2 lauk-pauk maupun sayuran. Dalam memasak Pak Gusti Purwa masih menggunakan kayu
bakar, jadi Bu Sukastini setiap hari harus rutin mencari kayu bakar untuk memasak dan yang sangat disayangkan sekali rumah Pak Gusti Purwa yang merupakan bantuan Bedah rumah
belum memiliki akses air bersih dan akses listrik. Harga yang mahal menjadi penyebab utama tidak diaksesnya air dan listrik. Untuk air biasanya Bu Sukastini meminta di saudaranya dan
untuk listrik penerangan menggunakan lampu minyak.
3.1.2 Masalah Pendidikan
Pak Gusti Purwa memiliki masalah dalam pendidikan, Pak Gusti dulu tamatan SLTP dan Bu Sukastini SD, dikarenakan terbentur biaya saat ini Pak Gusti Purwa hanya mempu
menyekolahkan anaknya hingga SD, anak beliau tidak dapat melanjutkan sekolah karena keadaan ekonomi keluarga yang kurang. Sebagai seorang anak pun, Gusti Indrawan anak
kedua juga tidak bisa melakukan apa-apa, begitupun Gusti Viantini anak ketiga yang saat ini duduk di kelas enam SD hanya pasrah akan keadaan keluarganya. Indrawan dan Viantini
sebenarnya sangat ingin melanjutkan sekolah, jika suatu saat mereka diberikan kesempatan untuk melanjutkan tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan. Terlebihlagi
Gusti Viantini yang memiliki harapan untuk melanjutkan ke jenjang SMP.
3.1.3 Kesehatan Keluarga
Keluarga pak Gusti Purwa sudah memiliki jaminan kesehatan yaitu JKBM. Kartu Keluarga KK dan Kartu Tanda Penduduk KTP telah dimiliki oleh Pak Gusti, dimana dalam
mengurusnya telah dibantu oleh bapak Kadus Dusun Dalem. Sejauh ini dalam enam bulan terakhir keluarga Pak Gusti Purwa belum pernah menggunakan JKBMnya. Beliau saat
dikonfirmasi juga mengatakan bahwa keluarganya tidak memiliki riwayat penyakit khusus. Namun beberapa tahun lalu Bu Sukastini pernah memakai KB Suntik, sayangnya pasca
menggunakan KB, bu Sukastini sering sakit-sakitan. Hingga akhirnya bu Sukastini berhenti ber-KB dan kembali memiliki anak yang ketiga dan keempat Viantini dan Okta.
Ketidaksanggupan membiayai hidup akhirnya bu Sukastini kembali ber-KB. Untungnya sampai saat ini tidak lagi mengalami masalah seperti beberapa tahun lalu. Bu Sukastini saat ini
memakai KB Suntik yang pemakaiannya dipantau oleh seorang Bidan di daerah Kerobokan, Sawan. Biaya yang dikeluarkan Rp 40.000,00 sekali periksa.
Kebutuhan pangan Pak Gusti Purwa dapat dikatakan kurang mencukupi karena kurangnya pendapatan dan kemampuan beliau sehingga kebutuhan pangan tersebut disediakan
seadanya dan terkadang mereka tidak memakan nasi jika tidak mempunyai uang dan beras.
3 Biasanya diganti nasi cacah Nasi sela. Sedangkan, untuk kebutuhan pakaian, beliau dan
anaknya menggunakan pakaian seadanya saja karena tidak mampu membeli pakaian baru dan bersih.
3.1.4 Kesehatan Tempat Tinggal
Rumah tempat tinggal Pak Gusti Purwa sangat sederhana berukuran kira-kira 8x6 meter yang merupakan bantuan bedah rumah pemerintah Provinsi Bali. Rumahnya hanya
berlantai semen dan berdinding tembok yang disemen. Pak Gusti Purwa memiliki kamar Mandi namun tidak ada akses airnya. Air biasanya minta di saudara yang digunakan untuk masak dan
buang air saat malam-malam, sedangkan untuk Mandi beliau sekeluarga Mandi di sungai atau telabah terdekat. Kondisi rumah Pak Gusti Purwa dapat dikatakan belum baik. Ada beberapa
kamar yang tidak ada pintunya, jadi dia hanya menggunakan kain untuk korden. Hal ini mengakibatkan beliau mengalami kedinginan saat malam hari. Rumah beliau juga sempit akan
halaman sehingga tidak dapat berkebun apapun di areal rumah. Rumah bantuan bedah rumah Pak Gusti Purwa hanya terdapat 2 kamar, 1 dapur, dan 1 kamar mandi. Biasanya keluarga pak
Gusti Purwa tidur berdesakan karena kamar-kamar yang sempit. Pak Gusti juga tidak memiliki jam dinding dirumahnya sebagai penanda waktu, untuk beraktivitas hanya melihat waktu pada
handphone versi lama yang sudah sedikit rusak.
3.1.5 Kebersihan Lingkungan