Jenis Klausa Klasifikasi Kalimat

Pada kutipan di atas termasuk frase apositif yaitu Komisaris Biro Spionase Republik Indonesia Ir. Suprayoga yang dimaksud Ir. Suprayoga adalah Komisaris Biro Spionase Republik Indonesia. Dengan demikian, penggunaan frase dalam kutipan-kutipan di atas mengakibatkan makna yang diungkapkan menjadi jelas tidak ambigu.

4.2.3 Jenis Klausa

Jenis klausa pada novel DSIB karya Suparto Brata yaitu klausa adjektival, klausa verbal, klausa, klausa. Perhatikan kutipan di bawah ini. • Herlambang gage nututi munggah DSIB, G, 23. • ‘Herlambang langsung ikut naik.’ Jenis klausa dalam kutipan di atas termasuk klausa verbal karena predikat dalam kalimat tersebut adalah gage nututi munggah berkategori verba. • Ngesthi kepingin ngguyu DSIB, G, 26. • ‘Ngesthi ingin tertawa.’ Jenis klausa dalam kutipan di atas termasuk klausa verbal karena predikat dalam kalimat tersebut adalah kepingin ngguyu berkategori verba. • Embun wengi isih sumrambah DSIB, G, 29. • ‘Embun malam masih terjelajahi’ Jenis klausa dalam kutipan di atas termasuk klausa adjektival karena predikat dalam kalimat tersebut adalah isih sumabrah berkategori adjektiva. • Irenge wengi isih njanges DSIB, G, 33. • Gelapnya malam masih petang sekali’ Jenis klausa dalam kutipan di atas termasuk klausa adjektival karena predikat dalam kalimat tersebut adalah isih njanges berkategori adjektiva. • Kahanane isih remeng-remeng DSIB, G, 33. • ‘Keadaannya masih remang-remang.’ Jenis klausa dalam kutipan di atas termasuk klausa adjektival karena predikat dalam kalimat tersebut adalah isih remeng-remeng berkategori adjektiva. • Jago kluruk wis padha rame kapiarsi DSIB, G, 35. • ‘Ayam jago sudah ramai sekali.’ Jenis klausa dalam kutipan di atas termasuk klausa adjektival karena predikat dalam kalimat tersebut adalah wis padha rame kapiarsi berkategori adjektiva. • Sagriwa ngguyu maneh cekakakan DSIB, G, 58. • ‘Sagriwa tertawa lagi cekakakan.’ Jenis klausa dalam kutipan di atas termasuk klausa verbal karena predikat dalam kalimat tersebut adalah ngguyu maneh cekakakan berkategori verba. • Herlambang ya banjur meneng DSIB, G, 66. • ‘Herlambang langsung berhenti.’ Jenis klausa dalam kutipan di atas termasuk klausa verbal karena predikat dalam kalimat tersebut adalah banjur meneng berkategori verba. • Kiswanta teka magita-gita DSIB, G, 69. • ‘Kiswanta datang tergopoh-gopoh.’ Jenis klausa dalam kutipan di atas termasuk klausa verbal karena predikat dalam kalimat tersebut adalah teka magita-gita berkategori verba. • Herlambang krasa arip DSIB, G,69. • ‘Herlambang terasa mengantuk.’ Jenis klausa dalam kutipan di atas termasuk klausa adjektival karena predikat dalam kalimat tersebut adalah krasa arip berkategori adjektiva. • Budhale sepur sidane awan banget DSIB, G, 70. • ‘Berangkatnya kereta akhirnya siang sekali.’ Jenis klausa dalam kutipan di atas termasuk klausa adjektival karena predikat dalam kalimat tersebut adalah sidane awan banget berkategori adjektiva. • Wayah panas banter, setasiyun Masaran sepi mamring,… DSIB, G, 141. • ‘Siang yang panas, stasiun Masaran sepi sekali, …’ Jenis klausa dalam kutipan di atas termasuk klausa adjektival karena predikat dalam kalimat tersebut adalah sepi mamring berkategori adjektiva. • Wong loro banjur padha rerangkulan DSIB, G, 185. • ‘Keduanya langsung berpelukan.’ Jenis klausa dalam kutipan di atas termasuk klausa verbal karena predikat dalam kalimat tersebut adalah banjur padha rerangkulan berkategori verba. • Ngesthireni gumuyu cekakakan ngeceDSIB, G, 187. • ‘Ngesthireni tertawa cekakakan mengece.’ Jenis klausa dalam kutipan di atas termasuk klausa verbal karena predikat dalam kalimat tersebut adalah banjur padha rerangkulan berkategori verba. • Dheweke pancen dadi wong anyar tenan DSIB, G, 202. • ‘Dia memang menjadi orang baru sekali.’ Jenis klausa dalam kutipan di atas termasuk klausa nominal karena predikat dalam kalimat tersebut adalah dadi wong anyar tenan berkategori nomina. • Padha wawan rembug akrab-akraban DSIB, G, 211. • ‘Sedang saling berkenalan secara akrab.’ Jenis klausa dalam kutipan di atas termasuk klausa verbal karena predikat dalam kalimat tersebut adalah rembug akrab-akraban berkategori verba. Dengan demikian, penggunaan klausa dalam kutipan-kutipan di atas mengakibatkan makna yang diungkapkan menjadi jelas tidak ambigu. 4.3 Bahasa Figuratif Untuk mendapatkan unsur kepuitisan, pengarang menggunakan bahasa- bahasa yang puitis. Menurut Pradopo 2007:61 bahasa tersebut dinamakan bahasa figuratif. Lebih lanjut Pradopo menggunakan bahwa bahasa figuratif mampu menyebabkan kesegeran hidup, menarik perhatian, terutama menimbulkan kejelasan angan.

4.3.1 Majas