Ekonomi Keluarga Masalah Pendidikan

1

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisis prioritas masalah yang dialami keluarga dampingan, yaitu keluarga Bapak Gusti I Nyoman Purwa, dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan sambil membantu melakukan pekerjaan rumah keluarga Pak Gusti Purwa seperti mengenai program KKN terutama program Keluarga Dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, serta mengamati suasana tempat tinggal dari Bapak Gusti I Nyoman Purwa.

3.1 Permasalahan Keluarga

Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 33 kali pertemuan dengan Bapak Gusti I Nyoman Purwa. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Pak Gusti Purwa. Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis yang dilihat dari sudut perekonomian keluarga, kesehatan, masalah kebersihan lingkungan, dan akses air bersih keluarga.

3.1.1 Ekonomi Keluarga

Keluarga Pak Gusti Purwa, tergolong keluarga yang tidak mampu. Pak Gusti Purwa dalam sebulan hanya mampu menghasilkan penghasilan maksimal Rp. 1.500.000,00 yang digunakan untuk menghidupi 3 orang anak yang masih ditanggungnya dan seorang istri. Untungnya terdapat penghasilan ibu dan anak keduanya yang ditotalkan memperoleh penghasilan Rp. 800.000,00. Untuk kebutuhan sehari-hari saja Pak Gusti Purwa bisa menghabiskan Rp. 1.750.000,00 untuk keperluan rumah tangga dalam sebulannya. Sisanya Rp. 550.000,00 digunakan untuk memenuhi biaya sosial dan biaya pendidikan anaknya yang nomor tiga. Pendapatan yang sedikit ini menjadi hambatan bagi Pak Gusti Purwa untuk memulai suatu usaha seperti misalnya untuk modal berjualan maupun untuk modal ternak. Hal ini juga disebabkan karena lahan pekarangan rumahnya yang sempit dan tidak memungkinkan untuk menternakan sesuatu. Di rumah Pak Gusti Purwa hanya ada tiga ekor ayam dan satu ekor burung. Tanaman pun sulit ditemukan disini, padahal jika pekarangan luas dapat digunakan untuk lahan menanam bahan pangan seperti sayuran untuk mengurangi pengeluaran pembelian 2 lauk-pauk maupun sayuran. Dalam memasak Pak Gusti Purwa masih menggunakan kayu bakar, jadi Bu Sukastini setiap hari harus rutin mencari kayu bakar untuk memasak dan yang sangat disayangkan sekali rumah Pak Gusti Purwa yang merupakan bantuan Bedah rumah belum memiliki akses air bersih dan akses listrik. Harga yang mahal menjadi penyebab utama tidak diaksesnya air dan listrik. Untuk air biasanya Bu Sukastini meminta di saudaranya dan untuk listrik penerangan menggunakan lampu minyak.

3.1.2 Masalah Pendidikan

Pak Gusti Purwa memiliki masalah dalam pendidikan, Pak Gusti dulu tamatan SLTP dan Bu Sukastini SD, dikarenakan terbentur biaya saat ini Pak Gusti Purwa hanya mempu menyekolahkan anaknya hingga SD, anak beliau tidak dapat melanjutkan sekolah karena keadaan ekonomi keluarga yang kurang. Sebagai seorang anak pun, Gusti Indrawan anak kedua juga tidak bisa melakukan apa-apa, begitupun Gusti Viantini anak ketiga yang saat ini duduk di kelas enam SD hanya pasrah akan keadaan keluarganya. Indrawan dan Viantini sebenarnya sangat ingin melanjutkan sekolah, jika suatu saat mereka diberikan kesempatan untuk melanjutkan tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan. Terlebihlagi Gusti Viantini yang memiliki harapan untuk melanjutkan ke jenjang SMP.

3.1.3 Kesehatan Keluarga