Tugas mandiri I antropologi

(1)

Tugas mandiri I

Antropologi

Rahmi oknivyoza

1311211039

Ilmu kesehatan masyarakat

Fakultas kesehatan masyarakat

Universitas andalas

TA : 2013

1. TOKOH BESAR ANTROPOLOGI Bronisław Malinowski


(2)

Bronisław Kasper Malinowski (lahir 7 April 1884 – meninggal 16 Mei 1942 pada umur 58 tahun) adalah nama seorang antropolog Polandia yang diakui sebagai salah satu

antropolog terpenting pada abad ke-20 karena jasa dan kontribusinya yang besar dalam bidang etnografi, reciprocity, dan penelitian tentang Melanesia.

Malinowski lahir di Kraków, Austria-Hungaria (Polandia saat ini) dalam sebuah keluarga ekonomi menengah-atas. Ayahnya adalah seorang profesor dan ibunya adalah putri dari keluarga seorang tuan tanah. Di masa kecilnya, ia adalah seorang yang pesakitan dan lemah, namun sangat pintar secara akademik. Ia menerima gelar doktor dari Jagiellonian

University pada tahun 1908, dengan konsentrasi ilmu matematika dan fisika. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Leipizig selama dua tahun, tempat dimana ia mulai dipengaruhi pemikiran Wilhem Wundt dan teorinya tentang folk psychology. Hal tersebut kemudian memancing Malinowski untuk mendalami ilmu antropologi. Ketika itu, James Frazer dan beberapa penulis Inggris lainnya terkenal sebagai antropolog-antropolog terbaik, sehingga Malinowski memutuskan untuk berlayar ke Inggris untuk belajar di London School of Economics pada tahun 1910

Pada tahun 1914 ia pergi ke Papua (Papua New Guinea saat ini) dan melakukan penelitian di Mailo dan kemudian, yang lebih terkenal, di Kepulauan Trobriand. Ia sempat mendapatkan masalah pada penelitian itu. Perang Dunia I pecah, dan sebagai orang Polandia yang berada di teritori Inggris ia ditahan dan tidak diperbolehkan untuk meninggalkan wilayah itu. Setelah beberapa lama, ia kemudian memutuskan untuk mempelajari suku pribumi Trobrainders dan tinggal bersama komunitas mereka hingga akhirnya ia dapat menguasai bahasa mereka,


(3)

menjalin persahabatan dengan penduduk dan bahkan dikabarkan menjalin cinta dengan seorang wanita pribumi. Dalam periode itu lah ia mulai melakukan penelitian di Kula dan menghasilkan teori Participant observation yang menjadi salah satu kunci metodologi antropologi saat ini. Patut diakui bahwa tanpa adanya perang dan terisolasinya Malinowski, teori yang banyak memengaruhi antropologi modern itu tak akan pernah ada.

Pada tahun 1922 Malinowski mendapatkan gelar doktor antropologi dan mulai mengajar di London School of Economics. Pada tahun itu pula bukunya yang berjudul Argonauts of the Western Pacific diterbitkan. Buku itu diakui secara luas sebagai sebuah mahakarya dan Malinowski dinobatkan menjadi salah satu antropologi terbaik yang bernah ada. Selama tiga dekade selanjutnya Malinowski membawa LSE menjadi pusat pembelajaran antropologi terbaik di Inggris. Ia mengajar banyak orang, termasuk siswa dari daerah koloni Inggris yang kemudian menjadi figur penting di negaranya.

Ia kemudian mengajar di Yale University, Amerika Serikat, sampai ia wafat pada tahun 1942.


(4)

Claude Lévi-Strauss lahir 28 November 1908 – meninggal 30 Oktober 2009 pada umur 100 tahun) adalah antropolog dan etnolog Prancis, dan disebut sebagai "bapak antropologi modern".

