2
Memperhatikan : Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dalam suratnya Nomor : B321M.PAN22006 tanggal 17 Pebruari 2006.
MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI
TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI.
BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 1
Kementerian Negara Riset dan Teknologi adalah unsur pelaksana pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi Meneg Ristek berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Presiden.
Pasal 2
Kementerian Negara Riset dan Teknologi mempunyai tugas membantu Presia’en dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi di bidang riset, ilrnu pengetahuan
dan teknologi.
Pasal 3
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Kementerian Negara Riset dan Teknologi menyelenggarakan fungsi : .
a. perumusan kebijakan nasional di bidang riset ilmu pengetahuan dan
teknologi; b.
pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan di bidang riset ilmu pengetahuan dan teknologi;
c. pengelolaan barang milikkekayaan negara yang menjadi tanggungjawab
Kementerian Negara Riset dan Teknologi; d.
pengawasan atas pelaksanaan tugas Kementerian Negara Riset dan Teknologi;
e. penyampaian laporan hasil evaluasi, saran, dan pertimbangan di bidang riset
ilmu pengetahuan dan teknologi kepada Presiden.
3
BAB II ORGANISASI
Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 4
Kementerian Negara Riset dan Teknologi terdiri dari : a.
Sekretariat Kementerian Negara Riset dan Teknologi; b.
Deputi Bidang Perkembangan Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi; c.
Deputi Bidang Dinamika Masyarakat; d.
Deputi Bidang Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi; e.
Deputi Bidang Pengembangan Sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional;
f. Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan llmu Pengetahuan dan
Teknologi g.
StafAhli; h.
Inspektorat.
Bagian Kedua Sekretariat Kementerian Negara Pasal 5
1 Sekretariat Kementerian Negara Riset dan Teknologi adalah unsur pembantu Menteri Negara Riset dan Teknologi di bawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri Negara Riset dan Teknologi. 2 Sekretariat Kementerian Negara Riset dan Teknologi dipimpin oleh Sekretaris
Menteri Negara yang selanjutnya disingkat Sesmeneg. Pasal 6
Sekretariat Kementerian Negara Riset dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian
dukungan administrasi Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Pasal 7
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Sekretariat Kementerian Negara Riset dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. pengkoordinasian kegiatan Kementerian Negara Riset dan Teknologi;
4
b. penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Negara Riset dan Teknologi;
c. penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan kementerian
koordinator, kementerian negara, departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen dan lembaga lain yang terkait;
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Meneg Ristek sesuai dengan
bidang tugas dan fungsinya.
Pasal 8
Sekretariat Kementerian Negara Ristek terdiri dari : a.
Biro Perencanaan; b.
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat; c.
Biro Umum.
Pasal 9
Biro Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan program dan anggaran, monitoring dan evaluasi, pelaporan kegiatan, dan
koordinasi pelaksanaan dan dukungan administrasi kerjasama luar dan dalam negeri, pelaksanaan hubungan dengan lembaga tinggi negara, lembaga pemerintah,
dan lembaga non pemerintah.
Pasal 10
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 9, Biro Perencanaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program dan anggaran di lingkungan Kementerian Negara Riset
dan Teknologi; b.
pemantauan dan penyiapan pengendalian penyusunan dan pelaksanaan program dan anggaran di lingkungan Kementerian Negara Riset dan
Teknologi; c.
pengelolaan dan penyusunan laporan program, anggaran dan kegiatan Kementerian Negara Riset dan Teknologi;
d. perencanaan dan koordinasi kegiatan monitoring dan evaiuasi program dan
anggaran; e.
pengolahan dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaiuasi program dan anggaran di lingkungan Kementerian Negara Riset
dan Teknologi;
5
f. pengolahan dan penyusunan laporan dengan lembaga tinggi negara,
kementerian negara, kementerian koordinator, Lembaga Pemerintah Non Departemen LPND;
g. penyiapan koordinasi dan pelaksanaan dukungan administrasi kerjasama
luar negeri; h.
pengkoordinasian penyiapan bahan dan pelaksanaan hubungan kerja dengan lembaga non pemerintah.
Pasal 11
Biro Perencanaan terdiri dari : a.
Bagian Program dan Anggaran; b.
Bagian Monitoring dan Evaluasi; c.
Bagian Kerjasama.
Pasal 12
Bagian Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penilaian, dan penyusunan program dan anggaran di lingkungan Kementerian Negara Riset dan
Teknologi.
Pasal 13
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bagian Program dan Anggaran menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana kerja RENJA Kementerian
Negara Riset dan Teknologi; b.
penyiapan bahan penyusunan rencana kerja anggaran RKA; c.
penyiapan bahan petunjuk dan penyusunan anggaran, harga satuan pokok kegiatan, rencana serta revisi anggaran;
d. penilaian penyusunan program dan anggaran.
Pasal 14
Bagian Program dan Anggaran terdiri dari : a.
Subbagian Program; b.
Subbagian Penyusunan Anggaran.
Pasal 15
1 Subbagian Program mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana kerjaprogram di lingkungan
Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
6
2 Subbagian Penyusunan Anggaran mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, penyiapan bahan koordinasi penyusunan rencana
anggaran, harga satuan pokok kegiatan dan revisi anggaran di lingkungan Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Pasal 16
Bagian Monitoring dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan pemantauan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran, serta pelaporan
monitoring dan evaluasi dan pelaporan sidang kabinet, ekonomi, industri dan perdagangan serta laporan kegiatan lainnya.
Pasal 17
Dalam melaksanakan tugas sebagairnana dimaksud dalam Pasal 16, Bagian Monitoring dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan pemantauan dan menganalisis rencana dan pelaksanaan
program dan anggaran seluruh unit kerja; b.
pengevaluasian laporan pelaksanaan anggaran terhadap hasil temuan baik dari instansi internal maupun eksternal;
c. pemberian rekomendasi, penyempurnaan, bimbingan teknis dan bantuan
penyusunan program dan anggaran; d.
penyiapan bahan penyusunan program sistem pengendalian intern; e.
pengumpulan dan penyiapan bahan pelaksanaan pelaporan.
Pasal 18
Bagian Monitoring dan Evaluasi terdiri dari : a.
Subbagian Monitoring dan Evaluasi Program; b.
Subbagian Monitoring dan Evaluasi Anggaran; c.
Subbagian Pelaporan.
Pasal 19
1 Subbagian Monitoring dan Evaluasi Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaiuasi program.
2 Subbagian Monitoring dan Evaluasi Anggaran mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pemantauan dan evaiuasi anggaran.
3 Subbagian Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan laporan hasil monitoring dan evaiuasi, laporan tahunan, bahan
sidang kabinet dan bahan rapat bidang-bidang lainnya.
7
Pasal 20
Bagian Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan kerjasama dengan kementerian negara lain, kementerian koordinator, departemen,
Lembaga Pemerintah Non Departemen, lembaga lain yang terkait, penyiapan koordinasi
dengan lembaga legislatif termasuk penyiapan bahan jawaban dengan DPR, kunjungan kerja, penyiapan bahan kerjasama dengan lembaga non pemerintah
termasuk lembaga masyarakat dan industri, serta pengelolaan dukungan administrasi kerjasama luar negeri antar lembaga pemerintah dan non pemerintah.
Pasal 21
Dalam melaksanakan tugas sebagairnana dimaksud dalam Pasal 20, Bagian Kerjasama menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan koordinasi bahan pelaksanaan hubungan kerjasama dengan
kementerian negara, kementerian koordinator, departemen, LPND; b.
pengkoordinasian, penyiapan bahan pelaksanaan hubungan kerja dengan lembaga legislatif DPR dan DPRD;
c. penyiapan bahan pelaksanaan hubungan kerjasama dengan lembaga non
pemerintah lainnya; d.
pengelolaan, penyiapan bahan administrasi pelaksanaan kerjasama luar negeri antar lembaga pemerintah dan non pemerintah.
Pasal 22
Bagian Kerjasama terdiri dari : a.
Subbagian Kerjasama Lembaga Pemerintah; b.
Subbagian Kerjasama Lembaga Non Pemerintah.
Pasal 23
1 Subbagian Kerjasama Lembaga Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiepan jawaban DPR, penyiapan bahan kunjungan kerja DPR dan bahan
kerjasama antar lembaga pemerintah lainnya termasuk dukungan administrasi kerjasama luar negeri antar lembaga pemerintah.
2 Subbagian Kerjasama Lembaga Non Pemerintah mempunyai tugas meiakukan penyiapan bahan kerjasama lembaga swasta dan dunia usaha,
termasuk dukungan administrasi kerjasama luar negeri antar lembaga swasta dan dunia usaha.
8
Pasal 24
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan penyusunan peraturan perundang-undangan; perjanjian dan
kontrak, pengembangan sistem jaringan hukum, pengelolaan urusan pers dan media, dokumentasi, publikasi, serta pengelolaan data dan penyajian informasi.
Pasal 25
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 24, Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan dan penyusunan rancangan peraturan dan perundang-undangan,
perjanjian dan kontrak, serta dokumentasi dan informasi hukum; b.
perencanaan dan pengkoordinasian pengelolaan pers dan media, dokumentasi dan audio visual serta publikasi dan penerbitan;
c. perencanaan dan pelaksanaan pengolahan data, pengembangan dan
pemeliharaan jaringan dan sarana serta penyajian informasi secara elektronik.
Pasal 26
Biro Hukum dan Hubungan Masyarakat, terdiri dari : a.
Bagian Hukum b.
Bagian Hubungan Masyarakat; c.
Bagian Data dan Informasi.
Pasal 27
Bagian Hukum mempunyai tugas melaksanakan perumusan, penyusunan rancang peraturan, naskah kontrak kerjasama dalam dan luar negeri, penetapan tarif Unit
Pelayanan Teknis UPT, pemberian pertimbangan hukum dalam perjanjian Internasional dan ratifikasi konvensi, mengelola dokumentasi dan informasi produk
peraturan perundang-undangan, dan penyuluhan produk hukum, serta mewakili Kementerian Negara Riset dan Teknologi dalam proses hukum.
Pasal 28
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud daiam Pasal 27, Bagian Hukum menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perumusan rancangan peraturan perundang-undangan;
b. penyiapan bahan telaahan dan analisis pertimbangan hukum naskah
perjanjian kerjasama dan kontrak;
9
c. penyiapan bahan koordinasi perumusan penetapan besaran tarif UPT;
d. penyiapan bahan perencanaan program penyuluhan produk hukum
e. pengelolaan dan pengembangan sistem jaringan dokumentasi dan informasi
hukum.
Pasal 29
Bagian Hukum, terdiri dari ; a.
Subbagian Perancangan Peraturan; b.
Subbsgian Perjanjian dan Kontrak; c.
Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum.
Pasal 30
1 Subbagian Perancangan Peraturan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, penelaahan dan analisis, penyempurnaan dan penyusunan rancangan
peraturan perundang-undangan. 2 Subbagian Perjanjian dan Kontrak mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan, penelaahan dan analisis, pertimbangan dan bantuan hukum mewakili Kementerian Negara Riset dan Tekhologi dalam proses hukum, penyusunan
perjanjian kerjasama dan kontrak. 3 Subbagian Dokumentasi dan Informasi Hukum mempunyai tugas melakukan
inventarisasi, abstraksi, pengelolaan dokumentasi dan pelayanan informasi hukum.
Pasal 31
Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan urusan hubungan pers dan media, dokumentasi dan audio visual serta publikasi dan penerbitan
kegiatan Kementerian Negara Riset dan Teknologi dalam rangka meningkatkan citra Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Pasal 32
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Bagian Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. pelaksanaan kegiatan konferensi pers
b. pelaksanaan dan pengkoordinasian hubungan pers dan media massa
c. pelaksanaan pemantauan media massa dan opini publik
d. pelaksanaan dan pengelolaan dokumentasi dan audio visual
e. pengelolaan kegiatan publikasi Kementerian Negara Riset dan Teknologi
10
f. pengelolaan penerbitan media cetak dan elektronik
g. pelaksanaan pelayanan informasi publik
Pasal 33
Bagian Hubungan Masyarakat terdiri dari : a. Subbagian Pers dan Media;
b. Subbagian Dokumentasi dan Audio Visual;
c. Subbagian Publikasi dan Penerbitan.
Pasal 34
1 Subagian Pers dan Media mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
konferensi pers, peliputan kegiatan Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan pemantauan media massa dan opini publik serta penyediaan kliping
berita. 2
Subagian Dokumentasi dan Audio Visual mempunyai tugas melakukan urusan pembuatan dokumentasi dan audio visual
3 Subagian Publikasi dan Penerbitan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan publikasi kegiatan Kementerian Negara Riset dan Teknologi dan bahan- bahan penerbitan lainnya
Pasal 35
Bagian Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data, pengelolaan jaringan dan sarana, pengelolaan dan penyajian
informasi secara tersambung langsung, berdasarkan kegiatan dan program di lingkungan Kementerian Negara Ristek.
Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Bagian Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi :
a. pengumpulan, pengolahan, dan kompilasi data;
b. pengelolaan, pengembangan dan pemeliharaan jaringan dan sarana di
lingkungan Kementerian Negara Ristek; c.
pengelolaan dan penyajian informasi secara up date dan on line dalam situs resmi Kementerian Negara Riset dan Teknologi.
Pasal 37
Bagian Data dan Informasi terdiri dari :
11
a. Subbagian Pengolahan Data; b. Subbagian Jaringan dan Sarana;
c. Subbagian Penyajian Informasi.
Pasal 38
1 Subbagian Pengolahan Data mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pengolahan, dan kompilasi data yang berkaitan dengan ilmu Pengetahuan
dan Teknologi baik nasional maupun internasional. 2 Subbagian Jaringan dan Sarana mempunyai tugas melakukan urusan
pengelolaan, pengembangan, pemeliharaan dan pemanfaatan jaringan. 3 Subbagian Penyajian Informasi mempunyai tugas melakukan penulisan,
editing dan updating isi informasi pada situs Kementerian Negara Riset dan Teknologi, termasuk pelayanan informasi kepada masyarakat secara
elektronik.
Pasal 39
Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan pembinaan dan pengelolaan sumber daya manusia, pengelolaan dan pelaksanaan administrasi kepegawaian dan
organisasi, keuangan, tata usaha pimpinan dan protokol, serta pelaksanaan urusan rumah tangga.
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39, Biro Umum menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan petunjuk pembinaan, pengelolaan dan pelaksanaan administrasi
kepegawaian dan organisasi tata laksana; b.
pengelolaan dan pelaksanaan urusan administrasi keuangan; c.
pelaksanaan urusan tata usaha pimpinan, surat dan arsip serta protokol Menteri;
d. penyelenggaraan dan pengelolaan urusan pengadaan, inventarisasi kekayaan
milik negara, pemeliharaan peralatan dan kendaraan dinas serta urusan administrasi perjalanan dinas.
Pasal 41
Biro Umum terdiri dari : a.
Bagian Sumber Daya Manusia dan Organisasi; b.
Bagian Keuangan;
12
c. Bagian Protokol dan Tata Usaha Pimpinan;
d. Bagian Rumah Tangga.
Pasal 42
Bagian Sumber Daya Manusia dan Organisasi mempunyai tugas melaksanakan urusan pengadaan pegawai, mutasi, diklat dan pengembangan pegawai, serta
penyusunan pembinaan organisasi tatalaksana.
Pasal 43
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42, Bagian Sumber Daya Manusia dan Organisasi menyelenggarakan fungsi :
a. penelaahan dan analisis kebutuhan dan penyusunan formasi pegawai;
b. pelaksanaan administrasi pengangkatan, mutasi, pemberhentian, dan pensiun
pegawai; c.
pelaksanaan dan penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan bagi pegawai serta program-program pengembangan kemampuan pegawai
lainnya; b.
penyiapan bahan petunjuk pembinaan, analisis, evaluasi organisasi tatalaksana.
Pasal 44
Bagian Sumber Daya Manusia dan Organisasi, terdiri dari : a.
Subbagian Pengadaan dan Mutasi Pegawai; b.
Subbagian Pengembangan Pegawai; c.
Subbagian Organisasi Tatalaksana.
Pasal 45
1 Subbagian Pengadaan dan Mutasi Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan formasi dan pengadaan, administrasi
pengangkatan, pemberhentian, mutasi dan pensiun pegawai serta administrasi jabatan fungsional.
2 Subbagian Pengembangan Pegawai mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penetapan pelantikan, pemberian penghargaan, analisis kebutuhan
pendidikan dan pelatihan pegawai serta pengembangan karier pegawai lainnya.
13
3 Subbagian Organisasi dan Tatalaksana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi, analisis susunan organisasi, pedoman
tataiaksana, analisis jabatan dan analisis beban kerja.
Pasal 46
Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan, pertanggungjawaban anggaran, penerbitan, pengujianpengesahan Surat Perintah
Membayar SPMSurat Perintah Pembayaran SPP penyusunan laporanneraca keuangan, penyelesaian masalah tuntutan perbandaharaan dan ganti rugi, serta
pelaksanaan urusan gaji pegawai.
