KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO KELAS IX SMP NEGERI 2 PUNDUH PIDADA PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

ii ABSTRAK

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO KELAS IX SMP NEGERI 2 PUNDUH PIDADA PESAWARAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh Zeli Hazani

Masalah dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis teks pidato siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada, Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini bertujan untuk mendeskripsikan tingkat kemampuan siswa dalam menulis teks pidato dilihat dari unsur-unsur sebuah karangan meliputi unsur kelengkapan isi gagasan, panataan isi gagasan, dan penggunaan bahasa yang digunakan.

Desain yang digunakan dalam penelitian adalah desain deskriptif. Populasi penelitian terdiri atas siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada, Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 101 siswa, tersebar ke dalam tiga kelas. Kemudian, diambil sampel secara acak sebesar 21% dari seluruh populasi sehingga jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 21 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes menulis teks pidato dengan tema yang telah ditentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks pidato siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012 secara


(2)

iii

keseluruhan tergolong cukup dengan skor rata-rata 68,58. Kemampuan siswa dalam menulis teks pidato untuk indikator pendahuluan tergolong cukup dengan skor rata-rata 71,23, kemampuan siswa dalam menulis teks pidato untuk indikator isi tergolong cukup dengan skor rata-rata 69,25, dan kemampuan siswa menulis teks pidato untuk indikatorpenutuptergolong cukupdengan rata-rata skor 63,96.


(3)

SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 PUNDUH PIDADA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh Zeli Hazani

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI PROGRAM STUDI BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

UNIVERSITAS LAMPUNG 2012


(4)

SISWA KELAS IX SMP NEGERI 2 PUNDUH PIDADA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh ZELI HAZANI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG


(5)

Halaman

ABSTRAK... i

JUDUL SKRIPSI... iii

SURAT PERNYATAAN... iv

LEMBAR PERSETUJUAN... v

RIWAYAT HIDUP... vi

MOTTO... vii

PERSEMBAHAN... viii

SANWACANA... ix

DAFTAR ISI... xi

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR GAMBAR... xiii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Pembatasan Masalah ... 4

1.4 Perumusan Masalah... 4

1.5 Tujuan Penelitian... 4

1.6 Manfaat Penelitian ... 4

1.7 Ruang lingkup Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Menulis ... 7

2.2 Menulis Teks Pidato... 8

2.3 Sistematika Teks Pidato ... 9

2.3.1 Pendahuluan ... 9

2.3.2 Isi ... 10

2.3.3 Penutup ... 11

2.4 Penggunaan Bahasa Indonesia ... 14

2.4.1 Paragraf... 14

2.4.2 Pilihan Kata ... 15

2.4.3 Penggunan Ejaan ... 18


(6)

3.1 Desain Penelitian ... 40

3.2 Populasi ... 40

3.3 Sampel ... 41

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.5 Teknik Analisis Data ... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar ... 50

4.2 Data Hasil Penelitian ... 50

4.2.1. Sekor Kemampuan Menulis Teks Piadato Secara Utuh... 51

4.2.2. Sekor Kemampaun Menulis Teks Pidato Per Aspek ... 52

4.2.2.1 Data Kemampaun Menulis Teks Pidato untuk Aspek Pendahuluan. ... 52

4.2.2.2 Data Kemampaun Menulis Teks Pidato untuk Aspek Isi ... 54

4.2.2.3 Data Kemampaun Menulis Teks Pidato untuk Aspek Penutup. 56 4.3 Bahasan Hasil Penelitian ... 57

4.3.1 Kemampuan Menulus Teks Pidato ... 57

4.3.2 Kemampuan untuk Setiap Aspek ... 72

4.3.2.1 Kemampuan Menulis Teks Pidato Aspek Pendahuluan ... 72

4.3.2.2 Kemampuan Menulis Teks Pidato Aspek Isi ... 82

4.3.2.3 Kemampuan Menulis Teks Pidato Aspek Penutup... 90

4.3.2.4 Skor Tertinggi dan Terendah dari Setiap Indikator ... 96

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 98

5.2 Saran ... 99

DAFTAR PUSTAKA... 100


(7)

Tabel Halaman

1.1 Perbedaan Kajian Penelitian Terhadap Peneliti Lain... 4

3.1 Distribusi Populasi Penelitian ... 36

3.2 Distribusi Sampel Penelitian ... 37

3.2 Indikator Penilaian Kemampuan Menulis Teks Pidato... 38

3.3 Tolak Ukur Penilaian ... 45

4.1 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Teks Pidato Dalam Sistematika Penulisan Teks Pidato secara keseluruhan. ... 51

4.2 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Teks Pidato Dalam Sistematika Penulisan Teks Pidato Aspek Pendahuluan... 53

4.3 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Teks Pidato Dalam Sistematika Penulisan Teks Pidato Aspek Isi ... 54

4.4 Distribusi Frekuensi Skor Kemampuan Menulis Teks Pidato Dalam Sistematika Penulisan Teks Pidato Aspek Penutup ... 56

4.5 Kemampuan Menulis Teks Pidato Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 54

4.6 Kemampuan Menulis Teks Pidato Dalam Sistematika Penulisan Teks Pidato Aspek Pendahuluan... 72

4.7 Kemampuan Menulis Teks Pidato Dalam Sistematika Penulisan Teks Pidato Aspek Isi ... 82

4.8 Kemampuan Menulis Teks Pidato Dalam Sistematika Penulisan Teks Pidato Aspek Penutup ... 90


(8)

Gambar 1 : Grafik Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Teks Pidato

Secara Keseluruhan ... 52 Gambar 2 : Grafik Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Menulis Teks

Pidato Aspek Pendahuluan... 54 Gambar 3 : Grafik Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Menulis Teks

Pidato Aspek Isi ... 55 Gambar 4 : Grafik Distribusi Frekuensi Tingkat Kemampuan Menulis Teks

Pidato Aspek Penutup ... 57 Gambar 5 : Grafik Tingkat Kemampuan Menulis Teks Pidato Secara Total .. 59 Gambar 6 : Grafik Tingkat Kemampuan Menulis Teks Pidato untuk Aspek

Pendahuluan ... 73 Gambar 7 : Grafik Tingkat Kemampuan Menulis Teks Pidato untuk Aspek

Isi ... 83 Gambar 8 : Grafik Tingkat Kemampuan Menulis Teks Pidato untuk Aspek

Penutup... 91 Gambar 9 : Grafik Tingkat Menulis Pidato Tiap-Tiap Indikator ... 97


(9)

Lampiran 1 Hasil Tes Kemampaun Menulis Teks Pidato Secara

Keseluruhan... 103

Lampiran 2 Hasil Tes Kemampuan Menulis Teks pidato aspek pendahuluan ... 104

Lampiran 3 Hasil Tes Kemampaun Menulis Teks Pidato Aspek Isi ... 105

Lampiran 4 Hasil Kemampuan Menulis Teks Pidato Aspek Penutup ... 106

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian... 107

Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian ... 108

Lampiran 7 Silabus ... 109

Lampiran 8 Instrumen Penelitian ... 110


(10)

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.

Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar. (Quran Surat Al Baqarah:153)

Jika Dia menghendaki Dia akan menenangkan angin, maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut, sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat

tanda-tanda (kekuasan)-Nya bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur.


(11)

Judul :Kemampuan Menulis Teks Pidato Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran Tahun Pelajaran 2011/2012

Nama Mahasiswa : Zeli Hazani Nomor Pokok Mahasiswa : 0743041048

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Bandar Lampung, Juli 2012

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing Dosen Pembimbing 1

Drs. Iqbal Hilal, M.Pd. NIP 196001211988101001

Dosen Pembimbing 2

Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd. NIP 197808092008012001 2. Ketua Jurusan Pendidikan

Bahasa dan Seni

Drs. Imam Rejana, M.Si. NIP 19480421 1978031004


(12)

Sebagai civitas akademika Universitas Lampung, saya yang bertanda tangan di bawah ini :

NPM : 0743041048

Nama : Zeli Hazani

Judul Skripsi : Kemampuan Menulis Teks Pidato Siswa Kelas IX

SMP Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran Tahun Pelajaran 2011/2012

Program Studi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

dengan ini menyatakan bahwa :

1. karya tulis ini bukan saduran/terjemahan, murni gagasan, rumusan dan pelak-sanaan penelitian/implementasi saya sendiri, tanpa bantuan orang lain, kecuali arahan pembimbing akademik;

2. dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka;

3. saya menyerahkan hak milik atas karya tulis ini kepada Universitas Lampung, dan oleh karena itu Universitas Lampung berhak melakukan pengelolaan atas karya tulis ini sesuai dengan norma hukum dan etika yang berlaku; dan 4. pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah di-peroleh karena karya tulis ini serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di Universitas Lampung.

Bandar Lampung, 26 Juli 2012 Yang membuat pernyataan

Zeli Hazani NPM 0743041048


(13)

Dengan penuh rasa syukur atas nikmat pendidikan yang telah Allah berikan, kupersembahkan karyaku ini kepada

1. ayahanda dan ibunda tercinta, yang senantiasa memberikan doa, kasih sayang dan pengorbanan demi kesuksesan anak-anaknya.

2. kakak dan adikku, Hernawati dan Zuly Yani yang telah memberikan doa, dukungan serta kasih sayang yang tiada hentinya.