Dia berpendapat bahwa "pikiran primitif" memiliki struktur yang sama dengan pikiran yang "beradab" dan bahwa ciri-ciri manusia itu sama saja di mana-mana. Pengamatannya ini berpuncak pada bukunya yang terkenal, Tristes Tropiques, yang menempatkan dia sebagai tokoh utama dalam aliran pemikiran strukturalis, tempat di mana gagasan-gagasannya menjangkau berbagai bidang, termasuk humaniora, sosiologi dan filsafat. Strukuralisme didefinisikan sebagai "pencarian pola-pola pikiran tersembunyi di dalam segala bentuk kegiatan manusia".

Dia telah menerima kehormatan dari berbagai universitas di seluruh dunia dan memimpin Antropologi Sosial di Collège de France (1959–1982). Dia terpilih sebagai anggota Akademi Prancis atauAcadémie Française pada 1973.


(5)

Margaret Mead (16 Desember 1901 – 15 November 1978) adalah seorang antroplog budaya Amerika.

Mead dilahirkan di Philadelphia, Pennsylvania dan dibesarkan di kota Doylestown, Pennsylvania yang tidak jauh dari situ. Ayahnya adalah seorang profesor di sebuah

universitas, sementara ibunya seorang aktivis sosial. Mead lulus dari Barnard College pada 1923 dan mendapatkan gelar Ph.D.nya dari Universitas Columbia pada 1929. Pada tahun 1925 ia berangkat untuk melakukan penelitian lapangannya di Polinesia. Pada 1926 Mead bergabung dengan American Museum of Natural History, New York City, sebagai pembantu kurator, dan akhirnya menjadi kurator etnologi museum itu dari 1946 hingga 1969. Selain itu, ia mengajar di Universitas Columbia sebagai dosen luar biasa sejak 1954. Mengikuti teladan gurunya Ruth Benedict, Mead memusatkan studinya pada masalah-masalah asuhan terhadap anak, kepribadian dan kebudayaan. (Sumber: The Columbia Encyclopedia, Edisi ke-5, 1993.)

Temuan-temuannya yang ditulisnya dalam bukunya yang pertama, Coming of Age in Samoa (Menjadi Dewasa di Samoa) (1928), telah banyak diperdebatkan. Buku ini ditulisnya berdasarkan penelitian yang dilakukannya sebagai mahasiswa pasca-sarjana. Karya-karyanya yang diterbitkan didasarkan pada waktu ia tinggal di Pulau Sepik dan Manus, karena orang-orang yang bisa membaca dari kedua kebudayaan yang digambarkannya itu telah menantang sebagian dari pengamatannya. Namun posisinya sebagai antropolog perintis—seseorang yang menulis dengan jelas dan hidup untuk dibaca dan dipelajari oleh khalayak umum—tetap teguh.


(6)

Margaret Mead menikah tiga kali, pertama dengan Luther Cressman dan dua pernikahannya yang berikut dengan sesama antropolog, Reo Fortune danGregory Bateson. Dengan Bateson ia memperoleh seorang anak perempuan, yang juga seorang

antropolog, Mary Catherine Bateson. Cucu perempuannya, Sevanne Margaret Kassarjian, adalah seorang aktris panggung dan televisi yang bekerja secara professional dengan nama Sevanne Martin.

Mead meninggal di New York City pada 15 November 1978, dalam usia 76 tahun.


(7)

Ilmu antropologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan manusia baik dari segi prilaku, kebudayaan, keanekaragaman dan segala suatu dinamika yang ada didalamnya.

Antropologi lebih memusatkan pada suatu masyarakat yang tinggal pada daerah yang sama. Antropologi mirip seperti sosiologi, tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya. Sedangkan antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.

Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal”).

3. PENGERTIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memlihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.

Kesehatan masyarakat itu meluas dari hanya berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, ilmu kedokteran pencegahan sampai dengan ilmu sosial,

Adapun ruang lingkup ilmu kesehatan masyarat meliputi : Epidemiologi, Biostatistik, Kesehatan Lingkungan, Pendidikan Kesehatan dan Perilaku, Administrasi Kesehatan

Masyarakat, Gizi Masyarakat, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Kesehatan Reproduksi masyarakat, dan Sistem Informasi Kesehatan.