Pasal 47
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan petunjuk teknis pengelolaan dan pertanggungjawaban
anggaran; b.
pengujian, penerbitan dan pembayaran SPMSPP; c.
pembukuan penerimaan dan pengeluaran keuangan; d.
pelaporan pelaksanaan anggaran dan neraca keuangan; e.
penyiapan bahan petunjuk teknis penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan ganti rugi;
f. penyiapan bahan petunjuk teknis penyelesaian tuntutan perbendaharaan dan
tuntutan ganti rugi akibat kerugian negara; g.
pengelolaan urusan gaji dan tunjangan pegawai.
Pasal 48
Bagian Keuangan terdiri dari : a.
Subbagian Pelaksana Anggaran b.
Subbagian Verifikasi dan Pembukuan c.
Subbagian Perbendaharaan dan Gaji
Pasal 49
1 Subbagian Pelaksana Anggaran mempunyai tugas melakukan urusan pengelolaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran Sekretariat
Menteri, Deputi, dan Staf Ahli. 2 Subbagian Verifikasi dan Pembukuan mempunyai tugas melakukan urusan
pengujian, penilaian dan pengesahan terhadap dokumen Surat Perintah
14
Membayar serta pembukuan penerimaan, pengeluaran, laporanneraca keuangan.
3 Subbagian Perbendaharaan dan Gaji mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pedoman tuntutan perbendaharaan, ganti rugi dan pengelolaan urusan
gajitunjangan pegawai.
Pasal 50
Bagian Protokol dan Tata Usaha TU Pimpinan mempunyai tugas melaksanakan urusan keprotokolan, pengelolaan dan pengembangan sistem administrasi
persuratan dan arsip serta pengelolaan dukungan tata usaha pimpinan.
Pasal 51
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50, Bagian Protokol dan TU Pimpinan menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan urusan protokol Menteri di dalam dan di luar kantor;
b. penyiapan bahan petunjuk teknis sistem administrasi persuratan;
c. pengelolaan urusan persuratan, arsip dan dukungan tata usaha Menteri,
Sesmen, Deputi dan Staf Ahli; d.
pengelolaan urusan penggandaan dan pencetakan bahan persidangan dan laporan kegiatan Menteri.
Pasal 52
Bagian Protokol dan Tata Usaha Pimpinan terdiri dari : a.
Subbagian Protokol; b.
Subbagian Persuratan dan Arsip; c.
Unit Tata Usaha Pimpinan.
Pasal 53
1 Subbagian Protokol mempunyai tugas melakukan penyiapan dan koordinasi pelaksanaan kegiatan Menteri di dalamluar kota, dengan instansi pusat
daerah. 2 Subbagian Persuratan dan Arsip mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan pengembangan sistem administrasi persuratan, pengarsipan serta mengelola urusan penggandaan dan pencetakan bahan sidang kabinetDPR
dan laporan kegiatan Menteri. 3 Unit Tata Usaha Pimpinan mempunyai tugas melakukan pengelolaan tata
usaha Menteri, Sekretaris Menteri, para Deputi dan Staf Ahli.
15
Pasal 54
Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan pengelolaan pengadaan barang dan jasa, inventarisasi dan pelaporan barang-
barang milik kekayaan negara pada Kementerian Negara Riset dan Teknologi, serta pemeliharaannya, pengelolaan urusan rumah tangga dinas Menteri, urusan
keamanan kantor dan tata tertib lingkungan kantor, serta pengelolaan urusan perjalanan dinas.
Pasal 55
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dajam Pasal 54, Bagian Rumah Tangga menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan perencanaan dan pengelolaan pengadaan barang dan jasa;
b. penyiapan bahan perumusan pedoman dan pengelolaan inventaris kekayaan
negara milik Kementerian Negara Ristek; c.
pelaksanaan pengelolaan urusan rumah tangga dinas Menteri; d.
pelaksanaan urusan keamanan kantor dan tata tertib lingkungan kantor; e.
pelaksanaan urusan pemeliharaan peralatan kantor, kendaraan dinas dan gedung negara, serta pengelolaan urusan perjalanan dinas.
Pasal 56
Bagian Rumah Tangga terdiri dari : a.
Subbagian Pengadaan; b.
Subbagian Inventaris dan Urusan Dalam; c.
Subbagian Pemeliharaan dan Perjalanan.
Pasal 57
1 Subbagian Pengadaan mempunyai tugas melakukan penyiapan data, analisis kebutuhan, penyusunan rencana kebutuhan barang dan jasa serta
penyusunan pedoman teknis pengadaan barang dan jasa. 2 Subbagian Inventaris dan Urusan Dalam mempunyai tugas melakukan urusan
inventarisasi dan pengahpusan barang milik kekayaan negara pada Kementerian Negara Riset dan Teknologi, serta urusan keamanan, tata tertib
kantor dan rumah tangga dinas Menteri. 3 Subbagian Pemeliharaan dan Perjalanan mempunyai tugas melakukan
urusan pemeliharaan perlengkapan kantor, gedung negara, mobil dinas, serta urusan penyelesaian perjalanan dinas.
16
Bagian Ketiga Deputi Bidang Perkembangan Riset llmu Pengetahuan dan
Teknologi Pasal 58
Deputi Bidang Perkembangan Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Kementerian Negara Ristek yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Meneg Ristek.
Pasal 59
Deputi Bidang Perkembangan Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan
di bidang perkembangan riset ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 60
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, Deputi Bidang Perkembangan Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan
fungsi : a.
penyiapan dan perumusan kebijakan di bidang perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan, perkembangan matematika dan ilmu
alam, perkembangan ilmu hayati, perkembangan rekayasa, perkembangan ilmu kedokteran dan kesehatan;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan di bidang perkembangan ilmu-ilmu
pengetahuan sosial dan kemanusiaan, perkembangan matematika dan ilmu alam, perkembangan ilmu hayati, perkembangan rekayasa, perkembangan
ilmu kedokteran dan kesehatan; c.
pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan dibidang perkembangan ilmu-ilmu pengetahuan sosial dan kemanusiaan,
perkembangan matematika dan ilmu alam, perkembangan ilmu hayati, perkembangan rekayasa, perkembangan ilmu kedokteran dan kesehatan;
d. pelaksanaan hubungan kerja teknis dengan kementerian koordinator,
kementerian negara lain, departemen, LPND, dan lembaga lain yang terkait; e.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Meneg Ristek sesuai dengan tugas dan fungsinya.
17
Pasal 61
Deputi Bidang Perkembangan Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari: a.
Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu-ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan;
b. Asisten Deputi Urusan Perkembangan Matematika dan llmu Alam;
c. Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu Hayati;
d. Asisten Deputi Urusan Perkembangan Rekayasa;
e. Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu Kedokteran dan Kesehatan.
Pasal 62
Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu-ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,
koordinasi pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang perkembangan llmu-ilmu Pengetahuan
Sosial dan Kemanusiaan.
Pasal 63
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62, Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu-ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan
menyelenggarakan fungsi : a.
penyiapan perumusan kebijakan perkembangan ilmu sosial, politik dan kemasyarakatan;
b. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan ilmu ekonomi, manajemen
dan hukum; c.
penyiapan perumusan kebijakan perkembangan ilmu sastra, budaya, filsafat dan agama;
d. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan perkembangan ilmu-
ilmu sosial dan kemanusiaan.
Pasal 64
Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu-ilmu Sosial dan Kemanusiaan terdiri dari :
a. Bidang llmu Sosial, Rolitik dan Kemasyarakatan;
b. Bidang llmu Ekonomi, Manajemen dan Hukum;
c. Bidang llmu Sastra, Budaya, Filsafat dan Agama.
18
Pasal 65
Bidang llmu Sosial, Politik dan Kemasyarakatan mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kebijakan perkembangan ilmu sosial, politik dan kemasyarakatan,
analisis dampak timbal balik bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu sosial, politik
dan kemasyarakatan.
Pasal 66
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65, Bidang llmu Sosial, Politik dan Kemasyarakatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan kajian perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu
sosial, politik; b.
penyiapan bahan kajian perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu kemasyarakatan;
c. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi dan
pelaporan kebijakan arah perkembangan ilmu sosial, politik dan kemasyarakatan.
Pasal 67
Bidang llmu Sosial Politik dan Kemasyarakatan terdiri dari : a.
Subbidang llmu Sosial, Politik; b.
Subbidang llmu Kemasyarakatan.
Pasal 68
1 Subbidang llmu Sosial, Politik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan ilmu sosial, politik.
2 Subbidang llmu Kemasyarakatan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan ilmu kemasyarakatan.
Pasal 69
Bidang llmu Ekonomi, Manajemen dan Hukum mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan perkembangan ilmu ekonomi, manajemen dan hukum, analisis
dampak timbal balik bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu ekonomi, manajemen
dan hukum.
19
Pasal 70
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 69, Bidang limu Ekonomi, Manajemen dan Hukum menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ekonomi dan
manajemen; b.
penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu hukum; c.
pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan ilmu ekonomi, manajemen dan hukum.
Pasal 71
Bidang llmu Ekonomi, Manajemen dan Hukum terdiri dari: a.
Subbidang Ilmu Ekonomi dan Manajemen; b.
Subbidang Ilmu Hukum.
Pasal 72
1 Subbidang Ilmu Ekonomi dan Manajemen mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan ilmu ekonomi dan
manajemen. 2 Subbidang Ilmu Hukum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan perkembangan ilmu hukum.
Pasal 73
Bidang Ilmu Sastra, Budaya, Filsafat dan Agama mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan perkembangan ilmu sastra, budaya, filsafat dan agama, analisis
dampak timbal balik bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu sastra, budaya,
filsafat dan agama.
Pasal 74
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 73, Bidang Ilmu Sastra, Budaya, Filsafat dan Agama fungsi :
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu sastra, dan
budaya; b.
penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu filsafat dan agama;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
ilmu sastra, budaya, filsafat dan agama.
20
Pasal 75
Bidang Ilmu Sastra, Budaya, Filsafat dan Agama terdiri dari : a.
Subbidang Ilmu Sastra dan Budaya; b.
Subbidang Ilmu Filsafat dan Agama.
Pasal 76
1 Subbidang Ilmu Sastra dan Budaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan ilmu sastra dan budaya.
2 Subbidang Ilmu Filsafat dan Agama mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan ilmu filsafat dan agama.
Pasal 77
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Matematika dan llmu Alam mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan
kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang perkembangan matematika dan ilmu pengetahuan alam.
Pasal 78
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77, Asisten Deputi Urusan Perkembangan Matematika dan llmu Alam menyelenggarakan
fungsi : a.
penyiapan perumusan kebijakan perkembangan ilmu kimia dan material; b.
penyiapan perumusan kebijakan perkembangan matematika dan ilmu fisika; c.
penyiapan perumusan kebijakan perkembangan kebumian dan dirgantara; d.
pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan perkembangan matematika dan ilmu alam.
Pasal 79
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Matematika dan llmu Alam terdiri dari : a.
Bidang llmu Kimia dan Material; b.
Bidang Matematika dan llmu Fisika; c.
Bidang Kebumian dan Dirgantara.
Pasal 80
Bidang llmu Kimia dan Material mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan perkembangan ilmu kimia dan material, analisis dampak timbal balik bagi
21
perkembangan teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu kimia dan material.
Pasal 81
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80, Bidang llmu Kimia dan Material menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan bidang ilmu Kimia;
b. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan bidang Material;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
di bidang ilmu kimia dan material.
Pasal 82
Bidang llmu Kimia dan Material terdiri dari : a.
Subbidang Ilmu Kimia; b.
Subbidang Material.
Pasal 83
1 Subbidang Ilmu Kimia mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan ilmu kimia.
2 Subbidang Material mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan di bidang material.
Pasal 84
Bidang Matematika dan Ilmu Fisika mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan perkembangan matematika dan ilmu fisika, analisis dampak timbal
balik bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang matematika dan ilmu
fisika.
Pasal 85
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84, Bidang Matematika dan Ilmu Fisika menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan matematika;
b. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu fisika;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
matematika dan ilmu fisika.
22
Pasal 86
Bidang Matematika dan Ilmu Fisika terdiri dari : a.
Subbidang Matematika. b.
Subbidang Ilmu Fisika.
Pasal 87
1 Subbidang Matematika mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan matematika.
2 Subbidang Ilmu Fisika mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan ilmu fisika.
Pasal 88
Bidang Kebumian dan Dirgantara mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan perkembangan ilmu kebumian dan dirgantara, analisis dampak timbal
balik bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang kebumian dan dirgantara.
Pasal 89
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 88, Bidang Kebumian dan Dirgantara menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang
kebumian; b.
penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang dirgantara;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
ilmu di bidang kebumian dan dirgantara.
Pasal 90
Bidang Kebumian dan Dirgantara terdiri dari : a.
Subbidang Kebumian; b.
Subbidang Dirgantara.
Pasal 91
1 Subbidang Kebumian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan di bidang kebumian;
2 Subbidang Dirgantara mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan di bidang dirgantara.
23
Pasal 92
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Hayati mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan
kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang perkembangan ilmu hayati.
Pasal 93
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 92, Asisten Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Hayati menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan ilmu pertanian;
b. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan biologi;
c. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan teknologi lingkungan dan
keanekaragaman hayati; d.
pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan perkembangan ilmu hayati.
PasaI 94
Asisten Deputi Urusan Perkembangan llmu Hayati terdiri dari : a.
Bidang llmu Pertanian; b.
Bidang Biologi; c.
Bidang Teknologi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati.
Pasal 95
Bidang llmu Pertanian mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan kecenderungan perkembangan ilmu pertanian, analisis dampaknya bagi
perkembangan teknologi dan pembangunan, serta penyiapan perumusan berbagai aspek kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang pertanian.
Pasal 96
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 95, Bidang llmu Pertanian menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu pertanian di
bidang budidaya pertanian; b.
penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu pertanian di bidang pasca panen;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
ilmu pertanian di bidang budidaya pertanian dan pasca panen.
24
Pasal 97
Bidang llmu Pertanian terdiri dari : a.
Subbidang Budidaya Pertanian; b.
Subbidang Pasca Panen.
Pasal 98
1 Subbidang Budidaya Pertanian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan budidaya pertanian.
2 Subbidang Pasca Panen mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan pasca panen.
Pasal 99
Bidang Biologi mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kecenderungan perkembangan biologi, analisis dampaknya bagi perkembangan teknologi dan
pembangunan, serta penyiapan perumusan berbagai aspek kebijakan dan arah perkembangan biologi.
Pasal 100
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud daiam Pasal 99, Bidang Biologi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu biologi di bidang
botani; b.
penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu biologi di bidang zoologi;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
biologi di bidang botani dan zoologi.
Pasal 101
Bidang Biologi terdiri dari : a.
Subbidang Botani; b.
Subbidang Zoologi.
Pasal 102
1 Subbidang Botani mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan botani.
2 Subbidang Zoologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan zoologi.
25
Pasal 103
Bidang Teknologi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan kecenderungan perkembangan teknologi
lingkungan dan keanekaragaman hayati, analisis dampaknya bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta penyiapan perumusan berbagai aspek
kebijakan dan arah perkembangan ilmu di bidang teknologi lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Pasal 104
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 103, Bidang Teknologi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang
teknologi lingkungan; b.
penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang keanekaragaman hayati;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
di bidang teknologi lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Pasal 105
Bidang Teknofogi Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati terdiri dari: a.
Subbidang Teknologi Lingkungan; b.
Subbidang Keanekaragaman Hayati.
Pasal 106
1 Subbidang Teknologi Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan teknologi lingkungan.
2 Subbidang Keanekaragaman Hayati mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan keanekaragaman hayati
Pasal 107
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Rekayasa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi pelaksanaan kebijakan, pemantauan,
analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang perkembangan rekayasa.
26
Pasal 108
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 107, Asisten Deputi Urusan Perkembangan Rekayasa menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan manufaktur dan transportasi;
b. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan informatika, mikroelektronika
dan telekomunikasi; c.
penyiapan perumusan kebijakan perkembangan teknologi energi; d.
pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan perkembangan rekayasa.
Pasal 109
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Rekayasa terdiri dari: a.
Bidang Manufaktur dan Transportasi; b.
Bidang llmu Informatika, Mikroelektronika dan Telekomunikasi; c.
Bidang Teknologi Energi.
Pasal 110
Bidang Manufaktur dan Transportasi mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan perkembangan manufaktur dan infrastruktur, analisis dampak timbal
balik bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang manufaktur dan
infrastruktur.
Pasal 111
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110, Bidang Manufaktur dan Transportasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan rekayasa bidang
manufaktur; b.
penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan rekayasa bidang transportasi;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
rekayasa bidang manufaktur damp transportasi.
Pasal 112
Bidang Manufaktur dan Transportasi terdiri dari : a.
Subbidang Manufaktur; b.
Subbidang Transportasi.
27
Pasal 113
1 Subbidang Manufaktur mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan manufaktur.
2 Subbidang Transportasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan transportasi.
Pasal 114
Bidang Ilmu Informatika, Mikroelektronika dan Telekomunikasi mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan perkembangan ilmu informatika, mikroelektronika
dan telekomunikasi, analisis dampak timbal balik bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan
ilmu di bidang informatika, mikroelektronika dan telekomunikasi.
