Jenis dan Metode Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian Partisipan Penelitian

28

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Pemberian ASI dideskripsikan melalui fenomena ibu menyusui yang memiliki bayi umur 0 – 6 bulan. Peneliti mempelajari dan memahami dukungan sosial dan pengambilan keputusan pemberian ASI kemudian dipaparkan secara deskriptif.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lilibooi, Kabupaten Maluku Tengah. Waktu pelaksanaan dimulai dari 22 Juni sampai 31 Agustus 2015.

3.3 Partisipan Penelitian

Cara pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan pertimbangan untuk dijadikan partisipan penelitian Sugiyono, 2010. Partisipan dalam penelitian ini adalah ibu menyusui. Partisipan dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan kriteria eksklusi, yaitu: 1. Kriteria inklusi a. Ibu menyusui yang memiliki bayi umur 0 – 6 bulan b. Bersedia menjadi partisipan c. Bertempat tinggal di desa Lilibooi d. Dapat membaca dan menulis 29 2. Kriteria ekslusi a. Menolak menjadi partisipan b. Partisipan dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian dalam keadaan sakit Jumlah ibu menyusui di Desa Lilibooi yaitu 10 orang, namun yang menjadi partisipan hanya 6 orang. Dari 6 ibu menyusui yang memiliki bayi 0 – 6 bulan dipilih sebagai partisipan karena memiliki berbagai pemahaman pemberian ASI yang berbeda-beda didukung juga dengan dukungan sosial yang diterima selama masa menyusui. Partisipan pertama P1 dengan inisial ibu EN dipilih sebagai partisipan karena mempunyai bayi perempuan umur 3 bulan. Selain itu, ibu EN merupakan ibu primipara yang belum mempunyai pengalaman dalam merawat bayi maupun menyusui bayi. Dalam menyusui bayi, ibu EN mengalami kesulitan karena bayi ibu EN hanya menyusui pada payudara kanan. Partisipan kedua P2 dengan inisial ibu IH dipilih karena mempunyai bayi laki-laki umur 1 bulan. Ibu IH merupakan ibu primipara tetapi ibu IH mempunyai pemahaman yang baik tentang menyusui bayi dan cara merawat bayi. Selain itu, ibu IH mengalami masalah dalam menyusui yaitu ASI yang keluar sedikit dan adanya kekhawatiran akan kehabisan ASI. 30 Partisipan ketiga P3 yang berinisial ibu AT adalah ibu multipara dengan 1 anak laki-laki umur 3 tahun dan 1 bayi perempuan umur 2 bulan. Ibu AT dipilih sebagai partisipan karena memiliki bayi umur 2 bulan. Selain itu, ibu AT memiliki pemahaman yang baik tentang ASI eksklusif tetapi dalam kesehariannya ibu AT memberikan susu formula sebagai selingan. Partisipan keempat P4 yang berinisial ibu WN adalah ibu multipara dengan 1 anak laki-laki umur 2 tahun dan 1 bayi perempuan umur 3 bulan. Ibu WN dipilih karena memiliki bayi umur 3 bulan. Dalam hal menyusui ibu WN mempercayai ibu kandungnya dan semua hal menyusui diperoleh dari ibu kandungnya. Ibu WN berpendapat kalau hanya beri ASI bayi tidak kenyang, sehingga harus beri susu formula. Partisipan kelima P5 yang berinisial ibu VT adalah ibu multipara yang memiliki 1 anak perempuan umur 1 tahun dan bayi laki-laki umur 4 bulan. Ibu VT dipilih sebagai partisipan dengan alasan memiliki bayi umur 4 bulan. Ibu VT memiliki pemahaman ASI tidak cukup dan mengikuti saran bidan untuk memberikan susu formula sebagai solusi dalam masalah menyusui. Partisipan keenam P6 yang berinisial ibu HT dipilih sebagai partisipan karena mempunyai bayi perempuan umur 1 bulan. Ibu HT masalahnya puting lecet tetapi ibu HT tetapi Ibu HT memiliki keinginan yang besar untuk memberi ASI pada bayinya. Selain itu, ibu HT 31 mempunyai kebiasaan memberikan susu formula di pagi hari setelah bayi bangun.

3.4 Definisi Operasional 1. Dukungan sosial