Jurnal Nasional Pariwisata, Vol. 4, Nomor 1, April 2012
1 8
hubungan sosial yang terjadi antara seseorang dengan keluarganya, baik
yang berjalur ayah maupun ibunya. Sistem kekerabatan merupakan
kerangka interaksi antar-individu yang merasa memiliki pertalian persahabat-
an. Sistem kekerabatan bukan hanya berupa ikatan perkawinan atau
hubungan kekeluargaan, tetapi juga karena adanya hubungan darah. Kunci
pokok sistem perkawinan berupa kelompok keturunan atau line-age dan
garis keturunan atau descent. Anggota kelompok keturunan saling berkaitan
karena memiliki nenek moyang sama. Kelompok keturunan ini dapat bersifat
patrilineal, matrilineal, atau bilineal
b. Solidaritas Sosial Sikap solidaritas masyarakat pelaut
dan nelayan sedikit banyak dilandasi oleh karakter masyarakat desa yang
bernilai kekeluargaan familism. Arti- nya, masyarakat desa masih tercermin
nilai kekeluargaan yang tinggi karena eratnya keakraban antar mereka yang
memiliki pertalian kekerabatan. Solida- ritas bermasyarakat dimanifestasikan
dalam istilah hidup; “Pokadulu” gotong royong. Pokadulu merupakan
bentuk kerja sama atau partisipasi warga dalam membangun desa dan
berkegiatan keagamaan. Pokadulu merupakan wujud kearifan lokal yang
terimplikasi pada setiap proses pem- bangunan desa.
c. Sarana dan Prasarana Pendidikan merupakan modal
dasar bagi pembangunan masyara- kat.Tingkat dan kualitas pendidikan
seseorang mempengaruhi kualitas sumber daya manusia. Pendidikan
merupakan salah satu indikator kualitas sumber daya manusia yang menentu-
kan gerak roda pembangunan masya- rakat. Untuk meningkatkan sumber
daya manusia diperlukan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.
Sarana pendidikan di Desa Lohia pada tahun 2008 tercatat, TK 1 unit. Sekolah
Dasar 3 unit yaitu SDN 13 Lohia, SDN 7 Lohia, dan SDN Kecil Napabale.
Transportasi Antar Wilayah Prasarana dan transportasi me-
rupakan salah satu faktor pendukung bagi mobilitas penduduk. Permukaan
jalan yang menghubungkan antar wilayah kecamatan pada umumnya
baik karena telah diaspal. Jalan merupakan prasarana penting untuk
memperlancar kegiatan perekonomian. Semakin meningkat usaha pem-
bangunan, semakin ditingkatkan pula pembangunan jalan untuk memudah-
kan mobilitas penduduk, memper- lancar transportasi antar daerah, dan
mempermudah kunjungan wisatawan dari dan ke lokasi obyek-obyek wisata.
2. Partisipasi Masyarakat dalam
PNPM-MP.
Partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan wilayah merupakan keter-
libatan mereka dalam setiap proses, baik langsung maupun tidak langsung. Partisipasi
itu terwujud berdasarkan kemampuan yang dimiliki, semangat kerja sama, kelancaran
penyampaian informasi atau sosialisasi pro- gram, penggalian gagasan dan perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan, pemanfaatan, dan pengembangan program sebagai wujud
tanggung jawab warga masyarakat. Bentuk partisipasi warga masyarakat dalam kegiatan
pembangunan merupakan kontribusi yang diberikannya untuk membantu dan mendu-
kung berhasilnya setiap rencana dan pembangunan. Hal itu diwujudkan melalui
sumbangan ide pemikiran, usulgagasan, tenaga, materi, uang, waktu, lahan, dan
keahlianketerampilan.
Partisipasi warga masyarakat dalam pelaksanaan Program Nasional Pember-
dayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM-MP dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 9
a. Perencanaan Kegiatan Indikator yang digunakan untuk
mengukur tingkat partisipasi warga masyarakat dalam tahap perencanaan
program adalah tingkat kehadirannya dalam pertemuan musyawarah di
lingkup desa dan kotribusi mereka dalam memberikan masukan ide, sa-
ran, atau gagasan. Rekapitulasi data hasil kuesioner tingkat partisipasi warga
masyarakat untuk hadir dalam memberikan kontribusi penilaian pada
tahapan perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan PNPM-MP akan dijelaskan dalam hasil analisis dengan statistik
deskriptif. Dalam penelitian ini data pada tahap-tahap variabel meliputi nilai
rata-rata, standar deviasi, distribusi frekuensi, dan persentase. Kriteria yang
digunakan untuk menentukan kategori terikat untuk analisis deskriptif
berpedoman pada kelompok tinggi, kelompok sedang, dan kelompok
rendah. Seorang ahli
7
menyatakan bahwa jika Y + SD tergolong tinggi,
jika – SD Y + SD tergolong kelompok sedang, dan jika Y –SD
tergolong kelompok rendah, data menunjukan bahwa nilai rata-rata
mean pada tahap perencanaan sebesar 1,950 dengan standar deviasi 0,642.