Pasal 115
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 114, Bidang Ilmu Informatika, Mikroelektronika dan Telekomunikasi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan rekayasa bidang
informatika dan mikroelektronika; b.
penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan rekayasa bidang telekomunikasi;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
rekayasa bidang informatika, mikroelektronika dan telekomunikasi.
Pasal 116
Bidang Informatika, Mikroelektronika dan Telekomunikasi terdiri dari : a.
Subbidang Informatika dan Mikroelektronika; b.
Subbidang Telekomunikasi.
Pasal 117
1 Subbidang Informatika dan Mikroelektronika mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan informatika dan
mikroelektronika. 2 Subbidang Telekomunikasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
kajian kebijakan perkembangan telekomunikasi.
28
Pasal 118
Bidang Teknologi Energi mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan perkembangan teknologi energi, analisis dampak timbal balik bagi perkembangan
teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan di bidang teknologi energi.
Pasal 119
Dalarn melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 118, Bidang Teknologi Energi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan rekayasa bidang
teknologi energi terbarukan; b.
penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan rekayasa bidang teknologi energi tak terbarukan;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
rekayasa bidang teknologi energi terbarukan dan tak terbarukan.
Pasal 120
Bidang Teknologi Energi terdiri dari; a.
Subbidang Teknologi Energi Terbarukan; b.
Subbidang Teknologi Energi Tak Terbarukan.
Pasal 121
1 Subbidang Teknologi Energi Terbarukan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan teknologi energi terbarukan.
2 Subbidang Teknologi Energi Tak Terbarukan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan teknologi energi tak
terbarukan.
Pasal 122
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan,
pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang perkembangan Ilmu
kedokteran dan kesehatan.
29
Pasal 123
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 122, Asisten Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan menyelenggarakan
fungsi: a.
penyiapan perumusan kebijakan perkembangan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang ilmu kedokteran dasar;
b. penyiapan perumusan kebijakan perkembangan riset, ilmu kedokteran klinis
dan masyarakat; c.
penyiapan perumusan kebijakan perkembangan ilmu obat dan gizi; d.
pengkoordinasian penentuan prioritas pengembangan bidang Ilmu kedokteran dan kesehatan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan perkembangan ilmu
kedokteran dan kesehatan;
Pasal 124
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Ilmu Kedokteran dan Kesehatan terdiri dari:
a. Bidang Ilmu Kedokteran Dasar;
b. Bidang Ilmu Kedokteran Klinis dan Kesehatan Masyarakat;
c. Bidang Ilmu Obat dan Gizi.
Pasal 125
Bidang Ilmu Kedokteran Dasar mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan perkembangan ilmu kedokteran dasar, analisis dampaknya bagi perkembangan
teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang kedokteran dasar.
Pasal 126
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 125, Bidang llmu Kedokteran Dasar menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu kedokteran dasar
bidang ilmu biomedik; b.
penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu kedokteran dasar bidang ilmu teknomedik;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
ilmu kedokteran dasar bidang ilmu biomedik dan ilmu teknomedik.
30
Pasal 127
Bidang llmu Kedokteran Dasar terdiri dari: a.
Subbidang llmu Biomedik. b.
Subbidang llmu Teknomedik.
Pasal 128
1 Subbidang llmu Biomedik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan ilmu biomedik.
2 Subbidang llmu Teknomedik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan ilmu teknomedik.
Pasal 129
Bidang llmu Kedokteran Klinis dan Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan perkembangan ilmu kedokteran klinis dan
masyarakat, analisis dampaknya bagi perkembangan teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang
kedokteran klinis dan masyarakat.
Pasal 130
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 129, Bidang llmu Kedokteran Klinis dan Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu kedokteran klinis
dan masyarakat bidang ilmu kedokteran klinis; b.
penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu kedokteran klinis dan masyarakat bidang ilmu kedokteran dan kesehatan masyarakat;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
ilmu kedokteran klinis dan ilmu kesehatan masyarakat.
Pasal 131
Bidang llmu Kedokteran Klinis dan Kesehatan Masyarakat terdiri dari : a.
Subbidang llmu Kedokteran Klinis; b.
Subbidang llmu Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
Pasal 132
1 Subbidang llmu Kedokteran Klinis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan ilmu kedokteran klinis.
31
2 Subbidang llmu Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan ilmu kedokteran
dan kesehatan masyarakat.
Pasal 133
Bidang llmu Obat dan Gizi mempunyai tugas melaksanakan kajian kebijakan perkembangan ilmu obat dan gizi, analisis dampaknya bagi perkembangan
teknologi dan pembangunan, serta perencanaan perumusan kebijakan arah perkembangan ilmu di bidang obat dan gizi.
Pasal 134
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 133, Bidang llmu Obat dan Gizi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan ilmu obat;
b. penyiapan bahan kajian kebijakan arah perkembangan gizi;
c. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan arah perkembangan
ilmu obat dan gizi.
Pasal 135
Bidang llmu Obat dan Gizi terdiri dari : a.
Subbidang llmu Obat; b.
Subbidang llmu Gizi.
Pasal 136
1 Subbidang llmu Obat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perkembangan ilmu obat.
2 Subbidang llmu Gizi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan pengembangan melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan
perkembangan ilmu gizi.
Bagian Keempat Deputi Bidang Dinamika Masyarakat
Pasal 137
Deputi Bidang Dinamika Masyarakat adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Kementerian Negara Ristek yang berada di bawah dan bertanggung
jawab kepada Meneg Ristek.
32
Pasal 138
Deputi Bidang Dinamika Masyarakat mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang Dinamika Masyarakat.
Pasal 139
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 138, Deputi Bidang Dinamika Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang penyelarasan dukungan ilmu
pengetahuan dan teknologi, analisis perkembangan kebijakan publik, pengembangan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi, penyerasian
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kependudukan, dan pemberdayaan sumberdaya manusia ilmu pengetahuan dan teknologi;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan di bidang penyelarasan dukungan
ilmu pengetahuan dan teknologi, analisis perkembangan kebijakan publik, pengembangan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi, penyerasian
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kependudukan, dan pemberdayaan sumberdaya manusia ilmu pengetahuan dan teknologi;
c. pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan
di bidang penyelarasan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi, analisis perkembangan kebijakan publik, pengembangan budaya ilmu pengetahuan
dan teknologi, penyerasian perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kependudukan, dan pemberdayaan sumberdaya manusia ilmu
pengetahuan dan teknologi; d.
pelaksanaan hubungan kerja teknis dengan Kementerian Koordinator, Kementerian Negara lain, Departemen, LPND, dan lembaga lain yang terkait;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Meneg Ristek sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 140
Deputi Bidang Dinamika Masyarakat membawahkan: a.
Asisten Deputi Urusan Penyelarasan Dukungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
b. Asisten Deputi Urusan Analisis Kebijakan Publik llmu Pengetahuan dan
Teknologi; c.
Asisten Deputi Urusan Pengembangan Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi;
33
d. Asisten Deputi Urusan Etika dan Harmonisasi llmu Pengetahuan dan
Teknologi; e.
Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia SDM llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 141
Asisten Deputi Urusan Penyelarasan Dukungan llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan
pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan dampak kebijakan penyelarasan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap masyarakat.
Pasal 142
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 141, Asisten Deputi Urusan Penyelarasan Dukungan llmu Pengetahuan dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi : a.
perencanaan penyusunan rumusan kebijakan penyelarasan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang teknologi, manajemen, sumber daya;
b. penyiapan koordinasi perumusan kebijakan penyelarasan dukungan ilmu
pengetahuan dan teknologi bidang teknologi, manajemen, sumber daya c.
pelaksanaan kegiatan kajian, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan dampak kebijakan penyelarasan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi
bidang teknologi, manajemen, sumber daya d.
pengkoordinasian, memantau, evaluasi dan melaporkan penyelarasan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi;
Pasal 143
Asisten Deputi Urusan Penyelarasan Dukungan llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari :
a. Bidang Teknologi;
b. Bidang Manajemen;
c. Bidang Sumber Daya.
Pasal 144
Bidang Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, pemantauan, analisis dampak masyarakat terhadap kebijakan
penyelarasan dukungan teknologi proses, manufaktur dan infrastruktur.
34
Pasal 145
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 144, Bidang Teknoiogi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan bahan kajian kebijakan penyelarasan dukungan teknologi proses,
manufaktur dan infrastruktur; b.
penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan penyelarasan dukungan teknologi proses, manufaktur dan infrastruktur;
c. penyiapan bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dampak kebijakan
teknologi proses, manufaktur dan infrastruktur.
Pasal 146
Bidang Teknologi terdiri dari : a.
Subbidang Proses dan Manufaktur; b.
Subbidang Infrastruktur.
Pasal 147
1 Subbidang Proses dan Manufaktur mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan di bidang teknologi proses, dan manufaktur.
2 Subbidang Infrastruktur mempunyai tugas melakukan melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan di bidang teknologi infrastruktur.
Pasal 148
Bidang Manajemen mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, pemantauan, evaluasi kebijakan manajemen yang selaras untuk
diterapkan pada masyarakat dan industri.
Pasal 149
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 148, Bidang Manajemen menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan manajemen yang selaras dengan
masyarakat dan industri b.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan manajemen yang selaras dengan masyarakat dan industri
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dampak kebijakan
manajemen bagi masyarakat dan industri
35
Pasal 150
Bidang Manajemen terdiri dari : a.
Subbidang Masyarakat; b.
Subbidang Industri.
Pasal 151
1 Subbidang Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan manajemen untuk masyarakat.
2 Subbidang Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan manajemen untuk industri.
Pasal 152
Bidang Sumber Daya mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, pemantauan, evaluasi kebijakan sumber daya untuk penyelarasan
dukungan potensi sumber daya alam dan lingkungan.
Pasal 153
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 152, Bidang Sumber Daya menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan sumber daya yang mendukung potensi
sumber daya alam dan lingkungan; b.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan sumber daya; c.
pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan sumber daya terhadap dukungan sumber daya alam dan lingkungan.
Pasal 154
Bidang Sumber Daya terdiri dari : a.
Subbidang Sumber Daya Alam; b.
Subbidang Lingkungan.
Pasal 155
1 Subbidang Sumber Daya Alam mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan sumber daya, dan analisis dampaknya terhadap
sumber daya alam. 2 Subbidang Lingkungan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan sumber daya, dan analisis dampaknya terhadap lingkungan.
36
Pasal 156
Asisten Deputi Urusan Analisis Kebijakan Publik llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan koordinasi
pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan dampak kebijakan publik bidang ekonomi, politik dan keamanan, sosial budaya, terhadap
masyarakat.
Pasal 157
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 156, Asisten Deputi Urusan Analisis Kebijakan Publik menyelenggarakan fungsi :
a. pemetaan potensi, kondisi, masalah dan isu-isu publik terkait dengan bidang
ekonomi, politik dan keamanan serta sosial budaya; b.
pengkoordinasian kelembagaan dengan instansi pusat dan derah, swasta, LSM dan masyarakat dalam rangka perumusan kebijakan publik bidang
ekonomi, politik dan keamanan serta sosial budaya; c.
penyiapan dan pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan publik bidang ekonomi, politik dan keamanan serta sosial budaya;
d. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
kebijakan publik bidang ekonomi, politik dan keamanan serta sosial budaya;
Pasal 158
Asisten Deputi Urusan Analisis Kebijakan Publik llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari :
a. Bidang Ekonomi;
b. Bidang Politik dan Keamanan;
c. Bidang Sosial Budaya.
Pasal 159
Bidang Ekonomi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kajian dalam rangka perumusan kebijakan publik bidang ekonomi berdasarkan analisis
masalah dan isu-isu ekonomi yang mempengaruhi dinamika masyarakat.
Pasal 160
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 159, Bidang Ekonomi menyelenggarakan fungsi :
a. pengidentifikasian dan menginventarisasi masalah dan isu-isu bidang
ekonomi;
37
b. penganalisisan dampak kebijakan publik bidang ekonomi terhadap dinamika
masyarakat; c.
penyusunan rencana kajian kebijakan publik bidang ekonomi; d.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan publik bidang ekonomi; e.
pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dampak kebijakan publik bidang ekonomi.
Pasal 161
Bidang Ekonomi terdiri dari : a.
Subbidang Industri; b.
Subbidang Perdagangan.
Pasal 162
1 Subbidang Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan telaahan masalah dan isu-isu kebijakan publik yang berkaitan dengan
industri nasional, regional, internasional dan lokal dalam rangka menyiapkan perumusan kebijakan publik bidang ekonomi.
2 Subbidang Perdagangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajiari dan telaahan masalah dan isu-isu kebijakan publik yang berkaitan
dengan perdagangan terbuka, internasional, dalam rangka menyiapkan perumusan kebijakan publik bidang ekonomi.
Pasal 163
Bidang Politik dan Keamanan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kajian dalam rangka perumusan kebijakan publik bidang politik dan
keamanan berdasarkan analisis masalah dan isu-isu politik dan keamanan yang mempengaruhi dinamika masyarakat.
Pasal 164
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 163, Bidang Politik dan Keamanan menyelenggarakan fungsi:
a. pengidentifikasian dan menginventarisasi masalah dan isu-isu bidang politik
dan keamanan; b.
penganalisisan darnpak kebijakan publik bidang politik dan keamanan terhadap dinamika masyarakat;
c. penyusunan rencana kajian kebijakan publik bidang politik dan keamanan;
38
d. pengkoordinasian peiaksanaan perumusan kebijakan publik bidang politik
dan keamanan; e.
pelaksanaaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dampak kebijakan publik bidang politik dan keamanan.
Pasal 165
Bidang Politik dan Keamanan terdiri dari : a.
Subbidang Politik; b.
Subbidang Keamanan.
Pasal 166
1 Subbidang Politik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan telaahan masalah dan isu-isu politik dalam negeri dalam rangka menyiapkan
perumusan kebijakan publik bidang politik dan keamanan. 3 Subbidang Keamanan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
dan telaahan masalah dan isu-isu keamanan nasional dalam rangka menyiapkan perumusan kebijakan publik bidang politik dan keamanan.
Pasal 167
Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kajian dalam rangka perumusan kebijakan publik bidang sosial budaya
berdasarkan analisis masalah dan isu-isu sosial budaya yang mempengaruhi dinamika masyarakat.
Pasal 168
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 167, Bidang Sosial Politik menyelenggarakan fungsi :
a. pengidentifikasian dan penginventarisasian masalah dan isu-isu bidang sosial
budaya; b.
penganalisisan dampak kebijakan publik bidang sosial budaya terhadap dinamika masyarakat;
c. penyusunan rencana kajian kebijakan publik bidang sosial dan budaya;
d. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan publik bidang sosial
dan budaya; e.
pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dampak kebijakan publik bidang sosial dan budaya.
39
Pasal 169
Bidang Sosial Budaya terdiri dari : a.
Subbidang Sosial; b.
Subbidang Budaya.
Pasal 170
1 Subbidang Sosial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan telaahan masalah dan isu-isu sosial nasional dalam rangka menyiapkan
perumusan kebijakan publik bidang sosial budaya. 2 Subbidang Budaya mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
dan telaahan masalah dan isu-isu budaya dalam rangka menyiapkan perumusan kebijakan publik bidang sosial budaya.
Pasal 171
Asisten Deputi Urusan Pengembangan Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan koordinasi
pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan serta dampak kebijakan pengembangan budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi di
masyarakat.
Pasal 172
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalarn Pasal 171, Asisten Deputi Urusan Pengembangan Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi : a.
perencanaan, penyusunan rumusan kebijakan pengembangan budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi bidang budaya tradisional, budaya industri dan
tempat budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi disosialisasikan; b.
pengkoordinasian perumusan kebijakan pengembangan budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi bidang budaya tradisional, budaya industri dan
tempat budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi disosialisasikan; c.
pelaksanaan kegiatan kajian, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan dampak kebijakan pengembangan budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi
bidang budaya tradisional, budaya industri dan tempat budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi disosialisasikan;
d. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan melaporkan pelaksanaan dan
dampak kebijakan pengembangan budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi di masyarakat;
40
Pasal 173
Asisten Deputi Urusan Pengembangan Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari :
a. Bidang Budaya Tradisional;
b. Bidang Budaya Industri;
c. Bidang Sosialisasi Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 174
Bidang Budaya Tradisional’ mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kajian dalam rangka perumusan kebijakan pengembangan budaya ilmu
pengetahuan dan teknologi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan.
Pasal 175
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 174, Bidang Budaya Tradisional menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pengembangan budaya ilmu
pengetahuan dan teknologi bidang nilai-nilai tradisional dan pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi tradisional;
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan budaya tradisional;
c. pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan pengembangan
budaya tradisional.
Pasal 176
Bidang Budaya Tradisional terdiri dari : a.
Subbidang Nilai-nilai Tradisional; b.
Subbidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tradisional.
Pasal 177
1 Subbidang Nilai-nilai Tradisional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan nilai-nilai tradisional.
2 Subbidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tradisional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tradisional.
Pasal 178
Bidang Budaya Industri mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kajian kebijakan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam rangka pengembangan
budaya industri, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan.