3. seseorang yang kelak mendampingiku.

4. keluarga besarku, atas motivasi dan dukunganya untuk keberhasilanku. 5. almamater yang telah mendewasakanku.


(14)

Penulis dilahirkan di Desa Banding Agung, Kecamatan Punduh Pidada pada 26 Juni 1988, anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bapak Hasnawi Rozali dan Ibu Bulan.

Penulis pertama kali menempuh pendidikan di SD Banding Agung, pada tahun 1995 dan selesai pada tahun 2001. Kemudian, penulis melanjutkan sekolah menegah pertama pada tahun 2001 di SMP Negeri 2 Punduh Pidada selesai pada tahun 2004, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Punduh Pidada pada tahun 2004 selesai pada tahun 2007.

Tahun 2007 penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(15)

ix

Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah Subhanahuwataalla karena berkat rahmat dan hidayah-Nya skripsi ini dapat penulis selesaikan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan itu, penulis menyampaikan terima kasi kepada pihak-pihak berikut ini

1. Drs. Iqbal Hilal, M.Pd., selaku pembimbing 1, yang tak bosan memberikan dorongan, saran, dan bimbingan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini. 2. Eka Sofia Agustina, S.Pd., M.Pd., selaku pembimbing II, yang telah

memberikan petunjuk, saran, dan bimbingan kepada penulis.

3. Sumarti, S.Pd., M.Hum., selaku penguji bukan pembimbing, yang telah memberikan bimbingan, nasihat, dan saran kepada penulis.

4. Drs. Kahfie Nazaruddin, M.Hum., selaku Pembimbing Akademik dan selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah yang telah memberikan bimbingan dan petunjuk kepada penulis selama menjadi mahasiswa di Universitas Lampung.

5. Drs. Imam Rejana, M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, FKIP Universitas Lampung.


(16)

x

penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan.

8. Ayahanda dan Ibunda tercinta, untuk semua doa, pengorbanan dan kasih sayang yang telah diberikan.

9. Kakakku Hernawati dan adikku Zuly Yani untuk doa dan motivasinya yang tiada henti.

10. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah angkatan 2007 (Andreas, Indro, Yugo, Sheli, Susi, Ria, Feni, Jonas, Masda, Mela, May, Tika, Arman, Jusma, Siska, Nita, Eka E, Tri K., Sufi, Nina, Reza, Hendra, Eka F., Devi, Zares, Kurniawan, Fitri L., Yuliantari, Lidia, Anggun, dan Fitri K.) terima kasih atas persahabatan, doa serta bantuannya dalam mendukung penulis untuk penyelesaian skripsi ini.

11. Teman-teman PPL di SMA Al-Azhar Bandarlampung: Ake , Dila, Putri, Reni, Oktaria, Hastian, Widya, Yanti, dan Pahmi.

12. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam kelancaran penyusunan skripsi ini.

Semoga ketulusan dan kebaikan Bapak, Ibu, serta rekan-rekan mendapat pahala dari Allah Subhanahuwataalla. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan pendidikan khususnya Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah.

Bandar Lampung, Juli 2012 Penulis


(17)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan kepada siswa sejak Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia secara garis besar terbagi menjadi dua aspek, yaitu aspek kebahasaan dan aspek kesastraan. Kedua aspek tersebut tersebar ke dalam empat keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling berkaitan antara keterampilan yang satu dengan ketiga keterampilan yang lainnya.

Salah satu keterampilan yang diberikan pada siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia adalah keterampilan menulis. Menulis merupakan keterampilan menuangkan atau mengungkapkan gagasan atau pikiran melalui saluran bahasa tulis (Mustofa, 2000:6). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa menulis merupakan suatu rangkaian proses mulai dari memikirkan gagasan yang akan disampaikan kepada pembaca sampai dengan menentukan cara mengungkapkan atau menyajikan gagasan itu dalam rangkaian kalimat.

Salah satu kegiatan menulis adalah menulis teks pidato. Pidato adalah penyampaian dan penanaman pemikiran, informasi, atau gagasan dari pembicaraan kepada khalayak ramai (Arsjad dkk, 1988:53). Jadi, pidato


(18)

merupakan salah satu alat komunikasi, yang di dalamnya terdapat informasi yang ingin disampaikan kepada pendengar.

Seseorang yang berpidato dengan baik akan mampu meyakinkan pendengarnya, sehingga pendengarnya bisa memahami gagasan yang hendak disampaikan. Namun, tidak semua orang dapat berpidato dengan baik terutama bagi pemula, karena itu dibutuhkan persiapan. Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk dapat berpidato dengan baik adalah dengan mempersiapkan teks pidato. Di dalam menyusun teks pidato hendaknya menggunakan kata-kata yang tepat, penggunaan kalimat yang efektif, pemakaian istilah-istilah, dan pemakaian gaya bahasa, sehingga dapat memperjelas uraian serta memperhatikan sistematika penulisan teks pidato (Arsjad, 1988:62).

Di dalam sebuah teks pidato terdapat paragraf. Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan (Akhadiah dkk, 1988:144). Paragraf akan dinyatakan baik setidaknya mengandung kesatuan dan kepaduan (Akhadiah, 1988:148). Kesatuan dalam paragraf hanya akan terbentuk jika informasi yang hendak disampaikan tetap pada satu gagasan utama. Selain gagasan utamanya harus tunggal, paragraf yang baik juga tidak terlepas dari kepaduan kalimat. Paragraf akan dinyatakan padu apabila kalimat-kalimat pembentuk saling berhubungan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya, sehingga kalimat tersebut berkaitan satu sama lainya.

Selain memperhatikan sistematika penulisan teks pidato dan paragraf, penulisan teks pidato juga harus memperhatikan penggunakan ejaan, seperti penggunan tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan lain-lain. Dengan menggunakan ejaan


(19)

yang benar, teks pidato akan tersusun dengan baik, sehingga akan mudah dipahami baik oleh penulis maupun oleh pembaca.

Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada Sekolah Menegah Pertama (SMP) semester genap salah satu butir pembelajaran khusus kelas IX terdapat materi tentang menulis teks pidato/ceramah/khotbah dalam Standar Kompetensi (SK) mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk karya ilmiah sederhana, teks pidato, surat pembaca, dengan Kompetensi Dasar (KD) menulis teks pidato/ceramah/khotbah dengan sistematika dan bahasa yang efektif.

Selain karena pentingnya objek yang diteliti, penelitian yang diangkat peneliti juga belum pernah diteliti pada sekolah tersebut. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menjadikannya sebagai bahan penelitian yang berjudul, “Kemampuan Menulis Teks Pidato Siswa Kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada Tahun Pelajaran 2011/2012.”

Penelitian tentang kemampuan menulis teks pidato pernah dilakukan oleh beberapa orang mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah. Salah satu mahasiswa tersebut adalah Ni Nyoman Wahyuningsih yang meneliti tentang kemampuan menulis teks pidato siswa kelas X SMA Negeri I Kalianda Lampung Selatan tahun pelajaran 2005/2006.

Penelitian yang penulis lakukan memiliki beberapa perbedaan yang cukup prinsip dengan penelitian yang dilakukan oleh saudari Wahyuningsih yaitu terletak pada subjek, tempat, dan waktu penelitian yang kemudian berujung pada hasil penelitian, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut.


(20)

Nama Peneliti Subjek Penelitian Tempat Waktu Zeli Hazani Siswa kelas IX SMP Negeri 2

Punduh Pidada

SMP Negeri 2 Punduh Pidada

2012 Ny Nyoman

Wahyuningsih

Siswa Kelas X SMA Negeri I Kalianda

SMA Negeri I Kalianda

2006

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kemampuan menulis teks pidato pada siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran tahun Pelajaran 2011/2012.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis teks pidato pada siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran Tahun Pelajaran 2011/2012.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan memiliki kegunaan secara teoretis dan praktis sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi penelitian pada bidang kebahasaan, khususnya tentang sistematika penulisan teks pidato, sehingga penelitian ini memberikan manfaat dan sumbangan pikiran bagi para peneliti selanjutnya.


(21)

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penulis berharap penelitian ini bisa memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini bisa menambah wawasan ilmu pengetahuan terutama pada materi tentang penulisan teks pidato.

2. Bagi guru, penelitian ini diharapakan dapat dijadikan bahan masukan bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, khususnya guru bahasa Indonesia SMP Negeri 2 punduh pidada untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks pidato.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada. 2. Objek penelitian

Objek penelitian ini adalah kemampuan menulis teks pidato meliputi:

a. pendahuluan teks pidato mencakup salam pembuka, sapaan terhadap hadirian, ucapan terimakasih, ungkapan kegembiraan, dan rasa syukur; b. isi teks pidato mencakup kesatuan paragraf, kepaduan paragraf, diksi,

dan penggunan ejaan; dan

c. penutup teks pidato mencakup kesimpulan, harapan atau ajakan, dan salam penutup.

3. Waktu penelitian


(22)

4. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Punduh Pidada Kabupaten Pesawaran.


(23)

II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Menulis

Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut (Tarigan, 1986:21). Menulis adalah kegiatan komunikasih berupa penyampaian pesan secara tertulis kepada pihak lain (Suparno, 2002:1).

Menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya (Akhadiah, 1997:13). Pendapat tersebut juga dijelaskan oleh Suparno dan Yunus (2004:1) bahwa menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasih) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai medianya. Menulis merupakan mengungkapkan gagasan pikiran, perasaan, dan pengalaman melalui bahasa tulis (Depdiknas, 2003:6).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis lebih mengacu pendapat Akhadiah, (1997:13) yang menyatakan bahwa menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya.


(24)

2.2 Menulis Teks Pidato

Sebelum menulis sebuah teks pidato, sebaiknya dipahami terlebih dahulu konsep tentang menulis teks pidato. Teks adalah naskah yang berupa kata-kata asli dari pengarang (Surayin, 2010:547). Pakar lain menyatakan teks adalah ungkapan bahasa yang menurut isi, sintaksis, dan pragmatiknya merupakan suatu kesatuan (Zulfahnur, dkk.,1996:6). Sejalan dengan kedua pendapat di atas Depdiknas mendefinisikan teks sebagai naskah yang berupa (1) kata-kata asli dari pengarang, (2) kutipan dari kitab suci untuk pangkal ajaran atau alasan, (3) bahan tertulis untuk dasar memberikan pelajaran, pidato, dan sebagainya (Depdiknas, 2003:59). Dengan demikian teks adalah naskah atau uraian tertulis yang berupa kata-kata asli dari pengarang.

Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum untuk penyampaian pikiran atau informasi, serta tujuan dari pembicara kepada orang lain secara lisan (Bahar, 2010:9). Pendapat lain menyatakan pidato merupakan ucapan yang tersusun dengan baik dan ditujukan kepada orang banyak (Hakim, 2010:8). Arsjad mendefinisikan pidato sebagai penyampaian dan penanaman pemikiran, informasi, atau gagasan dari pembicaraan kepada khalayak ramai (Arsjad, dkk., 1988:53). Pidato adalah (1) pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang lain, (2) wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak (Depdiknas, 2003:871).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis mengacu pada pendapat Arsyad, dkk. (1988:53) yang menyatakan pidato adalah penyampaian dan penanaman pemikiran, informasi, atau gagasan dari pembicaraan kepada khalayak ramai.


(25)

Penulis mengacu pada pendapat tersebut karena pendapat terserbut sejalan dengan pengertian pidato dalam KBBI yang menjelaskan bahwa pidato merupakan penyampaian pikiran serta gagasan kepada khalayak ramai.

Berdasarkan pengertian teks dan pidato yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan yang dimaksud dengan teks pidato adalah naskah atau uraian tertulis yang dijadikan dasar bagi seseorang yang akan berbicara di muka umum atau di depan khalayak ramai. Jadi, menulis teks pidato adalah menulis atau membuat naskah atau uraian tertulis yang dijadikan dasar bagi seseorang yang akan berbicara di muka umum atau di depan khalayak ramai.

2.3 Sistematika Teks Pidato

Sistematika dalam penulisan teks pidato dapat dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.

2.3.1 Pendahuluan

Bagian pendahuluan diawali pembukaan dengan salam pembuka singkat dan sederhana yang berfungsi untuk mengantar ke arah pokok permasalahan yang ingin dibahas dan sebagai upaya menyiapkan mental audience (Bahar, 2010:22). Pendahuluan dibagi menjadi dua bagian yaitu salam pembuka dan menyampaikan pendahuluan.

1. Mengucap salam pembuka dan menyapa hadirin. Salam pembuka untuk mengawali pidato bertujuan untuk menyapa hadirin. Salam pembuka disesuaikan dengan waktu dan situasi pendengar.

Contoh:

Asalammualaikum Wr.Wb.

Yang terhormat Bapak/Ibu guru SMP Negeri 2 Punduh Pidada.


(26)

2. Menyampaikan pendahuluan yang biasanya dilahirkan dalam bentuk ucapan terima kasih, ungkapan kegembiraan, dan rasa syukur. Ucapan terima kasih, ucapan kegembiraan, dan rasa syukur bertujuan untuk memberikan ucapan terima kasih kepada hadirin yang bersedia hadir mendengarkan pidato yang hendak disampaikan.

Contoh:

Marilah kita bersyukur atas limpahan rahmat yang Allah berikan kepada kita, sehingga kita masih dapat melaksanakan upacara bendera pada setiap hari senin. Selanjutnya, bapak mengucapkan terima kasih kepada petugas upacara yang telah menjalankan tugasnya dengan baik.

2.3.2 Isi

Isi pidato merupakan inti dari pidato yang hendak disampaikan. Maka dari itu, setiap gagasan yang hendak disampaikan harus ditulis dengan jelas, mengunakan bahasa yang baik dan benar, sehingga pendengar atau pembaca dapat memahami gagasan yang disampaikan. Berikut disajikan sebuah contoh isi pidato yang baik. Contoh:

Pada kesempatan ini, selaku kepala sekolah saya akan menyampaikan beberapa hal terkait masalah ketertiban dan kebersihan.

Anak-anakku yang saya sayangi, pertama berkenaan masalah ketertiban, Ketertiban di sekolah kita ini secara garis besar sudah cukup baik. Akan tetapi, masih ada beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh teman-teman kalian terutama pada siswa laki-laki, seperti kita lihat masih ada beberapa siswa yang tidak mengenakan dasi pada upacara hari ini.

Selanjutnya, saya juga mendapat laporan dari beberapa guru kalian yang mengatakan bahwa ada beberapa kalian yang masih ribut di saat jam pelajaran, terutama anak kelas 2-C. Selanjutnya, saya berharap tidak ada lagi hal-hal demikian.

Selanjutnya, berkenan dengan kebersihan, secara garis besar kebersihan sekolah kita juga sudah cukup bersih. Akan tetapi, pada jam-jam pelajaran setelah isitirahan sekolah, masih banyak sampah bekas jajan kalian yang berserakan di lantai dan di dalam ruangan kelas. Hal ini, menunjukan bahwa tingkat kesadaran pentingnya menjaga kebersihan masih kurang, oleh karena itu saya mengharapkan untuk meningkatakan kesadaran kalian menjaga kebersihan sekolah, agar suasana belajar menjadi nyaman, biasakan membuang sampah pada tempatnya.


(27)

2.3.3 Penutup

Penutup dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: kesimpulan, harapan/ajakan, dan salam penutup.

1. Menyampaikan kesimpulan dari isi pidato.

Pembicara atau penulis perlu menyampaikan kesimpulan dari isi pidato tersebut agar pembaca atau pendengar tidak kesulitan menentukan inti dari pidato tersebut.

Contoh:

Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat di simpulkan bahwa ketertiban dan kebersihan di sekolah kita masih perlu ditingkatkan lagi agar suasana belajar menjadi nyaman dan kondusif.

2. Menyampaikan harapan yang berisi anjuran atau ajakan kepada pendengar untuk melaksanakan isi pidato.

Harapan dan ajakan untuk melaksanakan isi pidato perlu disampaikan agar pendengar atau pembaca tergugah hatinya untuk melaksanakan isi pidato tersebut. Hal ini juga untuk menegaskan kembali betapa penting informasi yang disampaikan.

Contoh:

Sebagai bagian dari sekolah ini. Sudah sewajibnyalah kita menjaga ketertiban dan kebersihan sekolah agar ke depannya sekolah kita menjadi sekolah yang lebih baik dan semuanya ini akan tercapai apabila kita saling menjaga ketertiban dan kebersihan.

3. Menyampaikan salam penutup

Salam penutup merupakan salam untuk mengakhiri pidato. Di dalam menyampaikan salam penutup harus disesuaikan dengan salam pembuka, waktu, dan keadaan.

Contoh:


(28)

Berikut contoh teks pidato secara lengkap.

Pentingnya Menjaga

Ketertiban dan Kebersihan Sekolah Asalammualaikum Wr.Wb.

Yang terhormat Bapak/Ibu guru SMP Negeri 2 Punduh Pidada.

Yang saya hormati Staf Tata Usaha dan anak-anakku yang berbahagia. Marilah kita bersyukur atas limpahan rahmat yang Allah berikan kepada kita, sehingga kita masih dapat melaksanakan upacara bendera pada setiap hari senin. Selanjutnya, bapak mengucapkan terima kasih kepada petugas upacara yang telah menjalankan tugasnya dengan baik. Pada kesempatan ini, selaku kepala sekolah saya akan menyampaikan beberapa hal terkait masalah ketertiban dan kebersihan.

Anak-anakku yang saya sayangi, pertama berkenaan masalah ketertiban, ketertiban di sekolah kita ini secara garis besar sudah cukup baik. Akan tetapi, masih ada beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh teman-teman kalian terutama pada siswa laki-laki, seperti kita lihat masih ada beberapa siswa yang tidak mengenakan dasi pada upacara hari ini. Selanjutnya, saya juga mendapat laporan dari beberapa guru kalian yang mengatakan bahwa ada beberapa kalian yang masih ribut di saat jam pelajaran, terutama anak kelas 2-C. Kedepannya, saya berharap tidak ada lagi hal-hal demikian. Selanjutnya, berkenan dengan kebersihan, secara garis besar kebersihan sekolah kita juga sudah cukup bersih, akan tetapi pada jam-jam pelajaran setelah isitirahan sekolah, masih banyak sampah bekas jajan kalian yang berserakan di lantai dan di dalam ruangan kelas, ini menunjukan bahwa tingkat kesadaran pentingnya menjaga kebersihan masih kurang, oleh karena itu saya mengharapkan untuk meningkatakan kesadaran kalian menjaga kebersihan sekolah, agar suasana belajar menjadi nyaman, biasakan membuang sampah pada tempatnya.

