Guru sebagai Mediator dan Fasilitator Guru sebagai Evaluator

13 merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan. Kualitas dan kuanitas belajar siswa dalam kelas bergantung pada ba- nyak faktor, antara lain adalah guru, hubungan pribadi antar siswa dalam kelas, serta kondisi umum dan suasana dalam kelas. Tujuan umum mengelola kelas adalah menyediakan dan mengguna- kan fasilitas kelas agar mencapai hasil yang baik. Sedangkan tujuan khu- susnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan. Sebagai manajer, guru bertanggung jawab memelihara lingkungan fisiknya, agar senantiasa menyenangkan untuk belajar dan mengarahkan atau membimbing proses-proses intelektual dan sosial dalam kelasnya. Dengan demikian guru tidak hanya mementingkan siswa belajar,tetapi ju- ga mengembangkan kebiasaan bekerja dan belajar secara efektif di kalang- an siswa. Tanggung jawab sebagai manager yang penting bagi guru ada- lah membimbing pengalaman-pengalaman siswa sehari-hari kearah self direct behavior . Salah satu manajemen kelas yang baik ialah menyediakan kesem- patan bagi siswa sedikit demi sedikit mengurangi ketergantungan kepada guru, sehingga mereka mampu membimbing kegiatan sendiri.siswa harus belajar melakukan self control dan self activity melalui proses bertahap. Sebagai manajer lingkungan belajar, guru harus mampu mempergunakan pengetahuan tentang teori belajar mengajar dan teori perkembangan se- hingga memungkinkan untuk menciptakan situasi belajar mengajar yang menimbulkan kegiatan belajar pada siswa akan mudah dilaksanakan dan sekaligus memudahkan pencapaian tujuan yang diharapkan.

c. Guru sebagai Mediator dan Fasilitator

Sebagai mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pema- haman yang cukup mengenai media pendidikan, karena media pendidikan merupakan alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar me- ngajar. 14 Dengan demikian jelaslah bahwa media pendidikan merupakan alat yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Guru tidak cukup hanya memiliki pengetahuan tentang media pen- didikan, tetapi juga harus memiliki keterampilan memilih dan mengguna- kan, serta mengusahakan media itu dengan baik. Memilih dan menggunakan media pendidikan harus sesuai dengan tujuan, materi, metoda, evaluasi, dan kemampuan guru serta minat dan kemampuan siswa. Sebagai mediator guru juga menjadi perantara dalam hubungan an- tar manusia. Untuk itu, guru harus terampil mempergunakan pengetahuan tentang bagaimana orang berinteraksi dan berkomunikasi. Tujuannya ada- lah agar guru dapat menciptakan secara maksimal kualitas lingkungan yang interaktif. Dalam hal ini ada tiga macam kegiatan yang dapat dilakukan guru, yaitu mendorong berlangsungnya tingkah laku sosial yang baik, me- ngembangkan gaya interaksi pribadi, dan menambah hubungan positif de- ngan siswa. Sebagai fasilitator, guru hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang kiranya berguna serta dapat menunjang percapaian tujuan dan proses belajar mengajar, baik yang berupa nara sumber, buku teks, majalah, ataupun surat kabar.

d. Guru sebagai Evaluator

Dalam dunia pendidikan, kita ketahui bahwa setiap jenis dan jenjang pendidikan pada waktu-waktu tertentuperiode pendidikan selalu mengada- kan evaluasi, artinya penilaian yang telah dicapai, baik oleh pihak terdidik maupun pendidik. Demikian pula setiap kali proses belajar mengajar, guru hendaknya men- jadi evaluator yang baik. Penilaian dilakukan untuk mengetahui apakah tuju- an yang telah dirumuskan itu tercapai atau tidak, apakah materi yang diajar- kan sudah dikuasai atau belum oleh siswa, dan apakah metode yang diguna- kan sudah cukup tepat. Penilaian perlu dilakukan, karena melalui penilaian guru dapat menge- tahui keberhasilan pencapaian tujuan, penguasaan siswa terhadap pelajaran, 15 serta ketepatan metode mengajar. Tujuan lain penilaian ialah untuk menge- tahui kedudukan siswa di dalam kelas atau kelompoknya. Dalam penilaian, guru dapat menetapkan apakah seorang siswa terma- suk dalam kelompok siswa pandai, sedang, kurang, atau cukup baik di kelas- nya, jika dibandingkan dengan teman-temannya. Dengan menelaah pencapaian tujuan mengajar, guru dapat mengetahui apakah proses belajar mengajar yang dilakukan cukup efektif, cukup membe- rikan hasil yang baik dan memuaskan, atau sebaliknya. Kiranya jelasl bahwa guru harus mampu dan terampil dalam melaksanakan penilaian, karena dalam penilaian, guru dapat mengetahui prestasi yang dicapai oleh siswa setelah ia mengikuti proses belajar mengajar. Dalam fungsinya sebagai penilaian hasil belajar siswa, guru hendaknya secara terus menerus mengikuti hasil belajar yang telah dicapai siswa dari waktu ke waktu. Informasi yang diperoleh melalui evaluasi ini merupakan umpan balik terhadap proses belajar mengajar, di mana umpan balik ini akan dijadikan titik tolak untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar me- ngajar selanjutnya. Dengan demikian, proses belajar mengajar akan terus me- nerus ditingkatkan untuk memperoleh hasil yang optimal. Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa guru mempunyai peran- an utama dan sangat menentukan dalam pelaksanaan kegiatan belajar menga- jar, karena kegiatan belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan.

e. Guru sebagai Pengembang Kurikulum di Sekolah