Menurut Nurgiyantoro 1998:298-300 bentuk-bentuk majas yang banyak dipergunakan para pengarang adalah majas perbandingan atau persamaan. Majas
perbandingan itu digunakan untuk membandingan sesuatu dengan sesuatu yang lainnya berdasarkan ciri kesamaan antara keduanya, yaitu berupa ciri fisik, sifat,
sikap keadaan, suasana, tingkah laku dan sebagainya. Gaya pemajasan lain yang kerap ditemui dalam berbagai karya sastra adalah metonimia, sinekdoke,
hiperbola, dan paradoks Nurgiyantoro 1995:299. Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa dalam penelitian ini lebih menekankan kepada majas
perbandingan atau simile, metafora, personifikasi, dan metonimia.
2.4.1.1 Majas Simile atau Perbandingan
Yang dimaksud dengan perbandingan disini adalah padan kata simile dalam bahasa Inggris. Kata simile berasal dari bahasa Latin yang bermakna ‘seperti’.
Perbandingan adalah majas yang membandingkan dua hal yang pada hakikatnya berlainan dan yang sengaja kita anggap sama. Perbandingan itu secara eksplisit
dijelaskan oleh pemakaian kata: seperti, ibarat, sebagai, bak, umpama, laksana, penaka, dan serupa
Tarigan 1985:9-10. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Pradopo 2007:62, majas
perbandingan atau simile adalah bahasa kiasan yang menyamakan satu hal dengan hal lain dengan mempergunakan kata-kata pembanding seperti: seperti, bagai,
sebagai, bak, semisal, seumpama, laksana, sepantun, penaka, se dan kata-kata
pembanding lain. Menjelaskan pula bahwa majas perbandingan dapat dikatakan
sebagai wujud bahasa kiasan yang paling sederhana dan paling banyak digunakan dalam sajak.
Sementara itu, Keraf 2000:138 menyebutkan perbandingan sebagai persamaan atau simile. Persamaan adalah perbandingan yang bersifat eksplisit
yaitu bahwa ia langsung menyatakan sesuatu sama dengan yang lain. Keraf menjelaskan bahwa persamaan masih dapat dibedakan lagi atas persamaan
tertutup dan persamaan terbuka. Persamaan tertutup adalah persamaan yang mengandung perincian mengenai sifat persamaan itu, sedangkan persamaan
terbuka adalah persamaan yang tidak mengandung perincian mengenai sifat persamaan itu, pembaca atau pendengar diharapkan akan mengisi sendiri sifat
persamaannya. Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa majas perbandingan
atau simile adalah majas yang membandingkan dua hal yang berbeda namun dianggap sama, dengan menggunakan pembanding, yaitu kata-kata: seperti, sama,
sebagai, laksana , bagai dan sebagainya.
2.4.1.2 Majas Metafora
Metafora berasal dari bahasa Yunani metaphora yang berarti memindahkan; dari meta ‘di atas; melebihi’ + pherein ‘membawa’. Metafora membuat
perbandingan antara dua hal atau benda untuk menciptakan suatu kesan mental yang hidup walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit dengan penggunaan kata-
kata seperti, ibarat, bak, sebagai, umpama, laksana, penaka, serupa, seperti pada perumpamaan Dale dalam Tarigan 1985:15.
Metafora kiasan adalah lukisan sesuatu, hal, peristiwa atau benda dengan memakai perbandingan langsung, artinya langsung mengganti kata yang dimaksud
dengan kata perbandingan, berdasarkan persamaan Nursinah 1969:11. Menurut Keraf 2000:139 metafora adalah semacam analogi yang
membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat. Lebih lanjut Keraf menjelaskan bahwa metafora sebagai pembanding tidak
mempergunakan kata pembanding sebagai pokok pertama langsung dihubungkan dengan pokok kedua. Proses terjadinya sebenarnya sama dengan simile tetapi
secara berangsur-angsur keterangan mengenai persamaan dan pokok pertama mulai dihilangkan.
Metafora menyatakan sesuatu sebagai hal yang sama atau seharga dengan hal lain, yang sesungguhnya tidak sama Altenbernd dalam Pradopo 2007:66.
Lebih lanjut Pradopo 2007:66 menjelaskan bahwa metafora terdiri dari dua term atau dua bagian, yaitu term pokok principal term disebut juga tenor dan term
kedua secondary term disebut juga vehicle. Term pokok atau tenor meyebutkan hal yang dibandingkan, sedangkan term kedua atau vehicle adalah hal yang untuk
membandingkan. Selain itu ada metafora yang disebut metafora mati dead metaphor
. Metafora semacam ini dapat berbentuk sebuah kata kerja, kata sifat, kata benda, frase atau klausa Keraf 2000:140.
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa majas metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan dua hal secara langsung tanpa menggunakan
kata-kata pembanding.
2.4.1.3 Majas Personifikasi