Jenis Penelitian Desain Penelitian

29

2. Siklus II

Pelaksanaan siklus II didasarkan pada refleksi dan hasil evaluasi siklus II. Tindakan berisi tentang perbaikan peningkatan penguasaan kosakata dari yang sudah dilaksanakan sebelumnya.

D. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SLB-B Wiyata Dharma 1 Sleman Yogyakarta. SLB B Wiyata Dharma I merupakan SLB yang terletak di Jalan Magelang Km 17,5, Margorejo, Tempel, Sleman. SLB B Wiyata Dharma I merupakan sekolah khusus yang menangani siswa berkebutuhan khusus, khususnya anak tunarungu. Peneliti memutuskan untuk melaksanakan penelitian di instansi ini karena peneliti sudah pernah melakukan observasi sebelumnya tentang proses pembelajarannya.

E. Subjek Penelitian

Subyek ada penelitian ini adalah siswa kelas 1 SD SLB-B Wiyata Dharma Sleman. Peneliti memilih siswa kels 1 untuk dijadikan subyek karena peneliti sudah melakukan observasi dan didapatkan hasil bahwa penguasaan kosakata anak sangat rendah dan juga belum pernah digunakannya media visual berbasis flashcardsebagai perlakuan penanganan khusus untuk meningkatkan penguasaan kosakata. 30

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Observasi Observasi pada penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengamatan kepada subyek dan mencatat semua kegiatan yang dilakukan oleh subyek dalam proses pembelajaran kosakata benda sebelumdan setelah digunakannya media visual flashcard. Aspek yang diamatai yaitu perilaku dan hasil belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan kosakata menggunakan media flashcard. 2. Wawancara Wawancara pada penelitian ini dilakukan dengan guru untuk mendapatkan data pelengkap. Data yang didapatkan digunakan untuk mengetahui kemampuan dan kondisi siswa pada proses pembelajaran. 3. Tes Jenis tes yang akan diberikan pada penelitian ini adalah tes tertulis. Tes ini diberikan pada tahap pretest dan posttestuntuk mengetahui kemampuan penguasaan kosakata anak tunarungu. pretest diberikan di awal pertemuan sebelum anak tunarungu diberi perlakuan treatment. Sedangkan posttest diberikan setelah anak tunarungu diberi perlakuan.