)

9

dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

6. Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.

7. Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari perguruan tinggi atau sekolah konvensional.

Kekurangan e-learning antara lain [9] :

1. Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses belajar dan mengajar.

2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.

3. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.

4. Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.

5. Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.

6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.

7. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet. 8. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

Pemanfaatan e-learning sudah seharusnya mulai dirintis atau diterapkan mengingat kondisi sekarang, di mana para peserta didik sudah dengan mudah mengakses informasi internet. Menjadi tanggung jawab seluruh stake holders

pendidikan agar dapat secara bersama-sama mewujudkan model pembelajaran melalui pemanfaatan media pembelajaran e-learning untuk mendukung peserta didik memperoleh sumber dan materi. Perlu dipahami bahwa E-learning adalah salah satu bentuk pendekatan dan pemanfaatan media pembelajaran yang diharapkan dapat membantu peserta didik untuk melakukan interaksi edukatif secara terus menerus sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan sehingga tujuan pendidikan nasional dapat dicapai.


(35)

II.2.4 Data

Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas dan transaksi yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.

Data dirumuskan sebagai kelompok lambang, tidak acak yang menunjukkan jumlah-jumlah, tindakan-tindakan, hal-hal, dan sebagainya. Data-data dibentuk dari lambang grafis, lambang grafis ini dapat berupa alphabettis, numerik atau berupa lambang-lambang khusus seperti *,$, dan ~. Data-data disusun untuk mengolah tujuan-tujuan menjadi susunan data atau landasan data. [3]

II.2.5 Basis Data

Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul. Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya. [5]

Basis data dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti:

1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3. Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

Prinsip utama dari basis data adalah pengaturan data/arsip. Dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali


(36)

11

data/arsip. Basis data juga bukan hanya sekedar disimpan dalam media penyimpanan elektronis. Artinya tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data. Media penyimpanan elektronis juga dapat berisi

file teks (yang diolah oleh program pengolah kata), filespreadsheet, dan lain-lain, tetapi tidak disebut sebagai basis data karena didalamnya tidak terdapat pemilahan dan pengelompokan data sesuai jenis atau fungsi data, sehingga akan menyulitkan pada saat pencarian data.

II.2.5.1 Sifat – Sifat Basis Data

Istilah basis data pada umunya juga menyiratkan serangkaian sifat yang terkait yaitu [5]:

1. Berbagi Data

Data yang disimpan dalam basis data tidak secara umum dipegang semata-mata untuk digunakan oleh seseorang. Suatu basis data secara normal diharapkan bisa diakses oleh lebih dari satu orang, dan mungkin dapat diakses di waktu yang sama.

2. Integrasi Data

Salah satu bentuk tanggung jawab pemakaian basis data yang utama adalah memastikan bahwa data terintegrasi. Hal tersebut menyiratkan bahwa suatu basis data harus menjadi koleksi data yang mana setidaknya secara ideal tidak menjadi redudansi data.

3. Integritas Data

Tanggung jawab lain yang timbul sebagai konsekuensi dari data bersama adalah bahwa basis data perlu menunjukan integritas. Artinya, jika hubungan antar objek yang ada pada dunia nyata diwakili oleh data di dalam basis data, maka perubahan menjadi salah satu dari mitra pada suatu hubungan harus secara akurat menggambarkan perubahan yang terjadi di dalam hubungan tersebut.

4. Keamanan Data

Salah satu cara yang utama untuk memastikan integritas basis data adalah dengan melakukan pembatasan akses, dengan kata lain pengamanan basis


(37)

data. Cara yang utama tersebut telah dilakukan pada sistem basis data dengan penjelasan atas beberapa detail pada sekumpulan pengguna yang diberi hak atau pada umumnya lebih pada bagian basis data.

5. Abstraksi Data

Suatu basis data dipandang sebagai model nyata. Informasi yang disimpan di dalam basis data pada umumnya merupakan sebuah usaha untuk menyajikan sifat dari beberapa objek sesungguhnya. Oleh karena itu, sebuah basis dimaksudkan untuk merekam rincian aktivitas yang relevan. Dikatakan relevan karena tidak ada basis data yang bisa menyimpan semua sifat objek sesungguhnya.

6. Independensi Data

Salah satu konsekuensi dari abstraksi data adalah gagasan untuk buffering data dari proses yang menggunakan data. Sebagai contoh, tidak ada program aplikasi yang menggunakan data yang perlu diubah. Dengan demikian jika suatu perubahan dibuat ke dalam beberapa bagian dari suatu sistem aplikasi, maka semestinya perubahan itu tidak mempengaruhi struktur data dasar yang digunakan oleh aplikasi.

II.2.5.2 Basis Data Relasional

Model basis data relasional menunjukkan suatu mekanisme yang digunakan untuk mengelola data secara fisik dalam memori sekunder yang akan berdampak pula pada bagaimana kita mengelompokkan dan membentuk keseluruhan data yang terkait dalam sistem yang kita tinjau.

Pada model relasional basis data akan disebar kedalam table dua dimensi. Setiap table terdiri atas lajur mendatar yang disebut dengan baris data (Row/Record) dan lajur vertikal yang biasa disebut dengan kolom (Coloum/Field). Untuk menerepakan sebuah basis data yang terdiri atas sejumlah table yang saling berhubungan maka kita membutuhkan sebuah perangkat lunak yaitu Database ManegementSystem (DBMS). [5]


(38)

13

II.2.5.3 Operasi dan Bahasa Basis Data

Disamping melakukan operasi pengisian data ke masing-masing tabel yang strukturnya telah disiapkan, operasi-operasi lain yang dapat kita lakukan adalah:

1. Menampilkan data (query). 2. Pengubahan data (update/edit). 3. Pengapusan data (delete).

Teknis penerapan operasi-operasi basis data tersebut sangat tergantung dari DBMS yang digunakan. Tetepi secara umum, ada dua macam cara untuk menjlankan operasi-operasi basis data, yaitu: [5]

a. Menjalankan program khusus unktuk melakukan opeerasi basis data secara interaktif. Program semacam ini umumnya disediakan oleh setiap DBMS untuk mempermudah pemakai (user) dalam melakukan operasi-operasi basis data

b. Menggunakan bahasa basis data (Data Manipulation Language). Dengan bahasa basis data user harus menuliskan perintah-perintk khusus untuk melakukan operasi-operasi basis data. Bahasa basis data tersebut ada yang memang berlaku khhusus unktuk suatu DBMS (seperti bahasa dBase 3+

dan Foxbase, Quel untuk CA-Open Ingres), tetapi ada pula bahasa basis data yang sudah menjadi standar (seperti SQL untuk berbagai MS-SQL Server,

Oracle dan CA-Open Ingres).

II.2.6 Sistem Basis Data

Basis data hanyalah sebuah objek yang pasif/mati. Ia tidak akan pernah berguna jika tidak ada pengelola atau pembuatnya. Yang menjadi pengelola atau penggeraknya secara langsung adalah program atau aplikasi (software). Gabungan keduanya yaitu basis data dan pengelolanya akan menghasilkan suatu sistem. Karena itu, secara umum sebuah sistem basis data merupakan sistem yang terdiri dari kumpulan tabel (file) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data pada


(39)

sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi tabel (file) tersebut.

Gambar II.3 Sistem Basis Data [5]

II.2.7 Komponen Sistem Basis Data

Dalam sebuah sistem basis data terdapat beberapa komponen utama yaitu: 1. Perangkat Keras (Hardware)

2. Sistem Operasi (Operating System) 3. Basis Data (Database)

4. DBMS (Database Management System) 5. Pemakai (User)

6. Perangkat lunak lain yang sifatnya optional

II.2.7.1 Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang biasanya ada dalam sebuah basis data adalah:

1. Komputer (satu untuk sistem yang stand-alone atau lebih dari satu untuk sistem jaringan).

2. Memori sekunder yang on-line (Harddisk).

3. Memori sekunder off-line (Tape atau Removable Disk) untuk keperluan

Backup data.


(40)

15

II.2.7.2 Sistem Operasi (Operating System)

Secara sederhana sistem operasi merupakan program yang mengaktifkan atau menjalankan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer (operasi I/O, pengelolaan file, dan lain-lain) sejumlah sistem operasi yang banyak digunakan seperti MS-DOS, MS-Windows, UNIX, Linux, Mac, Sun-Solaris, dan lain-lain. Program basis data hanya akan aktif (running) jika sistem operasinya telah aktif.

II.2.7.3 Basis Data (Database)

Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat berisi sejumlah objek basis data (seperti tabel, indeks dan lain-lain). Di samping menyimpan data, setiap basis data juga menyimpan definisi struktur basis data dan objek – objeknya secara detail).

II.2.7.4 DBMS (Database Management System)

Untuk mengelola basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS. DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol dan mengakses basis data dengan cara yang praktis dan efisien. DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda. Umumnya DBMS meyediakan fitur-fitur sebagai berikut : [5]

1. Indepedensi data-program

Karena basis data ditangani oleh DBMS, program dapat ditulis sehingga tidak tergantung pada struktur data dalam basis data. Dengan kata lain, program tidak akan terpengaruh sekiranya bentuk fisik data diubah.

2. Keamanan

Keamanan dimaksudkan untuk mencegah pengaksesan data oleh orang yang tidak berwenang.


(41)

3. Integritas

Hal ini digunakan untuk menjaga agar data selalu dalam keadaan valid dan konsisten.

4. Konkurensi

Konkurensi memungkinkan data dapat diakses oleh banyak pemakai tanpa menimbulkan masalah.

5. Pemulihan (recovery)

DBMS menyediakan mekanisme untuk mengembalikan basis data ke keadaan semula yang konsisten sekiranya terjadi gangguan perangkat keras atau kegagalan perangkat lunak.

6. Katalog sistem

Katalog sistem adalah deskripsi tentang data yang terkandung dalam basis data yang dapat diakses oleh pemakai.

7. Perangkat produktivitas

Perangkat produktivitas berfungsi untuk menyediakan kemudahan bagi pemakai dan meningkatkan produktivitas. DBMS menyediakan sejumlah perangkat produktivitas seperti pembangkit query dan pembangkit laporan.

Keunggulan dari DBMS yaitu :

a. Mengendalikan atau mengurangi duplikasi data. b. Menjaga konsistensi dan integritas data.

c. Memudahkan pemerolehan informasi yang lebih banyak dari data yang sama disebabkan data dari berbagai bagian dalam organisasi dikumpulkan menjadi satu.

d. Meningkatkan keamanan data dari orang yang tak berwenang. e. Memaksakan penerapan standar.

f. Dapat menghemat biaya karena data dapat dipakai oleh banyak departemen. g. Menanggulangi konflik kebutuhan antarpemakai karena basis data di bawah

kontrol administrator basis data.

h. Meningkatkan tingkat respond dan kemudahan akses bagi pemakai akhir. i. Meningkatkan produktivitas pemrogram.


(42)

17

j. Meningkatkan pemeliharaan melalui indepedensi data.

k. Meningkatkan konkurensi (pemakai data oleh sejumlah data) tanpa menimbulkan masalah kehilangan informasi atau integritas.

l. Meningkatkan layanan backup dan recovery. Kelemahan DBMS yaitu :

a. Kompleksitas yang tinggi membuat administrator dan pemakai akhir harus benar-benar memahami fungsi-fungsi dalam DBMS agar dapat diperoleh manfaat yang optimal. Kegagalan memahami DBMS dapat mengakibatkan keputusan rancangan yang salah, yang akan memberikan dampak serius bagi organisasi.

b. Ukuran penyimpanan yang dibutuhkan oleh DBMS sangat besar dan memerlukan memori yang besar agar bisa bekerja secara efisien.

c. Rata-rata harga DBMS meminta kebutuhan perangkat keras dengan spesifikasi tertentu sehingga diperlukan biaya tambahan.

d. Biaya konversi sistem lama (yang mencakup biaya pelatihan staf dan biaya untuk jasa konversi) ke sistem baru yang memakai DBMS terkadang sangat mahal melebihi biaya untuk membeli DBMS.

e. Kinerjanya terkadang kalah dengan sistem yang berbasis berkas. Hal ini bisa dipahami karena DBMS ditulis supaya dapat menangani hal-hal yang bersifat umum.

f. Dampak kegagalan menjadi lebih tinggi karena semua pemakai sangat tergantung pada ketersediaan DBMS, akibatkanya jika terjadi kegagalan dalam komponen lingkungan DBMS akan membuat operasi dalam organisasi tersendat atau bahkan terhenti.

