Muatan Lokal Pengembangan Diri

Model Integrasi Kurikulum Kesetaraan Gender 2007 9

C. Muatan Lokal

Muatan Lokal Bahasa, Sastra dan Budaya Jawa diberikan pada kelas X, merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang berkaitan dengan penerapan moral, etika, dan budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan muatan lokal Metodologi Penelitian juga merupakan kegiatan kurikuler dalam rangka mempersiapkan generasi yang kritis, cerdas dan peka terhadap perkem- bangan fenomena alam maupun masyarakat lokal, nasional, maupun global. Dan mampu menuangkan dalam bentuk lisan maupun tulisan secara sistematis dan logis.

D. Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SMA Negeri 4 Yogyakarta. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui: 1. Kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier peserta didik. Pengembangan diri bagi peserta didik SMA Negeri 4 Yogyakarta terutama ditujukan untuk pengembangan kreativitas dan bimbingan karier. 2. Kegiatan Pengembangan Diri dan Kreatifitas siswa diarahkan untuk me- numbuhkembangkan minat dan bakat siswa dengan mengedepankan keadilan dan kesetaraan antara peserta didik laki-laki dan perempuan dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler, yang mencakup Kegiatan: • keagamaan Rohani Islam, Rohani Kristen dan Rohani Katolik • keolahragaan Foot sal, bulu tangkis, basket, bola voli, teakwondo, sepak bola, soft ball • kepemimpinan Latihan Dasar Kepeminpinan SiswaLDKS, Paskibra, Palang Merah Remaja, Pramuka • Seni Teater , Paduan Suara, Band • Pencinta Alam, Kelompok Ilmiah Remaja, Jurnalistik, dan Fotografi. Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih jenis ekstrakurikuler yang ada di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Segala aktifitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan ekstrakurikuler di bawah pembinaan dan pengawasan guru pembinapelatih yang ditugaskan oleh Kepala Sekolah.

E. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar yang diatur di SMA Negeri 4 Yogyakarta dengan menggunakan Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada SMA Negeri 4 Yogyakarta. Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan Model Integrasi Kurikulum Kesetaraan Gender 2007 10 terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran di SMA Negeri 4 Yogyakarta berlangsung selama 45 menit. Jumlah Jam Tatap muka yang tercantum dalam struktur kurikulum sekolah adalah sebagai berikut: NO Kelas Jumlah Jam Pelajaran Per Minggu 1 X 40 2 XI 40 3 XII 40 Penambahan Jam Pembelajaran Penambahan jam pembelajaran dalam kegiatan kurikuler diselenggarakan jam ke 0 nol atau jam ke 8 delapan untuk mata pelajaran program pilihan jurusan dan mata pelajaran yang diujikan secara nasional, untuk Program Jurusan Ilmu Alam meliputi mata pelajaran Matematika, Fisika, Kimia, Biologi. Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia; sedangkan untuk Program Jurusan Ilmu Sosial meliputi mata pelajaran Ekonomi, Sejarah, Geografi, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Matematika.

F. Penilaian

1. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: a. penilaian hasil belajar oleh pendidikguru b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan c. penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. 2. Penilaian hasil belajar oleh pendidikguru dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. 3. Tujuan Penilaian oleh pendidikguru digunakan untuk: a. menilai pencapaian kompetensi peserta didik; b. bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan b. memperbaiki proses pembelajaran. 4. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui: a. pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkem- bangan afeksi dan kepribadian peserta didik; serta b. ujian, ulangan, danatau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.