Berdasarkan beberapa uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa ketertiban dan kebersihan kita masih perlu kita tingkatkan lagi agar suasana belajar menjadi nyaman dan kondusif.

Sebagai bagian dari sekolah ini. Sudah sewajibnyalah kita menjaga ketertiban dan kebersihan sekolah agar kedepannya sekolah kita menjadi sekolah yang lebih baik dan semuanya ini akan tercapai apabila kita saling menjaga ketertiban dan kebersihan.

Sekian sambutan dari saya. Saya mohon maaf apa bila dalam penyampaian sambutan ini ada kesalahan dan pada Allah saya mohon ampun. Saya akhiri, Wassalammulaikum. Wr.Wb.


(29)

Menulis teks pidato hakikatnya sama dengan mengarang. Kualitas karangan dapat dilihat berdasarkan unsur-unsur yang membangun sebuah karangan. Oleh karna itu, kualitas teks pidato dapat dilihat berdasarkan unsur-unsur pembangun sebuah karangan. Unsur-unsur tersebut antara lain: isi karangan, aspek kebahasaan, dan teknik penulisan (Akhadiah, 1992:2). Berikut uraian masing-masing unsur tersebut.

1. Isi Karangan

Isi karangan merupakan gagasan yang mendasari keseluruhan karangan. Gagasan yang baik didukung oleh beberapa hal berikut.

a. Penulisan gagasan, yaitu kepaduan hubungan antarparagraf. b. Kesesuaian isi dengan tujuan penulisan.

c. Kemampuan mengembangkan topik. Pengembangan topik yang baik adalah pengembangan secara tuntas, rinci, dan tunggal.

2. Aspek Kebahasaan

Unsur-unsur kebahasaan yang dapat dijadikan petunjuk penyajian bahasa yang baik dalam karangan adalah sebagai berikut.

a. Kejelasan informasi sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda bagi pembaca.

b. Ejaan dalam penulisan yang dipakai berpedoman pada ejaan yang disempurnakan.


(30)

3. Teknik penulisan

Penggunaan teknik penulisan yang baik, dapat dilihat dari kerapian karangan, keterkaitan judul dengan isi karangan, kesan umum yang menarik bagi pembaca serta karangan yang kohesif.

2.4 Penggunaan Bahasa Indonesia

Penggunaan Bahasa Indonesia mencakup paragraf, pilihan kata, dan penggunaan Ejaan.

2.4.1 Paragraf

Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan (Akhadiah, dkk., 1988:144). Paragraf adalah seperangkat kalimat yang berkaitan erat satu sama lainnya (Tarigan, 1981:11).

1. Syarat Pembentukan Paragraf

Akhadiah, dkk. (1988:148) mengemukakan bahwa persyaratan pembentukan paragraf adalah kesatuan dan kepaduan.

a. Kesatuan

Setiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok. Fungsi paragraf adalah mengembangkan topik tersebut. Oleh sebab itu, dalam pengembangannya tidak boleh terdapat unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan pokok tersebut. Paragraf dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam paragraf itu tidak terlepas dari topiknya atau sesuai dengan topik. b. Kepaduan

Syarat kedua yang harus dipenuhi sebuah paragraf ialah koherensi atau kepaduan. Satu paragraf bukanlah merupakan kumpulan kalimat yang berdiri sendiri tetapi


(31)

dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Pembaca dapat dengan mudah memahami dan mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya loncatan pikiran yang membingungkan. Urutan pikiran yang teratur, akan memperlihatkan adanya kepaduan, kepaduan dititik beratkan pada hubungan antara kalimat dengan kalimat.

2.4.2 Pilihan Kata (Diksi)

Ada dua istilah yang berkaitan dengan masalah ini, yaitu istilah pemilihan kata dan pilihan kata (Mustakim, 1994: 41). Pemilihan kata adalah proses atau tindakan memilih kata yang dapat mengungkapkan gagasan secara tepat, sedangkan pilihan kata adalah hasil dari proses atau tindakan tersebut. Pilihan kata merupakan aspek yang sangat penting karena pilihan kata yang tidak tepat selain dapat menyebabkan ketidakefektifan bahasa yang digunakan, juga dapat mengganggu kejelasan informasi yang disampaikan. Pendapat lain menyatakan pilihan kata adalah diksi yang tepat atau sewajarnya dalam hubungan kalimat (Arifin, 1996:57).

Dalam aktivitas menulis, diksi atau pilihan kata merupakan unsur yang sangat penting, sebab persoalan diksi tidak hanya menyangkut pilihan kata secara tepat, tetapi juga meliputi persoalan gaya bahasa dan ungkapan. Syarat memahami diksi dalam aktivitas tulis-menulis antara lain: penguasaan atas sejumlah besar kosakata dan kemampuan dalam menggerakkan perbendaharaan kata menjadi jaringan-jaringan kalimat yang efektif.

Arifin, 1996:57, menyatakan bahwa kata-kata yang baik harus memenuhi syarat (a) baku, (b) lazim, (c) cermat, dan (d) hemat. Berikut uraianya.


(32)

a. Kata yang Baku

Kata baku adalah kata yang baik, resmi, serta dianjurkan pemakaiannya dalam tulisan resmi.

Contoh : Ijazah, Imbau, Metode, Rapi

bukan ijasah, himbau, metoda, rapih

Kata Ijazah, Imbau, Metode, dan Rapi merupakan kata baku karena di dalam situasi resmi bahasa yang digunakan harus dapat mencerminkan sifat keresmian, yakni bahasa yang baku. Kebakuan yang dimaksud itu harus meliputi seluruh aspek kebahasaan yang digunakan, baik bentuk kata, pilihan kata, ejaan, maupun susunan kalimat. Sehubungan dengan bentuk kata, yang dimaksud dengan istilah bentuk kata adalah wujud visual kata yang digunakan dalam suatu bahasa berikut proses pembentukkannya. ijasah, himbau, metoda, dan rapih termasuk kata yang tidak baku dan hendaknya dihindari pemakaiannya dalam situasi resmi.

b. Kata yang Lazim

Penulisan hendaknya menggunakan kata-kata yang lazim dalam masyarakat yaitu kata-kata yang sudah dikenal atau dimengerti oleh masyarakat. Sedapat-dapatnya gunakanlah kata-kata atau istilah dalam bahasa Indonesia, bukan istilah asing. Contoh : unduhbukandownloud

Kataunduhmerupakan kata yang sudah biasa digunakan dalam komunikasih, baik lisan maupun tulis terutama dalam dunia komunikasih jejaring sosial. Kata tersebut juga sudah dikenal atau diketahui secara umum. Dengan demikian, penggunaan kata unduh merupakan kata lazim yang dapat mempermudah pemahaman pembaca terhadap informasi yang disampaikan. Sebaliknya, download merupakan kata yang tidak/kurang/belum lazim karena dapat


(33)

mengganggu kejelasan informasi yang disampaikan karena pembaca/pendengar belum tentu memahami maknanya. Oleh karena itu, penggunaan kata yang tidak/belum lazim hendaknya dihindari.

c. Kata yang Cermat

Selain harus menggunakan kata baku penulis hendaknya dapat memilih kata dengan cermat pada kata-kata yang mempunyai arti yang sama atau mendekati. Dalam menentukan kata yang hendak digunakan sangat bergantung pada konteks dan tujuan dalam penggunaannya.

Contoh : jamdenganpukul

Pada kata jamdanpukulsering dikacaukan dalam peruntukanya dan tidak jarang dianggap sama dalam maknanya. Padahal, kedua kata itu pada dasarnya mengandung makna yang berbeda. Katajammenyatakan makna masa atau jangka waktu, sedangkan katapukul menyatakan waktu atau saat. Dengan demikian, jika yang ingin diungkapkan adalah waktu, kata yang tepat digunakan adalahpukul. d. Kata yang Hemat

Di dalam menulis teks pidato tidak jarang ditemukan penggunakan kata sapaan yang tidak mengindahkan kehematan dalam penggunaan kata

Contoh : Kepada yth bapak kepala SMP Negeri 2 Punduh Pidada.

Penulisan kata kepada dan Yth hakikatnya memiliki tujuan yang sama yaitu kata sapaan. Agar tidak menimbulkan ketidakhematan, kata-kata yang berpasangan itu sebenarnya cukup digunakan salah satu saja, tidak perlu kedua-duanya jadi cukup ditulisYth bapak kepala SMP Negeri 2 Punduh Pidadaataukepada bapak kepala SMP Negeri 2 Punduh Pidada.


(34)

2.4.3 Penggunan Ejaan yang Disempurnakan

Ejaan adalah ketentuan yang mengatur penulisan huruf menjadi satuan yang lebih besar berikut penggunaan tanda baca. Ejaan adalah aturan menulis kata-kata dengan huruf menurut ilmu bahasa (Tarigan, 1986:2). Sejalan dengan pendapat di atas, Suryaman (1984:6) menyatakan ejaan adalah keseluruhan peraturan dalam melambangkan bunyi-bunyi ujaran, menempatkan tanda baca, memotong suku kata, dan menghubungkan kata. Dalam penelitian ini penggunan ejaan yang diteliti mencakup penggunan huruf kapital, penulisan kata, dan penggunan tanda baca.

a. Penggunaan Huruf Kapital

Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama pada hal-hal berikut.