II.2.7.5 Pemakai (User)

Ada beberapa tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem, diantaranya:


(43)

Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data Manipulation Language (DML), yang disertakan dalam program yang ditulis menggunakan bahasa pemrograman induk (C, Pascal, Cobol dan lain-lain) 2. User Mahir (Casual User)

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis program. Mereka menyatakan query dengan bahasa yang sudah disediakan oleh DBMS. 3. User Umum (End User)

Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan suatu program aplikasi permanen (executable program) yang telah disediakan sebelumnya

4. User Khusus (Specialized User)

Pemakai yang menulis aplikasi basis data non konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengelolaan Citra, dan lain-lain, yang bisa saja mengakses basis data dengan/tanpa DBMS yang bersangkutan.

II.2.7.6 Perangkat Lunak Lain

Aplikasi (perangkat lunak) ini bersifat optional. Artinya, ada atau tidak adanya tergantung pada kebutuhan DBMS yang digunakan dan lebih berperan dalam pengorganisasian data dalam basis data, sementara bagi pemakai basis data khususnya end user dapat disediakan program khusus untuk melakukan pengisian, perubahan, dan pengambilan data. Program ini ada yang sudah disediakan bersama DBMS-nya ada juga yang harus dibuatkan sendiri dengan aplikasi lain yang khusus.

II.2.8 Dashboard

Dashboard merupakan salah satu solusi untuk penyajian dan visualisasi data. Dashboard adalah suatu model antarmuka sistem informasi yang dianalogikan seperti dashboard sebuah mobil yang mudah untuk dipelajari.


(44)

19

pengguna memerlukan akses terhadap informasi yang terstruktur dengan baik dan jelas. Oleh karena itu desain dashboard yang efektif menjadi sangat penting. Sebuah desain yang baik untuk penyajian dan visualisasi data akan memberikan kejelasan mengenai informasi penting yang disampaikan bagi pengguna. Dengan desain yang baik, dashboard yang dibuat akan dapat membantu pengguna dalam mengidentifikasi trend, pola, dan anomali pada data sehingga pada akhirnya dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang efektif.

Dari kutipan di atas, banyak diperoleh informasi tentang pentingnya

dashboard, yaitu:

1. Mempermudah pembacaan informasi dengan antarmuka sistem informasi yang lebih mudah dipahami juga.

2. Dapat mengomunikasikan informasi dengan cepat.

3. Membantu analisis keadaan dengan cepat sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang efektif.

Selain manfaat yang diberikan di atas, terdapat beberapa syarat atau anjuran dalam dashboard, yaitu:

1. Tampilan dashboard memudahkan penggunanya dalam membaca informasi, tidak malah menyusahkan.

2. Desain dashboard efektif menjadi suatu hal yang sangat penting atau dengan kata lain desain dashboard perlu memperhitungkan sisi ergonomis. Macam-macam dashboard :

a. Dashboard strategic

Dashboard yang mencakup keseluruhan aspek dari perusahaan, dan mampu untuk ikut menunjang pencapaian strategi keberhasilan suatu perusahaan. Dashboard ini rata-rata memiliki latency yang panjang karena informasi di dalamnya merupakan akumulasi proses dari setiap proses yang dilakukan oleh perusahaan.


(45)

Dashboard yang cakupannya tidak seluas strategic, tetapi masih memiliki lebih dari 1 perspektif yang dapat membantu mencapai strategi jangka pendek perusahaan.

c. Dashboard operasional

Dashboard operasional biasanya hanya terfokus pada 1 perspektif saja. Informasi yang ditampilkan pun lebih cenderung menyoroti kegiatan operasional perusahaan dalam satu bidang. Tujuan dari dashboard operasional ini umumnya hanya untuk membuat peningkatan yang hanya bertahan untuk sementara saja dan seringnya memancing persaingan untuk membuktikan kelebihan dari setiap aspek yang ada di dalam dashboard tersebut. Misalnya,

dashboard operasional mengenai kinerja karyawan.

II.2.9 Pemodelan Analisis Tersturktur

Pada tingkat teknik, rekayasa perangkat lunak dimulai dengan serangkaian tugas pemodelan yang membawa kepada suatu spesifikasi lengkap dari persyaratan representasi dan representasi desan yang komprehensif bagi perangkat lunak yang akan dibangun. Model analis yang sebenarnya merupakan serangkaian model merupakan representasi teknis yang pertama dari sistem.

Analis terstruktur adalah aktivitas pembangunan model. Dengan menggunakan notasi yang sesuai dengan prinsip analisis operasional menciptakan model yang menggambarkan muatan dan aliran informasi (data dan kontrol), membagi sistem secara fungsional dan secara behavioral, dan menggambarkan esensi dari apa yang harus dibangun. Analisis terstruktur bukan merupakan metode tunggal yang diaplikasikan secara konsisten oleh semua yang menggunakannya. [8]

II.2.9.1 Elemen Model Analisis

Model analis harus mencapai tiga sasaran utama: (1) untuk menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, (2) untuk membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak, (3) untuk mmbatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun. Untuk


(46)

21

mencapai sasaran tersebut, model analisis yang ditarik selama analisis terstruktur berlangsung. Model analisis meliputi masing-masing diagram, spesifikasi, dan deskripsi, serta kamus yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

Entity Relationship

Diagram

Data Flow Diagram

State-Transition Diagram

Gambar II.4 Struktur Model Analis [4]

Pada inti model ada kamus data (data dictionary), yaitu penyimpanan yang berisi deskripsi dari semua objek data yang dikonsumsi atau diproduksi oleh perangkat lunak.

