7
Jika ada keluarga Bapak Gede Suastama yang sakit tidak serius untuk pertamanya akan diobati dengan obat-obat tradisional, namun jika
tidak kunjung sembuh akan dibawa ke bidan atau puskesmas yang ada di kelurahan tegal cangkring. Hal tersebut dikarenakan letaknya yang
lebih dekat dan biaya yang dikeluarkan lebih murah. Keluarga Bapak Gede Suastama tidak memiliki pengeluaran harian khusus untuk
membeli obat-obatan yang harus dikonsumsi setiap hari.Sehingga, untuk
d. Sosial
Biaya sosial yang dikeluarkan meliputi biaya iuran banjar pada waktu- waktu tertentu untuk keperluan upacara adat. Biaya yang paling kecil
adalah Rp 25.000 dan yang paling besar dapat mencapai Rp 100.000. e.
Kerohanian Pengeluaran untuk aspek kerohanian merupakan pengeluaran yang
bersifat situasional dan relatif. Jika ada rahinan dan piodalan di pura atau sanggah maka diperlukan biaya kerohanian. Biaya untuk
pembuatan bantenpun dikondisikan dengan keuangan dan juga terkadang ibu Tuti Arniasih membuat bantennya sendiri sehinngga
bisa lebih menghemat pengeluaran keluarga. Jika Bapak Gede Suastama mendapatkan rejeki lebih tentu juga akan dialokasikan untuk
aspek rohani. Sehingga tidak dapat ditentukan secara pasti jumlah rupiah yang disediakan untuk aspek ini.
f. Lain-lain
Kebutuhan lain-lain yang merupakan biaya rutin yang harus di tanggung oleh Bapak Gede Suastama antara lain Listrik. Listrik yang
terpasang di rumah Bapak Gede Suastama adalah sebesar 450 watt, jumlah biaya yang dibayar dalam setiap bulannya adalah Rp
35.000,00. Sedangkan untuk biaya air keluaraga Bapak Gede Suastama tidak begitu besar karena air yang digunakan berupa sumber mata air
tak terlindung. Dan jika pada musim kering air tersebut habis keluarga Bapak Gede Suastama akan meminta air pada tetangganya yang
menggunakan air SPAM.
8
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Penulis dapat mengetahui dan mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi oleh Bapak Gede Suastama dengan pendekatan secara langsung dengan
keluarga dampingan yaitu melalui kunjungan-kunjungan serta komunikasi secara intensif dan mendalam. Selain itu identifikasi permasalahan juga dilakukan dengan
menggali informasi dari masyarakt sekitar tetangga Bapak Gede Suastama serta melalui Kepala Lingkungan Bilukpoh Kangin. Setelah beberapa kali berkunjung ke
rumah keluarga dampingan, serta berdasarkan informasi dari warga dan Kepala Lingkungan Bilukpoh Kangin.
Permasalahan pokok yang terjadi di keluarga Bapak Gede Sustama kurang lebih hampir sama dengan keluarga pra sejahtera lainnya. Jadi berdasarkan
kunjungan-kunjungan dan komunikasi secara intensif dan mendalam yang dilakukan oleh penulis, disimpulkan terdapat beberapa permasalahan yaitu sebagai
berikut :
2.1.1 Masalah Ekonomi
Total penghasilan yang diperoleh Bapak Gede Suastama dan Ibu Tuti Arniasih baik berupa penghasilan harian, permusim, maupun
penghasilan tahunan umumnya tidak selalu mampu memenuhi seluruh kebutuhan keluarga terutama saat adanya upacara keagamaan atau
upacara adat. Biaya yang mereka keluarkan untuk upacara keagamaan ini adalah pengeluaran terbesar yang pada kenyataannya mereka telah
melakukan penghematan untuk biaya ini. Pekerjaan sebagai buruh penambang pasir yang bersifat musiman dan menyita banyak waktu
berdampak terhadap pendapatan Bapak Gede Suastama. Bapak Gede Suastama dan Ibu Tuti Arniasih tidak selalu dapat melakukan saving
karena antara pendapatan yang diperoleh sangat pas-pasan dengan biaya yang dikeluarkan setiap harinya. Selain itu, Bapak Gede
9
Suastama belum memiliki kebun atau sawah pribadi. Kondisi perekonomian dari keluarga Bapak Gede Suastama yang tidak
menentu merupakan salah satu masalah yang dihadapi keluarga Bapak Gede Suastama.
2.1.2 Masalah Pendidikan
Pendidikan adalah kunci untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pemberdayaan manusia. Dengan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan maka akan banyak pilihan dalam bidang pekerjaan yang bisa digeluti sehingga dapat meningkatkan
taraf hidup suatu keluarga. Pendidikan adalah kunci sukses masa depan yang lebih baik.
Begitupula dengan Bapak Gede Suastama ini, meskipun hanya tamatan SLTP akan tetapi Bapak Gede Suastama mempunyai
keinginan untuk memberikan pendidikan yang terbaik untuk anaknya hingga ke jenjang perkuliahan dan mendapatkan pekerjaan yang
bagus. Bapak Gede Suastama dan Ibu Tuti Arniasih sangat serius dalam hal pendidikan, jadi segala sesuatu yang berkaitan dengan
pendidikan anaknya maka akan segera dipenuhi sekalipun harus meminjam uang terlebih dahulu. Tetapi permasalahan pendidikan
yang ada di keluarga Bapak Gede Suastama adalah kurangnya semangat dari anak Bapak Gede Suastama untuk melanjutkan sekolah
dan memiliki sifat yang sedikit malas untuk belajar. Dan anak bapak Gede Suastama hanya pernah sekali medapatkan beasiswa saat dia
duduk di kelas 2 SD, padahal jika di lihat Anak Bapak Gede Suastama merupakan salah satu anak di sekolah tersebut yang kurang mampu.
2.1.3 Masalah Kesehatan dan PHBS
Permasalahan kesehatan yang dihadapi keluarga bapak Gede Suastama salah satunya disebabkan tidak lancarnya saluran air
bersih di rumah mereka, sehingga terkadang mereka harus menunggu air mengalir ke saluran air mereka dan menampung air
tersebut ketika sudah mengalir. Terkadang air minumnya langsung diminum dari sumber mata air yang tak terlindung karena mereka