Kendala Pendampingan Keluarga Simpulan

19

1.2 Hasil Pendampingan Keluarga

1.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Ekonomi Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi peningkatan perekonomian kelarga yang berupa memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam tanaman pangan yang disesuaikan dengan luas pekarangan rumah pada saat musim hujan nanti. Nantinya hasil yang didapat dari tanaman pangan tersebut, dapat dijual untuk menambah ekonomi yang kurang. 1.2.2 Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan dan Administrasi Keluarga Dalam bidang kesehatan, Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi dari masalah kesehatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan baik diri sendiri dan lingkungan. Selain itu, mahasiswa juga telah memberikan solusi dan dorongan untuk lebih berusaha keras, tekun dan bersabar dalam menjalankan proses pembuatan administrasi keluarga sehingga Bapak Gusti Putu Adi Santosa dapat mengurus jaminan kesehatan lebih cepat sehingga dapat memperoleh pelayanan kesehatan yg baik dan sesuai kemampuan mereka apabila mereka datang ke PoskesdesPuskesmas.

1.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Terdapat kendala yang dialami sebelum melakukan keluarga dampingan, dimana pembagian KK Dampingan tidak dapat dilakukan sejak hari pertama berada di Desa Sinabun. Sedangkan kendala selama melakukan pendampingan, yaitu mengalami kesulitan dalam berkomunikasi kepada Bapak Gusti Putu Adi Santosa dikarenakan saya tidak begitu fasih berbahasa Bali sedangkan Bapak Gusti Putu Adi Santosa juga tidak fasih berbahasa Indonesia. Oleh karena itu, pendampingan keluarga dilakukan berbincang-bincang bersama Bapak Gusti Putu Adi Santosa ditemani istri beliau serta rekan sesama mahasiswa KKN. Selain itu, daerah rumah Bapak Gusti Putu Adi Santosa terdapat banyak anjing yang galak sehingga pendampingan keluarga dilakukan dengan bersama beberapa teman KKN-PPM Periode XIII Universitas Udayana Desa Sinabun untuk mengunjungi rumah. Kendala terakhir adalah jarangnya Bapak Gusti Putu Adi Santosa ada dirumah disebabkan Bapak Gusti Putu Adi Santosa bekerja dari pagi sampai dengan sore hari. Namun, semua hal ini tidak terlalu menjadi kendala yang cukup besar. 20 BAB V PENUTUP

2.1 Simpulan

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama satu bulan terhadap keluarga Bapak Gusti Putu Adi Santosa merupakan kategori RTM, melihat pendapatan rata-rata harian keluarga ini hanya Rp 50.000,- per hari. Rumah KK Dampingan tergolong masih kurang layak huni karena hanya terdiri dari 1 bilik kamar dan ditempati oleh 4 orang anggota keluarga. Untuk memperoleh air bersih, Bapak Gusti Putu Adi Santosa harus meminta kepada tetangga dan menggunakan kamar mandi untuk MCK dan dapur untuk kebutuhan memasak beliau dan keluarga bersana dengan anggota keluarga lainnya. Untuk solusi dari permasalahan yang ada, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Dari segi kesehatan dan kelengkapan administrasi, keluarga Bapak Gusti Putu Adi Santosa harus segera memiliki berkas-berkas administrasi dan segera mengurus hal tersebut ke dinas-dinas terkait agar keluarga dari Bapak Gusti Putu Adi Santosa ini segera mendapatkan jaminan kesehatan dan dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara gratis di Puskesmas. Selain itu, keluarga dampingan diberikan sosialiasi mengenai pentingnya kebersihan lingkungan dan pola hidup bersih sertamengenai risiko-risiko kesehatan yang mungkin dapat mengenai dirinya dan keluarga sehinga dapat meningkatkan kesehatan keluarga. 2. Dari segi ekonomi, keluarga Bapak Gusti Putu Adi Santosa memiliki pendapatan yang tidak menentu. Solusi yang diberikan adalah memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam tanaman pangan yang disesuaikan dengan luas pekarangan rumah pada saat musim hujan nanti karena susahnya akses air di daerah temapt tinggal beliau.

2.2 Rekomendasi