Penatagunaan Kawasan Hutan 1 Penetapan Fungsi Kawasan Hutan

9 Penetapan Kawasan Hutan a Periksa apakah penetapan kawasan hutan didasarkan pada BA tata batas yang luasnya sudah dapat diketahui berdasarkan hasil pengukuran di lapangan. b Periksa apakah penetapan kawasan hutan telah berdasarkan BA tata batas yang menggunakan kombinasi batas luar, batas alam, batas fungsi, batas admstrasi pemerintahan, batas negara dan batas pengusahaan hutan. c Keputusan tentang penetapan kawasan hutan telah dilampiri peta kawasan hutan yang dibuat berdasarkan BA tata batas dan peta lampiran BA tata batas.

b. Penatagunaan Kawasan Hutan 1 Penetapan Fungsi Kawasan Hutan

a Periksa apakah penetapan fungsi kawasan hutan telah didasarkan pada Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi. b Periksa apakah penetapan fungsi kawasan hutan dalam rangka pengukuhan kawasan hutan partial telah didasarkan atas kriteria masing-masing fungsi. 2 Penggunaan Kawasan Hutan a Kegiatan penyelidikan umum dan eksplorasi : 1 Periksa apakah perusahaan mengajukan permohonan kepada Dirjen yang bersangkutan, dilampiri rencana kerja dan peta wilayah kerja dengan tembusan kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan. 2 Periksa apakah Dirjen yang bersangkutan telah melanjutkan permohonan dimaksud kepada Kepala Badan Planologi Kehutanan. b Pinjam-Pakai Kawasan Hutan : 1 Periksa apakah pinjam-pakai kawasan hutan telah memenuhi persyaratan sebagai berikut : a Pelaksanaan pinjam-pakai untuk kepentingan umum terbatas atau kepentingan pembangunan lainnya di luar sektor kehutanan telah dilaksanakan sesuai ketentuan yaitu tanpa mengubah status, fungsi dan peruntukannya, serta untuk menghindari enclave di dalam kawasan hutan. b Pinjam-pakai kawasan hutan merupakan penggunaan kawasan hutan yang bersifat sementara. c Dapat berbentuk pinjam-pakai dengan kompensasi, untuk kepentingan umum secara terbatas dan pertahanan keamanan nasional dilaksanakan oleh instansi pemerintah. d Dapat berbentuk pinjam-pakai tanpa kompensasi, untuk kegiatan pembangunan yang bersifat komersial yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah, BUMN, BUMD, koperasi, atau perusahaan swasta. e Untuk wilayah provinsi yang luas kawasan hutannya kurang dari 30 dari luas daratan provinsi tersebut berlaku pinjam-pakai dengan kompensasi. f Untuk wilayah provinsi yang luas kawasan hutannya lebih dari 30 dari luas daratan provinsi tersebut, kompensasi berupa merehabilitasi hutan rusak. g Hanya kawasan hutan produksi yang dapat diserahkan penggunaannya kepada pihak lain dengan cara pinjam pakai. 2 Periksa apakah rasio pinjam-pakai kawasan hutan dengan konpensasi besarannya telah ditetapkan sebagai berikut : a Perbandingan 1:1 untuk kepentingan umum terbatas dengan untuk kegiatan komersial oleh BUMN, BUMD, atau koperasi. b Perbandingan minimal 1:2 untuk keperluan pembangunan oleh pihak swasta. c Apabila permohonan yang disetujui dengan cara pinjam-pakai tanpa kompensasi, pemohon telah memenuhi kewajiban sebagai berikut: ƒ Membayar ganti rugi nilai tegakan atas hutan tanaman atau pungutan berupa PSDH dan DR atas tegakan hutan alam dan hutan tanaman; ƒ Menanggung biaya pengukuran, pemetaan, dan pemancangan tanda batas kawasan hutan; ƒ Menanggung biaya reboisasi dan reklamasi; ƒ Membuat dan menandatangani perjanjian pinjam-pakai kawasan hutan; ƒ Menjaga keamanan di dalam dan sekitar kawasan hutan yang bersangkutan. d Terhadap permohonan disetujui dengan cara pinjam-pakai dengan kompensasi, apakah pemohon telah memenuhi kewajiban: ƒ Membayar ganti rugi nilai tegakan atas hutan tanaman atau pungutan berupa Provisi Sumber Daya Hutan PSDH dan Dana Reboisasi DR atas tegakan hutan alam dan hutan tanaman; ƒ Menanggung biaya pengukuran, pemetaan, dan pemancangan batas; ƒ Melaksanakan reklamasi dan reboisasi kawasan hutan yang digunakan tanpa menunggu berakhirnya kegiatan; ƒ Menyerahkan lahan lain kepada Departemen Kehutanan yang “clear dan clean” untuk kompensasi; ƒ Menanggung biaya penataan batas atas tanah kompensasi; ƒ Membuat dan menandatangani perjanjian pinjam-pakai kawasan hutan; ƒ Menjaga keamanan di dalam dan sekitar kawasan hutan yang bersangkutan.

b. Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan 1 Tukar-menukar Kawasan Hutan