3
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga -
Sumber Penghasilan
Sumber penghasilan keluarga dampingan ini adalah bersumber pada penghasilan dari semua anggota keluarga, namun penghasilan dari setiap
kepala tidak menentu dikarenakan pekerjaan yang tidak menetap. Pak Pastika bekerja sebagai tukang ukir dan buruh bangunan, namun pekerjaan tersebut
tidak tetap karena bergantung pada pesanan ukiran yang ada. Pak Pastika memiliki kemampuan mengukir yang diwariskan oleh sang kakek. Selain itu,
terkadang Pak Pastika juga mengambil pekerjaan sebagai buruh bangunan jika ada proyek disekitaran Desa Tista. Pekerjaan bapak sebagai buruh
bangunan juga tidak menentu dikarenakan tidak setiap hari ada proyek pembanguanan di sekitaran Desa Tista. Alasan bapak tidak mengambil
proyek bangunan di luar Desa Tista karena bapak ingin selalu dekat dengan keluarga. Di keluarga bapak Pastika, hanya bapak Pastikalah yang bisa
mengendarai sepeda motor. Oleh karena itu bapak tidak berani mengambil pekerjaan yang jauh dari rumah untuk mengantisispasi hal-hal mendadak.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga -
Kebutuhan Sehari-hari
Sehari – harinya kebutuhan primer dari Pak Pastika dapat tercukupi.
Rata-rata satu hari untuk memenuhi kebutuhan primernya, Pak Pastika mengeluarkan uang sejumlah Rp.50.000. Pengeluaran tersebut terdiri dari
membeli bumbu dapur, lauk pauk dan sayur-sayuran. Selain membeli sayuran, Pak Pastika juga memetik sayuran di ladangnya yang sebagian
ditanami sayuran, seperti singkong, kangkung, dan bayam. Pak Pastika tidak perlu membeli beras karena beliau sudah memiliki sawah yang ditanami padi
dimana hasil panennya sudah mencukupi untuk keperluan beras keluarga. Sedangkan untuk kebutuhan sekunder hanya kadang-kadang saja dapat
terpenuhi, mengingat
perekonomian keluarga
Pak Pastika
tidak memprioritaskan hal tersebukt dengan alasan keuangan yang sulit.
4
- Kesehatan
Kesehatan keluarga ini masih bisa dikatakan sehat-sehat saja. Hasil pengecekan tensi juga masih normal. Pengecekan dilakukan oleh semua
anggota keluarga. Jika keluarga ini memiliki masalah kesehatan, keluarga ini sudah memiliki Kartu sehat dari Pemerintah yang memudahkan pengeluaran
yang dikeluarkan, terutama di bidang kesehatan. Selain itu, Puskesdes di Desa Tista pun memudahkan Pak Pastika untuk berobat, hanya menggunakan
foto copy KK dan KTP untuk mendapatkan pelayanan gratis. Selain pelayanan gratis yang diberikan oleh Puskesdes, bapak Pastika juga memiliki
JKBM untuk meringankan biaya rumah sakit, jika sewaktu-waktu Pak Pastika perlu ke rumah sakit untuk mengantar check-up ibunya.
- Sosial
Bapak Pastika tidak memiliki pengeluaran sosial yang rutin dibayarkan tiap bulannya. Pak Pastika biasanya hanya ikut menyumbang
apabila terdapat pembangunan pura, banjar atau desa. Apalagi pada bulan September tahun ini, di Desa Tista akan ada upacara Agama yang cukup
besar, yaitu upacara Ngenteg Linggih di pura Puseh dimana setiap kepala keluarga diharuskan mengamalkan atau sejenis uang Dana Punia sebesar 1
juta yang dapat dicicil melalui LPD Desa, dan nantinya setiap bulan akan
ditagih cicilannya. -
Listrik dan Air
Masalah listrik dan air Pak Pastika harus mengeluarkan biaya biasanya 70 ribu, daintaranya listrik dengan biaya 40 ribu dan biaya air sebesar 30 ribu.
Itu disebabkan karena ada beberapa barang elektronik Rata -rata pengeluaran keluarga Psak Pastika per bulan :
Makan sehari-hari : Rp 50.000 x 30 hari = Rp. 1.500.000
Kopi = Rp. 40.000
Gula = Rp. 20.000
Beras = -
Listrik dan air = Rp. 70.000 +
Total = Rp. 1.630.000
5
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH