TUGAS ANTROPOLOGI KELUARGA DAN PERUBAHAN
KELUARGA DAN PERUBAHAN SOSIAL
Berikut ini beberapa Pengertian Perubahan Sosial Menurut para Ahli,.
Pengertian Perubahan Sosial Menurut Robert Morrison MacIver: perubahan
sosial adalah perubahan dalam bidang hubungan sosial atau perubahan terhadap
keseimbangan dalam hubungan sosial tersebut.
Pengertian Perubahan Sosial Menurut Selo Soemardjan: perubahan sosial adalah
semua perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu
masyarakat,di mana perubahan tersebut memengaruhi sistem sosialnya. Perubahan
sosial yang dimaksud mencakup nilai-nilai dan pola-pola perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Pengertian Perubahan Sosial Menurut John Luwis Gillin dan John Philip Gillin:
Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima, yang
disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi goegrafis, kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi atau penemuan baru
dalam masyarakat tersebut.
Pengertian Perubahan Sosial Menurut Samuel Koening: Perubahan sosial
menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan
manusia. Modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern maupun eksteren.
Kajian mengenai keluarga dan/atau rumah
tangga secara tradisional mendapat posisi yang
mantap dalam kajian kekerabatan dan
organisasi sosial (Fox 1982; Keesing 1975).
Kajian kekerabatan sendiri pernah dijuluki
sebagai matematikanya antropologi, karena
tidak ada satu pun kajian dalam antropologi
yang dapat berbicara lebih pasti ketimbang diagram-diagram dalam analisis kekerabatan
(Malinowski 1922; RadcliffeBrown 1954).
Meskipun kajian kekerabatan merupakan
kajian pokok dalam antropologi, lapangan
kajian ini kerapkali diperlakukan hanya sebagai
satu bagian integral dari sistem sosial yang
dipelajari secara holistik dalam paradigma
struktural fungsionalisme oleh para antropolog
di masa lampau (Lihat misalnya Malinowski
1922; Radcliffe-Brown 1954). Keluarga dan
rumah tangga dianggap sama sebagai satu
bagian dari kajian sistem kekerabatan dan
organisasi sosial. Proses sosial dalam
masyarakat dianalisis dalam konteks sistem
kekerabatan, dan jarang menyentuh proses
dalam keluarga atau rumah tangga.
Tak seorang pun menampik bahwa
masyarakat kita telah dan tengah mengalami
perubahan sosial yang besar. Masyarakat yang
dahulu terpencil dan dianggap sebagai
masyarakat sederhana kini tidak dapat lagi
disebut terisolasi karena persentuhan yang
semakin intensif dengan dunia luar. Sebagai
konsekuensi, perubahan sosial tersebut
memberi dampak terhadap paradigma dan
metodologi kita dalam melakukan pengkajian
(Bernard 1994; Netting, Wilk dan Arnould 1984;
Wilk 1991).
Kesadaran akan pentingnya pengembang-
an paradigma baru dalam mengkaji masyarakat
dan kebudayaan yang tengah berubah, sudah
lama muncul di negara-negara maju (Bernard
1994; Blaloch 1982; Little 1991; Marcus 1998).
Pada tahun 1960-an, paradigma strukturalfungsionalisme sudah banyak dikritik karena
dianggap tidak pas lagi dalam menanggapi
perubahan yang kian cepat. Dampak paradigmatik dari perubahan tersebut tentu saja juga
terjadi pada persoalan metodologi dan metode
penelitian antropologi.
Berikut ini beberapa Pengertian Perubahan Sosial Menurut para Ahli,.
Pengertian Perubahan Sosial Menurut Robert Morrison MacIver: perubahan
sosial adalah perubahan dalam bidang hubungan sosial atau perubahan terhadap
keseimbangan dalam hubungan sosial tersebut.
Pengertian Perubahan Sosial Menurut Selo Soemardjan: perubahan sosial adalah
semua perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu
masyarakat,di mana perubahan tersebut memengaruhi sistem sosialnya. Perubahan
sosial yang dimaksud mencakup nilai-nilai dan pola-pola perilaku di antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Pengertian Perubahan Sosial Menurut John Luwis Gillin dan John Philip Gillin:
Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara-cara hidup yang diterima, yang
disebabkan oleh perubahan-perubahan kondisi goegrafis, kebudayaan material,
komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi atau penemuan baru
dalam masyarakat tersebut.
Pengertian Perubahan Sosial Menurut Samuel Koening: Perubahan sosial
menunjuk pada modifikasi-modifikasi yang terjadi dalam pola-pola kehidupan
manusia. Modifikasi tersebut terjadi karena sebab-sebab intern maupun eksteren.
Kajian mengenai keluarga dan/atau rumah
tangga secara tradisional mendapat posisi yang
mantap dalam kajian kekerabatan dan
organisasi sosial (Fox 1982; Keesing 1975).
Kajian kekerabatan sendiri pernah dijuluki
sebagai matematikanya antropologi, karena
tidak ada satu pun kajian dalam antropologi
yang dapat berbicara lebih pasti ketimbang diagram-diagram dalam analisis kekerabatan
(Malinowski 1922; RadcliffeBrown 1954).
Meskipun kajian kekerabatan merupakan
kajian pokok dalam antropologi, lapangan
kajian ini kerapkali diperlakukan hanya sebagai
satu bagian integral dari sistem sosial yang
dipelajari secara holistik dalam paradigma
struktural fungsionalisme oleh para antropolog
di masa lampau (Lihat misalnya Malinowski
1922; Radcliffe-Brown 1954). Keluarga dan
rumah tangga dianggap sama sebagai satu
bagian dari kajian sistem kekerabatan dan
organisasi sosial. Proses sosial dalam
masyarakat dianalisis dalam konteks sistem
kekerabatan, dan jarang menyentuh proses
dalam keluarga atau rumah tangga.
Tak seorang pun menampik bahwa
masyarakat kita telah dan tengah mengalami
perubahan sosial yang besar. Masyarakat yang
dahulu terpencil dan dianggap sebagai
masyarakat sederhana kini tidak dapat lagi
disebut terisolasi karena persentuhan yang
semakin intensif dengan dunia luar. Sebagai
konsekuensi, perubahan sosial tersebut
memberi dampak terhadap paradigma dan
metodologi kita dalam melakukan pengkajian
(Bernard 1994; Netting, Wilk dan Arnould 1984;
Wilk 1991).
Kesadaran akan pentingnya pengembang-
an paradigma baru dalam mengkaji masyarakat
dan kebudayaan yang tengah berubah, sudah
lama muncul di negara-negara maju (Bernard
1994; Blaloch 1982; Little 1991; Marcus 1998).
Pada tahun 1960-an, paradigma strukturalfungsionalisme sudah banyak dikritik karena
dianggap tidak pas lagi dalam menanggapi
perubahan yang kian cepat. Dampak paradigmatik dari perubahan tersebut tentu saja juga
terjadi pada persoalan metodologi dan metode
penelitian antropologi.