41
Pasal 179
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 178, Bidang Budaya Industri menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pengembangan budaya Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi di lingkungan rnasyarakat industri dan lembaga industri;
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan pengembangan budaya
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di lingkungan rnasyarakat industri dan lembaga industri;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan pengembangan budaya Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi di lingkungan rnasyarakat industri dan lembaga industri.
Pasal 180
Bidang Budaya Industri terdiri dari : a.
Subbidang Masyarakat Industri; b.
Subbidang Kelembagaan Industri.
Pasal 181
1 Subbidang Masyarakat Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan pengembangan budaya llmu Pengetahuan dan
Teknologi di lingkungan masyarakat industri. 2 Subbidang Kelembagaan Industri mempunyai tugas Melakukan penyiapan
bahan kajian kebijakan pengembangan budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi di lingkungan lembaga industri.
Pasal 182
Bidang Sosialisasi Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kajian kebijakan sosialisasi budaya llmu
Pengetahuan dan Teknologi, memantau, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan.
Pasal 183
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 182, Bidang Sosialisasi Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan sosialiasasi budaya llmu Pengetahuan
dan Teknologi terhadap lembaga dan media pelaksana sosialisasi budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi;
42
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan sosialisasi budaya llmu
Pengetahuan dan Teknologi dengan lembaga dan media pemerintah, swasta dan di daerah;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan sosialisasi budaya ilmu
Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 184
Bidang Sosialisasi Budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari : a.
Subbidang Lembaga; b.
Subbidang Media.
Pasal 185
1 Subbidang Lembaga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan pada lembaga sosialisasi budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi.
2 Subbidang Media mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan pada media sosialisasi budaya llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 186
Asisten Deputi Urusan Etika dan Harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan koordinasi
pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan serta dampak kebijakan etika dan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 187
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 186, Asisten Deputi Urusan Etika dan Harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi : a.
perencanaan penyusunan rumusan kebijakan etika dan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi bidang etika keilmuan dan organisasi profesi,
bisnis dan industri, bidang masyarakat dan gender; b.
pengkoordinasian perumusan kebijakan etika dan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi dengan para pakar, kalangan pengusaha,
masyarakat dan akademisi; c.
pemantauan, evaluasi dan melaporkan pelaksanaan dan dampak kebijakan etika dan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap dinamika
masyarakat;
43
Pasal 188
Asisten Deputi Urusan Etika dan Harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi, terdiri dari :
a. Bidang Etika Keilmuan dan Organisasi Profesi;
b. Bidang Bisnis dan Industri;
c. Bidang Masyarakat dan gender.
Pasal 189
Bidang Etika Keilmuan dan Organisasi Profesi mempunyai tu’gas melaksanakan penyusunan rencana kajian kebijakan etika keilmuan dan organisasi profesi,
pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan.
Pasal 190
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 189, Bidang Etika Keilmuan dan Organisasi Profesi menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan etika keilmuan dan organisasi profesi
dalam rangka harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap etika keilmuan dan organisasi profesi;
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan etika keilmuan dan
organisasi profesi; c.
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan etika keilmuan dan organisasi profesi.
Pasal 191
Bidang Etika Keilmuan dan Organisasi Profesi terdiri dari : a.
Subbidang Etika Keilmuan; b.
Subbidang Organisasi Profesi.
Pasal 192
1 Subbidang Etika Keilmuan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan etika keilmuan.
2 Subbidang Organisasi Profesi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan organisasi profesi.
Pasal 193
Bidang Bisnis dan Industri mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kajian kebijakan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi dalam kegiatan
bisnis dan industri, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan.
44
Pasal 194
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 193, Bidang Bisnis dan Industri menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan yang mampu mengharmonisasikan
pendayagunaan llmu Pengetahuan dan Teknologi dalam kegiatan bisnis dan industri;
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan harmonisasi llmu
Pengetahuan dan Teknologi dalam kegiatan dunia bisnis dan industri; c.
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi dalam kegiatan bisnis dan industri.
Pasal 195
Bidang Bisnis dan Industri terdiri dari : a.
Subbidang Bisnis; b.
Subbidang Industri.
Pasal 196
1 Subbidang Bisnis mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi dalam kegiatan bisnis.
2 Subbidang Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi dalam kegiatan
industri.
Pasal 197
Bidang Masyarakat dan Gender mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kajian kebijakan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi bagi
kegiatan masyarakat dan gender, pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan.
Pasal 198
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 197, Bidang Masyarakat dan Gender menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan harmonisasi llmu Pengetahuan dan
Teknologi bagi kegiatan masyarakat dan gender, agar llmu Pengetahuan
45
dan Teknologi menjadi tepat pendayagunaannya bagi kegiatan masyarakat dan gender ramah gender dan masyarakat;
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan harmonisasi llmu
Pengetahuan dan Teknologi bagi kegiatan masyarakat dan gender dengan LSM wanita, masyarakat petani, nelayan, pengrajin dan masyarakat pengguna
llmu Pengetahuan dan Teknologi lainnya; c.
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi bagi kegiatan masyarakat dan gender.
Pasal 199
Bidang Masyarakat dan Gender terdiri dari : a.
Subbidang Masyarakat; b.
Subbidang Gender.
Pasal 200
1 Subbidang Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi bagi kegiatan
masyarakat. 2 Subbidang Gender mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan harmonisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi bagi kegiatan gender.
Pasal 201
Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
dan koordinasi pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, kebijakan pemberdayaan SDM llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 202
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 201, Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia llmu Pengetahuan dan
Teknologi menyelenggarakan fungsi : a.
perencanaan penyusunan perumusan kebijakan pemberdayaan SDM llmu Pengetahuan dan Teknologi di lingkungan perguruan tinggi dan lembaga
Litbang, industri dan masyarakat; b.
pengkoordinasian perumusan kebijakan perumusan kebijakan pemberdayaan SDM llmu Pengetahuan dan Teknologi di lingkungan perguruan tinggi dan
lembaga Litbang, industri dan masyarakat;
46
c. pelaksanaan kegiatan kajian, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan
kebijakan pemberdayaan SDM llmu Pengetahuan dan Teknologi di lingkungan perguruan tinggi dan lembaga Litbang, industri dan masyarakat;
d. pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan dampak
pemberdayaan SDM llmu Pengetahuan dan Teknologi di lingkungan perguruan tinggi dan lembaga Litbang, industri dan masyarakat;
Pasal 203
Asisten Deputi Urusan Pemberdayaan SDM llmu Pengetahuan dan Teknologi, terdiri dari:
a. Bidang Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang;
b. Bidang Industri;
c. Bidang SDM Masyarakat.
Pasal 204
Bidang Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, pemantauan, analisis kebijakan pemberdayaan
SDM llmu Pengetahuan dan Teknologi di lingkungan perguruan tinggi dan lembaga litbang.
Pasal 205
Dalam meiaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 204, Bidang Perguruan Tinggi dan lembaga Lembaga Litbang, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rumusan kebijakan peningkatan kompetensi SDM Perguruan
Tinggi dan Lembaga Litbang; b.
penyusunan rumusan kebijakan pengembangan kelembagaan SDM Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang;
c. penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan, pemantauan, evaluasi
dan pelaporan peningkatan kompetensi SDM Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang;
d. penyiapan bahan koordinasi perumusan kebijakan, pemantauan, evaluasi
dan pelaporan pengembangan kelembagaan SDM Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang.
Pasal 206
Bidang Perguruan Tinggi dan Litbang, terdiri dari : a.
Sub Bidang Perguruan Tinggi;
47
b. Sub Bidang lembaga Litbang.
Pasal 207
1 Sub Bidang Perguruan Tinggi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rumusan kebijakan pemberdayaan SDM di bidang peningkatan
perguruan tinggi. 2 Sub Bidang Lembaga Litbang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rumusan kebijakan pemberdayaan SDM di bidang pengembangan organisasi dan manajemen serta evaluasi sistem kinerja organisasi lembaga
litbang.
Pasal 208
Bidang Industri mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, pemantauan, analisis kebijakan pemberdayaan SDM dunia usaha dan industri.
Pasal 209
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 208, Bidang Industri, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pemberdayaan SDM llmu Pengetahuan
dan Teknologi di dunia usaha dan industri; b.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan pemberdayaan SDM llmu Pengetahuan dan Teknologi di dunia usaha dan industri dalam rangka
transformasi teknologi dan teknopreneurship; c.
pemantauan, evaluasi dan pelaporan dampak pemberdayaan SDM llmu Pengetahuan dan Teknologi di dunia usaha dan industri.
Pasal 210
Bidang Industri, terdiri dari: a.
Sub Bidang Industri Kecil dan Menengah; b.
Sub Bidang Industri Besar.
Pasal 211
1 Sub Bidang Industri Kecil dan Menengah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rumusan kebijakan pemberdayaan SDM di
bidang peningkatan kompetensi dan manajemen SDM di lingkungan industri kecil dan menengah.
48
2 Sub Bidang Industri Besar mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rumusan kebijakan pemberdayaan SDM di bidang peningkatan
kompetensi dan manajemen SDM di industri besar.
Pasal 212
Bidang Masyarakat mempunyai tugas meiaksanakan penyusunan rencana pengkajian, pemantauan, analisis kebijakan pemberdayaan SDM masyarakat
dan lembaga masyarakat.
Pasal 213
Dalam meiaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 212, Bidang Masyarakat, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pemberdayaan SDM llmu Pengetahuan
dan Teknologi di masyarakat dan lembaga masyarakat; b.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan pemberdayaan SDM llmu Pengetahuan dan Teknologi di masyarakat dan lembaga masyarakat
dengan LSM, kelompok kekerabatan; c.
pemantauan, evaluasi dan pelaporan dampak pemberdayaan SDM llmu Pengetahuan dan Teknologi di masyarakat dan lembaga masyarakat.
Pasal 214
Bidang SDM Masyarakat, terdiri dari : a.
Sub Bidang Kompetensi Individu; b.
Sub Bidang Lembaga.
Pasal 215
1 Sub Bidang Kompetensi Individu mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rumusan kebijakan pemberdayaan SDM di bidang
peningkatan kompetensi dan manajemen SDM masyarakat. 2 Sub Bidang Kelembagaan Masyarakat mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rumusan kebijakan pemberdayaan SDM di bidang peningkatan kompetensi dan manajemen SDM di lingkungan lembaga
masyarakat.
49
Bagian Kelima Deputi Bidang Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi
Pasal 216
Deputi Bidang Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Kementerian Negara Ristek yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Meneg Ristek.
Pasal 217
Deputi Bidang Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang
program riset ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 218
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 217, Deputi Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan dan perumusan kebijakan di bidang kebijakan strategis nasional,
program riset ilmu pengetahuan dan teknologi unggulan dan strategis, program riset ilmu pengetahuan dan teknologi internasional, program riset ilmu
pengetahuan dan teknologi daerah, dan program tekno ekonomi; b.
pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan di bidang program riset ilmu pengetahuan dan teknologi nasional, program riset ilmu pengetahuan dan
teknologi unggulan dan strategis, program riset ilmu pengetahuan dan teknologi internasional, program riset ilmu pengetahuan dan teknologi daerah,
dan program tekno ekonomi; c.
pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan dibidang program riset ilmu pengetahuan dan teknologi nasional, program
riset ilmu pengetahuan dan teknologi unggulan dan strategis, program riset ilmu pengetahuan dan teknologi internasional, program riset ilmu pengetahuan
dan teknologi daerah, dan program tekno ekonomi; d.
pelaksanaan hubungan kerja teknis dengan kementerian koordinator, kementerian negara lain, departemen, LPND, dan iembaga lain yang terkait;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Meneg Ristek sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Pasal 219
Deputi Bidang Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari;
50
a. Asisten Deputi Urusan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi
Nasional; b.
Asisten Deputi Urusan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Unggulan dan Strategis;
c. Asisten Deputi Urusan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi
Internasional; d.
Asisten Deputi Urusan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah;
e. Asisten Deputi Urusan Program Tekno Ekonomi.
Pasal 220
Asisten Deputi Urusan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan koordinasi
pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi nasional.
Pasal 221
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 220, Asisten Deputi Urusan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional
menyelenggarakan fungsi : a.
perencanaan penyusunan rumusan kebijakan strategis pembangunan nasional ilmu pengetahuan dan teknologi, pelaksanaan dan pemantauan
bidang analisis strategis nasional, pemetarencanaan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi dan peningkatan program riset ilmu pengetahuan
dan teknologi; b.
pengkoordinasian perumusan kebijakan strategis pembangunan nasional ilmu pengetahuan dan teknologi bidang analisis strategis nasional,
pemetarencanaan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi dan peningkatan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi baik dengan
instansi pemerintah, akademisi, pakar; V c.
pelaksanaan kegiatan kajian, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi nasional;
Pasal 222
Asisten Deputi Urusan Program Riset limu Pengetahuan dan Teknoiogi Nasional terdiri dari :
51
a. Bidang Kajian Analisis Strategis Nasional;
b. Bidang Pemetarencanaan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi;
c. Bidang Peningkatan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 223
Bidang Kajian Analisis Strategis Nasional mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, pemantauan, program strategis nasional,
terhadap penyiapan perumusan dan pengembangan kebijakan strategis nasional.
Pasal 224
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 223, Bidang Kajian Analisis Strategis Nasional, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan penyiapan perumusan dan pengembangan kebijakan perumusan
strategis nasional ilmu pengetahuan dan teknologi; b.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan dan pengembangan kebijakan strategis pembangunan nasional ilmu pengetahuan dan teknologi;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan strategis pembangunan
nasional ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 225
Bidang Kajian Analisis Strategis Nasional, terdiri dari: a.
Subbidang Perumusan Strategis Nasional; b.
Subbidang Pengembangan Strategis Nasional.
Pasal 226
1 Subbidang Perumusan Strategis Nasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan telaahan perumusan kebijakan strategis pembangunan
nasional ilmu pengetahuan dan teknologi. 2 Subbidang Pengembangan Strategis Nasional mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan telaahan pengembangan kebijakan strategis nasional ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 227
Bidang Pemetarencanaan Program Riset, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas meiaksanakan pemetarencanaan kebutuhan dan evaluasi
program riset ilmu pengetahuan dan teknologi.
52
Pasal 228
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 227, Bidang Pemetarencanaan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi: a.
penyusunan penyiapan bahan perumusan kebutuhan dan evaluasi pemetarencanaan program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi;
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebutuhan dan evaluasi
pemetarencanaan program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi; c.
pemantauan, evaluasi dan pelaporan perumusan kebutuhan dan evaluasi pemetarencanaan program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 229
Bidang Pemetarencanaan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari :
a. Subbidang Perumusan;
b. Subbidang Evaluasi Kebutuhan.
Pasal 230
1 Subbidang Perumusan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan telaahan perumusan program riset, ilrnu pengetahuan dan teknologi.
2 Subbidang Evaluasi Kebutuhan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan evaluasi kebutuhan program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 231
Bidang Peningkatan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana kajian peningkatan program riset ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam rangka perumusan kebijakan bidang peningkatan sarana dan prasarana program.
Pasal 232
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 231, Bidang Peningkatan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan
fungsi : a.
penyusunan penyiapan rencana kajian kebijakan bidang peningkatan sarana dan prasarana program riset ilmu pengetahuan dan teknologi;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kajian kebijakan bidang peningkatan sarana
dan prasarana program riset ilmu pengetahuan dan teknologi;
53
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan bidang peningkatan
sarana dan prasarana program riset ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 233
Bidang Peningkatan Program Riset Ilmu Pengetahuan daq Teknologi, terdiri dari: a.
Subbidang Peningkatan Sarana Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
b. Subbidang Peningkatan Prasarana Program Riset llmu Pengetahuan dan
Teknologi.
Pasal 234
1 Subbidang Peningkatan Sarana Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melakukan pengkajian berbagai aspek yang
berkaitan dengan pemanfaatan dan peningkatan sarana program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi nasional.
2 Subbidang Peningkatan Prasarana Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melakukan pengkajian berbagai aspek yang
berkaitan dengan peningkatan prasarana program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 235
Asisten Deputi Urusan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Unggulan dan Strategis mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
dan koordinasi pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan program-program riset ilmu pengetahuan dan teknologi unggulan dan
strategis nasional.
Pasal 236
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 235 Asisten Deputi Urusan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Unggulan dan
Strategis menyelenggarakan fungsi : a.
perencanaan penyusunan rumusan kebijakan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi unggulan, program riset ilmu pengetahuan dan teknologi
strategis, dan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan; b.
pengkoordinasian perumusan kebijakan program-program riset ilmu pengetahuan dan teknologi unggulan, program riset ilmu pengetahuan dan
54
teknologi strategis, dan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan;
c. pelaksanaan kegiatan kajian, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan
kebijakan program-program riset ilmu pengetahuan dan teknologi unggulan, program riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis, dan program riset
ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan; d.
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan program-program program riset ilmu pengetahuan dan teknologi unggulan, program riset ilmu
pengetahuan dan teknologi strategis, dan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan;
Pasal 237
Asisten Deputi Urusan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Unggulan dan Strategis terdiri dari :
a. Bidang Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Unggulan;
b. Bidang Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Strategis;
c. Bidang Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Masa Depan.