1) Huruf kapital atau huruf besar digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.

Contohnya:

Bagai tikus mati di lumbung padi.

2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Contohnya:

“Kamu lagi” ucap Nita.

3) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.

Contohnya:


(35)

4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.

Contohnya:

Haji Arif,Nabi Daut

5) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat.

Contohnya:

SekretarisJenderal Departemen Pendidikan

6) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang, nama bangsa, nama tahun, suku bangsa, bulan, hari, hari raya, peristiwa sejarah dan nama-nama geografi.

Contohnya:

a. DewiSartika b. bangsaIndonesia c. bulanDesember d. AsiaTenggara

7) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi Contohnya:

Aku baru pulang dari Pesawaran.

8) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.

Contohnya:

a. Dr. (Doktor) b. Prof. (Profesor) c. Ny. (Nyonya)


(36)

9) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama negara, lembaga pemerintahan, dan ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi kecuali kata sepertidan.

Contohnya:

Republik Indonesia; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan; KeputusanPresidenRepublikIndonesia

10) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.

Contohnya:

Perserikatan Bangsa-Bangsa, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia,YayasanIlmu-IlmuSosial

11) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke, dari, yang, dan, untuk yang terletak pada posisi awal.

Contohnya:

Bacalah majalahBahasa dan Sastra.

12) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik dan paman yang dipakai dalam penyapaan dan pengacauan.

Contohnya:

Surat Saudara sudah saya terima.

13) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata gantiAnda. Contohnya:


(37)

b. Penulisan Kata

Penulisan kata dalam hal ini mencakup penulisan kata depan (di, ke, dan dari) dan penulisan penyingkatan kata atau Akronim.

1) Penulisan Kata depan di, ke dan dari

Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang lazim dianggap sebagai satu kata, seperti kata kepada dan daripada (EYD).

Contohnya:

Mereka adadirumah.

Kita perlu berpikir sepuluh tahunkedepan. Dia datangdariJakarta kemarin.

Abdul Chaer (1998:224) mengemukakan bahwa disebagai kata depan ditulis dan dihafalkan terpisah dari kata yang mengikutinya. Bila di, ke bukan sebagai kata depan maka ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

Contoh : ditulis,ketakutan 2) Penulisan Singkatan dan Akronim

Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih, atau kependekkan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik dilafalkan huruf demi huruf atau sesuai dengan bentuk lengkapnya.

a) Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat diikuti tanda titik.

Contohnya: Muh. Yamin

Ghozi Ahmat Fadli, S.E. Jend. Muhamat Fauzi


(38)

b) Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Contohnya:

PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)

RAFBN (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) c) Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda

titik. Contohnya:

dll. (dan lain-lain) hlm. (halaman) Sdr. (saudara)

Dst. (dan seterusnya)

Adapun untuk singkatan yang terdiri atas dua huruf, ditulis sebagai berikut. Contohnya:

a.n. (atas nama) d.a. (dengan alamat) s.d. (sampai dengan)

Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlukan sebagai kata.

a) Akronim nama diri yang berupa gabungan awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.

Contohnya:

LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) FIKOM (Fakultas Ilmu Komunikasih)


(39)

b) Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.

Contohnya:

Mendagri (Mentri Dalam Negeri)

c) akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.

Contohnya:

presdir (presiden direktur) pemilu (pemilihan umum) 3) Penulisan Angka dan Lambang Bilangan

a) Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi.

Contohnya:

Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Angka Romawi : I, II, III, IV, V

b) Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi, (ii) satuan waktu, (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas.

Contohnya:

a. Tinggi minimal untuk menjadi pramugarai adalah 160 Centimeter.

b. Bibi membeli 3 kilogram beras.

c. Pengantin baru itu membeli rumah dengan luas 250 meter persegi.


(40)

c) Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.

Contohnya:

Jalan kampus II No. 8 Hotel Ria, Kamar 131

d) Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.

Contohnya:

Bab II, Pasal 3, Halaman 225 Surat Al-fatihah : 1

e) Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilangan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan.

Contohnya:

Kelas itu terdiri atas dua puluh orang.

Panitia lomba membeli 70 pulpen, 70 pensil, dan 300 buku untuk persiapan hadiah.

f) Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat.

Contohnya:

Sepuluh tim terdaftar dalam lomba cerdas cermat itu. Lomba jalan santai itu diikuti oleh 140 peserta.


(41)

c . Penggunan Tanda Baca

Adapun penggunan tanda baca dalam penelitian ini mencakup seluruh tanda baca yang terdapat dalam ejaan.

1. Tanda Titik (.)

a. Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.

Contohnya:

Aku menunggu Ibu pulang dari pasar. Ibu bertanya apakah Adik sudah tidur siang.

b. Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.

Contohnya:

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

c. Tanda digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan waktu.

Contohnya:

Saat ini menunjukan pukul 10.30.05.

d. Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka waktu.

Contohnya:

Burhan berhasil menyelesaikan lomba dalam waktu 1.10.15 (satu jam, sepuluh menit, lima belas detik)


(42)

e. Tanda titik digunakan diantara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda Tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.

Contohnya:

Al-Malikin, Ust. Fayumi.2009. Untaian Mutiara Nama Bayi Indah dan Islam. Jakarta: Trans Media.

f. Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.

Contohnya :

Murid di sekolah itu sedikitnya 2.000 orang.

g. Tanda titik tidak digunakan pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.

Contohnya:

Cerdas dan Cerdik Mengelola Uang

h. Tanda titik tidak digunakan di belakang (i) alamat pengirim dan tanggal surat atau (ii) nama dan alamat penerima surat.

Contohnya:

Yth. HRD Trans Media Pustaka Jalan H. Montong No. 57 Ciganjur 2. Tanda Koma (,)

a. Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang.

Contohnya:


(43)

b. Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului kata seperti tetapi atau melainkan.

Contohnya:

Bukan itu bukan milik saya, melainkan milik Tommy.

Chandra ingin memanggil Jusma, tetapi Fadhli mencegahnya. c. Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk

kalimat jika kalimat itu mendahului induk kalimatnya. Contohnya:

Kalau Ayah tidak mengizinkan, aku tidak akan pergi. Karena nilaiku bagus, Ibu membelikanku hadiah. Catatan :

Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiring induk kalimatnya, seperti :

Aku tidak akan pergi kalau ayah tidak mengizinkan. Ibu membelikanku hadiah karena nilai ku bagus

d. Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat awal kalimat. Termaksud didalamnya oleh karena itu, jadi, lagipula, meskipun begitu,danakan tetapi.

Contohnya:

Oleh karena itu, kita harus menjaga kesehatan. Jadi, semuanya dapat diselesaikan

e. Tanda koma digunakan untuk memisahkan kata seperti, oh, ya, wah, aduh, dankasihandari kata yang lain terdapat di dalam kalimat.

Contohnya:

Kamu mau pergi, ya?


(44)

f. Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Contohnya:

“Aku sedang tidak enak badan,” kata Denis.

g. Tanda koma digunakan di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat (iii) tempat dan tanggal, serta (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang di tulis berurutan.

Contohnya:

i. Tolong kirimkan surat ini ke Pemimpin Redaksi Agromedia, Jalan H. Montong no. 57, Jakarta Selatan.

ii. Jakarta, 17 Agustus 1945 iii. Sydney, Australia

h. Tanda koma digunakan untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka,

Contohnya:

Yuditesa, Tita. 2009. Furnitur Multifungsi untuk Rumah Type 22, 36, dan 50. Jakarta : Trans Media.

i. Tanda koma digunakan di antara bagian-bagian dalam catatan kaki. Contohnya:

Cryce Yulianti, Mudah dan Lancar Belajar Bahasa Mandarin dalam sehari(Jakarta: TransMedia, 2009), hlm.9.

j Tanda koma di gunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya-untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga,atau marga.

Contohnya:


(45)

k. Tanda koma digunakan di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang di nyatakan dengan angka.

Contohnya: 30,5 cm

l. Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan yang sifatnya tidak membatasi.

Contohnya:

Teman saya Rani, lucu sekali.

Semua orang, baik yang tua maupun yang muda, bersorak ketika Presiden datang berkunjung.

m. Tanda koma dapat digunakan untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.

Contohnya:

Demi membantu Arman, Zeli menyisihkan uang jajannya.

n. Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan petikan lansung dari bagian lain yang mengiringinya dengan kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.

Contohnya:

“Kamu mau kemana?” tanya Seli pada Toha. “Jangan pergi dulu!”larangnya.

3. Tanda Titi Koma (;)

a) Tanda titik koma dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.

Contohnya:


(46)

b. Tanda titk koma dapat digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.

Contohnya:

May Dwi memesan jus melon; Yugo memesan jus alpukat; Indro memesan jus mangga; aku sendiri memesan jus jambu.

4. Tanda Titik Dua (:)

a) Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti dengan rangkaian atau pemerian.

Contohnya:

Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.

Catatan

Tanda titik dua di belakang kata tangga digunakan karena diikuti dengan rangkaian atau pemerian.

b) Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan penjelasan.