Entity Relationship Diagram (ERD) menggambarkan hubungan antara objek data. ERD adalah notasi yang digunakan untuk melakukan aktivitas pemodelan data. Atribut dari masing-masing objek data yang ditulis pada ERD dapat digambarkan dengan menggunakan deskripsi objek data.

Data Flow Diagram (DFD) melayani dua tujuan: (1) untuk memberikan mengenai bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui system, dan (2) untuk mengambarkan fungsi-fungsi (dan sub-fungsi) yang mentransformasi aliran data. DFD memberikan informasi tambahan yang digunakan selama analisis domain informasi dan berfungsi sebagai dasar bagi pemodelan fungsi. Deskripsi setiap fungsi disajikan pada DFD diisikan dalam sebuah spesifikasi proses/process specification (PSPEC).


(47)

II.2.9.2 Pemodelan Data

Pemodelan data menjawab serangkaian pertanyaan spesifik yang relevan dengan berbagai aplikasi pemrosesan data. Pertanyaan-pertanyaan tersebut meliputi “Apakah objek utama yang akan diproses oleh sistem?”, “Bagaimana komposisi dari masing-masing objek data dab atribut apa yang menggambarkan objek tersebut?”, “Di mana objek saat ini berada?”, “Bagaimana hubungan antara masing-masing objek data dan bjek yang lainnya?”, dan “Bagaimana hubungan antara objek dengan proses yang mentransformasikannya?”.

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, metode pemodelan data menggunakan ERD. ERD memungkinkan perekayasa perangkat lunak mengidentifikasi objek data dan hubungannya dengan menggnakan notasi grafis. Pada konteks analisis terstruktur, ERD menetapkan semua data yang dimasukkan, disimpan, ditransformasi, dan diproduksi pada suatu aplikasi [10].

II.2.9.3 Komponen Model Data

Model data memperoleh masukan dari langkah perencanaan dan analisis. Di sini, pembuat model bersama dengan analisis mengumpulkan informasi tentang kebutuhan basis data dengan meninjau ulang dokumentasi yang ada dan mewawancarai pengguna akhir (end user).

Model data memiliki dua keluaran. Pertama, sebuah diagram entity-relationship yang menyajikan struktur data dalam bentuk bergambar. Diagram menjadi alat yang berharga untuk mengkomunikasikan model tersebut kepada end user. Komponen yang kedua adalah suatu dokumen data. Dokumen tersebut menguraikan objek data, relasi, dan aturan yang diperlukan oleh basis data secara detail. Kamus menyediakan detail yang diperlukan oleh pengembang basis data untuk membangun basis data fisik.[16]

II.2.9.4 ERD (Entity Relationship Diagram)

Langkah sederhana dari model ER adalah model data konseptual yang memandang dunia nyata sebagai kesatuan (entities) dan hubungan (relationships). Komponen dasar model merupakan diagram entity-relationship yang digunakan


(48)

23

untuk menyajikan objek data secara visual.. Penjelasan tentang simbol-simbol ERD akan dijelaskan pada daftar simbol di tabel II.2. Kegunaan model ER dalam perancangan basis data adalah [5]:

1. Mampu memetakan model relasional dengan baik. Pembangunan yang digunakan di dalam model ER dengan mudah diubah ke dalam tabel relasional.

2. Sederhana dan mudah dipahami hanya dengan sedikit pelatihan. Oleh Karena itu, model bisa digunakan oleh perancang basis data untuk mengkomunikasikan perancangan kepada pengguna akhirnya.

3. Model ini juga bisa digunakan sebagai suatu rencana perancangan oleh pengembang basis data untuk menerapkan suatu model data dalam perangkat lunak manajemen basis data spesifik.

II.2.9.5 Objek Data, Atribut dan Hubungan

Objek data adalah representasi dari hampir semua informasi gabungan yang harus dipahami oleh perangkat lunak. Dengan informasi gabungan kita mengartikan sesuatu yang memiliki sejumlah sifat atau atribut yang berbeda. Dengan demikian “luas” (sebuah harga tunggal) tidak akan menjadi objek data yang valid, tetapi dimensi (gabungan antara ketinggian, luas, dan kedalaman) dapat ditentukan sebuah objek.

Atribut menentukan properti suatu objek data dan mengambil salah satu dari tiga karakteristik yang berbeda. Atribut dapat digunakan untuk (1) menamai sebuah contoh dari objek data, (2) menggambarkan contoh, (30 membuat referensi ke contoh yang lain pada tabel yang lain. Sebagai tambahan, satu atribut atau lebih harus didefinisikan sebagai sebuah pengidentifikasi di mana atribut pengidentifikasi akan menjadi sebuah “kunci” ketika kita ingin menemukan sebuah contoh dari objek data. Hubungan objek data disambungkan satu dengan yang lainnya dengan bebagai macam cara [12].


(49)

II.2.9.6 Kardinalitas

Kardinalitas merupakan spesifikasi dari sejumlah peristiwa dari satu objek yang dapat dihubungkan ke sejumlah peristiwa dari objek lain. Kardinalitas biasanya diekspresikan sebagai secara sederhana ‘satu’ atau ‘banyak’. Dengan mempertimbangkan semua kombinasi dari ‘satu’ dan ‘banyak’, dua objek dapat dihubungkan sebagai:

1. Satu-ke-satu (1:1), suatu peristiwa dari objek ‘A’ dapat berhubungan dengan satu dan hanya satu kejadian dari objek ‘B’, begitu pula sebaliknya.

2. Satu-ke-banyak (1:N), suatu peristiwa dari objek ‘A’ dapat berhubungan dengan satu atau lebih kejadian dari objek ‘B’, tetapi sebuah kejadian ‘B’ dapat berhubungan dengan hanya satu kejadian dari ‘A’.

3. Banyak-ke-banyak (M:N), suatu peristiwa dari objek ‘A’ dapat berhubungan dengan satu atau lebih kejadian dari objek ‘B’, begitu pula sebaliknya.