Pasal 238
Bidang Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Unggulan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, pemantauan, program riset
ilmu pengetahuan dan teknologi unggulan.
Pasal 239
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 238, Bidang Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Unggulan menyelenggarakan
fungsi : a.
penyusunan penyiapan rencana kajian kebijakan bidang analisis program riset ilmu pengetahuan dan teknologi unggulan;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kajian kebijakan bidang evaluasi dan
pengembangan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi unggulan; c.
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan bidang program riset ilmu pengetahuan dan teknologi unggulan.
Pasal 240
Bidang Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Unggulan terdiri dari: a.
Subbidang Analisis Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Unggulan;
55
b. Subbidang Evaluasi dan Pengembangan Program Riset llmu Pengetahuan
dan Teknologi Unggulan.
Pasal 241
1 Subbidang Analisis Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Unggulan mempunyai tugas melakukan analisis kebijakan program riset, ilmu
pengetahuan dan teknologi unggulan yang telah atau sedang berjalan. 2 Subbidang Evaluasi dan Pengembangan Program Riset llmu Pengetahuan
dan Teknologi Unggulan mempunyai tugas melakukan pengkajian berbagai aspek yang berkaitan dengan evaluasi dan pengembangan kebijakan program
riset ilmu pengetahuan dan teknologi unggulan.
Pasal 242
Bidang Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Strategis mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, pemantauan, program riset,
ilmu pengetahuan dan teknologi strategis.
Pasal 243
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 242, Bidang Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Strategis menyelenggarakan
fungsi: a.
penyusunan penyiapan rencana kajian analisis dap pengembangan kebijakan bidang program riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kajian analisis dan pengembangan kebijakan
bidang program riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis; c.
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian analisis dan pengembangan kebijakan bidang program riset ilmu pengetahuan dan’teknologi strategis.
Pasal 244
Bidang Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Strategis terdiri dari: a.
Subbidang Analisis Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Strategis; b.
Subbidang Pengembangan Program Riset Ilmu’ Pengetahuan dan Teknologi Strategis.
Pasal 245
1 Subbidang Analisis Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Strategis mempunyai tugas melakukan pengkajian berbagai aspek yang berpengaruh
56
terhadap pelaksanaan dan pemanfaatan program-program riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis .
2 Subbidang Pengembangan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Strategis mempunyai tugas melakukan pengkajian berbagai aspek dan
kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi strategis.
Pasal 246
Bidang Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Masa Depan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, pemantauan, program riset
ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan.
Pasal 247
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 246, Bidang Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Masa Depan menyelenggarakan
fungsi : a.
penyusunan penyiapan rencana kajian kebijakan bidang analisis program riset ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kajian kebijakan bidang evaluasi program riset
ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan; c.
pemantauan, evaiuasi dan pelaporan kajian kebijakan bidang program riset ilmu pengetahuan dan teknologi masa depan.
Pasal 248
Bidang Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IVJasa Depan terdiri dari: a.
Subbidang Analisis Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Masa Depan;
b. Subbidang Evaluasi dan Pengembangan Program Riset dan Pengetahuan
Masa Depan.
Pasal 249
1 Subbidang Analisis Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Masa Depan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan
analisis kebijakan dan kajian berbagai isu masa depan yang berkaitan dengan riset, ilmu pengetahuan dan teknologi.
2 Subbidang Evaluasi dan Pengembangan Program Riset Ilmu Pengetahuan Teknologi Masa Depan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
57
dan perumusan kebijakan dalam rangka evaluasi dan pengembangan dan peningkatan kinerja pelaksanaan program riset ilmu pengetahuan dan
teknologi masa depan.
Pasal 250
Asisten Deputi Urusan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Internasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
dan koordinasi pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi internasional.
Pasal 251
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 250, Asisten Deputi Urusan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Internasional
menyelenggarakan fungsi : a.
perencanaan penyusunan rumusan kebijakan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi internasional bidang pengembangan program, evaluasi dan
pemantauan program dan jaringan pusat unggulan internasional; b.
pengkoordinasian perumusan kebijakan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi internasional bidang pengembangan program, evaluasi dan
pemantauan program dan jaringan pusat unggulan internasional dengan lembaga-lembaga riset internasional, pusat ilmu pengetahuan dan teknologi
unggulan internasional, baik pemerintah maupun swasta; c.
pelaksanaan kegiatan kajian, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan kebijakan program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi internasional bidang
pengembangan program, evaluasi dan pemantauan program dan jaringan pusat unggulan internasional;
d. pemantauan, evaluasi dan melaporkan kajian kebijakan kebijakan program
riset ilmu pengetahuan dan teknologi internasional bidang pengembangan program, evaluasi dan pemantauan program dan jaringan pusat unggulan
internasional;
Pasal 252
Asisten Deputi Urusan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Internasional terdiri dari :
a. Bidang Pengembangan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Internasional;
58
b. Bidang Evaluasi dan Pemantauan Program RiseJ: Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Internasional; c.
Bidang Program dan Jaringan Pusat Unggulan Internasional.
Pasal 253
Bidang Pengembangan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Internasional, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian,
pemantauan, program riset ilmu pengetahuan dan teknologi internasional.
Pasal 254
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 253, Bidang Pengembangan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Internasiona
menyelenggarakan fungsi : a.
penyusunan penyiapan rencana kajian kebijakan pengembangan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi bilateral dan multilateral;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kajian kebijakan pengembangan program riset
ilmu pengetahuan dan teknologi bilateral dan multilateral dengan lembaga riset dan pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi luar negeri;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan bidang pengembangan
program riset ilmu pengetahuan dan teknologi bilateral dan multilateral.
Pasal 255
Bidang Pengembangan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Internasional terdiri dari :
a. Subbidang Pengembangan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Bilateral; b.
Subbidang Pengembangan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Multilateral.
Pasal 256
1 Subbidang Pengembangan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bilateral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan
pengembangan program riset ilmu pen,getahuan dan teknologi bilateral. 2 Subbidang Pengembangan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Multilateral rnempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan pengembangan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi multilateral.
59
Pasal 257
Bidang Evaluasi dan Pemantauan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Internasional, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian,
pemantauan, evaluasi dan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi internasional.
Pasal 258
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 257, Bidang Evaluasi dan Pemantauan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Internasional menyelenggarakan fungsi : a.
penyusunan penyiapan rencana kajian kebijakan bidang evaluasi dan pemantauan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi internasional;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kajian kebijakan bidang evaluasi dan
pemantauan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi internasional; c.
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan bidang evaluasi dan pemantauan progaram riset ilmu pengetahuan dan teknologi internasional.
Pasal 259
Bidang Evaluasi dan Pemantauan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Internasional terdiri dari :
a. Subbidang Evaluasi dan Pemantauan Program Riset llmu Pengetahuan dan
Teknologi Bilateral; b.
Subbidang Evaluasi dan Pemantauan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Multilateral.
Pasal 260
1 Subbidang Evaluasi dan Pemantauan Program Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi Bilateral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan pengembangan evaluasi dan pemantauan program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi bilateral.
2 Subbidang Evaluasi dan Pemantauan Program Riset, llmu Pengetahuan dan Teknologi Bilateral mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian
kebijakan pengembangan evaluasi dan pemantauan program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi multilateral.
60
Pasal 261
Bidang Program dan Jaringan Pusat Unggulan Internasional, mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, pemantauan program dan
Jaringan pusat unggulan internasional.
Pasal 262
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 261, Bidang Program dan Jaringan Pusat Unggulan Internasional, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan penyiapan rencana kajian kebijakan bidang program dan Jaringan
pusat unggulan internasional; b.
pengkoordinasian pelaksanaan kajian kebijakan bidang program dan Jaringan pusat unggulan internasional;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan bidang program dan
Jaringan pusat unggulan internasional.
Pasal 263
Bidang Program dan Jaringan Pusat Unggulan Internasional, terdiri dari ; a.
Subbidang Analisis Program Pusat Unggulan Internasional; b.
Subbidang Analisis Jaringan Pusat Unggulan Internasional.
Pasal 264
1 Subbidang Analisis Program Pusat Unggulan Internasional mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis program pusat unggulan internasional
riset, ilmu pengetahuan dan teknologi. 2 Subbidang Analisis Jaringan Pusat Unggulan Internasional mempunyai tugas
melakukan melakukan penyiapan bahan analisis jaringan pusat unggulan internasional riset, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 265
Asisten Deputi Urusan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan koordinasi
pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi daerah.
Pasal 266
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 265, Asisten Deputi Urusan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah
menyelenggarakan fungsi :
61
a. perencanaan penyusunan rumusan kebijakan program-program riset ilmu
pengetahuan dan teknologi daerah bidang pemetaan program, evaluasi dan pembinaan program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi daerah;
b. pengkoordinasian perumusan kebijakan program-program riset ilmu
pengetahuan dan teknologi daerah bidang pemetaan program, evaluasi dan pembinaan program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi daerah dengan
pemerintah, swasta, badan usaha dan lembaga masyarakat di daerah; c.
pelaksanaan kegiatan kajian, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan kebijakan program-program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi daerah
bidang pemetaan program, evaluasi dan pembinaan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi daerah;
d. pemantauan, evaluasi dan melaporkan kajian kebijakan program-program
riset ilmu pengetahuan dan teknologi daerah bidang pemetaan program, evaluasi dan pembinaan program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi
daerah;
Pasal 267
Asisten Deputi Urusan Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah, terdiri dari :
a. Bidang Pemetaan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah;
b. Bidang Evaluasi Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah;
c. Bidang Pembinaan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah.
Pasal 268
Bidang Pemetaan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, pemantauan,
program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi daerah dalam rangka meningkatkan produktivitas lembaga riset ilmu pengetahuan dan teknologi di daerah.
Pasal 269
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 268, Bidang Pemetaan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah
menyelenggarakan fungsi: a.
penyusunan penyiapan rencana kajian kebijakan bidang pemetaan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi daerah;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kajian kebijakan bidang pemetaan program
riset ilmu pengetahuan dan teknologi daerah;
62
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan pemetaan program
riset ilmu pengetahuan dan teknologi daerah.
Pasal 270
Bidang Pemetaan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah terdiri
dari :
a. Subbidang Inventarisasi;
b. Subbidang Perumusan.
Pasal 271
1 Subbidang inventarisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan inventarisasi perencanaan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi
daerah. 2 Subbidang Perumusan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
perumusan perencanaan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi daerah.
Pasal 272
Bidang Evaluasi Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, pemantauan,
program riset, ilmu pengetahuan dan teknologi daerah dalam rangka mengevaluasi efektifitas lembaga riset, ilmu pengetahuan dan teknologi di daerah.
Pasal 273
Dalarn melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 272, Bidang Evaluasi Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah
menyelenggarakan fungsi : a.
penyusunan penyiapan rencana kajian kebijakan bidang evaluasi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi daerah;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kajian kebijakan bidang evaluasi program riset
ilmu pengetahuan dan teknologi daerah; c.
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan bidang evaluasi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi daerah.
Pasal 274
Bidang Evaluasi Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah, terdiri dari :
63
a. Subbidang Analisis Dampak Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Daerah; b.
Subbidang Analisis Pengguna Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah.
Pasal 275
1 Subbidang Analisis Dampak Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dampak
program-program program riset ilmu pengetahuan dan teknologi daerah terhadap pengembangan riset ilmu pengetahuan dan teknologi.
2 Subbidang Analisis Pengguna Program Riset Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah mempunyai tugas melakukan pengkajian dampak program-program
riset ilmu pengetahuan dan teknologi daerah terhadap pasar dan pengguna hasil riset ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 276
Bidang Pembinaan dan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, pemantauan, program riset ilmu
pengetahuan dan teknologi daerah serta pengembangan model dan mekanisme evaluasi program riset ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pembinaannya.
Pasal 277
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 276, Bidang Pembinaan dan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah
menyelenggarakan fungsi : a.
penyusunan penyiapan rencana kajian kebijakan pembinaan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi daerah;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kajian kebijakan pembinaan program riset
ilmu pengetahuan dan teknologi daerah; c.
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan pembinaan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi daerah.
Pasal 278
Bidang Pembinaan dan Program Riset llmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah, terdiri dari :
a. Subbidang Perencanaan dan Pembiayaan ;
b. Subbidang Dukungan Fasilitas Riset llmu Pengetahuan Teknologi Daerah.
64
Pasal 279
1 Subbidang Perencanaan dan Pembiayaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan teknis pembiayaan dalam rangka dukungan
pengembangan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi daerah. 2 Subbidang Dukungan Fasilitas Riset llmu Pengetahuan Teknologi Daerah
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pembinaan sarana dan prasarana llmu Pengetahuan dan Teknologi dalam rangka dukungan
pengembangan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi daerah.
Pasal 280
Asisten Deputi Urusan Program Tekno Ekonomi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan koorctinasi pelaksanaan kebijakan,
pemantauan, analisis, evaiuasi, dan pelaporan yang berkaitan dengan perkembangan riset ilmu pengetahuan dan teknologi dan pertumbuhan ekonomi.
Pasal 281
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 280, Asisten Deputi Urusan Program Tekno Ekonomi menyelenggarakan fungsi :
a. penyiapan kebijakan riset ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan
perencanaan penyusunan rumusan kebijakan bidang pertumbuhan ekonomi dan daya saing, program struktur pasar dan perdagangan, program struktur
industri dan ketenagakerjaan; b.
pengkoordinasian perumusan kebijakan bidang pertumbuhan ekonomi dan daya saing, program struktur pasar dan perdagangan, program struktur industri
dan ketenagakerjaan dengan lembaga ekonomi industri dan perdagangan pemerintah, swasta;
c. pelaksanaan kegiatan kajian, pemantauan, analisis, evaiuasi dan pelaporan
kebijakan bidang pertumbuhan ekonomi dan daya saing, program struktur pasar dan perdagangan, program struktur industri dan ketenagakerjaan;
d. pemantauan, evaiuasi dan melaporkan kajian kebijakan bidang pertumbuhan
ekonomi dan daya saing, program struktur pasar dan perdagangan, program struktur industri dan ketenagakerjaan;
Pasal 282
Asisten Deputi Urusan Program Tekno Ekonomi, terdiri dari : a.
Bidang Program Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing;
65
b. Bidang Program Struktur Pasar dan Perdagangan;
c. Bidang Program Struktur Industri dan Ketenagakerjaan.
Pasal 283
Bidang Program Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, pemantauan, program riset ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan daya saing nasional.
Pasal 284
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 283, Bidang Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan penyiapan rencana kajian kebijakan program riset ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan daya saing nasional;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kajian kebijakan program riset ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan daya saing nasional;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan program riset ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dan daya saing nasional.
Pasal 285
Bidang Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing, terdiri dari : a.
Subbidang Analisis Pertumbuhan Ekonomi; b.
Subbidang Analisis Daya Saing.
Pasal 286
1 Subbidang Analisis Pertumbuhan Ekonomi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan program riset ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi. 2 Subbidang Analisis Daya Saing mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan kajian kebijakan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan daya saing ekonomi nasional.
66
Pasal 287
Bidang Program Struktur Pasar dan Perdagangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, pemantauan, program riset iimu pengetahuan
dan teknologi yang berpengaruh terhadap struktur pasar dan perdagangan.
Pasal 288
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 288, Program Struktur Pasar dan Perdagangan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan penyiapan rencana kajian kebijakan bidang program riset ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berpengaruh terhadap struktur pasar dan perdagangan;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kajian kebijakan bidang program riset ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berpengaruh terhadap struktur pasar dan perdagangan;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan bidang program riset
ilmu pengetahuan dan teknologi yang berpengaruh terhadap struktur pasar dan perdagangan.
Pasal 289
Bidang Program Struktur Pasar dan Perdagangan, terdiri dari : a.
Subbidang Analisis Struktur Pasar; b.
Subbidang Analisis Perdagangan.
Pasal 290
1 Subbidang Analisis Struktur Pasar mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis terhadap program riset ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkaitan dengan Struktur pasar. 2 Subbidang Analisis Perdagangan mempunyai tugas melakukan pengkajian
dan analisis terhadap program riset ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan perdagangan.
Pasal 291
Bidang Struktur Industri dan Ketenagakerjaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, pemantauan, program riset ilmu pengetahuan
dan teknologi yang berpengaruh terhadap struktur industri dan pemerataan kesempatan kerja.
67
Pasal 292
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 291, Bidang Struktur Industri dan Ketenagakerjaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan penyiapan rencana kajian kebijakan bidang program riset ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berpengaruh terhadap program struktur industri dan pemerataan kesempatan kerja;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kajian kebijakan bidang program riset ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berpengaruh terhadap program struktur industri dan pemerataan kesempatan kerja;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan bidang program riset
ilmu pengetahuan dan teknologi yang berpengaruh terhadap program struktur industri dan pemerataan kesempatan kerja.
Pasal 293
Bidang Struktur Industri dan Ketenagakerjaan terdiri dari: a.
Subbidang Analisis Program Struktur Industri; b.
Subbidang Analisis Program Ketenagakerjaan.
