PEMANFAATAN KAYU Index of /ProdukHukum/kehutanan

B. PEMANFAATAN KAYU

1. Pemanenan Penebangan a. “ PEMEGANG IZIN” harus melaksaakan sist em silvikult ur Tebang Pilih Tanam Indonesia TPTI pada areal hut an seluas ± 39. 920 t iga puluh sembilan ribu sembilan rat us duapuluh hekt ar yang t erlet ak di kelompok Hut an Bara, Kabupat en Buru, dengan benar dan bersungguh- sungguh, berpedoman pada perat uran perundangan yang berlaku. “ Pemegang IZIN” diwaj ibkan unt uk merehabilit asi melaksanakan penanaman hut an pada areal bekas penebangan at au pada areal t idak berhut an t idak produkt if semak belukar t anah kosong melalui Rencana Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an KayuRKUPHHK pada hut an alam yang t elah disahkan Depart emen Kehut anan. b. Unt uk t ercapainya kelest arian hut an “ PEMEGANG IZIN” diberikan Jat ah Produksi Tahunan dengan Kisaran : ƒ Et at luas maksimum = 608 hekt ar t ahun. ƒ Et at volume maksimum JPT = 23. 223 m3 t ahun ƒ Et at j umlah bat ang maksimum = 5. 073 bat ang t ahun. yang selanj ut nya dapat dit et apkan sesuai RKUPHHK pada hut an alam yang didasarkan pada invent arisasi t egakan, pot ret udara at au cit ra sat elit dan disyahkan oleh pej abat yang berwenang. c. “ PEMEGANG IZIN” harus mempergunakan cara-cara penebangan kayu dan at au mengangkut hasil hut an lainnya yang sesuai dengan keadaan wilayah kerj anya dengan t idak meninggalkan azas kelest arian hut an dan keseimbangan lingkungan. d. Semua kegiat an pemanf aat an dan penebangan kayu harus dilaksanakan dengan cara yang t idak mengakibat kan adanya pemborosan dan kerugian-kerugian sumber daya alam. e. “ PEMEGANG IZIN” t idak dibenarkan menebang j enis kayu yang dilindungi t anpa ij in khusus yang dikeluarkan oleh Depart emen Kehut anan. f . “ PEMEGANG IZIN” t idak dibenarkan menebang melampaui j at ah t ebang yang t elah dit et apkan dalam Rencana Kerj a Tahunan. g. “ PEMEGANG IZIN” dilarang melaksanakan penebangan hut an diluar areal yang t elah dit et apkan di dalam Rencana Kerj a Tahunan yang t elah disahkan. h. “ PEMEGANG IZIN” dilarang menebang diluar areal kerj a izin usaha pemanf aat an hasil hut an kayu pada hut an alam. i. Hak pemungut an hasil hut an kayu dari penduduk yang sesuai dengan hak adat set empat t et ap berlaku dan waj ib diindahkan oleh “ PEMEGANG IZIN” . 2. Penanaman. . . 2. Penanaman dan pemeliharaan hut an Berdasarkan komposisi j enis dan st rukt ur t egakan hut an pada areal berhut an yang diusahakan dengan sist em silvikult ur yang sesuai unt uk mempert ahankan meningkat kan kelest arian hasil, “ PEMEGANG IZIN” waj ib : a. Melaksanakan upaya - upaya unt uk meningkat kan nilai hut an, melalui : 1 Penanaman, perkayaan, permudaan dan pemeliharaan hut an sesuai dengan ket ent uan-ket ent uan yang dit et apkan dan sesuai dengan Rencana Kerj a Usaha Pemanf aat an Hasil Hut an Kayu pada hut an alam yang t elah dinilai, diset uj ui disahkan. 2 Pembuat an t anaman pada lahan yang t idak produkt if dan pada t anah-t anah kosong t erut ama pada daerah-daerah rawan dan yang berbat asan dengan lahan penduduk di sekit arnya. 3 Pelaksanaan rehabilit asi areal t idak produkt if t anah kososng minimal 300 ha t ahun dan sudah dapat diselesaikan dalam wakt u 10 t ahun. b. Melaksanakan pengamanan t egakan t inggal dalam melaksanakan penebangan, penyaradan dan pengangkut an agar kerusakan t egakan yang dit inggal dan erosi sej auh mungkin dapat dihindarkan, yait u dengan cara : 1 Penandaan penomeran pohon-pohon yang akan di t ebang dan yang dit inggalkan sebagai pohon int i at au pohon induk. 2 Penebangan dilaksanakan hanya pada pet ak yang pot ensinya memenuhi ket ent uan, sert a pada pohon berdiamet er minimal 50 lima puluh cmdi Hut an produksi, dan 60 enam puluh cm di hut an produksi t erbat as dengan arah rebah yang t epat . 3 Penebangan pada sekit ar daerah-daerah perlindungan dan sekit ar daerah-daerah perlindungan dan sekit ar daerah-daerah yang dinyat akan mempunyai nilai est et ika at au ilmiah yang t inggi harus dibuat j alur penyangga sesuai dengan ket ent uan yang berlaku. 4 Tempat pengumpulan kayu dan j alan sarad dibuat sebaik-baiknya sesuai dengan ket ent uan yang berlaku. c. Membuat permanent plot unt uk megukur pert umbuhan riap t egakan hut an minimal 100 serat us ha RKL dan mengukur debet air sert a mut u air sungai akibat dampak erosi. d. Membuat kebun bibit seluas 100 serat us ha RKL disesuaikan dengan t anaman unggulan andalan set empat , sert a perlu mengadakan kebun pangkas. e. Menyediakan. . . e. Menyediakan areal seluas 300 t iga rat us ha yang digunakan unt uk menj aga dan melindungi plasma nut f ah. f . Menanamkan modalnya dan menyisihkan sebagian dari keunt ungannya unt uk pembinaan, rehabilit asi dan pembangunan hut an baik di bekas areal t ebangan TPTI maupun dikawasan t idak produkt if unt uk t anaman.

C. PERLINDUNGAN DAN PENGAMANAN HUTAN