4. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas merupakan suatu pengujian untuk mengetahui
apakah variabel-variabel yang dioperasikan telah mempunyai varians yang sama homogen atau sebaliknya heterogen. Untuk mengetahui adanya
gejala heteroskedastisitas, akan digunakan uji glejser. Metode ini dilakukan dengan meregresikan variabel bebasnya terhadap nilai absolut
residual. Model regresi tidak mengandung heteroskedastisitas apabila nilai signifikansi variabel bebasnya terhadap nilai absolut residual statistik
di atas α = 0,05 Ghozali, 2006.
G. Pengujian Hipotesis Penelitian
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Model analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Model ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat dengan persamaan berikut: Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ e Keterangan:
Y : return saham
X
1
: frekuensi perdagangan X
2
: volume perdagangan X
3
: kapitalisasi pasar α
: Konstanta β
1
, β
2
, β
3
: Koefisien Regresi e
: error
1. Uji-t Menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat
dilakukan dengan uji-t. Uji-t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen frekuensi perdagangan, volume perdagangan,
kapitalisasi pasar, dan hari perdagangan terhadap variabel depdenden return saham. Hipotesis penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1 Frekuensi Perdagangan H
01
: β
1
0 artinya tidak ada pengaruh positif frekuensi perdagangan terhadap return saham
H
a1
: β
1
0 artinya ada pengaruh positif frekuensi perdagangan terhadap return saham
2 Volume Perdagangan H
02
: β
2
0 artinya tidak ada pengaruh positif volume perdagangan terhadapreturn saham
H
a2
: β
2
0 artinya ada pengaruh positif volume perdagangan terhadap return saham
3 Kapitalisasi Pasar H
03
: β
3
0 artinya tidak ada pengaruh positif kapitalisasi pasar terhadapreturn saham
H
a3
: β
3
0 artinya ada pengaruh positif kapitalisasi pasar terhadap return saham
2. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinan antara nol dan satu. Nilai R
2
yang lebih kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen sangat terbatas Ghozali, 2006. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel independen.
Secara umum, koefisien determinasi untuk data silang crossection relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing
pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu time-series biasanya mempunyai nilai kefisien determinasi yang tinggi. Kelemahan
menggunakan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model Ghozali, 2009. Setiap satu
tambahan model variabel, maka R
2
pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai adjusted R
2
pada saat mengevaluasi mana model regresi yang terbaik. Tidak seperti R
2
, nilai adjusted R
2
dapat naik atau turun apabila variabel independen ditambahkan ke dalam model
Damodar, 2004.
Rumus koefisien determinasi sebagai berikut:
2 2
Re Y
g JK
R
Keterangan:
2
R = Koefisien determinasi
JK Reg = Jumlah kuadrat regresi
∑Y
2
= Jumlahkuadrat total dikoreksi
26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan tentang analisis data yang berkaitan dengan pengaruh frekuensi perdagangan, volume perdagangan, dan kapitalisasi pasar terhadap return
saham pada perusahaan manufaktur yang di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut
diperoleh dari laporan keuangan yang terdiri dari masing- masing perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2014, yaitu
sebanyak 14 perusahaan.
Tabel 1. Daftar Sampel Perusahaan
Sumber : Lampiran 1 Halaman 49
No. Nama Perusahaan
Kode
1 PT Astra Internasional Tbk.
ASII 2
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. CPIN
3 PT Indofood Sukses Makmur Tbk.
INDF 4
PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. INTP
5 PT Kalbe Farma Tbk.
KLBF 6
PT Semen Gresik Persero Tbk. SMGR
7 PT Unilever Indonesia Tbk.
UNVR 8
PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. AISA
9 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
ICBP 10
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. ROTI
11 PT Ultrajaya Milk IndustryTrading Company Tbk.
ULTJ 12
PT Gajah Tunggal Tbk. GJTL
13 PT Indomobil Sukses Internasional Tbk.
IMAS 14
PT Selamat Sempurna Tbk. SMSM