Persuteraan Alam BIDANG REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL

13 Periksa apakah pengembangan tanaman bambu, rotan, tanaman penghasil buah dan getah, TO, tanaman HCP serta AUK telah sesuai dengan pola penanaman sesuai dengan jenis bambu, rotan, tanaman penghasil buah dan getah, TO, tanaman HCP serta AUK yang akan dikembangkan. 14 Periksa data dan informasi apakah sudah ada keterpaduan antara hasil Litbang dengan pelaksanaan di lapangan. 15 Periksa apakah pengembangan bambu, rotan, tanaman penghasil buah dan getah, TO, tanaman HCP serta AUK mendukung keberlanjutan fungsi kawasan. 16 Periksa data apakah pengembangan bambu, rotan, tanaman penghasil buah dan getah, TO, tanaman HCP, serta AUK pada kawasan hutan negara merupakan asas kesepakatan dalam penyelesaian konflik. 17 Periksa apakah pengembangan usaha Bambu, Rotan, Tanaman Buah dan Getah, TO, tanaman HCP serta AUK telah menggunakan sistem produksi yang sesuai usaha kehutanan lainnya. 18 Periksa apakah telah dilakukan identifikasi tentang penanganan pasca panen, serta pengolahan lainnya. 19 Periksa tentang kelembagaan usaha yang ada administrasi kelembagaan, kemitraan dengan pihak-pihak swastaLSMBUMN dll. 20 Periksa apakah ada pasar yang dapat menampung hasilnya. 21 Periksa bagaimana sistem pengendalian yang dilakukan oleh pihak berwenang. 22 Periksa apakah monitoring dan evaluasi dari instansi yang berwenang terhadap pelaksanaan pengembangan bambu, rotan, tanaman penghasil buah dan getah, TO, tanaman HCP serta AUK telah dilaksanakan secara teraturperiodik. 23 Periksa apakah hasil monitoring dan evaluasi telah ditindaklanjuti.

c. Persuteraan Alam

1 Periksa bentuk kelembagaan pengelolaan Persuteraan Alam. 2 Periksa sumber pendanaan apakah menggunakan fasilitas kredit persuteraan alam dan alokasinya. 3 Periksa apakah petani yang menerima fasilitas kredit telah siap menerima kredit. 4 Periksa, apakah petani peserta kredit mengangsur pinjamannya secara teratur. 5 Periksa, apakah mitra usaha sudah berperan sebagaimana mestinya. 6 Periksa, apakah pengelolaan tanaman murbei dilakukan dengan tumpang sari atau murni dan apakah dicampur dengan tanaman lain, tanaman tumpang sarinya menyuburkan tanaman murbei atau tidak. 7 Periksa apakah bentuk pengelola persuteraan alam telah menguasai teknis pelaksanaannya meliputi: pengenalan dan pemeliharaan ulat sutera, penyediaan pakan ulat sutera dan usaha tani persuteraan alam. 8 Periksa apakah stek diambil dari tanaman murbei jenis unggul atau tidak. 9 Periksa apakah dilakukan pemeliharaan tanaman murbei misalnya berupa pendangiran, penyiangan, pemupukan, dan pemberantasan hama penyakit. 10 Periksa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman murbei dan bagaimana upaya penanggulangannya. 11 Periksa jenis ulat sutera yang dipelihara dan asal usulnya. 12 Periksa apakah cara pemeliharaan ulat kecil dan ulat besar telah mengikuti petunjukmetode yang benar persiapan ruangan, desinfeksi ruangan, desinfeksi ulat, pengaturan suhu dan kelembaban, cara dan waktu pemberian makan. 13 Periksa apakah jumlah boks ulat sutera yang dipelihara sesuai dengan luas tanaman murbei sebagai sumber pakan. 14 Periksa apakah cara pengokonan sudah dilakukan dengan benar sehingga diperoleh hasil benang yang baik tidak banyak kokon dobel, kokon cacat atau hasil benang yang terputus-putus. 15 Periksa produksi kokon yang diperoleh. 16 Periksa apakah bangunan rumah ulat sesuai untuk menampung jumlah boks ulat sutera yang akan dipelihara. 17 Periksa alat-alat pengokon apakah dalam kondisi baik dan cukup serta cocok untuk pengokonan ulat sutera. 18 Periksa apakah penyaluran dan pengembalian kredit telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 19 Periksa apakah terdapat kredit Persuteraan Alam terjadi kemacetan dalam pengembaliannya. 20 Periksa apakah kokon produksi petani dapat dipasarkan dengan harga wajar. 21 Periksa apakah harga kokon disesuaikan dengan kelas mutu kokon. 22 Periksa apakah telah dilakukan pembinaan teknis oleh instansi terkait. 23 Periksa bagaimana sistem pengendalian yang dilakukan oleh instansi yang berwenang. 24 Periksa apakah telah dilakukan monitoring dan evaluasi secara teratur oleh instansi yang berwenang. 25 Periksa apakah hasil monitoring dan evaluasi telah ditindaklanjuti.

d. Perlebahan