Kardinalitas mendefinisikan jumlah maksimum dari hubungan objek ang ikut serta di dalam sebuah hubungan, tetapi tidak memberikan sebuah indikasi apakah objek data tertentu harus berpartisipasi di dalam hubungan atau tidak. Untuk menspesifikasikan informasi ini, model data akan menambahkan modalitas ke object-relationship pair.[5]

II.2.10Teknologi Internet

Internet adalah suatu jaringan komputer global yang terbentuk dari jaringan-jaringan komputer lokal dan regional yang memungkinkan komunikasi data antar komputer yang terhubung ke jaringan tersebut. Internet awalnya merupakan rencana dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Departement Of Defense) pada sekitar tahun 1960. Dimulai dari suatu proyek yang dinamakan ARPANET atau Advanced Research Project Agency Network. Beberapa universitas di Amerika Serikat diantaranya UCLA, Stanford, UC Santa Barbara dan University of Utah, diminta bantuan dalam mengerjakan proyek ini dan awalnya telah berhasil menghubungkan empat komputer di lokasi universitas yang berbeda tersebut. Perkembangan ARPANET ini cukup pesat jika dilihat dari perkembangan komputer pada saat itu. Karena perkembanganya sangat pesat,


(50)

25

jaringan komputer ini tidak dapat lagi disebut sebagai APRANET karena semakin banyak komputer dan jaringan-jaringan regional yang terhubung. Konsep ini kemudian berkembang dan dikenal sebagai konsep Internetworking (Jaringan antar jaringan). Oleh karena itu istilah internet menjadi semakin popular, dan orang menyebutnya jaringan besar komputer tersebut dengan istilah internet.

II.2.11Aplikasi Web

Pada awalnya aplikasi Web dibangun hanya dengan menggunakan bahasa yang disebut HTML (HyperText Markup Language). Pada perkembangan berikutnya, sejumlah skrip dan objek dikembangkan untuk memperluas kemampuan HTML. Pada saat ini, banyak skrip seperti itu, antara lain yaitu PHP dan ASP, sedangkan contoh yang berupa objek adalah applet. Aplikasi Web itu dapat dibagi menjadi Web statis dan Web dinamis. Web statis dibentuk dengan menggunakan HTML saja. Kekurangan aplikasi seperti ini terletak pada keharusan untuk memelihara program secara terus-menerus untuk mengikuti setiap perubahan yang terjadi. Kelemahan ini diatasi dengan model Web dinamis. Dengan menggunakan pendekatan Web dinamis, dimungkinkan untuk membentuk sistem informasi berbasis web. Dari sisi teknologi yang digunakan untuk membentuk web dinamis terdapat dua pengelompokan, yaitu teknologi pada sisi client dan teknologi pada sisi server.

II.2.12Web-base Learning

Dengan semakin luasnya perkembangan internet maka perkembangan selanjutnya adalah terjadinya perluasan akses terhadap bahan-bahan ajar

Computer Based Learning/Training. Berbagai perangkat lunak edukasi ataupun

softcopy dari modul, diktat dan berbagai buku elektronik (e-book) lainnya yang semula didistribusikan dalam bentuk disket atau CD mulai membanjiri internet. Dengan melakukan upload berbagai referensi dan bahan belajar di internet berarti membuka akses dari seluruh penjuru dunia terhadap berbagai bahan belajar tersebut. Para pengguna internet pun bisa mempelajari apa saja dari berbagai situs


(51)

Demikian pula para penyelenggara pendidikan mulai memanfaatkan internet untuk memperluas layanan mereka pada siapapun yang ingin menjadi peserta didiknya. Berbagai kelas dan pelatihan bisa diikuti hanya dengan melakukan berbagai download terhadap bahan belajar elektronik, berdiskusi dengan dosen melalui email atau forum-forum diskusi online dan mengikuti ujian secara online di internet. Setelah lulus sang peserta didik tinggal menunggu ijazah atau sertifikat yang terkirim ke alamatnya. Model inilah yang dikenal sebagai

web-based learning, sebuah model pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang menggunakan internet sebagai sarananya.

II.2.13CSS (Cascading Style Sheet)

Cascading Style Sheet adalah suatu teknologi yang digunakan untuk memperindah tampilan halaman website. Singkatnya dengan menggunakan metode CSS ini dengan mudah mengubah secara keseluruhan warna dan tampilan yang ada di situs, sekaligus memformat ulang situs anda atau merubahnya. Jelas, dengan sedikit berfikir dan menggunakan logika maka akan didapatkan hasil yang memuaskan. Cascading Style Sheet (CSS)

technology support hampir semua web Browser. Karena CSS telah di standarkan oleh World Wide Web Consortium (W3C) untuk di gunakan di web browser.[7]

II.2.14JavaScript

JavaScript adalah bahasa skrip yang populer di internet dan dapat bekerja di sebagian besar penjelajah web populer seperti Internet Explorer (IE), Mozilla Firefox, Netscape dan Opera. Kode JavaScript dapat disisipkan dalam halaman

web menggunakan tag SCRIPT.

JavaScript pertama kali dikembangkan oleh Brendan Eich dari Netscape. Navigator sebelumnya telah mendukung Java untuk lebih bisa dimanfaatkan para programmer yang non-Java. Maka dikembangkanlah bahasa pemrograman bernama LiveScript untuk mengakomodasi hal tersebut. Bahasa pemrograman


(52)

27

inilah yang akhirnya berkembang dan diberi nama JavaScript, walaupun tidak ada hubungan bahasa antara Java dengan JavaScript.

JavaScript bisa digunakan untuk banyak tujuan, misalnya untuk membuat efek rollover baik di gambar maupun teks, dan untuk membuat Ajax. JQuery

merupakan Javascript Library, yaitu kumpulan kode/fungsi Javscript siap pakai, sehingga mempermudah dan mempercepat dalam membuat kode Javascript, termasuk dalam membuat kode Ajax.