(8)

4. HUBUNGAN ILMU ANTROPOLOGI DENGAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Hubungan antara ilmu kesehatan masyarakat dan antropologi yaitu data mengenai konsepsi dan sikap penduduk desa tentang kesehatan, sakit, dukun, obat-obatan tradisional, kebiasaan serta pantangan makan, dan lain-lain, bagi seorang dokter kesehatan masyarakat yang akan bekerja dan tinggal disuatu kebudayaan yang asing antropologi juga memiliki metode-metode dan cara-cara untuk dapat memahami serta menyesuaikan diri dengan kebudayaan serta adat-istiadat setempat.

5. PENTINGNYA MEMPELAJARI ILMU ANTROPOLOGI

Mengapa kita perlu mempelajari ilmu antropologi? Karena dengan adanya kita mempelajari ilmu antropologi kita bisa mengetahui tentang makhluk manusia pada umumnya dengan mempelajari keanekawarnaan bentuk fisiknya, masyarakat serta kebudayaannya.

Objek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku bangsa, kebudayaan dan perilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari manusia dalam bermasyarakat suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri.


(9)

Koentjaraningrat. (2011) . pengantar antropologi I . Jakarta : Rineka Cipta.

http://id.wikipedia.org/

http://organisasi.org/definisi-pengertian-antropologi-objek-tujuan-dan-cabang-ilmu-antropologi

http://ilmukesahatanmasyarakat.blogspot.com/2012/11/definisi-ilmu-kesehatan-masyarakat.html

http://www.jevuska.com/category/artikel-kedokteran/ilmu-kesehatan-masyarakat http://aldoranuary26.blog.fisip.uns.ac.id/2011/10/15/pengantar-antropologi/


(1)

Claude Lévi-Strauss lahir 28 November 1908 – meninggal 30 Oktober 2009 pada umur 100 tahun) adalah antropolog dan etnolog Prancis, dan disebut sebagai "bapak antropologi modern".

Dia berpendapat bahwa "pikiran primitif" memiliki struktur yang sama dengan pikiran yang "beradab" dan bahwa ciri-ciri manusia itu sama saja di mana-mana. Pengamatannya ini berpuncak pada bukunya yang terkenal, Tristes Tropiques, yang menempatkan dia sebagai tokoh utama dalam aliran pemikiran strukturalis, tempat di mana gagasan-gagasannya menjangkau berbagai bidang, termasuk humaniora, sosiologi dan filsafat. Strukuralisme didefinisikan sebagai "pencarian pola-pola pikiran tersembunyi di dalam segala bentuk kegiatan manusia".

Dia telah menerima kehormatan dari berbagai universitas di seluruh dunia dan memimpin Antropologi Sosial di Collège de France (1959–1982). Dia terpilih sebagai anggota Akademi Prancis atauAcadémie Française pada 1973.


(2)

Margaret Mead (16 Desember 1901 – 15 November 1978) adalah seorang antroplog budaya Amerika.

Mead dilahirkan di Philadelphia, Pennsylvania dan dibesarkan di kota Doylestown, Pennsylvania yang tidak jauh dari situ. Ayahnya adalah seorang profesor di sebuah

universitas, sementara ibunya seorang aktivis sosial. Mead lulus dari Barnard College pada 1923 dan mendapatkan gelar Ph.D.nya dari Universitas Columbia pada 1929. Pada tahun 1925 ia berangkat untuk melakukan penelitian lapangannya di Polinesia. Pada 1926 Mead bergabung dengan American Museum of Natural History, New York City, sebagai pembantu kurator, dan akhirnya menjadi kurator etnologi museum itu dari 1946 hingga 1969. Selain itu, ia mengajar di Universitas Columbia sebagai dosen luar biasa sejak 1954. Mengikuti teladan gurunya Ruth Benedict, Mead memusatkan studinya pada masalah-masalah asuhan terhadap anak, kepribadian dan kebudayaan. (Sumber: The Columbia Encyclopedia, Edisi ke-5, 1993.)