Contohnya:

Tempat Sidang : Ruang 15 Pengantar Acara : Indro Suyanto

Hari : Senin

Waktu : 09.30-11.30

c) Tanda titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.

Contohnya:

Ayah : “Masak apa sekarang,Bu?” Ibu : “Masak sayurbayamPak”


(47)

Tanda titik dua pada contoh di atas dipakai dalam teks drama sesudah kata AyahdanIbuyang menunjukkan pelaku dalam percakapan.

d) Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab suci, (iii) diantara judul dan anak judul suatu karangan, serta (iv) nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.

Contohnya:

(1) Tempo, I (34), 1971:7 (2) Surat Yasin: 9

] (3)Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen

NusantaraPdoman Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga. 5. Tanda Hubung (-)

a) Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang. Contohnya:

Kupu-kupu Mobil-mobilan

Kata ulang adalah kata yang terjadi sebagai hasil reduplikasih (KBBI, 2005: 514).Kupu-kupudanmobil-mobilanmenggunakan tanda hubung karena kata tersebut merupakan unsur kata ulang.

b) Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.

Contohnya: B-U-K-U 26-06-1988


(48)

Penggunaan tanda hubung pada kata buku karena kata tersebut dieja satu-satu dan tanda hubung pada contoh kedua dipakai pada bagian-bagian tanggal.

c) Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas (1) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan, dan (ii) penghilangan bagian-bagian kelompok kata.

Contohnya:

ber-evolusi, tiga puluh dua-ribuan (30 x 2000)

Tanda hubung pada kata ber-evolusi digunakan untuk memperjelas hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan. Tanda hubung pada kata dua-ribuandigunakan untuk penghilangan bagian kelompok kata. d) Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (i) se- dengan kata

berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, (ii) ke- dengan angka, (iii) angka dengan–an, (iv) singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan (v) nama jabatan rangkap.

Contohnya:

se-Indonesia, se-Jawa Barat, minggu ke-2, tahun 50-an, Menteri-Sekretaris Negara.

Tanda hubung pada katase-Indonesiadanse-Jawa Baratdipakai untuk merangkai se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital. Penulisan tanda hubung pada kata hadiah ke-2 dipakai untuk merangkai ke- denagn angka. Tanda hubung pada kata tahun 50-an dipakai untuk merangkai angka dengan an. Tanda hubung pada kata


(49)

Menteri-Sekretaris Negara digunakan untuk merangkaikan anama jabatan rangkap.

6. Tanda Pisah (

-

)

a) Tanda pisah digunakan untuk membatasi penyisipan atau kalimat yang member penjelasan di luar bangun kalimat.

Contohnya:

Pria berbaju biru-yang belakangan kutahu bernama Jona-itu terlihat gelisah.

b) Tanda pisah digunakan untuk menegaskan adanyaketerangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas.

Contohnya:

Anak-anak panti asuhan itu-Okta, Peni, Hendra, dan Seli-terlihat bersyukur ketika mereka menerima sumbangan.

c) Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan atau tunggal dengan arti’sampai’.

Contohnya:

Bangunan itu berdiri sejak 1899-1995 Aku menaiki bus jurusan Rajabasa-Panjang 7. Tanda Elipsis(…)

a. Tanda elipsis digunakan dalam kalimat terputus-putus . Contohnya:


(50)

b. Tanda elipsis menunjukan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.

Contohnya:

Tiba-tiba, semua menjadi gelap…. 8. Tanda Tanya (?)

a. Tanda Tanya digunakan pada akhir kalimat Tanya. Contohnya:

Berapa umurmu?

b. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang kebenarannya diragukan,

Contohnya:

Dia mengklaim bahwa proyek yang nilainya miliyaran rupiah (?) itu berawal dari idenya.

9. Tanda Seru (!)

Tanda seru digunakan sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.

Contohnya:

Alangkah suramnya kisah itu! 10. Tanda Kurung((…))

a) Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Contohnya:


(51)

b) Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan

Contohnya:

Lagu berjudul ”We Will Not Go Down” (yang dinyanyikan oleh Michel Heart) itu berkisah tentang penderitaan masyarakat Gaza akibat serangan Israel.

c) Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadiranya di dalam teks dapat dihilangkan,

Contohnya:

Dani(el) Pedrosa adalah salah satu pembalap motoGP andalan Honda. d) Tanda kurung yang mengapit angka atau huruf yang merinci satu urutan

keterangan. Contohnya:

Yang harus dilampirkan dalam surat keterangan adalah (a) fotokopi ijazah, (b) fotokopi transkip nilai.

11. Tanda Kurung Siku([…])

a) Tanda kurung siku mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian bagian kalimat yang ditulis orang lain. Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu memang terdapat di dalam naskah asli.

Contohnya:


(52)

b) Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelasan yang sudah bertanda kurung.

Contohnya:

(Kelebihan produk ini [lepas dari kekuranganya yang menimbulkan efek samping] cukup banya).

12. Tanda Petik(“…”)

a) Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lainnya.

Contohnya:

“Adayang bisa saya bantu?” tanyaHamidi, sang operator.

b) Tanda petik mengapit syair, karangan, atau bab buku yang terdapat dalam kalimat.

Contohnya:

Yasmin tertawa terpingkal-pingkal ketika ia membaca “ia menjerit ketika tangannya tergencet pintu” dalam Novel Tengelamnya Kapal Vander Wich.

c) Tanda petik digunakan untuyk mengapit istilah ilmiah yang kurang terkenal atau kata kata yang mempunyai arti khusus.

Contohnya:

Celanamodel “pensil” masih ramai di pasaran.

d) Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung

Contohnya:


(53)

e) Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang digunakan dengan arti khusus pada akhir kalimat atau bagian kalimat.

Contohnya:

Karena perestasinya yang menyerupai Diego Maradona, Leonel Messi pun dijuluki “Messidona”.

13. Tanda Petik Tunggal(‘…’)

a) Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan. Contohnya:

Ayu bertanya, “Bisakah kau memalingkan muka dari anak kecil yang berteriak parau, ‘tolong’, sekalipun kau sedang terburu -buru?”

b) Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing.

Contohnya:

Gelobalwarming ’pemanasan gelobal’. 14. Tanda Garis Miring (/)

a) Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.

Contohnya:

No. 7/PK/1973, Jalan Kramat III/10


(54)

Tanda garis miring pada contoh pertama dipakai dalam penulisan nomor surat dan tanda garis miring pada contoh kedua dipakai pada penulisan alamat.

b) Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kataataudantiap. Contohnya:

Harganya Rp25,00/lembar (harganya Rp 25,00 tiap lembar), Dikirim lewat darat/laut (dikirim lewat darat atau laut).

Tanda garis miring pada kata Rp25,00/lembar dipakai untuk mengganti kata tiap dan tanda garis miring pada kata darat/laut dipakai untuk mengganti kata atau.

15. Tanda penyingkat atau apostrof (ʹ)

Tanda penyingkat menunjukan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.

Contohnya:

14 Februariʹ09 (ʹ09=2009) 2.4 Kemampuan Menulis Teks Pidato

Pada halaman pertama pada bab ini telah dipaparkan beberapa pengertian kemampuan dan pengertian menulis oleh beberapa pakar. Untuk pengertian kemampuan, penulis mengacau pada pendapat Depdiknas (2003:707). Depdiknas menyatakan bahwa “kemampuan adalah kesangguapan, kecakapan, dan kekuatan”. Sementara pengertian menulis, penulis mengacu pada pendapat Akhadiah, (1997:13) yang menyatakan bahwa menulis adalah suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya.


(55)

Dalam penelitian ini, yang di maksud dengan kemampuan menulis teks pidato adalah kesanggupan atau kecakapan siswa untuk menuangkan buah pikiranya dalam bentuk tulisan yaitu teks pidato dengan memperhatikan sistematika penulisan teks pidato, yang meliputi pendahuluan pidato, isi pidato, dan penutup pidato, dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar sehinga mudah dipahami.


(56)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Dersain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang membicarakan beberapa kemungkinan untuk memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan data, menyusun data, menganalisis data, dan menginterpretasikannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan kemampuan menulis teks pidato pada siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012.

3.2 Populasi

Populasi adalah keseluruah subjek penelitian (Arikunto, 2002:108). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 101 siswa yang tersebar ke dalam tiga kelas. Distribusi populasi penelitian ini dipaparkan pada Tabel 3.I berikut.

Tabel 3.I

Distribusi Populasi Penelitian

Nomor Kelas Jumlah

1 2 3

IX A IX B IX C

34 34 33


(57)

3.3 Sampel

Mengingat banyaknya jumlah populasi yang diteliti, diperlukan pengambilan sampel penelitian. Dalam menentukan sampel penelitian peneliti ini peneliti berpedoman pada pendapat Arikunto (1996:107), yang mengatakan “jika jumlah populasi besar dan lebih dari 100, sampel yang diambil 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.”

Berdasarkan pendapat di atas, penelitian ini mengambil sampel 21% dari 101 siswa, yaitu sebanyak 21 siswa Dengan langkah-langkah penentuan sampel sebagai berikut:

1. mencatat daftara nama siswa berdasarkan daftar hadir siswa dari masing masing kelas pada kertas kecil,

2. menggulung daftar siswa yang terdapat pada kertas kecil tersebut satu persatu, kemudian dimasukkan kedalam gelas yang tutupnya telah sedikit dilubangi.

