Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2014
12
4. Petanikelompok tani yang berada di wilayah
tersebut diatas setelah verifikasi CPCL dan disahkan dengan SK Kepala Dinas yang
membidangi perkebunan Provinsi.
C. Lokasi, Jenis dan Volume
1. Lokasi penanaman kapas seluas 5.600 ha pada
18 Kabupaten di Provinsi Bali, NTB, NTT dan Sulawesi Selatan rincian pada
lampiran 1.
2. Lokasi, jenis dan volume operasional TKPPLP-
TKP dapat dilihat pada lampiran 2.
3. Lokasi,
jenis dan
volume pelaksanaan
Pemberdayaan Petani Kapas dapat dilihat pada lampiran 3.
D. Simpul Kritis
Dalam pelaksanaan kegiatan Penanaman Tanaman Kapas Tahun 2014 ada beberapa simpul kritis yang
perlu diperhatikan guna meminimalisir resiko. Adapun simpul kritis dalam kegiatan Penanaman
Tanaman Kapas Tahun 2014 diantaranya adalah :
1. Tahap sosialisasi dan asistensi oleh Pusat, Tim
Teknis Provinsi, dan Tim Teknis Kabupaten. 2.
Tahap persiapan operasional dan ketepatan seleksi calon kelompok sasaran penerima
paket dan calon lokasi CPCL oleh Tim Teknis Kabupaten.
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2014
13
3. Tahap pengadaan dan penyaluran Benih yang
bersertifikat dan berlabel oleh rekanan pemenang tender yang telah mengikuti proses
pengadaan barang dan jasa pemerintah.
4. Tahap pengadaan dan penyaluran pupuk
kepada petanikelompok tani oleh rekanan pemenang tender yang telah mengikuti proses
pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2014
14
IV.
PROSES PENGADAAN DAN PENYALURAN BANTUAN
Bantuan untuk kegiatan penanaman tanaman kapas tahun 2014 berupa bantuan dana operasional kegiatan
dan bantuan bahan dengan tahapan pelaksanaannya sebagai berikut :
1. Dinas Perkebunan Provinsi menyusun Petunjuk
Pelaksanaan Juklak yang mengacu pada pedoman teknis pelaksanaan kegiatan dari Pusat, dan
mensosialisasikan kepada Dinas Yang Membidangi Perkebunan Kabupaten;
2. Dinas yang membidangi Perkebunan Kabupaten
menyusun Petunjuk Teknis Juknis kegiatan; 3.
Pencairan dana berdasarkan usulan kelompok tani RUK yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan
dengan melampirkan SK penetapan petani atau kelompok tani penerima bantuan;
4. Mekanisme pemanfaatan belanja barang adalah :
Pengadaan benih,
pupuk, dan
obat-obatan dilakukan melalui proses pengadaan barang dan
jasa berdasarkan Perpres No. 54 tahun 2010 berikut perubahannya.
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2014
15
V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN, DAN
PENDAMPINGAN
Pembinaan, pengendalian,
pengawalan dan
pendampingan kegiatan Penanaman Tanaman Kapas Tahun 2014 dilakukan oleh: Tim Pembina Pusat, Tim
Pelaksana Provinsi, Tim Teknis KabupatenKota, dan Petugas TKP dan PLP-TKP, dengan tugas masing-
masing sebagai berikut : A. Tim Pembina Pusat
Tim Pembina Pusat dikoordinasikan oleh Direktorat Tanaman Semusim, bertugas:
1. Melakukan
koordinasi perencanaan
dan pelaksanaan yang bersifat lintas sektoral antar
instansi terkait di tingkat Pusat dalam rangka meningkatkan
efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan kegiatan.
2. Melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan Tim
Pelaksana Provinsi dalam rangka pemantauan, evaluasi dan pengendalian serta membantu
mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi di tingkat lapangan.
3. Meningkatkan efektivitas pelaksanaan program
melalui kerjasama
antar instansi seperti
Perusahaan PengelolaMitra,
Asosiasi Pertekstilan Indonesia API, Asosiasi Petani
Kapas Indonesia APEKINDO, Perguruan Tinggi dan instansi terkait.
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2014
16
4. Menyusun
Pedoman Teknis
Pelaksanaan Kegiatan Penanaman Tanaman Kapas Tahun
2014.
5. Menyusun dan
menyampaikan laporan
perkembangan pelaksanaan kegiatan kepada Direktur Jenderal Perkebunan.
B. Tim Pelaksana Provinsi
Tim Pelaksana Provinsi dikoordinasikan oleh Dinas yang membidangi perkebunan provinsi,
bertugas :
1. Melakukan koordinasi pelaksanaan yang bersifat
lintas sektoral antar instansi terkait di tingkat provinsi dalam rangka meningkatkan efisiensi
dan efektivitas pelaksanaan kegiatan.
2. Melakukan sosialisasi dengan Tim Teknis
kabupatenkota dalam rangka pelaksanaan penanaman tanaman kapas tahun 2014 di
kabupatenkota setempat.
3. Melakukan
pengawalan, pemantauan,
monitoring, evaluasi
serta membantu
mengupayakan penyelesaian masalah yang dihadapi di lapangan.
4. Membuat
Petunjuk Pelaksanaan
Juklak Pelaksanaan Penanaman Tanaman Kapas Tahun
2014 yang ada di daerahnya dengan mengacu Pedoman Teknis Penanaman Tanaman Kapas
Tahun 2014 yang dibuat Direktorat Jenderal Perkebunan. Juklak tersebut disampaikan ke
Dinas
yang membidangi
perkebunan di
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2014
17
kabupatenkota dan
tembusan kepada
Direktorat Jenderal Perkebunan cq. Direktorat Tanaman Semusim di Jakarta.
5. Bersama
Tim Teknis
di kabupatenkota
membangun kemitraan yang produktif antara petani
dan perusahaan
pengelola mitrakoperasi.
6. Menyusun
dan menyampaikan
laporan perkembangan kinerja per kabupaten kepada
Tim Pembina Pusat melalui Direktur Jenderal Perkebunan cq. Direktur Tanaman Semusim,
yang
mencakup: i
lokasi penanaman
kecamatan; ii luas areal terdaftarterukur; iii jumlah petani pesertakelompok tani; iv
penyaluran benih dan sarana produksi; v luas tertanam;
vi luas
panen; vii
produksiproduktivitas; viii
perkembangan jumlah tabungan pada rekening kelompok; dan
ix laporan keuangan Satker pengelola dana TP yang dibuat sesuai sistemperaturan yang
berlaku.
C. Tim Teknis KabupatenKota