Berdasarkan hasil analisis data deskriptif, tingkat partisipasi responden
pada tahap perencanaan dalam penelitian ini tercatat kategori rendah
28, kategori sedang 56, dan kategori tinggi 16. Data ini memberikan
gambaran bahwa partisipasi masyarakat dalam tahap perencanaan pada Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM-MP di
Desa Lohia tergolong sedang. b. Pelaksanaan Kegiatan
Partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan, yang telah dicanangkan
pada tahap perencanaan, dan disetujui untuk dibiayai serta dilaksanakan pada
waktunya diukur dari tingkat kehadiran untuk memberikan kontribusi, baik
waktu, materi maupun bahan. Rekapi- tulasi data hasil kuesioner tingkat
partisipasi masyarakat dalam memberi- kan kontribusi dalam pelaksanaan pro-
gram adalah nilai rata-rata mean pada tahap pelaksanaan sebesar 2,080
dengan standar deviasi 0,646.
Berdasarkan hasil analisis data deskriptif, tingkat partisipasi responden
pada tahap pelaksanaan dalam peneli- tian ini tercatat kategori rendah 17,
kategori sedang 58, dan kategori tinggi 25. Data ini memberikan gambaran
bahwa partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan pada Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM-MP di
Desa Lohia tergolong sedang.
Dalam pelaksanaan kegiatan PNPM-MP, partisipasi warga masyara-
kat lebih dominan dalam bentuk tenaga sebagai akibat dari dilibatkannya
kelompok masyarakat kurang mampu dalam pelaksanaan program. Kesukses-
an pelaksanaan PNPM-MP tersebut lebih diutamakan pada pemberdayaan
kelompok rumah tangga miskin RTM.
c. Pengawasan Kegiatan Tingkat keaktifan warga masya-
rakat dalam memantau dan mengawasi pelaksanaan program dan melaporkan
tindakan yang tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam
setiap kegiatan menunjukkan bahwa nilai rata-rata mean pada tahap
pengawasan sebesar 2,020 dengan standar deviasi 0,651.
Berdasarkan hasil analisis data deskriptif, tingkat partisipasi responden
pada tahap pengawasan program tercatat kategori rendah 20, kategori
7
Arikunto, S. 2009. Dasar-dasar evaluasi pendidikan edisi refisi. Bumi Aksara. Jakarta.
Hamzah Bona , Korelasi antara Kondisi Lingkungan Fisik, Sosial-Budaya dan Sosial-Ekonomi dengan Partisipasi Warga...
Jurnal Nasional Pariwisata, Vol. 4, Nomor 1, April 2012
2 0
sedang 58, dan kategori tinggi 22. Data ini memberikan gambaran bahwa
partisipasi masyarakat dalam tahap pengawasan Program Nasional Pember-
dayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM-MP di Desa Lohia berkategori
sedang.
d. Pemanfaatan Kegiatan Pada tahap pemanfaatan indikator
yang digunakan berdasarkan frekuensi penggunaan sarana yang telah di-
bangun serta keikutsertaan mereka dalam kegiatan kegiatan pemeliharaan
bersama-sama warga masyarakat lainnya. Data menunjukkan bahwa nilai
rata-rata mean pada tahap pemanfaat- an sebesar 2,100 dengan standar deviasi
0,674.
Berdasarkan hasil analisis data deskriptif, tingkat partisipasi responden
pada tahap pemeliharaan dan pe- manfaatan program tercatat kategori
rendah 18, kategori sedang 54, dan kategori tinggi 28. Data ini mem-
berikan gambaran bahwa partisipasi masyarakat dalam tahap pelaksanaan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM-
MP di Desa Lohia berkategori sedang.
e. Tingkat Partisipasi Warga Masyarakat. Desa Lohia dengan keterbatasan
infrastruktur dan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang heterogen
memperlihatkan tingkat partisipasi warga masyarakat yang juga sangat
tergantung terhadap intervensi pro- gram pemberdayaan dari pemerintah.
Seorang ahli
8
mengatakan bahwa daerah tidak berkembang ketika keter-
sediaan infrastruktur sangat terbatas, tingkat partisipasi masyarakat sangat
rendah, serta cenderung mengharapkan dan tergantung pada intervensi pro-
gram pemerintah, sumber daya alam setempat, dan tingkat penyesuaiannya
dengan situasi dan kondisi setempat. Keterlibatan warga masyarakat dalam
pengembangan pariwisata berdasarkan tahapan-tahapan pelaksanaan Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM-MP pada
tahun anggaran 2009 adalah sebagai berikut. Data yang merupakan hasil
analisis dengan statistik deskriptif menunjukkan bahwa nilai rata-rata
sebesar 2,170 dengan standar deviasi 0,604.
Berdasarkan hasil analisis data deskriptif, tingkat partisipasi responden
pada pengembangan pariwisata tercatat kategori rendah 11, kategori sedang
61, dan kategori tinggi 28. Berdasar- kan data ini memberikan gambaran
bahwa tingkat partisipasi masyarakat secara keseluruhan dalam pengem-
bangan pariwisata melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan PNPM-MP di Desa Lohia berkategori sedang.
3. Analisis Statistik Inferensial