3. gelas dikocok dan dikeluarkan tujuh gulungan kertas yang berisi nama-nama siswa.

4. nama-nama siswa yang keluar dijadiakn sampel penelitian, hal ini juga dilakukan pada kedua kelas berikutnya. Berikut rincian sampel per kelas. Tabel 3.2 Jumlah Sampel

No kelas Jumlah Siswa 21% Dari Jumlah Siswa Sampel Yang Ditetapkan

1 IX A 34 21x34:100 =7.14 7

2 IX B 34 21x34:100 =7.14 7

3 IX C 33 21x33:100 =6,93 7


(58)

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah tes pemberian tugas, yaitu siswa diberi tugas membuat (menulis) teks pidato dengan kelengkapan unsur-unsur teks pidato mencakup pembukan pidato, isi pidato dan penutup pidato. Waktu yang disediakan dalam pengerjaan tes adalah (2 x 45) atau 90 menit. Dengan rambu-rambu penilaian sebagai berikut.

Tabel 3.3 Rambu-rambu Penilaian Kemampuan Menulis Teks Pidato

No Indikator Sub

Indikator

Deskriptor Skor Kualitas

1 Pendahuluan Pidato

1. Kelengkapan Isi

a) Pembukaan pidato ditulis sangat lengkap, terdapat salam

pembukan, menyapa hadirin, ucapan terimakasih, ungkapan kegembiraan, dan rasa syukur.

b) Pembukaan pidato ditulis lengkap, terdapat salam pembukan, menyapa hadirin, ucapan terimakasih, dan rasa syukur.

c) Penulisan pembukaan pidato terdapat dua unsur yang tidak ditulis.

d) Penulisan pembukaan pidato terdapat lebih dari dua bagian yang tidak ditulis.

e) Hanya terdapat salam pembuka. 8,5-10 7,5-8,4 6-7,4 4-5,9 0-3,9 Sangat baik Baik Cukup Kurang Gagal 2. Penataan Isi Gagasan

a) Setiap gagasan hanya mengangkat satu topik utama, dan berkaitan erat antara kalimat

8,5-10 Sangat baik


(59)

yang satu dengan yang lainya.

b) Setiap gagasan memiliki kesatuan isi, dan terdapat 1 kalimat pembangun yang samar dalam kebertautanya. c) Setiap gagasan cukup

memiliki kesatuan isi. Akan tetapi, terdapat 2 kalimat pembangun yang samar dalam kebertauatanya. d) Penulisan

pendahuluan kurang memilki kesatuan isi, akan tetapi terdapat 3 kalimat yang samat dalam kebertauatanya. e) Seluruh gagasan yang

disampaikan tidak koheren dan kohesi.

7,5-8,4 6-7,4 4-5,9 0-3,9 Baik Cukup Kurang Gagal 3. Penggunaan Bahasa

a) Tidak terdapat kesalahan dalam penggunaan kalimat, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca.

b) Terdapat 1kalimat yang tidak efektif. Terdapat 1-2 kesalahan penulisan kata dan penggunaan tanda baca.

c) Terdapat 2 kalimat yang tidak efektif, dan terdapat 3-4 kesalahan penulisan kata dan penggunaan tanda baca.

d) Terdapat 2 kalimat yang tidak efektif, akan tetapi Terdapat 5-6 kesalahan 8,5-10 7,5-8,4 6-7,4 4-5,9 Sangat baik Baik Cukup Kurang


(60)

penulisan kata dan tanda baca.

e) Jika seluruh kalimat yang digunakan tidak efektif, terdapat 7-8 kesalahan kata, dan salah semua dalampenggunaan tanda baca.

0-3,9 Gagal

2 Isi Pidato 1. Kelengkapan Isi

a) Penulisan sangat jelas, sesuai antara isi dan tema, menggunakan gaya bahasa yang menarik, topik dikembangkan secara tuntas, rinci, dan tunggal.

b) Penulisan jelas, sesuai antara isi dan tema, gaya bahasa yang digunakan menarik, topik dikembangkan secara tuntas, akan tetapi tidak terinci dengan baik.

c) Penulisan cukup jelas, sesuai antara isi dan tema, gaya bahasa yang digunakan cukup menarik. Akan tetapi, topik tidak

dikembangkan dengan baik sehinga terkesan tidak tuntas

d) Penulisan kurang jelas, sesuai antara isi dan tema, tidak menggunakan gaya bahasa yang menarik. e) Penulisan tidak jelas,

antara isi dan tema tidak sesuai. 11,9- 14 1 0,5-11,8 8,4-10,4 5,6-8,3 0-5,5 Sangat baik Baik Cukup Kurang Gagal


(61)

2. Penataan Isi Gagasan

a) Memiliki satu topik utama dan kesatuan isi dalam setiap gagasan. Kalimat-kalimat yang digunakan berkaitan erat satu dengan yang lainya sehinga mendukung topik utama.

b) Memiliki satu topik utama dan kesatuan isi dalam setiap gagasan. Akan tetapi, terdapat satu kalimat yang tidak mendukung topik utama/samar dalam kebertautanya. c) Penulisan isi pidato

cukup memiliki kesatuan isi dalam setiap gagasan. Akan tetapi, terdapat 2 kalimat pembangun yang kurang mendukung topik utama/samar dalam kebertautanya. d) Penulisan kurang

memilki kesatuan isi, terdapat lebih dari 3 kalimat yang tidak mendukung topik utama/samar dalam kebertautanya.

e) Penulisan terlepas dari topik utama dan kalimat-kalimat yang digunakan tidak berkaitan satu dengan yang lainya. 11-13 9,7-10,9 7,8-9,6 5,2-7,7 0-5,1 Sangat baik Baik Cukup Kurang Gagal 3. Penggunaan Bahasa

a) Tidak terdapat kesalahan dalam penggunaan kalimat, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca.

11-13 Sangat baik


(62)

b) Terdapat 1kalimat yang tidak efektif. Terdapat 1-2 kesalahan penulisan kata dan penggunaan tanda baca.

c) Terdapat 3 kalimat yang tidak efektif, dan terdapat 3-4 kesalahan penulisan kata dan penggunaan tanda baca.

d) Terdapat 3 kalimat yang tidak efektif, akan tetapi terdapat 5-6 kesalahan penulisan kata dan tanda baca. e) Jika seluruh kalimat yang digunakan tidak efektif, terdapat 7-8 kesalahan kata, dan salah semua dalam penggunaan tanda baca. 9,7-10,9 7,8-9,6 5,2-7,7 0-5,1 Baik Cukup Kurang Gagal

3 Pentup Pidato 1. Kelengkapan Isi

a) Penutupan pidato ditulis sangat jelas dan lengkap, yaitu terdapat kesimpulan dari isi pidato, harapan atau ajakan terhadap hadirin, dan salam penutup.

b) Penutupan pidato ditulis dengan jelas akan tetapi hanya terdapat simpulan dan salam penutup. c) Penutupan pidato

hanya terdapat harapan atau ajakan dan salam penutup. d) Penutup pidato hanya

terdapat salam penutup 8,5-10 7,5-8,4 6-7,4 4-5,9 Sangat baik Baik Cukup Kurang


(63)

e) Tidak cukup bahan untuk dinilai.

0-3,9 Gagal

2.Penataan Isi Gagasan

a) Penataan gagasan sangat baik, memiliki satu topik utama dan kesatuan isi. Kalimat-kalimat yang

digunakan berkaitan erat satu dengan yang lainya sehinga mendukung topik utama.

b) Penataan gagasan memiliki kesatuan isi, dan kalimat-kalimat pembangun cukup berkaitan satu dengan yang lainya.

c) Cukup memiliki kesatuan isi dalam setiap gagasan. Akan tetapi, terdapat 1-2 kalimat pembangun yang kurang mendukung topik utama/samar dalam kebertautanya. d) Kurang memiliki

kesatuan isi, terdapat lebih dari 3 kalimat yang tidak mendukung topik utama.

e) Penulisan penutupan pidato terlepas dari topik utama dan kalimat-kalimat yang digunakan tidak berkaitan satu dengan yang lainya. 8,5-10 7,5-8,4 6-7,4 4-5,9 0-3,9 Sangat baik Baik Cukup Kurang Gagal 3.Penggunaan Bahasa

a) Tidak terdapat kesalahan dalam penggunaan kalimat, penulisan kata, dan penggunaan tanda baca.

8,5-10 Sangat baik


(64)

b) Terdapat 1 kalimat yang tidak efektif. Terdapat 1-2 kesalahan penulisan kata dan penggunaan tanda baca.

c) Terdapat 2 kalamiat yang tidak efektif. Akan tetapi, terdapat 3-4 kesalahan penulisan kata dan penggunaan tanda baca.

d) Terdapat 3 kalimat yang tidak efektif, dan Terdapat 5-6

kesalahan penulisan kata dan tanda baca. e) Seluruh kalimat tidak

efektif, dan salah dalam semua penulisan kata dan tanda baca. 7,5-8,4 6-7,4 4-5,9 0-3,9 Baik Cukup Kurang Gagal

Skor maksimal 100

3.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah tenik analisis cross cek atau teknik analisis secara silang. Analisis data dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh seorang teman. data yang diperoleh dianalisis dengan langkah- langkah sebagi berikut.