II.2.15PHP (Hypertext Preprocessor)

PHP (akronim dari PHP: Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemrograman yang berfungsi untuk membuat website dinamis maupun aplikasi

web. Berbeda dengan HTML yang hanya bisa menampilkan konten statis, PHP bisa berinteraksi dengan database, file dan folder, sehingga membuat PHP bisa menampilkan konten yang dinamis dari sebuah website. [10] Blog, Toko Online, CMS, Forum, dan Website Social Networking adalah contoh aplikasi web yang bisa dibuat oleh PHP. PHP adalah bahasa scripting, bukan bahasa tag-based

seperti HTML. PHP termasuk bahasa yang cross-platform, ini artinya PHP bisa berjalan pada sistem operasi yang berbeda-beda (Windows, Linux, ataupun Mac). Program PHP ditulis dalam file plain text (teks biasa) dan mempunyai akhiran “.php”.

II.2.15.1 Sejarah Singkat PHP

PHP diciptakan pertama kali oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1994. Awalnya, PHP digunakan untuk mencatat jumlah serta untuk mengetahui siapa saja pengunjung pada homepage-nya. Rasmus Lerdorf adalah seorang pendukung

open source. Oleh karena itu, ia mengeluarkan Personal Home Page versi 1.0 secara gratis, kemudian menambah kemampuan PHP 1.0 dan meluncurkan PHP 2.0. [9]

Pada Tahun 1996, PHP telah banyak digunakan dalam website di dunia. Sebuah kelompok pengembang software yang terdiri dari Zeew Suraski, Andi


(53)

Gutman, Stig Bakken, Shane Caraveo dan Jim Winstead bekerja sama untuk menyempurnakan PHP 2.0. Akhirnya, pada tahun 1998 PHP 3.0 diluncurkan. Penyempurnaan terus dilakukan sehingga pada tahun 2000 dikeluarkan PHP 4.0.

II.2.15.2 Kelebihan PHP

PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa script

sejenis. PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakukan CGI, seperti mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan lebih dari kemampuan CGI. [9]

Pada saat ini PHP cukup popular sebagai peranti pemrograman web. PHP dapat berfungsi pada server-server yang berbasis UNIX, Windows, Macintosh, dan RISC OS. PHP juga mendukung banyak server seperti Apache, Microsoft Internet Information Server (MIIS), Personal Web Server (PWS), Netscape and iPlanet servers, Oreilly Website Pro server, audium, Xitami, dan OmniHTTPd.

PHP tidak terbatas pada hasil keluaran HTML. PHP juga memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran gambar, file PDF, dan Movies Flash. PHP juga dapat menghasilkan teks seperti XHTML dan file XML lainnya.

II.2.15.3 Konesp Kerja PHP

Adapun alur kerja PHP adalah [2]:

1. Client me-request halaman web yang berisi script PHP.

2. Jika file yang di-request ditemukan, maka server akan meneruskannya ke PHP

Interpreter (Penterjemah PHP) yang akan bekerja menghasilkan dokumen/halaman HTML berdasarkan script PHP. Jika dalam script tersebut terdapat permintaan terhadap database, maka akan terjadi proses query data ke databaseserver.

3. Dokumen HTML hasil interpretasi oleh PHP Interpreter dikembalikan ke

webserver.


(54)

29

5. WebBrowser akan menterjemahkan dokumen HTML ke Display/Monitor.

Gambar II.5 Konsep Kerja PHP [17]

Dari gambar 2.12 dapat diambil kesimpulan bahwa untuk membangun sebuah situs yang dinamis dan interaktif, maka ada beberapa hal yang diperlukan yaitu Web Server, Database Server dan sebuah Script Interpreter (dalam hal ini PHP Interpreter).

II.2.15.4 PHP dan Database

Salah satu kelebihan dari PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database yang terkenal. Dengan demikian, menampilkan data yang bersifat dinamis, yang diambil dari database, merupakan hal yang mudah untuk diimplementasikan. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa PHP sangat cocok untuk membangun halaman-halaman web dinamis. Pada saat ini PHP sudah dapat berkomunikasi dengan berbagai database meskipun dengan kelengkapan yang berbeda. Beberapa diantaranya adalah:

1. DBM

2. FilePro (Personix, Inc) 3. Informix

4. Ingres 5. Interbase


(55)

6. MicrosoftAccess

7. MSQL 8. MySQL

9. Oracle 10.PostgreSQL

11.Sybase.

II.2.16MySql

MySQL merupakan software yang tergolong sebagai DBMS yang bersifat

Open Source. Open Source menyatakan bahwa software ini dilengkapi dengan

source code (kode yang dipakai untuk membuat MySQL), selain tentu saja bentuk

executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi, dan bisa diperoleh dengan cara download di internet secara gratis. MySQL awalnya dibuat oleh perusahaan konsultan bernama TcX yang berlokasi di Swedia. Saat ini pengembangan MySQL berada di bawah naungan perusahaan

Oracle. Adapun software yang dapat diunduh di situs www.mysql.com. Sebagai software DBMS, MySQL memiliki sejumlah fitur seperti:

1. Multiplatform

MySQL tersedia pada beberapa platform, seperti Windows, Linux, UNIX, dan lain-lain.

2. Andal, cepat, dan mudah digunakan.

MySQL tergolong sebagai database server (server yang melayani permintaan database) yang handal, dapat menangani database yang besar dengan kecepatan tinggi, mendukung banyak sekali fungsi untuk mengakses database, sekaligus mudah untuk digunakan. Berbagai tool pendukung juga tersedia yang mungkin dibuat oleh pihak lain. MySQL juga mampu menangani sebuah tabel yang berukuran dalam terabyte (1024 gigabyte) namun ukuran sesungguhnya sangat bergantung pada batasan sistem operasi. Sebagai contoh, pada sistem operasi Solaris 9/10, batasan ukuran file sebesar 16 TB.


