Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2014
3
areal dan produksi tanaman kapas. Penggunaan
dana APBN-TP tersebut diharapkan tepat sasaran meningkatkan kinerja perkapasan nasional, efektif
dan efisien, maka perlu adanya acuan pelaksanaan berupa Pedoman Teknis Pelaksanaan Penanaman
Tanaman Kapas Tahun 2014, yang nantinya dapat menjadi acuan dalam pelaksanaan oleh Provinsi
maupun KabupatenKota.
B. Sasaran Nasional
Sasaran nasional
dari kegiatan
penanaman tanaman kapas adalah : meningkatnya produksi,
produktivitas dan mutu kapas agar kontribusi serat kapas terhadap industri TPT dalam negeri dapat
meningkat.
C. Tujuan
Tujuan kegiatan penanaman tanaman kapas tahun 2014 adalah:
1. Meningkatkan produksi, produktivitas dan
mutu kapas berbiji melalui penanaman kapas sesuai standar teknis yang benar, sehingga
mampu meningkatkan kontribusi serat kapas pada industri tekstil dan produk tekstil ITPT
dalam negeri.
2. Memperluas kesempatan kerja dan peluang
usaha di wilayah pengembangan sehingga meningkatkan kesejahteraan petani.
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2014
4
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan penanaman tanaman kapas tahun 2014 dilakukan melalui pendekatan :
1. Manajemen kelompok dengan tujuan untuk
meningkatkan efisiensi usaha, mempermudah akses pembinaan, akses perolehan informasi
perkembangan teknologi, pasar, dll bagi petani.
2. Penyediaan benih untuk penanaman kapas
dilakukan melalui pembangunan KBS tahun 2013 sumber anggaran APBN, sedangkan
kekurangannya dipenuhi melalui mekanisme belanja barang dan jasa oleh Dinas Perkebunan
Provinsi sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
3. Kerjasama kemitraan antara petani dengan
perusahaan pengelola setempat yang telah dikukuhkan dengan Surat Keputusan Direktur
Jenderal Perkebunan.
Metode pelaksanaan kegiatan penanaman tanaman kapas tahun 2014 dilakukan dengan rangkaian
kegiatan, sebagai berikut:
1. Sosialisasi program kepada instansi terkait di
daerah provinsikabupatenkota
dan kelompok tani sasaran.
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2014
5
2. Membangun jejaring kerja antar instansi
terkait antara lain: Balai Penelitian Tanaman Tembakau
dan Serat
Balittas Malang,
BBP2TP, UPTUPTD Perkebunan, Dinas yang membidangi perkebunan di Provinsi dan
KabupatenKota, tenaga kontrak pendamping TKP dan pembantu lapangan TKP PLP-TKP
yang ada di lokasi kegiatan, perusahaan pengelolamitra dan kelompok tani, sehingga
terjalin
keterpaduan dalam
pelaksanaan kegiatan di lapangan.
3. Pemilihan calon petani dan calon lahan
CPCL dilakukan oleh Dinas yang membidangi perkebunan
KabupatenKota bersama
perusahaan pengelola dan petugas pendamping lapangan TKP dan PLP-TKP setempat. CPCL
terpilih tersebut diusulkan kepada Kepala Dinas
yang membidangi
perkebunan di
ProvinsiKabupaten untuk ditetapkan sebagai petani peserta kegiatan penanaman kapas MT.
2014. Hal ini diharapkan dapat diselesaikan sebelum bulan Februari 2014.
4. Hal-hal pokok yang perlu dimuat dalam
penetapan CPCL adalah: lokasi penanaman, perusahaan pengelolamitra, nama kelompok
tani, nama-nama anggota kelompok, nomor rekening kelompok, dan luas lahan terukur
peserta.
5. Persyaratan,
mekanisme pemilihan
dan penetapan
petanikelompoktani peserta
kegiatan penanaman tanaman kapas MT. 2014
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2014
6
diatur lebih detail dalam: i Juklak yang dikeluarkan oleh Dinas yang membidangi
perkebunan di provinsi; dan ii Juknis yang dikeluarkan oleh Dinas yang membidangi
perkebunan di kabupaten kota.
Penataan kelembagaan petanikelompok tani mengacu
pada ketentuan
yang berlaku,
diantaranya: 1.
Organisasi kelompok tani kapas seyogyanya dapat
mengakomodir kepentingan
dan perkembangan
masing-masing anggotanya,
sehingga kegiatan usaha tani dalam kelompok dapat dilaksanakan berdasarkan kaidah-kaidah
hidup berkelompok.
2. Dalam menjalankan kegiatan kelompok perlu
dilengkapi dengan aturan-aturan organisasi yang disepakati bersama anggotanya, antara
lain: tupoksi
dalam struktur
organisasi kelompok, tata cara penetapan pengurus
kelompok, mekanisme dan tata hubungan kerja antara berbagai stakeholder kapas, tata
cara
pengambilan keputusan
kelompok, pengawasan kinerja pengurus, rapat anggota
kelompok, dll. 3.
Penataan kelompok tani kapas secara detail diatur lebih lanjut di dalam Juklak yang
disusun oleh
Dinas yang
membidangi Perkebunan di provinsi dan Juknis yang disusun
oleh Dinas yang membidangi Perkebunan di kabupatenkota.
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2014
7
4. Dalam rangka keberlanjutan usaha tani kapas,
disarankan petani dapat menyisihkan sebagian hasilnya untuk ditabung pada kelompok
sebagai penambahan modal kelompok atas dasar
kesepakatan bersama agar dapat
menghasilkan kegiatan serupa pada musim tanam berikutnya.