1. Membaca seluruh teks pidato hasil pekerjaan siswa.

2. Menskor kelengkapan isi, penataan isi gagasan, dan penggunaan bahasa untuk setiap unsur teks pidato (pendahuluan, isi, penutup) berdasarkan rambu-rambu penilaian yang sudah dirumuskan (Tabel 3.3).

3. Mererata kemampuan menulis teks pidato, baik per aspek maupun secara total (menyeluruh).


(65)

% 100 X N

X X

Keterangan:

X = Skor rata-rata X

= Jumlah skor hasil kemampuan menulis teks pidato N = Jumlah sampel

4. Menentukan tingkat kemampuan menulis teks pidato dengan tolok ukur sebagai berikut.

Tabel 3.4 Tolok Ukur Kemampuan Menulis Teks Pidato Interval Persentasi Tingkat Kemampuan Keterangan

85-100 Baik Sekali

75-84 Baik

60-74 Cukup

40-59 Kurang

0-39 Gagal

(Nurgiantoro, 2001:399). 5. Melaporkan hasil penelitian.


(66)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan dan analisis data pada bab IV, dapat disimpulkan beberapa hal yang berkaitan dengan kemmpuan menulis teks pidato siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012 adalah sebagai berikut.

a. Tingkat kemampuan menulis teks pidato siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012 tergolong cukup. Hal ini dapat dilihat pada skor rata-rata kemampuan menulis teks pidato secara keseluruhan , yaitu 68,58.

b. Tingkat kemampuan menulis teks pidato siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012 untuk tiap-tiap indikator adalah sebagai berikut;

1) Tingkat kemampuan menulis teks pidato siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada pesawaran tahun pelajaran 2011/2012 pada indikator aspek pendahuluan tergolong kategori cukup. Hal ini dapat dilihat pada skor rata-rata kemampuan secara keseluruhan, yaitu 21,37.

2) Tingkat kemampuan menulis teks pidato siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012 untuk aspek isi


(67)

tergolong kategori cukup. Hal ini dapat dilihat pada skor rata-rata kemampuan secara keseluruhan, yaitu 27,70.

3) Tingkat kemampuan menulis teks pidato siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012 untuk aspek penutup tergolong kategori cukup. Hal ini dapat dilihat pada skor rata-rata kemampuan secara keseluruhan, yaitu 19,19.

Berdasarkan uraian di atas, dapat simpulkan bahwa kemampuan menulis teks pidato siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012 tergolong kategori cukupkarena berada pada interval 60-74.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut. 1. Secara umum kemampuan menulis teks pidato pada siswa kelas IX SMP

Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012 termasuk kategori cukup dengan skor rata-rata 68,58. Dengan hasil tersebut siswa hendaknya lebih meningkatkan keterampilan menulis teks pidato sehingga kemampuan siswa yang termasuk ke dalam ketegori cukup dapat menjadi kategoribaik.

2. Indikator penilaian aspek pendahuluan, aspek isi dan aspek penutup termasuk ke dalam kategori cukup, menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam sistematika penulisan teks pidato masih perlu ditingkatkan dalam masing-masing aspek.

3. Guru hendaknya lebih sering memberikan pelatihan kepada siswa dalam menulis teks pidato.


(68)

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti dkk. 1988.Pembinan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsjad, dkk. 1988.Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Bahar, Putra, 2010.Seni Pidato.Tanggerang: Reneka Cipta .

Chaer, Abdul. 1998.Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Bata Karya Aksara.

Depdikbud. 1981.Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas.2003.Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMA. Jakarta.

Hamalik, Oemar. 2008.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hakim, Ranchman. 2010.Kiat Jitu Mahir Pidato.Yogyakarta: Shira Media. Margono, S. 2000. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Reneka Cipta. Nurhadi. 2003.Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press. Surayin, 2010.Kamus Umum Indonesia. Jakarta: Yrama Widya.

Suparno.Materi Pokok Keterampilan Dasar Menulis.Jakarta:Universitas Terbuka Tarigan, Djago. 1981.Menulis paragraf. Bandung: Angkasa Bandung

Universitas Lampung. 2007.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung. Badan Penerbit Unila.


(69)

Yayasan Haster Bandung. 1997.Materi-Materi Penting Bahasa Indonesia untuk SMU. Bandung: Pionir Jaya.


(1)

b) Terdapat 1 kalimat yang tidak efektif. Terdapat 1-2 kesalahan penulisan kata dan penggunaan tanda baca.

c) Terdapat 2 kalamiat yang tidak efektif. Akan tetapi, terdapat 3-4 kesalahan penulisan kata dan penggunaan tanda baca.

d) Terdapat 3 kalimat yang tidak efektif, dan Terdapat 5-6

kesalahan penulisan kata dan tanda baca. e) Seluruh kalimat tidak

efektif, dan salah dalam semua penulisan kata dan tanda baca. 7,5-8,4 6-7,4 4-5,9 0-3,9 Baik Cukup Kurang Gagal

Skor maksimal 100

3.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti adalah tenik analisis cross cek atau teknik analisis secara silang. Analisis data dilakukan oleh peneliti dan dibantu oleh seorang teman. data yang diperoleh dianalisis dengan langkah- langkah sebagi berikut.

1. Membaca seluruh teks pidato hasil pekerjaan siswa.

2. Menskor kelengkapan isi, penataan isi gagasan, dan penggunaan bahasa untuk setiap unsur teks pidato (pendahuluan, isi, penutup) berdasarkan rambu-rambu penilaian yang sudah dirumuskan (Tabel 3.3).

3. Mererata kemampuan menulis teks pidato, baik per aspek maupun secara total (menyeluruh).


(2)

X

= Jumlah skor hasil kemampuan menulis teks pidato N = Jumlah sampel

4. Menentukan tingkat kemampuan menulis teks pidato dengan tolok ukur sebagai berikut.

Tabel 3.4 Tolok Ukur Kemampuan Menulis Teks Pidato Interval Persentasi Tingkat Kemampuan Keterangan

85-100 Baik Sekali

75-84 Baik

60-74 Cukup

40-59 Kurang

0-39 Gagal

(Nurgiantoro, 2001:399). 5. Melaporkan hasil penelitian.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan dan analisis data pada bab IV, dapat disimpulkan beberapa hal yang berkaitan dengan kemmpuan menulis teks pidato siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012 adalah sebagai berikut.

a. Tingkat kemampuan menulis teks pidato siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012 tergolong cukup. Hal ini dapat dilihat pada skor rata-rata kemampuan menulis teks pidato secara keseluruhan , yaitu 68,58.

b. Tingkat kemampuan menulis teks pidato siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012 untuk tiap-tiap indikator adalah sebagai berikut;

1) Tingkat kemampuan menulis teks pidato siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada pesawaran tahun pelajaran 2011/2012 pada indikator aspek pendahuluan tergolong kategori cukup. Hal ini dapat dilihat pada skor rata-rata kemampuan secara keseluruhan, yaitu 21,37.

2) Tingkat kemampuan menulis teks pidato siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012 untuk aspek isi


(4)

Punduh Pidada Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012 untuk aspek penutup tergolong kategori cukup. Hal ini dapat dilihat pada skor rata-rata kemampuan secara keseluruhan, yaitu 19,19.

Berdasarkan uraian di atas, dapat simpulkan bahwa kemampuan menulis teks pidato siswa kelas IX SMP Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012 tergolong kategori cukupkarena berada pada interval 60-74.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut. 1. Secara umum kemampuan menulis teks pidato pada siswa kelas IX SMP

Negeri 2 Punduh Pidada Pesawaran tahun pelajaran 2011/2012 termasuk kategori cukup dengan skor rata-rata 68,58. Dengan hasil tersebut siswa hendaknya lebih meningkatkan keterampilan menulis teks pidato sehingga kemampuan siswa yang termasuk ke dalam ketegori cukup dapat menjadi kategoribaik.

2. Indikator penilaian aspek pendahuluan, aspek isi dan aspek penutup termasuk ke dalam kategori cukup, menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam sistematika penulisan teks pidato masih perlu ditingkatkan dalam masing-masing aspek.

3. Guru hendaknya lebih sering memberikan pelatihan kepada siswa dalam menulis teks pidato.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti dkk. 1988.Pembinan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga

Arikunto, Suharsimi. 2002.Prosedur Penilaian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsjad, dkk. 1988.Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Bahar, Putra, 2010.Seni Pidato.Tanggerang: Reneka Cipta .

Chaer, Abdul. 1998.Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Bata Karya Aksara.

Depdikbud. 1981.Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas.2003.Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia SMA. Jakarta.

Hamalik, Oemar. 2008.Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hakim, Ranchman. 2010.Kiat Jitu Mahir Pidato.Yogyakarta: Shira Media. Margono, S. 2000. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta: Reneka Cipta. Nurhadi. 2003.Tata Bahasa Pendidikan. Semarang: IKIP Semarang Press. Surayin, 2010.Kamus Umum Indonesia. Jakarta: Yrama Widya.

Suparno.Materi Pokok Keterampilan Dasar Menulis.Jakarta:Universitas Terbuka Tarigan, Djago. 1981.Menulis paragraf. Bandung: Angkasa Bandung

Universitas Lampung. 2007.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung. Badan Penerbit Unila.


(6)