Pasal 294
1 Subbidang Analisis Program Struktur Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis program struktur industri terhadap kebijakan
program riset ilmu pengetahuan dan teknologi. 2 Subbidang Analisis Program Ketenagakerjaan mempunyai tugas melakukan
pengkajian dan analisis ketenagakerjaan terhadap kebijakan program riset ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagian Keenam Deputi Bidang Pengembangan Sistem llmu Pengetahuan dan
Teknologi Nasional Pasal 295
Deputi Bidang Pengembangan Sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional adalah unsur pelaksana Meneg Ristek yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Meneg Ristek.
68
Pasal 296
Deputi Bidang Pengembangan Sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan
kebijakan di bidang sistem ilmu pengetahuan dan teknologi nasional
Pasal 297
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 296, Deputi Bidang Pengembangan Sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional
menyelenggarakan fungsi : a.
penyiapan dan perumusan kebijakan dibidang perkembangan sistem ilmu pengetahuan dan teknologi nasional, pengembangan sistem kelembagaan
llmu Pengetahuan dan Teknologi, jaringan llmu Pengetahuan dan Teknologi, pengembangan sistem insentif, serta pengembangan legislasi;
b. pengkoordinasian pelaksanaan kebijakan dibidang perkembangan sistem
ilmu pengetahuan dan teknologi nasional, pengembangan sistem kelembagaan llmu Pengetahuan dan Teknologi, jaringan llmu Pengetahuan
dan Teknologi, pengembangan sistem insentif, serta pengembangan legislasi; c.
pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan dibidang perkembangan sistem ilmu pengetahuan dan teknologi nasional,
pengembangan sistem kelembagaan llmu Pengetahuan dan Teknologi, jaringan llmu Pengetahuan dan Teknologi, pengembangan sistem insentif,
serta pengembangan legislasi; d.
pelaksanaan hubungan kerja teknis dengan departemen, LPND, dan lembaga lain sesuai petunjuk Menteri Negara Riset dan Teknologi;
e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
Pasal 298
Deputi Bidang Pengembangan Sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional terdiri dari :
a. Asisten Deputi Urusan Perkembangan Sistem llmu Pengetahuan dan
Teknologi Nasional; b.
Asisten Deputi Urusan Pengembangan Kelembagaan; c.
Asisten Deputi Urusan Sistem Jaringan llmu Pengetahuan dan Teknologi; d.
Asisten Deputi Urusan Pengembangan Sistern Insentif;
69
e. Asisten Deputi Urusan Pengembangan Sistem Legislasi llmu Pengetahuan
dan Teknologi.
Pasal 299
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan
koordinasi pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan indikator perkembangan sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi nasional serta
pengkajian perkembangan sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi nasional, daya dukung sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi dan lingkungan sistem llmu
Pengetahuan dan Teknologi
Pasal 300
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 299, Asisten Deputi Urusan Perkembangan Sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional
menyelenggarakan fungsi : a.
Perencanaan penyusunan rumusan kebijakan perkembangan sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi nasional bidang indikator sistem llmu
Pengetahuan dan Teknologi, perkembangan daya dukung sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi dan lingkungan sistem llmu Pengetahuan dan
Teknologi b.
pengkoordinasian perumusan kebijakan perkembangan sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi nasional bidang indikator sistem llmu
Pengetahuan dan Teknologi, perkembangan daya dukung sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi dan lingkungan sistem llmu Pengetahuan dan
Teknologi c.
pelaksanaan kegiatan kajian, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan perkembangan sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi nasional bidang
indikator sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi, perkembangan daya dukung sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi dan lingkungan sistem llmu
Pengetahuan dan Teknologi d.
pelaksanaan pelaporan di bidang tugas dan fungsinya
Pasal 301
Asisten Deputi Urusan Perkembangan Sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi Nasional terdiri dari:
a. Bidang Indikator Sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi;
70
b. Bidang Perkembangan Daya Dukung Sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi;
c. Bidang Lingkungan Sistem llmu Pengetahuan dan Teknoiogi.
Pasal 302
Bidang Indikator Sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, identifikasi, dan pengembangan
indikator kemampuan dan aliran sistem ilmu pengetahuan dan teknologi
Pasal 303
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 302, Bidang Indikator Sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian indikator kemampuan dan aliran llmu
Pengetahuan dan Teknologi b.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan indikator sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan indikator sistem
llmu Pengetahuan dan Teknologi
Pasal 304
Bidang Indikator Sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari : a.
Subbidang Indikator Kemampuan llmu Pengetahuan dan Teknologi; b.
Subbidang Indikator Aliran llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 305
1 Subbidang Indikator Kemampuan llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan
kebijakan di bidang indikator kemampuan llmu Pengetahuan dan Teknologi. 2 Subbidang Indikator Aliran llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang indikator aliran llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 306
Bidang Perkembangan Daya Dukung Sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, identifikasi,
perkembangan daya dukung sistem ilmu pengetahuan dan teknologi bagi perkembangan sistem ilmu pengetahuan dan teknologi nasional.
71
Pasal 307
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 306, Bidang Perkembangan Daya Dukung Sistem llmu Pengetahuan dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi : a.
penyusunan rencana kajian identifikasi perkembangan daya dukung sistem ilmu perigetahuan dan teknologi
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan perkembangan daya
dukung sistem ilmu pengetahuan dan teknologi c.
pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan indikator sistem ilmu pengetahuan dan teknologi
Pasal 308
Bidang Perkembangan Daya Dukung Sistem Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari :
a. Subbidang Daya Dukung Penguatan Inovasi;
b. Subbidang Daya Dukung Sosial Ekonomi.
Pasal 309
1 Subbidang Daya Dukung Penguatan Inovasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian, identifikasi daya dukung penguatan terhadap
perkembangan sistem ilmu pengetahuan dan teknologi nasional. 2 Subbidang Daya Dukung Sosial Ekonomi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan kajian, identifikasi daya dukung sosial ekonomi terhadap perkembangan sistem ilmu pengetahuan dan teknologi nasional.
Pasal 310
Bidang Lingkungan Sistem Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian, identifikasi perkembangan
lingkungan sistem Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terhadap perkembangan sistem ilmu pengetahuan dan teknologi nasional.
Pasal 311
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 310, Bidang Lingkungan Sistem Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana kajian kebijakan lingkungan sistem Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi terhadap perkembangan sistem ilmu pengetahuan dan teknologi nasional
72
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan lingkungan sistem Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi terhadap perkembangan sistem ilmu pengetahuan dan teknologi nasional
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan lingkungan
sistem ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap perkembangan sistem ilmu pengetahuan dan teknologi nasional
Pasal 312
Bidang Lingkungan Sistem Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari: a.
Subbidang Analisis Pengembangan Iklim Usaha; b.
Subbidang Analisis Perkembangan Kondisi Persaingan
Pasal 313
1 Subbidang Analisis Pengembangan Iklim Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang pengembangan
iklim usaha. 2 Subbidang Analisis Perkembangan Kondisi Persaingan mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang perkembangan kondisi persaingan.
Pasal 314
Asisten Deputi Urusan Pengembangan Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan
kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pengembangan sistem kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengembangan sistem pusat ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan pengembangan infrastruktur ilmu pengetahuan dan teknologi
Pasal 315
Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 314 Asisten Deputi Urusan Pengembangan Kelembagaan menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan penyusunan rumusan kebijakan pengembangan kelembagaan
bidang sisjem kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, sistem pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan pengembangan infrastruktur
b. pengkoordinasian perumusan kebijakan pengembangan kelembagaan bidang
sistem kelembagaah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, sistem pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan pengembangan infrastruktur
73
c. pelaksanaan kegiatan kajian, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan
pengembangan kelembagaan bidang sistem kelembagaan llmu Pengetahuan dan Teknologi, sistem pusat llmu Pengetahuan dan Teknologi dan
pengembangan infrastruktur d.
pelaksanaan pelaporan di bidang tugas dan fungsinya
Pasal 316
Asisten Deputi Urusan Pengembangan Kelembagaan terdiri dari: a.
Bidang Pengembangan Sistem Kelembagaan; b.
Bidang Pengembangan Sistem Pusat llmu Pengetahuan dan Teknologi; c.
Bidang Pengembangan Infrastruktur.
Pasal 317
Bidang Pengembangan Sistem Kelembagaan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan, pemantauan, analisis kebijakan
pengembangan sistem kelembagaan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pasal 318
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 317, Bidang Pengembangan Sistem Kelembagaan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pengembangan sistem kelembagaan
llmu Pengetahuan dan Teknologi b.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan pengembangan sistem kelembagaan llmu Pengetahuan dan Teknologi
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan pengembangan
sistem kelembagaan llmu Pengetahuan dan Teknologi
Pasal 319
Bidang Pengembangan Sistem Kelembagaan terdiri dari: a.
Subbidang Lembaga llmu Pengetahuan dan Teknologi; b.
Subbidang Lembaga Penunjang.
Pasal 320
1 Subbidang Lembaga llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan pengembangan
sistem kelembagaan llmu Pengetahuan dan Teknologi di lembaga litbang, perguruan tinggi, dan badan usaha.
74
2 Subbidang Lembaga Penunjang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan pengembangan sistem kelembagaan
llmu Pengetahuan dan Teknologi di lembaga di lembaga penunjang.
Pasal 321
Bidang Pengembangan Sistem Pusat llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan, pemantauan,
analisis kebijakan pengembangan sistem pusat llmu Pengetahuan dan Teknologi
Pasal 322
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 321, Bidang Pengembangan Sistem Pusat llmu Pengetahuan dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi : a.
penyusunan rencana kajian kebijakan pengembangan sistem pusat llmu Pengetahuan dan Teknologi
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan pengembangan sistem
pusat llmu Pengetahuan dan Teknologi c.
pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan pengembangan sistem pusat llmu Pengetahuan dan Teknologi
Pasal 323
Bidang Pengembangan Sistem Pusat llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari :
a. Subbidang Pengembangan Lembaga Pusat llmu Pengetahuan dan Teknologi;
b. Subbidang Sistem Kinerja Pusat llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 324
1 Subbidang Pengembangan Lembaga Pusat llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan
kebijakan di bidang pengembangan lembaga pusat llmu Pengetahuan dan Teknologi.
2 Subbidang Sistem Kinerja Pusat llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang
sistem kinerja pusat llmu Pengetahuan dan Teknologi.
75
Pasal 325
Bidang Pengembangan Infrastruktur mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan, pemantauan, analisis kebijakan pengembangan
infrastruktur llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 326
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 325 Bidang Pengembangan Infrastruktur menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pengembangan infrastruktur llmu
Pengetahuan dan Teknologi b.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan pengembangan infrastruktur llmu Pengetahuan dan Teknologi
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan pengembangan
infrastruktur llmu Pengetahuan dan Teknologi
Pasal 327
Bidang Pengembangan Infrastruktur terdiri dari : a.
Subbidang Pengembangan Sarana; b.
Subbidang Pengembangan Prasarana.
Pasal 328
1 Subbidang Pengembangan Sarana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang pengembangan sarana
llmu Pengetahuan dan Teknologi. 2 Subbidang Pengembangan Prasarana mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang pengembangan prasarana llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 329
Asisten Deputi Urusan Sistem Jaringan llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan koordinasi
pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pengembangan jaringan riset, pengembangan jaringan teknologi, dan
pengembangan sistem jaringan produksi.
76
Pasal 330
Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 329 Asisten Deputi Urusan Sistem Jaringan llmu Pengetahuan dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi : a.
perencanaan penyusunan rumusan kebijakan sistem jaringan llmu Pengetahuan dan Teknologi bidang jaringan riset dan pengembangan, jaringan
teknologi dan jaringan teknologi b.
pengkoordinasian perumusan kebijakan sistem jaringan llmu Pengetahuan dan Teknologi bidang jaringan riset dan pengembangan, jaringan teknologi
dan jaringan teknologi c.
pelaksanaan kegiatan kajian, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan sistem jaringan llmu Pengetahuan dan Teknoiogi bidang jaringan riset dan
pengembangan, jaringan teknologi dan jaringan teknologi d.
pelaksanaan pelaporan di bidang tugas dan fungsinya
Pasal 331
Asisten Deputi Urusan Sistem Jaringan llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari :
a. Bidang Pengembangan Sistem Jaringan Riset dan Pengembangan;
b. Bidang Pengembangan Sistem Jaringan Teknologi;
c. Bidang Pengembangan Sistem Jaringan Produksi.
Pasal 332
Bidang Pengembangan Sistem Jaringan Riset dan Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan, pemantauan,
analisis kebijakan pengembangan jaringan riset dan pengembangan.
Pasal 333
Dalam meiaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 332 Bidang Pengembangan Sistem Jaringan Riset dan Pengembangan menyelenggarakan
fungsi : a.
Menyusun rencana kajian kebijakan pengembangan jaringan riset dan pengembangan
b. Mengkoordinasikan pelaksanaan perumusan kebijakan jaringan riset dan
pengembangan c.
Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan jaringan riset dan pengembangan
77
Pasal 334
Bidang Pengembangan Sistem Jaringan Riset dan Pengembangan terdiri dari: a.
Subbidang Jaringan Litbang Antar Peneliti; b.
Subbidang Jaringan Litbang Lembaga llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 335
1 Subbidang Jaringan Litbang Antar Peneliti mempunyai-tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang pengembangan
jaringan litbang antar peneliti. 2 Subbidang Jaringan Litbang Lembaga llmu Pengetahuan dan Teknologi
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang pengembangan jaringan litbang lembaga llmu
Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 336
Bidang Pengembangan Sistem Jaringan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan, pemantauan, analisis
kebijakan pengembangan jaringan teknologi.
Pasal 337
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 336, Bidang Pengembangan Sistem Jaringan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pengembangan jaringan teknologi
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan pengembangan jaringan
teknologi c.
pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan jaringan teknologi
Pasal 338
Bidang Pengembangan Sistem Jaringan Teknologi terdiri dari : a.
Subbidang Jaringan Litbang dan Teknologi; b.
Subbidang Jaringan Teknologi Industri
Pasal 339
1 Subbidang Jaringan Litbang dan Teknologi mempunyai tugas melakukan pengkajian dan analisis hubungan kelembagaan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
78
2 Subbidang Jaringan Teknologi Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang pengembangan
Jaringan teknologi industri
Pasal 340
Bidang Pengembangan Sistem Jaringan Produksi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan, pemantauan, analisis
kebijakan pengembangan sistem Jaringan produksi.
Pasal 341
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 340, Bidang Pengembangan Sistem Jaringan Produksi menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pengembangan sistem Jaringan
produksi b.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan pengembangan sistem Jaringan produksi
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan Jaringan produksi
Pasal 342
Bidang Pengembangan Sistem Jaringan Produksi terdiri dari : a.
Subbidang Sistem Jaringan Bidang Usaha Industri; b.
Subbidang Sistem Jaringan Industri Pendukung .
Pasal 343
1 Subbidang Sistem Jaringan Bidang Usaha Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang
pengembangan sistem Jaringan usaha produksi. 2 Subbidang Sistem Jaringan Industri Pendukung mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang pengembangan sistem Jaringan industri pendukung.
Pasal 344
Asisten Deputi Urusan Pengembangan Sistem Insentif mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan
kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pengembangan sistem insentif riset, sistem insentif teknologi industri, dan sistem investasi llmu
Pengetahuan dan Teknologi.
79
Pasal 345
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 344, Asisten Deputi Urusan Pengembangan Sistem Insentif menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan penyusunan rumusan kebijakan pengembangan sistem insentif
bidang insentif riset, insentif teknologi industri dan investasi llmu Pengetahuan dan Teknologi
b. pengkoordinasian perumusan kebijakan pengembangan sistem insentif
bidang insentif riset, insentif teknologi industri dan investasi llmu Pengetahuan dan Teknologi
c. pelaksanaan kegiatan kajian, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan
pengembangan sistem insentif bidang insentif riset, insentif teknologi industri dan investasi llmu Pengetahuan dan Teknologi
d. Pelaksanaan pelaporan di bidang tugas dan fungsinya
Pasal 346
Asisten Deputi Urusan Pengembangan Sistem Insentif terdiri dari a.
Bidang Sistem Insentif Riset; b.
Bidang Sistem Insentif Teknologi Industri; c.
Bidang Sistem Investasi llmu Pengetahuan dan Teknologi;
Pasal 347
Bidang Sistem Insentif Riset mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan, pemantauan, analisis kebijakan pengembangan
sistem insentif riset.
Pasal 348
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 347, Bidang Sistem Insentif Riset menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pengembangan sistem insentif riset
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan pengembangan sistem
insentif riset c.
pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan sistem insentif riset
Pasal 349
Bidang Sistem Insentif Riset terdiri dari : a.
Subbidang Pengembangan Pelaku Riset;
80
b. Subbidang Pengembangan Lingkungan Riset.
Pasal 350
1 Subbidang Pengembangan Pelaku Riset mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang pengembangan
insentif pelaku riset. 2 Subbidang Pengembangan Lingkungan Riset mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang pengembangan insentif lingkungan riset.
