Maksud dan Tujuan Sasaran Ruang Lingkup Istilah dan Definisi

10 dilaksanakan dengan menerapkan manajemen kelompok kolektif agar keberhasilan percontohan tersebut dapat menjadi tontonan, tuntunan serta acuan bagi para pembudidaya untuk menerapkan budidaya yang efektif, efisien ramah lingkungan dan berkelanjutan. Guna menyiapkan acuan bagi Dinas Kelautan dan Perikanan KabupatenKota, pembudidaya serta pemangku kepentingan terkait lainnya dalam menerapkan teknologi anjuran, perlu disusun Petunjuk Teknis Percontohan Perikanan Budidaya di Kawasan Minapolitan melalui Tugas Pembantuan Dinas Kelautan dan Perikanan KabupatenKota Tahun 2015 tersebut.

1.2. Maksud dan Tujuan

Petunjuk teknis ini disusun dengan maksud sebagai acuan teknis dalam pelaksanaan kegiatan percontohan perikanan budidaya di kawasan minapolitan. Tujuan penyusunan petunjuk teknis ini adalah: 1 Memberikan petunjuk secara teknis bagi pembudidaya, Dinas KP KabKota, UPT dan pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan percontohan kawasan perikanan budidaya ; 2 Sebagai bahan sosialisasi guna mempercepat pelaksanaan percontohan pengembangan kawasan budidaya untuk mendukung percepatan pelaksanaan pengembangan kawasan budidaya; 3 Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap pembudidaya dalam menerapkan inovasi teknologi sesuai rekomendasi; dan 4 Sebagai contoh penerapan teknologi anjuran perikanan budidaya secara baik dan benar.

1.3. Sasaran

Sasaran yang diharapkan dari penyusunan juknis percontohan kawasan minapolitan perikanan budidaya melalui TP Dinas kabKota tahun 2015 ini adalah: 1 Tersedianya Juknis yang dapat dijadikan acuan bagi Dinas KP KabKota, pembudidaya dan pemangku kepentingan lainnya dalam menerapkan percontohan, meliputi: pemilihan kluster, teknologi budidaya yang akan diterapkan, persyaratan benih dan persyaratan pakan; 2 Terlaksananya kegiatan budidaya secara efektif dan efisien mulai dari pra produksi budidaya, proses produksi budidaya hingga panen.

1.4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup petunjuk teknis ini mencakup tata cara operasional percontohan yang meliputi Kelembagaan Kelompok, Pelaksanaan Percontohan dan monitoring, evaluasi dan pelaporan. 11

1.5. Istilah dan Definisi

1 Badan Koordinasi Penyuluh BAKORLUH adalah Badan yang mengkoordinasikan penyuluhan ditingkat provinsi; 2 Badan Pelaksana Penyuluhan BAPELUH adalah Badan yang mengkoordinasikan penyuluhan di tingkat kabupaten; 3 Ditjen Perikanan adalah Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya 4 Dinas Provinsi adalah dinas yang membidangi kelautan dan perikanan di tingkat provinsi 5 Dinas Kabupaten adalah dinas yang membidangi kelautan dan perikanan di tingkat kabupaten 6 Kawasan Perikanan Budidaya adalah hamparan untuk pengembangan budidaya ikan dalam bentuk kluster 7 Kelembagaan kelompok adalah organisasi pelaksana percontohan meliputi ketua, sekretaris, bendahara, manager teknisdan seksi serta anggota; 8 Kelompok Pembudidaya Ikan yang selanjutnya disebut Pokdakan adalah kumpulan pembudidaya ikan yang terorganisir, mempunyai pengurus dan aturan-aturan dalam organisasi kelompok, yang mengembangkan usaha produktif untuk mendukung peningkatan pendapatan dan penumbuhan wirausaha di bidang perikanan budidaya. 9 Kemitraan adalah kerjasama usaha antara usaha kecil dengan usaha menengah atau besar disertai pembinaan dan pengembangan dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan. 10 Kluster adalah areal budidaya dengan luasan tertentu yang pengelolaannya berbasis kelompok dan satu manajemen 11 Manajemen Percontohan adalah pelaksanaan percontohan yang diawali dengan perencanaan sampai dengan pengendalian dan pengawasan serta pelaporan. 12 Mitra adalah pelaku usaha atau investor yang menjalin kerjasama dengan pembudidaya dalam pengelolaan pengembangan kawasan Minapolitan dengan prinsip saling menguntungkan 13 Pembudidaya ikan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan pembudidayaan ikan. 14 Tricloroisocyanuric Acid TCCA adalah desinfektan yang digunakan dalam kegiatan budidaya udang. 12 BAB II KELEMBAGAAN KELOMPOK

2.1. Kelembagaan Kelompok