(56)

31

3. Jaminan keamanan akses

MySQL mendukung pengamanan database dengan berbagai kriteria pengaksesan. Sebagai contoh, dimungkinkan untuk mengatur user tertentu agar bisa mengakses data yang bersifat rahasia, sedangakan user lain tidak boleh mengakses. MySQL juga mendukung konektivitas dengan menggunakan ODBC (Open Database Connectivity), database yang ditangani MySQL dapat diakses melalui program yang dibuat oleh Visual Basic. MySQL juga mendukung program klien yang berbasis Java untuk berkomunikasi dengan database MySQL melalu JDBC (Java Database Connectivity). MySQLjuga bisa diakses melalui aplikasi berbasis web. 4. Dukungan SQL

Seperti tersirat dalam namanya, MySQL mendukung perintah SQL

(Standard Query Language). Sebagaimana diketahui, SQL merupakan standar dalam pengaksesan database relational. Pengetahuan SQL akan memudahkan untuk menggunakan MySQL.

II.2.17Xampp

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP

Server, MySQL database, dan penerjemahbahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl.

Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU

General Public License dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resminya.

XAMPP adalah singkatan yang masing-masing hurufnya yaitu :

a. X : Program ini dapat dijalankan dibanyak sistem operasi,seperti Windows,


(57)

b. A : Apache, merupakan aplikasi web server. Tugas utama Apache adalah menghasilkan halaman web yang benar kepada user berdasarkan kode PHP yang dituliskan oleh pembuat halaman web. jika diperlukan juga berdasarkan kode PHP yang dituliskan,maka dapat saja suatu database

diakses terlebih dahulu (misalnya dalam MySQL) untuk mendukung halaman web yang dihasilkan.

c. M : MySQL, merupakan aplikasi database server. Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang digunakan untuk mengolah database. MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah, dan menghapus data yang berada dalam

database.

d. P : PHP, bahasa pemrograman web. Bahasa pemrograman PHP merupakan bahasa pemrograman untuk membuat web yang bersifat server-side scripting. PHP memungkinkan kita untuk membuat halaman web yang bersifat dinamis. Sistem manajemen basis data yang sering digunakan bersama PHP adalah MySQl. namun PHP juga mendukung sistem manajement database Oracle, Microsoft Access, Interbase, d-base,

PostgreSQL, dan sebagainya.

e. P : Perl adalah bahasa pemrograman untuk segala keperluan, perl dirilis pertama kali pada tanggal 18 Desember 1987 ditandai dengan keluarnya

Perl 1. Pada versi-versi selanjutnya, Perl tersedia pula untuk berbagai sistem operasi varian Unix (SunOS, Linux, BSD, HP-UX), juga tersedia untuk sistem operasi seperti DOS, Windows, PowerPC, BeOS, VMS, EBCDIC, dan PocketPC. Dukungan terhadap pemrograman berbasis obyek (object oriented programming/OOP) ditambahkan pada Perl 5, yang pertama kali dirilis pada tanggal 31 Juli 1993. Proyek pengembangan Perl 6 dimulai pada tahun 2000, dan masih berlangsung hingga kini tanpa tanggal yang jelas kapan mau dirilis. Dua di antara karakteristik utama Perl adalah penanganan teks dan berbagai jalan pintas untuk menyelesaiakn


(58)

persoalan-33

persoalan umum. Perl sangat populer digunakan dalam program-program CGI (Common Gateway Interface) dan berbagai protokol Internet lainnya.

II.2.18PhpMyAdmin

PhpMyAdmin adalah suatu program open source yang berbasis web dibuat menggunakan aplikasi PHP. Program ini digunakan untuk mengakses database

MySQL, mempermudah dan mempersingkat kerja penggunanya. Dengan kelebihannya, para pengguna awam tidak harus paham sintak-sintak SQL dalam pembuatan database dan tabel [4]. Program ini sangat diperlukan dalam membangun program berbasis web sehingga membantu programer dalam pengolahan database secara keseluruhan.


(59)

Bab ini akan menjelaskan tentang kesimpulan yang berisi hasil yang diperoleh setelah dilakukan analisis, desain, dan implementasi dari perancangan perangkat lunak yang dibangun dan telah dikembangkan serta saran-saran yang akan memberikan catatan penting dan kemungkinan perbaikan yang perlu dilakukan untuk pengembangan perangkat lunak selanjutnya.

V.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis, perancangan, dan pengujian, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Aplikasi e-learning ini dapat memberikan kemudahan dalam proses pembelajaran dimana pelaksanaan pembelajaran tidak hanya dilakukan didalam kelas saja tetapi bisa dilakukan diluar kelas seperti penyampaian materi pelajaran dan tugas, pengumpulan tugas, pengerjaan latihan soal serta komunikasi antara guru dan siswa/i.

2. Aplikasi e-learning ini dapat memberikan kemudahan dan keleluasaan kepada guru dalam melakukan aktifitas pembelajaran seperti pemberian materi pelajaran, tugas dan latihan soal ketika berhalangan hadir. Memudahkan siswa dalam menerima dan memahami materi pelajaran, tugas dan latihan soal ketika berhalangan hadir.

3. Aplikasi e-learning ini dapat memfasilitasi kebutuhan interaksi dalam proses belajar mengajar antara guru dan siswa/i. Menyediakan sarana komunikasi berupa forum agar guru dan siswa dapat berkomunikasi dimanapun dan kapanpun tanpa terbatas oleh waktu selama memiliki koneksi internet.

V.2 Saran

E-learning ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan dan


(60)

194

penyempurnaan lebih lanjut. Adapun saran agar e-learning ini dapat berfungsi dengan lebih baik lagi yaitu :

1. Menambahkan fasilitas dengan metode Synchronous Training yaitu dengan menciptakan kelas virtual, sehingga pembelajaran guru dan siswa dapat berinteraksi langsung selama terhubung dengan koneksi internet.

2. Membuat kuisioner secara online untuk mengukur kinerja dan pembelajaran yang guru berikan, sebagai bahan monitoring peningkatan mutu pembelajaran yang telah dilakukan.