5. Pendampingan teknis secara intensif dilakukan
oleh petugas teknis dan tenaga kontrak pendamping yang dibantu oleh petugas
pembantu pendamping TKP dan PLP-TKP.
Fasilitasi pemerintah dalam pelaksanaan kegiatan Penanaman Tanaman Kapas Tahun 2014 ditampung
dalam DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan TA 2014, dilaksanakan oleh Satuan Kerja Dinas yang
membidangi perkebunan provinsi sebagai dana Tugas Pembantuan TP Provinsi. Penggunaan dana
TP tersebut difokuskan pada kegiatan yang meliputi:
1. Penanaman Tanaman Kapas
Kegiatan Penanaman Tanaman Kapas Tahun 2014 dengan dukungan berupa: i benih kapas
100 sesuai
standar kebutuhan
teknis budidaya; dan ii sebagian sarana pupuk 25.
2. Operasional
Petugas Tenaga
Kontrak Pendamping
TKP dan
Petugas Lapang
Pembantu PLP-TKP yang ditetapkan melalui Keputusan
Direktur Jenderal
Perkebunan sebagai
TKP dan
PLP-TKP tahun
2014,
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2014
8
Pemberdayaan Petani
Kapas, Persiapan,
Pengawalan, dan monev. 3.
Pengadaan pupuk, dan obat-obatan dilakukan melalui proses pengadaan barang dan jasa
dengan mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku.
B. Spesifikasi Teknis
1. Penanaman Kapas
a. Lokasi
Spesifikasi teknis untuk lokasi dilihat dari kesesuaian lahan dan iklim yang dibutuhkan
untuk penanaman kapas.
Ketepatan pemilihan
lokasi dengan
memperhatikan iklim, ketinggian tempat, intensitas cahaya matahari, suhu, curah hujan
dan kelembaban
udara, jenis
tanah, kesuburan, tekstur, kedalaman permukaan air
tanah, pH serta sifat kimia tanah sangat diperlukan karena hal tersebut mempengaruhi
pertumbuhan dan kualitas hasil tanaman kapas.
b. Petani Sasaran
1 Petani sasaran adalah petani pemilik lahan
yang dibuktikan dengan surat keterangan tanah sertifikatletter Cgirik, dll, umur
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2014
9
minimal 17 tahun atau sudah berkeluarga, berdomisili di lokasi pengembangan.
2 Petani peserta tergabung dalam kelompok
tani dan mau mengikuti aturan yang ditetapkan Pedoman TeknisJuklakJuknis,
serta bersedia
mengikuti petunjuk
bimbingan dan ketentuan teknis dari petugas teknis lapanganpendamping.
3 Petani peserta penanaman kapas dipilih
dari petani yang berkemampuan dan mau meningkatkan produktivitas kapas melalui
usaha budidaya yang baik dan benar di atas sebidang lahan yang diusahakan
sendiri
dan melaksanakannya
secara berkelompok
serta mau
memelihara tanamannya
dengan bersedia
melaksanakan budidaya kapas melalui penerapan teknis budidaya yang baik dan
benar.
4 Penetapan petanikelompok tani terpilih
oleh KPA Satker Dinas ProvinsiKabupaten berdasarkan atas rekomendasi dari tim
verifikator calon petani dan calon lahan harus diverifikasi terlebih dahulu oleh tim
verifikator demikian juga bila terjadi perubahan
c. Benih Kapas
1 Benih
kapas yang
digunakan untuk
kegiatan penanaman tanaman kapas MT.
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2014
10
2014 adalah benih kapas unggul dengan varietas KanesiaKarisma.
2 Bantuan benih kapas yang diberikan
kepada petani per hektar sebesar 7 kg untuk benih varietas KanesiaKarisma.
Pemakaian benih disesuaikan dengan jenis benih dan kondisi lahan.
3 Kemurnian benih 98 dengan daya
kecambah minimal 80. 4
Penyiapan lahan, persyaratan tumbuh, penanaman, pola tanam, pemeliharaan,
pengendalian HPT,
dan pemanenan
dilakukan sesuai
dengan pedoman
budidaya tanaman kapas yang ada.
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2014
11
III. PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan penanaman tanaman kapas tahun 2014 adalah:
1. Fasilitasi penanaman kapas tahun 2014 seluas
5.600 ha tersebar pada 18 Kabupaten di Provinsi Bali, NTB, NTT dan Sulawesi Selatan.
2. Operasional dan pelatihan tenaga kontrak
pendamping TKP dan pembantu lapangan TKP PLP-TKP di wilayah pengembangan
kapas.
3. Pemberdayaan petani kapas di 4 provinsi pada
18 kabupaten, seperti pada lampiran 4. 4.
Pembinaan, pengendalian, pengawalan, dan pendampingan kegiatan penanaman tanaman
kapas tahun 2014.
B. Pelaksana Kegiatan
1. Pelaksana
Pusat :
Direktorat Tanaman
Semusim, Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian RI.
2. Pelaksana Provinsi : Dinas yang membidangi
perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Bali, NTB dan NTT.
3. Pelaksana Kabupaten : Dinas yang membidangi
perkebunan wilayah penanaman kapas di 18 kabupaten.
Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Kapas Tahun 2014
12
4. Petanikelompok tani yang berada di wilayah
tersebut diatas setelah verifikasi CPCL dan disahkan dengan SK Kepala Dinas yang
membidangi perkebunan Provinsi.
C. Lokasi, Jenis dan Volume