Metode RGEC Tingkat Kesehatan Bank

15 berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian aspek permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas terhadap resiko pasar. Penilaian terhadap faktor-faktor tersebut dilakukan melalui penilaian kuantitatif dan kualitatif setelah mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas meterialitas dan signifikansi dari faktor-faktor penilaian serta pengaruh dari faktor lainnya seperti kondisi industri perbankan dan perekonomian nasional. Menyadari arti pentingnya kesehatan suatu bank bagi pembentukan kepercayaan dalam dunia perbankan serta untuk melaksanakan prinsip kehati- hatian prudential banking dalam dunia perbankan, maka Bank Indonesia merasa perlu untuk menerapkan aturan tentang kesehatan bank. Adanya aturan tentang kesehatan bank ini, perbankan diharapkan selalu dalam kondisi sehat, sehingga tidak akan merugikan masyarakat yang berhubungan dengan perbankan. Bank yang beroperasi dan berhubungan dengan masyarakat diharapkan hanya bank yang betul-betul sehat.

2.1.4.1 Metode RGEC

Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 131PBI2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank, Peraturan Bank Indonesia Nomor 58PBI2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 1125PBI2009 dan PBI No. 86PBI2006 tentang Penerapan Manajemen Risiko antara lain diatur bahwa bank diwajibkan untuk melakukan penilaian sendiri self- assessment tingkat kesehatan bank dengan menggunakan pendekatan risiko 16 Risk-based Bank RatingRBBR baik secara individual maupun secara konsolidasi, dengan cakupan penilaian meliputi faktor-faktor sebagai berikut: Profil Risiko risk profile, Good Corporate Governance GCG, Rentabilitas earnings, dan Permodalan capital untuk menghasilkan Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Bank. Penentuan tingkat kesehatan bank dalam setiap faktor penilaian tingkat kesehatan bank ditetapkan peringkatnya berdasarkan hasil analisis yang komprehensif dan terstruktur dengan menggunakan indikator penilaian baik kuantitatif maupun kualitatif. Peringkat setiap faktor dikategorikan menjadi 5 kategori, yaitu peringkat 1, peringkat 2, peringkat 3, peringkat 4, dan peringkat 5. Urutan peringkat faktor yang lebih kecil mencerminkan kondisi Bank yang lebih baik. Mengacu ke Surat Edaran Surat Edaran Bank Indonesia No.1324DPNP tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, manajemen bank perlu memperhatikan prinsip-prinsip umum berikut ini sebagai landasan dalam menilai tingkat kesehatan bank. Prinsip-prinsip umum penilaian tingkat kesehatan bank umum yang menjadi landasan dalam menilai Tingkat Kesehatan Bank adalah sebagai berikut: 1 Berorientasi Risiko Penilaian tingkat kesehatan didasarkan pada risiko-risiko bank dan dampak yang ditimbulkan pada kinerja bank secara keseluruhan. Hal ini dilakukan dengan cara mengidentifikasi faktor internal maupun eksternal yang dapat meningkatkan risiko atau mempengaruhi kinerja keuangan bank pada saat 17 ini dan di masa yang akan datang. Dengan demikian, bank diharapkan mampu mendeteksi secara lebih dini akar permasalahan bank serta mengambil langkah- langkah pencegahan dan perbaikan secara efektif dan efisien. 2 Proporsionalitas Penggunaan parameterindikator dalam tiap faktor penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan dengan memperhatikan karakteristik dan kompleksitas usaha bank. Parameterindikator penilaian tingkat kesehatan bank dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 1324DPNP2011 merupakan standar minimum yang wajib digunakan dalam menilai tingkat kesehatan bank. Namun demikian, bank dapat menggunakan parameterindikator tambahan yang sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas usahanya dalam menilai tingkat kesehatan bank sehingga dapat mencerminkan kondisi bank dengan lebih baik. 3 Materialitas dan Signifikansi Bank perlu memperhatikan materialitas atau signifikansi faktor penilaian tingkat kesehatan bank yaitu profil risiko, GCG, rentabilitas, dan permodalan serta signifikansi parameterindikator penilaian pada masing-masing faktor dalam menyimpulkan hasil penilaian dan menetapkan peringkat faktor. Penentuan materialitas dan signifikansi tersebut didasarkan pada analisis yang didukung oleh data dan informasi yang memadai mengenai risiko dan kinerja keuangan bank. 4 Komprehensif dan Terstruktur Proses penilaian dilakukan secara menyeluruh dan sistematis serta difokuskan pada permasalahan utama bank. Analisis dilakukan secara terintegrasi, yaitu dengan mempertimbangkan keterkaitan antar risiko dan antar faktor 18 penilaian tingkat kesehatan bank serta perusahaan anak yang wajib dikonsolidasikan. Analisis harus didukung oleh fakta-fakta pokok dan rasio-rasio yang relevan untuk menunjukkan tingkat, trend, dan tingkat permasalahan yang dihadapi oleh bank.

2.1.4.2 Profil Risiko Risk Profile