kerangka karangan yang digunakan untuk menjaga agar dalam cerita yang akan kita buat tidak terjadi ankronisme peristiwa yang salah waktu dan tempatnya dan untuk
mempertahankan cerita agar dalam mengembangkan cerita tetap dan fokus pada konflik yang direncanakan dan tidak melantur kemana-mana, yaitu dengan
melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan teknik langkah menyusun kerangka karangan dan kerangka karangan tersebut kemudian dikembangkan dan diceritakan
kedalam sebuah tulisan.
2.2.5 Implementasi Teknik Pengembangan Kerangka Karangan dalam Pembelajaran Menulis Cerpen.
Kerangka karangan merupakan rencana kerja yang digunakan penulis dalam mengembangkan tulisannya. Kerangka karangan tersebut merupakan pernyataan.
Pernyataan penting yang digunakan sebagai pedoman menjelaskan topik yang telah ditentukan. Dengan adanya kerangka karangan, penulis dapat menentukan tempat
gagasan-gagasan yang direncanakannya. Selain itu, penulis semakin dinamis mencari ilustrasi yang tepat untuk mendukung ide-ide tersebut. Dapat disimpulkan bahwa
penyusunan kerangka karangan bertujuan menuntun penulis untuk mengembangkan gagasan-gagasanya dalam rangka memaparkan masalah yang ditetapkan.
Sebuah kerangka karangan merupakan sarana untuk memancing, mendorong atau memotivasi untuk bercerita. Pemahaman terhadap suatu kerangka karangan
akan berbeda antara siswa satu dengan lainnya. Peran guru sangat menentukan keberhasilan siswa dalam keterampilan menulis. Guru harus lebih kreatif dalam
menentukan topik pembuatan kerangka karangan yang sesuai dengan kondisi siswa. Kerangka karangan yang berisi peristiwa atau situasi-situasi menarik yang akan
ditulis siswa. Kerangka karangan yang disajikan cukup jelas, sehingga tidak menimbulkan salah pengertian. Tema dan kerangka disusun siswa sendiri.
Teknik pengembangan kerangka karangan ini adalah menguraikan sebuah rancangan karangan yang hanya berisi pokok-pokok pikiran. Mengembangkan
kerangka karangan juga berarti mengisi rincian atau menjabarkan uraian permasalahan utama sehingga bagian-bagian tersebut menjadi lebih jelas. Adapun
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menulis cerpen dengan teknik pengembangan kerangka karangan adalah sebagai berikut.
1. Menentukan tema atau topik terlebih dahulu. 2. Menentukan tokoh dan konflik yang akan diceritakan dan ditulis nanti. Cerita
didasarkan pada urutan kejadian atau peristiwa yang akan kalian buat yang di dalamnya terdapat tokoh-tokoh yang menghadapi serangkaian konflik atau
pertikaian. 3. Menentukan latar.
Latar tempat dan waktu harus jelas, harus bisa menunjukkan kepada pembaca tempat tersebut benar ada dan waktu yang dipaparkan dalam cerita tersebut
benar-benar terjadi dan dialami oleh para pelaku. 4. Pengambilan posisi pengarang pada saat penulisan sudut pandang.
Dalam pengambilan posisi saat menulis sangat mempengaruhi cerita yang akan dibuat sehingga diperlukan pertimbangan untuk mencapai kekonsistenan
dalam bercerita. Dalam hal ini menulis cerpen berdasakan pengalaman pribadi menggunakan sudut pandang orang pertama.
5. Menggunakan bahasa pilihan kata, struktur kalimat, ejaan dan tanda baca yang tepat.
6. Menyusun kerangka karangan. Kerangka digunakan untuk menjaga agar dalam cerita yang akan kita buat
tidak terjadi ankronisme peristiwa yang salah waktu dan tempatnya dan untuk mempertahankan cerita agar dalam mengembangkan cerita tetap dan
fokus pada konflik yang direncanakan dan tidak melantur kemana-mana, yaitu dengan melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan teknik langkah
menyusun kerangka karangan dan kerangka karangan tersebut kemudian dikembangkan dan diceritakan kedalam sebuah tulisan.
7. Percakapan dialog. Dalam menulis cerpen, percakapan atau dialog sangat dianjurkan untuk
disertakan dalam penulisannya. Namun harus terdapat keseimbangan antara dialog dan deskripsi latar yang disampaikan sehingga menjadi suatu kesatuan
yang utuh dan cerita akan lebih hidup sehingga pembaca benar-benar mengalami kejadian tersebut.
Bagi siswa teknik pengembangan kerangka karangan ini sangat membantu dan memudahkan siswa dalam menulis suatu cerpen atau cerita pendek karena
menjadi petunjuk yang akan disampaikan atau diceritakan.
2.3 Kerangka Berpikir