Pasal 351
Bidang Sistem Insentif Teknolog Industri mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan rencana pengkajian kebijakan, pemantauan, analisis kebijakan pengembangan sistem insentif teknologi industri.
Pasal 352
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 351, Bidang Sistem Insentif Teknologi Industri menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pengembangan sistem insentif teknologi
industri b.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan pengembangan sistem insentif teknologi industri
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan sistem insentif
teknologi industri
Pasal 353
Bidang Sistem Insentif Teknologi Industri terdiri dari: a.
Subbidang Pengembangan Pelaku Teknologi Industri; b.
Subbidang Pengembangan Lingkungan Teknologi Industri.
Pasal 354
1 Subbidang Pengembangan Pelaku Teknologi Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang
pengembangan insentif pelaku pada teknologi industri. 2 Subbidang Pengembangan Lingkungan Teknologi Industri mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang pengembangan insentif pada lingkungan teknologi industri.
81
Pasal 355
Bidang Sistem Investasi llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan, pemantauan, analisis
kebijakan pengembangan sistem investasi ilrnu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 356
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 355, Bidang Sistem Investasi llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pengembangan sistem investasi llmu
Pengetahuan dan Teknologi b.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan pengembangan sistem investasi llmu Pengetahuan dan Teknologi
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan sistem investasi
llmu Pengetahuan dan Teknologi
Pasal 357
Bidang Sistem Investasi llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari: a.
Subbidang Pengembangan Pelaku Investasi; b.
Subbidang Pengembangan Lingkungan Investasi.
Pasal 358
1 Subbidang Pengembangan Pelaku Investasi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang pengembangan
pelaku investasi llmu Pengetahuan dan Teknologi. 2 Subbidang Pengembangan Lingkungan Investasi mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang pengembangan lingkungan investasi llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 359
Asisten Deputi Urusan Pengembangan Sistem Legislasi llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan
koordinasi pelaksanaan kebijakan, pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan sistern legislasi penguatan llmu Pengetahuan dan Teknologi, sistem legislasi
penguasaan kemampuan llmu Pengetahuan dan Teknologi, dan sistem legislasi pemanfaatan llmu Pengetahuan dan Teknologi.
82
Pasal 360
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 359, Asisten Deputi Urusan Pengembangan Sistem Legislasi llmu Pengetahuan dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi : a.
perencanaan, penyusunan rumusan kebijakan pengembangan sistem legilasi ilmu pengetahuan dan teknologi bidang legislasi penguatan ilmu pengetahuan
dan teknologi, penguasaan kemampuan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi;
b. pengkoordinasian perumusan kebijakan, perencanaan penyiapan rumusan
kebijakan sistem legilasi ilmu pengetahuan dan teknologi bidang legislasi penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi, penguasaan kemampuan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi; c.
pengkoordinasian perumusan kebijakan, perencaan penyusunan rumusan kebijakan sistem legilasi ilmu pengetahuan dan teknologi bidang legislasi
penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi, penguasaan kemampuan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. pelaksanaan kegiatan kajian, pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan
penyusunan rumusan kebijakan ‘sistem legilasi ilmu pengetahuan dan teknologi bidang legislasi penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi,
penguasaan kemampuan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi; e.
pelaksanaan pelaporan di bidang tugas dan fungsinya.
Pasal 361
Asisten Deputi Urusan Pengembangan Sistem Legislasi llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari :
a. Bidang Sistem Legislasi Penguatan llmu Pengetahuan dan Teknologi;
b. Bidang Sistem Legislasi Penguasaan Kemampuan llmu Pengetahuan dan
Teknologi; c.
Bidang Sistem Legislasi Pemanfaatan llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 362
Bidang Sistem Legislasi Penguatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan, pemantauan,
analisis kebijakan sistem legislasi pertumbuhan dan kapasitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi peningkatan penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
83
Pasal 363
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 362, Bidang Sistem Legislasi Penguatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan
fungsi : a.
penyusunan rencana kajian kebijakan sistem legislasi pertumbuhan dan kapasitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi peningkatan penguatan ilmu
pengetahuan dan teknologi b.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan sistem legislasi pertumbuhan dan kapasitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi
peningkatan penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi c.
pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan sistem legislasi pertumbuhan dan kapasitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bagi
peningkatan penguatan ilmu pengetahuan dan teknologi
Pasal 364
Bidang Sistem Legislasi Penguatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari: a.
Subbidang Sistem Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; b.
Subbidang Sistem Kapasitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 365
1 Subbidang Sistem Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang
sistem pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi. 2 Subbidang Sistem Kapasitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang sistem kapasitas ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 366
Bidang Sistem Legislasi Penguasaan Kemampuan llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian
kebijakan, pemantauan, analisis kebijakan sistem legislasi bagi peningkatan penguasaan kernampuan ilmu pengetahuan dan teknologj.
Pasal 367
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 366, Bidang Sistem Legislasi Penguasaan Kemampuan llmu Pengetahuan dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi :
84
a. penyusunan rencana kajian kebijakan sistem legislasi peningkatan
penguasaan kemampuan llmu Pengetahuan dan Teknologi lembaga litbang dan sektor produksi;
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan sistem legislasi
peningkatan penguasaan kemampuan llmu Pengetahuan dan Teknologi lembaga litbang dan sektor produksi;
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan sistem legislasi
peningkatan penguasaan kemampuan llmu Pengetahuan dan Teknologi lembaga litbang dan sektor produksi.
Pasal 368
Bidang Sistem Legislasi Penguasaan Kemampuan llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari :
a. Subbidang Penguasaan llmu Pengetahuan dan Teknologi Lembaga Litbang;
b. Subbidang Penguasaan llmu Pengetahuan dan Teknologi Sekto Produksi.
Pasal 369
1 Subbidang Penguasaan llmu Pengetahuan dan Teknologi Lembaga Litbang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan
di bidang penguasaan llmu Pengetahuan dan Teknologi lembaga litbang. 2 Subbidang Penguasaan llmu Pengetahuan dan Teknologi Sektor Produksi
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang penguasaan llmu Pengetahuan dan Teknologi sektor
industri.
Pasal 370
Bidang Sistem Legislasi Pemanfaatan llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan,
pemantauan, analisis kebijakan sistem legislasi bagi peningkatan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 371
Dalam meiaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 370, Bidang Sistem Legislasi Pemanfaatan llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan sistem legislasi pemanfaatan llmu
Pengetahuan dan Teknologi bagi komersialisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi dan perlindungan pelaku llmu Pengetahuan dan Teknologi
85
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan sistem legislasi
pemanfaatan llmu Pengetahuan dan Teknologi bagi komersialisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi dan perlindungan pelaku llmu Pengetahuan dan
Teknologi c.
pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan sistem legislasi pemanfaatan llmu Pengetahuan dan Teknologi bagi komersialisasi llmu
Pengetahuan dan Teknologi dan perlindungan pelaku llmu Pengetahuan dan Teknologi
Pasal 372
Bidang Sistem Legislasi Pemanfaatan Umu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari: a.
Subbidang Komersialisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi; b.
Subbidang Perlindungan Pelaku llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 373
1 Subbidang Komersialisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang
legislasi komersialisasi ilmu pengetahuan dan teknologi. 2 Subbidang Perlindungan Pelaku llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan kajian dan perumusan kebijakan di bidang legislasi perlindungan pelaku ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bagian Ketujuh Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan llmu
Pengetahuan dan Teknologi Pasal 374
Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan llmu Pengetahuan dan Teknologi adalah unsur pelaksana Meneg Ristek yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Meneg Ristek.
Pasal 375
Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi
pelaksanaan kebijakan di bidang pendayagunaan.dan pemasyarakatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
86
Pasal 376
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 375, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan llmu Pengetahuan dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi : a.
penyiapan perumusan kebijakan di bidang kajian kebutuhan ilmu pengetahuan dan teknologi, difusi dan diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi, promosi
dan komersialisasi ilmu pengetahuan dan teknologi, daya saing ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengembangan dan pemanfaatan teknologi
informasi; b.
koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang kajian kebutuhan ilmu pengetahuan dan teknologi, difusi dan diseminasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, promosi dan komersialisasi ilmu pengetahuan dan teknologi, daya saing ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengembangan dan pemanfaatan
teknologi informasi; c.
pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan di bidang kajian kebutuhan ilmu pengetahuan dan teknologi, difusi dan
diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi, promosi dan komersialisasi ilmu pengetahuan dan teknologi, daya saing ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi; d.
pelaksanaan hubungan kerja di bidang teknis dengan Kementerian Koordinator, Kementerian Negara lain, Departemen, LPND dan Lembaga
Pemerintah Non Departemen, lembaga lain yang terkait; e.
pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Meneg Ristek sesuai dengan bidangnya.
Pasal 377
Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan llmu Pengetahuan dan Teknoiogi terdiri dari :
a. Asisten Deputi Urusan Analisis Kebutuhan llmu Pengetahuan dan Teknologi;
b. Asisten Deputi Urusan Difusi dan Diseminasi llmu Pengetahuan dan Teknologi;
c. Asisten Deputi Urusan Promosi dan Komersialisasi llmu Pengetahuan dan
Teknologi; d.
Asisten Deputi Urusan Daya Saing llmu Pengetahuan dan Teknologi; e.
Asisten Deputi Urusan Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi.
87
Pasal 378
Asisten Deputi Urusan Analisis Kebutuhan llmu Pengetahuan dan Teknoiogi .nempunyai tugas melaksanakan pengkajian kebijakan dan analisis kebutuhan
llmu Pengetahuan dan Teknoiogi pada masyarakat, UKM dan Industri serta kalangan akademisi dan lembaga Litbang untuk meningkatkan pendayagunaan
llmu Pengetahuan dan Teknoiogi.
Pasal 379
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378, Asisten Deputi Urusan Analisis Kebutuhan llmu Pengetahuan dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi : a.
penyiapan penyusunan perumusan kebijakan dan analisis kebutuhan llmu Pengetahuan dan Teknoiogi di masyarakat pedesaan dan perkotaan dalam
rangka peningkatan perekonomian masyarakat; b.
penyiapan penyusunan perumusan kebijakan kebutuhan llmu Pengetahuan dan Teknologi pada UKM dan Industri dalam upaya peningkatan daya saing
produk; c.
penyiapan penyusunan perumusan kebijakan kebutuhan llmu Pengetahuan dan Teknologi di kalangan akademisi dan lembaga litbang;
d. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan kebutuhan
pendayagunaan llmu Pengetahuan dan Teknologi dengan unsur pengguna dan pelaku llmu Pengetahuan dan Teknologi;
Pasal 380
Asisten Deputi Urusan Analisis Kebutuhan llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari:
a. Bidang Kebutuhan Masyarakat;
b. Bidang Kebutuhan Usaha Kecil, Menengah dan Industri;
c. Bidang Kebutuhan Akademisi dan Litbang.
Pasal 381
Bidang Kebutuhan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan dan analisis kebutuhan llmu Pengetahuan dan
Teknologi di masyarakat pedesaan dan perkotaan dalam rangka peningkatan perekonomian masyarakat
88
Pasal 382
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 381, Bidang Kebutuhan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. pengidentifikasian dan pemetaan kebutuhan llmu Pengetahuan dan Teknologi
di masyarakat pedesaan dan perkotaan untuk mendukung data kebutuhan llmu Pengetahuan dan Teknologi;
b. pengkoordinasian kelembagaan llmu Pengetahuan dan Teknologi nasional
dalam rangka pengkajian anaslisis kebijakan kebutuhan llmu Pengetahuan dan Teknologi di masyarakat;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan kebutuhan llmu
Pengetahuan dan Teknologi di masyarakat.
Pasal 383
Bidang Kebutuhan Masyarakat terdiri dari : a.
Subbidang Pedesaan; b.
Subbidang Perkotaan.
Pasal 384
1 Subbidang Pedesaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis kebijakan kebutuhan llmu Pengetahuan dan Teknologi di masyarakat
pedesaan. 2 Subbidang Perkotaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis
kebijakan kebutuhan llmu Pengetahuan dan Teknologi di masyarakat perkotaan.
Pasal 385
Bidang Kebutuhan Usaha Kecil, Menengah dan Industri mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kebijakan dan analisis kebutuhan llmu Pengetahuan
dan Teknologi di kalangan UKM dan Industri untuk meningkatkan daya saing produk dan percepatan pertumbuhan ekonomi.
Pasal 386
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 385, Bidang Kebutuhan Usaha Kecil, Menengah dan Industri menyelenggarakan fungsi :
a. pengidentifikasian dan pemetaan kebutuhan llmu Pengetahuan dan Teknologi
di kalangan UKM dan Industri;
89
b. pengkoordinasian kelembagaan llmu Pengetahuan dan Teknologi nasional
dalam rangka pengkajian analisis kebijakan kebutuhan llmu Pengetahuan dan Teknologi di kalangan UKM dan Industri;
c. pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan kebutuhan llmu
Pengetahuan dan Teknologi di kalangan UKM dan Industri.
Pasal 387
Bidang Kebutuhan Usaha Kecil, Menengah dan Industri terdiri dari : a.
Subbidang Usaha Kecil, Menengah; b.
Subbidang Industri.
Pasal 388
1 Subbidang Usaha Kecil, Menengah mempunyai tugas melarkukan penyiapan analisis kebijakan kebutuhan llmu Pengetahuan dan Teknologi di usaha kecil,
menengah guna mengembangkan kapasitas dan kualitas produksi. 2 Subbidang Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis
kebijakan kebutuhan llmu Pengetahuan dan Teknologi di Industri dalam meningkatkan daya saing nasional.
Pasal 389
Bidang Kebutuhan Akademisi dan Litbang mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan dan analisis kebutuhan llmu
Pengetahuan clan Teknologi di kalangan Akademisi dan Litbang dalam upaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas lembaga untuk pengembangan llmu
Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 390
Dalam meiaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 389, Bidang Kebutuhan Akademisi dan Litbang menyelenggarakan fungsi :
a. pengidentifikasian dan pemetaan kebutuhan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
di kalangan akademisi dan litbang; b.
pengkoordinasian kelembagaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi nasional dalam rangka pengkajian anaslisis kebijakan kebutuhan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi di kalangan akademisi dan litbang; c.
pemantauan, evaluasi dan pelaporan kajian kebijakan kebutuhan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di di kalangan akademisi dan litbang.
90
Pasal 391
Bidang Kebutuhan Akademisi dan Litbang, terdiri dari: a.
Subbidang Akademisi; b.
Subbidang Litbang.
Pasal 392
1 Subbidang Akademisi merapunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis kebijakan kebutuhan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di kalangan akademisi
untuk memacu pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 2 Subbidang Litbang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis
kebijakan kebutuhan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di kalangan lembaga litbang untuk meningkatkan kapasitas pendayagunaan Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi.
Pasal 393
Asisten Deputi Urusan Difusi dan Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas meiaksanakan pengkajian kebijakan sistem difusi dan
diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi, difusi dan diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi industri, dan difusi dan diseminasi ilmu pengetahuan
dan teknologi daerah.
Pasal 394
Dalam meiaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 393, Asisten Deputi Urusan Difusi dan Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi : a.
pelaksanaan analisis perkembangan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempengaruhi sistem difusi dan diseminasi ilmu pengetahuan
dan teknologi dalam strategi dan mekanisme difusi dan diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi;
b. pelaksanaan analisis difusi dan diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi
di industri dalam mengembangkan strategi dan kemitraan antara lembaga ilmu pengetahuan dan teknologi dan industri;
c. pelaksanaan analisis difusi dan diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi
untuk daerah dalam rnendukung pengembangan potensi dan kemitraan ilmu pengetahuan dan teknologi daerah.
91
Pasal 395
Asisten Deputi Urusan Difusi dan Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari :
a. Bidang Sistem Difusi dan Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
b. Bidang Difusi dan Diseminasi Ilmu Pengetahuan danTeknologi Industri;
c. Bidang Difusi dan Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah.
Pasal 396
Bidang Sistem Difusi dan Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan sistem yang
meliputi strategi dan mekanisme difusi dan diseminasi ilmu pengetahuan dan teknologi kepada industri dan daerah.
Pasal 397
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 396, Bidang Sistem Difusi dan Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan
fungsi : a.
penyusunan rencana kajian kebijakan difusi dan diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan difusi dan diseminasi
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; c.
pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan difusi dan diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 398
Bidang Sistem Difusi dan Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, terdiri dari :
a. Subbidang Strategi Difusi dan Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;
b. Subbidang Sarana Difusi dan Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 399
1 Subbidang Strategi Difusi dan Diseminasi llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan identifikasi strategi difusi
dan diseminasi ilmu pengetahuan dan teknoiogi. 2 Subbidang Sarana Difusi dan diseminasi llmu Pengetahuan dan Teknologi
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan identifikasi sarana difusi dan diseminasi ilmu pengetahuan dan teknoiogi.
92
Pasal 400
Bidang Difusi dan Diseminasi llmu Pengetahuan danTeknologi Industri mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan sistem difusi
dan diseminasi kemampuan ilmu pengetahuan dan teknoiogi di industri, serta mengembangkan strategi dan kemitraan antara industri dan lembaga lembaga
penelitian, pengembangan dan rekayasa untuk peningkatan daya saing industri.