(61)

10108031

Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Jl. Dipati Ukur No. 112-116, Bandung 402123

Email : rismanditanyo@gmail.com

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Angkasa Lanud Husein Sastranegara yang berlokasi di Jalan Pajajaran No. 151 Bandung merupakan sekolah menengah pertama yang memiliki visi dan misi dalam pengasahan ilmu dan teknologi melalui proses pembelajaran. Proses belajar mengajar di SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung bersifat konvensional, artinya bahwa proses belajar mengajar antara guru dan siswa/i hanya dapat dilakukan di dalam kelas. Apabila pertemuan guru dan siswa/i di dalam kelas tidak terjadi maka proses belajar mengajar tidak dapat dilaksanakan, tugas dan materi pelajaran tidak dapat disampaikan. Guru kesulitan dalam menyampaikan materi pelajaran yang cukup banyak dengan waktu yang tersedia, sehingga akan menghambat komunikasi guru dan siswa/i karena waktu yang tersedia hanya digunakan untuk menjelaskan materi yang sangat banyak.

Oleh karena itu berdasarkan uraian masalah yang telah disebutkan diatas maka dibutuhkan sebuah sistem untuk mendukung proses belajar mengajar di SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung yang disebut dengan e-learning.

Kata Kunci : E-learning, Pembelajaran, Waterfall, Analisis Terstruktur, Black Box

I. Pendahuluan

I.1 Latar Belakang Masalah

SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara yang berlokasi di Jalan Pajajaran No. 151 Bandung merupakan sekolah menengah pertama yang memiliki visi dan misi dalam pengasahan ilmu dan teknologi melalui proses pembelajaran. Sebagai salah satu

sekolah menengah pertama swasta terbaik di Kota Bandung, Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak sekolah, terdapat beberapa kendala dalam proses belajar mengajar di SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara. Selama ini proses belajar mengajar bersifat konvensional, artinya bahwa proses belajar mengajar antara guru dan siswa/i


(62)

hanya dapat dilakukan di dalam kelas sehingga proses belajar mengajar kurang optimal karena kurangnya waktu yang tersedia. Apabila pertemuan guru dan siswa/i di dalam kelas tidak terjadi maka proses belajar mengajar tidak dapat dilaksanakan, tugas dan materi pelajaran tidak dapat disampaikan kepada siswa sehingga hal ini akan menghambat proses pembelajaran. Begitu juga terhadap siswa yang berhalangan hadir mengikuti pembelajaran yang menyebabkan siswa/i tersebut tidak mendapatkan ilmu sesuai materi yang diajarkan. Masalah lain yang muncul adalah sulitnya komunikasi antara guru dan siswa/i di dalam kelas, hal ini disebabkan karena waktu pembelajaran yang tersedia terbatas sehingga siswa/i tidak leluasa dalam bertanya ataupun berdiskusi di dalam kelas sehingga akan menghambat keaktifan siswa/i tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas maka dibutuhkannya sebuah sistem yang dapat mendukung kegiatan belajar mengajar di SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung, yaitu e-learning. E-learning

adalah pembelajaran yang dilaksanakan dengan memanfaatkan fungsi internet dalam kegiatan pembelajaran dengan menjadikan fasilitas elektronik sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran menggunakan e-learning

dapat memberikan kegiatan pembelajaran dimana pelajar dapat mendapatkan materi pelajaran, tugas dan berinteraksi dengan guru serta informasi lainnya yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar di SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung.

I.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat

diidentifikasikan beberapa masalah diantaranya sebagai berikut :

1. Proses belajar mengajar kurang optimal karena hanya bisa dilakukan didalam kelas sehingga waktu yang tersedia dalam proses belajar mengajar terbatas.

2. Terhambatnya proses belajar mengajar ketika guru berhalangan hadir sehingga proses belajar mengajar tidak dapat dilaksanakan. Materi pelajaran dan tugas tidak dapat dijelaskan kepada siswa/i, begitu juga dengan siswa yang

berhalangan mengikuti pelajaran.

3. Terbatasnya waktu pembelajaran yang tersedia sehingga komunikasi antara guru dan siswa/i di dalam kelas terhambat dan tidak semua siswa aktif dalam bertanya atau berdiskusi sehingga akan menghambat keaktifan siswa/i tersebut dalam pemahaman materi pelajaran.

I.3 Maksud dan Tujuan I.3.1 Maksud

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penelitian tugas akhir ini adalah untuk membangun E-Learning di SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung.

I.3.2 Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam Pembangunan E-Learning di SMP Angkasa Lanud Husein Sastranegara Bandung adalah :

1. Mengoptimalkan proses belajar mengajar sehingga pelaksanaan pembelajaran tidak hanya


(1)

Hasil

 

Pengujian

 

Betha

 ‐

Kuisioner


(2)

Kesimpulan

 

Pengujian

 

Betha

y Aplikasi pembelajaran ini mudah digunakan untuk seluruh pengguna.

y Aplikasi pembelajaran ini memiliki tampilan yang menarik untuk seluruh pengguna.

y Aplikasi pembelajaran ini membantu dalam proses belajar mengajar siswa dan guru.

y Aplikasi ini menampilkan informasi pembelajaran yang dibutuhkan untuk seluruh pengguna.

y Aplikasi pembelajaran ini memberikan kemudahan komunikasi antara siswa dan guru.

y Membantu guru dan siswa dalam pendistribusian tugas, materi dan latihan soal.

y Membantu siswa dalam mendapatkan materi pelajaran, tugas, dan pengumpulan tugas.

y Aplikasi pembelajaran ini dapat mengeola data mengajar dengan baik untuk pengguna admin kurikulum.

y Aplikasi pembelajaran ini dapat ata guru, data siswa, data kelas dan data naik kelasuntuk pengguna admin tata usaha.


(3)

(4)

Kesimpulan

y

Mengoptimalkan

 

proses

 

belajar

 

mengajar

y

Memudahkan

 

penyampaian

 

materi

 

pelajaran

 

ketika

 

guru

 

berhalangan

 

hadir


(5)

Saran

y

Menambahkan fasilitas dengan metode

Synchronous

Training

yaitu dengan menciptakan kelas

virtual,

sehingga

pembelajaran

guru

dan

siswa

dapat

berinteraksi langsung selama terhubung dengan

koneksi

internet.

y

Membuat kuisioner secara online untuk mengukur

kinerja dan pembelajaran yang guru berikan, sebagai

bahan monitoring peningkatan mutu pembelajaran

yang telah dilakukan.


(6)