6. Menyusun kerangka karangan. Kerangka digunakan untuk menjaga agar dalam cerita yang akan kita buat
tidak terjadi ankronisme peristiwa yang salah waktu dan tempatnya dan untuk mempertahankan cerita agar dalam mengembangkan cerita tetap dan
fokus pada konflik yang direncanakan dan tidak melantur kemana-mana, yaitu dengan melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan teknik langkah
menyusun kerangka karangan dan kerangka karangan tersebut kemudian dikembangkan dan diceritakan kedalam sebuah tulisan.
7. Percakapan dialog. Dalam menulis cerpen, percakapan atau dialog sangat dianjurkan untuk
disertakan dalam penulisannya. Namun harus terdapat keseimbangan antara dialog dan deskripsi latar yang disampaikan sehingga menjadi suatu kesatuan
yang utuh dan cerita akan lebih hidup sehingga pembaca benar-benar mengalami kejadian tersebut.
Bagi siswa teknik pengembangan kerangka karangan ini sangat membantu dan memudahkan siswa dalam menulis suatu cerpen atau cerita pendek karena
menjadi petunjuk yang akan disampaikan atau diceritakan.
2.3 Kerangka Berpikir
Kerangka keterampilan menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dengan teknik pengembangan kerangka karangan merupakan salah satu bentuk
pembelajaran keterampilan berbahasa dan sastra. Pembelajaran ini bertujuan agar siswa terampil menyampaikan idenya dalam bentuk cerita pendek sehingga pembaca
ketika menikmati hasil tulisan cerpen seolah-olah ikut melihat, mendengar, merasakan atau mengalami langsung cerita tersebut. Dengan menggunakan teknik
pengembangan kerangka karangan diharapkan dapat memudahkan siswa dalam menguraikan ceritanya pribadi dan diharapkan juga dapat memudahkan siswa dalam
menguraikan ceritanya dalam bentuk tulisan. Hal ini merupakan salah satu faktor peneliti menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dengan teknik
pengembangan kerangka karangan. Tahap observasi dilakukan ketika pembelajaran berlangsung. Hasil yang diperoleh dalam pembelajaran kemudian direfleksikan.
Setelah perencanaan pada siklus II diperbaiki, tahap tindakan dan observasi dilakukan sama dengan siklus I. Hasil yang diperoleh pada tahap tindakan dan
observasi yang dilakukan pada siklus II kemudian direfleksikan untuk menentukan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai dalam proses pembelajaran. Hasil tes pada
siklus I dan II kemudian dibandingkan dalam hal pencapaian nilai yang digunakan untuk menentukan peningkatan keterampilan menulis cerpen berdasarkan
pengalaman pribadi dengan teknik pengembangan kerangka karangan.
2.4 Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian tindakan kelas ini adalah seberapa besar peningkatan keterampilan kemampuan siswa kelas XB MA NU 05 Gemuh-Kendal dalam menulis
cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dengan teknik pengembangan kerangka karangan dan terjadi perubahan perilaku positif siswa setelah mengikuti
pembelajaran tersebut.
44
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan penelitian ini yaitu penelitian tindakan kelas yang lazim disebut PTK. Penelitian ini sifatnya berbasis kelas karena dilakukan
dengan melibatkan komponen yang terdapat dalam proses belajar mengajar di kelas diantaranya: materi pelajaran, dan metode pembelajaran.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki pembelajaran menulis dan meningkatkan kemampuan menulis cerpen berdasarkan pengalaman pribadi dengan
teknik pengembangan kerangka karangan. Diharapkan dari penelitian ini hasil belajar siswa dapat maksimal. Empat tahap digunakan secara sistematis dalam proses
penelitian ini, dan diterapkan dalam dua siklus yaitu proses tindakan siklus I dan proses tindakan siklus II. Keempat tahapan dalam sebuah PTK dapat digambarkan
sebagai berikut.
1. Perencanaan 1.
Perencanaan
4. Refleksi
2. Tindakan 4. Refleksi 2.Tindakan 2. Tindakan
3. Pengamatan 3. Pengamatan
Siklus I Siklus II