Pasal 401
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 400, Bidang Difusi dan Diseminasi llmu Pengetahuan dan Teknologi Industri menyelenggarakan
fungsi: a.
penyusunan rencana kajian kebijakan difusi dan diseminasi llmu Pengetahuan dan Teknologi industri;
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan difusi dan diseminasi
llmu Pengetahuan dan Teknologi industri; c.
pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan difusi dan diseminasi llmu Pengetahuan dan Teknologi industri.
Pasal 402
Bidang Difusi dan Diseminasi llmu Pengetahuan danTeknologi Industri, terdiri dari :
a. Subbidang Strategi Pengembangan llmu Pengetahuan dan Teknologi Industri;
b. Subbidang Kemitraan Pengembangan llmu Pengetahuan dan Teknologi
Industri.
Pasal 403
1 Subbidang Strategi Pengembangan llmu Pengetahuan dan Teknologi Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan identifikasi kemampuan
ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai strategi pengembangan industri. 2 Subbidang Kemitraan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan
Industri mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan identifikasi kemitraan yang sinergis antara industri dengan lembaga Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi.
Pasal 404
Bidang Difusi dan Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan Ilmu Pengetahuan
93
dan Teknologi daerah dalam rangka pengembangan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk daerah.
Pasal 405
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 404, Bidang Uifusi dan Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah menyelenggarakan
fungsi : a.
penyusunan rencana kajian kebijakan difusi dan diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi daerah bidang strategi kemitraan lembaga penelitian, litbang
daerah, pengembangan potensi ilmu pengetahuan dan teknologi daerah; b.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan difusi dan diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi daerah bidang strategi kemitraan lembaga
penelitian, litbang daerah, pengembangan potensi ilmu pengetahuan dan teknologi daerah;
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan difusi dan diseminasi Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi daerah bidang strategi kemitraan lembaga penelitian, litbang daerah, pengembangan potensi ilmu pengetahuan dan
teknologi daerah.
Pasal 406
Bidang Difusi dan Diseminasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah, terdiri dari :
a. Subbidang Strategi Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah;
b. Subbidang Kemitraan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Daerah.
Pasal 407
1 Subbidang Strategi Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan identifikasi kemampuan ilmu
pengetahuan dan teknologi di lembaga llmu Pengetahuan dan Teknologi daerah.
2 Subbidang Kemitraan Pengembangan llmu Pengetahuan dan Teknologi Daerah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan identifikasi kemitraan
yang sinergis antar lembaga llmu Pengetahuan dan Teknologi daerah dengan litbangyasa dalam rangka pengembangan llmu Pengetahuan dan Teknologi
daerah yang optimal.
94
Pasal 408
Asisten Deputi Urusan Promosi dan Komersialisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan pengkajian kebijakan pada bidang
promosi, publikasi dan komersialisasi hasil-hasil ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 409
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 408, Asisten Deputi Urusan Promosi dan Komersialisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi
menyelenggarakan fungsi : a.
perencanaan penyusunan rumusan kebijakan promosi dan komersialisasi ilmu pengetahuan dan teknologi bidang pengembangan program dan sarana
promosi, publikasi llmu Pengetahuan dan Teknologi lembaga pemerintah, lembaga penunjang dan litbang, serta komersialisasi potensi individu dan
lembaga llmu Pengetahuan dan Teknologi; b.
pengkoordinasian perumusan kebijakan promosi dan komersialisasi ilmu pengetahuan dan teknologi bidang pengembangan program dan sarana
promosi, publikasi llmu Pengetahuan dan Teknologi lembaga pemerintah, lembaga penunjang dan litbang, serta komersialisasi potensi individu dan
lembaga llmu Pengetahuan dan Teknologi; c.
pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan promosi dan komersialisasi ilmu pengetahuan dan teknologi bidang pengembangan program dan sarana
promosi, publikasi llmu Pengetahuan dan Teknologi lembaga pemerintah, lembaga penunjang dan litbang, serta komersialisasi potensi individu dan
lembaga llmu Pengetahuan dan Teknologi;
Pasal 410
Asisten Deputi Urusan Promosi dan Komersialisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari :
a. Bidang Promosi llmu Pengetahuan dan Teknologi;
b. Bidang Publikasi llmu Pengetahuan dan Teknologi;
c. Bidang Komersialisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 411
Bidang Promosi llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan pengembangan program dan sarana
yang diperlukan dalam upaya meningkatkan promosi llmu Pengetahuan dan
95
Teknologi melalui kemitraan dengan berbagai lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat.
Pasal 412
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 411, Bidang Promosi llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pengembangan promosi llmu
Pengetahuan dan Teknologi, bidang pengembangan program dan sarana promosi llmu Pengetahuan dan Teknologi;
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan pengembangan promosi
llmu Pengetahuan dan Teknologi, bidang pengembangan program dan sarana promosi llmu Pengetahuan dan Teknologi dengan lembaga pemerintah,
swasta dan masyarakat; c.
pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan dampak kebijakan pengembangan promosi llmu Pengetahuan dan Teknologi, bidang
pengembangan program dan sarana promosi llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 413
Bidang Promosi llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari: a.
Subbidang Program Promosi; b.
Subbidang Sarana Promosi.
Pasal 414
1 Subbidang Program Promosi llmu Pengetahuan dan Teknplogi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis kebijakan program promosi llmu
Pengetahuan dan Teknologi. 2 Subbidang Sarana Promosi llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai
tugas melakukan melakukan penyiapan bahan analisis kebijakan sarana promosi yang diperlukan dalam upaya mendukung pengembangan promosi
yang dilakukan.
Pasal 415
Bidang Publikasi llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan pengembangan
publikasi llmu Pengetahuan dan Teknologi melalui kemitraan dengan berbagai lembaga pemerintah, lembaga penunjang dan litbang.
96
Pasal 416
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 415, Bidang Publikasi llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pengembangan publikasi llmu
Pengetahuan dan Teknologi, di lembaga pemerintah, lembaga penunjang dan litbang;
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan pengembangan
publikasi llmu Pengetahuan dan Teknologi, di lembaga pemerintah, lembaga penunjang dan litbang;
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan publikasi llmu
Pengetahuan dan Teknologi, di lembaga pemerintah, lembaga penunjang dan litbang.
Pasal 417
Bidang Publikasi llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari : a.
Subbidang Publikasi llmu Pengetahuan dan Teknologi Lembaga Pemerintah; b.
Subbidang Publikasi llmu Pengetahuan dan Teknologi Lembaga Penunjang dan Litbang.
Pasal 418
1 Subbidang Publikasi llmu Pengetahuan dan Teknologi Lembaga Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis kebijakan publikasi
llmu Pengetahuan dan Teknologi berdasarkan analisis produk yang dihasilkan oleh lembaga pemerintah
2 Subbidang Publikasi Pemasaran llmu Pengetahuan dan Teknologi Lembaga Penunjang dan Litbang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
analisis kebijakan publikasi llmu Pengetahuan dan Teknoiogi berdasarkan analisis produk yang dihasilkan oleh lembaga penunjang dan litbang.
Pasal 419
Bidang Komersialisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan pengembangan
komersialisasi hasil-hasil ilmu pengetahuan dan teknologi, berupa potensi individu maupun lembaga.
97
Pasal 420
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 419, Bidang Komersialisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pengembangan komersialisasi hasil-
hasil llmu Pengetahuan dan Teknologi, bidang potensi individu dan lembaga b.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan pengembangan komersialisasi hasil-hasil llmu Pengetahuan dan Teknologi, bidang potensi
individu dan lembaga dengan asosiasi, badan usaha, para pakar bidang marketing c.
pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan pengembangan komersialisasi hasil-hasil llmu Pengetahuan dan Teknologi
Pasal 421
Bidang Komersialisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari : a.
Subbidang Potensi Individu; b.
Subbidang Potensi Lembaga.
Pasal 422
1 Subbidang Potensi Individu mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis kebijakan pengembangan komersialisasi temuan hasil-hasil ilmu
pengetahuan dan teknologi individu. 2 Subbidang Potensi Lembaga mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
analisis kebijakan pengembangan komersialisasi temuan hasil-hasil ilmu pengetahuan dan teknologi lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat.
Pasal 423
Asisten Deputi Urusan Daya Saing llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan pengkajian dan analisis pengembangan dan peningkatan
daya saing llmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penguatan standardisasi, kompetensi dan pengembangan kekayaan intelektual.
Pasal 424
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 423, Asisten Deputi Urusan Daya Saing llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan
fungsi : a.
pelaksanaan pengkajian pengembangan dan penguatan program dan jejaring kelembagaan untuk menunjang peningkatan standardisasi produk;
98
b. pelaksanaan pengkajian pengembangan akreditasi kompetensi kelembagaan
dan profesi llmu Pengetahuan dan Teknologi; c.
pelaksanaan pengkajian perlindungan kekayaan intelektual dan pengembangan mekanisme evaluasi dan pelaporan kekayaan intelektual.
Pasal 425
Asisten Deputi Urusan Daya Saing llmu Pengetahuan dan Teknologi, terdiri dari: a.
Bidang Standardisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi; b.
Bidang Kompetensi llmu Pengetahuan dan Teknologi; c.
Bidang Kekayaan Intelektual.
Pasal 426
Bidang Standardisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan pengembangan, pemanfaatan dan peningkatan Hak Kekayaan
Intelektual, melalui pemasyarakatan Hak Kekayaan Intelektual serta kerjasama dengan lembaga pemerintah, swasta dan masyarakat.
Pasal 427
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 426, Bidang Standardisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan standardisasi llmu Pengetahuan dan
Teknologi, bidang pengembangan dan kelembagaan standardisasi; b.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan standardisasi hmu Pengetahuan dan Teknologi, bidang pengembangan dan kelembagaan
standardisasi; c.
pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan standardisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi, bidang pengembangan dan kelembagaan
standardisasi.
Pasal 428
Bidang Standardisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi, terdiri dari: a.
Subbidang Pengembangan Standardisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi; b.
Subbidang Kelembagaan Standardisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 429
1 Subbidang Pengembangan Standardisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan Standardisasi
99
produk dan jasa llmu Pengetahuan dan Teknologi untuk meningkatkan mutu dan daya saing produk dan jasa nasional.
2 Subbidang Kelembagaan Standardisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan kelembagaan
Standardisasi llmu Pengetahuan dan Teknologi guna memfasilitasi sarana daya saing llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 430
Bidang Kompetensi llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan pengembangan
akreditasi kompetensi kelembagaan dan kompetensi profesi llmu Pengetahuan dan Teknologi dalam rangka memperkuat daya saing nasional.
Pasal 431
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 430, Bidang Kompetensi llmu Pengetahuan dan Teknologi menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan kompetensi llmu Pengetahuan dan
Teknologi di bidang akreditasi kompetensi kelembagaan dan kompetensi profesi llmu Pengetahuan dan Teknologi;
b. pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan akreditasi kompetensi
kelembagaan dan kompetensi profesi llmu Pengetahuan dan Teknologi; c.
pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan akreditasi kompetensi kelembagaan dan kompetensi profesi llmu Pengetahuan dan
Teknologi.
Pasal 432
Bidang Kompetensi llmu Pengetahuan dan Teknologi terdiri dari : a.
Subbidang Akreditasi Kompetensi Kelembagaan llmu Pengetahuan dan Teknologi;
b. Subbidang Akreditasi Kompetensi Profesi llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 433
1 Subbidang Akreditasi Kompetensi Kelembagaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan akreditasi kompetensi kelembagaan llmu
Pengetahuan dan Teknologi guna memperkuat kapasitas lembaga dan mendayagunakan llmu Pengetahuan dan Teknologi.
100
2 Subbidang Akreditasi Kompetensi Profesi llmu Pengetahuan dan Teknologi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan akreditasi
kompetensi profesi llmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya llmu Pengetahuan dan Teknologi.
Pasal 434
Bidang Kekayaan Intelektual mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual
serta mekanisme evaluasi dan pelaporan HKI sebagai landasan daya saing nasional.
Pasal 435
VDalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 434, Bidang Kekayaan Intelektual menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pengembangan kekayaan intelektual
dibidang perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual; b.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan perlindungan dan pemanfaatan kekayaan intelektual;
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan perlindungan
dan pemanfaatan kekayaan intelektual.
Pasal 436
Bidang Kekayaan Intelektual terdiri dari : a.
Subbidang Perlindungan Kekayaan Intelektual; b.
Subbidang Evaluasi dan Pelaporan Kekayaan Intelektual.
Pasal 437
1 Subbidang Perlindungan Kekayaan Intelektual mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan perlindungan kekayaan intelektual,
pengetahuan tradisional dan sumberdaya genetik dalam rangka optimalisasi aset intelektuai bangsa.
2 Subbidang Evalauasi dan Pelaporan Kekayaan Intelektual mempunyai tugas menyiapkan desain mekanisme evaluasi dan pelaporan kekayaan intelektual
sebagai pijakan dalam pengelolaan kekayaan intelektual.
Pasal 438
Asisten Deputi Urusan Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan pengembangan
101
piranti lunak, kemitraan lembaga teknologi informasi dan pengembangan produk teknologi informasi.
Pasal 439
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 438, Asisten Deputi Urusan Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi
menyelenggarakan fungsi : a.
pelaksanaan pengembangan kebijakan infrastruktur jaringan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi; di tingkat nasional, propinsi dan kabupaten.
b. pelaksanaan pengembangan kerjasama dan jasa jaringan informasi ilmu
pengetahuan dan teknologi; c.
pelaksanaan pengembangan sumberdaya informasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pasal 440
Asisten Deputi Urusan Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terdiri dari :
a. Bidang Analisis Pengembangan Piranti Lunak;
b. Bidang Kemitraan Lembaga Teknologi Informasi;
c. Bidang Pengembangan Produk.
Pasal 441
Bidang Analisis Pengembangan Piranti Lunak mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan pengembangan program piranti lunak
dan pendayagunaan informasi dan transaksi elektronik.
Pasal 442
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 441, Bidang Analisis Pengembangan Piranti Lunak menyelenggarakan fungsi :
a. perencanaan program pengembangan dan pemanfaatan piranti lunak dan
pendayagunaan informasi dan transaksi elektronik; b.
pelaksanaan program pengembangan dan pemanfaatan piranti lunak dan pendayagunaan informasi dan transaksi elektronik;
c. evaluasi program pengembangan dan pemanfaatan piranti lunak dan
pendayagunaan informasi dan transaksi elektronik.
102
Pasal 443
Bidang Analisis Pengembangan Piranti Lunak terdiri dari : a.
Subbidang Pemanfaatan Program Piranti Lunak; b.
Subbidang Pendayagunaan Informasi dan Transaksi Elektronik.
Pasal 444
1 Subbidang Pemanfaatan Program Piranti Lunak mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan infrastruktur di bidang pemanfaatan
program piranti lunak. 2 Subbidang Pendayagunaan ln
f
ormasi dan Transaksi Elektronik mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian kebijakan di bidang transaksi elektronik.
Pasal 445
Bidang Kemitraan Lembaga Teknologi Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan pengembangan kemitraan lembaga
teknologi informasi pemerintah, swasta dan masyarakat dalam rangka menjalin jejaring kemitraan pemanfaatan teknologi informasi.
Pasal 446
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 445, Bidang Kemitraan Lembaga Teknologi Informasi menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pengembangan kemitraan lembaga
teknologi informasi pemerintah, swasta dan masyarakat; b.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan pengembangan kemitraan lembaga teknologi informasi pemerintah, swasta dan masyarakat;
c. pelaksanaan pemantauan, evaiuasi dan pelaporan kebijakan pengembangan
kemitraan lembaga teknologi informasi pemerintah, swasta dan masyarakat.
Pasal 447
Bidang Kemitraan Lembaga Teknologi Informasi terdiri dari : a.
Subbidang Institusi Pemerintah; b.
Subbidang Industri dan Masyarakat.
Pasal 448
1 Subbidang Institusi Pemerintah mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian jejaring kemitraan institusi pemerintah dalam pemanfaatan
teknologi informasi.
103
2 Subbidang Industri dan Masyarakat mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian jejaring kemitraan industri dan masyarakat.
Pasal 449
Bidang Pengembangan Produk mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana pengkajian kebijakan pengembangan produk teknologi informasi non
komersial dan komersial.
Pasal 450
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 449, Bidang Pengembangan Produk menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana kajian kebijakan pengembangan produk non komersial
dan komersial; b.
pengkoordinasian pelaksanaan perumusan kebijakan pengembangan produk non komersial dan komersial;
c. pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kebijakan produk non
komersial dan komersial.
Pasal 451
Bidang Pengembangan Produk terdiri dari : a.
Subbidang Produk Non Komersial; b.
Subbidang Produk Komersial.
Pasal 452
1 Subbidang Produk Non Komersial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan kajian produk non komersial, dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan, kesehatan serta program sosial pemerintah lainnya. 2 Subbidang Produk Komersial mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
kajian produk komersial, dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas dalam rangka meningkatkan perekonomian nasional.
BAB III STAF AHLI MENTERI