Temuan-temuannya yang ditulisnya dalam bukunya yang pertama, Coming of Age in Samoa (Menjadi Dewasa di Samoa) (1928), telah banyak diperdebatkan. Buku ini ditulisnya berdasarkan penelitian yang dilakukannya sebagai mahasiswa pasca-sarjana. Karya-karyanya yang diterbitkan didasarkan pada waktu ia tinggal di Pulau Sepik dan Manus, karena orang-orang yang bisa membaca dari kedua kebudayaan yang digambarkannya itu telah menantang sebagian dari pengamatannya. Namun posisinya sebagai antropolog perintis—seseorang yang menulis dengan jelas dan hidup untuk dibaca dan dipelajari oleh khalayak umum—tetap teguh.


(3)

Margaret Mead menikah tiga kali, pertama dengan Luther Cressman dan dua pernikahannya yang berikut dengan sesama antropolog, Reo Fortune danGregory Bateson. Dengan Bateson ia memperoleh seorang anak perempuan, yang juga seorang

antropolog, Mary Catherine Bateson. Cucu perempuannya, Sevanne Margaret Kassarjian, adalah seorang aktris panggung dan televisi yang bekerja secara professional dengan nama Sevanne Martin.

Mead meninggal di New York City pada 15 November 1978, dalam usia 76 tahun.


(4)

Ilmu antropologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kehidupan manusia baik dari segi prilaku, kebudayaan, keanekaragaman dan segala suatu dinamika yang ada didalamnya.

Antropologi lebih memusatkan pada suatu masyarakat yang tinggal pada daerah yang sama. Antropologi mirip seperti sosiologi, tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya. Sedangkan antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.

Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal”).

3. PENGERTIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Ilmu kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memlihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan fisik dan mental masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.

Kesehatan masyarakat itu meluas dari hanya berurusan sanitasi, teknik sanitasi, ilmu kedokteran kuratif, ilmu kedokteran pencegahan sampai dengan ilmu sosial,

Adapun ruang lingkup ilmu kesehatan masyarat meliputi : Epidemiologi, Biostatistik, Kesehatan Lingkungan, Pendidikan Kesehatan dan Perilaku, Administrasi Kesehatan

Masyarakat, Gizi Masyarakat, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Kesehatan Reproduksi masyarakat, dan Sistem Informasi Kesehatan.


(5)

4. HUBUNGAN ILMU ANTROPOLOGI DENGAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Hubungan antara ilmu kesehatan masyarakat dan antropologi yaitu data mengenai konsepsi dan sikap penduduk desa tentang kesehatan, sakit, dukun, obat-obatan tradisional, kebiasaan serta pantangan makan, dan lain-lain, bagi seorang dokter kesehatan masyarakat yang akan bekerja dan tinggal disuatu kebudayaan yang asing antropologi juga memiliki metode-metode dan cara-cara untuk dapat memahami serta menyesuaikan diri dengan kebudayaan serta adat-istiadat setempat.

5. PENTINGNYA MEMPELAJARI ILMU ANTROPOLOGI

Mengapa kita perlu mempelajari ilmu antropologi? Karena dengan adanya kita mempelajari ilmu antropologi kita bisa mengetahui tentang makhluk manusia pada umumnya dengan mempelajari keanekawarnaan bentuk fisiknya, masyarakat serta kebudayaannya.

Objek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku bangsa, kebudayaan dan perilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari manusia dalam bermasyarakat suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri.


(6)

Koentjaraningrat. (2011) . pengantar antropologi I . Jakarta : Rineka Cipta. http://id.wikipedia.org/

http://organisasi.org/definisi-pengertian-antropologi-objek-tujuan-dan-cabang-ilmu-antropologi

http://ilmukesahatanmasyarakat.blogspot.com/2012/11/definisi-ilmu-kesehatan-masyarakat.html

http://www.jevuska.com/category/artikel-kedokteran/ilmu-kesehatan-masyarakat http://aldoranuary26.blog.fisip.uns.ac.id/2011/10/15/pengantar-antropologi/